kelompok 5 masalah kependudukan dan.docx

11
MASALAH KEPENDUDUKAN DAN SOLUSINYA Negara Indonesia yang memiliki semua sumber daya alam maupun sumber daya manusia sepertinya belum muncul ke permukaan 100%, masih banyak yang belum tergali, sehingga Negara Indonesia terkesan lambat dalam proses pembangunannya. Dengan jumlah penduduk yang terus meningkat setiap tahunnya, Negara Indonesia belum mampu menyejahterakan semua penduduknya. Berbagai dampak atas banyaknya penduduk yang belum sejahtera akan mengakibatkan berbagai persoalan yang berhubungan dengan kependudukan. Adapun masalah-masalah kependudukan yang dialami oleh Indonesia antara lain : 1. Permasalahan Kuantitas Penduduk di Indonesia Berbagai permasalahan yang berkaitan dengan kuantitas penduduk sebagai berikut : a. Jumlah Penduduk Indonesia Besarnya sumber daya manusia Indonesia dapat di lihat dari jumlah penduduk yang ada. Jumlah penduduk di Indonesia berada pada urutan keempat terbesar setelah Cina, India, dan Amerika Serikat. b. Pertumbuhan Penduduk Indonesia Peningkatan penduduk dinamakan pertumbuhan penduduk. Angka pertumbuhan penduduk Indonesia Lebih kecil dibandingkan Laos, Brunei, dan Filipina. c. Kepadatan penduduk Indonesia Kepadatan penduduk merupakan perbandingan jumlah penduduk terhadap luas wilayah yang dihuni. Ukuran yang digunakan biasanya adalah jumlah penduduk setiap satu km 2 atau setiap 1mil 2 . permasalahan dalam kepadatan penduduk adalah persebarannya yang tidak merata. Kondisi demikian menimbulkan banyak permasalahan,

