kemendikbud diminta tak campuri kode etik guru · persatuan guru republik indonesia (pgri) unifah...

1
Rabu, 2 Mei 2018 Edisi: 10958 | Thn. XXXXV Koran Aspirasi Rakyat HARIAN TERBIT 9 HUMANIORA Bakteri E-Coli Mencemari Sayuran Plagiarisme, Menristek Cabut Gelar Akademik Empat Profesor Jakarta, HanTer - Bak- teri Escherichia coli atau E. coli yang berbahaya tak hanya berkembang pada daging atau air saja. Bakteri jahat itu ternyata juga bisa hidup pada sayur-sayuran seperti selada dan menye- rang manusia. Sejak diketahui mulai mewabah pada awal tahun ini, E. coli pada selada itu dilaporkan telah menye- rang 98 orang di 22 wilayah Amerika Serikat. Bakteri E. coli itu disebut mengha- silkan zat berbahaya yang dikenal sebagai racun Shiga. Racun ini dapat menyebab- kan muntah, kram perut pa- rah, hingga diare berdarah. Akibat bakteri E. coli pada selada itu, seba- nyak 46 orang dilarikan ke rumah sakit dan 10 di antaranya menderita gagal ginjal. “Kami mengharap- kan lebih banyak laporan tentang penyakit ini karena ada penundaan dua hingga tiga minggu antara waktu seseorang sakit dan dapat dikonfirmasikan sebagai wabah,” kata perwakilan dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) Mat- thew Wise, seperti diberita- kan Reuters. Wabah E. coli ini ber- Kemendikbud Diminta Tak Campuri Kode Etik Guru Persatuan Guru Republik Indone- sia (PGRI) menilai perumusan kode etik profesi harus diserahkan pada organisasi profesi, lantaran bukan ranah kalangan eksekutif. ILUSTRASI Jakarta, HanTer - Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Unifah Rosyidi mengatakan kode etik guru sebaiknya disusun oleh organisasi guru bukan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemen- dikbud). “Kode etik guru sebaik- nya disusun oleh organisasi guru bukan Kemendikbud,” kata Unifah dalam konfe- rensi pers di Jakarta, Senin (30/4/2018). Unifah menambahkan, Kemendikbud sebaiknya fokus pada bagaimana pen- didikan menjadi “platform” penting dalam kemajuan bangsa. Kementerian, sam- bung dia, terutama Direk- torat Guru dan Tenaga Ke- pendidikan (GTK) harus ditransformasi terutama dalam cara berpikir. “Tidak usah mencam- puri terlalu jauh urusan organisasi profesi melain- kan fokus pada bagaimana tata kelola guru dan tenaga kependidikan memberikan sumbangan terbaik dalam peningkatan mutu pendi- dikan secara nasional,” jelas Unifah. Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudaya- an (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengatakan selama ini kode etik profesi guru masih bersifat sporadis dan belum terumuskan dengan baik mengingat belum ada kesepakatan terkait itu. Oleh karena itu, Kemen- dikbud melakukan penataan untuk asosiasi profesinya, melakukan revitalisasi un- tuk menghidupkan kembali musyawarah guru mata pelajaran, musyawarah ker- ja kepala sekolah dan ke- lompok kerja guru. “Nanti akan ada kelembagaan yang melakukan fungsi pembi- naan profesi guru,” kata Muhadjir. Muhadjir menilai tang- gung jawab sosial profesi guru lebih berat daripada profesi lain sehingga mem- butuhkan pengawasan dan perlindungan dari organi- sasi profesi. Apabila terjadi malapraktik dalam tugas profesi dokter, hanya ber- dampak pada satu pasien. Namun, jika kesalahan ter- jadi pada guru dalam penga- jaran, dampaknya akan luas dan berkelanjutan. Safari/Ant Jakarta, HanTer - Komisi- oner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Bi- dang Hak Sipil dan Par- tisipasi Anak Jasra Putra mengatakan bahwa fungsi Car Free Day (CFD) adalah mengurangi emisi karbon kota dan tidak diperuntuk- kan dalam kegiatan politik. Sehingga Jasra memperi- ngatkan bahwa CFD harus steril dari kampanye politik oleh berbagai pihak. “Saat CFD pada Minggu (29/4/2018), ada dua kubu yang berseteru. Kubu satu mengenakan baju #Dia- sibukkerja dan yang satu kenakan baju #Gantipre- siden2019. Padahal CFD untuk mengurangi emisi karbon kota, bukan untuk kampanye politik dan ku- rangi karbon politik,” ujar Jasra, Selasa (1/5/2018). Ia menjelaskan, Pera- turan Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta Nomor 12 Tahun 2016 tentang Hari Bebas Kendaraan Bermo- tor menyatakan, kegiatan CFD bebas dari kegiatan politik, SARA dan terma- suk kegiatan yang bersifat menghasut. Maka dari itu, KPAI meminta semua pi- hak mengembalikan fungsi CFD sebagaimana yang tercantum dalam Peraturan Gubernur tersebut. Menurut dia, dalam pengawasan pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2018 yang men- cakup 171 daerah yang telah dilakukan KPAI, di- temukan cukup tingginya penyalahgunaan pelibatan anak dalam politik dalam berbagai bentuk. Dianta- ranya dukungan