kedudukan hukum islam dalam tata hukum di indonesia hukum islam & pembinaan hukum nasional

14
KEDUDUKAN HUKUM ISLAM KEDUDUKAN HUKUM ISLAM DALAM TATA HUKUM DALAM TATA HUKUM DI INDONESIA DI INDONESIA HUKUM ISLAM & PEMBINAAN HUKUM ISLAM & PEMBINAAN HUKUM NASIONAL HUKUM NASIONAL Team Pengajar Hukum Islam Team Pengajar Hukum Islam FH UI FH UI

Upload: nissim-hewitt

Post on 03-Jan-2016

129 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

KEDUDUKAN HUKUM ISLAM DALAM TATA HUKUM DI INDONESIA HUKUM ISLAM & PEMBINAAN HUKUM NASIONAL. Team Pengajar Hukum Islam FH UI. Sebelum kedatangan Belanda. Dilakukan oleh para saudagar melalui perdagangan & perkawinan. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: KEDUDUKAN HUKUM ISLAM DALAM TATA HUKUM  DI INDONESIA  HUKUM ISLAM & PEMBINAAN HUKUM NASIONAL

KEDUDUKAN HUKUM ISLAM KEDUDUKAN HUKUM ISLAM DALAM TATA HUKUMDALAM TATA HUKUM

DI INDONESIA DI INDONESIA

HUKUM ISLAM & PEMBINAAN HUKUM ISLAM & PEMBINAAN HUKUM NASIONALHUKUM NASIONAL

Team Pengajar Hukum IslamTeam Pengajar Hukum IslamFH UIFH UI

Page 2: KEDUDUKAN HUKUM ISLAM DALAM TATA HUKUM  DI INDONESIA  HUKUM ISLAM & PEMBINAAN HUKUM NASIONAL

Sebelum kedatangan Sebelum kedatangan BelandaBelanda• Dilakukan oleh para saudagar melalui Dilakukan oleh para saudagar melalui

perdagangan & perkawinan.perdagangan & perkawinan.• Setelah agama Islam berakar dalam Setelah agama Islam berakar dalam

masyarakat, peranan saudagar masyarakat, peranan saudagar digantikan oleh para ulama yg digantikan oleh para ulama yg bertindak sebg guru & pengawal bertindak sebg guru & pengawal hukum Islam.hukum Islam.

• Hukum Islam sebagai hukum yang Hukum Islam sebagai hukum yang berdiri sendiri telah ada dalam berdiri sendiri telah ada dalam masyarakat, tumbuh dan berkembang masyarakat, tumbuh dan berkembang disamping hkm adat dgn cara disamping hkm adat dgn cara penetrasi secara damai, toleran dan penetrasi secara damai, toleran dan membangun. membangun.

Page 3: KEDUDUKAN HUKUM ISLAM DALAM TATA HUKUM  DI INDONESIA  HUKUM ISLAM & PEMBINAAN HUKUM NASIONAL

Setelah kedatangan Belanda Setelah kedatangan Belanda 1.Masa VOC (1602-1800)1.Masa VOC (1602-1800)

a.a. VOC berfungsi sbg pedagang & badan VOC berfungsi sbg pedagang & badan pemerintahan.pemerintahan.

b.b. Karena badan-badan peradilan utk bangsa Karena badan-badan peradilan utk bangsa Indonesia yang dibentuk VOC berdsrkan hkm Indonesia yang dibentuk VOC berdsrkan hkm Belanda tdk dpt berjalan, maka VOC Belanda tdk dpt berjalan, maka VOC membiarkan lembaga-lembaga asli yang ada membiarkan lembaga-lembaga asli yang ada dalam masyarakat berjalan terus seperti dalam masyarakat berjalan terus seperti keadaan sebelumnya. Misal: Statuta Batavia keadaan sebelumnya. Misal: Statuta Batavia 1642 mgn Kewarisan bg Org Indonesia yg 1642 mgn Kewarisan bg Org Indonesia yg beragama Islam adlh hkm Islam.beragama Islam adlh hkm Islam.

