kebijakan sektor riil
TRANSCRIPT
KEBIJAKAN SEKTOR RIIL
yang berdasarkan kepada produksi dan perdagangan atau dikenal dengan istilah sector
riil.
A. Perdagangan Luar Negeri
Ahli-ahli ekonomi yang tergolong mazhab merkantilis, yaitu ahli-ahli ekonomi yang
hidup disekitar abad ke-16 dan 17, berpendapat bahwa perdagangan luar negri
merupakan sumber kekayaan untuk suatu Negara. Menurut mereka, suatu Negara
dapat mempertinggi kekayaan dengan cara menjual barang-barangnya keluar negeri.
Perdagangan luar negeri (Foreign trade) adalah aktivitas jual-beli yang berlangsung
antar bangsa dan umat bukan antar individu dari satu Negara baik perdagangan antara
dua Negara maupun antara dua individu, yang masing-masing berasal dari Negara
yang bebeda, untuk membeli komoditi yang akan ditransfer kenegrinya, dimana
semuanya tadi termasuk dalam masalah mengendalikan hubungan Negara lain.
Perdagangan bamk pernah merupakan praktek sehari-hariyang berlaku walaupun
setelah berlakunya ekonomi uang. Volume perdagangan barter sampai sekarang pun
tidaklah dapat dianggap kecil artinya, Islam juga tela mengakui perdagangan barter
seperti dinyatakan dalam perintah Al-qur’an dan sunnah.
Perdagangan luar negeri biasanya terjadi antarnegara, melalui orang yang menjadi
pelaku bisnisnya, sehingga seseorang bias pergi kenegara lain untuk mendatangkan
komoditi tertentu. Kemudian dia melakukan transaksi pembelian komoditi untuk
ditransfer kenegaranya. Atau bias juga dia mengambil komoditi untuk dijual kenegara
lain, sehingga dia akan memberikan harga komoditi tersebut untuk negaranya, atau
dengan perdagangan tersebut. Dia bias membeli komoditi tertentu yang akan
didatangkan kenegaranya. Dan dalam semua kondisi tadi, Negara akan mengarahkan
dan campur tangan secara langsung terhadap perdagangan tersebut. Oleh karena itu,
untuk keperkluan tersebut Negara akan membuat pos-pos ditiap-tiap perbatasan
Negara. Pos-pos inilah yang oleh kalangan Fuqoha di sebut tem[at-tempat pengintai.
Hal ini berbeda dengan system kapitalis, sebab hukum perdagangan luar negeri,
menurut kapitalis, hanya mengikuti komoditinya semata bukan pemiliknya. Sehingga
komoditi tersebut akan diteliti dari mana sumbernya, bukan dari segi pelaku bisnisnya
atau siapa yang membawanya. Inilah bedanya, antara pandangan Islam dan kapitalis.
Karena system kapitalis melihat komoditi dan sumber yang menghasilkan komoditi
tersebut, maka kapitalis memberikan hukum sesuai dari hukum dari mana sumbernya.
Sementara Islam, melihat berdasarkan pemilik komoditinya, yaitu berdasarkan pelaku
bisnisnya, tanpa memperhatikan dari mana sumber yang menghasilkannya. Jadi,
kapitalis menilai berdasarkan komoditinya, sedangkan Islam menilai berdasarkan
pelakunya.
Menurut teori Ibn Khaldun perdagangan internasional bahwa melalui perdagangan
luarnegeri, kepuasan masyarakat, keuntungan pedagang dan kekayaan Negara
semuanya meningkat. Perdagangan antara Negara inibaru dilakukan setelah terpenuhi
kebutuhan Negara dengan tingkat effesiensi dalam konsumsi masyarakat. Barang-
barang dagangan menjadi lebih bernilai ketika para pedagang membawanya dari suatu
Negara ke Negara lain. Perdagangan luar negeri ini dapat menyumbang secara positif
kepada tingkat pendapatan Negara, tingkat pertumbuhan, serta tingkat kemakmuran.
