kelp.6__makalah gol iiib & ivb

43
MAKALAH KIMIA ANORGANIK II UNSUR-UNSUR GOLONGAN IIIB DAN IVB Oleh : KELOMPOK VI 1. Rahika Ontita Leni (06111010038) 2. Rizki Triyunita (06111010041) 3. Yulia (06111010046)

Upload: rahicha-tha

Post on 05-Feb-2016

386 views

Category:

Documents


23 download

DESCRIPTION

doc

TRANSCRIPT

Page 1: Kelp.6__makalah Gol IIIB & IVB

MAKALAH KIMIA ANORGANIK IIUNSUR-UNSUR GOLONGAN IIIB DAN

IVB

Oleh :

KELOMPOK VI

1. Rahika Ontita Leni (06111010038)

2. Rizki Triyunita (06111010041)

3. Yulia (06111010046)

Dosen Pengasuh

Drs. M. Hadeli. L., M.Si.

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PENDIDIKAN MIPA KIMIA

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2015

Page 2: Kelp.6__makalah Gol IIIB & IVB

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala

limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga Kami dapat menyelesaikan makalah

ini tepat pada waktunya.

Makalah ini Kami tulis untuk memenuhi penugasan matakuliah Kimia

Anorganik II. Makalah ini berjudul “ Makalah Kimia Anorganik II Unsur – Unsur

Golongan IIIB dan IVB”, dimana berisi tentang sifat sifat, reaksi dan senyawa,

cara pembuatan, kegunaan unsure dalam kehidupan serta efek unsure terhadap

kesehatan. Oleh karena itu, makalah ini sangat bermanfaat bagi kita dalam

mempelajari unsure – unsure transisi golongan IIIB dan IVB.

Makalah yang Kami buat ini dikemas secara sederhana sehingga mudah

dimengerti dan dipahami. Namun, dibalik ini semua, mungkin tidak lepas masih

ada terdapat kesalahan. Kesalahan yang mana disebabkan oleh masih kurangnya

pengetahuan yang Kami miliki. Oleh karena itu, kritik dan saran pembangun dari

pembaca sangat Kami harapkan.

Semoga makalah ini bisa membantu dan bermanfaat bagi kita semua.

Indralaya, Juni 2015

Tim Penyusun

Kelompok 6

~ 2 ~

Page 3: Kelp.6__makalah Gol IIIB & IVB

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR...................................................................................1

DAFTAR ISI................................................................................................2

BAB I...........................................................................................................3

PENDAHULUAN.......................................................................................................3

1.1 Latar Belakang.............................................................................................3

1.2 Rumusan Masalah........................................................................................4

1.3 Tujuan..........................................................................................................4

BAB II..........................................................................................................5

PEMBAHASAN..........................................................................................................5

2.1 Unsur Golongan IIIB...................................................................................5

2.1.1 Scandium (Sc).....................................................................................5

2.1.2 Yitrium................................................................................................8

2.1.3 Lanthanum.......................................................................................11

2.1.4 Actinium............................................................................................14

2.2 Unsur Golongan IVB.................................................................................17

2.2.1 Titanium............................................................................................17

2.2.3 Hafnium (Hf)....................................................................................25

2.2.4 Rutherfordium (Rf)..........................................................................27

PENUTUP

KESIMPULAN...........................................................................................29

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................30

~ 3 ~

Page 4: Kelp.6__makalah Gol IIIB & IVB

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Unsur golongan IIIB dan IVB termasuk dalam unsur transisi yaitu unsur

blok d yang konfigurasi elektronnya diakhiri oleh sub kulit d. Unsur-unsur yang

termasuk dalam golongan IIIB yaitu Scandium (Sc), Yitrium (Yt), Lanthanum

(La), Actinium (Ac). Dan unsur-unsur yang termasuk dalam golongan IV B yaitu

Titan (Ti), Sirkon (Zr), Hafnium (Hf), Rutherfordium (Rf).

Beberapa sifat golongan ini dapat kita lihat dalam Sistem Periodik Unsur.

Konfigurasi elektron terluar unsur ini adalah (n-1)d5 ns1. Unsur-unsur transisi atau

dikenal sebagai logam transisi, biasanya didefinisikan sebagai unsur yang

atomnya mengandung sub-kulit d yang belum terisi penuh.Sifat umum unsur

transisi adalah:

1. Senyawanya pada umumnya berwarna.

2. Banyak senyawanya bersifat paramagnetik.

3. Mempunyai beberapa harga bilangan oksidasi.

4. Dapat membentuk senyawa kompleks.

Ukuran atom unsur transisi ini dalam satu golongan, dari atas kebawah jari-

jari semakin bertambah besar, jumlah kulit elektron semakin banyak. Sedangkan

dalam satu periode, dari kiri ke kanan jari-jari semakin pendek, karena ukuran inti

semakin besar, daya tarik inti dengan elektron semakin kuat. Densitas, dalam satu

golongan dari atas ke bawah densitas semakin besar. Hal ini dikarenakan massa

atom relative yang semakin besar pula tetapi menempati volume yang hampir

sama. Energi ionsasi merupakan energi yang dibutuhkan untuk melepaskan satu

elektron yang terikat paling lemah dar suatu atom netral atau dalam keadaan gas.

Dalam satu golongan, dari atas ke bawah nilai energi ionisasi unsur golongan

semakin menuru, karena dari atas ke bawah jari-jari atom semakin besar sehingga

daya tarik inti dengan dengan elektron terluar semakin lemah, maka energi

ionisasinya semakin kecil. Elektronegatif merupakan kemampuan suatu atom

~ 4 ~

Page 5: Kelp.6__makalah Gol IIIB & IVB

untuk menarik elektron dari atom yang lain. Dalam golongan, dari atas ke bawah

elektronegatifitas unsur golongan transisi semakin kecil, karena jari-jarinya

semakin besar, volumenya seakin besar dan daya tarik inti dan elektron semakin

lemah.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana struktur golongan IIIB dan IVB?

2. Bagaimana sifat fisik dan kimia unsur golongan IIIB dan IVB?

3. Bagaimana reaksi dan senyawanya dari unsur-unsur golongan IIIB dan

IVB?

4. Bagaimana cara membuat atau didapatkannya unsur golongan IIB dan

IVB?

5. Bagaimana kegunaan dari unsur-unsur golongan IIIB dan IVB untuk

manusia dan lingkungan?

