kelelahan otot

26
BAB I DASAR TEORI Kelelahan adalah suatu mekanisme perlindungan tubuh agar tubuh terhindar dari kerusakan lebuh lanjut sehingga terjadi pemulihan setelah istirahat. Istilah kelelahan biasanya menunjukkan kondisi yang berbeda – beda dari setiap individu, tetapi semuanya bermuara kepada kehilangan efisiensi an penurunan kapasitas kerja serta ketahanan tubuh. Hal ini menunjukkan bahwa kelelahan berperan dalam menjaga homeostatis tubuh. Jadi, kelelahan otot adalah suatu keadaan otot, dimana otot tidak dapat berkontraksi secara cepat dan kuat atau bahkan tidak dapat berkontraksi sama sekali. Kelelahan otot suatu saat pasti akan terjadi pada kita, terutama pada seseorang yang memiliki aktivitas fisik yang padat setiap harinya. Kelelahan otot adalah ketidakmampuan otot untuk berkontraksi dan memetabolisme bahan-bahan yang dibutuhkan untuk menghasilkan pengeluaran kerja yang sama, walaupun impuls saraf berjalan secara normal menyebar ke serabut otot. Kelelahan otot dapat timbul akibat kontraksi otot yang kuat dan lama. Pada keadaan 1

Upload: farah-firdha-abadhia

Post on 21-Oct-2015

96 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Suatu pembahasan mengenai kelelahan otot

TRANSCRIPT

Page 1: Kelelahan Otot

BAB I

DASAR TEORI

Kelelahan adalah suatu mekanisme perlindungan tubuh agar tubuh terhindar

dari kerusakan lebuh lanjut sehingga terjadi pemulihan setelah istirahat. Istilah

kelelahan biasanya menunjukkan kondisi yang berbeda – beda dari setiap individu,

tetapi semuanya bermuara kepada kehilangan efisiensi an penurunan kapasitas kerja

serta ketahanan tubuh. Hal ini menunjukkan bahwa kelelahan berperan dalam

menjaga homeostatis tubuh. Jadi, kelelahan otot adalah suatu keadaan otot, dimana

otot tidak dapat berkontraksi secara cepat dan kuat atau bahkan tidak dapat

berkontraksi sama sekali. Kelelahan otot suatu saat pasti akan terjadi pada kita,

terutama pada seseorang yang memiliki aktivitas fisik yang padat setiap harinya.

Kelelahan otot adalah ketidakmampuan otot untuk berkontraksi dan

memetabolisme bahan-bahan yang dibutuhkan untuk menghasilkan pengeluaran kerja

yang sama, walaupun impuls saraf berjalan secara normal menyebar ke serabut otot.

Kelelahan otot dapat timbul akibat kontraksi otot yang kuat dan lama. Pada keadaan

ini, kontraksi otot yang terjadi semakin lama semakin lemah, karena dalam serabut

otot kekurangan energy.

Tenaga mekanik yang timbul pada kontraksi otot merhupakan hasil proses

kimiawi cadangan tenaga dalam otot. Adapun, sumber tenaga yang paling penting

bagi kerja otot adalah glukosa. Proses kimiawi ini akan mengubaah glukosa menjadi

tenaga (ATP) dan asam laktat. Penumpukan asam laktat dalam otot akan mengiritasi

saraf yang melayani otot tersebut, sehingga akan terasa rasa nyeri pada otot. Bila

mana keadaan ini berlanjut akan membatasi kerja otot. Untuk mengubah asam laktat

menjadi glukosa kembali selama kontraksi otot diperlukan penyediaan oksigen, yang

dapat dsediakan melalui aliran darah. Proses metabolism glukosa menjadi ATP yang

memerlukan oksigen disebut metabolism aerobic, sedang yang tidak memerlukan

energy disebut metabolisme anaerobic.