Jika barang-barang luar negeri memiliki kualitas lebih baik dari dalam negeri, ia akan
memicu impor. Pada saat yang sama produsen dalam negeri harus berhadapan
dengan pruduk berkualitas tinggi dan berkompetitif sehingga mereka harus berusaha
untuk meningkatkan kualitas produksi mereka.
a. Realita perdagangan luar negeri
Perdagangan luar negeri memiliki manfaat yang sangat besar karena akan memberikan
devisa yang banyak kepada negaranya, dan akan menambah keyakinan seseorang
tentang betapa pentingnya perdagangan luar negri tersebut adalah adanya persaingan
dan kompetisi yang hebat diantara negara-negara besar untuk mendapatkan pasar-
pasar baru, serta mempertahankan posisi-posisi yang sudah diraih sebelumnya, yang
dipergunakan untuk melakukan pertukaran-pertukaran komuditinya, serta mengimpor
bahan-bahan mentah.perdagangan luar negeri tersebut memiliki karakteristik,
keistimewaan dan dampak tretentu. Adapun sebab utama untuk melekukan
perdagangan intrenasional adlah adanya perbedaan dalam perhitungan produksi
barang-barang yang beragam jenisnya antara satu negara dengan negara lain.
b. Keuntungan melakukan perdagangan luar negeri
Melakukan ekspor dan impor merupakan kegiatan yang cukup penting disetiap Negara.
Tiada satu Negara pun didunia ini yang tidaka melakukan perdagangan luar negeri
walaubagaimanapun kepentingan sector luar negeri dalam suatu perekonomian
berbeda dari satu Negara kenegara lain. Disebagian Negara, ekspor dan impor meliputi
bagian yang cukup besar dalam pendapatan nasional, sedangkan dibeberapa Negara
lain ia merupakan bagian yang kecil saja dari pendapatan nasional. Uraian berikut
secara ringkasmenerangkan beberapa keuntungan :
1. Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di dalam negeri
Mengapakah berbagai Negeri mlakukan perdagangan antara satu sama lain ?
Alasannya yang paling nyata adalah karena setiap Negara tidak dapat menghasilkan
semua barang-barang yang dibutuhkannya.
2. Memperoleh keuntungan dari spesialisasi
Sebab yang utama kegiatan perdagangan luar negeri adalah untuk memperoleh
keuntungan yang diwujudkan oleh spesialisasi walaupun suatu Negara dapat
memproduksi sesuatu barang yang sama jenisnya dengan yang diproduksi oleh Negara
lain, tetapi adakalanya adalah lebih baik apabila Negara tersebut mengimpor barang
tersebut dari luar negeri. Dengan mengadakan spesialisasi dan perdagangan, setiap
Negara dapat memperoleh keuntungan yang berikut :
dimiliki setiap Negara dapat digunakan dengan lebih effisien.Factor-faktor produksi
yang
Setiap Negara dapat menikmati lebih banyak barang dari yang dapat diproduksi
didalam negeri.
3. Memperluas pasar industri-industri dalam negeri
Beberapa jenis industri telah dapat memenuhi permintaan dalam negeri sebelum
mesin-mesin (alat-alat produksi) epenuhnya digunakan. Ini berarti bahwa industri itu
masih dapat menaikkan produksi dan meningkatkan keuntungannya apabila ia masih
terdapat pasar untuk barang-barang yang dihasilkan oleh industri itu karena seluruh
permintaan dari dalam negeri telah dipenuhi satu-satunya cara untuk memperoleh
pasaran adalah dengan mengekspornya keluar negeri.
4. menggunakan teknologi modern dan meningkatkan produktifitas
perdagangan luar negeri memungkinkan sesuatu Negara untuk mempelajari teknik
produksi yang lebih effisien dan cara-cara manajemen yang lebih moderen.
Perdagangan luar negeri memungkinkan Negara tersebut mengimpor mesin-mesin atau
alat-alat yang lebih moderen untuk melaksanakan teknik produksi dan cara produksi
yang lebih baik.
B. Nilai Valuta Asing
Kurs valuta asing atau kurs mata uang asing menunjukan harga atau nilai mata uang
sesuatu Negara dinyatakan dalam nilai mata uang Negara lain. Kurs valuta asing dapat
juga didefinisikan sebagai uang domistik yang dibutuhkan, yaitu banyaknya rupiah yang
dibutuhkan, untuk memperoleh satu unit mata uang asing.
Pada dasarnya terdapat dua cara didalam menentukan kurs valuta asing yaitu :
1. Berdasarkan permintaan dan penawaran mata uang asing dalam pasar bebas
Kurs pertukaran valuta asing adalah factor yang sangat penting dalam menentukan
apakah barang-barang dinegara lain adalah “lebih murah” atau “lebih mahal” dari
barang-barang yang diproduksikan didalam negeri.
Permintaan terhadap mata uang asing mempunyai cirri-ciri :
Semakin tinggi harga mata uang, semakin sedikit permintaan keatas mata uang
tersebut.
Semakin rendah harga mata uang, semakin banyak permintaan keatas maata uang
tersebut.
