kebijakan reformasi birokrasi dan evaluasi jabatan disajikan di
TRANSCRIPT
Kebijakan Reformasi Birokrasi Kebijakan Reformasi Birokrasi dan Evaluasi Jabatandan Evaluasi Jabatan
Disajikan Disajikan di Universitas Diponegoro, Semarangdi Universitas Diponegoro, Semarang8 November 20118 November 2011
04/05/23 1
Bagian KetatalaksanaanBiro Hukum dan Organisasi
Kementerian Pendidikan Nasional2011
2010 2011 2012
Peta Jalan Kegiatan Reformasi Birokrasi Kemdiknas
2013 2014
Rumusan Budaya Kerja
Analisis Manajemen Data
Pendidikan
Penataan Tugas dan Fungsi
Restrukturisasi Organisasi
Redefinisi Visi, Misi dan Strategi
Perancangan dan Pembangunan e-Layanan
Pengembangan dan Implementasi e-Layanan
Penataan dan Penguatan
organisasi UPT dan Badan terkait
Penempatan SDM
Penataan Sistem dan Prosedur
Pusat
Perancangan Manajemen
KinerjaPerancangan
Manajemen SDM berbasis KinerjaPerancangan
Sistem Perencanaan
dan Penganggaran
Rekayasa Proses, Simplifikasi dan
Integrasi Prosedur
Pengelolaan Data Pendidikan, BMN, Dokumen
RemunerasiAnalisa Jabatan, Beban
Kerja, dan Pemeringkatan Jabatan
Peningkatan Kompetensi
Implementasi Budaya Kerja dan manajemen Perubahan
Database Pengawasan
Implementasi Manajemen Kinerja
Implementasi Manajemen SDM Berbasis Kinerja
Implementasi Sistem Perencanaan dan Penganggaran
Pemantauan, Evaluasi dan
Pelaporan
Agenda Reformasi Kemdiknas
2. PENATAAN TATA LAKSANA
3. PENATAAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
8. PENGUATAN AKUNTABILITAS KINERJA
1. PENATAAN DAN PENGUATAN ORGANISASI
7. PENGUATAN PENGAWASAN
6. TRANSFORMASI BUDAYA/ PERUBAHAN
5. PENATAAN SISTEM MANAJEMEN SDM APARATUR
4. PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK
a. Layanan Satuan Pendidikanb. Layanan Peserta Didikc. Layanan PTKd. Layanan Substansi Pendidikan
Terbangunnya sistem, proses dan prosedur kerja yang jelas, efektif, efisien, terukur dan sesuai dengan prinsip good governance
Regulasi yang lebih tertib, tidak tumpang tindih dan kondusif
Meningkatkan kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi
Terbangunnya organisasi yang tepat fungsi dan tepat ukuran (right size)
Meningkatnya penyelenggaraan fungsi pendidikan yang bersih & bebas KKN
Adanya perubahan mind set dan culture set. Serta terbangunnya birokrasi dengan integritas dan kinerja tinggi
Terbangunnya kualitas SDM aparatur berintegritas, profesional, modern dan sejahtera
Terwujudnya kemampuan lembaga dalam memberikan pelayanan prima
KEGIATANINDIKATOR KINERJA
KELUARAN (OUTPUTS)
HASIL (OUTCOMES)
1. Penataan sistem rekrutmen pegawai
Terbangunnya sistem rekrutmen yang terbuka, transparan, akuntabel dan berbasis kompetensi
Diperolehnya para pegawai baru maupun yang sedang berkarir yang memiliki tingkat kompetensi yang dipersyaratkan oleh jabatan
2. Analisis jabatan Tersedianya uraian jabatan
Meningkatnya pemahaman dan penerapan atas uraian jabatan yang mengandung tugas, tanggung jawab dan hasil kerja yang harus diemban pegawai dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya
3. Evaluasi jabatan Tersedianya peringkat jabatan
4. Penyusunan standar kompetensi jabatan
Tersedianya dokumen standar kompetensi jabatan
Terwujudnya profil kompetensi untuk masing-masing jabatan di dalam organisasi dan tersedianya informasi secara komprehensif dan akurat profil kompetensi individu