c.c. VOC membuat compendium hkm perkawinan & VOC membuat compendium hkm perkawinan & kewarisan Islam yg dipergunakan Pengadilan. kewarisan Islam yg dipergunakan Pengadilan. Misal Compendium D.W Freijer (Jakarta), Misal Compendium D.W Freijer (Jakarta), Mogharraer (Semarang), Pepakem Cirebon, Mogharraer (Semarang), Pepakem Cirebon, Peraturan Hukum daerah Bone dan GoaPeraturan Hukum daerah Bone dan Goa

Page 4: KEDUDUKAN HUKUM ISLAM DALAM TATA HUKUM  DI INDONESIA  HUKUM ISLAM & PEMBINAAN HUKUM NASIONAL

Setelah kedatangan BelandaSetelah kedatangan Belanda 2. Masa pemerintahan kolonial 2. Masa pemerintahan kolonial BelandaBelandaSikap terhadap Hukum Islam mulai Sikap terhadap Hukum Islam mulai

berubah secara perlahan dan sistematis. berubah secara perlahan dan sistematis. a.a. Pada masa pemerintahan Belanda/ Pada masa pemerintahan Belanda/

Daendels (1808-1811) “Hukum Islam Daendels (1808-1811) “Hukum Islam adalah Hukum asli orang pribumi”.adalah Hukum asli orang pribumi”.

b.b. Pada masa pemerintahan Inggris Pada masa pemerintahan Inggris /Thomas S. Raffles (1811-1816) /Thomas S. Raffles (1811-1816) “Hukum yang berlaku dikalangan “Hukum yang berlaku dikalangan rakyat adalah Hukum Islam.rakyat adalah Hukum Islam.

c.c. Setelah Indonesia kembali pada Setelah Indonesia kembali pada Belanda, ada usaha Belanda untuk Belanda, ada usaha Belanda untuk menghilangkan pengaruh Islam dari menghilangkan pengaruh Islam dari sebagian besar orang Indonesia.sebagian besar orang Indonesia.

Page 5: KEDUDUKAN HUKUM ISLAM DALAM TATA HUKUM  DI INDONESIA  HUKUM ISLAM & PEMBINAAN HUKUM NASIONAL

Setelah kedatangan BelandaSetelah kedatangan Belanda 2. Masa Pemerintahan Kolonial 2. Masa Pemerintahan Kolonial BelandaBelandad. Untuk mengekalkan kekuasaanya, Belanda melaksanakan d. Untuk mengekalkan kekuasaanya, Belanda melaksanakan

politik hukum yang dengan sadar hendak menata dan politik hukum yang dengan sadar hendak menata dan mengubah kehidupan hukum di Indonesia dengan hukum mengubah kehidupan hukum di Indonesia dengan hukum Belanda: Belanda: 1)1)M.R. Scholten Van Oud Haarlem menyesuaikan Undang-M.R. Scholten Van Oud Haarlem menyesuaikan Undang-

Undang Belanda dengan keadaan istimewa di Hindia Undang Belanda dengan keadaan istimewa di Hindia Belanda. Untuk mencegah timbulnya keadaan yang Belanda. Untuk mencegah timbulnya keadaan yang tidak menyenangkan juga perlawanan, jika terjadi tidak menyenangkan juga perlawanan, jika terjadi pelanggaran terhadap orang Bumiputra & agama Islam pelanggaran terhadap orang Bumiputra & agama Islam maka harus diikhtiarkan agar mereka dapat tetap dalam maka harus diikhtiarkan agar mereka dapat tetap dalam lingkungan hukum agama serta adat-istiadat mereka”. lingkungan hukum agama serta adat-istiadat mereka”.

2)2)Pasal 75 RR/Regering Reglement menginstruksikan Pasal 75 RR/Regering Reglement menginstruksikan pengadilan untuk menggunakan undang-undang agama, pengadilan untuk menggunakan undang-undang agama, lembaga-lembaga dan kebiasaan mereka bila golongan lembaga-lembaga dan kebiasaan mereka bila golongan Bumiputera yang bersengketa selama undang-undang Bumiputera yang bersengketa selama undang-undang agama, lembaga-lembaga dan kebiasaan itu tidak agama, lembaga-lembaga dan kebiasaan itu tidak bertentangan dengan azas kepatutan dan keadilan bertentangan dengan azas kepatutan dan keadilan umum. umum.

