kementerian keuangan republik indonesia...
TRANSCRIPT
-
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Tinjauan Ekonomi &
Keuangan Daerah
Provinsi Nusa TeNggara BaraT
-
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi NUSA TENGGARA BARAT2
Peta Nusa Tenggara Barat
-
Daftar is i 3
Daftar Isi
Peta nusa Tenggara Barat .......................................................... 2
Daftar isi ..................................................................................... 3
Kata Pengantar ........................................................................... 4
selayang Pandang ..................................................................... 5
Geografis dan Demografis ......................................................... 6
Kondisi Pelayanan Publik ........................................................... 8
Kondisi Perekonomian .............................................................. 16
Kesejahteraan Masyarakat ....................................................... 22
Gambaran Umum Keuangan Daerah ...................................... 27
Kondisi Keuangan Daerah ........................................................ 40
Ucapan Terima Kasih ................................................................ 46
sumber Data ............................................................................ 47
-
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi NUSA TENGGARA BARAT4
Kondisi geografis, budaya, tipologi ekonomi yang sangat bervariasi antar-daerah menuntut adanya strategi kebijakan yang berbeda-beda pula agar mampu mendorong akselerasi pembangunan daerah. selaras dengan hal tersebut, otonomi daerah dan desentralisasi fiskal telah pula membuka kesempatan bagi daerah untuk mengarahkan kebijakan publiknya menyesuaikan dengan kebutuhan dan potensi unggulan daerah yang dimilikinya. inovasi, kreatifitas, sensitifitas dan kejelian pemerintah daerah dalam meramu kebijakan akan menjadi kunci keberhasilan pembangunan daerah.
setelah lebih dari satu dasawarsa pelaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi fiskal, sudah banyak kemajuan dan peningkatan yang terjadi, baik dari sisi pelayanan publik, kondisi keuangan, maupun imbasnya pada perekonomian daerah. Untuk itulah, informasi dan gambaran mengenai kondisi pelayanan publik, kondisi keuangan daerah maupun profil perekonomian daerah menjadi penting untuk ditinjau lebih jauh dari berbagai sudut pandang.
Buku Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah Prov. nusa Tenggara Barat ini diharapkan mampu memberikan informasi dan gambaran menyeluruh bagi para stakeholder mengenai profil keuangan daerah serta perekonomian daerah di Prov. nusa Tenggara Barat. Kami berharap bahwa buku ini bisa dijadikan sebagai salah satu referensi yang informatif, komprehensif namun juga ringkas, dalam pengambilan kebijakan yang terkait dengan otonomi daerah dan desentralisasi fiskal.
Jakarta, Desember 2012 Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan
Dr. Marwanto Harjowiryono.
Kata Pengantar
-
selayang Pandang 5
Selayang Pandang
Berdirinya Provinsi nusa Tenggara Barat (nTB) memiliki sejarah panjang.
Pada Tahun 1958, Provinsi nTB mulai terbentuk berdasarkan UU 64/1958
tanggal 14 Agustus 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah swatantra
Tingkat i Bali, nTB, dan nTT dengan Ar. Moh. ruslan Djakaningrat sebagai
gubernur pertamanya.
Berbagai program pembangunan dikembangkan di provinsi ini di berbagai
sektor. selain pertanian, sektor pariwisata menjadi salah satu andalan
perekonomiannya. Dengan kondisi alam dan budaya yang memiliki banyak
kemiripan dengan Provinsi Bali, Provinsi nTB memiliki tempat destinasi
kunjungan wisata yang sangat potensial baik wisata alam maupun budaya.
Beberapa tempat wisata alamnya mampu menjadi saingan provinsi lain,
seperti Pantai senggigi di sebelah barat Pulau Lombok, Pantai Kuta (pantai
selatan Pulau Lombok), serta Gili (Pulau) Terawangan yang memiliki pasir
putih yang sangat indah. Banyak hotel dan fasilitas akomodasi lain yang
dibangun di tempat wisata tersebut yang memiliki standar internasional.
Provinsi nTB juga memiliki destinasi wisata budaya yang cukup terkenal
seperti Pura tertua di nTB, desa wisata, serta berbagai tempat lainnya.
selain itu, terdapat tradisi turun temurun secara tahunan yang kini
dikembangkan menjadi atraksi wisata, yaitu Tradisi Bau nyale. Tradisi
Bau nyale dilaksanakan oleh suku sasak di Kabupaten Lombok Tengah
ini berupa pesta menangkap cacing laut (nyale). Tradisi ini berawal dari
legenda Puteri Mandalika yang rela berkorbanagar tercipta perdamaian di
Kerajaan Tanjung Beru dengan cara menceburkan diri ke laut. Tak lama
setelah itu, munculah nyale (cacing laut) yang berkilau indah menggantikan
sang puteriu yang hilang. sejak saat itu, setiap tahun diadakan pesta nyale
yang dirayakan di Pantai Kuta Lombok Tengah.