pasangan calon (paslon), intimidasi kepada anak-anak, meng- gunakan atribut tertentu dan membawa anak ke ruang kampanye. Oleh karena itu diharap- kan penyelenggara Pemilu, yakni Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) untuk melakukan tindakan tegas kepada siapa saja yang melibatkan anak dalam penyelenggaraan kampanye. Hal ini dinilai perlu dilakukan, agar da- lam pesta demokrasi lima tahunan bisa terjaga secara baik. “KPAI melihat ada pem- biaran oleh penyelenggara CFD yang menjadikan anak korban dari orang dewasa, padahal dalam Peraturan Gubernur dinyatakan bahwa CFD bukan untuk politik. Sehingga, prinsip-prinsip perlindungan anak harus di- junjung tinggi,” tegas Jasra. Danial KPAI Sayangkan Kegiatan CFD jadi Ajang Politik kembang pada selada ber- jenis Romaine yang berasal dari kawasan Yuma, Ari- zona. Jenis selada romaine ini serupa dengan selada yang banyak tumbuh di Indonesia. Bulan lalu, CDC sudah mengeluarkan perintah kepada masyarakat untuk memeriksa terlebih dahulu selada yang hendak dibeli. CDC meminta konsumen tidak membeli selada yang berasal dari daerah Yuma, Arizona lantaran diduga terkontaminasi bakteri E. coli yang berbahaya. Jika sudah terlanjur membeli, CDC meminta konsumen untuk langsung membuang selada itu. Saat ini, Badan Penga- was Obat dan Makanan AS (FDA) sedang menginves- tigasi perkebunan lain yang diduga juga terkontaminasi bakteri E. Coli. “Sebagian besar dari penyakit yang timbul akibat selada Romaine tidak berhu- bungan dengan selada yang berasal dari Yuma. Kami sedang menginvestigasi be- lasan perkebunan lain yang menghasilkan selada Roma- ine,” kata perwakilan FDA, seperti dikutip CNN, Selasa (1/5/2018). Diberitakan The Daily Meal, perwakilan dari CDC yang menangani kasus ini Laura Gieraltowski mem- prediksi laporan akibat bak- teri E. Coli ini bakal terus meningkat hingga beberapa pekan ke depan. Pasalnya, selada itu masih beredar di pasaran termasuk beberapa restoran besar di AS. Sementara itu, laporan konsumen dalam organisasi non profit Consumer Repor- ts meminta agar masyara- kat AS tidak mengonsumsi semua jenis selada sampai wabah ini berhasil ditangani pemerintah. Hal ini lantaran selada berjenis romaine dari Arizona itu sulit dibedakan dengan selada lainnya dari daerah lain. Laporan itu juga menye- but pemerintah AS sejauh ini juga belum dapat me- mastikan jenis selada yang aman untuk dikonsumsi. Untuk menghindari hal yang tak diinginkan, konsumen diminta untuk tidak me- ngonsumsi selada untuk sementara waktu. Ini meru- pakan kali kedua organisasi itu menyarankan agar ma- syarakat tak mengonsumsi selada sejak wabah mulai menyerang pada awal tahun ini. Peringatan pertama di- keluarkan pada Januari lalu. Di Indonesia, selada yang merupakan sayuran uta- ma dalam lalapan masih tergolong aman untuk di- konsumsi. Kendati demiki- an, masyarakat tetap mesti waspada dalam menyantap selada. Ada baiknya mencuci selada terlebih dahulu sebe- lum dikonsumsi untuk meng- hindari bakteri E. coli yang melekat pada daun selada. Beberapa gejala yang terkontaminasi bakteri E. coli diantaranya seperti ke- ram perut parah, diare yang sering disertai darah, mun- tah, dan demam. Gejala ini muncul mulai satu atau tiga hari bahkan juga bisa hingga 10 hari setelah mengonsum- si selada. Arbi Jakarta, HanTer - Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Moha- mad Nasir menyatakan sudah mencabut gelar akademik empat profesor selama menjabat kare- na terbukti melakukan plagiarisme. “Kita sering kali me- lakukan jalan pintas, ke- mudian memilih plagiat. Saya selama menjabat sebagai Menteri, sudah memberhentikan empat profesor karena plagiat,” kata Nasir di Banyuwa- ngi, Jawa Timur, Senin (30/4/2018). Nasir mengatakan sa- lah satu kewajiban dosen adalah melakukan pe- nelitian. Namun, masih banyak dosen yang lebih suka mengajar dengan mengabaikan penelitian. Ketika melakukan pene- litian pun, sering terjadi dosen mengambil jalan pintas dengan mengambil penelitian peneliti lain tanpa mencantumkan sumbernya sehingga ter- jadi plagiarisme. “Supaya tidak terjadi plagiariame, harus jujur. Plagiarisme harus dihin- dari dan jangan dilaku- kan. Plagiarisme hukum- nya haram bagi seorang dosen,” tuturnya. Nasir mengatakan do- sen-dosen dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU) harus meningkatkan ku- alitasnya untuk mengem- bangkan pendidikan di perguruan tinggi-pergu- ruan tinggi NU. Menurut Nasir, bila dosen-dosen memiliki kualitas yang baik, maka program studi di pergu- ruan tinggi NU akan ber- kembang dan lulusannya juga akan berkualitas. Ant MOHAMAD NASIR ISTIMEWA ISTIMEWA ISTIMEWA ILUSTRASI