Upload: hilmy-bramawira

Post on 04-Oct-2015

9 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

MASALAH KEPENDUDUKAN DANSOLUSINYA Negara Indonesia yang memiliki semua sumber daya alam maupun sumber daya manusia sepertinya belum muncul ke permukaan 100%, masih banyak yang belum tergali, sehingga Negara Indonesia terkesan lambat dalam proses pembangunannya. Dengan jumlah penduduk yang terus meningkat setiap tahunnya, Negara Indonesia belum mampu menyejahterakan semua penduduknya. Berbagai dampak atas banyaknya penduduk yang belum sejahtera akan mengakibatkan berbagai persoalan yang berhubungan dengan kependudukan. Adapun masalah-masalah kependudukan yang dialami oleh Indonesia antara lain :1. Permasalahan Kuantitas Penduduk di Indonesia Berbagai permasalahan yang berkaitan dengan kuantitas penduduk sebagai berikut :a. Jumlah Penduduk IndonesiaBesarnya sumber daya manusia Indonesia dapat di lihat dari jumlah penduduk yang ada. Jumlah penduduk di Indonesia berada pada urutan keempat terbesar setelah Cina, India, dan Amerika Serikat.b. Pertumbuhan Penduduk Indonesia Peningkatan penduduk dinamakan pertumbuhan penduduk. Angka pertumbuhan penduduk Indonesia Lebih kecil dibandingkan Laos, Brunei, dan Filipina.c. Kepadatan penduduk Indonesia Kepadatan penduduk merupakan perbandingan jumlah penduduk terhadap luas wilayah yang dihuni. Ukuran yang digunakan biasanya adalah jumlah penduduk setiap satu km2 atau setiap 1mil2. permasalahan dalam kepadatan penduduk adalah persebarannya yang tidak merata. Kondisi demikian menimbulkan banyak permasalahan, misalnya pengangguran, kemiskinan, kriminalitas, pemukiman kumuh dsb.d. Susunan penduduk Indonesia Sejak sensesus penduduk tahun 1961, piramida penduduk Indonesia berbentuk limas atau ekspansif. Artinya pada periode tersebut, jumlah penduduk usia muda lebih banyak daripada penduduk usia tua. Susunan penduduk yang seperti itu memberikan konsekuensi terhadap hal-hal berikut :- Penyediaan fasilitas kesehatan.- Penyediaan fasilitas pendidikan bagi anak usia sekolah.- Penyediaan lapangan pekerjaan bagi penduduk kerja.- Penyediaan fasilitas social lainnya yang mendukung perkembangan penduduk usia muda.Upaya-upaya Pemecahan Permasalahan :1) Pengendalian jumlah dan pertumbuhan penduduk,Dilakukan dengan cara menekan angka kelahiran melalui pembatasan jumlah kelahiran,menunda usia perkawinan muda, dan meningkatkan pendidikan.2) Pemerataan Persebaran Penduduk,Dilakukan dengan cara transmigrasi dan pembangunan industri di wilayah yang jarang penduduknya. Untuk mencegah migrasi penduduk dari desa kekota, pemerintah mengupayakan berbagai program berupa pemerataan pembangunan hingga ke pelosok, perbaikan sarana dan prasarana pedesaan, dan pemberdayaan ekonomi di pedesaan.2. Permasalahan Kualitas Penduduk di Indonesia Berbagai permasalahan yang berkaitan dengan kualitas penduduk dan dampaknya terhadap pembangunan adalah sebagai berikut :a. Masalah Tingkat PendidikanKeadaan penduduk di negara-negara yang sedang berkembang tingkat pendidikannya relatif lebih rendah dibandingkan penduduk di negara-negara maju, demikian juga dengan tingkat pendidikan penduduk Indonesia.Rendahnya tingkat pendidikan penduduk Indonesia disebabkan oleh:1. Tingkat kesadaran masyarakat untuk bersekolah rendah.2. Besarnya anak usia sekolah yang tidak seimbang dengan penyediaan sarana pendidikan.3. Pendapatan perkapita penduduk di Indonesia rendah.Dampak yang ditimbulkan dari rendahnya tingkat pendidikan terhadap pembangunan adalah :1. Rendahnya penguasaan teknologi maju, sehingga harus mendatangkan tenaga ahli dari negara maju. Keadaan ini sungguh ironis, di mana keadaan jumlah penduduk Indonesia besar, tetapi tidak mampu mencukupi kebutuhan tenaga ahli yang sangat diperlukan dalam pembangunan.2. Rendahnya tingkat pendidikan mengakibatkan sulitnya masyarakat menerima hal-hal yang baru. Hal ini nampak dengan ketidakmampuan masyarakat merawat hasil pembangunan secara benar, sehingga banyak fasilitas umum yang rusak karena ketidakmampuan masyarakat memperlakukan secara tepat. Kenyataan seperti ini apabila terus dibiarkan akan menghambat jalannya pembangunan.Upaya-upaya Pemecahan Permasalahan :1) Pencanangan wajib belajar 9 tahun.2) Mengadakan proyek belajar jarak jauh seperti SMP Terbuka dan Universitas Terbuka.3) Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan (gedung sekolah, perpustakaan, laboratorium, dan lain-lain).4) Meningkatkan mutu guru melalui penataran-penataran.5) Menyempurnakan kurikulum sesuai perkembangan zaman.6) Mencanangkan gerakan orang tua asuh.7) Memberikan beasiswa bagi siswa yang berprestasi.b. Masalah KesehatanTingkat kesehatan suatu negara umumnya dilihat dari besar kecilnya angka kematian, karena kematian erat kaitannya dengan kualitas kesehatan. Kualitas kesehatan yang rendah umumnya disebabkan:1. Kurangnya sarana dan pelayanan kesehatan.2. Kurangnya air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.3. Kurangnya pengetahuan tentang kesehatan.4. Gizi yang rendah.5. Penyakit menular.6. Lingkungan yang tidak sehat (lingkungan kumuh).Dampak rendahnya tingkat kesehatan terhadap pembangunan adalah :1. Terhambatnya pembangunan fisik karena perhatian tercurah pada perbaikan kesehatan yang lebih utama karena menyangkut jiwa manusia.2. Jika tingkat kesehatan manusia sebagai objek dan subjek pembangunan rendah, maka dalam melakukan apa pun khususnya pada saat bekerja, hasilnya pun akan tidak optimal.Upaya-upaya Pemecahan Permasalahan :1) Mengadakan perbaikan gizi masyarakat.2) Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular.3) Penyediaan air bersih dan sanitasi lingkungan.4) Membangun sarana-sarana kesehatan, seperti puskesmas, rumah sakit, dan lain-lain.5) Mengadakan program pengadaan dan pengawasan obat dan makanan.6) Mengadakan penyuluhan tentang kesehatan gizi dan kebersihan lingkungan.c. Masalah Tingkat Penghasilan/PendapatanTingkat penghasilan/pendapatan suatu negara biasanya diukur dari pendapatan per kapita, yaitu jumlah pendapatan rata-rata penduduk dalam suatu negara. Negara-negara berkembang umumnya mempunyai pendapatan per kapita rendah, hal ini disebabkan oleh:1. Pendidikan masyarakat rendah, tidak banyak tenaga ahli, dan lain-lain.2. Jumlah penduduk banyak.3. Besarnya angka ketergantungan.Berdasarkan pendapatan per kapitanya, negara digolongkan menjadi 3, yaitu:1. Negara kaya, pendapatan per kapitanya > US$ 1.000.2. Negara sedang, pendapatan per kapitanya = US$ 300 1.00.3. Negara miskin, pendapatan per kapitanya < US$ 300.Dampak rendahnya tingkat pendapatan penduduk terhadap pembangunan adalah:1. Rendahnya daya beli masyarakat menyebabkan pembangunan bidang ekonomi kurang berkembang baik.2. Tingkat kesejahteraan masyarakat rendah menyebabkan hasil pembangunan hanya banyak dinikmati kelompok masyarakat kelas sosial menengah ke atas.Upaya-upaya Pemecahan Permasalahan :1) Menekan laju pertumbuhan penduduk.2) Merangsang kemauan berwiraswasta.3) Menggiatkan usaha kerajinan rumah tangga/industrialisasi.4) Memperluas kesempatan kerja.5) Meningkatkan GNP dengan cara meningkatkan barang dan jasa