-
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi NUSA TENGGARA BARAT6
Geografis dan Demografis
No DaerahLuas daerah
(km)
Persentase
(%)No Nama Daerah Ibu Kota
Jumlah
Kecamatan
Jumlah
Kelurahan
1 Kab. Lombok Barat 1.053,92 5,23 1 Kab. Lombok Barat Gerung 10 123
2 Kab. Lombok Tengah 1.208,40 6,00 2 Kab. Lombok Tengah Praya 12 139
3 Kab. Lombok Timur 1.605,55 7,97 3 Kab. Lombok Timur Selong 20 215
4 Kab. Sumbawa 6.643,98 32,97 4 Kab. Sumbawa Sumbawa Besar 24 166
5 Kab. Dompu 2.324,60 11,53 5 Kab. Dompu Dompu 8 79
6 Kab. Bima 4.389,40 21,78 6 Kab. Bima Raba 18 178
7 Kab. Sumbawa Barat 1.849,02 9,17 7 Kab. Sumbawa Barat Taliwang 8 64
8 Kota Mataram 61,30 0,30 8 Kota Mataram Mataram 5 33
9 Kota Bima 207,50 1,03 9 Kota Bima Raba 6 50
10 Kab. Lombok Utara 809,53 4,02 10 Kab. Lombok Utara Tanjung 5 38
20.153,20 100,00 116 1.085Prov. NTB Prov. NTB
Jumlah Kecamatan dan KelurahanLuas Daerah Nusa Tenggara Barat 2010
-
Geograf is dan Demograf is 7
Provinsi nTB terdiri atas 2 (dua) pulau besar, yaitu Pulau Lombok dan Pulau sumbawa dan ratusan pulau kecil lainnya yang totalnya mencapai 280 pulau. Dari sejumlah itu, 32 pulau yang sudah dihuni. Luas nTB mencapai 20.153,15 km2 dan terletak antara 1150 46' - 1190 5' Bujur Timur dan 80 10' - 905' Lintang selatan. Provinsi ini berbatasan dengan Laut Jawa dan Laut Flores di sebelah utara, samudera indonesia di sebelah selatan, selat Lombok (Provinsi Bali) di sebelah barat, serta selat sape (Provinsi nTT.
Pulau sumbawa merupakan pulau terbesar dengan luas 15.414,5 km2 atau 2/3 dari luas Provinsi nTB dan Pulau Lombok sisanya. ibu kota provinsi terletak di kota Mataram, Pulau Lombok. Daerah tertinggi di nTB adalah selong yang terletak 166 meter di atas permukaan laut sementara Taliwang terendah dengan 11meter dpl.
Terdapat tujuh gunung di Pulau Lombok dan sembilan gunung di Pulau sumbawa. Dari gunung-gunung tersebut, Gunung rinjani merupakan gunung yang tertinggi di Pulau Lombok dengan ketinggian 3.726 mdpl, sedangkan Gunung Tambora merupakan yang tertinggi di Pulau sumbawa dengan ketinggian 2.851 mdpl.
Provinsi nTB terdiri dari 10 kabupaten / kota, 116 kecamatan, serta 1.085 desa/kelurahan. Kabupaten sumbawa merupakan wilayah yang terluas dengan luas 6.643,98 km2, sedangkan Kota
Mataram merupakan yang paling kecil dengan luas 61,3 km2. Kabupaten sumbawa juga memiliki kecamatan terbanyak, yaitu 24 kecamatan, sedangkan Kota Mataram dan Kab. Lombok Utara memiliki jumlah kecamatan paling sedikit, yaitu sebanyak 5.
Temperatur maksimum selama tahun 2010 berkisar antara 31,10 C - 330 C, dan temperatur minimum berkisar antara 22,80 C - 24,70. Temperatur tertinggi terjadi pada bulan Maret, sedangkan yang terendah pada bulan Juli. sementara itu, rata-rata kelembaban udara antara 79 - 85 persen dengan rata-rata kecepatan angin mencapai kisaran 6 - 7 knots dan kecepatan angin maksimum 20 knots. Curah hujan selama tahun 2010 termasuk tinggi dengan jumlah hari terendah pada bulan Juli sebanyak 12 hari dan yang tertinggi ppada bulan desember dengan jumlah hari hujan mencapai 25 hari.
Berdasarkan survei ekonomi nasional, pada tahun 2010, Provinsi nTB memiliki jumlah penduduk sebanyak 4.500.212 yang terdiri dari 2.183.646 laki-laki dan 2.316.566 perempuan. Wilayah yang memiliki jumlah penduduk terbesar adalah Kab. Lombok Timur dengan 1.105.582 jiwa, sedangkan jumlah penduduk paling sedikit berada di wilayah Kab. sumbawa Barat dengan jumlah 114.951 jiwa.
-
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi NUSA TENGGARA BARAT8
Kondisi Pelayanan Publik1. Pendidikan
2. Kesehatan
3. Infrastruktur
4. Perusahaan Air Minum
5. Sumber Daya Listrik
-
Pelayanan Publ ik 9
No. Kab/Kota Sekolah Murid GuruRasio Murid
/ Guru
Rasio Murid
/ Sekolah
1 Kab. Lombok Barat 328 68.372 2.655 25,75 208,45
2 Kab. Lombok Tengah 579 97.148 4.130 23,52 167,79
3 Kab. Lombok Timur 663 131.725 5.443 24,20 198,68
4 Kab. Sumbawa 344 50.361 2.541 19,82 146,40
5 Kab. Dompu 210 34.620 1.508 22,96 164,86
6 Kab. Bima 403 63.018 3.024 20,84 156,37
7 Kab. Sumbawa Barat 89 13.970 735 19,01 156,97
8 Kota Mataram 133 25.481 868 29,36 191,59
9 Kota Bima 143 40.740 1.575 25,87 284,90
10 Kab. Lombok Utara 71 15.758 1.091 14,44 221,94
Provinsi NTB 182,6522,962.963 541.193 23.570
Jumlah sekolah, guru dan Murid
sekolah Dasar (sD) se-Prov.
