kecuk bps - pembelajaran penanggulangan kemiskinan
DESCRIPTION
Pembelajaran dari Strategi Penanggulangan Kemiskinan di IndonesiaPENTINGNYA SATU DATA & REVITALISASI SEKTOR PERTANIANTRANSCRIPT
1
KECUK SUHARIYANTODeputi Neraca dan Analisis Statistik, BPSEmail: [email protected]
BADAN PUSAT STATISTIK
Pembelajaran dari Strategi Penanggulangan Kemiskinan di Indonesia:
PENTINGNYA SATU DATA & REVITALISASI SEKTOR PERTANIAN
Lokakarya “Lessons Learned” Penanggulangan KemiskinanJakarta, 18-19 November 2013
ISU UTAMA ISU UTAMA Pertumbuhan ekonomi cukup tinggi, anggaran penanggulangan kemiskinan meningkat, tapi …… penurunan kemiskinan relatif lambat, jumlah penduduk rentan miskin banyak, ketimpangan pengeluaran melebar.
MENGAPA?. • Program penanggulangan
kemiskinan sudah bagus tapi lemah implementasi dan monev?
• Program kemiskinan kurang memperhatikan karakteristik kemiskinan? – sektor pertanian?.
• Pertumbuhan ekonomi kurang berkualitas sehingga kurang berdampak pada penurunan kemiskinan?
2
36.1035.10
39.30 37.17
34.96 32.53
31.0230.02
29.89 29.13 28.59 28.10
16.66
15.9717.75
16.58
15.42
14.15
13.33
12.49
12.36
11.96
11.66
11.40
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
Jumlah Pend. Miskin % Pend. Miskin
3
Program Penanggulangan Kemiskinan: LEMAH IMPLEMENTASI DAN MONEV?Program Penanggulangan Kemiskinan: LEMAH IMPLEMENTASI DAN MONEV?
RANGKUMAN EVALUASI PROGRAM DARI BERBAGAI SUMBERPerencanaan program (diagnosis, penetapan tujuan, indikator dan target program) sudah baik, tapi keefektifan program terkendala beberapa faktor: Koordinasi, komunikasi dan sosialisasi diantara lembaga-lembaga pelaksana belum optimal•Targetting program dihadapkan masalah scope dan akurasi data (belum satu data, statis vs dinamis).•Mekanisme pengaduan belum memadai•Sistim dan kualitas monev program masih lemah.
ARAH KEBIJAKAN: 1.Peningkatan PLS, 2.Peningkatan Akses Pelayanan Dasar,3.Pemberdayaan Kelompok Masyarakat Miskin4.Pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan inklusif
• BPS sudah melakukan tiga kali pendataan RTS: PSE2005, PPLS2008, PPLS 2011 → terlalu sentralistis, kurang mengakomodasi kriteria lokal?
• PPLS2011 menghasilkan 40% data Rumah Tangga dengan status sosial ekonomi terendah (24,7 juta RT). Data tersebut disampaikan ke TNP2K untuk diolah dan dikelola sebagai Basis Data Terpadu (BDT)
• Kartu Perlindungan Sosial (KPS) diberikan kepada 25% Rumah Tangga dengan status sosial ekonomi terendah (15,5 juta RT atau 65,6 juta jiwa).
• Pemutakhiran daftar penerima manfaat menggunakan komunitas tanpa perubahan kuota → Mekanisme penggantian rumah tangga penerima KPS melalui musyawarah desa/kelurahan
• Peluang peningkatan efektifitas: Ada jaminan bahwa seluruh pemangku kepentingan menggunakan satu
data – BDT (kasus “rasto” masih banyak ditemukan di lapangan) Sosialisasi pemutakhiran data harus dilakukan lebih awal Pemutakhiran data dilakukan secara rutin, prosedur disederhanakan.
4
Program Penanggulangan Kemiskinan: PENTINGNYA BASIS DATA TERPADUProgram Penanggulangan Kemiskinan: PENTINGNYA BASIS DATA TERPADU
• 63,3% penduduk miskin tinggal di pedesaan; 48,8 % bekerja di pertanian
• Sektor pertanian ditinggalkan: ST2013: jumlah RT pertanian turun dari
31,17 juta RT pada tahun 2003 menjadi 26,13 juta RT ditahun 2013 → turun 1,75% per tahun.
Agustus 2013: jumlah penduduk bekerja di sektor pertanian turun dari 42,5 juta (2011) menjadi 39,9 juta (2013)
2008: 53% RT Padi merupakan petani gurem.
• BAGAIMANA DENGAN PROGRAM KETAHANAN DAN KEDAULATAN PANGAN?
5
Karakteristik Kemiskinan: SEKTOR PERTANIAN PERLU PERHATIAN KHUSUSKarakteristik Kemiskinan: SEKTOR PERTANIAN PERLU PERHATIAN KHUSUS
• Strategi revitalisasi pertanian mampu berkontribusi signifikan pada pengentasan kemiskinan, terutama di pedesaan.
• JANGKA PENDEK: pengeluaran pemerintah untuk sektor pertanian dapat mengurangi tingkat kemiskinan dan mengurangi ketimpangan → sektor pertanian memiliki linkages (keterkaitan) yang relatif besar terhadap sektor-sektor lain → Bagian hulu: menyerap banyak TK. Bagian hilir: output pertanian dipakai sebagai input antara di berbagai industri.
• JANGKA PANJANG: prioritas harus diberikan pada pengeluaran pemerintah untuk sektor pendidikan, kesehatan, pembangunan infrastruktur (pembangunan dan perbaikan irigasi, jalan, air bersih, jaringan listrik, dll)
6
Karakteristik Kemiskinan: PERAN STRATEGIS SEKTOR PERTANIAN dalam penanggulangan kemiskinan
Karakteristik Kemiskinan: PERAN STRATEGIS SEKTOR PERTANIAN dalam penanggulangan kemiskinan
7
LISTEN TO THE FARMER LISTEN TO THE FARMERPermasalahan Yang Dihadapi Petani Padi Terkait Penggunaan Pupuk
Sumber: BPS, Hasil FGD di 36 lokasi tahun 2008
1. Kemiskinan merupakan masalah multidimensional. Penanggulangan kemiskinan jangan hanya mengandalkan pendekatan ekonomi, tetapi juga harus mengandalkan kebijakan di bidang sosial, politik, hukum, dan kelembagaan.
2. Upaya penanggulangan kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh, terpadu, lintas sektor, dan berkesinambungan → bukan program jangka pendek yang bersifat ad-hoc .
3. Kebijakan harus disesuaikan dengan kondisi dan budaya setempat. Tidak ada satu kebijakan kemiskinan yang cocok untuk semua daerah
4. Kebijakan yang disusun harus melibatkan semua pihak terkait termasuk pihak yang berkepentingan yaitu si miskin → listen to the poor.
5. Stabilitas makro ekonomi harus tetap dijaga, pertumbuhan ekonomi harus bermanfaat bagi penduduk miskin.
PENUTUP PENUTUP
9
TERIMA KASIH
BADAN PUSAT STATISTIK