1

Page 2: Kelelahan Otot

Gangguan sirkulasi darah mengakibatkan metabolism dalam glukosa dalam

otot terganggu sehingga terjadi penurunan kekuatan kontraksi. Pemijatan (massage)

pada otot yang megalami kelelahan akan memperbaiki sirkulasi darah sehinggga

proses pemulihan dari kelelahan berjalan lebih cepat.

Kelelahan dapat diklasifikasikan menjadi kelelahan yang berlokasi di system

saraf pusat yang dikenal dengan kelelahan pusat dan kelelahan yang berlokasi di luar

system saraf pusat yang dikenal dengan kelelahan perifer.

a. Kelelahan Pusat

Kelelahan pusat disebabkan karena kegagalan system saraf pusat merekrut

jumlah dan mengaktifkan motor unit yang dilibatkan dalam kontraksi otot. Padahal

kedua hal tersebut berperan dalam besarnya potensial yang dihasilkan selama

kontraksi otot. Dengan demikian, berkurangnya jumlah motor unit dan frekuensi

pengaktifan motor unit menyebabkan berkurangnya kemampuan kontraksi otot.

b. Kelelahan Perifer

Kelelahan perifer merupakankelelahan yang disebabkan karena factor di luar

system saraf pusat. Kelelahan perifer tersebut disebabkan ketidakmampuan otot untuk

melakukan kontraksi dengan maksimal yang disebabkan oleh beberapa factor

diantaranya adalah gangguan pada kemampuan saraf, kemampuan mekanik kontraksi

otot, kesediaan energy untuk kontraksi. Kelelahan pada gangguan saraf merupakan

gangguan neuromuscular junction, ketidakmampuan sarcolemma mempertahankan

konsentrasi Na+ dan K+ sehingga menurunkan depolarisasi sel dan amplitude

potensial aksi. Gangguan pada saraf tersebut akan berdampak pada berkurangnya

kemampuan perambatan impuls dan ketidakmampuan membrane otot untuk

mengkonduksi potensial aksi. Gangguan perambatan impuls sehingga menuntut

frekuensi stimulus yang tinggi.

Mekanisme Kelelahan Otot (Fatigue)

Kontraksi merupakan hal terpenting dari otot. Hal ini berkaitan dengan

penggunaan adenosine triphosphate (ATP) sebagai energi kontraksi. Mekanisme

2

Page 3: Kelelahan Otot

kontraksi otot berlangsung melalui daur reaksi yang komples. Hal ii dapat dijelaskan

melalui teori pergeseran filament (sliding filament theory). Keseluruhan proses

membutuhkan energy yang diperoleh dari ATP yang disimpan dalam kepala myosin.

Tahapan kontraksi otot hingga relaksasi. Pada neuromuscular junction, asetilkolin

dilepaskan dari synaptic terminal menuju reseptor dalam sarcoma. Hasil perubahan

potensial transmembran dari serabut otot akan menghasilkan potensial aksi yang

menyebar melintasi seluruh permukaan dan sepanjang tubulus T. reticulum

sarkoplasma melepaskan cadangan ion kalsium, sehingga meningkatkan konsentrasi

kalsium di sarkoplasma dan sekitar sarkomer. Ion kalsium berikatan dengan troporin

dan menghasilkan perubahan orientasi kompleks troponin – tropomiosin yang terlihat

pada bagian yang aktif dari katin, meosin cross bridge terbentuk pada saat kepala

myosin berikatan dengan bagian yang aktif. Kontraksi otot dimulai sebagai siklus

yang berulang dari meosin cross bridge. Siklus ini terjadi dengan adanya hidrolisa

ATP. Proses ini menimbulkan pergeseran filament dan pemendekan serabut otot.

Potensial aksi dibandingkan dengan adanya pemecahan asetilkolin oleh

asitilkolinesterase. Reticulum sarkoplasma akan menyerap kembali ion kalsium

sehingga konsentrasi ion kalsium menurun. Saat mendekati fase istirahat, kompleks

troponin – tropomiosin akan kembali ke posisi awal. Sehingga mencegah interaksi

cross bridge lebih lanjut. Tanpa interaksi cross bridge lebih lanjut maka pergeseran

filament tidak akan timbul dan kontraksi akan berhenti. Relaksi otot akan terjadi dan

otot akan kembali secara pasifpada resting length.