NTB Tahun 2010/2011
Pada tahun ajaran 2010/2011, Provinsi nTB memiliki 2.963 sekolah, 541.193
murid, serta 23.570 guru. Kab. Lombok Timur memiliki sekolah, murid,
serta guru yang terbanyak, yaitu masing-masing sebanyak 663 sekolah,
131.725 orang murid, serta 5.443 orang guru, sedangkan yang paling
sedikit adalah Kab. sumbawa Barat dengan masing-masing sebanyak 89
sekolah, 13.970 orang murid, 735 orang guru.
rasio murid/guru tingkat sD merupakan salah satu alat ukur kualitas
pembelajaran yang diterima murid tingkat sD. rasio murid/guru tingkat
sD di provinsi nTB sebesar 22,96 yang artinya adalah seorang guru
mengampu sebanyak 22,96 murid. rasio murid/guru tertinggi berada Kota
Mataram sebanyak 29,36, dan yang terendah berada di Kab. Lombok
Utara dengan rasio 14,44. semakin besar rasio menunjukkan semakin
besar jumlah murid yang diampu dan semakin tinggi beban seorang guru.
sementara itu rasio murid/sekolah tingkat sD menunjukkan jumlah murid
sD yang ditampung oleh sebuah sekolah. rasio murid/sekolah untuk sD
di Prov. nTB adalah 182,65 atau rata-rata 30,44 per kelas angkatan. rasio
tertinggi ada di Kota Bima dengan 284,90 sedangkan yang terendah ada
di Kab. sumbawa sebesar 146,4.
-
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi NUSA TENGGARA BARAT10
No. Kab/Kota Sekolah Guru MuridRasio Murid
/ Guru
Rasio Murid
/ Sekolah
1 Kab. Lombok Barat 34 633 17.934 28,33 527,47
2 Kab. Lombok Tengah 59 687 22.855 33,27 387,37
3 Kab. Lombok Timur 65 962 29.241 30,40 449,86
4 Kab. Sumbawa 57 648 18.575 28,67 325,88
5 Kab. Dompu 30 411 12.370 30,10 412,33
6 Kab. Bima 61 744 22.375 30,07 366,80
7 Kab. Sumbawa Barat 25 198 5.703 28,80 228,12
8 Kota Mataram 16 246 6.671 27,12 416,94
9 Kota Bima 23 522 16.630 31,86 723,04
10 Kab. Lombok Utara 14 193 5.860 30,36 418,57
412,02Provinsi NTB 384 5.244 158.214 30,17
Jumlah sekolah, guru dan
Murid sekolah Lanjutan Tingkat
Pertama (sLTP) se-Prov. NTB
Tahun 2010/2011
Jumlah sekolah, guru dan murid sLTP di Prov. nTB pada TA 2010/2011
adalah masing-masing sebesar 384 sekolah, 5.244 orang guru, serta
158.214 orang murid. Dari jumlah tersebut, yang paling besar berada
di wilayah Kab. Lombok Timur dengan masing-masing sebanyak 65
sekolah, 962 orang guru, serta 29.241 orang murid, sedangkan yang
paling sedikit ada di Kab. Lombok Utara yang masing-masing berjumlah
14 sekolah, 193 orang guru dan 5.860 sekolah.
rasio murid/guru Provinsi nTB sebanyak 30,17 dengan rasio tertinggi
disumbangkan Kab. Lombok Tengah 33.27 dan rasio terendah adalah
Kota Mataram dengan 27,12. sementara itu, rasio murid/sekolah
provinsi tersebut adalah 412,02 atau rata-rata sebanyak 137,34 untuk tiap
tingkatan kelas. rasio tertinggi berada di Kota Bima, yaitu sebesar 723,04
atau rata-rata 241,01 per tingkatan kelas, sedangkan yang terendah ada
di Kab. sumbawa Barat dengan rasio 228,12 atau rata-rata 76,04 per
tingkatan kelas.
-
Pelayanan Publ ik 11
2009 2010
1 Kab. Lombok Barat 76,41 76,42
2 Kab. Lombok Tengah 71,20 71,48
3 Kab. Lombok Timur 79,92 80,02
4 Kab. Sumbawa 89,75 89,78
5 Kab. Dompu 82,82 83,69
6 Kab. Bima 85,83 85,87
7 Kab. Sumbawa Barat 90,72 90,75
8 Kab. Lombok Utara 71,01 71,27
9 Kota Mataram 91,81 91,82
10 Kota Bima 92,84 93,74
No DaerahAngka Melek huruf (%)
Prov. NTB 80,18 81,05
angka Melek Huruf (aMH)
se-Prov. NTB Tahun 2009-2010
Angka Melek Huruf (AMH) merupakan salah
satu indikator keberhasilan pendidikan
yang menunjukkan jumlah penduduk melek
huruf dari 100 orang penduduk. AMH di
Provinsi nTB mengalami peningkatan dari
80,18% pada tahun 2009 menjadi 81,05%
pada tahun 2010. Peningkatan juga dialami
semua wilayah di provinsi tersebut. Kab.
