kebijakan sektor riil

18
KEBIJAKAN SEKTOR RIIL yang berdasarkan kepada produksi dan perdagangan atau dikenal dengan istilah sector riil. A. Perdagangan Luar Negeri Ahli-ahli ekonomi yang tergolong mazhab merkantilis, yaitu ahli- ahli ekonomi yang hidup disekitar abad ke-16 dan 17, berpendapat bahwa perdagangan luar negri merupakan sumber kekayaan untuk suatu Negara. Menurut mereka, suatu Negara dapat mempertinggi kekayaan dengan cara menjual barang-barangnya keluar negeri. Perdagangan luar negeri (Foreign trade) adalah aktivitas jual- beli yang berlangsung antar bangsa dan umat bukan antar individu dari satu Negara baik perdagangan antara dua Negara maupun antara dua individu, yang masing-masing berasal dari Negara yang bebeda, untuk membeli komoditi yang akan ditransfer kenegrinya, dimana semuanya tadi termasuk dalam masalah mengendalikan hubungan Negara lain.

Upload: pancariza

Post on 24-Jul-2015

98 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

KEBIJAKAN SEKTOR RIIL

yang berdasarkan kepada produksi dan perdagangan atau dikenal dengan istilah sector

riil.

A. Perdagangan Luar Negeri

Ahli-ahli ekonomi yang tergolong mazhab merkantilis, yaitu ahli-ahli ekonomi yang

hidup disekitar abad ke-16 dan 17, berpendapat bahwa perdagangan luar negri

merupakan sumber kekayaan untuk suatu Negara. Menurut mereka, suatu Negara

dapat mempertinggi kekayaan dengan cara menjual barang-barangnya keluar negeri.

Perdagangan luar negeri (Foreign trade) adalah aktivitas jual-beli yang berlangsung

antar bangsa dan umat bukan antar individu dari satu Negara baik perdagangan antara

dua Negara maupun antara dua individu, yang masing-masing berasal dari Negara

yang bebeda, untuk membeli komoditi yang akan ditransfer kenegrinya, dimana

semuanya tadi termasuk dalam masalah mengendalikan hubungan Negara lain.

Perdagangan bamk pernah merupakan praktek sehari-hariyang berlaku walaupun

setelah berlakunya ekonomi uang. Volume perdagangan barter sampai sekarang pun

tidaklah dapat dianggap kecil artinya, Islam juga tela mengakui perdagangan barter

seperti dinyatakan dalam perintah Al-qur’an dan sunnah.

Perdagangan luar negeri biasanya terjadi antarnegara, melalui orang yang menjadi

pelaku bisnisnya, sehingga seseorang bias pergi kenegara lain untuk mendatangkan

komoditi tertentu. Kemudian dia melakukan transaksi pembelian komoditi untuk

ditransfer kenegaranya. Atau bias juga dia mengambil komoditi untuk dijual kenegara

lain, sehingga dia akan memberikan harga komoditi tersebut untuk negaranya, atau

dengan perdagangan tersebut. Dia bias membeli komoditi tertentu yang akan

didatangkan kenegaranya. Dan dalam semua kondisi tadi, Negara akan mengarahkan

dan campur tangan secara langsung terhadap perdagangan tersebut. Oleh karena itu,

untuk keperkluan tersebut Negara akan membuat pos-pos ditiap-tiap perbatasan

Negara. Pos-pos inilah yang oleh kalangan Fuqoha di sebut tem[at-tempat pengintai.

Hal ini berbeda dengan system kapitalis, sebab hukum perdagangan luar negeri,

menurut kapitalis, hanya mengikuti komoditinya semata bukan pemiliknya. Sehingga

komoditi tersebut akan diteliti dari mana sumbernya, bukan dari segi pelaku bisnisnya

atau siapa yang membawanya. Inilah bedanya, antara pandangan Islam dan kapitalis.

