kekarantinaan kesehatan pada masa pandemi covid...
TRANSCRIPT
KEKARANTINAAN KESEHATAN PADA MASA PANDEMI COVID - 19
dr. Mirza Irwanda, Sp.KP
WEBINARAman Dan Nyaman Bepergian Dengan Transportasi Udara Pada Masa Pandemi COVID – 19
Jumat, 15 Mei 2020
LATAR BELAKANG• Globalisasi
à meningkatnya ancaman emerging maupun re-emerging infectious diseases
à Penyakit/ FR kesehatan dapat bersumber dari agen biologi, kimia, nuklir, dan pangan
• Indonesia sebagai bagian dari masyarakat dunia, komitmen melaksanakanregulasi internasional di bidang kesehatan (IHR 2005)
• Public health event di suatu lokasi dapat menjadi ancaman di tempat lainnya• Berdampak pada kesehatan, sosial ekonomi, dan keamanan• Penyelenggaraan kekarantinaan kesehatan sebagai upaya cegah tangkal
penyakit dan FR kesehatan yang berpotensi menimbulkan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat, sesuai amanah UU no 6 tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan.
§ International Health Regulations (2005)
§ International Civil Aviation Organization (ICAO)
§ International Maritime Organization (IMO)
§ International Air Transport Association (IATA)
1.Permenkesno.356th 2008juncto No.2348th2011ttgOrganisasidanTataKerjaKKP
2.Permenkes no.1501th 2010ttgPenyakitMenularygMenimbulkanWabah
3.Kepmenkesno.425th 2007ttgPedomanPenyelenggaraanKekarantinaandiKKP
4.Kepmenkesno.424th2007ttgPedomanUpayaKesehatanPelabuhandalamrangkaKarantinaKes
5.Kepmenkesno.612th 2010ttgPedomanPenyelenggaraanKekarantinaanKesehatanpadaPenanggulanganKedaruratanKesehatanMasyarakat
6.Permenkes658th2009ttgJejaringLabDiagnosisPenyakitInfeksiNew-EmergingdanRe-Emerging
7.Pemenkes59tahun2016ttgPembebasanBiayauntukPenyakitInfeksiEmergingTertentu
8.Permenkesno.949th2004tentangSKD- KLB9.Pemenkesno.12th2019ttgPerubahanatasPermenkes23tahun2018ttgPelayanandanPenerbitanSertifikatVaksinasiInternasional
10.PeraturanMenteriKesehatanNo.9tahun2020tentangPedomanPembatasanSosialBerskalaBesardalamrangkaPercepatanPenangananCoronaVirusDisease2019 (COVID-19).
DASAR HUKUM KEKARANTINAAN KESEHATAN
§ UUNo.6Tahun2018TentangKekarantinaanKesehatan§ UUNo.36Th2009TtgKesehatan§ UUNo.4Tahun 1984Tentang Wabah Penyakit Menular§ UUNo.29Tahun 2004Tentang Praktik Kedokteran§ UUNo.17Tahun 2006Tentang Kepabeanan§ UUNo.17Tahun 2008Tentang Pelayaran§ UUNo.1Tahun 2009Tentang Penerbangan§ UUNo.6Tahun 2011Tentang Keimigrasian§ UUNo.23Tahun 2014Tentang Pemerintahan Daerah§ PP No.40/1990ttgPenanggulanganWabahPenyakitMenular§ PP64th2019ttgJenisdanTarifatasJenisPNBPygBerlakupadaKementerianKesehatan
§ Inpresnomor4tahun2019tentangPeningkatanKemampuandalamMencegah,Mendeteksi,danMeresponsWabahPenyakit,PandemiGlobal,danKedaruratanNuklir,Biologi,danKimia
§ PPno.21tahun2020tentangPembatasanSosialBerskalaBesardalamrangkaPercepatanPenangananCoronaVirusDisease2019(COVID-19);
§ Keppresnomor11tahun2020tentangPenetapanKedaruratanKesehatanMasyarakatCoronaVirusDisease2019(COVID-19);
§ Keppresno.12tahun2020tentangPenetapanBencanaNonAlamPenyebaranCoronaVirusDisease2019(COVID-19);
International Health Regulation / IHR (2005) ?