5. Asesmen individu berdasarkan kompetensi
Tersedianya peta profil kompetensi individu
Program dan Kegiatan RB Bidang Penataan Sistem Manajemen SDM
Aparatur
KEGIATANINDIKATOR KINERJA
KELUARAN (OUTPUTS)
HASIL (OUTCOMES)
6. Penerapan sistem penilaian kinerja individu
Tersedianya indikator kinerja individu yang terukur
Terwujudnya sistem pengukuran kinerja individu yang obyektif, transparan dan akuntabel
7. Pembangunan/ pengembangan database pegawai
Tersedianya data pegawai yang mutakhir dan akurat
Berjalannya sistem informasi pegawai yang akurat, transparan dan akuntabel
8. Pengembangan pendidikan dan pelatihan pegawai berbasis kompetensi
Terbangunnya sistem dan proses pendidikan dan pelatihan pegawai berbasis kompetensi dalam pengelolaan kebijakan dan pelayanan publik
Berjalannya sistem pendidikan dan pelatihan pegawai yang mengurangi kesenjangan antara kompetensi yang dimiliki oleh seorang pegawai dan kompetensi yang dipersyaratkan oleh jabatan
Program Penataan Manajemen SDM Aparatur
TUNJANGAN KINERJATUNJANGAN KINERJAPeraturan Menteri PAN&RB No. 20 Tahun 2010 tentang Peraturan Menteri PAN&RB No. 20 Tahun 2010 tentang
Road Map Reformasi Birokrasi 2010-2014Road Map Reformasi Birokrasi 2010-2014
6
1. Tunjangan kinerja berbeda dengan Remunerasi. 2. Tunjangan kinerja merupakan fungsi keberhasilan
pelaksanaan reformasi birokrasi atas dasar kinerja yang telah dicapai oleh seseorang individu pegawai. Kinerja individu pegawai harus sejalan dengan kinerja instansi.
3. Tunjangan kinerja individu pegawai dapat meningkat atau menurun sejalan dengan peningkatan atau penurunan kinerja yang diukur berdasarkan Indikator Kinerja Utama.
4. Remunerasi adalah semua bentuk imbalan yang diterima pegawai atas kontribusi yang diberikannya kepada organisasi. Pemberian remunerasi bersifat fleksibel, yaitu dapat bersifat langsung atau tidak langsung, dapat berbentuk tunai atau nontunai, dan dapat diberikan secara reguler atau pada waktu-waktu tertentu.
TUNJANGAN KINERJA (Lanjutan)TUNJANGAN KINERJA (Lanjutan)Peraturan Menteri PAN&RB No. 20 Tahun 2010 tentang Peraturan Menteri PAN&RB No. 20 Tahun 2010 tentang
Road Map Reformasi Birokrasi 2010-2014Road Map Reformasi Birokrasi 2010-2014
7
5. Remunerasi diberikan dalam bentuk:1) gaji pokok;2) tunjangan:
a. meliputi tunjangan jabatan, b. tunjangan prestasi (insentif), c. tunjangan biaya hidup (rumah, pangan, dan
transportasi sesuai dengan tingkat kemahalan di masing-masing daerah),
d. tunjangan hari raya, dan e. tunjangan kompensasi pegawai yang
ditempatkan di daerah terpencil, daerah konflik, atau mempunyai lingkungan kerja yang tidak nyaman atau berisiko tinggi;
3)imbalan lainnya, seperti jaminan pemeliharaan kesehatan dan jaminan pensiun.
TUNJANGAN KINERJA (Lanjutan)TUNJANGAN KINERJA (Lanjutan)Peraturan Menteri PAN&RB No. 20 Tahun 2010 tentang Peraturan Menteri PAN&RB No. 20 Tahun 2010 tentang
Road Map Reformasi Birokrasi 2010-2014Road Map Reformasi Birokrasi 2010-2014
8
6. Tunjangan kinerja dalam pelaksanaan reformasi birokrasi menggunakan prinsip-prinsip:a. Efisiensi/optimalisasi pagu anggaran belanja K/L dan
Pemda.b. Equal pay for equal work, yaitu pemberian besaran
tunjangan kinerja sesuai dengan harga jabatan dan pencapaian kinerja.
