kebijakan pp materi bmp 2010
TRANSCRIPT
KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN ANAK
Untuk meningkatkan status, posisi dan kondisi perempuan agar dapat mencapai kemajuan yang setara dengan laki-laki.
Untuk membangun anak Indonesia yang sehat, cerdas, ceria dan bertaqwa serta terlindungi
Perlindungan Korban Kekerasan Perempuan
Perlindungan Korban di Daerah Rawan Konflik dan Bencana
Perlindungan Tenaga Kerja Perempuan
Perlindungan Perempuan Lanjut Usia dan Penyandang Cacat
Perlindungan Korban Masalah Sosial/Masya rakat
Kekerasan dalam rumah tangga paling sering dialami oleh perempuan dan jumlahnya diperkirakan cukup besar, akan tetapi yang terungkap jauh lebih kecil.
Penyebabnya, karena pada umumnya KDRT masih dianggap sebagai urusan pribadi, urusan internal keluarga yang tidak perlu dikatahui orang lain dan bahkan hal yang memalukan jika orang lain mengetahuinya
1. 1. TINDAK KEKERASAN THD PEREMPUANTINDAK KEKERASAN THD PEREMPUAN
2. DAERAH RAWAN KONFLIK DAN BENCANA
A. HUKUM - Keluarga terpisah - Hak Ahli Waris - Kepengurusan dokumen-dokumen penting - Masalah perlindungan
B. KESEHATAN - Sanitasi dan Air Bersih - Kesehatan Reproduksi
C. EKONOMI - KK Perempuan - Pergeseran Pembagian Kerja - Lansia yg secara ekonomi tidak ada yg
membantu - Perempuan dewasa penyandang cacat - Kebutuhan khusus perempuan
D. PENDIDIKAN - Penurunan angka partisipasi
pendidikan formal/informal - Kurangnya fasilitas pendidikan
yang tersedia dan terjangkau
E. SOSIAL - Pelecehan / Kekerasan Seksual - Trafficking - Menurunnya partisipasi
F. BUDAYA Pergeseran tata nilai budaya di
perlukan upaya utk mengembalikan fungsi fungsi sosial kemasyarakatan termasuk tata nilai dan perilaku
3. TENAGA KERJA PEREMPUAN
Pada umumnya TKI Perempuan tidak mendapatkan informasi yg benar tentang prosedur, persyaratan, dan cara-cara bekerja di luar negeri
Identitas diri calon TKI perempuan dipalsukan seperti; nama, umur, Kartu Keluarga, dan status perkawinan
Penyiapan pelatihan bahasa dan pelatihan keterampilan belum memadai
Seleksi psikologi belum maksi-mal, menyebabkan TKI tidak mampu menyesuaikan diri dgn lingkungan dan mengalami gang-guan jiwa
A. Tenaga Kerja Perempuan di Luar Negeri
Direkrut secara ilegal seperti; PJTKI resmi tapi tanpa job order, direkrut tanpa PJTKI
Terjebak rentenir akibat kemiskinan/dana terbatas shg biaya pengurusan dokumen dan pemberangkatan dibebankan melalui pemotongan gaji
Penyekapan di penampungan dengan kondisi penampungan yang buruk
Di perjualbelikan diantara calo/ PJTKI
Pelecehan dan kekerasan fisik maupun seksual
Lanjutan ….
B. Tenaga Kerja Perempuan di Dalam Negeri
Masih banyak ditemukan pelanggaran-pelanggaran normatif dibidang norma kerja perempuan yg dilakukan perusahaan:
Penerimaan pekerja (lowongan kerja)
kesemptan ikut pelatihan dan promosi
Perbedaan Upah Perbedaan dlm jaminan sosial Perbedaan dalam usia pensiun PHK bagi pekerja perempuan
yang menikah
Belum ada pojok ASI atau tempat untuk menyusui anak di perusahaan yg mempekerjakan tenaga kerja perempuan
Adanya larangan perusahaan terhadap tenaga kerja perempuan untuk tidak bekerja pada hari pertama dan kedua pada waktu haid
Lanjutan ….