Upload: others

Post on 12-Aug-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kemendikbud Diminta Tak Campuri Kode Etik Guru · Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Unifah Rosyidi mengatakan kode etik guru sebaiknya disusun oleh organisasi guru bukan Kementerian

Rabu, 2 Mei 2018Edisi: 10958 | Thn. XXXXV

Koran Aspirasi RakyatHARIAN TERBIT

Koran Aspirasi RakyatERBIT 9HUMANIORA

Bakteri E-Coli Mencemari Sayuran

Plagiarisme, Menristek Cabut Gelar Akademik Empat Profesor

Jakarta, HanTer - Bak-teri Escherichia coli atau E. coli yang berbahaya tak hanya berkembang pada daging atau air saja. Bakteri jahat itu ternyata juga bisa hidup pada sayur-sayuran seperti selada dan menye-rang manusia.

Sejak diketahui mulai mewabah pada awal tahun ini, E. coli pada selada itu dilaporkan telah menye-rang 98 orang di 22 wilayah Amerika Serikat. Bakteri E. coli itu disebut mengha-silkan zat berbahaya yang dikenal sebagai racun Shiga. Racun ini dapat menyebab-kan muntah, kram perut pa-

rah, hingga diare berdarah.A k i b a t b a k t e r i E .

coli pada selada itu, seba-nyak 46 orang dilarikan ke rumah sakit dan 10 di antaranya menderita gagal ginjal. “Kami mengharap-kan lebih banyak laporan tentang penyakit ini karena ada penundaan dua hingga tiga minggu antara waktu seseorang sakit dan dapat dikonfirmasikan sebagai wabah,” kata perwakilan dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) Mat-thew Wise, seperti diberita-kan Reuters.

Wabah E. coli ini ber-

Kemendikbud Diminta Tak Campuri Kode Etik Guru

Persatuan Guru Republik Indone-

sia (PGRI) menilai perumusan kode

etik profesi harus diserahkan pada

organisasi profesi, lantaran bukan ranah kalangan

eksekutif.

ILUSTRASI

Jakarta, HanTer - Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Unifah Rosyidi mengatakan kode etik guru sebaiknya disusun oleh organisasi guru bukan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemen-dikbud).

“Kode etik guru sebaik-nya disusun oleh organisasi guru bukan Kemendikbud,” kata Unifah dalam konfe-rensi pers di Jakarta, Senin (30/4/2018).

