keistimewaan-keistimewaan...
TRANSCRIPT
Keistimewaan-keistimewaan
Al-Qur’an
Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu
Dowload ebook Islam Gratis di…
http://ibnumajjah.wordpress.com/
Ebook ini disalin dari Majalah As-
Sunnah Edisi 05//Tahun
V/1422H/2001M, diterjemahkan oleh
Ahmad Khamidin dari makalah yang
berjudul Min Khashaish Al-Qur’an Al-
Karim, di dalam majalah Al-Furqan
no:85, hal: 24-25
Keistimewaan-Keistimewaan
AL-QUR’AN
Al-Qur‟an adalah kalamullah yang
diturunkan kepada Rasul kita Muhammad
-dimulai dengan surat al ,صلي الله عليه وسلم
Fatihah dan ditutup dengan surat an-Naas,
bernilai ibadah bagi siapa yang
membacanya, berdasarkan hadits
Rasulullah صلي الله عليه وسلم :
من ق رأ حرفا من كتاب الله ف له به حسنة والسنة بعشر أمثالا لا أقول الم حرف ولكن ألف حرف
ولام حرف وم ي حرف "Barangsiapa yang membaca satu huruf
dari al-Qur’an maka baginya satu kebaikan
dan setiap kebaikan dilipatgandakan
menjadi sepuluh kali lipat. Saya tidak
mengatakan الــم ialah satu huruf, akan
tetapi ا satu huruf, ل satu huruf dan م satu
huruf". [HR. Bukhari].
Banyak hadits shahih yang menjelaskan
tentang keutamaan membaca surat-surat
dari al-Qur‟an.
Berikut ini kami paparkan sebagian
keistimewaan-keistimewaan al-Qur‟an al-
Karim.
1. Tidak sah shalat seseorang kecuali
dengan membaca sebagian ayat al-
Qur‟an (yaitu surat Al-Fatihah-Red)
berdasarkan sabda Rasulullah صلي الله عليه
.وسلم
لا ة ل ن لم رأ ب ااة الكتاب "Tidak ada shalat bagi orang yang tidak
membaca surat al-Fatihah". [HR.
Bukhari-Muslim].
2. Al-Qur‟an terpelihara dari tahrif
(perubahan) dan tabdil (penggantian)
sesuai dengan firman Allah عووج :
ا ن علنا اللذكر و ا له لاف ون
"Sesungguhnya Kami-lah yang
menurunkan al-Qur’an dan
sesungguhnya Kami benar-benar
memeliharanya". [al-Hijr:9]
Adapun kitab-kitab samawi lainnya
seperti Taurat dan Injil telah banyak
dirubah oleh pemeluknya.
3. Al-Qur‟an terjaga dari
pertentangan/kontrakdiksi (apa yang
ada di dalamnya) sesuai dengan firman
Allah سبحانه و تعالي :
أف تدب رون ال رءان ولو كان من ند غي الله لوودوا ف ه اخت فا كثيا
"Maka apakah mereka tidak
memperhatikan Alquran? Kalau kiranya
Alquran itu bukan dari sisi Allah,
tentulah mereka mendapatkan
pertentangan yang banyak di
dalamnya". [An-Nisa‟: 82]
4. Al-Qur‟an mudah untuk dihafal
berdasarkan firman Allah:
ول د سر ا ال رءان لللذكر "Dan sesungguhnya telah Kami
mudahkan al-Qur'an untuk pelajaran".
[al-Qamar: 32]
5. Al-Qur‟an merupakan mu‟jizat dan tidak
seorangpun mampu untuk
mendatangkan yang semisalnya. Allah
Subhanahu wa Ta'ala telah menantang
orang Arab (kafir Quraisy) untuk
mendatangkan semisalnya, maka
mereka menyerah (tidak mampu). Allah
:berfirman سبحانه و تعالي
أم ولون اف ت راا قج ف وا بسورة مذثله "Atau (patutkah) mereka mengatakan:
"Muhammad membuat-buatnya".
