kemahiran menyimak cerita rakyat dengan...
TRANSCRIPT
KEMAHIRAN MENYIMAK CERITA RAKYAT DENGAN MEDIA AUDIO SISWA KELAS VII
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 17 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014
ARTIKEL E-JOURNAL
Oleh
ARNITA NIM 100388201142
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG
2014
Kemahiran Menyimak Cerita Rakyat Dengan Media Audio Siswa Kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 17 Bintan Tahun Pelajaran 2013/2014 oleh Arnita. Jurusan Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia. Dosen Pembimbing 1, Drs. H. Abdul Malik, M.Pd. Dosen Pembimbing 2, Drs. Wagiman, M.Pd.
Pada dasarnya menyimak merupakan suatu proses besar mendengarkan mengenal, serta menginterpretasikan lambang-lambang lisan (Tarigan, 2008:30). Pentingnya menyimak dalam kehidupan sehari-hari dapat kita lihat dari setiap hal yang kita lakukan pasti terlebih dahulu kita melakukan penyimakan. Penyimakan dapat kita lihat seperti dalam sekolah, terlebih dalam pembelajaran Bahasa banyak proses penyimakan yang terjadi. Pada kegiatan membaca cerita rakyat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kemahiran menyimak cerita rakyat dengan media audio siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 17 Bintan Tahun Pelajaran 2013/2014. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan jumlah sampel sebanyak 45 siswa. Untuk mendapatkan data dalam skripsi, peneliti menggunakan teknik instrument tes objektif berupa tes pilihan ganda sebanyak 10 soal.
Dilihat dari segi presentase, siwa memperoleh nilai pada kategori sangat baik berjumlah 7 siswa atau 17%, kategori baik 15 siswa atau 36%, kategori cukup 19 siswa atau 45%, dan sangat kurang sekali 2 siswa atau 2%. Penelitian ini membuktikan bahwa hasil kemahiran rata-rata mereka dalam menyimak cerita rakyat dengan media audio berada pada nilai rata-rata 75,23, berklasifikasi cukup.
Kata kunci : Cerita Rakyat, Media Audio
Bacically listening is a major process of listening to or recognice, and interpret verbal symbols (Tarigan, 2008:30). The important of listening in everyday life can be seen from every thing we do we must first listening we can see live in school, especially in many language learning process. Abaout listening to foklore.
The purpose of reading this story to see foklore proficiency listening to audio media 7th Grade Students Junior High Schools in 17 Bintan Academic year 2013/2014. This research studies with a total sample deskriptif 42% students. To get the data in skripsi, researchers used on objective tests as much as 10 questions.
In terms of the percentage of students scoring in the excellent category amounted to 7% students or 17% of students either category 15% siswa or 36%, 19 students or simply category 45%, and very less time 2 students or 2%. The research this proves that the results of the average profiency them in foklore listening to audio media is at as average value of 75,25, classified simply.
Keyword: Listening Foklore, Audio Media
A. Pendahuluan
Menyimak sebagai proses besar mendengarkan, mengenal, serta
menginterpretasikan lambang-lambang lisan (Tarigan, 2008:30). Pentingnya
menyimak dalam kehidupan sehari-hari dapat kita lihat dari setiap hal yang kita
lakukan pasti terlebih dahulu kita melakukan penyimakan. Penyimakan dapat kita
lihat seperti dalam sekolah, terlebih dalam pembelajaran Bahasa banyak proses
penyimakan yang terjadi. Pada kegiatan membaca cerita rakyat.
Dalam proses belajar mengajar,media memiliki peran yang sangat penting
untuk menunjang ketercapaian tujuan pembelajaran. Penggunaan media audio
dalam pembelajaran menyimak cerita rakyat diharapkan membangkitkan rasa
ingin tahu dan minat siswa serta memotivasi untuk belajar. Media audio ini juga
dapat mempermudah siswa dalam memahami materi dan informasi yang
disampaikan.
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kemahiran
menyimak cerita rakyat dengan media audio siswa kelas VII Sekolah Menengah
Pertama Negeri 17 Bintan Tahun Pelajaran 2013/2014.
B. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif adalah metode
yang menggambarkan sebuah peristiwa, benda, dan keadaan dengan sejalas-
jelasnya tanpa mempengaruhi objek yang ditelitinya Penelitian ini dilakukan di
sekolah menengah pertama Negeri 17 Bintan yang beralamat di Jalan Tanjung
Uban KM .22 Gesek. Peneltian ini dilaksanakan selama 3 bulan ( Apri –Juni).
populasi dalam penelitian adalah siswa kelas VII Sekolah Menengah
Pertama Negeri 17 Bintan tahun pelajaran 2013/ 2014 terdiri atas lima kelas,
yaitu kelas VII a, VIIb, VIIc, VIId ,VIIe, dengan jumlah 142 siswa.
Teknik dalam pengumpulan data antara lain peneliti mempersiapkan
bahan cerita rakyat dan beserta alat yang dipakai sebagai pembantu siswa
menjawab soal yang beri oleh peneliti dalam kegiatan menyimak, peneliti
memberikan lembar soal pilihan ganda menimal 10 soal, siswa harus konsetrasi
dalam menjawab soal dan menyimak dengan teliti apa yang di dengar dalam
sebuah rekaman cerita tersebut, waktu yang diberikan untuk menjawab selama
30 menit, dalam kemahiran menyimak apabila siswa mampu menjawab dengan
benar maka diberi nilai 1 dan soalnya dalam bentuk pilihan ganda, hasil dari
lembar jawaban akan dimasukkan kedalam tabel kemahiran menyimak kemudian
kita akan tau hasilnya berapa dan tingkat pemahamannya sejauh mana.
C. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Berdasarkan data yang diperoleh, dapat dilihat, dalam aspek penilaian alur
terdapat 33 orang siswa yang menjawab benar, dan 9 orang siswa yang menjawab
salah. untuk aspek penilaian tokoh 42 orang siswa menjawab benar dan tidak ada
siswa yang menjawab salah. untuk aspek penilaian watak terdapat 41 orang siswa
yang menjawab benar dan 1 orang yang menjawab salah, selanjutnya untuk aspek
penilaian sudut pandang terdapat 21 orang yang menjawab benar dan 21 orang
yang menjawab salah,berikutnya untuk aspek latar seluruh siswa menjawab benar,
dan untuk aspek amanat terdapat 32 orang mahasiswa yang menjawab benar dan
10 orang mahasiswa yang menjawab salah.
Berdasarkan tabel klasifikasi hasil tes kemahiran menyimak cerita rakyat
di atas, maka dapat dicari rata-rata kemahiran menyimak cerita rakyat siswa kelas
VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 17 Bintan secara umum dengan
menggunakan rumus rata-rata:
=∑��
��� =
316042 = ��, ��
Dari hasil penjumlahan nilai kemahiran menyimak yang diperoleh, maka
dicari rata-ratanya sesuai rumus yang diambil oleh peneliti dan memperoleh hasil
rata-rata 75, 23. Sesuai tabel klasifikasi yang ada pada bab III, hasil rata-rata yang
diperoleh disesuaikan dengan tabel klasifikasi dan hasilnya tergolong Cukup.
D. Simpulan dan Saran
Berdasarkan populasi yang berjumlah 142 orang siswa, setelah dilakukan
penelitian maka diperoleh hasil kemahiran menyimak cerita rakyat dengan media
audio siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negri 17 Bintan. Hasil tersebut
dilihat dipenjabaran bab IV yaitu dari 142 siswa terdapat 7 siswa atau 17 % yang
memperoleh kategori sangat baik dengan skor nilai masing-masing 90 setiap
siswa. Kategori baik diperoleh sebanyak 18 siswa atau 36 % dengan skor nilai
masing-masing 80 setiap siswa. Kemudian, diperoleh 19 siswa 45% yang
memperoleh kategori cukupselebihnya dengan skor nilai masing-masing 60 dan
70 setiap siswa. Sedangkan, 1 siswa atau 2 % memperoleh kategori kurang sekali
dengan skor 50 setiap siswa. Dari data yang ada, maka berdasarkan rumus rata-
rata yang dikemukakan oleh Usman, diperoleh hasil rata-rata kemahiran
menyimak cerita rakyat dengan media audio yaitu 75,25. Berdasarkan hasil
tersebut dapat disimpulkan bahwa kemahiran menyimak cerita rakyat dengan
media audio siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 17 Bintan Tahun
Pelajaran 2013/2014 dikategorikan cukup. Hal ini dilihat dengan nilai rata-rata
yang diperoleh siswa kelas VII SMP Negeri 17 Bintan yaiu berada dikategori
cukup.