6. Bagaimana efek negatif yang ditimbulkan oleh unsur golongan IIIB dan

IVB?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui struktur golongan IIIB dan IVB

2. Mengetahui sifat fisik dan kimia unsur golongan IIIB dan IVB 

3. Mengetahui reaksi dan senyawanya dari unsur-unsur golongan IIIB dan

IVB

4. Mengetahui cara membuat atau didapatkannya unsur golongan IIB dan

IVB

5. Mengetahui kegunaan dari unsur-unsur golongan IIIB dan IVB untuk

manusia dan lingkungan

6. Mengetahui efek negatif yang ditimbulkan oleh unsur golongan IIIB dan

IVB

~ 5 ~

Page 6: Kelp.6__makalah Gol IIIB & IVB

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Unsur Golongan IIIB

2.1.1 Scandium (Sc)

(Latin: scandia, Scandinavia). Mendeleev

telah memprediksi keberadaan unsur ekaboron

berdasarkan prinsip sistim periodik yang

ditemukannya. Unsur ini diperkirakan memiliki

berat atom antara 40 (kalsium) dan 48 (titanium).

Elemen skandium ditemukan oleh Nilson pada

tahun 1878 di dalam mineral-mineral euxenite dan

gadolinite, yang belum pernah ditemukan

dimanapun kecuali di Skandinavia. Dengan memproses 10 kg euxenite dan hasil

sampingan mineral-mineral langka lainnya, Nilson berhasil memproduksi 2 gram

skandium oksida murni. Ilmuwan-ilmuwan berikutnya kemudian menunjukkan

bahwa skandium yang ditemukan Nilson sama dengan ekaboronnya Mendeleev.

a. Sifat-sifat Scandium

Sifat Fisika

Densitas : 3 g/cm3

Titik leleh : 1812,2 K

Titik didih : 3021 K

Bentuk (25°C) : padat

Warna : putih perak

Sifat Atomik

Nomor atom : 21

Nomor massa : 44,956

Konfigurasi electron : [Ar] 3d1 4s2

Volume atom : 15 cm3/mol

Afinitas elektron : 18,1 kJ/mol

Keelektronegatifitasan : 1,36

~ 6 ~

Page 7: Kelp.6__makalah Gol IIIB & IVB

Energi ionisasi : - pertama : 631 kJ/mol

- kedua : 1235 kJ/mol

- ketiga : 2389 kJ/mol

Bilangan oksidasi utama : +3

Bilangan oksidasi lainnya : +1, +2

Bentuk Kristal : Hexagonal Unit Cell. Pada keadaan padat scandium

mempunyai struktur kristal hexagonal.

Sifat Kimia

Permukaan akan berubah kekuningan atau merah muda bila terkena udara.

Ketika dipanaskan akan larut dalam air membentuk larutan.

Mudah teroksidasi oleh udara dan mudah terbakar.

Bereaksi dengan air untuk membentuk gas hidrogen.

Larut dalalm banyak asam.

b. Reaksi dan Senyawa dari Unsur Scandium

Reaksi dengan air:

Ketika dipanaskan maka Skandium akan larut dalam air membentuk larutan yang

terdiri dari ion Sc (III) dan gas hidrogen

2Sc(s) + 6H2O(aq) → 2Sc3+(aq) + 6OH-

(aq) + 3H2(g)

Reaksi dengan oksigen:

Pada reaksi dengan udara atau pembakaran secara cepat maka akan membentuk

scandium (III)oksida

4Sc(s) + 3O2(g) → 2Sc2O3(s)

Reaksi dengan halogen:

Skandium sangat reaktif ketika bereaksi dengan semua unsur halogen membentuk

trihalida

2Sc(s) + 3F2(g) → 2ScF3(s)

2Sc(s) + 3Cl2(g) → 2ScCl3(s)

2Sc(s) + 3Br2(l) → 2ScBr3(s)

2Sc(s) + 3I2(s)→ 2ScI3(s)

Reaksi dengan asam:

~ 7 ~

Page 8: Kelp.6__makalah Gol IIIB & IVB

Skandium mudah larut dalam asam klrida untuk membentuk larutan yang

mengandung ion Sc (III) dan gas hidrogen

2Sc(s) + 6HCl(aq) → 2Sc3+(aq) + 6Cl-

(aq) + 3H2(g)

c. Cara Membuat Unsur Scandium

Kebanyakan scandium diekstrasi sebagai hasil produksi permurnian

uranium. Skandium metal pertama kali diproses pada tahun 1937 oleh Ficher,

Brunger dan Grienelaus yang mengelektrolisis cairan eutectic kalium, litium, dan

skandium klorida pada suhu 700 dan 800℃.

d. Kegunaan Unsur Scandium untuk manusia

Salah satu bentuk senyawa yang ditemukan dalam unsure Skandium

adalah Skandium Clorida (ScCl3), dimana senyawa ini dapat ditemukan dalam

lampu halide, serat optic, keramik elektrolit dan laser. Kegunaan utama dari unsur

scandium adalah sebagai alloy alumunium-skandium yang dimanfaatkan dalam

industri aerospace dan untuk perlengkapan olahraga ( sepeda, baseball bats) yang

mempunyai kualitas yang tinggi. Kegunaan yang lain adalah pengunaan scandium

iodida untuk lampu yang memberikan intensitas yang tinggi

e. Efek Negatif dari Unsur Scandium

Skandium tidak beracun, namun perlu berhati-hati karena beberapa

senyawa scandium mungkin bersifat karsinogenik pada manusia selain itu dapat

menyebabkan kerusakan pada liver jika terakumulasi dalam tubuh. Bersama

dengan hewan air, Sc dapat menyebabkan kerusakan pada membran sel, sehingga

memberikan pengaruh negatif pada reproduksi dan sistem syaraf. Sc dapat

mencemari lingkungan, terutama dari industri petroleum dan dari pembuangan

perabot rumah tangga. Sc secara terus-menerus terakumulasi di dalam tanah, hal

ini akan memicu terkonsentrasinya di dalam tubuh manusia dan hewan.

~ 8 ~

Page 9: Kelp.6__makalah Gol IIIB & IVB

2.1.2 Yitrium

Yttrium merupakan unsur golongan IIIB yang

berada pada periode 5. Yttrium termasuk dalam logam

transisi. Yttrium ditemukan oleh peneliti dari Finlandia

bernama Johan Gadolin tahun 1794 dan diisolasi oleh

Friedrich Wohler tahun 1828.

a) Johan Gadolin Friedrich Wohler

Yttria (YCl3) adalah oksida dari yttrium dan ditemukan oleh Johan Gadolin tahun

1794 dalam mineral gadolinite dari Yttreby, Swedia. Tahun 1843 seorang ahli

kimia Swedia Carl Mosander dapat menunjukkan bahwa yttria dapat terbagi

menjadi oksida-oksida dalam tiga unsur yang berbeda disebut Yttria.