Katakanlah: "(Kalau benar yang kamu
katakan itu), maka cobalah datangkan
sebuah surat seumpamanya ... ".
[Yunus: 38].
6. Al-Qur‟an mendatangkan ketenangan
dan rahmat bagi siapa saja yang
membacanya, berdasarkan sabda
Rasulullah صلي الله عليه وسلم :
لون ما اوت ع ق وم ف ب ت من ب وت الله ت ن هي لا علت كتاب الله و تدارسو ه ب هي هي الر ة وح ت ل هي السك نة وغش ت
ال ئكة وذكرهي الله ف ن ندا"Tidaklah berkumpul suatu kaum dalam
suatu majlis membaca kitab Allah
kecuali turun pada mereka ketenangan
dan diliputi oleh rahmat dan dikerumuni
oleh malaikat dan Allah akan
menyebutkan mereka di hadapan para
malaikatnya". [HR. Muslim]
7. Al-Qur‟an hanya untuk orang yang hidup
bukan orang yang mati berdasarkan
firman Allah:
لذ نلر من كان ح ا"Supaya dia (Muhammad) memberi
peringatan kepada orang-orang yang
hidup (hatinya)". [Yaasiin: 70]
Dan firman Allah:
وأن ل س للإ سان لا ما سعى"Dan bahwasanya seorang manusia
tiada memperoleh selain apa yang telah
diusahakannya". [An-Najm:39]
Imam Syafi‟i mengeluarkan
pendapat dari ayat ini bahwa pahala
bacaan al-Qur‟an tidak akan sampai
kepada orang-orang yang mati. Karena
bacaan tersebut bukan amalan si mayit.
Adapun bacaan seorang anak untuk
kedua orang tuanya, maka pahalanya
bisa sampai kepadanya, karena seorang
anak merupakan hasil usaha orang tua,
sebagaimana disebutkan dalam hadits
Rasulullah صلي الله عليه وسلم.
8. Al-Qur‟an sebagai penawar (obat) hati
dari penyakit syirik, nifak dan yang
lainnya. Di dalam al-Qur‟an ada
sebagian ayat-ayat dan surat-surat
(yang berfungsi) untuk mengobati
badan seperti surat al-Fatihah, an-Naas
dan al-Falaq serta yang lainnya tersebut
di dalam sunnah Rasulullah الله ل ه وسليي ج .
Allah سبحانه و تعالي berfirman :
آأ ها الناس قد وآء كي مو ة مذن ربذكي و آء لذ ا ف اللدور وهد ور ة لذل من "Hai manusia, sesungguhnya telah
datang kepadamu pelajaran dari
Rabbmu dan penyembuh bagi penyakit-
penyakit (yang berada) dalam dada dan
petunjuk serta rahmat bagi orang-orang
yang beriman". [Yunus :57]
Begitu pula dalam firmanNya:
و ن عذل من ال رءان ما هو آء ور ة لذل من
"Dan Kami turunkan dari al-Qur'an
suatu yang menjadi penawar dan
rahmat bagi orang-orang yang
beriman". [Al-Israa‟:82]
9. Al-Qur‟an akan memintakan syafa‟at
(kepada Allah) bagi orang yang
membacanya, berdasarkan sabda
Rasulullah الله ل ه وسليي ج .
اق رءوا ال رآن فإ ه ت وم ال امة عا ل حابه
"Bacalah al-Qur’an, karena
sesungguhnya ia akan datang di hari
kiamat memohonkan syafa’at bagi
orang yang membacanya (di dunia)".
[HR. Muslim].