7. Tunjangan kinerja dipertimbangkan untuk diberikan setelah dilakukan penilaian terhadap dokumen usulan dan verifikasi lapangan oleh UPRBN, hasil penilaian dan verifikasi disampaikan kepada TRBN untuk selanjutnya mendapatkan persetujuan KPRBN.
TUNJANGAN KINERJA (Lanjutan)TUNJANGAN KINERJA (Lanjutan)Peraturan Menteri PAN&RB No. 20 Tahun 2010 tentang Peraturan Menteri PAN&RB No. 20 Tahun 2010 tentang
Road Map Reformasi Birokrasi 2010-2014Road Map Reformasi Birokrasi 2010-2014
9
8. Penetapan pemberian tunjangan kinerja terutama didasarkan pada: a. kesiapan K/L dan Pemda dalam melaksanakan
reformasi birokrasi secara berkesinambungan, dan b. dampak potensial strategis dari pelaksanaan
reformasi birokrasi K/L dan Pemda.9. Tambahan/pengurangan tunjangan kinerja (reward and
punishment) dipertimbangkan untuk diberikan setelah dilakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan reformasi birokrasi K/L dan Pemda oleh Tim Independen.
10. UPRBN memproses hasil monitoring dan evaluasi, serta masukan Tim Quality Assurance kemudian disampaikan kepada TRBN untuk selanjutnya mendapatkan persetujuan KPRBN.
TUNJANGAN KINERJA (Lanjutan)TUNJANGAN KINERJA (Lanjutan)Peraturan Menteri PAN&RB No. 20 Tahun 2010 tentang Peraturan Menteri PAN&RB No. 20 Tahun 2010 tentang
Road Map Reformasi Birokrasi 2010-2014Road Map Reformasi Birokrasi 2010-2014
10
11. Penetapan pemberian tambahan/pengurangan anggaran tunjangan kinerja terutama didasarkan hasil evaluasi dengan fokus pertimbangan pada:a. kemajuan K/L dan Pemda dalam melaksanakan
reformasi birokrasi secara berkesinambungan; danb. dampak strategis dari pelaksanaan reformasi
birokrasi K/L dan Pemda.12. Tunjangan Kinerja memperhitungkan Tunjangan Khusus
sebagai faktor pengurang
TUNJANGAN KINERJA (Lanjutan)TUNJANGAN KINERJA (Lanjutan)Peraturan Menteri PAN&RB No. 20 Tahun 2010 tentang Peraturan Menteri PAN&RB No. 20 Tahun 2010 tentang
Road Map Reformasi Birokrasi 2010-2014Road Map Reformasi Birokrasi 2010-2014
11
13. Tunjangan kinerja tidak diberikan kepada :a. Pegawai yang nyata-nyata tidak mempunyai
tugas/jabatan/pekerjaan tertentu;b. Pegawai yang diberhentikan untuk sementara atau
dinonaktifkan; c. Pegawai yang diberhentikan dengan hormat atau
tidak dengan hormat; d. Pegawai yang diperbantukan/dipekerjakan pada
Badan/Instansi lain; e. Pegawai yang diberikan cuti di luar tanggungan
negara atau dalam bebas tugas untuk menjalani masa persiapan pensiun;
f. Pegawai yang tidak mencapai target kinerja yang ditetapkan oleh Pimpinan Instansi.
KEBIJAKAN ALOKASI TUNJANGAN KINERJAKEBIJAKAN ALOKASI TUNJANGAN KINERJAPeraturan Menteri PAN&RB No. 20 Tahun 2010 tentang Peraturan Menteri PAN&RB No. 20 Tahun 2010 tentang
Road Map Reformasi Birokrasi 2010-2014Road Map Reformasi Birokrasi 2010-2014
12
1. Alokasi anggaran reformasi birokrasi dan tunjangan kinerja bagi K/L harus disetujui oleh KPRBN dan DPR (komisi terkait).
