kelalaian roleplay

14
A. PENDAHULUAN Kehadiran standar pelayanan keperawatan bagi perawat kesehatan saat ini sangat tepat dan mempunyai peranan sangat peting, mengingat semakin banyaknya masalah-masalah keperawatan yang dalam hal ini adalah kelalaian perawat dalam menjalankan profesinya. Isu legal yang melibatkan perawatan kritis telah dipublikasikan dengan luas dan meningkatkan perhatian profesi kesehatan, rumah sakit, dan masyarakat. Tampaknya masyarakat lebih suka berperkara dulu, dan jumlah malpraktik yang melibatkan nama perawat semakin meningkat. Isu seperti penolakan dan penghentian pengobatan telah luas didiskusikan dan ditulis, meskipun badan pembuat undang-undang telah bertindak, sehingga status harapan hidup telah diaktifkan pada beberapa yuridiksi. Akhir-akhir ini tuntutan hukum terhadap perawat dengan dakwaan melakukan mal praktik makin meningkat dimana-mana. Maraknya pengaduan tersebut selain disebabkan oleh meningkatnya kesadaran hukum dan kesadaran akan hak-hak pasian, adalah karena masyarakat menganggap kegagalan upaya penyembuhan yang dilakukan oleh dokter dan perawat terhadap pasien identik dengan kegagalan tindakan medik. Padahal dokter dan perawat tidak dapat disalahkan jika mereka telah melaksanakan tugas profesinya sesuai dengan standar pelayanan medik, sesuai dengan prosedur yang telah disepakati oleh organisasi profersinya dan rumah sakit tempat mereka bekerja.

Upload: dianasriutami

Post on 07-Nov-2015

319 views

Category:

Documents


109 download

DESCRIPTION

contoh naskah roleplay

TRANSCRIPT

A. PENDAHULUAN

Kehadiran standar pelayanan keperawatan bagi perawat kesehatan saat ini sangat tepat dan mempunyai peranan sangat peting, mengingat semakin banyaknya masalah-masalah keperawatan yang dalam hal ini adalah kelalaian perawat dalam menjalankan profesinya. Isu legal yang melibatkan perawatan kritis telah dipublikasikan dengan luas dan meningkatkan perhatian profesi kesehatan, rumah sakit, dan masyarakat. Tampaknya masyarakat lebih suka berperkara dulu, dan jumlah malpraktik yang melibatkan nama perawat semakin meningkat. Isu seperti penolakan dan penghentian pengobatan telah luas didiskusikan dan ditulis, meskipun badan pembuat undang-undang telah bertindak, sehingga status harapan hidup telah diaktifkan pada beberapa yuridiksi.Akhir-akhir ini tuntutan hukum terhadap perawat dengan dakwaan melakukan mal praktik makin meningkat dimana-mana. Maraknya pengaduan tersebut selain disebabkan oleh meningkatnya kesadaran hukum dan kesadaran akan hak-hak pasian, adalah karena masyarakat menganggap kegagalan upaya penyembuhan yang dilakukan oleh dokter dan perawat terhadap pasien identik dengan kegagalan tindakan medik. Padahal dokter dan perawat tidak dapat disalahkan jika mereka telah melaksanakan tugas profesinya sesuai dengan standar pelayanan medik, sesuai dengan prosedur yang telah disepakati oleh organisasi profersinya dan rumah sakit tempat mereka bekerja.Harapan pasien dalam menerima pelayanan medik adalah kesembuhan dan sekecil mungkin adanya resiko atau efek samping. Namun dokter dan perawat adalah manusia biasa yang tidak luput dari human error, apalagi bekerja dalam kondisi sarana pelayanan medik yang tidak memadai, peralatan yang kurang, faktor lingkungan, dan sebagainya. Hendaknya dokter beserta perawat dapat memberikan terapi dan melakukan tindakan medik sesuai standard pelayanan medik, dan tindakakn itu memang wajar dan diperlukan.Mal praktik medik dapat diartikan sebagai kelalaian atau kegagalan seorang perawat untuk menggunakan tingkat keterampilan dan ilmu pengetahuan yang lazim dipergunakan dalam mengobati pasien atau orang cedera menurut ukuran dilingkiungan yang sama. Dalam praktiknya bvanyak sekali hal yang dapat diajukan sebagai mal praktik, seperti salah diagnosis atau terlambat diagnosis karena kurang lengkapnya pemeriksaan, pemberian terapi yang sudah ketinggalan zaman, kesalahan teknik waktu ,elakukan pembedahan, salah dosis obat, salah metode tes atau metode pengobatan, perawataan yang tidak tepat, kelalaian dalam pemantauan pasien, kegagalan komunikasi, dan kegagalan peralatan.Kelalaian bukanlah suatu pelanggaran hukum atau kejahatan jika kelalaian itu tidak sampai membawa kerugian atau cedera kepada orang lain dan orang itu dapat menerimanya. Ini berdasarkan prinsip hukum De Minimis Non Curat Lex, yang berarti hukum tidak mencampuri hal-hal yang dianggap sepele. Akan tetapi, jika kelalaian itu menyebabkan kerugaian materi, mencelakakan bahkan merenggut nyawa orang lain, diklasifikasikan sebagai kelalaian berat (Culpa lata), serius dan kriminil. Tolak ukur culpa lata adalah:1. Bertentangan dengan hukum2. Akibatnya dapat dibayangkan3. Akibatnya dapat dihindarkan4. Perbuatannya dapat dipersalahkanJadi mal praktik medik merupakan kelalaian yang berat dan pelayanan keperawatan dibawah standard.