10. Al-Qur‟an sebagai hakim atas kitab-
kitab sebelumnya, sebagaimana firman
Allah عووج :
قا لذ ا ب وأ علنآ ل ك الكتاب بالقذ ملدذ د ه من الكتاب ومه نا ل ه
"Dan Kami telah turunkan kepadamu
Alquran dengan membawa kebenaran,
membenarkan apa yang sebelumnya,
yaitu kitab-kitab (yang diturunkan
sebelumnya) dan batu ujian terhadap
kitab-kitab yang lain itu". [al-Maidah:
48]
Al-Hafidz Ibnu Katsir ر ه الله berkata
sesudah menyebutkan beberapa
pendapat tentang tafsir ( :( مه نا
“Pendapat-pendapat ini mempunyai arti
yang berdekatan (sama), karena istilah
mencakup semuanya, yaitu (مه نا)
sebagai penjaga, sebagai saksi, dan
hakim terhadap kitab-kitab sebelumnya.
Al-Qur‟an adalah kitab yang paling
mencakup dan sempurna, yang
diturunkan sebagai penutup kitab-kitab
sebelumnya, yang mencakup seluruh
kebaikan (pada kitab-kitab)
sebelumnya. Dan ditambah dengan
kesempurnaan-kesempurnaan yang
tidak (ada dalam kitab) yang lainnya.
Oleh karena inilah Allah k
menjadikannya sebagai saksi kebenaran
serta hakim untuk semua kitab
sebelumnya, dan Allah menjamin untuk
menjaganya. [Tafsir Ibnu Katsir juz 2
hal. 65].
11. Berita Al-Qur‟an pasti benar dan
hukumnya adil. Allah عووج berfirman:
ل وتت كل ة ربذك دقا و دلا لا مبدذ لكل ا ه
"Telah sempurnalah kalimat Rabbmu
(al-Qur'an), sebagai kalimat yang benar
dan adil. Tidak ada yang dapat
merobah-robah kalimat-kalimat-Nya".
[al-An-„aam: 115].
Qatadah ر ه الله berkata: “Setiap yang
dikatakan al-Qur‟an adalah benar dan
setiap apa yang dihukumi al-Qur‟an
adalah adil, (yaitu) benar dalam
pengkhabaran dan adil dalam
perintahnya, maka setiap apa yang
dikabarkan al-Qur‟an adalah benar yang
tidak ada kebohongan dan keraguan di
dalamnya, dan setiap yang
diperintahkan al-Qur‟an adalah adil yang
tidak ada keadilan sesudahnya, dan
setiap apa yang dilarang al-Qur‟an
adalah bathil, karena al-Qur‟an tidak
melarang (suatu perbuatan) kecuali di
dalamnya terdapat kerusakan.
Sebagaimana firman Allah عووج :
هاهي ن ال نكر ويج مرهي بال عروف و ن لي الل ذبات ويرذم ل هي اابائ
"Dia menyuruh mereka mengerjakan
yang ma’ruf dan melarang mereka dari
mengerjakan yang mungkar dan
menghalalkan bagi mereka segala yang
baik dan mengharamkan bagi mereka
segala yang buruk". [Al-A‟raaf: 157]
[Lihat tafsir Ibnu Katsir jilid 2 hal. 167]
12. Di dalam al-Qur‟an terdapat kisah-kisah
yang nyata, dan tidak (bersifat)
khayalan, maka kisah-kisah Nabi Musa
bersama Fir‟aun adalah merupakan
kisah nyata. Firman Allah:
لوا ل ك من بإ موسى وفر ون بالقذ ت "Kami membacakan kepadamu sebagian
dari kisah Musa dan Fir'aun dengan
benar". [Al-Qashash: 3]
Begitu pula kisah As-Haabul Kahfi
merupakan kisah nyata. Allah سبحانه و تعالي
berfirman:
ن ل ك ب هي بالقذ "Kami ceritakan kisah mereka
kepadamu (Muhammad) dengan
sebenarnya".[Al-Kahfi: 13].