Selama ATP tersedia daur tersebut dapat terus berlangsung. Pda keadaan

kontraksi, ATP yang tersedia didalam otot akan habis terpakai 1 detik. Oleh karena

itu ada jalur metabolisme produktif yang menghasilkan ATP. ATP dengan bantuan

kretin kinase akan segera menjadi kretin pospat. Persediaan kretin pospat ini hanya

cukup untuk beberapa detik, selanjutnya ATP diperoleh dari posforilasi oksidatif.

Apabila oksigen tidak cukup maka asam piruvat akan diubah menjadi asam laktat,

yang apabila menumbuk akan terjadi kelelahan otot.

3

Page 4: Kelelahan Otot

Selama latihan berat banyak oksigen dibawa kedalam otot, tetapi oksigen

yang mencapai sel otot tidak cukup. Asam laktat akan menumbuk dan berdifusi ke

dalam cairan jaringan dan darah. Keberadaan asam laktat di dalam darah akan

merangsang pusat pernafasan sehingga frekuensi dan kedalaman nafas pun

meningkat. Hal ini berlangsung terus – menerus, bahkan setelah kontraksi itu selesai

sampai jumlah oksigen cukup untuk memungkinkan sel otot dan hati mengoksidasi

asam laktat dengan sempurna menjadi glikogen.

Faktor – faktor penyebab kelelahan otot

1. Penumpukan asam laktat

Terjadinya kelelahan otot yang disebabkan oleh penumpukan asam laktat

telah lama dicurigai. Penumpukan asam laktat pada intramuscular dengan

menurunnya puncak tegangan (ukuran dari kelelahan apabila rasio asam laktat pada

otot merah dan otot putih meningkat, puncak tegangan otot menurun. Jadi bias

diartikan ahwa besarnya kelelahan pada serabut – serabut otot putih berhubungan

dengan besarnya kemampuan mereka untuk membentuk asam laktat. Pendapat bahwa

penumpukan asam laktat menyertai didalam proses kelelahan selanjutnya diperkuat

oleh fakta dimana dua mekanisme secara fisiologi yang karenannya asam laktat

menghalang – halangi fungsi otot. Kedua mekanisme tersebut tergantung kepada efek

asam laktat pada pH intra selular atau konsentrasi ion hydrogen (H). dengan

meningkatnya asam laktat, konsentrasi H meningkat, dan pH menurun. Di pihak lain,

peningkatan konsentrasi ion H menghalangi proses rangkaian eksitasi, oleh

menurutnya sejumlah Ca yang dikeluarkan dari reticulum sarkoplasma dan gangguan

kapasitas mengikat troponin. Peningkatan konsentrasi ion H juga menghambat

kegiatan fosfofruktokinase, enzim kunci yang terlibat di dalam aerobic glikolisis.

Demikian lambatnya hambatan glikolisis, mengurangi penyediaan ATP untuk energy.

2. Pengosongan penyimpanan ATP dan PC

Karena ATP merupakan sumber energy secara langsung untuk kontraksi otot,

dan PC dipergunakan untk resintesa ATP secepatnya, pengososngan fosfagen

4

Page 5: Kelelahan Otot

intraseluler mengakibatkan kelelahan. Bahwa kelelahan tidak berasal dari rendahnya

fosfagen di dalam otot. Penelitian terhada otot katak yang dipotong pada otot

sartoriusnya. Sebagai contoh, telah diingatkan bahwa selama kegitan kontraksi,

konsentrasi ATP didaerah myofibril mungkin lebih berkurang dari pada dalam otot

keseluruhan. Oleh karena itu, ATP menjadi terbatas didalam mekanisme kontraktil,

walaupun hanya terjadi penurunan yang moderat dari jumlah total ATP di dalam otot.

