kelompok 1

15
KELOMPOK I ADIATI EKAPUTRI DANANG SATRIA CENDI PURWASIH YENI OCTAVIA FENI WARDANI HAMID FEBRIANSYAH EKA PUTRI WIYATI ZURNALISTRI KELAS B1

Upload: double-d-castle

Post on 16-Oct-2015

16 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

gftftrdtrdtyvgyvtfrtdtymbhugyuvb fvgfygvh

TRANSCRIPT

  • KELOMPOK IADIATI EKAPUTRIDANANG SATRIA CENDI PURWASIH YENI OCTAVIAFENI WARDANI HAMID FEBRIANSYAHEKA PUTRI WIYATIZURNALISTRIKELAS B1

  • DIURETIK PENGHAMBAT KARBONIK ANHIDRASE

  • >> OBAT YANG DAPAT MENAMBAH KECEPATAN PEMBENTUKAN URIN DIURESIS MENINGKAT : PENINGKATAN PRODUKSI VOL URIN DAN JUMLAH PENGELUARAN ZAT TERLARUT DALAM AIR

    FUNGSI UTAMA : UNTUK MOBILISASI CAIRAN UDEM, MENGUBAH KESEIMBANGAN CAIRAN SEHINGGA VOLUME CAIRAN EXTRASEL MENJADI NORMAL

    DIURETIK

  • Dalam ginjal, H+ ditukar dengan ion Na+ yang direabsorpsi. Bila zat penghambat karbonik anhidrase menghalangi enzim tersebut di dalam ginjal, pembentukan H+ akan menurun sehingga ion Na+ tidak dapat ditukar. Na+ akan tetap berada di tubulus sehingga akan dikeluarkan bersama air. Maka terjadilah diuresis.

  • Senyawa penghambat karbonik anhidrase adalah saluretik yang digunakan untuk pengobatan sembab yang ringan dan sedang sebelum ditemukan turunan tiazid. Setelah ditemukannya turunan tiazid, hanya digunakan untuk pengobatan penunjang pada glaukoma.

  • Mekanisme Kerja :

    Bila kerja enzim dihambat maka produksi asam karbonat akan menurun, sehingga jumlah ion H+ sebagai pengganti ion Na+ yang tertingal, bersama-sama dengan HCO3- dan air, akan meningkatkan volume urin, yang kemudian dikeluarkan dan menyebabkan efek diuresis.

  • EFEK SAMPING Gangguan saluran cernaMenurunnya nafsu makanAsidosis sistemikAlkalinisasi urinHipokalemia Asidosis sitemik dan alkalinisasi urine dapat mengganggu farmakokinetik obat lain.

  • Bila enzim karbonik anhidrase dihambat maka produksi asam karbonat menurun sehingga :Jumlah H+ menurunReabsorpsi Na+ menurunVolume urin meningkat sehingga terjadi diuresis.

  • HIPOTESIS MEKANISME KERJA TINGKAT MOLEKUL :Gugus sulfamil mirip dengan H2CO3 sehingga dapat menghambat enzim karbonik anhidrase2. Yonezawa mengemukakan bahwa adanya atom nitrogen pada gugus sulfamil yang bersifat sangat nukleofil bereaksi dengan karbonik anhidrase sehingga terjadi penghambatan kerja enzim

  • HUBUNGAN STRUKTUR AKTIVITAS Gugus sulfamil bebas merupakan gugus induk yang bila dimodifikasi akan menurunkan aktivitasPenambahan gugus metil ( metazolamid ) akan meningkatkan aktivitas dan lama kerja obat karena kelarutan dalam lemak meningkat yang akan meningkatkan reabsorpsi dan memperbesar afinitas dengan enzim.Modifikasi lain asetasolamid akan menurunkan aktivitas. Perpanjangan gugus alkil pada rantai asetil akan meningkatkan toksisitas.

  • Yang termasuk golongan diuretik ini adalah asetazolamid, diklorofenamid, etokzolamid dan metazolamid.

    Metazolamid, dianjurkan sebagai penunjang pada pengobatan glaukoma kronik. Penurunan tekanan intraokuler terjadi 4 jam setelahpemberian oral, dengan efek puncak dalam 6-8 jam, dan masa kerja 10-18 jam. Dosis untuk pengobatan glaukoma : 50-100 mg 2-3 dd.

  • Asetazolamid (diamox, glaupax), diabsorpsi secara cepat dalamsaluran cerna, diekskresikan melalui urin dalam bentuk tak berubah 70%. Kadar plasma tertinggi obat dicapai dalam 2 jam setelah pemberian oral, dengan waktu paro 5 jam. Asetazolamid jugadigunakan untuk pengobatan glaukoma dan sebagai penunjang pada pengobatan epilepsi petit mal, dikombinasi dengan obat anti kejang, seperti phenitoin. Dosis sebagai diuretik dan untuk pengobatanglaukoma : 250 mg 2-4 dd.

  • Diklorfenamid, aktivitas diuretiknya sama dengan metazolamid, digunakan untuk pengobatan glaukoma dan mengontrol serangan epilepsi. Dosis sebagai diuretik dan untuk pengobatan glaukoma : 25-100 mg 2-4 dd.

    Etokzolamid, mempunyai aktivitas diuretik dua kali lebih besar dibanding asetazolamid, digunakan untuk pengobatan glaukoma dan mengontrol serangan epilepsi. Kadar plasma tertinggi obat dicapai dalam 2 jam setelah pemberian oral, dengan masa kerja 8-12 jam.Dosis sebagai diuretik dan untuk pengobatan glaukoma : 150-250 mg 2-4 dd.

  • SEKIAN DAN TERIMAKASIH

    *