3)3)Pasal 78 (2) RR mendorong pemerintah Hindia Belanda Pasal 78 (2) RR mendorong pemerintah Hindia Belanda mendirikan pengadilan agama (mendirikan pengadilan agama (Priesterrad/ Priesterrad/ Pengadilan Pengadilan Pendeta) di Jawa dan Madura (1882). Pendeta) di Jawa dan Madura (1882).

Page 6: KEDUDUKAN HUKUM ISLAM DALAM TATA HUKUM  DI INDONESIA  HUKUM ISLAM & PEMBINAAN HUKUM NASIONAL

PERKEMBANGAN TEORI RESEPSIPERKEMBANGAN TEORI RESEPSISalomon Keyzer dan Ledewijk Willem Christian Salomon Keyzer dan Ledewijk Willem Christian Van Den BergVan Den Berg: Hukum mengikuti agama yang dianut : Hukum mengikuti agama yang dianut seseorang. seseorang. Receptio In Complexu Receptio In Complexu yaitu orang yaitu orang Islam Indonesia telah melakukan resepsi hukum Islam Islam Indonesia telah melakukan resepsi hukum Islam dalam keseluruhannya dan sebagai satu kesatuan.dalam keseluruhannya dan sebagai satu kesatuan.

Ditentang Ditentang Cristian Snouck HourgronjeCristian Snouck Hourgronje:: Yang Yang berlaku bagi orang Islam bukanlah hukum Islam tapi berlaku bagi orang Islam bukanlah hukum Islam tapi hukum adat. Dalam hukum adat telah masuk hukum adat. Dalam hukum adat telah masuk pengaruh hukum Islam tetapi pengaruh itu baru pengaruh hukum Islam tetapi pengaruh itu baru mempunyai kekuatan hukum bila telah benar-benar mempunyai kekuatan hukum bila telah benar-benar diterima oleh hukum adat (berdasarkan penelitiannya diterima oleh hukum adat (berdasarkan penelitiannya di Aceh dan Gayo) di Aceh dan Gayo) Theorie Receptie Theorie Receptie yang diikuti yang diikuti oleh Cornelis Van Vollenhoven dan Bertrand Ter Haar. oleh Cornelis Van Vollenhoven dan Bertrand Ter Haar. Diterapkan pada Psl 134 (2) I.S thn 1929Diterapkan pada Psl 134 (2) I.S thn 1929Mendapat kritikan dari Mendapat kritikan dari Hazairin dan Sajuti ThalibHazairin dan Sajuti Thalib. . Hukum Adat baru berlaku bila tidak bertentangan dgn Hukum Adat baru berlaku bila tidak bertentangan dgn Hk Islam (Hk Islam (Receptio A ContrarioReceptio A Contrario). Teori Resepsi ). Teori Resepsi bertujuan politik yaitu menghapuskan Hukum Islam bertujuan politik yaitu menghapuskan Hukum Islam dari Indonesia & mematahkan perlawanan bangsa dari Indonesia & mematahkan perlawanan bangsa Indonesia yg dijiwai hukum Islam terhadap Pemerintah Indonesia yg dijiwai hukum Islam terhadap Pemerintah Kolonial Kolonial Teori Iblis Teori Iblis

