kebijakan raffles

2
Christophorus Enggar Suryo Pradipto XI IPA 5 / 10 Setelah berhasil merebut Indonesia, pemerintah Inggris menempatkan Thomas Stanford Raffless sebagai Gubernur Jenderal di Indonesia. Raffless memulai tugasnya pada tahun 1811.Selama masa pemerintahannya, Raffless banyak mengeluarkan kebijakan diantaranya : 1) Menghapuskan penyerahan penyerahan wajib dan kerja paksa dari penduduk pribumi, dan sebagai penggantinya diberlakukan Sistem Sewa tanah atau Land Rent . 2) Melakukan perubahan dalam bidang pemerintahan antara lain dengan mengangkat para bupati menjadi pegawai negeri 3) Membagi pulau Jawa menjadi 18 Karesidenan 3) Mengangkat pejabat kolektor yang bertugas memungut pajak dari rakyat. Salah satu kebijakan Rafles yang sangat berpengaruh kepada kehidupan rakyat adalah Sewa Tanah. Dalam hal ini rakyat dibebaskan dari kewajiban menyerahkan hasil pertanian kepada pemerintah. Sebagai penggantinya rakyat harus membayarsewa (pajak) tanah dalam bentuk uang. Hal itu menimbulkan kesulitan bagi rakyat, karena rakyat terutama di pedesaan belum mengenal sistem pembayaran dengan uang. Akibatnya sistem Sewa Tanah yang diterapkan mengalami kegagalan. Untuk menilai pelaksanaan sistem sewa tanah ini ada tiga aspek penting yang dijalankanya itu: 1. Penyelengaraan suatu sistem pemerintahan atas dasar pemerintahan modern (barat). Kekuasaan raja-raja atau para Bupati dikurangi dan diganti oleh pegawai Eropa 2. Pelaksanaan pemungutan sewa tanah.

Upload: christophorus-enggar-suryo-pradipto

Post on 09-Jul-2016

219 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

raffles huo

TRANSCRIPT

Page 1: Kebijakan Raffles

Christophorus Enggar Suryo Pradipto XI IPA 5 / 10

Setelah berhasil merebut Indonesia, pemerintah Inggris menempatkan Thomas Stanford

Raffless sebagai Gubernur Jenderal di Indonesia. Raffless memulai tugasnya pada tahun

1811.Selama masa pemerintahannya, Raffless banyak mengeluarkan kebijakan diantaranya :

1) Menghapuskan penyerahan penyerahan wajib dan

kerja paksa dari penduduk pribumi, dan sebagai penggantinya diberlakukan

Sistem Sewa tanah atau Land Rent .

2) Melakukan perubahan dalam bidang pemerintahan antara lain dengan mengangkat para

bupati menjadi pegawai negeri 3) Membagi pulau Jawa menjadi 18 Karesidenan

3) Mengangkat pejabat kolektor yang bertugas memungut pajak dari rakyat. Salah satu

kebijakan Rafles yang sangat berpengaruh kepada kehidupan rakyat adalah Sewa Tanah.

Dalam hal ini rakyat dibebaskan dari kewajiban menyerahkan hasil pertanian kepada

pemerintah. Sebagai penggantinya rakyat harus membayarsewa (pajak) tanah dalam bentuk

uang. Hal itu menimbulkan kesulitan bagi rakyat, karena rakyat terutama di pedesaan belum

mengenal sistem pembayaran dengan uang. Akibatnya sistem Sewa Tanah yang diterapkan

mengalami kegagalan. Untuk menilai pelaksanaan sistem sewa tanah ini ada tiga aspek

penting yang dijalankanya itu:

1. Penyelengaraan suatu sistem pemerintahan atas dasar pemerintahan modern (barat).

Kekuasaan raja-raja atau para Bupati dikurangi dan diganti oleh pegawai Eropa

2. Pelaksanaan pemungutan sewa tanah.

Sistem ini gagal karena keterangan yang dapat dipercaya untuk penetapan pajak tidak ada.

3. Promosi penanaman tanaman perdagangan untuk ekspor.

Hal ini gagal karena petani tidak berpengalaman dalam menjual hasil tanaman mereka di

pasar bebas. Mereka sering ditipu oleh kepala desa. 2. Dalam bidang pengetahuan

Raffles sangat tertarik pada sejarah, seni, dan kebudayaan Jawa. Raffles menjadi salah satu

peletak dasar pengetahuan di Indonesia. Penyelidikannya dikumpulkan dalam bukunya

History of Java.

4)Dalam bidang keuangan pemerintah Inggris untuk menambah keuangan pemerintah

Inggris Raffles mengadakan peraturan Landrente. Ia menjual tanah kepada swasta atau

pribadi khususnya orang-orang Inggris. Ia juga memegang monopoli penjualan garam.

Page 2: Kebijakan Raffles