Begitu pula dalam penawaran mata uang asing mempunyai cirri-ciri :
penawaran mata uang tersebut.Semakin tinggi harga mata uang, semakin banyak
semakin sedikit penawaran mata uang tersebut.Semakin rendah harga mata uang,
2. Penawaran kurs pertukaran oleh pemerintah
Pemerintah dapat campur tangan dalam menentukan kurs valuta asing. Tujuannya
adalah untuk memastikan kurs yang wujud tidak akan menimbulkan efek yang buruk
keatas perekonomian. Kurs pertukaran yang ditetapkan pemerintah adalah berbeda
dengan kurs yang ditentukan oleh pasar bebas. Sejauh mana perbedaan tersebut, dan
apakah ia lebih tinggi atau lebih rendah dari yang di tetepkan oleh pasar bebas, adalah
bergantung pada kebijakan dan keputusan pemerintah mengenai kurs yang paling
sesuai untuk tujuan-tujuan pemerintah dalam menstabilkan dan mengembangkan
perekonomian.
a. Teori nilai tukar uang Islam
Nilai tukar suatu mata uang didalam islam juga digolongkan dalam dua kelompok yaitu :
Natural dan Human error
Selain dari itu, perlu untuk diingat bahwa kebijakan nilai tukar uang dalam islam dapat
dikatakan menganut system “Managed Floating”, dimana nilai tukar adalah hasil dari
kebijakan-kebijakan pemerintah (bukan merupakan cara atau kebijakan itu sendiri)
karena pemerintah tidak mencampuri keseimbangan yang terjadi dipasar kecuali jika
terjadi hal-hal yang menggangu keseimbangan itu sendiri. Jadi bisa dikatakan bahwa
suatu nilai tukar yang stabil adalah merupakan hasil dari kebijakan pemerintah yang
tepat.
b. Interaksi uang antar Negara
Perdagangan luar negeri (foreign trade) tersebut faktanya telah membentuk interaksi
uang antar Negara. Sebab Negara harus membayar harga barang-barang komoditi
dengan mata uang Negara yang menjualnya, atau dengan mata uang yang bias
diterima oleh Negara tersebut. Sehingga Negara tersebut harus menerima harga
barang komoditi yang dijualnya dengan mata uangnya, atau mata uang yang
dikehendakinya. Dengan demikian terbentuklah interaksi uang antar Negara.
Disana terjadi pertukaran barang-barang atau antara barang-barang ekspor dengan
barang-barang impor. Dan disana juga terjadi pertukaran jasa angkut, semisalnya
transportasi darat, angkutan barang-barang komoditi antar Negara, biaya pos, telegram,
saluran telepon internasional, termasuk jasa perdagangan serta pembayaran mata
uang yangharus dibayar, atau komisi untuk para wakil dan pialang, serta jasa-jasa yang
berkaitan denga kegiatan pariwisata.
Untuk membayar barang-barang impor tersebut, kita akan menawarkan mata uang
nasional kita untuk mendapatkan mata uang asing tersebut, atau kita akan menawarkan
barang komoditi kita dinegara asing tersebutsupaya bisa mendapatkan mata uang
Negara tersebut. Maka diperolehnya mata uang-mata uang asing tersebut merupakan
masalah yang penting bagi Negara tersebut, supaya Negara yang bersangkutan bias
manciptakan hubungan perdagangan, atau hubungan perekonomian dengan Negara-
negara tersebut. Hanya saja, kita tidak boleh mengorbankan mata uang kita, lalu kita
menawarkannya dalam rangka mengacaukan dan menghancurkan kepercayaan
kepada mata uang tersebut dengan tujuan menciptakan hubungan perdagangan atau
hubungan perekonomian. Namun kita harus menjadikan bargaining position kita dalam
hubungan perekonomian luara negeri tersebut baik dalam bentuk perdagangan,
maupun non perdagangan sebagai salah satu landasan dalam hubungan tersebut.
Dengan demikian kita akan mudah mempertahankan mata uang kita.. Sementara kita
mendapatkan banayk mata uang asing yang kita butuhkan.