4
IHR(2005)ADALAHPERATURANKESEHATANINTERNASIONALYANG“DISEPAKATIDANMENGIKAT”NEGARA– NEGARAANGGOTANYA(194NEGARA)UNTUKMEMBANTUMENYELAMATKANKEHIDUPANDARIPENYEBARANPENYAKITSECARAINTERNASIONALMELALUI:
ØDETEKSIPERISTIWA– PERISTIWAPENYAKITDANØPENANGGULANGANRISIKO– RISIKODANKEDARURATANKESEHATAN“YANGDAPATBERDAMPAKBURUKPADAKESEHATANMANUSIADANRODAEKONOMI” DENGANMENGHINDARIHAMBATANYANGTIDAKPERLUTERHADAP“PERJALANANDANPERDAGANGANINTERNASIONAL”ØMENGURANGIRISIKOPENYEBARANPENYAKITDIPINTU– PINTUMASUKINTERNASIONAL
SISTEMKEWASPADAANDANRESPONKLBGLOBAL
üMEMPERBAIKIMEKANISMESURVEILANSDANPELAPORANINTERNASIONALüMEMPERKUATKAPASITASSURVEILANSDANRESPONNASIONAL
PROSEDUR STANDARD
MEMPERKUATKETAHANANBERSAMATERHADAPBERAGAMRISIKO– RISIKOKESEHATANYANG
SAATINIDIHADAPIDANBERPOTENSIMENYEBARSECARA
CEPAT.
HAK & KEWAJIBAN
• Kesepakatan global yang secara resmi mengikat, untuk melindungi kesehatan masyarakat.• Komitmen internasional sebagai tanggung jawab &
upaya bersama dalam mencegah penyebaran penyakit lintas negara.• Peralihan IHR 1969 à IHR 2005
INTERNATIONAL HEALTH REGULATION (IHR) 2005
q IHR 2005 merupakan Komitmen internasional (global) sebagai tanggung jawab & upaya bersama dalam mencegah penyebaran penyakit lintas negara.
q Setiap Negara memiliki Core Capacities (National dan Point of Entry – designated PoE Capacities)
8 Core capacities • Legislation and
Policy • Coordination• Surveillance• Response• Preparedness• Risk
Communications• Human Resources• Laboratory
q Penilaian Kapasitas IHR & PoE Indonesia : Joint External Evaluation (JEE) pada tahun 2017
q Ada 19 Technical Areas yang dinilai
FinalScore Indonesia:63%
Kekarantinaan Kesehatan adalah upayamencegah dan menangkal keluar ataumasuknya penyakit dan/atau faktor risikokesehatan masyarakat yang berpotensimenimbulkan kedaruratan kesehatanmasyarakat.
Dalam bentuk pengamatan penyakit danfaktor risiko kesehatan masyarakat terhadapAlat Angkut, orang, Barang, dan/ataulingkungan serta respons terhadapkedaruratan kesehatan masyarakat
PENYELENGGARAAN KEKARANTINAANKESEHATAN
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah bertanggung jawab melindungi kesehatanmasyarakat dari potensi adanya Kedaruratan Kesehatan Masyarakat melalui penyelenggaraanKekarantinaan Kesehatan
Pintu Masuk : pelabuhan, bandar udara, maupunpos lintas batas darat negara
UUNo.6tahun2018ttgKekarantinaanKesehatan
Wilayah
Kantor Kesehatan PelabuhanDinkes Prov/ Kab/ Kota
KEDARURATAN KESEHATAN MASYARAKAT
Kedaruratan Kesehatan Masyarakat adalah kejadian kesehatanmasyarakat yang bersifat luar biasa dengan ditandai penyebaranpenyakit menular dan/atau kejadian yang disebabkan oleh radiasi
nuklir, pencemaran biologi, kontaminasi kimia, bioterorisme, danpangan yang menimbulkan bahaya kesehatan dan berpotensi
menyebar lintas wilayah atau lintas negara.
ditetapkan dan dicabut oleh Pemerintah Pusat, yang sebelumnya ditetapkan jenis penyakit dan faktor risiko yang
dapat menimbulkan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat
Penyelenggaraan Kekarantinaan Kesehatan padaKedaruratan Kesehatan Masyarakat dilaksanakan olehPemerintah Pusat secara cepat dan tepat, dan dapat
berkoordinasi dan bekerja sama dengan dunia internasional
1.
2.
PenyelenggaraanKekarantinaanKesehatandiPintuMasuk
PengawasanKekarantinaanKesehatan
diPelabuhanLaut(padasaatkedatangandan
keberangkatankapal)
Pengawasan KekarantinaanKesehatan diBandarUdara
(pada saat kedatangan dankeberangkatan pesawat udara)
PengawasanKekarantinaanKesehatandiPosLintasBatasDaratNegara
(padasaatkedatangandankeberangkatankendaraandarat) PengawasanKekarantinaan
KesehatanterhadapAwak,Personel,danPenumpang
Alatangkut
PengawasanKekarantinaanKesehatanterhadapBarang
diAlatAngkut
Dilakukan oleh Pejabat Karantina Kesehatan
PENYELENGGARAANKEKARANTINAANKESEHATANDIPINTUMASUK
8UU No. 6 tahun 2018
Pengawasan Kekarantinaan Kesehatan adalah kegiatan pemeriksaan dokumen karantina kesehatan danfaktorrisikokesehatanmasyarakatterhadapAlat Angkut,orang,serta Barang oleh pejabat karantina kesehatan.