Kemungkinan yang lain adalah bahwa hasil energy di dalam pemecahan ATP lebih

sedikit dari jumlah ATP yang tersedia di dalam batas-batas untuk konteraksi otot.

Alasan dari penurunan ini mungn dihubungkan dengan peingkatan konsentrasi ion H

dalam jumlah kecil sampai besar di dalam inyta seluler, dan merupakan penyebab

utama dari penumpukan asam laktat.

3. Pengosongan Simpanan Glikogen Otot

Seperti halnya dengan asam laktat dan kelelahan, hubungan sebab akibat

antara pengosongan glikogen otot dan kelelahan otot tidak dapat ditentukan dengan

tegas, faktor-faktor lain yang berhubungan dengan kelelahan selama periode latihan

yang lama. Rendahnya tingkatan/level glukosa darah, menyebabkan pengosongan

cadangan glikogen hati. Kelelahan otot local disebabka karena pengosongan

cadangan glikogen otot.

5

Page 6: Kelelahan Otot

BAB II

HASIL PENGAMATAN

Percobaan Kerja dan Istirahat pada Kelelahan Jari Tangan

Jenis kelamin Kanan/ kiri Waktu sampai

terjadi lelah

Perubahan

yang terjadi

Waktu sampai

lelah hilang

Perempuan Kanan/ kiri 1’29”/58” Jari memerah,

nyeri

1’54”/1’52”

Perempuan Kanan/ kiri 1’29”/1’22” Jari memerah,

nyeri

1’13”/1’13”

Pengaruh Percobaan Peredaran Darah dan Pemijatan pada Kelelahan

Jenis kelamin Kanan/ kiri Waktu sampai

terjadi lelah

Perubahan

yang terjadi

Waktu sampai

lelah hilang

Perempuan Kanan/ kiri 1’07”/58” Jari memerah,

nyeri

2’0”/1’03”

Perempuan Kanan/ kiri 52”/56” Jari memerah,

nyeri

1’59”/1’30”

6

Page 7: Kelelahan Otot

Pengaruh Suhu Dingin dan Panas pada Kelelahan

Jenis kelamin Kanan/ kiri

Panas dingin

Waktu sampai

terjadi lelah

Perubahan

yang terjadi

Waktu sampai

lelah hilang

Perempuan Kanan/ kiri 1’08”/28” Jari memerah,

nyeri

1’10”/29”

Perempuan Kanan/ kiri 1’05”/53” Jari memerah,

nyeri

1’20”/54”

Pengaruh Kerja dan Kekuatan pada Kelelahan Telapak dan Jari Tangan

Jenis kelamin Waktu lelah

Perempuan 4’19”

Perempuan 5’19”

Pengaruh Kelelahan pada Ketelitian Kerja

Jenis kelamin waktu Jumlah manik Yang dirasakan

Perempuan 9’45” 150 butir Pegal di lengan atas, bahu

dan leher

Perempuan 10’24” 150 butir Pegal di lengan atas, bahu

dan leher

Perempuan 9’56” 148 butir Pegal di lengan atas, bahu

dan leher

7

Page 8: Kelelahan Otot

Pemulihan Kelelahan Otot pada Beberapa Posisi Tubuh

Kepala dan Leher

Menunduk (anterior fleksi) = 5’48”, lelah di leher posterior

Tengadah (ekstensi) = 3’11”, nyeri pada bagian

punggung dan leher anterior

Ke samping (lateral fleksi) = 5’47”, lelah pada leher sebelah

kiri

Memalingkan kepala ke samping (rotasi) = 5’37”, lelah pada leher bagian

belakang

Bahu

Mengangkat bahu = 5’29”, lelah pada bahu

Gerakan mengangkat bahu = 4’21”, lelah pada bahu dan lengan

Punggung

Gerakan badan dan kepala = 2’10”, nyeri pinggang, perut dan betis

Gerakan mengangkat lengan atas = 1’31”, nyeri pinggang, betis dan

lengan

8

Page 9: Kelelahan Otot

B. PERTANYAAN DAN JAWABAN

1. Bagaimana pengaruh kelelahan pada ketelitian? Jelaskan mekanismenya!

Terjadi penurunan tingkat konsentrasi setelah orang coba mengalami

kelelahan, hal itu mengakibatkan ketelitian orang coba dalam mengerjakan pekerjaan