Masalah Kependudukan Indonesia Secara Kuantitatif Masalah Kependudukan di Indonesia itu sangat banyak. Itu karena jumlah penduduk Indonesia sangatlah besar, bahkan termasuk dalam jajaran 5 besar dunia. Selain itu, tingkat pertumbuhan penduduknya juga tinggi.

Jumlah penduduk yang besar sebenarnya bukan masalah jika saja semua penduduknya memiliki kualitas SDM yang baik. Hasilnya malah akan memberikan kontribusi positif bagi negara.

Salah satu masalah kependudukan, permukiman kumuh

Di Indonesia sendiri terdapat beberapa masalah kependudukan yang bersifat kuantitatif.

1. Jumlah Penduduk Besar

Penduduk adalah faktor terpenting dalam pembangunan karena menjadi subjek sekaligus objek pembangunan suatu negara. Manfaat jumlah penduduk yang besar antara lain :

a. Banyaknya jumlah tenaga kerja dalam mengolah sumber daya alam

b. Banyaknya "pasukan" untuk mempertahankan keutuhan negara dari ancaman bangsa lain.

Sayangnya, jumlah penduduk yang besar juga menghasilkan masalah yang cukup rumih :

a. Banyaknya kasus kurang gizi dan pemukiman kumuh yang menjamur

b. Kurangnya penyediaan lapangan kerja, sarana dan prasarana kesehatan dan pendidikan serta fasilitas sosial lainnya

2. Pertumbuhan Penduduk Cepat

Walaupun ada kecenderungan menurun, tapi pertumbuhan penduduk Indonesia secara nasional masih tergolong cepat. Tahun 1961 - 1971, angka pertumbuhan penduduk adalah 2,1 % pertahun namun pada 1990 - 2000, sebesar 1,6 % pertahun.

Untuk mengatasi masalah ini, salah satu usaha yang dilakukan pemerintah adalah program Keluarga Berencana (KB). "Dua anak lebih baik" adalah anjuran utama dari program ini.

Diharapkan dengan jumlah anggota keluarga yang tidak banyak, maka semua kebutuhan anggota dapat terpenuhi dan terbentuklah keluarga yang sejahtera. Sesuai dengan dua tujuan utama Program Keluarga Berencana :

a. Menurunkan angka kelahiran agar pertambahan penduduk tidak melebihi kemampuan peningkatan produksi.

b. Meningkatkan kesehatan ibu dan anak untuk mencapai keluarga sejahtera.

3. Persebaran Penduduk Tidak Merata

Persebaran penduduk di Indonesia sangat tidak merata, baik antarapulau, provinsi, kabupaten ataupun antara perkotaan dan pedesaan.

Contohnya saja pulau Jawa dan Madura yang luasnya hanya 7% dari seluruh wilayah daratan Indonesia dihuni lebih dari 50% penduduk Indonesia.

Akibatnya, lahan pertanian di Jawa semakin sempit karena dijadikan permukiman dan industri. Sebaliknya, masih banyak lahan di luar pulau Jawa yang belum bisa dimanfaatkan secara maksimal karena kurangnya sumber daya manusia.

Tingginya jumlah migrasi ke pulau Jawa antara lain karena pulau Jawa merupakan pusat pemerintahan dan pusat kegiatan ekonomi dan industri. Sayangnya, hal tersebut juga berdampak pada kota-kota besar di pulau Jawa seperti Jakarta dan Surabaya.