Hasil penelitian ini diharapakan dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi
pengembangan pengajaran kemahiran menyimak cerita rakyat kelas VII SMP
Negeri 17 Bintan Tahun pelajaran 2013/2014. Peneliti akan menyarankan
beberapa hal antara lain, khususnya guru bahasa indonesia, lebih memperhatikan
dan meningkatkan kemahiran menyimak cerita rakyat terhadap siswa, bagaimna
cara siswa menyimak dengan baik. Menyimak merupakan hal yang penting dan
bisa menentukan prestasi belajar siswa, karena mata pelajaran apapun penting
dalam kegiatan menyimak terutama dalam pelajaran bahasa indonesia, dalam
pelajaran bahasa indonesia siswa harus menyadari berapa pentingnya kemahiran
menyimak dan mendengarkan dengan baik,agar prestasi belajar bahasa indonesia
tercapai dengan baik dan sesuai yang diinginkan, semua guru mengharapkan
kepada siswa dalam belajar harus menggunakan media pembelajaransupaya siswa
mudah mengerti terutama pelajaran bahasa indonesia
DAFTAR PUSTAKA
Anilawati, Khahlil Mukhtar. 2006. Menyimak. Pekanbaru: Cendikia Insani Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek). Jakarta: Reneka Cipta. Arikunto, Suharsimi. 2010. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Arsyad, Azhar. 2010. Media Pembelajaran. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada.
Astria, Mery. 2013. Kemampuan Menyimak Dongeng Menggunakan Media
Audio (Rekaman) Siswa Kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2012/2013. Skripsi Sarjana. FKIP Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang.
Atmaja, Jati F. 2010. Buku Lengkap Bahasa Indonesia Dan Pribahasa.
Yogyakarta: Pustaka Widyatama. Djamarah, Syaiful Bahri. Zain, Aswan.2010. Strategi Belajar Mengajar Edisi
Revisi. Jakarta: PT Rineka Cipta. Djojosuroto, Kinayati. dan Sumaryati. 2010. Prinsip-prinsip Dasar dalam
Penelitian Bahasa dan Sastra. Bandung : Nuansa. Irmayani Ira. 2013. Kemampuan Menyimak Cerita Rakyat Menggunakan Media
Audio Siswa Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Kundur Tahun Ajaran 2012/ 2013. Skripsi Sarjana. FKIP Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2012. Jakarta: PT GramediaPustaka Utama. Kusniati. 2013. Kemahiran Menyimak Berita Dengan Menggunakan Media Audio
Visual Siswa Kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 11 Bintan. Tanjungpinang.Skripsi Sarjana. FKIP Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang.
Maskurun. 2007. Bahasa dan sastra indonesia Untuk SMK (Bidang Bisnis &
Manejeman, teknologi industri, pariwisata, seni, dll).Yogyakarta: LP2IP. Sadiman, Arief S d.k.k. 2011. Media Pendidikan. Jakarta: PT Raja
Granfindo Persada. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, dan Kualitatif
R&D. Alfabeta: Bandung. Sugono, Dendi. 2008. Kamus Besar Indonesia Pusat Bahasa Edisi Ke empat .
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Siswanto, Wahyudi. 2008. Pengantar Teori Sastra. Jakarta: PT Grasindo. Tarigan, Hedry Guntur. 2008. MenyimakSebagai Keterempilan Berbahasa . Bandung: Angkasa. Tarigan, Hendry Guntur. 2011. Prnsip-prinsip Dasar Satra.Bandung:
Angkasa.
Triswanto, Sugeng. D. 2010. Trik Menuis Skripsi &Menghadapi Persentasi Bebas Stres. Yogyakarta: Suku Buku.
Usman, Husaini.Akbar, Purnomo Setiady. 2006. Pengantar Statistika EdisiKedua.Yogyakarta:PT Bumi Aksara.
Purwanto, Ngalim.2012. Prinsip-Prinsip Dan Teknik Evaluasi Pengajaran.
Bandung:PT Remaja Rosdakarya.http://www.scribd.com/doc/147034698/