kelenjar pineal

4
Kelenjar Pineal Kelenjar Pineal adalah kelenjar yang paling misterius di dalam tubuh manusia. kelenjar ini mengeluarkan hormon yang sangat ampuh yang disebut Melatonin, yang membuat pikiran menjadi introvertif yang memberikan rasa kebahagiaan tanpa batas serta kesadaran yang lebih tinggi. Jika hormon ini bekerja berdasarkan rangsangan cahaya, apa pengaruhnya? Yang paling sederhana, ada beberapa orang yang mengeluh harus mematikan lampu sebelum tidur. Ada yang hanya dengan menutup mata sudah bisa tidur. Semua adalah cara untuk mengurangi masuknya rangsangan cahaya. Inilah pentingnya penerangan yang cukup ketika belajar. Bagi pembaca yang ingin lembur malam, coba saja menyiapkan penerangan yang cukup agar rangsangan cahaya yang masuk bisa menghambat dihasilkannya hormon ini. Selain itu, orang buta total mengalami kesulitan untuk mengatur irama sirkadiannya karena tak cukup rangsangan cahaya masuk ke dalam matanya. Kelenjar pineal mengandung pigmen mirip dengan yang ditemukan di mata dan terhubung ke talamus optik, maka ia mengendalikan kerja cahaya pada tubuh. Kelenjar pineal terletak di bawah korteks serebral di mana dua belahan talamik otak bergabung, di mana otak mengatur kesadaran, menafsirkan fungsi motorik dan sensorik tubuh, dan menghasilkan melatonin. Suatu turunan serotonin, yang mengontrol siklus tidur kita.

Upload: ledy-ervita

Post on 03-Dec-2015

1 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

pineal gland

TRANSCRIPT

Page 1: Kelenjar Pineal

Kelenjar Pineal

Kelenjar Pineal adalah kelenjar yang paling misterius di dalam tubuh manusia. kelenjar ini mengeluarkan hormon yang sangat ampuh yang disebut Melatonin, yang membuat pikiran menjadi introvertif yang memberikan rasa kebahagiaan tanpa batas serta kesadaran yang lebih tinggi.   

Jika hormon ini bekerja berdasarkan rangsangan cahaya, apa pengaruhnya?

Yang paling sederhana, ada beberapa orang yang mengeluh harus mematikan lampu sebelum tidur. Ada yang hanya dengan menutup mata sudah bisa tidur. Semua adalah cara untuk mengurangi masuknya rangsangan cahaya. Inilah pentingnya penerangan yang cukup ketika belajar. Bagi pembaca yang ingin lembur malam, coba saja menyiapkan penerangan yang cukup agar rangsangan cahaya yang masuk bisa menghambat dihasilkannya hormon ini.

Selain itu, orang buta total mengalami kesulitan untuk mengatur irama sirkadiannya karena tak cukup rangsangan cahaya masuk ke dalam matanya.

Kelenjar pineal mengandung pigmen mirip dengan yang ditemukan di mata dan terhubung

ke talamus optik, maka ia mengendalikan kerja cahaya pada tubuh. Kelenjar pineal terletak di

bawah korteks serebral di mana dua belahan talamik otak bergabung, di mana otak mengatur

kesadaran, menafsirkan fungsi motorik dan sensorik tubuh, dan menghasilkan melatonin.

Suatu turunan serotonin, yang mengontrol siklus tidur kita.

Melatonin tidak hanya diperlukan untuk tidur yang tepat, tetapi juga mengatur masa pubertas

dan melawan radikal bebas berbahaya. Hampir di pusat otak, lokasinya juga dapat dipahami

sebagai mata ketiga, pusat alis. Berfokus pada mata ketiga dapat merangsang tidak hanya

kelenjar pineal tapi talamus dan korteks serebral juga.

Pada anak-anak, kelenjar pineal mengeluarkan lebih banyak melatonin daripada pada orang

dewasa, yang katanya untuk menghambat perkembangan seksual. Setelah pubertas, kelenjar

pineal menyusut dan melepaskan lebih sedikit melatonin.

Page 2: Kelenjar Pineal

Kelenjar pineal adalah suatu bagian kecil di dalam otak yang bertanggung jawab atas

efisiensi fungsi dari beberapa sistem metabolisme di dalam tubuh. Oleh sebagian orang,

kelenjar ini diberi tautan simbolik dengan apa yang disebut sebagai “mata ketiga”.

