keluarga sebagai sistem

9
Keluarga sebagai sistem I.PENDAHULUAN keluarga adalah dua atau lebih individu yang bergabung karena hubungan darah, perkawinan, dan adopsi dalam satu rumah tangga, yang berinteraksi satu dengan lainnya dalam peran dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya (Ali, 2010). Menurut Departemen Kesehatan RI (1998), keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul serta tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling bergantung. Sedangkan menurut WHO (1969), keluarga merupakan anggota rumah tangga yang saling berhubungan melalui pertalian darah adaptasi atau perkawinan. menurut Winton (1995), sistem merupakan unit yang dibatasi aturan, dan terdiri dari bagian-bagian yang saling berhubungan dan saling ketergantungan. keluarga sebagai sistem diartikan sebagai unit sosial dimana individu terlibat secara intim didalamnya, dibatasi oleh aturan keluarga, terdapat hubungan timbal balik dan saling mempengaruhi antar anggota keluarga setiap waktu (Zeitlin, 1995). II. ISI 1.Keluarga sebagai sistem Menurut Klein dan White (1996) sistem diartikan sebagai suatu set objek, dan relasi antar objek tersebut dengan atribut- atributnya, berdasarkan asumsi: 1) elemen sistem saling berhubungan, 2) sistem hanya dapat dimengerti sebagai keseluruhan, 3) seluruh sistem mempengaruhi dan dipengaruhi lingkungannya, dan 4) sistem bukan sesuatu yang nyata. Konsep sistem dijabarkan lebih lanjut dari ciri-cirinya yaitu (Kingsbury & Scanzoni dalam Boss, et al.,1993);

Upload: anda-tri-suhanda

Post on 21-Dec-2015

522 views

Category:

Documents


37 download

DESCRIPTION

keluarga sisbro

TRANSCRIPT

Page 1: Keluarga Sebagai Sistem

Keluarga sebagai sistem

I.PENDAHULUAN

keluarga adalah dua atau lebih individu yang bergabung karena hubungan darah, perkawinan, dan adopsi dalam satu rumah tangga, yang berinteraksi satu dengan lainnya dalam peran dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya (Ali, 2010). Menurut Departemen Kesehatan RI (1998), keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul serta tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling bergantung. Sedangkan menurut WHO (1969), keluarga merupakan anggota rumah tangga yang saling berhubungan melalui pertalian darah adaptasi atau perkawinan.

menurut Winton (1995), sistem merupakan unit yang dibatasi aturan, dan terdiri dari bagian-bagian yang saling berhubungan dan saling ketergantungan.

keluarga sebagai sistem diartikan sebagai unit sosial dimana individu terlibat secara intim didalamnya, dibatasi oleh aturan keluarga, terdapat hubungan timbal balik dan saling mempengaruhi antar anggota keluarga setiap waktu (Zeitlin, 1995).

II. ISI

1.Keluarga sebagai sistemMenurut Klein dan White (1996) sistem diartikan sebagai suatu set objek, dan relasi antar objek tersebut dengan atribut-atributnya, berdasarkan asumsi: 1) elemen sistem saling berhubungan, 2) sistem hanya dapat dimengerti sebagai keseluruhan, 3) seluruh sistem mempengaruhi dan dipengaruhi lingkungannya, dan 4) sistem bukan sesuatu yang nyata.

Konsep sistem dijabarkan lebih lanjut dari ciri-cirinya yaitu (Kingsbury & Scanzoni dalam Boss, et al.,1993); 1) memiliki diferensiasi atau sosialisasi jenis peran, 2) peran diatur atau diorganisasi melalui serangkaian nilai dan norma yang menetapkan hak dan kewajiban seorang pelaku kepada yang lainnya, atau kepada masyarakat, 3) pemeliharaan lingkungan, individu internal lebih terikat kuat dibandingkan dengan individu luar, dan 4) sistem sosial memiliki suatu kecenderungan menuju keseimbangan atau homoestasis.