Unifah menambahkan, Kemendikbud sebaiknya fokus pada bagaimana pen-didikan menjadi “platform” penting dalam kemajuan bangsa. Kementerian, sam-bung dia, terutama Direk-torat Guru dan Tenaga Ke-pendidikan (GTK) harus ditransformasi terutama

dalam cara berpikir.“Tidak usah mencam-

puri terlalu jauh urusan organisasi profesi melain-kan fokus pada bagaimana tata kelola guru dan tenaga kependidikan memberikan sumbangan terbaik dalam peningkatan mutu pendi-dikan secara nasional,” jelas Unifah.

Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudaya-an (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengatakan selama ini kode etik profesi guru

masih bersifat sporadis dan belum terumuskan dengan baik mengingat belum ada kesepakatan terkait itu.

Oleh karena itu, Kemen-dikbud melakukan penataan untuk asosiasi profesinya, melakukan revitalisasi un-tuk menghidupkan kembali musyawarah guru mata pelajaran, musyawarah ker-ja kepala sekolah dan ke-lompok kerja guru. “Nanti akan ada kelembagaan yang melakukan fungsi pembi-naan profesi guru,” kata

Muhadjir.Muhadjir menilai tang-

gung jawab sosial profesi guru lebih berat daripada profesi lain sehingga mem-butuhkan pengawasan dan perlindungan dari organi-sasi profesi. Apabila terjadi malapraktik dalam tugas profesi dokter, hanya ber-dampak pada satu pasien. Namun, jika kesalahan ter-jadi pada guru dalam penga-jaran, dampaknya akan luas dan berkelanjutan.

Safari/Ant

Jakarta, HanTer - Komisi-oner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Bi-dang Hak Sipil dan Par-tisipasi Anak Jasra Putra mengatakan bahwa fungsi Car Free Day (CFD) adalah mengurangi emisi karbon kota dan tidak diperuntuk-kan dalam kegiatan politik. Sehingga Jasra memperi-ngatkan bahwa CFD harus steril dari kampanye politik oleh berbagai pihak.

“Saat CFD pada Minggu (29/4/2018), ada dua kubu yang berseteru. Kubu satu mengenakan baju #Dia-sibukkerja dan yang satu kenakan baju #Gantipre-siden2019. Padahal CFD untuk mengurangi emisi karbon kota, bukan untuk kampanye politik dan ku-rangi karbon politik,” ujar Jasra, Selasa (1/5/2018).

Ia menjelaskan, Pera-turan Daerah Khusus Ibu Kota Jakar ta Nomor 12 Tahun 2016 tentang Hari Bebas Kendaraan Bermo-tor menyatakan, kegiatan CFD bebas dari kegiatan politik, SARA dan terma-suk kegiatan yang bersifat menghasut. Maka dari itu, KPAI meminta semua pi-hak mengembalikan fungsi CFD sebagaimana yang tercantum dalam Peraturan Gubernur tersebut.

Menurut dia, dalam pengawasan pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2018 yang men-cakup 171 daerah yang telah dilakukan KPAI, di-temukan cukup tingginya penyalahgunaan pelibatan anak dalam politik dalam berbagai bentuk. Dianta-ranya dukungan pasangan calon (paslon), intimidasi kepada anak-anak, meng-gunakan atribut tertentu dan membawa anak ke ruang kampanye.

Oleh karena itu diharap-kan penyelenggara Pemilu, yakni Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) untuk melakukan tindakan tegas kepada siapa saja yang melibatkan anak dalam penyelenggaraan kampanye. Hal ini dinilai perlu dilakukan, agar da-lam pesta demokrasi lima tahunan bisa terjaga secara baik.

“KPAI melihat ada pem-biaran oleh penyelenggara CFD yang menjadikan anak korban dari orang dewasa, padahal dalam Peraturan Gubernur dinyatakan bahwa CFD bukan untuk politik. Sehingga, prinsip-prinsip perlindungan anak harus di-junjung tinggi,” tegas Jasra.

Danial

KPAI Sayangkan Kegiatan CFD jadi Ajang Politik

kembang pada selada ber-jenis Romaine yang berasal dari kawasan Yuma, Ari-zona. Jenis selada romaine ini serupa dengan selada yang banyak tumbuh di Indonesia.