Kelenjar ini panjangnya hanya sekitar 7 milimeter dan terletak hampir di bagian tengah

otak, di antara otak kanan dan otak kiri. Kelenjar ini bertanggung jawab menghasilkan sebuah

hormon yang bernama melatonin, yang berfungsi untuk mengatur ritme harian tubuh. Ketika

retina mata terstimulasi oleh cahaya, impuls dikirim ke saraf optik menuju bagian otak yang

disebut hipotalamus. Dari sini, saraf simpatetik berhubungan dengan kelenjar pineal dan

memicu diproduksinya melatonin. Hasilnya adalah ketika tidak ada cahaya yang mencapai

mata, misalnya pada malam hari, sinyal-sinyal ini tidak lagi menghambat produksi melatonin

dan kemudian menyuruh tubuh untuk tidur.

Melatonin pertama kali berhasil diisolasi pada tahun 1958 oleh seorang professor

dermatology yang bernama Aaron B. Lerner. Senyawa ini menjadi sangat populer sebagai

suplemen dan disarankan sebagai penyembuh jet lag dan kelainan tidur lainnya. Sementara

berbagai kondisi seperti kelainan yang berhubungan dengan musim, mungkin juga

berhubungan dengan tingakat produksinya di otak.

Seperti banyak aspek anatomi lainnya, deskripsi pertama mengenai kelenjar pineal

diberikan oleh seorang dokter dan filosuf Yunani bernama Galen yang hidup pada tahun 130-

210 M. Galen pula yang menjelaskan bahwa kelenjar itu mendapatkan namanya dari buah

pinus yang berbentuk kerucut, yaitu Pinus pinea dalam Bahasa Latin, karena kemiripan

penampilannya. Menurutnya, fungsi kelenjar itu adalah mendukung pembuluh darah dan dia

mengabaikan pendapat lain jika kelenjar itu mengatur arus yang disebut sebagai pneuma

psikis di dalam otak.

René Descartes, filosuf Perancis abad ke-17, percaya bahwa kelenjar pineal adalah

tempat roh berada. Descartes menulis pada bulan Desember 1640:

“Karena hanya kelenjar itu yang merupakan bagian padat di dalam otak, bagian itu mestinya

tempat nalar berada, tempat pikiran berada, dan konsekuensinya tempat jiwa berada; karena

yang satu tidak bisa dipisahkan dari yang lain”.

Descartes juga menjelaskan,

“Menurut saya, kelenjar ini adalah tempat utama jiwa berada, dan tempat semua pikiran kita

terbentuk”.

Kelenjar pineal menarik perhatian Madame Helena Blavatsky, seorang penulis esoterik

dan pendiri Theosophical Society pada tahun 1875. Dia menautkan “Mata Siwa”, atau mata

ketiga, dengan kelenjar itu. Dia berpendapat bahwa kelenjar pineal di dalam diri manusia

modern adalah versi sampingan dari  sebuah organ visi spiritual.

Dalam sebagian hewan kelompok pinealosit, sel-sel dari kelenjar pineal berbentuk

sangat mirip dengan sel-sel fotoreseptor yang ada di mata, dan berbagai fosil makhluk

bertulang belakang awal ditemukan memiliki bukaan pineal yang semakin mendukung

pandangan jika kelenjar ini adalah mata ketiga.

Page 3: Kelenjar Pineal

Kelenjar pineal diasosiasikan dengan chakra keenam atau anja chakra, yang disebut

sebagai mata ketiga. Dalam ajaran bangsa India, chakra ini dikenal sebagai gyananakashu,

mata pengetahuan, dan banyak penganut Hindu memberi tanda di antara kedua alis mereka

sebagai pengakuan atas hal ini. Bangsa Mesir Kuno mengenakan ureus, atau ikat kepala

berbentuk ular kobra, di bagian tengah kening mereka, mengungkap kepercayaan mereka

bahwa ada sesuatu yang mirip dengan mata ketiga.[]

Disebut juga epiphysis  cerebri, berasal dari jaringan saraf, terletak di atap ventrikel tertius otak•          Terdiri pinealocyte dan sel neuroglia•          Hormon yang disekresikan adalah melatonin,•          Fungsi : mempunyai inhibisi pelepasan , mengatur irama tidur