Menurut Zeitlin dan Krammer (1995) keluarga sebagai sistem diartikan sebagai unit sosial dimana individu terlibat secara intim didalamnya, dibatasi oleh aturan keluarga, terdapat hubungan timbal balik dan saling mempengaruhi antar anggota keluarga setiap waktu. Sedangkan menurut Minuchin (dalam H.Sofyan S.Willis, 2008 : 50) mengatakan bahwa keluarga adalah“Multibodied organism” organisme yang terdiri dari banyak badan. Keluarga

Page 2: Keluarga Sebagai Sistem

adalah satu kesatuan (entity) atau organisme. Ia bukanlah merupakan kumpulan (collection) individu-individu. Ibarat amoeba, keluarga mempunyai komponen-komponen yang membentuk keluarga itu. Komponen-komponen itu ialah anggota keluarga.

Namun demikian menurut Kreppner dan Lerner (1989) terdapat beberapa perbedaan perspektif terhadap keluarga sebagai sistem itu sendiri. Perbedaan perspektif tersebut adalah keluarga lebih dipandang sebagai : 1) suatu sistem interaksi umum anggota keluarga, 2) suatu seri interaksi yang dilakukan dua pihak (diadic), 3) sejumlah interaksi antara seluruh subkelompok keluarga : diadic, triadic, dan tetradic, serta 4) sistem hubungan internal keluarga sebagai reaksi terhadap sistem sosial yang lebih luas. Dibandingkan kelompok asosiasi lainnya, keluarga memiliki “daya hidup” lebih lama, serta hubungan biologi dan intergenerasi yang berkaitan dengan ikatan kekerabatan yang lebih luas (Klein & White,1996).

2.Konsep Ekologi keluarga

Manusia adalah makhluk sosial, dan keluarga merupakan lembaga sosial terkecil yang menyangkut hubungan antar pribadi dan hubungan antara manusia dengan lingkungan di sekitarnya, maka keluarga tidak dapat berdiri sendiri. Keluarga sangat tergantung dengan lingkungan di sekitarnya (baik lingkungan mikro, meso, ekso dan makro) dan keluarga juga mempengaruhi lingkungan di sekitarnya (baik lingkungan mikro, meso, ekso dan makro). (Khairuddin 1985).

Menurut Holland et al. (Kilpatrick dan Holland 2003) bahwa perspektif ekosistem (sistem ekologi) merupakan pendekatan teoretikal yang dominan dalam melihat perilaku manusia untuk memenuhi kebutuhan keluarganya yang berhubungan dengan lingkungan sosialnya (mulai dari tingkatan mikro ke makro). Pendekatan lain dari Megawangi (1999) menjelaskan bahwa keluarga dijabarkan sebagai suatu sistem yang diartikan sebagai suatu unit sosial dengan keadaan yang menggambarkan individu secara intim terlibat untuk saling berhubungan timbal balik dan saling mempengaruhi satu dengan lainnya setiap saat dengan dibatasi oleh aturan-aturan di dalam keluarga. Sistem ekologi juga menganalisis keterkaitan antara keluarga dan lingkungan dalam melihat perubahan budaya, seperti peran ganda ibu, tren perceraian, dan efek perceraian dalam pengasuhan (Harris dan Liebert 1992).

Page 3: Keluarga Sebagai Sistem

(Deacon, 1988)

Model tersebut menempatkan posisi keluarga pada pusat di dalam model yang secara langsung dapat berinteraksi dengan lingkungan yang berada di sekitarnya, yaitu lingkungan mikro dan lingkungan makro.

Keluarga

Fisik

Sosial

LINGKUNGANMIKRO

LINGKUNGAN MAKRO

Politik

Ekonomi Tehnologi

Sosial Budaya

Sistem Masyarakat

LINGKUNGAN MAKRO

Alami

Fisik Buatan

Manusia

Biologi

Page 4: Keluarga Sebagai Sistem

3.Teori Keluarga

Teori sistem keluarga lebih menekankan bahwa keluarga sebagai sebuah sistem yang utuh, di dalamnya terdiri bagian-bagian struktur. Pola organisasi tiap anggota keluarga memainkan peran tertentu. Dalam keluarga, juga terjadi pola interaksi antara anggota keluarga. (Freeman, 1996).

