kelembagaan dan keahlian keselamatan kesehatan kerja

23
Kelembagaan dan Keahlian Keselamatan Kesehatan Kerja

Upload: gustianahra

Post on 15-Oct-2015

1.270 views

Category:

Documents


137 download

DESCRIPTION

Kelembagaan Dan Keahlian Keselamatan Kesehatan Kerja

TRANSCRIPT

Kelembagaan dan Keahlian Keselamatan Kesehatan Kerja

Kelembagaan dan Keahlian Keselamatan Kesehatan KerjaPendahuluanTuntutan pengelolaan K3Dilakukan secara penuh oleh pemerintah (Direct inspection)Melibatkan pemangku kepentingan (Partisipatory stake holder)Dibangun kelembagaan K3

PengertianKelembagaan : - Sekumpulan jaringan dan relasi sosial yang melibatkan orang, memiliki tujuan tertentu, norma dan strukturAspek kelembagaan ada 2 :- Aspek kultural : menyangkut jiwa, nilai, aturan, gagasan, kebutuhan, orientasi- Aspek struktural : Struktur, peran, tujuan, hubungan antar peran, otoritaKeahlian (Capability) adalah kemampuan seseorang didasarkan atas pendidikan dan pelatihan yang dimiliki Paradigma Pengawasan K31970198719881992199419962013Permenaker No : 04/1987 P2K3KepMenaker No.1261/1988 ttg PJIT Pesawat UapPerMenaker No:02 1992 ttg Ahli K3PerMenaker No.4/1995 ttg PJK 3PerMenaker No. 5/1996 PP No.50 Tahun 2012 ttg SMK3 VR 1910Was langsungProses transformasi dari rawing ke steering Privatisasi Inspeksi K3PERAN PIHAK KE 3Kelembagaan K3Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3)Dasar UU No. 1 tahun 1970 pasal 10 jo. PerMenaker 04/1987 P2K3 pembantu pengusaha di tempat kerjaWadah kerja sama pengusaha, pengurus, melaksanakan K3Melancarkan produksiMemberikan pertimbangan dan membantu usaha pencegahan kecelakaan

52. Perusahaan Jasa Inspeksi Teknik (PJIT)Dasar : KepMenaker No.1261/MEN/1988 ttg Perusahaan Jasa Teknik UapTidak optimalnya pemeriksaan pengujian pesawat uap dan bejana tekan oleh pengawas ketenagakerjaanBirokrasi, menghambat pemeriksaan dan uji (Reinvinting government ) Sesuai perkembangan internasional Partisipatori, keiikut sertaan pihak ke 3 (sesuai perkembangan Internasional)Pemeriksaan peralatan berbahaya oleh pihak ke 3 (privatisasi )

3. Perusahaan Jasa Keselamatan dan Kesehatan Kerja (PJK3)Dasar : PerMenaker 04/MEN/1995Perkembangan usaha beberapa jenis kegiatanDari pemeriksaan dan pengujian peralatan/instalasi teknik, kesehatan kerja, lingkungan kerja, konsultasi, avokasi serta pembinaan dan pelatihan K3. Bidang jasa K3 tersebut meliputi : Konsultan K3, Publikasi, Pemeliharaan, reparasi dan installasi teknikpemeriksaan dan pengujian teknik / sertifikasi : Pesawat uap dan bejana tekanListrikPengantar petir, penyalur petir dan peralatan elektronikLift Konstruksi bangunanPesawat angkat-angkutPesawat tenaga dan produksiLingkungan kerjaPengujian merusak (DT)Pengujian tidak merusak (NDT)Pemeriksaan dan pengujian atau pelayanan kesehatan kerjaAudit K3Pembinaan dan Pelatihan K3

Dampak kebijakan privatisasi jasa K3 Obyekftif dan transparan Mengurangi hambatan birokrasi / cepatRawing ke steeringCatatan :Privatisasi hanya jasa pelayananBukan privatisasi otoritas / kewenanganOtoritas ada di Pemerintah (pegawai pengawas)Pengawas merupakan fungsi negara (State function)

Penunjukan PJK3

PROSEDUR PENUNJUKAN PJK3 Bab 2 pasal 8 PerMenaker 04/MEN.1995

Akta perusahaanSIUP-Ket. Domisili-NPWP-Daftar peralatan-Struktur organisasiWajib Lapor Ketenagakerjaan-SK Ahli K3/Dokter Pemeriksa/Tenaga.Tehnis-Oas fiti (berwarna)Ditolak DiterimaSK PENUNJUKAN 2 tahun : - dapat diperpanjang - dapat dicabut4. Ahli Keselamatan dan Kesehatan KerjaDasar : pasal 1 ayat 6 UU 1 tahun 1975 dan PerMenaker No. 02/MEN/1992 tentang tata cara penunjukan, kewajiban dan wewenang ahli K3Pasal 1 ayat 6 : ahli K3 adalah tenaga tehnis berkeahlian khusus dari kementerian tenaga kerja yang ditunjuk oleh mentri tenaga kerja untuk mengurusi ditaatinya undang-undang ini.

