kedokteran keluarga
TRANSCRIPT
Kedokteran Keluarga
1. Definisi Ilmu Kedokteran Keluarga
Ilmu Kedokteran Keluarga adalah disiplin dari ilmu kedokteran dengan
core knowledge dan karakteristik pelayanannya berbeda (bersifat khusus),
yang merujuk pada individu, keluarga, dan masyarakat dengan
memperhatikan faktor ekonomi, kebudayaan, sosial, dan sumber-sumber
yang ada di lingkungan (Wonca,1979).
Ilmu Kedokteran Keluarga adalah ilmu yang mencakup seluruh spektrum
ilmu kedokteran yang orientasinya adalah untuk memberikan Pelayanan
Kesehatan Tingkat Pertama yang berkesinambungan dan menyeluruh
kepada satu kesatuan individu, keluarga dan masyarakat dengan
memperhatikan faktor-faktor lingkungan, ekonomi dan sosial (PB IDI,
1983).
Ilmu Kedokteran Keluarga menunjuk pada body of knowledge dari
pelayanan dokter keluarga yang merupakan disiplin baru dari ilmu
kedokteran yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan kesehatan
khalayak secara lebih responsif dan bertanggung jawab (Charmichael,
1973).
Ilmu Kedokteran Keluarga adalah body of knowledge tentang fenomena
yang dihadapi serta teknik yang dipergunakan oleh para dokter yang
menyelenggarakan perawatan kesehatan perseorangan pada tingkat
pertama dan berkelanjutan (Whinney, 1969).
Ilmu Kedokteran Keluarga adalah sebuah pendekatan multidisipliner yang
terpadu menuju perawatan kesehatan yang menyeluruh dari unit keluarga
(Sargent, 1967).
2. Definisi Dokter Keluarga
Dokter Keluarga adalah dokter yang mengasuh individu sebagai bagian
dari keluarga dan dalam lingkup komunitas dari individu tersebut. Tanpa
membedakan ras, budaya, dan tingkatan sosial. Secara klinis, dokter ini
berkompeten untuk menyediakan pelayanan dengan sangat
mempertimbangkan dan memperhatikan latar belakang budaya,
sosioekonomi, dan psikologis pasien. Dokter ini bertanggung jawab atas
berlangsungnya pelayanan yang komprehensif dan berkesinambung bagi
pasiennya (Wonca,1991).
Dokter keluarga adalah dokter yang dapat memberikan pelayanan
kesehatan yang berorientasi komunitas dengan titik berat kepada keluarga,
ia tidak hanya memandang penderita sebagai individu yang sakit tetapi
sebagai bagian dari unit keluarga dan tidak hanya menanti secara pasif,
tetapi bila perlu aktif mengunjungi penderita atau keluarganya (IDI, 1982).
Dokter Keluarga adalah dokter yang memiliki tanggung jawab
menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama serta pelayanan
kesehatan yang menyeluruh yang dibutuhkan oleh semua anggota yang
terdapat dalam satu keluarga, dan apabila kebetulan berhadapan dengan
suatu masalah kesehatan khusus yang tidak mampu ditanggulangi,
meminta bantuan konsultasi dari dokter ahli yang sesuai (The American
Board of Family Practice, 1969).
Dokter Keluarga adalah dokter yang melayani masyarakat sebagai kontak
pertama yang merupakan pintu masuk ke sistem pelayanan kesehatan,
menilai kebutuhan kesehatan total pasien dan menyelenggarakan
pelayanan kedokteran perseorangan dalam satu atau beberapa cabang ilmu
kedokteran serta merujuk pasien ke tempat pelayanan lain yang tersedia,
sementara tetap menjaga kesinambungan pelayanan, mengembangkan
tanggung jawab untuk pelayanan kesehatan menyeluruh dan
berkesinambungan, serta bertindak sebagai kontributor pelayanan
kesehatan, menerima tanggung jawab untuk perawatan total pasien
termasuk konsultasi sesuai dengan keadaan lingkungan pasien, yaitu
keluarga atau unit sosial yang sebanding serta masyarakat (The American
Academic of General Practice, 1947).
Dokter Keluarga adalah dokter yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan personal, tingkat pertama, menyeluruh, dan berkesinambungan
kepada pasiennya yang terkait dengan keluarga, komunitas serta
lingkungan di mana pasien tersebut berada (Singapore College of General
Practitioners, 1987).
3. Definisi Pelayanan Dokter Keluarga
Pelayanan dokter keluarga adalah pelayanan kedokteran yang menyeluruh
yang memusatkan pelayanannya kepada keluarga sebagai suatu unit,
dimana tanggung jawab dokter terhadap pelayanan kesehatan tidak
dibatasi oleh golongan umur atau jenis kelamin pasien, juga tidak oleh
organ tubuh atau jenis penyakit tertentu saja (The American Academy of
Family Physician, 1969).