Karena system kapitalis melihat komoditi dan sumber yang menghasilkan komoditi

tersebut, maka kapitalis memberikan hukum sesuai dari hukum dari mana sumbernya.

Sementara Islam, melihat berdasarkan pemilik komoditinya, yaitu berdasarkan pelaku

bisnisnya, tanpa memperhatikan dari mana sumber yang menghasilkannya. Jadi,

kapitalis menilai berdasarkan komoditinya, sedangkan Islam menilai berdasarkan

pelakunya.

Menurut teori Ibn Khaldun perdagangan internasional bahwa melalui perdagangan

luarnegeri, kepuasan masyarakat, keuntungan pedagang dan kekayaan Negara

semuanya meningkat. Perdagangan antara Negara inibaru dilakukan setelah terpenuhi

kebutuhan Negara dengan tingkat effesiensi dalam konsumsi masyarakat. Barang-

barang dagangan menjadi lebih bernilai ketika para pedagang membawanya dari suatu

Negara ke Negara lain. Perdagangan luar negeri ini dapat menyumbang secara positif

kepada tingkat pendapatan Negara, tingkat pertumbuhan, serta tingkat kemakmuran.

Jika barang-barang luar negeri memiliki kualitas lebih baik dari dalam negeri, ia akan

memicu impor. Pada saat yang sama produsen dalam negeri harus berhadapan

dengan pruduk berkualitas tinggi dan berkompetitif sehingga mereka harus berusaha

untuk meningkatkan kualitas produksi mereka.

a. Realita perdagangan luar negeri

Perdagangan luar negeri memiliki manfaat yang sangat besar karena akan memberikan

devisa yang banyak kepada negaranya, dan akan menambah keyakinan seseorang

tentang betapa pentingnya perdagangan luar negri tersebut adalah adanya persaingan

dan kompetisi yang hebat diantara negara-negara besar untuk mendapatkan pasar-

pasar baru, serta mempertahankan posisi-posisi yang sudah diraih sebelumnya, yang

dipergunakan untuk melakukan pertukaran-pertukaran komuditinya, serta mengimpor

bahan-bahan mentah.perdagangan luar negeri tersebut memiliki karakteristik,

keistimewaan dan dampak tretentu. Adapun sebab utama untuk melekukan

perdagangan intrenasional adlah adanya perbedaan dalam perhitungan produksi

barang-barang yang beragam jenisnya antara satu negara dengan negara lain.

b. Keuntungan melakukan perdagangan luar negeri

Melakukan ekspor dan impor merupakan kegiatan yang cukup penting disetiap Negara.

Tiada satu Negara pun didunia ini yang tidaka melakukan perdagangan luar negeri

walaubagaimanapun kepentingan sector luar negeri dalam suatu perekonomian

berbeda dari satu Negara kenegara lain. Disebagian Negara, ekspor dan impor meliputi

bagian yang cukup besar dalam pendapatan nasional, sedangkan dibeberapa Negara

lain ia merupakan bagian yang kecil saja dari pendapatan nasional. Uraian berikut

secara ringkasmenerangkan beberapa keuntungan :

1. Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di dalam negeri

Mengapakah berbagai Negeri mlakukan perdagangan antara satu sama lain ?

Alasannya yang paling nyata adalah karena setiap Negara tidak dapat menghasilkan

semua barang-barang yang dibutuhkannya.

2. Memperoleh keuntungan dari spesialisasi

Sebab yang utama kegiatan perdagangan luar negeri adalah untuk memperoleh

keuntungan yang diwujudkan oleh spesialisasi walaupun suatu Negara dapat

memproduksi sesuatu barang yang sama jenisnya dengan yang diproduksi oleh Negara

lain, tetapi adakalanya adalah lebih baik apabila Negara tersebut mengimpor barang

tersebut dari luar negeri. Dengan mengadakan spesialisasi dan perdagangan, setiap

Negara dapat memperoleh keuntungan yang berikut :

dimiliki setiap Negara dapat digunakan dengan lebih effisien.Factor-faktor produksi

yang

Setiap Negara dapat menikmati lebih banyak barang dari yang dapat diproduksi

didalam negeri.