Penambangan yang terletak di dekat desa Ytterby yang menghasilkan beberapa

mineral antara lain erbium, terbium, ytterbium, dan yttrium memiliki nama yang

sama dengan desa tersebut.

b) Carl Mosander

Senyawa ini diberi nama Yttrium karena untuk menghormati kota Ytterby

di Swedia. Senyawa ini ditemukan pada barang tambang yang jarang ditemukan

di bumi (termasuk monazite, xenotime, Yttria). Senyawa ini tidak ditemukan

dalam keadaan bebas di bumi.

Saat ini  yttrium (nama dari sebuah desa Swedia, Ytterby) banyak dikenal

dalam penggunaan nya sebagai superkonduktor oksida (bersama dengan barium

dan tembaga). Ini adalah bahan superkonduktor pertama yang berfungsi pada suhu

nitrogen cair. Unsur ini ditemukan pada 1789 oleh Gadolin terisolasi dan akhirnya

pada tahun 1828 oleh Wöhler. Lebih dari 15 ton oksida sekarang diproduksi setiap

tahun. Selain penggunaannya dalam penelitian superkonduktivitas, juga

digunakan dalam fosfor (merah) untuk tabung televisi berwarna.

a. Sifat-sifat Unsur Yitrium

Sifat  Fisika

Densitas : 4,5 g/cm3

Titik leleh : 1796,2 K

~ 9 ~

Page 10: Kelp.6__makalah Gol IIIB & IVB

Titik didih : 3537 K

Bentuk (25°C) : padat

Warna : perak

Sifat Atomik

Nomor atom : 39

Nomor massa : 88,91

Konfigurasi elektron : [Kr] 4d1 5s2

Volume atom : 19,8 cm3/mol

Afinitas elektron : 29,6 kJ/mol

Keelektronegatifitasan : 1,22

Energi ionisasi : – pertama : 615,6 kJ/mol

– kedua : 1181 kJ/mol

– ketiga : 1979,9 kJ/mol

Bilangan oksidasi utama : +3

Bilangan oksidasi lainnya : +2

Bentuk Struktur : Hexagonal Unit Cell. Pada keadaan padat Yttrium

mempunyai struktur kristal hexagonal.

Sifat Kimia

Ketika dipanaskan akan larut dalam air dan membentuk larutan.

Mudah teroksidasi oleh udara dan mudah terbakar

Sangat reaktif bereaksi dengan halogen

Mudah larut dalam asam

b. Reaksi dan Senyawa dari Unsur Yitrium

Reaksi dengan air

Ketika dipanaskan maka logam Yttrium akan larut dalam air membentuk larutan

yang terdiri dari ion Y (III) dan gas hidrogen

2Y(s) + 6H2O(aq)→ 2Y3+(aq) + 6OH-

(aq) + 3H2(g)

Reaksi dengan oksigen

Pada reaksi dengan udara atau pembakaran secara cepat maka akan membentuk

Yttrium (III)oksida

~ 10 ~

Page 11: Kelp.6__makalah Gol IIIB & IVB

4Y(s) + 3O2(g)→ 2Y2O3(s)

Reaksi dengan halogen

Skandium sangat reaktif ketika bereaksi dengan semua unsur halogen membentuk

trihalida

2Y(s) + 3F2(g)→ 2YF3(s)

2Y(s) + 3Cl2(g)→ 2YCl3(s)

2Y(s) + 3Br2(g)→ 2YBr3(s)

2Y(s) + 3I2(g)→ 2YI3(s)

Reaksi dengan asam

Yttrium mudah larut dalam asam klrida untuk membentuk larutan yang

mengandung ion Y (III) dan gas hidrogen

2Y(s) + 6HCl(aq)→ 2Y3+(aq) + 6Cl-

(aq) + 3H2(g)

c. Cara Membuat Unsur Yitrium

Yitrium dihasilkan dari bijih dengan cara ekstraksi menggunakan asam

sulfat, asam klorida, dan natrium hidroksida. Logam ini diproduksi dengan cara

mereduksi fluorida dengan logam kalsium. Rekasinya sebagai berikut:

2YF3 + 3Ca → 2Y + 3CaF2

Secaratidak murni, yitria dapat diekstraksi dengan mereduksi yitrium klorida

anhidrat (YCl3) menggunakan potassium. 

d. Kegunaan Unsur Yitrium untuk manusia

Senyawa Yitrium biasanya ditemukan dalam bentuk senyawa

- Yitrium Allumunium garnet Y3All5O12 senyawa ini digunakan sebagai laser

selain itu untuk perhiasan yaitu stimulan pada berlian.

- Yitrium(III)Oksida Y2O3 senyawa ini digunakan untuk membuat YVO4 ( Eu +

Y2O3) dimana phosphor Eu memberikan warna merah pada tube TV berwarna.

Yttrium oksida juga digunakan untuk membuat Yitrium-Iron-garnet yang

dimanfaatkan pada microwave supaya efektif.

e. Efek Unsur Yitrium untuk manusia

~ 11 ~

Page 12: Kelp.6__makalah Gol IIIB & IVB

Bahaya Yitrium jika bereksi dengan udara adalah jika terhirup oleh

manusia dapat menyebabkan kanker dan jika terakumulasi dalam jumlah berlebih

dalam tubuh menyebabkan kerusakan pada liver. Pada binatang air terpaan

scandium menyebabkan kerusakan pada membrane sel, yang berdampak pada

system reproduksi dan fungsi pada system saraf. Yitrium dapat mencemari

lingkungan, terutama dari industri petroleum dan dari pembuangan perabot rumah

tangga.

2.1.3 Lanthanum

Seorang ilmuwan kimia dari Swedia, Carl Gustav Mosander yang

merupakan kimiawan hebat dengan julukan “father moses” pada tahun 1893 telah

menemukan unsur baru dalam bentuk sampel impuritif cerium nitrat. Lanthanum

ditemukan oleh ahli kimia dari Swedia ini ketika dia mengubah komposisi sampel

cerium nitrat dengan memanaskan dan mereaksikan garamnya dengan mencairkan

asam nitrat. Dari hasil reaksi tersebut lalu mengisolasinya yang disebut lantana.

Nama ”lanthana” yang berarti tersembunyi. Lanthanum adalah unsur

pertama dalam satu seri unsur-unsur yang disebut dengan “Lanthanida”.yang

sering disebut dengan gol “rare earth” atau mineral langka. Y dan La hampir

selalu tergabung dengan golongan Lanthanida. La berwarna putih silver, lunak,

dan cukup mudah diiris dengan pisau biasa. Seluruh logam dalam golongan IIIB

mudah timbul bercak noda jika dalam udara, dan mudah terbakar seperti La2O3.

a. Sifat-sifat Unsur Lanthanum

Sifat  Fisika

Densitas : 6,17 g/cm3

Titik leleh : 1193,2 K

Titik didih : 3693 K

Bentuk (25°C) : padat

Warna : putih perak

Sifat Atomik

Nomor atom : 57

Nomor massa : 138,91

~ 12 ~

Page 13: Kelp.6__makalah Gol IIIB & IVB

Konfigurasi elektron : [Xe] 5d1 6s2

Volume atom : 22,5 cm3/mol

Afinitas elektron : 50 kJ/mol

Keelektronegatifitasan : 1,1

Energi ionisasi : - pertama : 538,1 kJ/mol

- kedua : 1067 kJ/mol

- ketiga : 1850 kJ/mol

Bilangan oksidasi utama : +3

Bilangan oksidasi lainnya : +2

Bentuk Kristal : Double Hexagonal Unit Cell

Sifat Kimia

Bersifat elektroforesitif dan bereaksi lambat dengan air dingin tapi cukup

cepat bereaksi dengan air panas.