4. Perempuan Lansia dan Penca
Diskriminasi ganda Secara sosek puan lansia kurang
menguntungkan dibanding laki2 karena jlh lansia laki2 yg masih bekerja 88,37% & puan 59,08%
57,64% puan lansia rawan terlantar & terlantar, laki-laki 54,41%
Cenderung mengalami diskriminasi Tidak mengalami kesempatan
berkontribusi dlm kel, masy & negara Persepsi masy thd lansia jompo. Nenek lampir, tidak berguna,
ketinggalan jaman & nyinyir. Belum adanya tempat rekreasi utk
mengembangkan / menyalurkan krea- tivitas/ pemkiran yg perlu dilestarikan
A. Perempuan Lansia
B. Perempuan Penyandang Cacat
Diskriminasi multipleJuh terus meningkat WHO sekitar 7-10 % pddk RI 1 dari 10 bayi akan
cacat Lokasi penyandang cacat
> di pedesaan sesuai dgn pddk Indonesia 69% tinggal di Pedesaan, sarana & prasarana di perkotaan .
Sosek menengah bawah.
Asesibilitas fisik pada sarana umum bagi penca beraktifitas dalam upaya utkmemperoleh kesamaan kesempatan dalam segala aspek kehidupan dan penghidupan masih rendah.
Stigma masyarakat thd kecacatan sebagai kutukan dan nasib
Lanjutan ….
5. Masalah Sosial Perempuan
Meningkatnya masalah sosial remaja puteri seperti; narkoba, HIV/AIDs, Aborsi dan Pelacuran
Rendahnya pemahaman remaja terhadap hak asasi manusia khususnya hak-hak untuk mendapatkan pela-yanan dan informasi ttg kespro rematri
Meningkatnya jumlah rematri yang diperdagangkan
Lanjutan ….
• Meningkatnya kasus-kasus
akibat perkawinan campuran
• Rendahnya akses perempuan
kepala keluarga thd
perlindungan & pemenuhan
hak-hak keluarga
LINGKUNGAN STRATEGIS INTERNAL
A. KEKUATAN 1. Adanya struktur organisasi khusus Kedeputian
Perlindungan Perempuan2. Per Pres RI No 9 th 2005 tentang kedudukan Tugas ,
Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementrian, Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan RI No P.01/MENEG PP/V/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan
3. Uraian Tugas Jabatan Struktural dan Fungsional Pejabat Kementerian Pemberdayaan Perempuan KepMenPP No 39/KEP/MENPP/VII/2005
Lanjutan lingkungan strategis5.Peraturan Perundangan
a. UUD Negara RI Tahun 1945 b. UU RI No. 7 Th 1984 ttg Pengesahan Konvensi Mengenai Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Terhadap Wanita (Lembaran Negara Tahun 1984
No.29, Tambahan Lembaran Negara 3277) c. UU RI No. 4 Tahun 1997 tentang Penyandang Cacat d. UURI No. 13Tahun 1997 tentang Kesejahteraan Lanjut
Usia e.UU RI No 5 Th 1998 Ttg Ratifikasi Konvensi
Internasional Menentang Penyiksaan dan Perlakuan yang kejam, tidak manusiawi dan merendahkan martabat manusia;
f. UURI Nomor 39 Th 1999 Tentang HAM (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3886);
g.UURI No. 23 Th 2002 ttg Perlindungan Anak;
h.UURI No.28 Th 2002 ttg Bangunan Gedung
I .UURI No.23 Th 2004 ttg Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga;
j. UURI No 32 Th 2004 ttg Pemerintah Daerah;
k.UURI No 13 Th 2006 ttg Perlindungan Saksi dan Korban
l. UURI. No.21 Th 2007 ttg Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang
m. PP.RI Nomor 43 Th 1998 ttg Peningkatan Kesejahteraan Sosial Penyandang Cacat
n.PP.RI No 43 Th 2004 ttg Pelaksanaan Upaya Peningkatan Kesejahteraan Sosial Lanjut Usia
o. PP.RI No. 4 Th 2006 ttg Penyelenggaraan dan Kerjasama Pemulihan Korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga
p.RPJM Nasional bidang 12 : Peningkatan Kualitas Kehidupan dan Peran Perempuan serta Kesejahteraan dan Perlindungan Anak