Dan semua apa yang dikisahkan
oleh Allah سبحانه و تعالي dalam al-Qur‟an
adalah haq (benar). Allah berfirman:
ن هلا لو ال ل الق
"Sesungguhnya ini adalah kisah yang
benar". [Ali-Imran: 62]
13. Al-Qur‟an mengumpulkan antara
kebutuhan dunia dan akhirat. Allah
berfirman:
ار الخرة ولا نس واب تغ ف آءا اك الله الد ل بك من الد ا وأحسن ك آأحسن الله
ل ك "Dan carilah pada apa yang telah
dianugerahkan Allah kepadamu
(kebahagiaan) negeri akhirat, dan
janganlah kamu melupakan bahagianmu
dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat
baiklah (kepada orang lain)
sebagaimana Allah telah berbuat baik
kepadamu". [Al-Qashash: 77]
14. Al-Qur‟an memenuhi semua kebutuhan
(hidup) manusia baik berupa aqidah,
ibadah, hukum, mu‟amalah, akhlaq,
politik, ekonomi dan. permasalahan-
permasalahan kehidupan lainnya, yang
dibutuhkan oleh masyarakat. Allah
berfirman:
ماف ر نا ف الكتاب من ىء "Tiadalah Kami lupakan sesuatu apapun
di dalam Al-Kitab". [Al-An‟aam: 38]
Dan firman Allah سبحانه و تعالي :
ا ا لذكجذ ىء وهد و علنا ل ك الكتاب ب ور ة وبشر لل سل
"Dan Kami turunkan kepadamu Al-Kitab
(al-Qur'an) untuk menjelaskan segala
sesuatu dan petunjuk serta rahmat bagi
orang-orang yang berserah diri". [An-
Nahl: 89]
Al-Qurthubi berkata dalam
menafsirkan firman Allah ( ماف ر نا ف الكتاب
Tiadalah Kami lupakan sesuatu (من ىء
apapun di dalam Al-Kitab (Al-An‟aam:
38) : “Yakni di dalam al-Lauh al-Mahfud.
Karena sesungguhnya Allah سبحانه و تعالي
sudah menetapkan apa yang akan
terjadi, atau yang dimaksud yakni di
dalam al-Qur‟an yaitu Kami tidak
meninggalkan sesuatupun dari perkara-
perkara agama kecuali Kami
menunjukkannya di dalam al-Qur‟an,
baik penjelasan yang sudah gamblang
atau global yang penjelasannya bisa
didapatkan dari Rasulullah صلي الله عليه وسلم,
atau dengan ijma‟ ataupun qias
berdasarkan nash al-Qur‟an”. [Juz 6 hal.
420].
Kemudian Al-Qurthubi juga berkata:
“Maka benarlah berita Allah, bahwa Dia
tidak meninggalkan perkara sedikitpun
dalam al-Qur‟an baik secara rinci
ataupun berupa kaedah.
Ath-Thabari berkata dalam
menafsirkan ayat ( ا ا لذكجذ و علنا ل ك الكتاب ب -Dan Kami turunkan kepadamu Al“ ( ىء
Kitab (al-Qur'an) untuk menjelaskan
segala sesuatu. (An-Nahl: 89): “Al-
Qur‟an ini telah turun kepadamu wahai
Muhammad sebagai penjelasan apa
yang dibutuhkan manusia, seperti
mengetahui halal dan haram dan pahala
dan siksa. Dan sebagai petunjuk dari
kesesatan dan rahmat bagi yang
membenarkannya dan mengamalkan
apa yang ada di dalamnya, berupa
hukum Allah, perintahNya dan
laranganNya, menghalalkan yang halal
mengharamkan yang haram. …Dan
kabar gembira bagi orang-orang yang
berserah diri …… beliau berkata : “dan
sebagai gambar gembira bagi siapa saja
yang ta‟at kepada Allah dan tunduk
kepadaNya dengan bertauhid dan patuh
dengan keta‟atan, maka Allah akan
berikan kabar gembira kepadanya
berupa besarnya pahala di akhirat dan
keutamaan yang besar. [Juz 14 hal.
161].
15. Al-Qur‟an mempunyai pengaruh yang
kuat terhadap jiwa manusia dan jin.