Mudah teroksidasi dengan udara dan mudah terbakar

Mudah bereaksi dengan semua halogen

Mudah bereaksi dengan asam

b. Reaksi dan Senyawa dari Unsur Lanthanum

Reaksi dengan air

Lanthanum cukup elektropositif dan bereaksi secara lambat dengan air dingin tapi

cukup cepat jika bereaksi dengan air panas membentuk lanthana hidroksida dan

gas hidrogen

2La(s) + 6H2O(g)→ 2La(OH)3(aq) + 3H2(g)

Reaksi dengan oksigen

Pada reaksi dengan udara atau pembakaran secara cepat maka akan membentuk

Lanthana (III)oksida

4La(s) + 3O2(g)→ 2La2O3(s)

Reaksi dengan halogen

Logam lanthanum bereaksi dengan semua unsur halogen membentuk lanthana

( III) halida

2La(s) + 3F2(g)→ 2LaF(s)

~ 13 ~

Page 14: Kelp.6__makalah Gol IIIB & IVB

2La(s) + 3Cl2(g)→ 2LaCl(s)

2La(s) + 3Br2(g)→ 2LaBr(s)

2La(s) + 3I2(g)→ 2LaI(s)

Reaksi dengan asam

Lathanum mudah larut dalam asam klrida untuk membentuk larutan yang

mengandung ion La (III) dan gas hidrogen

2La(s) + 3H2SO4(aq)→ 2La3+(aq) + 3SO42-

(aq) + 3H2(g)

c. Cara Membuat Unsur Lanthanum

Kristalisasi fraksional dibuat oleh Dimitry Mendeleev, dalam bentuk

ganda ammonium nitrat tetrahidrat, untuk memisahkan lanthanum yang memiliki

kelarutan kecil dari didymium yang memiliki kelarutan lebih besar di tahun 1870.

Sistem tersebut digunakan secara komersial dalam proses pemurnian lanthanum

sampai pekembangan metode ekstrasi pelarut yang dimulai tahun 1950. Seperti

pada pemurnian lanthanum, ammonium nitrat direkristalisasikan dari air.

Lanthanum relatif mudah dimurnikan, sejak hanya terdapat satu lantanida yang

berdekatan yaitu cerium yang sangat mudah lepas sesuai dengan ikatan

valensinya.

d. Kegunaan Unsur Lanthanum untuk manusia

Senyawa lanthanum memiliki banyak aplikasi sebagai katalis, aditif dalam

kaca, pencahayaan karbon untuk pencahayaan studio dan proyeksi, elemen

pengapian dalam korek api dan obor, katoda elektron,scintillators,dan lain-lain.

Lanthanum karbonat (La2(CO3)3) telah disetujui sebagai pengobatan terhadap

gagal ginjal.

Jarang sekali logam La murni atau senyawa oksidanya mempunyai

kegunaan yang spesifik. Karena unsur-unsur kimia mempunyai kesamaan maka

mereka sangat sulit untuk dipisahkan. Campuran tersebut akan lebih

termaanfaatkan dari pada bentuk murninya. sebagai contoh : “misch metal” adalah

campuran dari beberapa “rare earth” dan biasa digunakan untuk “lighter flints’

~ 14 ~

Page 15: Kelp.6__makalah Gol IIIB & IVB

dan bentuk oksidasinya juga digunakan dalam phosphor layar televisi

(LaMgAl11O19 ) dan beberapa peralatan flouresen serupa.

La2O2 digunakan untuk membuat kaca optic khusus (kaca adsorbsi infra

merah, kamera dan lensa teleskop). Jika La ditambahkan di dalam baja maka akan

meningkatkan kelunakan dan ketahanan baja tersebut. Salah satu kegunaan

senyawa-senyawa gol Lanthanida adalah pada industri perfilman untuk

penerangan dalam studio dan proyeksi.

e. Efek Unsur Lanthanum untuk manusia

La sangat berbahaya jika kabut dan asapnya terhirup bersama masuknya

oksigen serta dalam jangka waktu yang lama, akan dapat menyebabkan emboli.

Jika menghirup La maka seseorang dapat terkena penyakit kanker paru-paru. Jika

terakumulasi dalam tubuh maka La dapat mengancam organ liver. La dapat

mencemari lingkungan, dari pembuangan perabot rumah tangga. Bersama dengan

hewan air, La dapat menyebabkan kerusakan pada membran sel, sehingga

memberikan pengaruh negatif pada reproduksi dan sistem syaraf. La sangat

mudah terakumulasi dalam otot.

2.1.4 Actinium

Ac merupakan unsur pertama dalam seri grup “actinida”. Actinium

ditemukan tahun tahun 1899 oleh Andre-Louis Debierne seorang ahli kimia

Prancis yang memisahkannya dari campuran. Friedrich Oskar Giesel menemukan

actinium secara bebas tahun 1902 dan disebut “emanium” tahun 1904. Nama

Debierne tetap dipakai karena lebih senior. Sifat kimia actinium mirip dengan

lanthanum. Kata actinium berasal dari Yunani, akti, aktinos, yang berarti sinar.