2. Bila K/L tidak memerlukan tambahan pagu, namun memerlukan realokasi anggaran, perlu mendapat persetujuan Komisi DPR.
3. Bila K/L memerlukan tambahan pagu, pagu tersebut perlu mendapat persetujuan DPR (Badan Anggaran).
4. Hasil penilaian pelaksanaan program dan kegiatan reformasi birokrasi K/L yang dilakukan TRBN digunakan oleh Menteri Keuangan sebagai bahan pertimbangan dalam perhitungan besaran tunjangan kinerja dan digunakan dalam proses penetapan persetujuan besaran tunjangan kinerja dalam Rapat KPRBN. Setelah mendapat mendapatkan persetujuan DPR besaran tunjangan kinerja ditetapkan dengan Peraturan Presiden.
ALUR PENETAPAN PERINGKAT / KELAS ALUR PENETAPAN PERINGKAT / KELAS (GRADING) JABATAN(GRADING) JABATAN
13
1TIM INSTANSI MENYUSUN PETA JABATAN, URAIAN JABATAN DAN
INFORMASI FAKTOR JABATAN
2TIM INSTANSI MELAKSANAKAN
EVALUASI JABATAN
3TIM INSTANSI MELAKUKAN PEMBAHASAN DENGAN WAKIL KEDEPUTIAN
SDM APARATUR DAN BKN UNTUK MEMVERIFIKASI HASIL EVALUASI JABATAN (NILAI JABATAN DAN KELAS JABATAN)
4INSTANSI MENGADAKAN RAPAT FINALISASI HASIL EVALUASI JABATAN (NILAI
JABATAN DAN KELAS JABATAN) DENGAN DEPUTI MEN.PAN DAN RB BIDANG SDM APARATUR KEMENTERIAN PAN DAN RB, DAN KEPALA BKN ATAU PEJABAT YANG
DITUGASKAN
HASIL RAPAT FINALISASI NILAI JABATAN DAN KELAS JABATAN DIBUAT DALAM BERITA ACARA HASIL VALIDASI NILAI JABATAN DAN KELAS JABATAN
Evaluasi jabatan adalah suatu proses untuk menilai suatu jabatan secara sistematis dengan menggunakan kriteria-kriteria yang disebut sebagai faktor jabatan terhadap informasi faktor jabatan untuk menentukan nilai jabatan dan kelas jabatan.
Peta Jabatan adalah susunan jabatan yang digambarkan secara vertikal maupun horizontal menurut struktur kewenangan, tugas, dan tanggung jawab jabatan serta persyaratan jabatan. Peta jabatan menggambarkan seluruh jabatan yang ada dan kedudukannya dalam unit kerja.
15
PRINSIP-PRINSIP EVALUASI JABATANPRINSIP-PRINSIP EVALUASI JABATAN
o YANG DIEVALUASI ADALAH JABATAN/ PEKERJAAN – BUKAN ORANG YANG MENDUDUKI JABATAN ITU !
o JABATAN YANG DIEVALUASI DIANGGAP TELAH DILAKSANAKAN PENUH DAN MENCAPAI PRESTASI STANDAR
o JABATAN/ PEKERJAAN DIEVALUASI SEPERTI APA ADANYA PADA SAAT INI
o EVALUASI “JOB CONTENT” TERLEPAS DARI LEVEL GAJI SAAT INI, STATUS, DSB.
o EVALUASI JABATAN BUKAN SEBUAH PROSES MATEMATIS TETAPI LEBIH BERSIFAT “PERSONAL JUDGMENT” (PERTIMBANGAN DENGAN AKAL SEHAT)
PENYUSUNAN PETA PENYUSUNAN PETA JABATANJABATANPengertian:•Peta jabatan adalah susunan jabatan yang digambarkan secara vertikal maupun horizontal menurut struktur kewenangan, tugas, dan tanggung jawab jabatan serta persyaratan jabatan.•Peta jabatan menggambarkan seluruh jabatan yang ada dan kedudukannya dalam unit kerja.