Page 7: KEDUDUKAN HUKUM ISLAM DALAM TATA HUKUM  DI INDONESIA  HUKUM ISLAM & PEMBINAAN HUKUM NASIONAL

Masa Persiapan & Sesudah Masa Persiapan & Sesudah KemerdekaanKemerdekaan

Piagam Jakarta (22 Juni 1945) diterima BPUPKI Piagam Jakarta (22 Juni 1945) diterima BPUPKI sbg Pembukaan UUD sbg Pembukaan UUD “Negara berdsrkan “Negara berdsrkan kepada Ketuhanan, kepada Ketuhanan, dengan kewajiban dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya”.pemeluknya”.PPKI (18-8-45) menggantinya dengan kata PPKI (18-8-45) menggantinya dengan kata Yang Yang Maha Esa. Maha Esa. Pasal 29 ayat (1) Pasal 29 ayat (1)Ditempatkannya Piagam Jakarta dalam Dekrit Ditempatkannya Piagam Jakarta dalam Dekrit Presiden RI 5Juli 1959Presiden RI 5Juli 1959 Piagam Jakarta menjiwai Piagam Jakarta menjiwai UUD 1945 & merupakan rangkaian kesatuan UUD 1945 & merupakan rangkaian kesatuan dalam konstitusi tersebut.dalam konstitusi tersebut.Tap MPRS 1960/II: Dalam menyempurnakan UU Tap MPRS 1960/II: Dalam menyempurnakan UU Perkawinan & Waris supaya diperhatikan adanya Perkawinan & Waris supaya diperhatikan adanya faktor2 agama dll. faktor2 agama dll. Lahirnya UU Perkawinan Lahirnya UU Perkawinan Teori Resepsi tidak berlaku lagi.Teori Resepsi tidak berlaku lagi.

Page 8: KEDUDUKAN HUKUM ISLAM DALAM TATA HUKUM  DI INDONESIA  HUKUM ISLAM & PEMBINAAN HUKUM NASIONAL

Perkembangan Pengadilan Agama Perkembangan Pengadilan Agama di Indonesia (1)di Indonesia (1)

Masa permulaan Islam datang ke Indonesia Masa permulaan Islam datang ke Indonesia sengketa antara pemeluk Islam diselesaikan oleh org sengketa antara pemeluk Islam diselesaikan oleh org yg mempunyai ilmu pengetahuan keislaman (tahkim).yg mempunyai ilmu pengetahuan keislaman (tahkim).Setelah timbulnya kerajaan Islam, para raja Setelah timbulnya kerajaan Islam, para raja mengangkat org2 org yg mempunyai pengetahuan utk mengangkat org2 org yg mempunyai pengetahuan utk menyelesaikan sengketa. Bentuk peradilannya menyelesaikan sengketa. Bentuk peradilannya bermacam2 berdasarkan daerah masing2. Mis. bermacam2 berdasarkan daerah masing2. Mis. Pengadilan Surambi oleh para penghulu di Jawa.Pengadilan Surambi oleh para penghulu di Jawa.Setelah Pemerintah Belanda menguasai Indonesia Setelah Pemerintah Belanda menguasai Indonesia Pengadilan Agama ditempatkan di bawah pengawasan Pengadilan Agama ditempatkan di bawah pengawasan Pengadilan Kolonial (Pengadilan Kolonial (LandraadLandraad) dgn ketentuan ) dgn ketentuan Keputusan PA baru dapat dijalankan setelah Ketua Keputusan PA baru dapat dijalankan setelah Ketua LandraadLandraad setuju atas pelaksanaan putusan tsb setuju atas pelaksanaan putusan tsb ((executoire verklaringexecutoire verklaring).).Thn 1882 Pengadilan Agama mulai ditata di setiap Thn 1882 Pengadilan Agama mulai ditata di setiap Kabupaten yg terdapat Landraad didirikan Priesteraad Kabupaten yg terdapat Landraad didirikan Priesteraad (Raad Agama). Wewenangnya hanya permasalahan (Raad Agama). Wewenangnya hanya permasalahan keluarga (Perkawinan, Kewarisan & Wakaf).keluarga (Perkawinan, Kewarisan & Wakaf).

Page 9: KEDUDUKAN HUKUM ISLAM DALAM TATA HUKUM  DI INDONESIA  HUKUM ISLAM & PEMBINAAN HUKUM NASIONAL

Perkembangan Peradilan Agama Perkembangan Peradilan Agama di Indonesia (2)di Indonesia (2)