juga ikut menurun. Tingkat ketelitian menurun karena suplai nutrisi dan dan oksigen

dalam pembuluh darah ke otak menurun sehingga terjadi kelelahan otot, kelelahan

meningkat hampir sebanding dengan kecepatan penurunan gula darah (glikogen) otot

yang menyebabkan penyebaran sinyal saraf melalui hubungan neuromuscular

menurun dan berakibat pada berkurangnya ketelitian.

2. Bagaimana pengaruh kelelaan pada kecepatan dan keterampila kerja? Jelaskan

mekanismenya!

Setelah terjadi kelelahan, kecepatan orang coba mengalami penurunan

sehingga memerlukan waktu yang lebih lama untuk menyelesaikan penguntaian

manik-manik. Hal itu dapat terjadi karena adanya penumpukan asam laktat pada saat

kelelahan yang mengakibatkan penurunan energy dan berlanjut pada menurunnya

kecepatan kerja sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menyelesaikan

pekerjaan.

3. Bagaimana pengaruh istirahat pada kelelahan? Jelaskan mekanismenya!

Istirahat yang dilakukan setelah mengalami kelelahan pada saat beraktivitas,

akan mengakibatkan kelelahan lebih cepat dirasakan jika kita melakukan aktivitas

setelahnya. Hal ini dapat terjadi karena kerja fisik dapat mengakumulasi asam laktat,

tetapi pada saat istirahat terdapat cukup oksigen yang dapat memecah glukosa

menjadi ATP sebagai sumber energy baru. Tetapi sumber energy yang baru tidak

sebesar energy yang awal sehingga kelelahn lebih cepat dirasakan.

4. Bagaimana pengaruh infra red pada kelelahan? Jelaskan mekanismenya!

Pemberian infrared pada bagian tubuh tertentu setelah mengalami kelelahan,

akan mengurangi kelelahan yang dirasakan. Hal ini dapat terjadi karena sinar infrared

akan menghasilkan panas yang menyebabkan pembuluh kapiler darah membesar dan

9

Page 10: Kelelahan Otot

meningkatkan temperature kulit sehingga dapat memperbaiki sirkulasi darah yang

mengakibatkan rasa lelah menjadi berkurang.

5. Bagaimana pengaruh pemijatan pada kelelahan? Jelaskan mekanismenya!

Pemijatan mampu memberikan banyak manfaat bagi semua sistem tubuh antara

lain, efek pijat pada syaraf mampu memberikan rangsangan dan meningkatkan

aktivitas otot, pembuluh dara akan sah, dan kelenjar yang diatur oleh otot-otot

tersebut. Pijat akan sangat bermanfaat bagi kelenjar yang diatur oleh otot-otot

tersebut. Pijat akan sangat bermanfaat bagi orang yang sedang mengalami kelelahan

yang teramat sangat atau merasa lemah. Beberapa kegiatan pijat mampu

mengendurkan dan meregangkan otot dan jaringan-jaringan lunak dalam tubuh,

sehingga mengurangi ketegangan otot dan kram. Perbaikan sirkulasi darah dan getah

bening di otot akan menghasilkan sirkulasi yang lebih baik dalam tulang-tulang yang

terkait. Sendi yang tegang dan rasa sakit yang diakibatkan oleh kondisi-kondisi

seperti arthritis, bisa dikurangi sehingga tercipta rasa nyaman dan kemudahan dalam

bergerak.