3. Memperluas pasar industri-industri dalam negeri

Beberapa jenis industri telah dapat memenuhi permintaan dalam negeri sebelum

mesin-mesin (alat-alat produksi) epenuhnya digunakan. Ini berarti bahwa industri itu

masih dapat menaikkan produksi dan meningkatkan keuntungannya apabila ia masih

terdapat pasar untuk barang-barang yang dihasilkan oleh industri itu karena seluruh

permintaan dari dalam negeri telah dipenuhi satu-satunya cara untuk memperoleh

pasaran adalah dengan mengekspornya keluar negeri.

4. menggunakan teknologi modern dan meningkatkan produktifitas

perdagangan luar negeri memungkinkan sesuatu Negara untuk mempelajari teknik

produksi yang lebih effisien dan cara-cara manajemen yang lebih moderen.

Perdagangan luar negeri memungkinkan Negara tersebut mengimpor mesin-mesin atau

alat-alat yang lebih moderen untuk melaksanakan teknik produksi dan cara produksi

yang lebih baik.

B. Nilai Valuta Asing

Kurs valuta asing atau kurs mata uang asing menunjukan harga atau nilai mata uang

sesuatu Negara dinyatakan dalam nilai mata uang Negara lain. Kurs valuta asing dapat

juga didefinisikan sebagai uang domistik yang dibutuhkan, yaitu banyaknya rupiah yang

dibutuhkan, untuk memperoleh satu unit mata uang asing.

Pada dasarnya terdapat dua cara didalam menentukan kurs valuta asing yaitu :

1. Berdasarkan permintaan dan penawaran mata uang asing dalam pasar bebas

Kurs pertukaran valuta asing adalah factor yang sangat penting dalam menentukan

apakah barang-barang dinegara lain adalah “lebih murah” atau “lebih mahal” dari

barang-barang yang diproduksikan didalam negeri.

Permintaan terhadap mata uang asing mempunyai cirri-ciri :

Semakin tinggi harga mata uang, semakin sedikit permintaan keatas mata uang

tersebut.

Semakin rendah harga mata uang, semakin banyak permintaan keatas maata uang

tersebut.

Begitu pula dalam penawaran mata uang asing mempunyai cirri-ciri :

penawaran mata uang tersebut.Semakin tinggi harga mata uang, semakin banyak

semakin sedikit penawaran mata uang tersebut.Semakin rendah harga mata uang,

2. Penawaran kurs pertukaran oleh pemerintah

Pemerintah dapat campur tangan dalam menentukan kurs valuta asing. Tujuannya

adalah untuk memastikan kurs yang wujud tidak akan menimbulkan efek yang buruk

keatas perekonomian. Kurs pertukaran yang ditetapkan pemerintah adalah berbeda

dengan kurs yang ditentukan oleh pasar bebas. Sejauh mana perbedaan tersebut, dan

apakah ia lebih tinggi atau lebih rendah dari yang di tetepkan oleh pasar bebas, adalah

bergantung pada kebijakan dan keputusan pemerintah mengenai kurs yang paling

sesuai untuk tujuan-tujuan pemerintah dalam menstabilkan dan mengembangkan

perekonomian.

a. Teori nilai tukar uang Islam

Nilai tukar suatu mata uang didalam islam juga digolongkan dalam dua kelompok yaitu :

Natural dan Human error

Selain dari itu, perlu untuk diingat bahwa kebijakan nilai tukar uang dalam islam dapat

dikatakan menganut system “Managed Floating”, dimana nilai tukar adalah hasil dari

kebijakan-kebijakan pemerintah (bukan merupakan cara atau kebijakan itu sendiri)

karena pemerintah tidak mencampuri keseimbangan yang terjadi dipasar kecuali jika

terjadi hal-hal yang menggangu keseimbangan itu sendiri. Jadi bisa dikatakan bahwa

suatu nilai tukar yang stabil adalah merupakan hasil dari kebijakan pemerintah yang

tepat.