Atas saran penganut teori resepsi, (1922) Atas saran penganut teori resepsi, (1922) Pemerintah Hindia Belanda membentuk komisi yg Pemerintah Hindia Belanda membentuk komisi yg dikuasai B. Ter Haar untuk meninjau kembali dikuasai B. Ter Haar untuk meninjau kembali wewenang Pengadilan Agama.wewenang Pengadilan Agama.Landasan legal teori resepsi: Psl 134 (2) IS 1929: Landasan legal teori resepsi: Psl 134 (2) IS 1929: “… “… Perkara perdata antara org Islam dgn org Perkara perdata antara org Islam dgn org Islam, harus diperiksa oleh Hakim Agama kalau Islam, harus diperiksa oleh Hakim Agama kalau dikehendaki oleh Hukum Adat”dikehendaki oleh Hukum Adat”Atas rekomendasi komisi tsb, Belanda mengganti Atas rekomendasi komisi tsb, Belanda mengganti nama nama Priesterraad Priesterraad menjadi Penghulu menjadi Penghulu GerechtGerecht dan dan mencabut wewenang mencabut wewenang PriesterraadPriesterraad di Jawa & Madura di Jawa & Madura dalam mengadili perkara wakaf & kewarisan org2 dalam mengadili perkara wakaf & kewarisan org2 Islam & dialihkan ke Pengadilan Negeri: Psl 2a (1) S. Islam & dialihkan ke Pengadilan Negeri: Psl 2a (1) S. 1937:116. Hakim Belanda tdk mengetahui hkm adat 1937:116. Hakim Belanda tdk mengetahui hkm adat sepenuhnya & menyelipkan hkm Eropa sepenuhnya & menyelipkan hkm Eropa Kasus Kasus LandraadLandraad Bandung yg tdk sesuai Hkm Islam. Bandung yg tdk sesuai Hkm Islam.

Page 10: KEDUDUKAN HUKUM ISLAM DALAM TATA HUKUM  DI INDONESIA  HUKUM ISLAM & PEMBINAAN HUKUM NASIONAL

Perkembangan Peradilan Perkembangan Peradilan Agama Agama di Indonesia (3)di Indonesia (3)• Walaupun secara resmi Pengadilan Agama telah Walaupun secara resmi Pengadilan Agama telah

kehilangan kekuasaan utk perkara Kewarisan, PA kehilangan kekuasaan utk perkara Kewarisan, PA di Jawa masih tetap menyelesaikan perkara di Jawa masih tetap menyelesaikan perkara kewarisan dgn cara mengesankan karena banyak kewarisan dgn cara mengesankan karena banyak rakyat Indonesia yg beragama Islam ke PA utk rakyat Indonesia yg beragama Islam ke PA utk meminta fatwa waris, karena:meminta fatwa waris, karena: Umumnya di Jawa org tdk mempermasalahkan Umumnya di Jawa org tdk mempermasalahkan

wewenang hkm PN atau PA & beranggapan PA masih wewenang hkm PN atau PA & beranggapan PA masih seperti dulu.seperti dulu.

Pengalihan wewenang kewarisan tsb hanya kebetulan Pengalihan wewenang kewarisan tsb hanya kebetulan efektif pada beberapa tempat tertentu di Jawa. Di efektif pada beberapa tempat tertentu di Jawa. Di tempat yg pengaruh Islamnya kuat, rakyat selalu tempat yg pengaruh Islamnya kuat, rakyat selalu menghadap PA yg dianggap tepat & benar menghadap PA yg dianggap tepat & benar menyelesaikan perkara kewarisan. menyelesaikan perkara kewarisan.

Cara2 penyelesaian masalah kewarisan di Pengadilan Cara2 penyelesaian masalah kewarisan di Pengadilan Agama dirasakan fleksibel, informal & cepat.Agama dirasakan fleksibel, informal & cepat.

Page 11: KEDUDUKAN HUKUM ISLAM DALAM TATA HUKUM  DI INDONESIA  HUKUM ISLAM & PEMBINAAN HUKUM NASIONAL

KEDUDUKAN HUKUM ISLAMKEDUDUKAN HUKUM ISLAM DI INDONESIA (KESIMPULAN) DI INDONESIA (KESIMPULAN)Hukum Islam yg disebut & ditentukan oleh Hukum Islam yg disebut & ditentukan oleh

Peraturan Perundang-undangan dapat berlaku Peraturan Perundang-undangan dapat berlaku langsung tanpa harus melalui hukum adat.langsung tanpa harus melalui hukum adat.

Republik Indonesia wajib mengatur sesuatu Republik Indonesia wajib mengatur sesuatu masalah sesuai dengan hukum Islam sepanjang masalah sesuai dengan hukum Islam sepanjang pengaturan itu hanya berlaku bagi pemeluk pengaturan itu hanya berlaku bagi pemeluk agama Islam.agama Islam.