q.Renstra Kementrian Negara Pemberdayaan Perempuan th 2005-2009
B.KELEMAHAN
1. Terbatasnya jumlah, jenis &kemampuan tenaga pada Kedeputian Perlindungan Perempuan
2. Terbatasnya fasilitas informatika & telekomunikasi dan administratif dalam pelaksanaan tugas-tugas
3. Belum tersedianya data spesifik terkait perlindungan perempuan
4. Masih banyaknya peraturan peraturan yang belum responsif perlindungan perempuan .
5. Belum adanya Kebijakan spesifik untuk
Perlindungan Perempuan
C. PELUANG
1. Adanya Lembaga Pemberdayaan Perempuan Propinsi & Kab/Kota
2. Adanya Pusat Kajian Perempuan pada beberapa Propinsi
3. Banyaknya LSM Perempuan dan LSM lainnya yg bergerak dalam perlindungan perempuan
4. Adanya Departemen teknis yang melakukan perlindungan teknis spesifik baik laki2 maupun perempuan
5. Adanya Komitmen Internasional utk mendapatkan hak hak perempuan & penghapusan segala tindak kekerasan
6. Globalisasi dan moderenisasi
LINGKUNGAN EKTERNAL
LANJUTAN EKTERNAL D.ANCAMAN1. Rendahnya kualitas hidup perempuan secara umum (ekonomi, pendidikan, kersehatan)
2. Masih berlangsungnya budaya patriachi
3. Angka kekerasan cenderung akan meningkat terus pada beberapa tahun mendatang karena sudah mulai adanya kesadaran masyarakat untuk melapor
4. Penerapan hukum belum berjalan dengan baik
5. Masih terbatasnya fasilitas perlindungan korban tindak kekerasan ( Crisis Center, PKT, RPK )
6. Masih rendahnya kesadaran masyarakat ttg upaya perlindungan perempuan termasuk pemahaman ttg gender, hak azasi manusia dan hak perempuan.
6. Terbatasnya pengetahuan para pejabat daerah akan permasalahan ketidak adilan dan ketidak setaraan gender & perlindungan perempuan
7.Terbatasnya pengetahuan dan kemampuan para perempuan untuk melindungi diri dari tindak kekerasan, tafiking, ketidak adilan pada semua aspek kehidupan dan penghidupan
8.Rendahnya aksesibilitas baik fisik maupun non fisik dalam mendapatkan hak hak perempuan dalam semua aspek kehidupan dan penghidupan terutama, ibu hamil, lansia dan penyandang cacat.
9.Besarnya & meningkat terus pop. lansia puan10.Besarnya & meningkat terus pop penca puan 11. Globalisasi dan moderenisasi.
BIDANGPerlindungan Perempuan
VISI“Perempuan
Indonesia yang Terlindungi dari
Diskriminasi dan Kekerasan”
MISI1. Menurunkan dan menghapus tindak
kekerasan terhadap perempuan2. Meningkatkan perlindungan perem-
puan di daerah konflik dan bencana3. Meningkatkan perlindungan tenaga
kerja perempuan di luar dan dalam negeri
4. Meningkatkan perlindungan perem-puan lanjut usia dan perempuan penyandang cacat dari tindak keke-rasan
5. Meningkatkan perlindungan perem-puan dari dampak masalah sosial
UMUMMeningkatkan rasa aman bagi perempuan dalam pemenuhan hak asasinya sehingga dapat berpar-tisipasi dalam pembangunan nasional yang berkeadilan dan demokratis.
Khusus:1. Menurunkan angka kekerasan
terhadap perempuan, baik di lingkungan rumah tangga, wilayah konflik/bencana, maupun di bidang ketenagakerjaan
2. Meningkatkan perlindungan dan pelayanan terhadap kebutuhan perempuan korban di wilayah konflik dan bencana, serta terbebas dari segala bentuk tindak kekerasan
Lanjutan ….