Bulan lalu, CDC sudah mengeluarkan perintah kepada masyarakat untuk memeriksa terlebih dahulu selada yang hendak dibeli. CDC meminta konsumen tidak membeli selada yang berasal dari daerah Yuma, Arizona lantaran diduga terkontaminasi bakteri E. coli yang berbahaya. Jika sudah terlanjur membeli, CDC meminta konsumen untuk langsung membuang selada itu.

Saat ini, Badan Penga-was Obat dan Makanan AS (FDA) sedang menginves-tigasi perkebunan lain yang diduga juga terkontaminasi bakteri E. Coli.

“Sebagian besar dari penyakit yang timbul akibat selada Romaine tidak berhu-bungan dengan selada yang berasal dari Yuma. Kami sedang menginvestigasi be-

lasan perkebunan lain yang menghasilkan selada Roma-ine,” kata perwakilan FDA, seperti dikutip CNN, Selasa (1/5/2018).

Diberitakan The Daily Meal, perwakilan dari CDC yang menangani kasus ini Laura Gieraltowski mem-prediksi laporan akibat bak-teri E. Coli ini bakal terus meningkat hingga beberapa pekan ke depan. Pasalnya, selada itu masih beredar di pasaran termasuk beberapa restoran besar di AS.

Sementara itu, laporan konsumen dalam organisasi non profi t Consumer Repor-ts meminta agar masyara-kat AS tidak mengonsumsi semua jenis selada sampai wabah ini berhasil ditangani pemerintah. Hal ini lantaran selada berjenis romaine dari Arizona itu sulit dibedakan dengan selada lainnya dari daerah lain.

Laporan itu juga menye-but pemerintah AS sejauh ini juga belum dapat me-mastikan jenis selada yang aman untuk dikonsumsi. Untuk menghindari hal yang

tak diinginkan, konsumen diminta untuk tidak me-ngonsumsi selada untuk sementara waktu. Ini meru-pakan kali kedua organisasi itu menyarankan agar ma-syarakat tak mengonsumsi selada sejak wabah mulai menyerang pada awal tahun ini. Peringatan pertama di-keluarkan pada Januari lalu.

Di Indonesia, selada yang merupakan sayuran uta-ma dalam lalapan masih tergolong aman untuk di-konsumsi. Kendati demiki-an, masyarakat tetap mesti waspada dalam menyantap selada. Ada baiknya mencuci selada terlebih dahulu sebe-lum dikonsumsi untuk meng-hindari bakteri E. coli yang melekat pada daun selada.

Beberapa gejala yang terkontaminasi bakteri E. coli diantaranya seperti ke-ram perut parah, diare yang sering disertai darah, mun-tah, dan demam. Gejala ini muncul mulai satu atau tiga hari bahkan juga bisa hingga 10 hari setelah mengonsum-si selada.

Arbi

Jakarta, HanTer - Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Moha-mad Nasir menyatakan sudah mencabut gelar akademik empat profesor selama menjabat kare-na terbukti melakukan plagiarisme.

“Kita sering kali me-lakukan jalan pintas, ke-mudian memilih plagiat. Saya selama menjabat sebagai Menteri, sudah memberhentikan empat profesor karena plagiat,” kata Nasir di Banyuwa-ngi, Jawa Timur, Senin (30/4/2018).

Nasir mengatakan sa-

lah satu kewajiban dosen adalah melakukan pe-nelitian. Namun, masih banyak dosen yang lebih suka mengajar dengan mengabaikan penelitian. Ketika melakukan pene-litian pun, sering terjadi dosen mengambil jalan pintas dengan mengambil penelitian peneliti lain tanpa mencantumkan sumbernya sehingga ter-jadi plagiarisme.

“Supaya tidak terjadi plagiariame, harus jujur. Plagiarisme harus dihin-dari dan jangan dilaku-kan. Plagiarisme hukum-nya haram bagi seorang dosen,” tuturnya.

Nasir mengatakan do-sen-dosen dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU) harus meningkatkan ku-alitasnya untuk mengem-bangkan pendidikan di perguruan tinggi-pergu-ruan tinggi NU.

Menurut Nasir, bila dosen-dosen memiliki kualitas yang baik, maka program studi di pergu-ruan tinggi NU akan ber-kembang dan lulusannya juga akan berkualitas.

Ant

MOHAMAD NASIR

ISTI

MEW

A

ISTI

MEW

AIS

TIM

EWA

ILUSTRASI