Kedudukan hukum Islam dalam sistem hukum Kedudukan hukum Islam dalam sistem hukum Indonesia adalah sama & sederajat dengan Indonesia adalah sama & sederajat dengan hukum Adat & hukum Barat.hukum Adat & hukum Barat.

Hukum Islam juga menjadi sumber pembentukan Hukum Islam juga menjadi sumber pembentukan hkm nasional yang akan datang di samping hkm nasional yang akan datang di samping hukum Adat, hukum Barat, & hkm lainnya yg hukum Adat, hukum Barat, & hkm lainnya yg tumbuh & berkembang dalam Negara R.I.tumbuh & berkembang dalam Negara R.I.

Page 12: KEDUDUKAN HUKUM ISLAM DALAM TATA HUKUM  DI INDONESIA  HUKUM ISLAM & PEMBINAAN HUKUM NASIONAL

HUKUM ISLAM & PEMBINAAN HUKUM NASIONALHUKUM ISLAM & PEMBINAAN HUKUM NASIONAL

TIGA DIMENSI PEMBANGUNAN HUKUM NASIONAL TIGA DIMENSI PEMBANGUNAN HUKUM NASIONAL (ISMAIL SALEH):(ISMAIL SALEH):

1.1. Dimensi PemeliharaanDimensi Pemeliharaan: untuk memelihara : untuk memelihara tatanan hukum yang ada, walau sudah tidak tatanan hukum yang ada, walau sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan keadaan.sesuai lagi dengan perkembangan keadaan. Untuk mencegah kekosongan hukum & Untuk mencegah kekosongan hukum & konsekuensi logis Pasal II Aturan Peralihan UUD konsekuensi logis Pasal II Aturan Peralihan UUD 1945. Berorientasi kemashlahatan bersama.1945. Berorientasi kemashlahatan bersama.

2.2. Dimensi PembaruanDimensi Pembaruan: untuk lebih meningkatkan : untuk lebih meningkatkan & menyempurnakan pembangunan hukum & menyempurnakan pembangunan hukum nasional nasional Pembentukan peraturan yg baru & Pembentukan peraturan yg baru & penyempurnaan peraturan yg ada.penyempurnaan peraturan yg ada.

3.3. Dimensi PenciptaanDimensi Penciptaan: dinamika & kreativitas : dinamika & kreativitas Menciptakan peraturan yg baru & belum pernah Menciptakan peraturan yg baru & belum pernah ada.ada.

Page 13: KEDUDUKAN HUKUM ISLAM DALAM TATA HUKUM  DI INDONESIA  HUKUM ISLAM & PEMBINAAN HUKUM NASIONAL

HUKUM ISLAM & PEMBINAAN HUKUM NASIONALHUKUM ISLAM & PEMBINAAN HUKUM NASIONAL

TIGA WAWASAN NASIONAL TIGA WAWASAN NASIONAL (ISMAIL SALEH):(ISMAIL SALEH):

1.1. Wawasan KebangsaanWawasan Kebangsaan: hukum yang : hukum yang sesuai dengan perkembangan & kebutuhan sesuai dengan perkembangan & kebutuhan zaman namun tetap berpijak pada zaman namun tetap berpijak pada kepribadian bangsa.kepribadian bangsa.

2.2. Wawasan NusantaraWawasan Nusantara: Adanya satu : Adanya satu kesatuan hukum nasional (unifikasi kesatuan hukum nasional (unifikasi hukum).hukum).

3.3. Wawasan Bhineka Tunggal Ika:Wawasan Bhineka Tunggal Ika: memperhatikan kebutuhan2 hkm khusus memperhatikan kebutuhan2 hkm khusus golongan rakyat tertentu untuk mendapat golongan rakyat tertentu untuk mendapat perlakuan yang seadil-adilnya.perlakuan yang seadil-adilnya.

Page 14: KEDUDUKAN HUKUM ISLAM DALAM TATA HUKUM  DI INDONESIA  HUKUM ISLAM & PEMBINAAN HUKUM NASIONAL