b. Interaksi uang antar Negara

Perdagangan luar negeri (foreign trade) tersebut faktanya telah membentuk interaksi

uang antar Negara. Sebab Negara harus membayar harga barang-barang komoditi

dengan mata uang Negara yang menjualnya, atau dengan mata uang yang bias

diterima oleh Negara tersebut. Sehingga Negara tersebut harus menerima harga

barang komoditi yang dijualnya dengan mata uangnya, atau mata uang yang

dikehendakinya. Dengan demikian terbentuklah interaksi uang antar Negara.

Disana terjadi pertukaran barang-barang atau antara barang-barang ekspor dengan

barang-barang impor. Dan disana juga terjadi pertukaran jasa angkut, semisalnya

transportasi darat, angkutan barang-barang komoditi antar Negara, biaya pos, telegram,

saluran telepon internasional, termasuk jasa perdagangan serta pembayaran mata

uang yangharus dibayar, atau komisi untuk para wakil dan pialang, serta jasa-jasa yang

berkaitan denga kegiatan pariwisata.

Untuk membayar barang-barang impor tersebut, kita akan menawarkan mata uang

nasional kita untuk mendapatkan mata uang asing tersebut, atau kita akan menawarkan

barang komoditi kita dinegara asing tersebutsupaya bisa mendapatkan mata uang

Negara tersebut. Maka diperolehnya mata uang-mata uang asing tersebut merupakan

masalah yang penting bagi Negara tersebut, supaya Negara yang bersangkutan bias

manciptakan hubungan perdagangan, atau hubungan perekonomian dengan Negara-

negara tersebut. Hanya saja, kita tidak boleh mengorbankan mata uang kita, lalu kita

menawarkannya dalam rangka mengacaukan dan menghancurkan kepercayaan

kepada mata uang tersebut dengan tujuan menciptakan hubungan perdagangan atau

hubungan perekonomian. Namun kita harus menjadikan bargaining position kita dalam

hubungan perekonomian luara negeri tersebut baik dalam bentuk perdagangan,

maupun non perdagangan sebagai salah satu landasan dalam hubungan tersebut.

Dengan demikian kita akan mudah mempertahankan mata uang kita.. Sementara kita

mendapatkan banayk mata uang asing yang kita butuhkan.

Untuk membantu masalah diatas, Negara harus menjauhkan dirinya untuk mengambil

utang, baik hutang dalam jangka pendek maupun hutang dalam jangka panjang. Sebab

hutang tersebut merupakan sesuatu yang menyebabkan kekacauan pada dasar mata

uang kita. Begitu pula hutang tersebut kadang-kadang menyebabkan merosotnya nilai

uang kita.

c. Kebijakan nilai tukar uang

Mata uang asing dapat digunakan untuk membeli barang-barang dari luar negeri

ataupun juga asset financial seperti saham, obligasi, treasury bills, options, futures,

warrants, dan lain-lain. Pada tulisan ini, untuk memberikan kemudahan, akan

diasumsikan hanya ada dua Negara yang melakukan perdagangan internasional, yaitu

domestic dan asing.dalam suatu Negara, satu-satunya institusi resmi yang dapat

mengubah penawaran mata uangnya adalah bank sentral dari Negara tersebut. Bank

sentral dalam kesehariannya acap kali menjual dan mambeli mata uang asing. Setiap

bank sentral dapat memilih antara dua rezim kebijakan nilai tukar yang berbeda yaitu :

1. Rezim nilai tukar dipagu (Fixed Exchange Rate Regime) : yaitu bila otoritas

keuangan suatu Negara menetapkan suatu nilai tukar uang tertentu untuk mata

uangnya.