LANGKAH-LANGKAH LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN PETA JABATANPENYUSUNAN PETA JABATAN1. Menginventarisasi setiap jabatan baik
struktural maupun fungsional (umum dan tertentu) yang terdapat dalam setiap unit kerja (paling tinggi eselon II)
2. Menyusun seluruh jabatan tersebut secara vertikal dan horizontal berdasarkan kedudukan setiap jabatan dalam unit kerja (paling tinggi eselon II) mengacu struktur organisasi yang ada
3. Menyusun jumlah pegawai untuk setiap jabatan yang termasuk dalam unit kerja (paling, tinggi eselon II)
4. Peta jabatan yang tersusun akan menjelaskan susunan dan hubungan kerja setiap jabatan dalam unit kerja (paling, tinggi eselon II)
Contoh peta jabatanContoh peta jabatan
04/05/23 18
19
MIN MAX JC20
19
18
4.055 UP 17
3.605 4.050 16
3.155 3.600 15
2.755 3.150 14
2.355 2.750 13
2.105 2.350 12
1.855 2.100 11
1.605 1.850 10
1.355 1.600 9
1.105 1.350 8
855 1.100 7
655 850 6
455 650 5
375 450 4
305 370 3
245 300 2
190 240 1
TABEL BATASAN NILAI DAN KELASJABATAN PEGAWAI NEGERI RI – 2011
20
level JC20
19
18
Eselon I 17
16
Eselon II 15
14
Eselon III 13
12
11
Eselon IV 10
9
Eselon IV/fungsional umum 8
7
6
5
4
3
2
1
KESEPAKATAN JOB CLASS DI LINGKUNGAN KEMDIKNAS
Fungsional tertentu
21
Faktor Evaluasi Jabatan Struktural
1. Ruang Lingkup Dampak dan Program (5 Tingkat);2. Pengaturan Organisasi (3 Tingkat);3. Wewenang Penyeliaan dan Manajerial (3 Tingkat);4. Hubungan Personal:
a. Sifat Hubungan (4 Tingkat);b. Tujuan Hubungan (4 Tingkat).
5. Kesulitan Dalam Pengarahan Pekerjaan (8 Tingkat);6. Kondisi Lain (6 Tingkat).
++ Situasi Khusus
22
Faktor Evaluasi Jabatan Fungsional
1. Pengetahuan Yang Dibutuhkan Jabatan (9 tingkat);
2. Pengawasan Penyelia (5 tingkat);3. Pedoman (5 tingkat);4. Kompleksitas (6 tingkat);5. Ruang Lingkup dan Dampak (6 tingkat);6. Hubungan Personal (4 tingkat);7. Tujuan Hubungan (4 tingkat);8. Persyaratan Fisik (3 tingkat);9. Lingkungan Pekerjaan (3 tingkat).
Pemberian nama jabatan fungsional umum mengacu pada jabatan fungsional tertentu yang sudah ada
Misal: ◦pengadministrasi persuratan
arsiparis terampil◦Pengumpul dan pengolah data
pranata komputer terampil
PRINSIP PENGELOMPOKAN PRINSIP PENGELOMPOKAN JABATAN FUNGSIONALJABATAN FUNGSIONAL
Kelas jabatan untuk jabatan Kelas jabatan untuk jabatan fungsionalfungsionalTingkat Ahli :
◦Ahli Pertama : Kelas 8◦Ahli Muda : Kelas 9◦Ahli Madya: Kelas 11◦Ahli Utama: Kelas 13
Tingkat Terampil ◦Terampil Pelaksana Pemula: Kelas 5◦Terampil Pelaksana : Kelas 6◦Terampil Pelaksana Lanjutan : Kelas 7◦Terampil Penyelia : Kelas 8
04/05/23 24
Pejabat Perbendaharaan :◦ Bendahara Pengeluaran : Kelas 8◦ Bendahara Penerimaan : Kelas 8◦ BPP : Kelas 6◦ Pemegang Buku : Kelas 5◦ Pengadministrasi Keuangan : Kelas 5 ◦ Pejabat Pengadaan : Kelas 7
Lain – lain◦ Pramu Kantor : Kelas 3◦ Caraka : Kelas 3◦ Supir/Pengemudi : Kelas 3◦ Satpam : Kelas 4◦ Teknisi Peralatan Gedung : Kelas 6◦ Teknisi Listrik : Kelas 6
04/05/23 25
04/05/23 26