Karena Ac adalah unsur radioaktif yang dapat bercahaya dalam ruangan gelap,

yang disebabkan oleh intensitas keradioaktifannya yang berwarna biru.

a. Sifat-sifat Unsur Actinium

Sifat  Fisika

~ 15 ~

Page 16: Kelp.6__makalah Gol IIIB & IVB

Densitas : -

Titik leleh : 1323,2 K

Titik didih : 2743 K

Bentuk (25°C) : padat

Warna : putih perak

Sifat Atomik

Nomor atom : 89

Nomor massa : 227,03

Konfigurasi elektron : [Rn] 6d1 7s2

Volume atom : -

Afinitas elektron : -

Keelektronegatifitasan : 1,1

Energi ionisasi : - pertama : 499 kJ/mol

- kedua : 1170 kJ/mol

Bilangan oksidasi utama : +3

Bilangan oksidai lainnya : -

Struktur Kristal : Face Centered Cubic Unit Cell

Sifat Kimia

Aktinium menunjukkan sifat kimia yang mirip dengan lantanum. Karena

kesamaan ini pemisahan aktinium dari lantanum dan unsur tanah jarang lainnya,

yang juga ada dalam bijih uranium menjadi sulit. Ekstraksi pelarut dan pertukaran

ion kromatografi digunakan untuk pemisahan. Hanya sejumlah senyawa aktinium

dikenal, misalnya ACF3, AcCl3, AcBr3, AcOF, AcOCl, AcOBr, Ac2 S , Ac2O, dan

AcPO3. Semua senyawa yang disebutkan adalah serupa dengan senyawa lantanum

dan menunjukkan bahwa senyawa aktinium umumnya memiliki bilangan oksidasi

+3.

b. Reaksi dan Senyawa dari Unsur Lanthanum

Reaksi dengan oksigen

Aktinium mudah terbakar membentuk aktinium (III) oksida

~ 16 ~

Page 17: Kelp.6__makalah Gol IIIB & IVB

4Ac(s) + 3O2(g)→ 2Ac2O3(s)

c. Cara Membuat Unsur Lanthanum

Aktinium dipisahkan dari bijih-bijih uranium. Kemudian Friedrich Oskar

Giesel menemukan aktinium secara bebas tahun 1902 sebagai substansi yang

mirip dengan lantanumdan menyebutnya “emanium” pada tahun 1904.Sifat kimia

actinium mirip dengan lanthanum. Kata actinium berasal dari Yunani, akti,

aktinos, yang berarti sinar. Karena Ac adalah unsur radioaktif yang dapat

bercahaya dalam ruangan gelap, yang disebabkan oleh intensitas

keradioaktifannya yang berwarna biru. Aktinium ditemukan dalam jumlah sedukit

dalam bijih uranium tetapi lebih banyak dibuat dalam satuan mg dengan cara

penyinaran neutron terhadap 226 Ra dalam reactor nuklir. Logam actinium dibuat

dengan cara reduksi actinium florida dengan uap lithium pada suhu 1100-1300ºC.

d. Kegunaan Unsur Lanthanum bagi manusia

Sifat keradioaktifan dari aktinium 150 kali lebih besar dari radium,

sehingga memungkinkan untuk menggunakan Ac sebagai sumber neutron.

Sebaliknya, aktinium jarang digunakan dalam bidang Industri. Ac-225 digunakan

dalam pengobatan, yaitu digunakan dalam suatu generator untuk memproduksi

Bi-213. Ac-225 juga dapat digunakan sebagai agen untuk penyembuhan secara

“radio-immunoterapi”.

e. Efek Unsur Lanthanum untuk manusia

Aktinium-227 bersifat sangat radioaktif dan berpengaruh buruk pada

kesehatan. Bahaya dari aktinium sama dengan bahaya dari plutonium. Bahaya

terbesar dari raioaktif unuk kehidupan sebagaimana kita ketahui adalah bahaya

bagi sistem reproduksi dan penurunan sifat. Bahkan dengan dosis rendah bersifat

karsinogenik yang menyebabkan penurunan sistem kekebalan tubuh.

Pertumbuhan teknologi nuklir telah membawa sejumlah besar pengeluaran zat

radioaktif ke atmosfir, tanah, dan lautan. Radiasi membahayakan dan

terkonsentrasi dalam rantai makanan, sehingga membahayakan.

~ 17 ~

Page 18: Kelp.6__makalah Gol IIIB & IVB

Ac-225 digunakan dalam pengobatan, yaitu digunakan dalam suatu

generator untuk memproduksi Bi-213. Ac-225 juga dapat digunakan sebagai agen

untuk penyembuhan secara “radio-immunoterapi”.

2.2 Unsur Golongan IVB

2.2.1 Titanium

(Latin: titans, anak pertama bumi dalam mitologi romawi) Ditemukan oleh

Gregor di tahun 1791 dan dinamakan oleh Klaproth di tahun 1795. Titanium yang

tidak murni dipersiapkan oleh Nilson dan Pettersson di tahun 1887, tetapi unsur

yang murni tidak dibuat sampai pada tahun 1910 oleh Hunter dengan cara

memanaskan TiCl4 dengan natrium dalam bom baja.

a. Sifat-sifat

Titanium murni merupakan logam putih yang sangat bercahaya. Titanium

merupakan satu-satunya logam yang terbakar dalam nitrogen dan udara. Titanium

juga memiliki resistansi terhadap asam sulfur dan asam hidroklorida yang larut,

kebanyakan asam organik lainnya, gas klor dan solusi klorida. Titanium murni

diberitakan dapat menjadi radioaktif setelah dibombardir dengan deuterons.

Radiasi yang dihasilkan adalah positrons dan sinar gamama.

Sifat Fisika

o Simbol: Ti

o Massa Atom: 47.88

o Titik Didih: 3560 K

o Massa Jenis: 4.54 g/cm3

o Konduktivitas Listrik: 2.6 x 106 ohm-1cm-1

o Elektronegativitas: 1.54

o Konfigurasi Elektron: [Ar]3d2 4s2

o Potensial Ionisasi: 6.82 V

o Titik Lebur: 1935 K

o Bilangan Oksidasi: 4,3

b. Sumber

~ 18 ~

Page 19: Kelp.6__makalah Gol IIIB & IVB

Unsur titanium relatif melimpah pada kulit bumi ± 0,6%. Titanium

ditemukan di meteor dan di dalam matahari. Bebatuan yang diambil oleh misi

Apollo 17 menunjukkan keberadaan TiO2 sebanyak 12,1%. Garis-garis titanium

oksida sangat jelas terlihat di spektrum bintang-bintang tipe M. Unsur ini

merupakan unsur kesembilan terbanyak pada kerak bumi. Titanium selalu ada

dalam igneous rocks (bebatuan) dan dalam sedimen yang diambil dari bebatuan

tersebut. Ia juga terdapat dalam mineral rutile, ilmenite dan sphene dan terdapat

dalam titanate dan bijih besi. Titanium juga terdapat di debu batubara, dalam

tetumbuhan dan dalam tubuh manusia. Logam ini hanya dikutak-kutik di

laboraturium sampai pada tahun 1946, Kroll menunjukkan cara memproduksi

titanium secara komersil dengan mereduksi titanium tetraklorida dengan

magnesium. Metoda ini yang dipakai secara umum saat ini. Selanjutnya logam

titanium dapat dimurnikan dengan cara mendekomposisikan iodanya

(Mohsin.2006).

Mineral utama sumber titanium

1. FeTiO3 (Iron Titanium Oxide)

Kegunaan: Sebagian besar digunakan sebagai sumber bijih Titanium, sebagian

kecil untuk bijih besi, sebagai bahan furnace, penghalus dan sebagai mineral

spesimen.