Lombok Utara memiliki AMH paling rendah,
yaitu sebanyak 71,01% pada tahun 2009 dan
71,27% pada tahun 2010, sedangkan Kota
Bima memiliki AMH tertinggi, yaitu 92,84%
pada tahun 2009 dan 93,74% pada tahun
2010.
-
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi NUSA TENGGARA BARAT12
No. Kabupaten / KotaAngka Partisipasi
Kasar (APK)
Angka Partisipasi
Murni (APM)No. Kabupaten / Kota
Angka Partisipasi
Kasar (APK)
Angka Partisipasi
Murni (APM)
1 Kab. Bima 119,39 97,39 1 Kab. Bima 95,88 71,15
2 Kab. Dompu 119,58 97,54 2 Kab. Dompu 102,42 75,86
3 Kab. Lombok Barat 118,70 95,57 3 Kab. Lombok Barat 95,83 72,75
4 Kab. Lombok Tengah 111,77 91,17 4 Kab. Lombok Tengah 125,95 97,00
5 Kab. Lombok Timur 114,68 93,55 5 Kab. Lombok Timur 90,61 69,61
6 Kab. Lombok Utara 95,87 78,20 6 Kab. Lombok Utara 89,62 68,01
7 Kab. Sumbawa 95,74 78,10 7 Kab. Sumbawa 96,42 70,87
8 Kab. Sumbawa Barat 96,88 79,03 8 Kab. Sumbawa Barat 82,37 59,71
9 Kota Bima 114,86 96,45 9 Kota Bima 115,81 88,92
10 Kota Mataram 115,84 96,55 10 Kota Mataram 116,14 87,41
Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM) SD
menurut Kab. /Kota, Tahun 2009/2010
Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM) SMP
menurut Kab. /Kota, Tahun 2009/2010
Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM) merupakan salah satu indikator keberhasilan pelayanan bidang
pendidikan. Di tingkat sD, APK tertinggi terdapat pada Kab. Dompu dengan angka 119,58, sedangkan yang terendah adalah Kab.
sumbawa dengan 95,74. sementara itu, Kab. Dompu juga memiliki APM tertinggi dengan angka sebesar 97,54, sedangkan yang
terendah juga Kab. sumbawa dengan angka sebesar 78,10.
Untuk tingkat sMP, Kab. Lombok Tengah memiliki APK dan APM tertinggi sebesar masing-masing 125,95 dan 97,00. sementara itu,
Kab. sumbawa Barat memiliki APK dan APM terendah yaitu masing-masing sebesar 115,81 dan 59,71.
-
Pelayanan Publ ik 13
No Kab/KotaRumah
SakitPuskesmas
Puskesmas
Pembantu
1 Kab. Lombok Barat 1 15 58
2 Kab. Lombok Tengah 2 25 90
3 Kab. Lombok Timur 1 29 85
4 Kab. Sumbawa 1 25 92
5 Kab. Dompu 2 9 44
6 Kab. Bima 2 20 84
7 Kab. Sumbawa Barat 0 8 29
8 Kota Mataram 1 9 16
9 Kota Bima 4 5 15
10 Kab. Lombok Utara 0 5 14
Prov. NTB 14 150 527
Jumlah sarana Kesehatan
se-Prov. NTB Tahun 2010
Jumlah sarana kesehatan yang ada di wilayah Provinsi nTB antara lain adalah 14 rumah sakit, 150 puskesmas, serta 527 puskesmas pembantu. Dari 10 kab/kota yang ada di provinsi tersebut, Kab. sumbawa Barat dan Kab. Lombok Utara merupakan wilayah belum ada rumah sakitnya, sedangkan Kota Bima memiliki rumah sakit yang paling banyak, yaitu 4 buah. Kab. Lombok Timur memiliki puskesmas terbanyak, yaitu sebanyak 29 buah sedangkan Kota Bima dan Kab. Lombok Utara memiliki puskesmas yang paling sedikit, yaitu masing-masing sebanyak 5 buah.
sementara itu, Kab. sumbawa memiliki puskesmas pembantu terbanyak, yaitu sejumlah 92 buah, sedangkan Kab. Lombok Utara memiliki puskesmas pembantu yang paling sedikit, yaitu sejumlah 14 buah.
-
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi NUSA TENGGARA BARAT14
2009 2010
1 Kab. Lombok Barat 60,4 60,84
2 Kab. Lombok Tengah 60,66 61,09
3 Kab. Lombok Timur 60,26 60,75
4 Kab. Sumbawa 60,61 60,72
5 Kab. Dompu 60,94 61,05
6 Kab. Bima 62,62 62,93
7 Kab. Sumbawa Barat 61,11 61,28
8 Kab. Lombok Utara 60,18 60,56
9 Kota Mataram 66,15 66,64
10 Kota Bima 62,86 62,98
No Daerah
Angka Harapan Hidup
(tahun)
Provinsi NTB 61,8 62,11
angka Harapan Hidup (aHH)
se-Prov. NTB Tahun 2009-2010
Angka Harapan Hidup (AHH) menunjukkan keberhasilan
program kesehatan dan program pembangunan sosial
ekonomi suatu negara atau daerah. Meningkatnya
perawatan kesehatan dan juga daya beli masyarakat
akan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
serta usia harapan hidup .