B. PEMBAGIAN PERAN1. Cahya Riska Widiyanti:2. Chandra Triyana:3. Dian Asri Utami:4. Elis Sari Ningrum:5. Hesti Mawarsari:6. Legina Fuji Lestari:7. Lifiyani Subendi:8. Mustika Sari:9. Nofi Novia Fitriani:10. Noorvita Sri Rahayu:11. Nurul Fajriyanti:12. Sana Amatulloh Kamilah:13. Siti Zubaidah:

C. DIALOG1. Pembagian Waktu

2. SkenarioPada suatu hari di Rumah Sakit Harapan Sembuh terdapat suatu masalah dimana terjadi suatu kelalaian yang dilakukan oleh seorang perawat yang sedang praktek di ruangan tersebut.Kejadian itu merupakan suatu kesalahan yang secara tidak sengaja dilakukan oleh perawat ____ yang akan melakukan injeksi pada pasien ___, karena mendapat pesan dari dokter ____. Pada saat sebelum memberikan obat kepada klien perawat ___ terburuburu mau mengambil obat di lemari obat kemudian dia menabrak pasien lain yang sedang belajar berjalan tetapi dia marahmarah dan memaki pasien tersebut dengan katakata kotor padahal ada perawat lain dan juga keluarga klien.

Dokter: Suster, tolong berikan antibiotik melalui IV kepada pasien bernama ___ di ruangan Gelatik bed no. 4.Perawat 1: Baik, dok. Saya akan memberikan obat antibiotik melalui IV kepada pasien bernama ___ di ruangan Gelatik bed no. 4.

Perawat keluar dari ruang dokter dengan terburu-buru untuk mengambil obat yang akan diberikan kepada pasien. Saat perjalanan menuju kamar pasien, perawat 1 menabrak pasien yang sedang latihan berjalan yang didampingi oleh perawat 2.