2. TiO2 (rutil)

Kegunaan: Sebagai bijih titanium, pigmen, dan sebagai batuan ornament seperti

quartz.

Beberapa Proses Untuk Memperoleh Logam Titanium

Proses Kroll

Prinsip :

- Mineral Ti direaksikan dengan gas klor dan karbon pada nyala merah

- Didestilasi untuk menghilangkan FeCl4

- Direduksi dengan Mg pada 8000C dengan atmosfer Argon. MgCl2 berlebih

diuapkan pada 10000C

~ 19 ~

Page 20: Kelp.6__makalah Gol IIIB & IVB

Proses van Arkel de Boer

Prinsip: - Direaksikan sebagai TiI4

- Proses pemurnian melalui evaporator

- Skala laboratorium

c. Reaksi dan senyawa

Reaksi dengan Air

Titanium akan bereaksi dengan air membentuk Titanium dioksida dan hydrogen.

Ti(s) + 2H2O(g) → TiO2(s) + 2H2(g)

Reaksi dengan Udara

Ketika Titanium dibakar di udara akan menghasilkan Titanium dioksida dengan

nyala putih yang terang dan ketika dibakar dengan Nitrogen murni akan

menghasilkan Titanium Nitrida.

Ti(s) + O2(g) → TiO2(s)

2Ti(s) + N2(g) → TiN(s)

Reaksi dengan Halogen

Reaksi Titanium dengan Halogen menghasilkan Titanium Halida. Reaksi dengan

Fluor berlangsung pada suhu 200°C.

Ti(s) + 2F2(s) → TiF4(s)

Ti(s) + 2Cl2(g) → TiCl4(s)

Ti(s) + 2Br2(l) → TiBr4(s)

Ti(s) + 2I2(s) → TiI4(s)

Reaksi dengan Asam

Logam Titanium tidak bereaksi dengan asam mineral pada temperatur normal

tetapi dengan asam hidrofluorik yang panas membentuk kompleks anion (TiF6)3-

2Ti(s) + 2HF(aq) → 2(TiF6)3-(aq) + 3 H2(g) + 6H+

(aq)

Reaksi dengan Basa

~ 20 ~

Page 21: Kelp.6__makalah Gol IIIB & IVB

Titanium tidak bereaksi dengan alkali pada temperatur normal, tetapi pada kead

d. Pembuatan Titanium

Titanium di alam berbentuk bijih seperti rutil (TiO2) dan ilmenit (FeTiO3).

Meskipun melimpah di bumi, tetapi untuk mendapatkan unsur ini harus melalui

proses yang panjang dan biaya yang mahal. Salah satu cara yang digunakan dalam

proses pembuatan titanium adalah Metode Kroll yang banyak menggunakan klor

dan karbon.

Hasil reaksinya adalah titanium tetraklorida yang kemudian dipisahkan dengan

besi triklorida dengan menggunakan proses distilasi. Senyawa titanium

tetraklorida, kemudian direduksi oleh magnesium menjadi logam murni. Lalu,

udara dikeluarkan agar logam yang dihasilkan tidak dikotori oleh unsur oksigen

dan nitrogen.

Sisa reaksi adalah antara magnesium dan magnesium diklorida yang kemudian

dikeluarkan dari hasil reaksi menggunakan air dan asam klorida sehingga

meninggalkan spons titanium. Spon ini akan mencair dibawah tekanan helium

atau argon yang pada akhirnya membeku dan membentuk batangan titanium

murni.

            Bijih Titanium, terutama Rutile (TiO2) dan ilmentite

(FeTiO3), diperlakukan dengan dan klorin gas karbon tetraklorida untuk

menghasilkan titanium.

TiO2 + Cl2 → TiCl4 + CO2

Fraksinasi

Titanium tetraklorida yang dimurnikan dengan distilasi (BP 136,4) untuk

menghapus klorida besi.

Pengurangan

Titanium tetraklorida yang dimurnikan direaksikan dengan magnesium cair di

bawah argon untuk menghasilkan sebuah "berpori titanium" spons. 

TiCl4 + 2Mg → Ti + 2MgCl2 

Pencairan

Titanium spons dilebur di bawah argon untuk menghasilkan ingot. 

~ 21 ~

Page 22: Kelp.6__makalah Gol IIIB & IVB

e. Kegunaan

Titanium sangat penting sebagai agen campuran logam dengan aluminium,

molibdenum, manggan, besi dan beberapa logam lainnya. Campuran logam

titanium digunakan terutama untuk bahan pesawat terbang dan misil, dimana

logam ringan, kuat dan tahan suhu tinggi diperlukan. Titanium sekuat baja, tetapi

45% lebih ringan. Ia 60% lebih berat daripada aluminium, tetapi dua kali lebih

kuat. Titanium memiliki kegunaan potensial di pabrik desalinasi untuk

mengkonversi air laut menjadi air tawar. Logam ini memiliki resistansi yang baik

terhadap air laut dan digunakan untuk baling-baling kapal dan bagian kapal

lainnya yang terekspos pada air asin. Anoda titanium yang dilapisi platinum telah

digunakan untuk memberikan perlindungan dari korosi air garam. Titanium

diproduksi secara buatan untuk permata. Safir dan rubi menunjukkan asterism

sebagai hasil keberadaan TiO2. Titanium dioksida sangat banyak digunakan untuk

cat rumah dan cat lukisan karena permanen dan memilki sifat penutup yang baik.

Pigmen titanium oksida merupakan aplikasi yang terbanyak untuk unsur ini. Cat

titanium merupakan reflektor sinar infra yang sangat bagus dan banyak digunakan

pada tempat-tempat pengamatan matahari (solar observatories) dimana panas

dapat mengganggu pengamatan. Titanium tetraklorida digunakan untuk

mengiridasi gelas. Senyawa ini mengeluarkan asap tebal di udara.

f. Efek yang ditimbulkan

Tidak beracun sehingga bisa ditolerir tubuh dalam jumlah sedikit.

Paparan berlebihan dapat menyebabkan perubahan di paru-paru yang

memicu keluhan: sesak dan nyeri dada, batuk, serta kesulitan bernapas.

Kontak dengan kulit atau mata dapat menyebabkan iritasi.

2.2.2 Zirkonium (Zr)

a. Sejarah

Berasal dari bahasa Persia: zargun, yang berarti seperti emas. Nama zirkon

kemungkinan berasal dari bahasa Persia zargun yang memberikan deskripsi warna

~ 22 ~

Page 23: Kelp.6__makalah Gol IIIB & IVB

batu permata yang sekarang dikenal sebagai zircon, jargon, hyacinth, atau ligure.