AHH Provinsi nTB menunjukkan peningkatan dari
angka 61,8 pada tahun 2009 menjadi 62,11 pada tahun
2010. Dari angka tersebut, Kota Mataram memiliki
AHH tertinggi sedangkan Kab. Lombok Utara memiliki
AHH terendah untuk kedua tahun tersebut. secara
keseluruhan, AHH disemua kabupaten mengalami
peningkatan.
-
Pelayanan Publ ik 15
No Kab/Kota Baik Sedang RusakTidak
Terinci
1 Kab. Lombok Barat - - - -
2 Kab. Lombok Tengah 5,22 72,69 1,66 -
3 Kab. Lombok Timur 41,51 72,60 8,92 3,70
4 Kab. Sumbawa 21,56 90,25 28,66 3,84
5 Kab. Dompu 98,92 27,77 12,00 2,50
6 Kab. Bima - - - -
7 Kab. Sumbawa Barat 113,45 35,31 14,66 10,97
8 Kota Mataram 3,83 40,87 20,71 19,38
9 Kota Bima 9,24 101,74 6,99 1,24
10 Kab. Lombok Utara 19,27 21,00 18,44 7,60
49,23Prov. NTB 313,00 462,23 112,04
Panjang Jalan Menurut Kondisi,
Tahun 2010 (KM)
Total panjang jalan yang berada di Provinsi nTB
adalah 936,5 km. Dari panjang jalan tersebut, Kab.
sumbawa Barat memiliki jalan yang terpanjang yaitu
sepanjang 174,39 km, sedangkan yang memiliki
panjang jalan terpendek adalah Kab. Lombok Utara.
Kab Lombok Barat dan Kab. Bima tidak tersedia
datanya.
Untuk jalan dengan kondisi baik, dari total sepanjang
313 km, Kab sumbawa Barat memiliki jalan terpanjang
, sedangkan Kota Mataram adalah yang terpendek.
Untuk jalan dengan kondisi sedang, yang terpanjang
ada di Kota Bima, sedangkan yang terpendek ada
di Kab. Lombok Utara. sementara itu, kondisi jalan
yang rusak, dari total 112,04km, yang terpanjang ada
di Kota Mataram , sedangkan yang terpendek ada di
Kab. Lombok Tengah.
-
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi NUSA TENGGARA BARAT16
Kondisi Perekonomian1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
2. Perhotelan
3. Produksi Tanaman Pangan
4. Produksi Perkebunan
5. Produksi Ternak
6. Produksi Perikanan
7. Industri
8. Tingkat Inflasi
-
Perekonomian 17
Produk Domestik regional
Bruto atas Dasar Harga Berlaku
Menurut Lapangan usaha (2010)
sektor pertambangan memberikan sumbangan yang paling besar pada PDrB Provinsi nTB
dibandingkan sektor lainnya, yaitu sebesar 36% diikuti oleh sektor pertanian (20%), sektor
perdagangan, hotel dan restoran (13%), jasa-jasa (10%) serta lainnya (21%).
sektor lain-lain tersebut terdiri dari sektor pengangkutan dan komunikasi (7%), bangunan dan
Konstruksi (6%), Keuangan, persewaan dan jasa perusahaan (4%), industri Pengolahan (3%), dan
Listrik, Gas dan Air Minum (1%).
Hal tersebut menunjukkan bahwa perekonomian Prov. nTB mayoritas masih tergantung dari alam,
yaitu sektor pertambangan dan pertanian yang secara total mencapai 56% dari seluruh PDrB.
Pertambangan36%
Pertanian20%
Perdagangan, Hotel dan Restoran
13%Jasa-Jasa
10%
Pengangkutan dan Komunikasi
7%
Bangunan dan Konstruksi
6%
Keuangan, Persewaan dan
Jasa Perusahaan4%
Industri Pengolahan
3%
Listrik, Gas dan Air Minum
1%
Other21%
-
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi NUSA TENGGARA BARAT18
No Kab/KotaPadi
Sawah
Padi
LadangPadi Palawija Jagung Kedelai
Kacang
Tanah
Kacang
HijauUbi Kayu Ubi Jalar
1 Kab. Lombok Barat 27.350 1.637 28.987 7.466 2.613 3.037 1.223 189 326 78
2 Kab. Lombok Tengah 74.750 1.094 75.844 32.745 3.191 23.208 4.723 795 552 276
3 Kab. Lombok Timur 60.384 3.113 63.497 21.406 16.602 918 1.242 1.194 1.162 288
4 Kab. Sumbawa 63.828 9.531 73.359 60.154 14.528 9.823 1.423 33.880 447 53
5 Kab. Dompu 27.118 7.461 34.579 26.157 5.821 14.307 472 5.342 155 60
6 Kab. Bima 43.323 16.319 59.642 50.919 9.686 29.745 9.005 1.205 1.047 231
7 Kab. Sumbawa Barat 15.305 435 15.740 7.218 3.076 1.369 189 2.541 27 16
8 Kota Mataram 4.159 - 4.159 1.190 - 1.179 9 2 - -
9 Kota Bima 4.140 2.675 6.815 5.039 684 3.056 416 287 559 37
10 Kab. Lombok Utara 9.237 2.425 11.662 12.978 5.392 7 6.342 76 1.077 84
1.123,0061.593,00 86.649,00 25.044,00 45.511,00 5.352,00Prov. NTB 329.594,00 44.690,00 374.284,00 225.272,00
Luas Panen Tanaman Bahan Makanan Menurut
Jenisnya dan Kab. /Kota, Tahun 2010
Dari sektor pertanian, padi masih menjadi tanaman komoditas terbesar dilihat dari luas panennya. Luas panen padi mencapai
374.284 ha. Tanaman palawija menduduki peringkat kedua dengan luas panen 225.272 ha, diikuti secara berurutan dari yang
terluas adalah kedelai, jagung, kacang hijau, kacang tanah, ubi kayu, serta ubi jalar.