Keluarga merupakan agen utama sosialisasi, sekaligus sebagai microsystem yang membangun relasi anak dengan lingkungannya. Keluarga sebagai tempat sosialisasi dapat didefinisikan menurut term klasik. Definisi klasik (struktural-fungsional) tentang keluarga, menurut sosiolog George Murdock adalah kelompok sosial yang bercirikan dengan adanya kediaman, kerjasama ekonomi dan reproduksi. Keluarga terdiri dari dua orang dewasa dari jenis kelamin berbeda, setidaknya keduanya memelihara hubungan seksual yang disepakati secara sosial, dan ada satu atau lebih anak-anak yaitu anak kandung atau anak adopsi, dari hasil hubungan seksual secara dewasa. (Gordon, 1996)

Berbagai Landasan Teori Keluarga dari lingkup mikro dan lingkup makro

1) Teori Keluarga: Struktural-Fungsional/SistemSalah satu teori yang melandasi studi keluarga diantaranya adalah Teori Strukturalfungsional/Teori Sistem. Penganut pandangan teori struktural-fungsional melihat sistem sosial sebagai suatu sistem yang seimbang, harmonis dan berkelanjutan. Konsep struktur sosial meliputi bagian-bagian dari sistem dengan cara kerja pada setiap bagian yang terorganisir. Pendekatan teori ini mengakui adanya segala keragaman dalam kehidupan sosial yang kemudian diakomodasi dalam fungsi sesuai dengan posisi seseorang dalam struktur sebuah sistem (Megawangi 1999).

Pendekatan struktural-fungsional menekankan pada keseimbangan sistem yang stabil dalam keluarga dan kestabilan sistem sosial dalam masyarakat. Newman dan Grauerholz (2002)

TEORI

KELUARGA

MAKRO

MIKRO

1.Teori Struktural Fungsional/Sistem.2.Teori Konflik Sosial.3.Teori Gender4.Teori Perkembangan (Multilineal)

1.Teori Pertukaran Sosial2.Teori Interaksi Simbolik3.Teori Gender4.Teori Perkembangan (Unilineal)

Page 5: Keluarga Sebagai Sistem

menyatakan bahwa pendekatan teori struktural-fungsional dapat digunakan dalam menganalisis peran keluarga agar dapat berfungsi dengan baik untuk menjaga keutuhan keluarga dan masyarakat.

Levy (Megawangi 1999) menyatakan bahwa persyaratan struktural yang harus dipenuhi oleh keluarga agar dapat berfungsi, yaitu meliputi: (1) Diferensiasi peran yaitu alokasi peran/ tugas dan aktivitas yang harus dilakukan dalam keluarga, (2) Alokasi solidaritas yang menyangkut distribusi relasi antar anggota keluarga, (3) Alokasi ekonomi yang menyangkut distribusi barang dan jasa antar anggota keluarga untuk mencapai tujuan keluarga, (4) Alokasi politik yang menyangkut distribusi kekuasaan dalam keluarga, dan (5) Alokasi integrasi dan ekspresi yaitu meliputi cara/ tehnik sosialisasi internalisasi maupun pelestarian nilai-nilai maupun perilaku pada setiap anggota keluarga dalam memenuhi tuntutan norma-norma yang berlaku.

Konsep Struktural Fungsional adalah: 1. Sistem: Suatu set obyek dan hubungan antar obyek dengan atributnya (Hall & Fagan1956). 2. Boundaries: Suatu batas antara sistem dan lingkungannya yang mempengaruhi aliraninformasi dan energinya (tertutup atau terbuka). 3. Aturan Transformasi: memperlihatkan hubungan antara elemen-elemen dalam suatusistem. 4. Feedback: Suatu konsep dari teori sistem yang menggambarkan aliran sirkulasi darioutput kembali sebagai input (positif, negatif/ penyimpangan). 5. Variety: merujuk pada derajat variasi adaptasi perubahan dimana sumberdaya dari sistemdapat memenuhi tuntutan lingkungan yang baru. 6. Equilibrium: Merujuk pada keseimbangan antara input dan output (homeostatis=mempertahankan keseimbangan secara dinamis antara feedback dan kontrol). 7. Subsistem: Variasi tingkatan dari suatu sistem yang merupakan bagian dari suatu sistem.8. Struktur keluarga.9. Pembagian peran, tugas dan tanggung jawab, hak dan kewajiban.10. Menjalankan fungsi. 11. Mempunyai aturan dan nilai/ norma yang harus diikuti.12. Mempunyai tujuan.