Mineral ini, dalam berbagai variasinya disebut juga dalam Injil. Mineral tidak

diketahui mengandung elemen baru sampai Klaproth, pada tahun 1789,

menganalisa jargon dari pulau Ceylon dan menemukan bahan baru yang dia

namakan Zirkonertz (zirconia), tetapi Werner namakan zircon (silex circonius).

Logam ini dalam bentuknya yang tidak murni pertama kali diisolasi oleh

Berzelius di tahun 1824 dengan memanaskan campuran potasium dan potasium

zirkonium fluorida dalam proses dekomposisi yang mereka kembangkan.

b. Sumber

Zirkonium ditemukan dalam jumlah banyak di bintang-bintang tipe S, dan

juga telah diidentifikasikan dalam matahari dan meteor. Analisis bebatuan bulan

yang diambil dari berbagai misi Apollo menunjukkan kandungan zirkonium yang

tinggi, dibandingkan dengan bebatuan bumi.

c. Kelimpahan

Zirkonium merupakan salah satu unsur penyusun kulit bumi. Beberapa

mineral sumber zirkonium :

Baddeleyite (ZrO2)

Zirkon (ZrSiO2)

Untuk memisahkan ion zirkonium dan hafnium digunakan metode penukar

ion atau ekstraksi-pelarut secara bertingkat.

d. Sifat-sifat

Zirkonium memiliki resitansi tinggi terhadap korosi terhadap

berbagai jenis asam dan alkali, air laut dan agen-agen lain. Jika dicamput

dengan seng, zirkonium menjadi magnet pada suhu

dibawah 35K.

Keterangan Unsur :

Simbol: Zr

Massa Atom: 91.224

~ 23 ~

Page 24: Kelp.6__makalah Gol IIIB & IVB

Titik Didih: 4682 K

Massa Jenis: 6.51 g/cm3

Konduktivitas Listrik: 2.3 x 106 ohm-1cm-1

Elektronegativitas: 1.33

Konfigurasi Elektron: [Kr]4d2 5s2

Potensial Ionisasi: 6.84 V

Titik Lebur: 2128 K

Bilangan Oksidasi: 4

e. Reaksi dan senyawa

Reaksi dengan Air

Zirkonium tidak bereaksi dengan air pada keadaan di bawah normal.

Reaksi dengan Udara

Zr (s) + O2 (g) → ZrO2 (s)

Reaksi dengan Halogen

Zirkonium bereaksi dengan Halogen membentuk Zirkonium (IV) Halida.

Zr (s) + 2F2 (g) → ZrF4 (s)

Zr (s) + 2Cl2 (g) → ZrCl4 (s)

Zr (s) +2Br2 (g) → ZrBr4 (s)

Zr (s) + 2I2 (g) → ZrI4 (s)

Reaksi dengan Asam

Hanya terdapat sedikit kemungkinan logam Zirkonium bereaksi dengan asam.

Zirkonium tidak dapat bercampur dengan asam hidrofluorik, HF, membentuk

kompleks fluoro.

Reaksi dengan :

Halida, halida MCl4, MBr4 dan MI4 pada fase gas berbentuk tetrahedral tetapi

pada kondisi padat merupakan polimer dengan jembatan halida. Halida ini dibuat

melalui reaksi klorinasi dari zirkonium panas, zirkonium karbida atau zirkonium

oksida yang dilanjutkan hidrolisis dengan air.

~ 24 ~

Page 25: Kelp.6__makalah Gol IIIB & IVB

Zirkonium oksida, (ZrO2) merupakan kristal putih yang keras dan tidak larut

(mp 27000C), tahan terhadap asam dan basa, memiliki sifat mekanis yang baik

digunakan untuk tungku furnace.

Pembuatan : reaksi antara Zr(IV) dengan hidroksida.

f. Pembuatan Zirkonium

Zirkonium diproduksi secara komersil dengan mereduksi klorida dengan

magnesium (Proses Kroll), dan dengan metode lainnya.

g. Kegunaan

Unsur ini banyak digunakan oleh industri kimia dimana agen-agen korosif

digunakan. Zirkonium digunakan sebagai getter dalam tabung vakum, sebagai

agen pencampur logam dalam baja, peralatan bedah, primer peledak, filamen bola

lampu pijar dan rayon spinnerets. Dengan niobium, zirkonium menjadi

superkonduktif pada suhu rendah dan digunakan untuk membuat magnet

superkonduktif. Zirkonium oksida (zirkon) memiliki indeks refraksi yang tinggi

dan digunakan sebagai bahan batu permata. Oksida yang tidak murni, zirkonia

digunakan untuk laboratory crucibles yang dapat menahan panas, dalam tungku

pemanas dan oleh industri gelas dan keramik sebagai bahan refratory.

h. Efek yang ditimbulkan

Zirkonium dan garamnya umumnya memiliki sifat racun rendah. (sekitar

50 mikrogram dalam makanan).

Saat memasuki tubuh, sebagian besar zirkonium tidak diserap usus, dan

bila diserap cenderung terakumulasi di tulang daripada di jaringan.

Zirkonium 95 adalah salah satu radionuklida yang terlibat dalam pengujian

senjata nuklir.

Radionuklida berumur panjang dan akan terus meningkatkan risiko kanker

selama puluhan tahun dan berabad-abad yang akan datang.

~ 25 ~

Page 26: Kelp.6__makalah Gol IIIB & IVB

2.2.3 Hafnium (Hf)

a. Sejarah

Berasal dari bahasa latin yaitu Hafinia untuk Kopenhagen Beberapa tahun

sebelum ditemukannya unsur ini di tahun 1932 (oleh D. Costerdan G. von

Hevesey), Hafnium diperkirakan muncul dalam berbagai jenis mineral. Sesuai

dengan teori Bohr, unsur baru ini diasosiasikan dengan zirkonium. Akhirnya

unsur ini berhasil diidentifisikan sebagai zirkon dari Norway, dengan analisis

spektroskopi sinar X. Ia dinamakan sesuai sengan kota dimana unsur ini

ditemukan. Kebanyakan mineral zirkonium mengandung 1- 5% hafnium.

Hafnium pada awalnya dipisahkan dari zirkonium dengan cara

rekristalisasi berulang-ulang amonium atau kalium fluorida oleh von Hevesey dan

Jantzen. Logam hafnium pertama kali dipersiapkan oleh van Arkel dan deBoer

dengan cara menyalurkan uap tetraiodida di atas filamen tungsten yang

dipanaskan. Hampir semua logam hafnium sekarang ini diproduksi dengan cara

mereduksi tetraklorida dengan magnesium atau dengan sodium (proses Kroll).

b. Sifat-sifat

Hafnium merupakan logam ductile dengan warna terang perak. Sifat-

sifatnya sangat ditentukan oleh keberadaan unsur

zirkonium. Dari semua unsur, zirkonium dan hafnium

merupakan dua elemen yang sangat sulit dipisahkan. Walau

sifat kimia mereka sangat serupa satu sama lain, berat jenis

zirkonium sekitar setengah hafnium. Hafnium yang hampir

murni sudah pernah diproduksi dengan zirkonium sebagai unsur yang masih

terkandung di dalamnya (impurity).