Kabupaten Lombok Timur dan Kabupaten sumbawa sangat dominan untuk produksi jagung. Kabupaten Lombok Tengah
sangat dominan untuk produksi padi. Kabupaten Bima paling dominan untuk prosuksi kedelai dan kacang tanah, sedangkan
Kabupaten sumbawa paling dominan untuk produksi kacang hijau.
-
Perekonomian 19
Lombok
Barat
Lombok
Tengah
Lombok
TimurSumbawa Dompu Bima
Sumbawa
Barat
kota
MataramKota Bima
Lombok
Utara
Ternak Besar
1 Kuda 4.226 2.196 5.045 37.436 6.735 10.198 6.582 816 2.831 557 76.622
2 Sapi 72.861 94.759 80.162 156.797 74.889 91.725 41.536 1.282 16.781 65.159 695.951
3 Kerbau 8.294 17.299 5.860 54.535 17.399 36.216 13.085 40 2.170 1.006 155.904
4 Kambing 35.535 54.872 63.211 38.462 50.285 179.399 23.156 2.477 19.472 23.961 490.830
5 Domba 2.116 423 5.962 1.270 161 17.452 1.266 314 565 - 29.529
6 Babi 33.753 1.419 23 6.850 2.991 - - 2.182 - 6.848 54.066
Jumlah 156.785 170.968 160.263 295.350 152.460 334.990 85.625 7.111 41.819 97.531 1.502.902
Ternak Kecil
7 Ayam Petelur 102.414 41.571 4.589 - - - - 8.946 6.898 21 164.439
8 Ayam Pedaging 327.489 439.068 1.126.845 192.118 35.400 486.845 950 104.800 329.713 1.965 3.045.193
9 Ayam Buras 698.567 1.204.138 949.484 607.698 147.587 419.255 100.055 45.378 166.456 154.670 4.493.288
10 Itik 82.601 226.330 106.719 7.539 25.656 81.050 6.189 10.087 15.467 6.484 568.122
11 Kelinci 203 928 182 - - 771 - 70 134 69 2.357
12 Puyuh 837 441 665 - - 12 - 79 234 119 2.387
13 Merpati 36.643 63.128 47.735 1.944 - 883 321 4.929 587 18.864 175.034
Jumlah 1.248.754 1.975.604 2.236.219 809.299 208.643 988.816 107.515 174.289 519.489 182.192 8.450.820
279.723 9.953.722361.103 1.323.806 193.140 181.400 561.308Jumlah 1.405.539 2.146.572 2.396.482 1.104.649
Kabupaten/Kota
TotalJenis Ternak
Jumlah Ternak
menurut Jenisnya
dan Kabupaten/
Kota di Provinsi
NTB tahun 2010
Produksi ternak di nTB memiliki daerah penghasil utama yang berbeda untuk jenis ternak yang berbeda. Untuk ternak besar, daerah penghasil lebih banyak di kabupaten yang ada di Pulau sumbawa, sedangkan produksi ternak kecil didominasi oleh kabupaten yang ada di Pulau Lombok.
semua kabupaten di P. sumbawa memiliki produksi kuda dan kerbau melebihi produksi di daearh lain, sedangkan produksi sapi merata di semua kabupaten di nTB serta sebagian kecil di kota. Kabupaten sumbawa menjadi penghasil terbesar untuk ternak kuda, sapi dan kerbau, Kab. Bima menjadi penghasil terbesar untuk kambing dan domba, serta Kab. Lombok Barat yang terbesar untuk produksi babi.
Untuk ternak kecil, Kab. Lombok Barat paling dominan dalam menghasilkan ayam petelur , sedangkan Kab. Lombok Tengah sangat dominan dalam menghasilkan itik. Kab. Lombok Tengah dan Kab. Lombok Timur sangat dominan dalam menghasilkan ayam pedaging. Kab. Lombok Tengah dan Kab. Bima cukup dominan dalam menghasilkan kelinci. Kab. Lombok Barat, Lombok Timur dan Kab. Lombok Tengah cukup dominan dalam menghasilkan burung puyuh dan merpati.