PENYELENGGARAANKEKARANTINAAN KESEHATANDIWILAYAH
Karantina Rumah adalah pembatasan penghuni dalam suatu rumah beserta isinya yang diduga terinfeksi penyakit dan/atau terkontaminasi sedemikian rupa untuk mencegah kemungkinan penyebaran penyakit ataukontaminasi.
Karantina Rumah Sakit adalah pembatasan seseorang dalam rumah sakit yang diduga terinfeksi penyakit dan/atau terkontaminasi sedemikian rupa untuk mencegah kemungkinan penyebaran penyakit atau kontaminasi.
Karantina Wilayah adalah pembatasan penduduk dalam suatu wilayah termasuk wilayah Pintu Masuk beserta isinya yang diduga terinfeksi penyakit dan/atau terkontaminasi sedemikian rupa untuk mencegah kemungkinan penyebaran penyakit atau kontaminasi.
Pembatasan Sosial Berskala Besar adalah pembatasan kegiatan tertentu penduduk dalam suatu wilayah yang diduga terinfeksi penyakit dan/atau terkontaminasi sedemikian rupa untuk mencegah kemungkinan penyebaran penyakit atau kontaminasi. (Contoh: peliburan sekolah dan kerja,pembatasan kegiatan keagamaan)
KEKARANTINAANKESEHATANDIWILAYAH
Untuk karantinawilayahdanpembatasansosialb
erskalabesarditetapkanoleh
MENTERI
STRATEGI
• GerakanMasyarakatHidup Sehat• PeningkatanEdukasiMasyarakat
mengenaiCOVID-19melaluiberbagaimedia
• PenyediaanCallCenteruntukmenerimakeluhandanlaporandarimasyarakatmengenaiCOVID-19
• Protokol-protokol kesehatan danpedoman
• Cegah Tangkal Penyakit dipintumasuk negara
• Kesiapan Laboratorium• Kesiapan RSRujukan untuk
Penyakit Infeksi Emerging(PIE)• Pemberdayaan Masyarakat• Peningkatan Surveilans ILI,SARI• Penyediaan alat deteksi cepat
• Tatalaksana kasus• Penelusuran kontak• Peningkatan komunikasi risiko• Observasi kelompok berisiko• Kekarantinaan:socialdistancing-
physicaldistancing,isolasi
DETEKSI PENCEGAHAN RESPON
DENGAN DUKUNGAN KUAT DARI SELURUH SEKTOR
JENIS PENYELENGGARAAN KEKARANTINAAN YANG DIPILIH
Dalam penyelenggaraan kekarantinaan kesehatan di wilayah,Indonesia telah mengambil kebijakan untuk melaksanakanPembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang pada prinsipnyadilaksanakan untuk menekan penyebaran COVID-19 semakin meluas
PP no 21 Tahun 2020 tentangPSBB dalam rangka
percepatan penangananCOVID-19
Permenkes No. 9 tahun 2020 tentang Pedoman
Pembatasan Sosial Berskala Besar dalam rangka
Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019
(COVID-19).
SURAT EDARAN Dirjen P2P NOMOR : SR.04.03/II/6689/2020 TENTANG Pelaksanaan Angkutan
Udara Dalam Rangka Pencegahan Penyebaran COVID-19
• Penumpang selalu menggunakanmasker dan menerapkan PHBS, danmenjaga jarak
• Penumpang harus memenuhipersayaratan kesehatan dan memilikisurat sehat (hasil pemeriksaan RT nonreaktif)
• Kru Penerbangan selalu menggunakanmasker, menjaga kondisi kesehatannya,melaksanakan pemeriksaan kesehatandan Rapid Test
PROTOKOL PEMULANGAN WNA DALAM SITUASI WABAH COVID-19 (1/2)
PROTOKOL PEMULANGAN WNA DALAM SITUASI WABAH COVID-19 (2/2)
Protokol Kesehatan Penanganan kepulangan WNI dan Kedatangan WNA dari Luar Negeri pada kondisi PSBB
Pemberlakuan PSBB pada beberapa wilayah Prov/ Kab/ Kota di Indonesia
Kepulangan WNI dan KedatanganWNA dari Luar Negerimasih berlangsung
Dapat menjadi risiko importasi dalam penyebaran COVID-19
Protokol kesehatan telah diatur lebih ketat à Surat Edaran Menteri Kesehatan no. HK.02.01/MENKES/313/2020
Surat Edaran Menteri Kesehatan no. HK.02.01/MENKES/313/2020TENTANG
Protokol Kesehatan Penanganan Kepulangan WNI dan Kedatangan WNA dari Luar Negeri di Pintu Masuk Negara dan di Wilayah pada Situasi
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)
PENGERTIAN
WNI adalah Pekerja Migran Indonesia, Pelajar, Mahasiswa, trainee/ peserta pemagangan Diplomat, Kru AlatAngkut dan Pelaku PerjalananLainnya pemegang paspor Indonesia.
