kedudukan bk dalam pendidikan
TRANSCRIPT
Bimbingan Konseling
Rombel 26Dosen Pengampu:Dra. Sinta Saraswati
Muhamad Alifian F. (4401412114)
Febri Ukhtinasari (4201412074)
Septi Ratnasari (4101412082)
Amanda Rossi Pratiwi (4101412002)
Kelompok 2:
KEDUDUKAN BK
DALAM PENDIDIK
AN
Dalam kurikulum 1975 telah dipetakan pelayan BK dalam jalur pendidikan formal.
Wilayah Pelayanan Bimbingan dan Konseling dalam Jalur Pendidikan Formal
Wilayah Pelayanan BK dalam Jalur Pendidikan
Formal
Manajemen dan Kepeminpinan
Pembelajaran yang Mendidik
BK yang Memandirikan
Secara formal kedudukan BK ada dalam Sistem Pendidikan di Indonesia, antara lain :
a) UU No. 2 Tahun 1989 Bab I Pasal 1 Ayat 1
b) PP No. 28 untuk SD dan PP No. 29 untuk SMP dan SMA Tahun 1990 Bab X Pasal 25
Ayat 1
c) UU No. 20 Tahun 2003 Bab I Pasal 1 Ayat 6
PermendiknasNo. 23/2006
1. Kompetensi kemandirian untuk mewujudkan diri (self actualization)
2. Pengembangan kapasitas (capacity development)
Pelayanan BK
Peranan dan Kedudukan Bimbingan dan Konseling di Sekolah
sebagai pendukung maju atau mundurnya mutu pendidikan.
mengintegrasikan dari seluruh potensi siswa (kognitif, kepribadian, hubungan sosial, norma, dan nilai).
Sehingga dapat disimpulkan bahwa peran bimbingan dan konseling dalam meningkatkan mutu pendidikan terletak pada bagaimana BK membangun manusia yang seutuhnya dari berbagai aspek yang ada di dalam diri peserta didik.
BK dapat mendampingi siswa dalam hal:
1) Dalam perkembangan belajar (akademis) di sekolah.
2) Mengenal diri sendiri dan mengerti kemungkinan-kemungkinan yang terbuka bagi mereka, sekarang maupun kelak.
3) Menentukan cita-cita dan tujuan dalam hidupnya, serta menyusun rencana yang tepat untuk mencapai tujuan-tujuan itu.
4) Mengatasi masalah pribadi yang mengganggu belajar di sekolah atau yang mengaburkan cita-cita hidup.
BK dapat diposisikan secara tegas untuk mewujudkan prinsip keseimbangan. Lembaga ini menjadi tempat yang aman bagi setiap siswa untuk datang membuka diri tanpa
waswas akan privacy-nya.
Keunikan dan Keterkaitan Tugas Guru
dan Konselor
Bimbingan
Guru
Konselor
Persamaan, keunikan, dan keterkaitan wilayah layanan guru dan konselor dapat digambarkan sebagai berikut:
Sementara itu bimbingan dan konseling tetap memiliki wilayah layanan khusus dalam mendukung realisasi diri dan pencapaian kompetensi peserta didik.
Resposisi optimum atas keberadaan bimbingan dan konseling dalam struktur kurikulum berdasarkan PermendiknasNo. 22/2006 dapat dilukiskan dalam gambar berikut:
Posisi Bimbingan dan Konseling dan Kurikulum (KTSP) dalam Jalur Pendidikan Formal
Dalam hubungan fungsional kemitraan antara konselor dengan guru, dapat dilakukan melalui kegiatan rujukan (referal).
Persamaan
Wilayah Gerak • Khusus Sistem Pendidikan Formal
Tujuan Umum
• Pencapaian tujuan pendidikan nasional
Konteks Tugas
Guru : pembelajaran yang berdampak mendidik melalui mata pelajaran dengan skenario guru.
Konselor : Layanan BK menumbuhkan Kemandirian dalam Pengambilan Keputusan oleh Konseli mengenai pendidikan dengan fasilitas konselor.
Hubungan Kerja
Alih tangan sesuai hakikat masalah.
Masalah yang Dihadapi Peserta DidikTerkait dengan mata
pelajaranMasalah pribadi, sosial,
belajar, karier.