Untuk membantu masalah diatas, Negara harus menjauhkan dirinya untuk mengambil
utang, baik hutang dalam jangka pendek maupun hutang dalam jangka panjang. Sebab
hutang tersebut merupakan sesuatu yang menyebabkan kekacauan pada dasar mata
uang kita. Begitu pula hutang tersebut kadang-kadang menyebabkan merosotnya nilai
uang kita.
c. Kebijakan nilai tukar uang
Mata uang asing dapat digunakan untuk membeli barang-barang dari luar negeri
ataupun juga asset financial seperti saham, obligasi, treasury bills, options, futures,
warrants, dan lain-lain. Pada tulisan ini, untuk memberikan kemudahan, akan
diasumsikan hanya ada dua Negara yang melakukan perdagangan internasional, yaitu
domestic dan asing.dalam suatu Negara, satu-satunya institusi resmi yang dapat
mengubah penawaran mata uangnya adalah bank sentral dari Negara tersebut. Bank
sentral dalam kesehariannya acap kali menjual dan mambeli mata uang asing. Setiap
bank sentral dapat memilih antara dua rezim kebijakan nilai tukar yang berbeda yaitu :
1. Rezim nilai tukar dipagu (Fixed Exchange Rate Regime) : yaitu bila otoritas
keuangan suatu Negara menetapkan suatu nilai tukar uang tertentu untuk mata
uangnya.
2. Rezim nilai tukar fleksibel (Flexibel Exchange Rate Regime) : yaitu bila nilai tukar
mata uang suatu Negara adalah ditentukan oleh keseimbangan yang terjadi dipasar
pertukaran uangnya.
Fixed Exchange Rate Regime
Dalam system kebijakan bank sentral suatu Negara cukup mengumumkan suatu nilai
tukar tertentu untuk mata uangnya terhadapmata uang asing tertentu dimana bank
sentral bersedia membeli dan menjual mata uang asing dengan kuantitas berapapun.
Dalam rezim nilai tukar dipagu ini bank sentral acap kali dipaksa untuk mencetak uang
melebihi apa yang diinginkannya. Dalam rezim nilai tukar dipagu ini bank sentral dapat
mengendalikan nilai tukar atau penawaran uang, akan tetapi tidak keduanya sekaligus.
Jika bank sentral menetapkan nilai tukar, maka bank sentral harus menawarkan
berapapun kuantitas uang yang dibutuhkan oleh para pedagang atau dengan kata lain
bank sentral harus membeli berapapun kuantitas mata uang asing yang ditawarkan
oleh para pedagang ( kehilangan kendali atas penawaran mata uang ).
Flexibel Exchange Rate Regime
Rezim system nilai tukar mengambang ini adalah system yang dipakai hamper
sebagian besar Negara didunia pada saat ini. Jika bank sentral ingin menambah
penawaran uang, bank sentral dapat mencetak uang dan kemudian membeli sesuatu
asset ( biasanya berbentuk obligasi pemerintah ). Jika bank sentral ingin mengurangi
penawaran uang, maka bank sentral dapat menjual sesuatu asset ( biasanya juga
dalam bentuk obligasi pemerintah) dan memusnahkan uang yang didapatnya dari
penjualan tersebut.
d. Faktor-faktor yang mempengaruhi kurs
Perubahan dalam permintaan dan penawaran sesuatu valuta, yang selanjutnya
menyebabkan perubahan dalam kurs valuta, disebabkan oleh banyak factor. Yang
diantaranya :
1. Perubahan dalam citarusa masyarakat.
2. Perubahan harga barang ekspor dan impor.
3. Kenaikan harga umum(inflasi).
4. Perubahan suku bunga dan tingkat pengembalian investasi.
5. Pertumbuhan ekonomi.
C. Neraca Pembayaran
Neraca pembayaran adalah suatu catatan aliran keuanganyng menunjukkan nilai
transaksi perdagangan dan aliran dana yang dilakukan diantara suatu Negara dengan
Negara lain dalam suatu tahun tertentu. Suatu neraca pembayaran dapat dibedakan
kepada dua bagian yang utama, yaitu neraca berjalan dan neraca modal.
a. Jenis-jenis neraca pembayaran
1. Neraca berjalan
Neraca berjalan mencatat transaksi-transaksi berikut:
• Espor dan impor barang tampak
• Ekspor dan impor jasa {atau barang tak tampak
• Pembayaran perpindahan note keluar negeri
2. Neraca modal
Neraca modal meliputi dua golongan transaksi, yaitu aliran modal jangka panjang dan
aliran modal keuangan swasta.
Aliran modal jangka panjang: ia meliputi dua dua jenis aliran modal, aliran modal resmi
dan investasi langsung oleh pihak swasta ke Negara-negara lain. Aliran modal
resmi:adalahpinjaman dan pembayaran di antara badan-badan pemerintah di suatu
Negara-negara lain. Sedangkan investasi langsung swasta: penanaman modal
langsung, yaitu investasi berupa modal langsung, yaitu investasi berupa mendirikan
perusahaan-perusahaan terutam perindustrian.
adalah alira-aliran modal dalam bentuk tabungan atau investasi keuangan yang dapat
dengan cepat ditukarkan kembali kepada valuta yang asal atau valuta lainnya.Modal
keuangan swasta