Pasien 2: aduh, sakit!!Perawat 1: kamu ini gimana sih? Jalan ga lihat-lihat. Saya ini lagi buru-buru tau! Suster juga, gimana sih malah ngajarin jalan disini, udah tau ngehalangin jalan yang lewat!Perawat 2: oh, iya maaf sus. Kalau saya sudah menghalangi jalan anda.Perawat 2 membantu pasien 2 berdiri dan perawat 1 segera pergi menuju ruangan untuk mengambil obatPerawat 1 tergesa-gesa mengambil obat tanpa melihat kembali jenis obat yang sudah diresepkan oleh dokter dan segera menuju ruangan pasien.Perawat 1: assalamualaikum, ibu. Sekarang saya akan memberikan obat melalui injeksi kepada adek ___.Ibu: oh iya, silahkan suster.Perawat 1 langsung memberikan obat antibiotik kepada pasien melalui injeksi.Perawat 1: de, sekarang kelas berapa?Pasien: kelas 4Perawat 1: oh, kelas 4 ya. Sekolahnya dimana?Pasien: di SDN SukagalihPerawat 1: Oh, di SDN Sukagalih ya. Ada Pa Galih ga disana?Pasien: ya ga ada atuh teteh.Perawat 1 : (segera meninjeksi) iya, ade. Sudah selesai injeksinya.Pasien: loh, ko udah lagi sih, suster? Ga kerasa.Perawat 1 : iya udah de, gimana de sakit engga? Engga kan?Pasien : iya sus ga sakit hehe.Perawat 1: gimana ade perasaannya sekarang setelah di suntik oleh suster?Pasien : udah nyaman sus, udah enakanPerawat 1: baiklah kalau begitu sekarang ade bisa istirahat kembali, suster permisi dulu ya. Assalamualaikum wr.wb.