2. Rezim nilai tukar fleksibel (Flexibel Exchange Rate Regime) : yaitu bila nilai tukar

mata uang suatu Negara adalah ditentukan oleh keseimbangan yang terjadi dipasar

pertukaran uangnya.

Fixed Exchange Rate Regime

Dalam system kebijakan bank sentral suatu Negara cukup mengumumkan suatu nilai

tukar tertentu untuk mata uangnya terhadapmata uang asing tertentu dimana bank

sentral bersedia membeli dan menjual mata uang asing dengan kuantitas berapapun.

Dalam rezim nilai tukar dipagu ini bank sentral acap kali dipaksa untuk mencetak uang

melebihi apa yang diinginkannya. Dalam rezim nilai tukar dipagu ini bank sentral dapat

mengendalikan nilai tukar atau penawaran uang, akan tetapi tidak keduanya sekaligus.

Jika bank sentral menetapkan nilai tukar, maka bank sentral harus menawarkan

berapapun kuantitas uang yang dibutuhkan oleh para pedagang atau dengan kata lain

bank sentral harus membeli berapapun kuantitas mata uang asing yang ditawarkan

oleh para pedagang ( kehilangan kendali atas penawaran mata uang ).

Flexibel Exchange Rate Regime

Rezim system nilai tukar mengambang ini adalah system yang dipakai hamper

sebagian besar Negara didunia pada saat ini. Jika bank sentral ingin menambah

penawaran uang, bank sentral dapat mencetak uang dan kemudian membeli sesuatu

asset ( biasanya berbentuk obligasi pemerintah ). Jika bank sentral ingin mengurangi

penawaran uang, maka bank sentral dapat menjual sesuatu asset ( biasanya juga

dalam bentuk obligasi pemerintah) dan memusnahkan uang yang didapatnya dari

penjualan tersebut.

d. Faktor-faktor yang mempengaruhi kurs

Perubahan dalam permintaan dan penawaran sesuatu valuta, yang selanjutnya

menyebabkan perubahan dalam kurs valuta, disebabkan oleh banyak factor. Yang

diantaranya :

1. Perubahan dalam citarusa masyarakat.

2. Perubahan harga barang ekspor dan impor.

3. Kenaikan harga umum(inflasi).

4. Perubahan suku bunga dan tingkat pengembalian investasi.

5. Pertumbuhan ekonomi.

C. Neraca Pembayaran

Neraca pembayaran adalah suatu catatan aliran keuanganyng menunjukkan nilai

transaksi perdagangan dan aliran dana yang dilakukan diantara suatu Negara dengan

Negara lain dalam suatu tahun tertentu. Suatu neraca pembayaran dapat dibedakan

kepada dua bagian yang utama, yaitu neraca berjalan dan neraca modal.

a. Jenis-jenis neraca pembayaran

1. Neraca berjalan

Neraca berjalan mencatat transaksi-transaksi berikut:

• Espor dan impor barang tampak

• Ekspor dan impor jasa {atau barang tak tampak

• Pembayaran perpindahan note keluar negeri

2. Neraca modal

Neraca modal meliputi dua golongan transaksi, yaitu aliran modal jangka panjang dan

aliran modal keuangan swasta.

Aliran modal jangka panjang: ia meliputi dua dua jenis aliran modal, aliran modal resmi

dan investasi langsung oleh pihak swasta ke Negara-negara lain. Aliran modal

resmi:adalahpinjaman dan pembayaran di antara badan-badan pemerintah di suatu

Negara-negara lain. Sedangkan investasi langsung swasta: penanaman modal

langsung, yaitu investasi berupa modal langsung, yaitu investasi berupa mendirikan

perusahaan-perusahaan terutam perindustrian.

adalah alira-aliran modal dalam bentuk tabungan atau investasi keuangan yang dapat

dengan cepat ditukarkan kembali kepada valuta yang asal atau valuta lainnya.Modal

keuangan swasta