Hafnium telah berhasil dicampur dengan besi, titanium, niobium, tantalum

dan beberapa logam lainnya.

Keterangan unsure:

Simbol: Hf

Massa Atom: 178.49

Titik Didih: 4857 K

~ 26 ~

Page 27: Kelp.6__makalah Gol IIIB & IVB

Massa Jenis: 13.31 g/cm3

Konduktivitas Listrik: 3.4 x 106 ohm-1cm-1

Elektronegativitas: 1.3

Konfigurasi Elektron: [Xe]4f14 5d2 6s2

Potensial Ionisasi: 6.65 V

Titik Lebur: 2504 K

Bilangan Oksidasi : 4

c. Reaksi dan senyawa

Reaksi dengan Air

Tidak bereaksi dengan air dengan keaadaan normal.

Reaksi dengan Udara

Hf (s) + O2 (g) → HfO2 (s)

Reaksi dengan Halogen

Hf (s) +2F2 (g) → HfF4 (s)

d. Kegunaan

Hafnium memiliki absorpsi cross-section yang baik untuk netron (hampir

600 kali lipat zirkonium) dan juga memiliki sifat mekanik yang sangat bagus dan

sangat resistan terhadap korosi, hafnium digunakan sebagai tangkai kontrol

reaktor. Tangkai ini digunakan di kapal selam nuklir. Hafnium digunakan dalam

bola lampu gas dan pijar serta merupakan getter efisien untuk mengambi oksigen

dan nitrogen.

e. Efek yang ditimbulkan

Metal Hf memiliki toksisitas dapat larut dalam air, larutan garam atau

bahan kimia tubuh.

Paparan Hf dapat terjadi melalui inhalasi, menelan, dan mata atau kontak

dengan kulit.

Overexposure untuk hafnium dan senyawanya dapat menyebabkan iritasi

ringan pada mata, kulit, dan selaput lendir.

~ 27 ~

Page 28: Kelp.6__makalah Gol IIIB & IVB

2.2.4 Rutherfordium (Rf)

a. Sejarah

Rutherfordium adalah unsur kimia dalam tabel periodik berlambang Rf

dengan nomor atom 104.Merupakan unsur sintetik yang amat radioaktif. Unsur ini

adalah unsur transaktinida pertama dan diperkirakan mempunyai sifat yang mirip

dengan Hafnium. Belum diketahui prosentasenya di alam secara pasti.

b. Kegunaan

Kegunaan dari unsur Rutherfordium ini belum diketahui karena unsur

Rutherfordium ini merupakan unsur transuranium yang termasuk transaktinida,

yang berarti bahwa memiliki nomor atom lebih besar dari nomor atom Uranium

(92), dan semua unsur yang memiliki nomor atom lebih dari 92 tidak ditemukan

di alam. Kesemua unsur tersebut termasuk Rutherfordium merupakan unsur

radioaktif dengan waktu paruh lebih pendek dari bumi, sehingga atom-atom ini

jika pernah ada di bumi telah lama meluruh.

PENUTUP

KESIMPULAN

~ 28 ~

Page 29: Kelp.6__makalah Gol IIIB & IVB

1. Skandium ditemukan oleh Nilson pada tahun 1878 di dalam mineral-

mineral euxenite dan gadolinite.

2. Yttrium merupakan unsur golongan IIIB yang berada pada periode 5 yang

ditemukan oleh peneliti dari Finlandia bernama Johan Gadolin tahun 1794

dan diisolasi oleh Friedrich Wohler tahun 1828.

3. Lanthanum ditemukan oleh Carl Gustav Mosander, seorang kimiawan

hebat dengan julukan “father moses” pada tahun 1893 ketika dia

mengubah komposisi sampel cerium nitrat dengan memanaskan dan

mereaksikan garamnya dengan mencairkan asam nitrat.

4. Actinium ditemukan tahun tahun 1899 oleh Andre-Louis Debierne seorang

ahli kimia Prancis yang memisahkannya dari campuran. Friedrich Oskar

Giesel menemukan actinium secara bebas tahun 1902 dan disebut

“emanium” tahun 1904. Sifat kimia actinium mirip dengan lanthanum.

5. Unsur-unsur yang termasuk dalam golongan IV B yaitu Titanium (Ti),

Zirkonium (Zr), Hafnium (Hf), dan Rutherfordium (Rf).

6. Titanium adalah sebuah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki

simbol Ti dan nomor atom 22.

7. Zirkonium adalah sebutan untuk logam berwarna putih keabu-abuan,

berbentuk kristal (amorf), lunak, dapat ditempa dan diulur bila murni juga

tahan terhadap udara bahkan api (read-head).

8. Hafnium adalah logam yang ditemukan oleh Dirk Coster tahun 1923

memiliki tampilan yang berkilau seperti perak dengan symbol Hf

bernomor atom 72.

9. Rutherfordium adalah unsur kimia dalam tabel periodik berlambang Rf

dengan nomor atom 104.

~ 29 ~

Page 30: Kelp.6__makalah Gol IIIB & IVB

DAFTAR PUSTAKA

Arfadly. 2011. Ekstraksi Golongan IVB, (online),

(http://arfadly17.blogspot.com /2011/11/ekstraksi-gol-iv-b.html, diakses

pada 02 Juni 2015)

Handoyo, Kristian Sugiyarto. 2001. Dasar-Dasar Kimia Anorganik Nonlogam.

Yogyakarta : PMIPA Jurusan Kimia UI Yogyakarta.

Petrucci, Ralph H. 1985 . Kimia Dasar : Prinsip Dan Terapan Modern. Jakarta:

Erlangga.

Sugiyarto, H Kristian.1998. Kimia Anorganik 2. Yogyakarta: Universitas Negeri

Yogyakarta.

Suci, Riski Acih. 2014. Golongan IIIB, (online). (https://rizkisuciasih.

wordpress.com/2014/05/10/golongan-iii-b/, diakses pada 02 Juni 2015)

Zilazulaiha. 2011. Unsur Golongan IIIB, (online). (http://zilazulaiha.blogspot.

com/2011/12/unsur-unsur-golongan-vib-kimia.html, diakses pada 02 Juni

2015)

Zilazulaiha. 2011. Unsur Golongan IVB, (online). (http://zilazulaiha.

blogspot.com/2011/12/unsur-unsur-golongan-ivb-kimia.html, diakses pada

02 Juni 2015)

~ 30 ~