3. Meningkatkan perlindungan bagi tenaga kerja di sektor formal dan informal
4. Meningkatkan kemudahan bagi perempuan lanjut usia dan perempuan penyandang cacat untuk mendapatkan hak haknya
5. Menurunkan dampak permasalahan sosial terhadap perempuan
Lanjutan ….
“Zero tolerance policy” untuk tindak kekerasan terhadap perempuan
Perlindungan perempuan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perlindungan penduduk Indonesia secara keseluruhan
Penyelenggaraan perlindungan perempuan merupakan tanggung jawab pemerintah dan masyarakat
Kesetaraan dan Keadilan Gender (KKG) Penyelenggaraan perl perempuan lebih
ditekankan pada perempuan sebagai subjek pembangunan
Penyelenggaraan perlindungan perempuan memperhatikan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasidan simplikasi dengan lintas sektor dan program
Pengembangan kebijakan dan penye-rasian hukum
Peningkatan Koordinasi dan Kemitraan
Penguatan Kelembagaan
Penguatan jejaring kelembagaan baik ditingkat nasional maupun internasional
Pelaksanaan aksi affirmatif untuk situasi tertentu
Pendidikan
Kesehatan
Ekonomi
Sosial
Miskin
Buta Huruf
Pekerjaan Terbatas
Lansia
Cacat
Pengungsi
• Traficking• Exploitasi• Migrasi• Pembedaan• Pembatasan
Akses• Penindasan• Pelanggaran Hak Asasi
Kekerasan
Diskriminasi
Masyarakat PerjalananMasalah Akibat
Penanganan -Kebijakan- UU- Pelayanan- Penegakan Hukum
Pencegahan - KIE - Penegakan Hukum - Kebijakan
- Pendidikan- Kesehatan- Ekonomi- Sosial
Pemberdayaan
Masyarakat rentan
POLA PIKIRSTRATEGI PERLINDUNGAN PEREMPUAN
1. Teridentifikasinya pasal-pasal yg bias jender dlm perUU di bid ketenaga-kerjaan
2. Tersusunya usulan revisi per UU di bid ketenaga-kerjaan yg bias jender
3. Tersusunya strategi kebijakan dan strategi peningkatan perlindungan perempuan yg bekerja diluar dan dalam negeri
4. Ditetapkan dan dilaksanakanya strategi perlindungan perempuan lansia
5. Ditetapkan dan dilaksanakanya sistem perlindungan perempuan lansia
6. Berperannya lembaga masyarakat dlm perlindungan perempuan lansia
7. Ditetapkan & dilaksanakanya kebijakan perlindungan perempuan penca
8. Terbentuknya & berfungsinya wadah koordinasi perlindungan perempuan penca & lansia
9. Ditetapkan & dilaksanakannya Standar Nasional Penangan Bencana yang responsif gender
10.Ditetapkan & dilaksanakannya kebijakan perlindungan perempuan didaerah konflik
11. Ditetapkan dan dilaksanakannya strategi peningkat tan partisipasi perempuan dlm penyelesaian masa-
lah konflik12. Ditetapkan & dilaksanakanya strategi pelembagaan nilai 2 budaya damai didaerah konflik
13. Teridentifikasinya masalah kesenjangan gender pada rematri
14. Ditetapkan dan dilaksanakanyaPeraturan Presiden tentang RAN penanggulangan masalah kesenjangan gender pada rematri
15. Meningkatnya kuantitas dan kualitas organisasi remaja yg memahami hak azasi untuk remaja
16. Ditetapkan dan dilaksanakanya Peraturan Presiden ttg RAN Penghapusan Tindak Kekerasan thd Perempuan
17. Ditetapkan dan dilaksanakanya Peraturan Presiden ttg Penghapusan Tindak Kekerasan dalam RT
18. Meningkatnya pemahaman masy ttg tindak kekerasan thd perempuan , UU PKDRT dan PP lainnya
19. Meningkatnya upaya-upaya perlindungan , pencegahan dan penaggulangan tindak kekerasan thd perempuan