Aplikasi Struktural Fungsional dalam Keluarga: 1. Berkaitan dengan pola kedudukan dan peran dari anggota keluarga tersebut, hubungan antara orangtua dan anak, ayah dan ibu, ibu dan anak perempuannya, dll. 2. Setiap masyarakat mempunyai peraturan-peraturan dan harapan-harapan yang menggambarkan orang harus berperilaku. 3. Tipe keluarga terdiri atas keluarga dengan suami istri utuh beserta anak-anak (intact families), keluarga tunggal dengan suami/istri dan anak-anaknya (single families), keluarga dengan anggota normal atau keluarga dengan anggota yang cacat, atau keluarga berdasarkan tahapannya, dan lain-lain.

Page 6: Keluarga Sebagai Sistem

4. Aspek struktural menciptakan keseimbangan sebuah sistem sosial yang tertib (social order). Ketertiban keluarga akan tercipta kalau ada struktur atau strata dalam keluarga,dimana masing-masing mengetahui peran dan posisinya dan patuh pada nilai yang melandasi struktur tersebut. 5. Terdapat 2 (dua) Bentuk keluarga yaitu: (1) Keluarga Inti (nuclear family), dan (2) Keluarga Luas (extended family). 6. Struktur dalam keluarga dapat dijadikan institusi keluarga sebagai sistem kesatuan dengan elemen- elemen utama yang saling terkait: a. Status sosial: Pencari nafkah, ibu rumahtangga, anak sekolah, dan lain-lain. b. Fungsi dan peran sosial: Perangkat tingkah laku yang diharapkan dapat memotivasi tingkah laku seseorang yang menduduki status sosial tertentu (peran instrumental/ mencari nafkah; peran emosional ekspresif / pemberi cinta, kasih sayang).

Ali, Z. 2006. Pengantar Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC

Winton, Chester A., 1995. Frameworks for Studying Families. The Duskin Publishing Group,

Inc.Guilford, Connecticut.

Zeitlin, M.F., Ratna Megawangi, Ellen M.Krammer, Nancy D.Colletta, E.D.Barbatunde, &

David Garman. 1995. Strenthening The Family. Implication for International Development.

The United Nations University Press. Shibuya-ku, Tokyo 150, Japan.

Klein, David M., & James M.White. 1996. Family Theories an Introduction. Sage

Publications. Thousand Oaks, London, New Delhi.

Kingsbury, Nancy & John Scanzoni. 1993. Structural Functionalism. Dalam P.Gboss, W.J.

Doherty, R. LaRossa, W.R. Schumm, & S.K. Steinmetz. Sourcebook of Family Theories and

Methods : A Contextual Approach. Plenum Press. New York.

H.Sofyan S. Wills. 2008, Konseling Keluarga, Bandung :ALFABETA halaman 50

Khairuddin H. 1985. Sosiologi Keluarga. Cetakan Pertama. Yogyakarta: Nur Cahaya.

Kilpatrick AC, TP. Holland. 2003. Working with Families. Boston. Allyn and Bacon.

Megawangi, R. 1999. Membiarkan Berbeda: Sudut Pandang Baru Tentang Relasi Gender.

Penerbit Mizan. Bandung.

Haris JC & Liebert RM. 1992. The Child A Contemporary View of Development. Prentice-Hall.USA.

Page 7: Keluarga Sebagai Sistem

Deacon R.E, Firebaught F.M. (1998). Family Resource Management : Principles and Applications (Second Edition). United State of America: Allyn and Bacon Inc.

Freeman, Joan dan Utami Munandar. 1996. Cerdas dan Cemerlang, Kiat Menemukan dan Mengembangkan Bakat Anak Usia 0-5 Tahun. Jakarta : Gramedia.

Gordon, Thomas. 1996. Mengajar Anak Berdisiplin Diri di Rumah dan di Sekolah. Jakarta: Gramedia.

Newman, D.M., & Grauerholz, L. 2002. Sociology of families. California : Pine Forge Press.

Arthur D. Hall and Robert E. Fagen (1956), "Definition of System", in: General Systems, Vol. 1 (1956). p. 18-28; Republished in: Walter Buckley (2008) Systems Research for Behavioral Science: A Sourcebook, p. 81-92