-
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi NUSA TENGGARA BARAT20
No Kab/KotaIkan
Kolam
Ikan
Keramba
Ikan
Sawah
Ikan
Tambak
Ikan
PenangkapanLainnya Total
1 Kab. Lombok Barat 805,49 100,69 72,24 576,61 184,6 19,26 1.758,89
2 Kab. Lombok Tengah 699,00 109,70 39,20 34,30 0 0 882,20
3 Kab. Lombok Timur 1.263,80 2,10 4,30 1.796,80 1831,63 0 4.898,63
4 Kab. Sumbawa 372,14 2,26 0,00 32.902,69 0 0 33.277,09
5 Kab. Dompu 78,74 0,00 0,00 1.228,07 0 0 1.306,81
6 Kab. Bima 35,40 0,00 0,00 3.484,20 27,3 0 3.546,90
7 Kab. Sumbawa Barat 293,60 58,50 0,00 202,70 0 0 554,80
8 Kota Mataram 159,50 32,51 12,06 0,00 0 0 204,07
9 Kota Bima 51,87 0,00 0,00 381,43 94,28 0 527,58
10 Kab. Lombok Utara 2,27 0,00 0,00 2,50 799,14 0 803,91
47.761Prov. NTB 3.762 306 128 40.609 2.937 19
Produksi Ikan Menurut asal
Tangkapan & Kab. /Kota, Tahun
2010 (Ton)
Total ikan yang dihasilkan oleh Provinsi nTB adalah seberat 47.761 ton yang didominasi oleh produksi ikan tambak dengan produksi
mencapai 85,03% dari totalnya dan sisanya dihasilkan oleh jenis perikanan lainnya. Untuk total produksi ikan, Kab. sumbawa
menghasilkan sebagian besar produksi ikan di Prov. nTB yaitu mencapai 69,67%.
Dari tabel di samping, terlihat juga bahwa Kab. sumbawa sangat dominan dalam menghasilkan ikan tambak. Kab. Lombok Timur
sangat dominan dalam menghasilkan ikan kolam dan ikan penangkapan, sedangkan Kab. Lombok Barat dan Kab. Lombok Tengah
sangat dominan dalam mengahsilkan ikan keramba dan ikan sawah.
-
Perekonomian 21
No Kabupaten/Kota Hotel Kamar
1 Kab. Lombok Barat 22 1.330
2 Kab. Lombok Tengah 1 108
3 Kab. Lombok Timur - -
4 Kab. Sumbawa 3 52
5 Kab. Dompu - -
6 Kab. Bima - -
7 Kab. Sumbawa Barat - -
8 Kota Mataram 8 523
9 Kota Bima - -
10 Kab. Lombok Utara 5 149
39 2.162Prov. NTB
Jumlah Hotel dan akomodasi
Lainnya Kab. /Kota, Tahun 2010
Ketersediaan hotel dan akomodasi lainnya di
Provinsi nTB sangat mendukung pariwisata yang
dikembangkan di beberapa daerah di provinsi
tersebut.
Terdapat sebanyak 39 hotel dengan total kamar
tersedia sebanyak 2.162 buah. Hotel dan kamar lebih
banyak terdapat di Pulau Lombok yang lebih banyak
memiliki daerah destinasi wisata dibandingkan daerah
di P. sumbawa. Kab. Lombok Barat memiliki paling
banyak hotel dan kamar dengan masing-masing 22
dan 1.330 buah diikuti Kota Mataram dengan 8 hotel
dan 523 kamar, serta Kab. Lombok Utara dengan 5
hotel dan 149 kamar.
-
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi NUSA TENGGARA BARAT22
Kesejahteraan Masyarakat1. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
2. Tingkat Pengangguran Terbuka
3. Jumlah Penduduk Miskin & Garis Kemiskinan
-
Kesejahteraan Masyarakat 23
2009 2010
1 Kab. Lombok Barat 61,27 61,71
2 Kab. Lombok Tengah 60,26 60,73
3 Kab. Lombok Timur 62,21 62,68
4 Kab. Sumbawa 65,72 66,07
5 Kab. Dompu 64,93 65,51
6 Kab. Bima 64,81 65,18
7 Kab. Sumbawa Barat 66,16 66,47
8 Kab. Lombok Utara 58,40 58,96
9 Kota Mataram 71,82 72,32
10 Kota Bima 68,02 68,56
Provinsi NTB 64,66 65,20
No. DaerahIPM
Indeks Pembangunan Manusia
(IPM) se-Prov. NTB Tahun 2009-
2010
Terdapat peningkatan iPM di Provinsi nTB
dari 64,66 pada tahun 2009 menjadi 65,20
pada tahun 2010. Daerah yang memiliki
iPM tertinggi pada tahun 2010 adalah Kota
Mataram dengan 72,32 dan yang terendah
ada di Kab. Lombok Utara dengan angka
58,96. Dari 10 daerah yang ada di provinsi
tersebut setengahnya berada di atas rata-
rata provinsi dan sisanya ada di bawahnya.
seluruh kabupaten/kota yang ada di P
sumbawa memiliki iPM di atas rata-rata
provinsi kecuali Kab. Bima, sedangkan yang
ada di P Lombok berada di bawah rata-rata
provinsi kecuali Kota Mataram.