6. Bagaimana pengaruh dingin pada kelelahan? Jelaskan mekanismenya!

Respon stress yang ditimbulkan tubuh saat tangan praktikan dimasukkan dalam es

yang bersuhu 4oC menyebabkan naiknya tekanan darah praktikan. Suhu yang sangat

dingin ini akan menyebabkan tubuh tidak mampu mempertahankan kondisi

homeostasis, sehingga menimbulkan respon stress. Respon stress ini akan memacu

disekresikannya hormon adrenalin yang memacu peningkatan aktivitas

kardiovaskuler termasuk peningkatan tekanan darah.

7. Bagaimana pengaruh panas pada kelelahan? Jelaskan mekanismenya!

Sinar infra red akan menghasilkan panas yang menyebabkan pembuluh darah

kapiler membesar (vasodilatasi) dan meningkatkan temperature kulit, dan

memperbaiki sirkulasi darah.

8. Apakah posisi tubuh berpengaruh terhadap kecepatan timbulnya lelah?

Mengapa jelaskan dan uraikan apa yang dapat dilakukan agar dokter gigi dapat

mengurangi keletihan kerja.

10

Page 11: Kelelahan Otot

Posisi tubuh berpengaruh terhadap kecepatan timbulnya lelah. Karena otot

dipakasa untuk melakukan gerakan yang sama dalam beberapa waktu, sehingga

timbullah rasa pegal dan terkadang disertai dengan kramnya otot. Hal hal yang dapat

dilakukan dokter gigi dalam mengurangi keletihan kerja antara lain dengan

menyempatkan diri beristirahat dan relaksasi, karena rileksasi dapat menyebabkan

penghematan energy serta dapat merefresh pikiran dari beban yang berat. Pemijatan

atau refleksi juga penting untuk melancarkan sirkulasi darah dan memulihkan

kembali tenaga yang hilang. Kemudian jika seseorang bekerja di dalam ruangan yang

ber-AC, hendaknya ia mengkonsumsi air mineral yang cukup, dan sering menghirup

udara luar yang bersih dan sehat. Selain itu dapat juga dilakukan pengubahan rutinitas

kerja yang padat dengan melakukan sesuatu yang menyenangkan dan membiarkan

diri menikmati kedamaian dan ketenangan.

11

Page 12: Kelelahan Otot

BAB III

PEMBAHASAN

A. Kerja dan Istirahat pada Kelelahan Jari Tangan

Untuk meneliti pengaruh kerja dan istirahat pada kelelahan jari tangan

digunakan alat ergometer dan kimograf. Prosedur dilakukan dengan menggunakan

jari telunjuk lengan kanan dan kiri secara bergantian. Percobaan ini menyebabkan

orang coba merasakan sakit pada jari telunjuk, telapak tangan hingga pergelangan

tangan dan siku bagian dalam. Pada percobaan kedua menggunakan tangan kanan,

orang coba mulai berkeringat dan pada percobaan ketiga menggunakan tangan kanan,

jari dan tangannya mulai berwarna merah. Istirahat yang dilakukan setelah

mengalami kelelahan pada saat beraktivitas, akan mengakibatkan kelelahan lebih

cepat dirasakan jika kita melakukan aktivitas setelahnya. Hal ini dapat terjadi karena

kerja fisik dapat mengakumulasi asam laktat, tetapi pada saat istirahat terdapat cukup

oksigen yang dapat memecah glukosa menjadi ATP sebagai sumber energy baru.

Tetapi sumber energy yang baru tidak sebesar energy yang awal sehingga kelelahn

lebih cepat dirasakan.

B. Pengaruh Perubahan Peredaran Darah dan Pemijatan pada kelelahan

Pada percobaan ini, orang coba dipasangkan manset sphygmomanometer dan

diberi tekanan lebih kurang 20 mmHg dibawah tekanan systole. Setelah melakukan

percobaan dengan menggunakan ergometer dan kimograf, tangan orang coba

diistirahatkan sambil diberi pijatan dengan tujuan agar kelelahan otot cepat hilang.