Target Intervensi
Individual Kelompok Klasikal
Ekspektasi Kinerja
Ukuran keberhasilan
Dampak langsung tindak
intervensi
Dampak tidak langsung tindak
intervensi
Pendekatan umum
Perencanaan tindak
intervensi
Pelaksanaan tindak intervensi
Penilaian proses dan
hasil
Lintasan perkembangan peserta didik
Ukuran Keberhasilan
• Pencapaian Standar Kompetensi Kelulusan
• Kemandirian konseli dalam pengambilan keputusan dengan standar Ipsatif
Dampak Tindak Intervensi
Guru
Tindak intervensi berdampak
langsung
Konselor
Tindak intervensi berdampak tidak
langsung
Pendekatan Umum
optimasi pemanfaatan Instructional Effects & Nurturant Effects melalui Mata Pelajaran, dalam pembelajaran yang mendidik, Skenario tindakan diatur oleh guru.
pengenalan diri oleh konseli diperhadapkan dengan pengenalan lingkungan dalam rangka pengatasan masalah pribadi, sosial, belajar, dan karier, Skenario tindakan merupakan hasil transaksi yang merupakan keputusan konseli.
Perencanaan Tindak Intervensi
penetapan kebutuhan belajar oleh guru (keputusan situasional)
penetapan kebutuhan penataan diri diputuskan secara transaksional oleh konseli , difasilitasi oleh Konselor.
Pelaksanaan Tindak Intervensi
penyesuaian berdasarkan respon ideosinkratik peserta didik terhadap keputusan dan tindakan guru (keputusan transaksional oleh guru)
penyesuaian berdasarkan makna antara Konseli dan Konselor (keputusan transaksional oleh konseli)
Penilaian Proses dan Hasil
Ketercapaian Standar Kompetensi
Aproksimasi Kemandirian dengan Standar Ipsatif
Lintasan Perkembangan Peserta Didik
• Menuju ketercapaian Tujuan Utuh Pendidikan (holistik)
• Menuju Kemandirian dalam pengambilan keputusan pendidikan dan karier dalam konteks Tujuan Utuh Pendidikan (holistik)
Komponen-komponen dalam BK
Komponen BK
Layanan Umum
Layanan Responsif
Perencanaan Individu
Sistem Pendukung
a. Komponen Layanan Umum
Layanan yang bersifat antisipatoris bagi semua siswa dalam pengembangan perilaku kemandirian sesuai dengan tahap dan tugas-tugas perkembangannya. Disinilah dikembangkan “program umum BK” atau “kurikulum bimbingan” yang menjadi komponen utama dan arah pengembangan perilaku kemandirian siswa dalam standar kompetensi kemandirian.
b. Komponen Layanan Responsif
Layanan untuk membantu siswa memecahkan masalah (pribadi, sosial, akademik, karir) yang dihadapinya dan memerlukan pemecahan segera. Dimana layanan konseling individual maupun kelompok diperlukan dengan segala perangkat pendukungnya.
Layanan untuk memfasilitasi siswa secara individual dalam merencanakan masa depannya berkenaan dengan kehidupan akademik maupun karir.
Yang diperlukan dalam implementasi layanan ini seperti kegiatan orientasi, informasi, konseling individual, rujukan, kolaborasi, dan advokasi.
Kegiatan yang terkait dengan dukungan
manajemen, tata kerja, infra struktur (misalnya
Teknologi Informasi dan Komunikasi), dan
pengembangan kemampuan profesional konselor
secara berkelanjutan.
Secara utuh kerangka kerja bimbingan dan konseling dalam jalur pendidikan formal dalam kaitannya dengan konteks tugas dan ekspektasi kinerja konselor, dapat digambarkan sebagai berikut:
Bidang-bidang Pelayanan di Sekolah
Bidang-bidang Pelayanan di Sekolah
Bidang Kurikulum dan Pengajaran
Bidang Administrasi dan Supervise
Bidang Bimbingan dan Konseling
• Bidang ini meliputi semua bentuk pengembangan kurikulum dan pelaksanaan pengajaran.
2. Bidang Administrasi dan Supervise
• Bidang ini meliputi berbagai fungsi berkenaan dengan tanggung jawab dan pengambilan kebijaksanaan, serta bentuk kegiatan pengelolaan dan administrasi sekolah.
3. Bidang Bimbingan dan Konseling
• Bidang ini meliputi berbagai fungsi dan kegiatan yang mengacu kepada pelayanan kesiswaan secara individual.
Kebutuhan layanan bimbingan dan
konseling di sekolah, ditinjau dari keadaan-
keadaan:
Terima Kasih