Adapun (pengaruh yang kuat
terhadap) manusia maka banyak kaum
musyrikin pada permulaan Islam yang
terpengaruh dengan al-Qur‟an dan
merekapun masuk Islam. Sedangkan di
zaman sekarang, saya pernah bertemu
dengan pemuda Nasrani yang telah
masuk Islam dan dia menyebutkan
kepadaku bahwa dia terpengaruh
dengan al-Qur‟an ketika ia
mendengarkan dari kaset. Adapun
(pengaruh yang kuat terhadap) jin,
maka sekelompok jin telah berkata:
قج أوحى ل أ ه است ع ر مذن النذ ف الوا عنا ق رءا ا جبا هدي ل الر د ف ئامنا ا س
به ولن شرك برب ذنآ أحدا"katakanlah (hai Muhammad):"telah
diwahyulkan kepadaku bahwasanya :
sekumpulan jin telah mendengarkan (al-
Qur'an), lalu mereka berkata :
Sesungguhnya kami telah
mendengarkan al-Qur'an yang
menakjubkan, (yang) memberi petunjuk
kepada jalan yang benar, lalu kami
beriman kepadanya. dan kami sekali-
kali tidak tidak akan mempersekutukan
seorangpun dengan Rabb-kami" [Al-Jin :
1-2]
Adapun orang-orang musyrik,
banyak diantara mereka yang
terpengaruh dengan al-Qur‟an ketika
mendengarnya. Sehingga Walid bin
Mughirah berkata: “Demi Allah, ini
bukanlah syair dan bukan sihir serta
bukan pula igauan orang gila, dan
sesungguhnya ia adalah Kalamullah
yang memiliki kemanisan dan
keindahan. Dan sesungguhya ia (al-
Qur‟an) sangat tinggi (agung) dan tidak
yang melebihinya. [Lihat Ibnu Katsir juz
4 hal 443].
16. Orang yang belajar al-Qur‟an dan
mengajarkan adalah orang yang paling
baik. Berdasarkan sabda Nabi صلي الله عليه
: وسلم
خ ركي من علي ال رآن و ل ه "Sebaik-baik kalian adalah orang yang
belajar al-Qur’an dan mengajarkannya".
[HR. Bukhari]
17. Orang yang mahir dengan al-Qur‟an
bersama malaikat yang mulia, sedang
orang yang membaca al-Qur‟an dengan
tertatih-tatih dan ia bersemangat
(bersungguh-sungguh maka baginya
dua pahala [HR. Bukhari-Muslim]
Arti As-Safarah = para malaikat.
18. Allah menjadikan al-Qur‟an sebagai
pemberi petunjuk dan pemberi kabar
gembira. Allah سبحانه و تعالي berfirman:
ن هلا ال رءان هدي للت هي أق وم و بشذر ال من الل ن ع لون اللالات أن لي
أورا كبيا"Sesungguhnya al-Qur'an ini
memberikan petunjuk kepada (jalan)
yang lebih lurus dan memberi khabar
gembira kepada orang-orang Mu'min
yang mengerjakan amal saleh bahwa
bagi mereka ada pahala yang besar".
[Al-Isra: 9]
19. Al-Qur‟an menenangkan hati dan
memantapkan keyakinan. Orang-orang
yang beriman mengetahui bahwa al-
Qur‟an adalah tanda (mujizat) yang
paling besar yang menenangkan hati
mereka dengan keyakinan yang
mantap. Allah berfirman:
الل ن ءامنوا و ل ئن ق لوب هي بلكر الله ألا بلكر الله ل ئن ال لوب
"(Yaitu) orang-orang yang beriman dan
hati mereka tenteram dengan
mengingat Allah. Ingatlah, hanya
dengan mengingati Allah hati menjadi
tenteram". [Ar-Rad: 28].