Penunjukan ahli K3 : Berpendidikan S1, sarjana muda sederajat S1 berpengalaman 2 tahun dibidangnyaSarjana muda 4 tahun dibidangnyaBerbadan sehatBerkelakuan baikBekerja penuh di perusahaan yang bersangkutanLulus seleksi dari tim penilai Penyelenggara diklat :KemenakertransPJK3 sesuai penunjukan (Per 04/MEN/1999)Metode : CeramahTanya jawabStudi kasusPKL Jenis diklat :Ahli umumAhli pesawat uap dan bejana tekanAhli kimiaAhli pesawat angkat-angkut (Crane)Ahli konstruksi bangunan

Tata cara penunjukan ahli K3Permohonan ditunjukan pada Menteri atau pejabat yang ditunjuk , permohonan dilengkapi :Daftar riwayat hidupSurat pengalaman kerja di bidang K3 Surat keterangan pemeriksaan psikologiSurat kelakuan baik dari polisi Surat keterangan pekerja penuh dari perusahaanSalinan surat penunjukan ahli K3 yang lamaSurat pernyataan dari pengurus mengenai ahli prestasi K3 yang bersangkutanRekapitulasi laporan kegiatan selama menjalankan tugasMasa berlaku penunjukan 3 tahunFoto copy Ijazah atau surat tanda tamat belajar terakhirSertifikat pendidikan khusus K3PROSEDUR PENUNJUKAN AHLI K3Permenaker No.02/MEN/1992LampiranPs.4 (2)C.VPengalaman K3Ket. SehatKet. PsikotesKet. Kelakuan baikPernyataan bekerja penuhFC ijazahSertifikatPas foto (berwarna)Syarat administraasi Kemampuan teknisPERTIMBANGAN Ps.5 (I) 3 tahun dapat diperpanjang dapat dicabutPerpanjangan : Sesuai persyaratan permohonan penunjukanSalinan keputusan penunjukan ahli K3Surat pernyataan dari pengurus yang bersangkutan berprestasi baikRekapitulasi laporan selama menjalankan tugasKeputusan Penunjukan tidak berlaku :Pindah tugas ke perusahaan lainMengundurkan diriMeninggal dunia

Keputusan penunjukan dicabut :Tidak memenuhi perundangan K3Melakukan kesalahan dan kecerobohan sehingga menimbulkan keadaan berbahayaDengan sengaja atau kekhilafannya menyebabkan terbukanya rahasia perusahaan yang jabatannya wajib untuk dirahasiakanKewajiban ahli K3 : Membantu mengawasi peraturan perundangan K3 sesuai penunjukan Menyampaikan laporan pada menteri 3 bulan sekali, untuk ahli keselamatan dan kesehatan kerja di perusahaan yang memberikan jasa dibidang keselamatan dan kesehatan kerja setiap saat setelah melakukan kegiatan.Laporan kegiatan ditujukan : Dinas Depnaker kabupaten kota, propinsi, dan direktur PNK3

Kewenangan ahli K3 :Memasuki tempat kerja sesuai keputusan penunjukanMeminta keterangan mengenai pelaksaan syarat-syarat K3Memonitor memeriksa , menguji, menganalisa, mengevaluasi dan memberikan persyaratan serta pembinaan K3 yang meliputi: Keadaan dan fasilitas tenaga kerjaKeadaan mesin mesin, pesawat, alat-alat kerja, instalasi serta peralatan lainnyaPenanganan bahan-bahanProses produksiSifat pekerjaanCara kerjaLingkungan kerja

5. Sistem Menejemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)Konsideran UU No.1 tahun 1970Setiap tenaga kerja orang lain harus selamatSumber produksiProses produksiDiperiksa, diujiParsial/belum sistimikTeori pencegahan kecelakaan upaya prefentifPendekatan menejemen kesistemanTuntutan globalPP No. 50 tahun 2012 sebagaimana amanat pasal 87 UU No. 13 tahun 2003

Penerapan SMK3 dilakukan berdasarkan kebijakan nasional ( 5 unsur ) : Penetapan kebijakan K3Perencanaan K3Pelaksanaan rencana K3Pemantauan dan evaluasi kinerja K3 dan Peninjauan dan peningkatan kinerja SMK3Sistem manajemen K3SMK3Untuk mengukur keberhasilan dan pencapaian kinerja SMK3 dilakukan melalui audit SMK3. Audit SMK3 terdiri dari 12 elemen yang meliputi : Pembangunan dan terjaminnya pelaksanaan komitmen; Pembuatan dan pendokumentasian rencana K3; Pengendalian perancangan dan peninjauan kontrak; Pengendalian dokumen; Pembelian dan pengendalian produk; Keamanan bekerja berdasarkan SMK3; Standar pemantauan; Pelaporan dan perbaikan kekurangan Pengelolaan material dan perpindahannya Pengumpulan dan penggunaan data; Pemeriksaan SMK Pengembangan keterampilan dan kemampuan

Penghargaan keselamatan dan kesehatan kerja Penghargaan kecelakan nihil Perhanggaan sertifikat emas atau perak bagi perusahaan yang menerapkan sistem K3Tambahan pada saat ini sedang di rumuskan dan dibangun harmonisasi sistem pengaasan K3 dalam konsep Standarisasi Nasional Indonesia (SNI) dan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).Standarisasi K3 menyangkut standar tehnis pemeriksaan K3 baik oleh pengawas maupun PJK3 . Standar tersbut meliputi : Standar ProdukStandar mesinStandar metode uji

Menyangkut kemampuan personil melalui standar Kopetensi yakni kemampuan yang harus dimiliki seseorang untuk melakukan tugas dan pekerjaan atas dasar pengetahuan, keterampilan, sikap kerja dan pengalaman sesuai unjuk kerja yang dipersyaratkan

catatan sumber penulisan :UU No. 1 tahun 1970Reformasi Pengawasan Ketenagakerjaan tahun 2006