Pemijatan mampu memberikan banyak manfaat bagi semua sistem tubuh antara lain,

efek pijat pada syaraf mampu memberikan rangsangan dan meningkatkan aktivitas

otot, pembuluh dara akan sah, dan kelenjar yang diatur oleh otot-otot tersebut. Pijat

12

Page 13: Kelelahan Otot

akan sangat bermanfaat bagi kelenjar yang diatur oleh otot-otot tersebut. Pijat akan

sangat bermanfaat bagi orang yang sedang mengalami kelelahan yang teramat sangat

atau merasa lemah. Beberapa kegiatan pijat mampu mengendurkan dan meregangkan

otot dan jaringan-jaringan lunak dalam tubuh, sehingga mengurangi ketegangan otot

dan kram. Perbaikan sirkulasi darah dan getah bening di otot akan menghasilkan

sirkulasi yang lebih baik dalam tulang-tulang yang terkait. Sendi yang tegang dan

rasa sakit yang diakibatkan oleh kondisi-kondisi seperti arthritis, bisa dikurangi

sehingga tercipta rasa nyaman dan kemudahan dalam bergerak.

C. Pengaruh Suhu Dingin dan Panas pada kelelahan

Pada perobaan ini, setelah orang coba melakukan percobaan dengan

menggunakan ergometer dan kimograf, tangan orang coba tersebut diberi perlakuan

perendaman kedalam air es dan pemancaran sinar infra merah. Pada percobaan ini

tangan orang coba menjadi merah dan dirasakan nyeri pula, sedangkan suhu tubuh

orang coba menjadi semakin hangat sehingga dia mengekskresikan keringat lebih.

Respon stress yang ditimbulkan tubuh saat tangan praktikan dimasukkan

dalam es yang bersuhu 4oC menyebabkan naiknya tekanan darah praktikan. Suhu

yang sangat dingin ini akan menyebabkan tubuh tidak mampu mempertahankan

kondisi homeostasis, sehingga menimbulkan respon stress. Respon stress ini akan

memacu disekresikannya hormon adrenalin yang memacu peningkatan aktivitas

kardiovaskuler termasuk peningkatan tekanan darah.

Pemberian infrared pada bagian tubuh tertentu setelah mengalami kelelahan,

akan mengurangi kelelahan yang dirasakan. Hal ini dapat terjadi karena sinar infrared

akan menghasilkan panas yang menyebabkan pembuluh kapiler darah membesar dan

meningkatkan temperature kulit sehingga dapat memperbaiki sirkulasi darah yang

mengakibatkan rasa lelah menjadi berkurang.

D. Pengaruh Kerja dan Kekuatan pada Kelelahan Telapak dan Jari Tangan

13

Page 14: Kelelahan Otot

Pengaruh kerja dan kekuatan pada kelelahan telapak dan jari tagan dapat

diketahui dengan cara melakukan gerakan siku dengan pergelangan tangan setiap2

detik menggunakan dumbel 0,5 kg. Dari hasil percobaan ini, diketahui tangan kiri

lebih cepat mengalami kelelahan otot.

E. Pengaruh Kelelahan pada Ketelitian Kerja

Percobaan ketelitian kerja dapat dilakukan dengan menguntai manic-manik

dengan untaian 5 bentuk manic-manik dengan urutan yang sama selama 10 menit.

Pada percobaan ini, terlihat adanya penurunan tingkat konsentrasi setelah orang coba

mengalami kelelahan, hal itu mengakibatkan ketelitian orang coba dalam

mengerjakan pekerjaan juga ikut menurun. Tingkat ketelitian menurun karena suplai

nutrisi dan dan oksigen dalam pembuluh darah ke otak menurun sehingga terjadi

kelelahan otot, kelelahan meningkat hampir sebanding dengan kecepatan penurunan

gula darah (glikogen) otot yang menyebabkan penyebaran sinyal saraf melalui

hubungan neuromuscular menurun dan berakibat pada berkurangnya ketelitian.