Pelayanan dokter keluarga adalah pelayanan spesialis yang luas yang
bertitik tolak dari suatu pokok ilmu yang dikembangkan dari berbagai
disiplin ilmu lainnya terutama ilmu penyakit dalam, ilmu kesehatan anak,
ilmu kebidanan dan kandungan, ilmu bedah serta ilmu kedokteran jiwa,
yang secara keseluruhan membentuk kesatuan yang terpadu, diperkaya
dengan ilmu perilaku, biologi dan ilmu-ilmu klinik, dan karenanya mampu
mempersiapkan dokter untuk mempunyai peranan yang unik dalam
menyelenggarakan penatalaksanaan pasien, penyelesaian masalah,
pelayanan konseling, serta dapat bertindak sebagai dokter pribadi yang
mengkoordinasikan seluruh pelayanan kesehatan (The American Academy
of Family Physician, 1969).
4. Prinsip-prinsip Pelayanan Dokter Keluarga
Prinsip-prinsip pelayanan dokter keluarga di Indonesia mengikuti anjuran
WHO dan Wonca yang mencantumkan prinsip-prinsip ini dalam banyak
terbitannya. Prinsip-prinsip ini juga merupakan simpulan untuk dapat
meningkatkan kualitas layanan dokter primer dalam melaksanakan pelayanan
kedokteran. Prinsip-prinsip pelayanan/ pendekatan kedokteran keluarga adalah
memberikan/ mewujudkan:
Pelayanan yang holistik dan komprehensif,
Pelayanan yang kontinu.
Pelayanan yang mengutamakan pencegahan.
Pelayanan yang koordinatif dan kolaboratif.
Penanganan personal bagi setap pasien sebagai bagian integral dari
keluarganya.
Pelayanan yang mempertimbangkan keluarga, lingkungan kerja, dan
lingkungan tempat tinggalnya.
Pelayanan yang menjunjung tinggi etika dan hukum.
Pelayanan yang dapat diaudit dan dapat dipertanggungjawabkan.
Pelayanan yang sadar biaya dan sadar mutu.
5. Ciri-ciri Pelayanan Kedokteran Keluarga
Yang melayani penderita tidak hanya sebagai orang perorang, melainkan
sebagai anggota satu keluarga dan bahkan sebagai anggota masyarakat
sekitarnya.
Yang memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan
memberikan perhatian kepada penderita secara lengkap dan sempurna,
jauh melebihi jumlah keseluruhan keluhan yang disampaikan.
Yang mengutamakan pelayanan kesehatan guna meningkatkan derajat
kesehatan seoptimal mungkin, mencegah timbulnya penyakit dan
mengenal serta mengobati penyakit sedini mungkin.
Yang mengutamakan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan dan
berusaha memenuhi kebutuhan tersebut sebaik-baiknya.
Yang menyediakan dirinya sebagai tempat pelayanan kesehatan tingkat
pertama dan bertanggung jawab pada pelayanan kesehatan lanjutan (IDI,
1982).
6. Tujuan Pelayanan Kedokteran Keluarga
Tujuan umum pelayanan kedokteran keluarga adalah sama dengan tujuan
pelayanan kedokteran dan atau pelayanan kesehatan pada umumnya, yaitu
terwujudnya keadaan sehat bagi setiap anggota keluarga. Sedangkan tujuan
khususnya yaitu, terpenuhinya kebutuhan keluarga akan pelayanan kedokteran
yang lebih efektif dan efisien.
7. Manfaat Pelayanan Kedokteran Keluarga
Apabila pelayanan kedokteran keluarga dapat diselenggarakan dengan baik,
akan banyak manfaat yang diperoleh. Manfaat yang dimaksud antara lain
adalah (Cambridge Research Institute, 1976):
Akan dapat diselenggarakan penanganan kasus penyakit sebagai manusia
seutuhnya, bukan hanya terhadap keluhan yang disampaikan.
Akan dapat diselenggarakan pelayanan pencegahan penyakit dan dijamin
kesinambungan pelayanan kesehatan.
Apabila dibutuhkan pelayanan spesialis, pengaturannya akan lebih baik
dan terarah, terutama di tengah - tengah kompleksitas pelayanan kesehatan
saat ini.
Akan dapat diselenggarakan pelayanan kesehatan yang terpadu sehingga
penanganan suatu masalah kesehatan tidak menimbulkan berbagai
masalah lainnya.
Jika seluruh anggota keluarga ikut serta dalam pelayanan, maka segala
keterangan tentang keluarga tersebut, baik keterangan kesehatan dan
ataupun keterangan keadaan sosial dapat dimanfaatkan dalam menangani
masalah kesehatan yang sedang dihadapi.
Akan dapat diperhitungkan berbagai faktor yang mempengaruhi timbulnya
penyakit, termasuk faktor sosial dan psikologis.
Akan dapat diselenggarakan penanganan kasus penyakit dengan tata cara
yang lebih sederhana dan tidak begitu mahal dan karena itu akan
meringankan biaya kesehatan.
Akan dapat dicegah pemakaian berbagai peralatan kedokteran canggih
yang memberatkan biaya kesehatan.