Maka apabila seorang mukmin
ditimpa kesedihan, gundah gulana, atau
penyakit, maka hendaklah ia
mendengarkan al-Qur‟an dari seorang
Qari‟ yang bagus suaranya, seperti al-
Mansyawi dan yang lainnya. Karena
Rasulullah صلي الله عليه وسلم bersabda:
ن وا ال رآن ب وا كي فإن اللوت السن حسذ ع د ال رآن حسنا
"Baguskan (bacaan) al-Qur’an dengan
suaramu maka sesungguhnya suara
yang bagus akan menambah keindahan
suara al-Qur’an". [Hadits Shahih, lihat
Shahihul Jami‟ karya Al-Albani ر ه الله].
20. Kebanyakan surat-surat dalam al-Qur‟an
mengajak kepada tauhid, terutama
tauhid uluhiyah dalam beribadah,
berdo‟a, minta pertolongan.
Maka pertama kali dalam al-Qur‟an
yaitu surat al-Fatihah, engkau dapati
firman Allah ( Kami“ ( اك عبد و اك ستع
tidak menyembah kecuali kepadaMu dan
kami tidak minta pertolongan kecuali
kepadaMu”. Dan diakhir dari al-Qur‟an
yaitu surat al-Ikhlas, al-Falaq, an-Naas,
engkau jumpai tauhid nampak sekali
dalam firmanNya:
قج هو الله أحد “Dengan menyebut nama Allah Yang
Maha Pemurah lagi Maha Penyayang”.
(Al-Ikhlash:1),
قج أ وذ بربذ ال لق
“Katakanlah: "Aku berlindung kepada
Tuhan Yang Menguasai subuh “(Al-
Falaq:1) dan:
قج أ وذ بربذ الناس “Katakanlah: "Aku berlidung kepada
Tuhan (yang memelihara dan
menguasai) manusia” (An-Naas:1).
Dan masih banyak ayat tauhid di
dalam surat-surat al-Qur‟an yang lain.
Di dalam surat Jin engkau baca firman
Allah Azza wa Jalla :
آ أد وا ربذ ولآ أ رك به أحدا قج ن"Katakanlah: "Sesungguhnya aku hanya
menyembah Rabbmu dan aku tidak
mempersekutukan sesuatupun dengan-
Nya". [Al-Jin: 20].
Juga di dalam surat yang sama Allah
berfirman:
وأن ال ساود لله ف د وا مع الله أحدا"Dan sesungguhnya masjid-masjid itu
adalah kepunyaan Allah. Maka
janganlah kamu menyembah
seseorangpun di dalamnya di samping
(menyembah) Allah". [Al-Jin: 18].
21. Al-Qur‟an merupakan sumber syari‟at
Islam yang pertama yang Allah
turunkan kepada Nabi kita Muhammad
untuk mengeluarkan صلي الله عليه وسلم
manusia dari kegelapan kufur, syirik dan
kebodohan menuju cahaya keimanan,
tauhid dan ilmu. Allah berfirman:
كتاب أ علناا ل ك لتخرج الناس من ي ل راط ال ل ات ل النور بإذن ربذ
العع ع ال د "Alif, laam raa. (Ini adalah) Kitab yang
Kami turunkan kepadamu supaya kamu
mengeluarkan manusia dari gelap gulita
kepada cahaya terang benderang
dengan izin Rabb mereka, (yaitu)
menuju jalan Rabb Yang Maha Perkasa
lagi Maha Terpuji". [Ibrahim: 14].
22. Al-Qur‟an memberitakan perkara-
perkara ghaib yang akan terjadi, tidak
bisa diketahui kecuali dengan wahyu.
Sebagaimana firman Allah سبحانه و تعالي :
ب ر س هعم ال ع و ولون الد"Golongan itu (yakni kafirin Quraisy)
pasti akan dikalahkan dan mereka akan
mundur ke belakang". [Al-Qamar: 45].
Dan sungguh orang-orang musyrik
telah kalah dalam perang Badar, mereka
lari dari medan peperangan. Al-Qur‟an
(juga) banyak memberitakan tentang
perkara-perkara yang ghaib, kemudian
terjadi setelah itu.
Keistimewaan-Keistimewaan
AL-QUR’AN