Beberapa saat kemudian setelah menyuntik perawat ___ langsung pergi dan mau menulislaporan pada buku injeksi dia baru teringat bahwa dia tadi lupa atau lalai membaca dengan teliti dosis yang harus diberikan. Setelah dicek perawat ___ baru sadar bahwa dosis yang ia berikan adalah salah maka dia harus berupaya menutupi kesalahan dengan menulis pelaporan dengan dosis yang benar. Padahal sebenarnya dosis yang ia berikan salah, dan setelah beberapa jam pasien tiba tiba mengalami kejang. Setelah diperiksa tenyata klien keracunan obat. Kemudian kepala ruang mengecek siapa yang memberikan injeksi pada jam tersebut., tetapi perawat ___ tidak mengakui bahwa dia telah salah dalam memberikan dosis.Perawat 1: astagfirullah apakah aku salah memberikan obat pada pasien tersebut? Aku lupa aku tidak melakukan pemberian obat dengan prosedur yang benar astagfirullah dosisnya juga kelebihan. Ahh biarkan saja lah, tidak ada yang melihat ini (Dalam hati sambil menulis dokumentasi yang tidak sesuai dengan kenyataan)Beberapa lama kemudian pasien mengalami kejang-kejang di kamarnya.Di Kamar pasien (pasiem mengalami kejang-kejang)Ibu : astagfirullah, de.. ade.. ade kenapa? Kenapa bisa seperti ini? Suster, suster suster (sambil menekan bell)Perawat 2 : ada apa ibu? Ada yang bisa saya bantu bu?Ibu : suster untung anda cepat datang, ini sus anak saya kenapa? Kok begini seperti kejang-kejang begini?Perawat 2 : sebentar ya ibu, ibu bisa tenang terlebih dahulu, saya akan memeriksa anak ibuIbu : gimana bisa tenang sih sus, liat ini anak saya tiba-tiba seperti ini!Perawat 2 : iya ibu saya mengerti apa yang ibu rasakan saat ini, tetapi kita akan berusaha semaksimal mungkin (sambil memeriksa pasien). Sebentar ya ibu saya panggilkan dokter terlebih dahuluIbu : cepet, cepet sus ini gimana yaAllahPerawat 2 segera memanggil Dokter untuk segera ke ruangan pasien. Perawat 2 : Dokter di ruangan Gelatik ada pasien yang kejang-kejang, Dokter : oh baik saya segera kesana.Dokter dan perawat 2 datang ke ruangan pasien. Lalu dokter memeriksa keadaan pasien.Ibu : Dok, gimana keadaan anak saya ? kenapa dia tiba-tiba seperti ini ?Dokter : sebentar ya bu, kita masih memeriksa, suster tolong cek status pasien.Perawat 2: baik DokPerawat 2 segera memeriksa status pasien dan memberitahu keadaan pasien kepada dokter.Perawat 2: Dok, pasien ini sudah diberikan obat antibiotik melalui IV, dan obat yang diberikan sesuai dengan dosis yang di anjurkan.Dokter : kenapa ya ? sus coba lihat siapa yang melakukan tindakan tersebut.Perawat 2 : yang melakukan tindakan tersebut suster _______Dokter : suster tolong berikan obat antihistamin dan kompers dingin kepada pasien tersebut.Perawat 2 : baik Dok.Dokter : ibu tidak perlu khawatir, anak ibu baik-baik saja, saya sudah memeriksa anak ibu, dan nanti perawat akan memberikan obat untuk adek, nanti obatnya langsung di minum.Ibu : iya Dok, makasih ya, semoga anak saya baik-baik aja.Dokter keluar dari ruangan pasien dan menuju ruang perawat untuk menemui kepala ruangan.Dokter : suster bisa kita berbicara sebentar.Kepala ruangan : iya, boleh, ada yang bisa saya bantu ?Dokter : begini sus, ada pasien yang bernama ____ di ruang Gelatik mengalami kejang-kejang setelah diberikan obat oleh perawat ____ dan setelah dilihat dari status pasien obat yang di berikan sesuai dengan dosis yang saya anjurkan. Tapi kenapa pasien ini bisa mengalami kejang-kejang ?Kepala Ruangan : oohh begitu Dok, kalau begitu saya akan menghubungi perawat _____ untuk dimintai keterangan.Dokter : baik kalau begitu.Ibu pasien duduk di depan ruangan pasien sambil memikirkan kejadian tadi, tiba-tiba ada keluarga pasien lain yang menghampiri ibu ini.Ibu 2: ibu, ibu sedang apa disini? Kenapa ibu diam saja? Ibu kelihatannya sedang sedih ya?Ibu 1: Gini teh, saya lagi pusing, khawatir soalnya anak saya tadi tiba-tiba kejang setelah disuntik sama perawat. Katanya perawat itu Cuma mau ngasih obat aja, tapi saya heran kenapa bisa jadi kejang-kejang.Ibu 2: loh kenapa gitu? Ibu udah lapor belum?Ibu 1: Hah lapor ke siapa?Ibu 2: Coba aja bu ke perawat yang bertanggung jawab diruangan anak ibu. Biasanya sih suka disebut kepala ruangan.Ibu 1: oh yaudah kalo begitu saya nanti mau lapor.Ibu 1 melapor kepada kepala ruangan atas keadaan anaknya tersebut.Ibu 1: Assalammualaikum