F. Pemulihan Kelelahan otot pada Beberapa Posisi Tubuh

Penundukan anterior kepala (anterior fleksi), pemiringan kepala kesamping

(lateral fleksi), pemalingan kepalakesamping(rotasi), dan tengadah (extensi)

menyebabkan orang coba mengalami pegal pada bagian kepalanya dan punggung,

juga merasakan pusing. Percobaan pengangkatan bahu maksimal dan penggerakan

mangangkat lengan atas sebidang bahu menyebabkan orang coba merasakan pegal

pada bagian bahu dan kesemutan paa bagian tangannya. Berdiri dengan badan

membentuk sudut 135o juga enyebabkan kelelahan otot. Hal ini dapat dibuktikan

dengan hasil yang menunjukkan bahwa orang coba merasa pegal, punggung terasa

tertarik, kaku dan pegal setelah berdiri seperti itu selama 2 menit 22 detik. Dari sini

14

Page 15: Kelelahan Otot

dapat disimpulkan bahwa posisi tubuh berpengaruh terhadap kecepatan timbulnya

lelah, karena otot dipakasa untuk melakukan gerakan yang sama dalam beberapa

waktu, sehingga timbullah rasa pegal dan terkadang disertai dengan kramnya otot.

15

Page 16: Kelelahan Otot

BAB VI

KESIMPULAN

Kelelahan otot adalah ketidakmampuan otot untuk berkontraksi dan

memetabolisme bahan-bahan yang dibutuhkan untuk menghasilkan pengeluaran kerja

yang sama. Istirahat yang dilakukan setelah mengalami kelelahan pada saat

beraktivitas, akan mengakibatkan kelelahan lebih cepat dirasakan jika kita melakukan

aktivitas setelahnya. Penumpukan asam laktat pada saat kelelahan yang

mengakibatkan penurunan energy dan berlanjut pada menurunnya kecepatan kerja

sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menyelesaikan pekerjaan.

Peningkatan kelelahan hampir sebanding dengan kecepatan penurunan gula darah

(glikogen) otot yang menyebabkan penyebaran sinyal saraf melalui hubungan

neuromuscular menurun dan berakibat pada berkurangnya ketelitian. Selain itu, posisi

tubuh juga berpengaruh terhadap kecepatan timbulnya lelah, karena otot dipakasa

untuk melakukan gerakan yang sama dalam beberapa waktu, sehingga timbullah rasa

pegal dan terkadang disertai dengan kramnya otot. Pemijatan pada otot yang

mengalami kelelahan akan memperbaiki sirkulasi darah sehingga proses pemulihan

dari kelelahan berjalan lebih cepat. Selain dengan pemijatan, pemulhan kelelahan otot

jug dapat dilakkan dengan pemancaran inframerah. Sinar infra merah akan

menghasilkan panas yang menyebabkan pembuluh kapiler darah membesar dan

meningkatkan temperature kulit sehingga dapat memperbaiki sirkulasi darah yang

mengakibatkan rasa lelah menjadi berkurang.

16

Page 17: Kelelahan Otot

DAFTAR PUSTAKA

Hall JE . Fisiologi Kedokteran. 11th ed. Jakarta: Penerbit EGC;2010.

Sherwood L. Human Physiologi: The Blood Vessel and Blood Pressure. 7th ed.

Canada: Brooks/Cole Engage Learning; 2010. P.370-80

Scanlon VC, Sanders T. Essentials of Anatomy and Physiology. 5th ed. Philadelphia:

F.A Davis Company;2007 .P.307-12

Ramadhan AJ. Mencermati Gangguan pada Darah dan Pembuluh Darah: Tekanan

Darah. Yogyakarta: Diva Press; 2009. P.34-43

Suhartini,Drg., M.biotech dkk. 2013. Modeul ilmu fisiologi: blok sistem tubuh II edisi I. Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember

17