Kota besar seperti Jakarta dan Surabaya mengalami masalah lingkungan hidup seperti banyaknya permukiman liar, sungai yang tercemar, pencemaran udara hingga masalah sosial seperti perampokan, pencurian dan lainnya.

Masalah Kependudukan Indonesia Secara Kualitatif Masalah Kependudukan di Indonesia terbagi menjadi 2, yaitu bersifat Kuantitatif (baca : Masalah Kependudukan Indonesia secara Kuantitatif) dan bersifat Kualitatif. Masalah seperti jumlah penduduk yang besar, persebaran penduduk yang tidak merata hingga cepatnya pertumbuhan penduduk, bisa disebut sebagai masalah kuantitatif.

Tingkat Pendidikan sebanding dengan tingkat kesejahteraan

Sementara, masalah kependudukan Indonesia yang bersifat kualitatif diantaranya :

1. Tingkat Kesehatan Penduduk yang Rendah

Kualitas penduduk Indonesia masih tergolong rendah walau sudah mengalami perbaikan. Hal ini bisa dilihat dari indikator berupa angka kematian dan angka harapan hidup.

Angka kematian tinggi menunjukan kesehatan penduduk yang rendah sementara angka harapan hidup yang tinggi menunjukan tingkat kesehatan yang baik. Masalah kesehatan ini tidak lepas dari pendapatan penduduk. Semakin tinggi pendapatannya, maka semakin baik kualitas makanan dan layanan kesehatan yang didapat.

2. Tingkat Pendidikan yang Rendah

Tingkat pendidikan tidak bisa dijadikan indikator tunggal untuk mengukur kualitas SDM. Diharapkan orang dengan tingkat pendidikan tinggi memiliki produktivitas yang tinggi pula. Tapi, kenyataannya di Indonesia banyak orang yang berpendidikan tinggi (sarjana) tapi menganggur.

Tingkat pendidikan diharapkan berbanding lurus dengan tingkat kesejahteraan. Sehingga pembangunan di bidang pendidikan akan membawa dampak positif yang luar biasa terhadap kesejahteraan penduduknya.

3. Tingkat Kemakmuran yang Rendah

Indonesia bukan termasuk negara miskin tapi memiliki kurang lebih 37,5 juta penduduk yang berada dibawah garis kemiskinan. Kemakmuran biasanya berbanding lurus dengan kualitas SDM, maka semakin baik kualitas SDM-nya, semakin tinggi pula tingkat kemakmurannya.

Banyak negara yang miskin SDA, tapi SDM-nya berkualitas sehingga penduduknya makmur. Indonesia adalah negara yang kaya dengan SDA dan SDM yang berjumlah sangat banyak.

UPAYA-UPAYA MENGATASI PERMASALAHAN KEPENDUDUKAN

Upaya yang telah dilakukan pemerintah untuk mengatasi masalah-masalah kependudukan yaitu:1. Jumlah penduduk dan pertumbuhannya diatasi dengan program Keluarga Berencana (KB).2. Persebaran dan Kepadatan penduduk diatasi dengan:a. Program Transmigrasib. Pembangunan lebih intensif di Kawasan Indonesia Timur.3. Tingkat kesehatan yang rendah diatasi dengan:a. Pembangunan fasilitas kesehatan seperti Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)b. Pelayanan kesehatan gratis bagi penduduk miskin4. Tingkat pendidikan yang rendah diatasi dengan:a. Penyediaan fasilitas pendidikan yang lebih lengkap dan merata di semua daerah di Indonesia.b. Penciptaan kurikulum pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerjac. Peningkatan kualitas tenaga pengajar (guru dan dosen) di lembaga pendidikan milik pemerintahd. Penyediaan program pelatihan bagi para pengajar dan pencari kerjae. Mempelopori riset dan penemuan baru dalam bidang IPTEK di lembaga- lembaga pemerintah5. Tingkat pendapatan yang rendah diatasi dengan:a. Penciptaan perangkat hukum yang menjamin tumbuh dan berkembang- nya usaha/investasi, baik PMDN ataupun PMA.b. Optimalisasi peranan BUMN dalam kegiatan perekonomian, sehingga dapat lebih banyak menyerap tenaga kerja.c. Penyederhanaan birokrasi dalam perizinan usaha. Pembangunan/menyediakan fasilitas umum (jalan, telepon) sehingga dapat mendorong kegiatan ek