buKepala Ruangan: Waalaikumsalam, ada apa ya buIbu 1: begini bu, tadi itu anak saya diberikan obat oleh perawat ***, tetapi setelah diberikan obat oleh perawat anak saya langsung kejang-kejang. Gimana sih ini pelayanan rumah sakitnya. Kenapa bisa jadi seperti ini? Saya kan sudah bayar mahal, harusnya diberikan pelayanan yang baik dong.Kepala Ruangan: Begini bu sebelumnya saya mohon maaf mungkin itu memang ada kelalaian dari tenaga kesehatan kami. Ibu mohon bersabar ya, kami akan membantu menyelesaikan masalah ibu.Ibu 1: Sabar sabar, bagaimana jika terjadi sesuatu pada anak saya? Apakah anda mau bertanggung jawab!Kepala Ruangan: ibu mohon tenang, semua ini ada prosesnya. Kami akan melakukan yang terbaik untuk ibu.Ibu 1: Oke baik kalau begitu. Tapi saya mohon tanggung jawabnya segera!Ibu 1 pun langsung pergi meninggalkan ruangan perawat. Ditempat lain perawat 2 menemui Komite Etik untuk melaporkan kejadian tersebut.Perawat 2: Ibu saya mau melapor tentan rekan saya yang bernama Perawat _____ yang melakukan tindakan pemberian obat yang tidak sesuai dengan dosis, sehingga membuat pasien mengalami kejang-kejang. Komite Etik : baik kalau begitu saya akan menangani masalah ini, tetapi sebelumnya apakah Anda mempunyai bukti atas kasus ini ?Perawat 2 : saya tidak punya bukti, tertulis, tapi Ibu menanyakan hal ini kepada kepala ruangan, dokter, dan keluarga pasien, karena sepertinya mereka mempunyai bukti yang cukup.Komite etik : baik, saya akan segera melakukan penyelidikan, terimakasih atas informasinya.Komite etik pun memanggil kepala ruangan, Dokter, dan keluarga pasien untuk mendapatkan informasi.Komite etik : Dokter, apa benar dokter yang menangani pasien yang bernama ______ ?Dokter : iya benar bu, kenapa ya ?Komite etik : kalau boleh saya tau, tindakan apa yang anda lakukan kepada pasien tersebut ?Dokter : Saya meminta bantuan kepada perawat untuk memberikan obat antibiotik melalui IV kepada pasien.Komite etik : lalu apa reaksi yang dialami pasien setelah pemberian obat tersebut ?Dokter : pada saat obat diberikan , saya tidak melihat reaksi pasien secara langsung, karena obat tersebut diberikan langsung oleh perawat. Tapi setelah beberapa saat, ada perawat lain yang memberi tahu saya bahwa pasien tersebut mengalami kejang-kejang setelah diberikan obat antibiotik tadi.Komite etik : apakah anda mengecek dokumentasi yang dilakukan oleh perawat tersebut ?Dokter : iya, saya mengecek. Tetapi menurut data hasil pemberian obatnya, tidak ada yang salah, baik cara pemberian, pasien, dosis, waktu, serta obat yang diberikan.Komite etik : baik kalau seperti itu, silahkan anda kembali menjalankan tugas, terimakasih atas informasinya.Dokter :iya bu terimakasih.Setelah itu, komite etik pun memanggil kepala ruangan.Komite etik : Ibu _____ apakah anda mengetahui tentang pasien yang bernama ___ yang mengalami kejang-kejang ?Kepala ruangan : Iya bu, saya mengetahuinya. Ada apa ya ?Komite etik : ibu bisa menceritakan kronologisnya seperti apa sampai pasien mengalami hal tersebut?Kepala ruangan: iya bu, jadi begini bu, saat itu dokter datang kepada saya dan melaporkan kejadian di ruangan gelatik bahwa ada pasien yang mengalami kejang-kejang. Menurut informasi dan status pasien, pasien tersebut mengalami kejang-kejang setelah diberikan obat antibiotik oleh perawat bernama _____ melalui intravena. Padahal dosis yang diberikan sudah sesuai dengan anjuran yang diberikan.Komite etik: anda mengetahui darimana bahwa perawat ___ telah memberikan obat sesuai dengan yang seharusnya ?Kepala ruangan : iya saya melihat dari hasil dokumentasi yang diberikan perawat ___ Komite etik : baik kalau begitu terimakasih atas informasinya, ibu bisa kembali ke ruangan ibu. Komite etik pun memanggil Perawat ____Komite etik : apakah anda benar yang merawat pasien yang bernama ____ di ruangan gelatik bed 4 ?Perawat : iya bu, benar.Komite etik : lalu apakah benar anda yang memberikan obat injeksi antibiotik melalui IV kepada pasien ?Perawat : iya bu benar . Komite etik : lalu apakah anda sudah yakin bahwa anda telah melakukan prosedur pemberian obat dengan benar ?Perawat : iya sudah...sudah ko bu.. saya sudah melakukan prosedur pemberian obat dengan benar. Anda dapat mengeceknya dari hasil dokumentasi .

D. KESIMPULAN / ANALISA KASUS

E. PENUTUP