WNA yang dimaksud dalam ketentuanini adalah orang asing sebagaimanadimaksud pada pasal 3 ayat (1) Peraturan Menteri Hukum dan HAM No. 11 Tahun 2020
Surat Edaran Menteri Kesehatan no. HK.02.01/MENKES/313/2020
WNI dan WNA yang masuk ke Indonesia mengikuti prosedur
kekarantinaan Kesehatandan pemeriksaan
kesehatan tambahan
Pemeriksaan kes. Tambahan: wawancara; pmrksaan suhu, tanda
dan gejala Covid-19; Sat. O2; Rapid Test dan/ atau
PCR
WNI dan WNA wajibmembawa health certificate(HC) dalam Bahasa Inggrisyang berlaku maksimal 7
hari.
WNI
WNAWajib membawa HC dengan bukti PCR
negatif
Membawa HC dengan PCR Negatif
ALUR PENANGANAN DI PINTU MASUK
Tidak ditemukan FR kesehatan pada
pemeriksaan
Karantina Mandiri, Physical Distancing,
PHBS
• HC tidak mmbuktikan PCR negatif;
• HC Masa berlaku lebih dari 7 hri; atau
• Tidak membawa HC
• Cek PCR (jika dpt dilakukan di pintu masuk); atau
• Cek Rapid Test
Menunggu hasil PCR
Rapid Test non reaktif
Rapid Test reaktif
Karantina di tempat/ fasilitas
karantina
Rujuk ke RS darurat/ RS rujukan
COVID-19
Membawa
Tidak Membawa
Tidak ditemukan FR kesehatan
pada pemeriksaan
Karantina Mandiri, Physical Distancing,
PHBS
Rekomendasi PENOLAKAN/ DEPORTASI kepada pejabat
imigrasi
s.d. hasil PCR keluar
s.d. Rapid Test ulang
Surat Edaran Menteri Kesehatan no. HK.02.01/MENKES/313/2020
PENANGANAN TEMPAT
KARANTINA DI WILAYAH
Penanganan karantina di tempat/ fasilitas karantina: asrama, wisma, hotel, balai pelatihan, apartemen, tenda/ barak, dan tempat hunian lainnya
Pemantauan kesehatan selama masa karantina di tempat atau fasilitaskarantina dilakukan oleh Dinas Kesehatan dan dapat melibatkan Kantor Kesehatan Pelabuhan setempat
Dilakukan pemeriksaan suhu harian, pemeriksaan terhadap tanda dan gejala covid-19, dan pengawasan lingkungan dan keamanan pangan.
Masa Karantina dinyatakan selesai jika hasil PCR negatif, atau pada pemeriksaan rapid test ulang (hari 7 s.d. 10) non reaktif.Jika PCR positif atau Rapid Test (ulang) reaktif à Rujuk RS Darurat/ RS rujukan Covid-19
Masa karantina selesai, WNI dapat kembali ke daerah asal dengan membawa suratkliren kesehatan yang diterbitkan oleh Dinas Kesehatan setempat, serta membawasurat jalan dari Satgas Penanganan COVID-19 setempat.
Tempat atau fasilitas karantina wajib menerapkan prinsip – prinsip pencegahan danpengendalian Covid-19 (penggunaan APD, disinfeksi secara rutin, pengelolaan sampah, dan laundry)
Pengawasan keamanan pada masa karantina Kesehatan di tempat/fasilitaskarantina dilakukan oleh TNI-POLRI (Satgas Penanganan COVID-19 setempat).
Surat Edaran Menteri Kesehatan no. HK.02.01/MENKES/313/2020
PEMBIAYAANDitanggung oleh pemerintah atau pihak lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan
Surat Edaran Menteri Kesehatan no. HK.02.01/MENKES/313/2020
KETENTUANLAINNYA
Petugas kesehatan menggunakan Alat Pelindung Diri yang sesuai, spt :Pemeriksaan Zona Karantina : APD lengkapPengambilan spesimen untuk pemeriksaan Rapid Test atau PCR : APD lengkap
Alat Pelindung Diri, logistik, rapid test, medium VTM, swab dacron, dan reagen untuk pemeriksaan PCR, dan perlengkapan kesehatan lainnya disiapkan oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID - 19 Nasional/ Daerah maupun pihak lainnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Bandar Udara Int. Soekarno Hatta
DOKUMENTASI PENANGANAN (i)
DOKUMENTASI PENANGANAN (ii)
Bandar Udara Int. Ngurah Rai
Dapat di Unduh/Download diGoogle Play
FOR DEVICES
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.kemenkes.inahac
TERIMA KASIH