-
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi NUSA TENGGARA BARAT24
Desember Tahunan Desember Tahunan
1 KOTA MAKASSAR 0,49 3,21 1,15 6,64
2 WATAMPONE 0,61 6,67 0,65 6,59
3 KOTA PALU 0,88 5,6 1,73 6,3
4 KOTA MANADO 0,38 2,34 1,5 6,15
5 KOTA TARAKAN 1,76 7,01 1,79 7,74
6 KOTA SAMARINDA 0,26 3,99 0,46 6,79
7 KOTA BALIKPAPAN 0,31 3,54 0,72 7,16
8 KOTA BANJARMASIN 0,26 3,8 1,17 8,71
9 KOTA PALANGKA RAYA 0,34 1,38 1,2 9,15
10 SAMPIT -0,43 2,83 1,2 9,15
11 KOTA SINGKAWANG 1,29 1,2 0,11 6,96
12 KOTA PONTIANAK 0,66 4,86 0,9 8,26
13 KOTA KUPANG 1,01 6,33 0,91 9,6
14 MAUMERE -0,83 5,16 1,09 8,25
15 KOTA BIMA 0,24 4,03 1,36 6,2
16 KOTA MATARAM 0,65 3,14 1,61 10,61
17 KOTA DENPASAR 0,57 4,29 0,94 7,84
No DAERAH2009 2010
Inflasi 66 Kota Tahun 2007-2011
(Desember & Tahunan)
Berdasarkan data BPs tahun 2009 dan 2010, dari 2 kota
di Provinsi nTB yang dipantau inflasinya, Kota Mataram
memiliki laju inflasi tahunan lebih rendah dibandingkan
Kota Bima pada tahun 2009, namun memiliki tingkat
inflasi bulan Desember yang lebih tinggi dibandingkan
Kota Bima. Kota Mataram memiliki tingkat inflasi tahunan
sebesar 3,14% , sedangkan tingkat inflasi tahunan di
Kota Bima adalah 4,03%. sementara itu, laju inflasi di
Kota Mataram pada bulan Desember sebesar 0,65%,
sedangkan di Kota Bima adalah 0,24%. Untuk tahun
2010, Kota Mataram memiliki laju inflasi lebih tinggi
dibandingkan Kota Bima baik untuk bulan Desember
maupun tahunan. Laju inflasi pada bulan Desember 2010
di Kota Mataram adalah sebesar 1,61%, sedangkan laju
inflasi di Kota Bima adalah 1,36%. sementara itu, laju
inflasi tahunan di Kota Mataram adalah 10,61, sedangkan
di Kota Bima adalah 6,2%.
-
Kesejahteraan Masyarakat 25
Pengangguran
(Orang)TPT (%)
Pengangguran
(Orang)TPT (%)
Pengangguran
(Orang)TPT (%)
1 Kab. Lombok Barat 19.096 4,93 14.282 5,12 13.551 4,89
2 Kab. Lombok Tengah 21.928 5,22 25.481 5,69 24.037 5,94
3 Kab. Lombok Timur 30.479 5,80 21.415 3,93 22.514 4,59
4 Kab. Sumbawa 13.719 6,95 12.327 5,88 10.412 5,17
5 Kab. Dompu 6.067 6,94 5.359 5,31 5.716 5,87
6 Kab. Bima 8.705 4,71 7.141 3,14 10.114 5,13
7 Kab. Sumbawa Barat 3.617 8,32 3.731 6,54 2.731 4,99
8 Kab. Lombok Utara - - 3.156 3,29 4.535 4,85
9 Kota Mataram 20.095 10,78 19.126 8,96 12.760 6,70
10 Kota Bima 7.552 11,27 7.125 9,39 4.172 6,36
5,33Prov. NTB 131.258 6,25 119.143 5,29 110.542
No. Kabupaten/Kota
Agustus 2009 Agustus 2010 Agustus 2011
Jumlah Pengangguran dan Tingkat Pengangguran
Terbuka (TPT), Tahun 2009-2011
Berdasarkan data BPs tahun 2009-2011, jumlah
pengangguran berkurang setiap tahunnya. sedangkan
tingkat pengangguran terbuka (TPT) turun naik. Pada
tahun 2009, jumlah pengangguran adalah 131.258
orang yang kemudian menurun pada tahun 2010
sebesar 119.143 dan terus menurun lagi menjadi
110.542. sementara itu, TPT tahun 2009 adalah 6,25%
kemudian menurun menjadi 5,29% namun kembali naik
menjadi 5,33%.
Pada tahun 2011, jumlah pengangguran tertinggi ada
di Kab. Lombok Tengah dan terendah ada di Kab.
sumbawa Barat. Untuk TPT, angka tertinggi ada di
Kota Mataram , sedangkan yang terendah ada di Kab.
Lombok Timur.
-
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi NUSA TENGGARA BARAT26
2009 2010 2009 2010
1 Kab. Bima 89,70 85,20 20,42 19,41
2 Kab. Dompu 49,52 43,60 21,76 19,90
3 Kab. Lombok Barat 208,49 129,70 24,02 21,59
4 Kab. Lombok Tengah 187,59 171,40 20,94 19,92
5 Kab. Lombok Timur 270,61 263,60 23,96 23,82
6 Kab. Sumbawa 104,98 90,40 23,85 21,75
7 Kota Mataram 60,64 58,20 15,41 14,44
8 Kota Bima 18,89 18,30 13,65 12,80
9 Kab. Sumbawa Barat 24,34 25,10 23,01 21,82
10 Kab. Lombok Utara - 86,30 - 43,14
No. Kabupaten/KotaJumlah (000 jiwa) Persentase
Prov. NTB 1.014,75 971,70 21,88 21,58
Jumlah dan Persentase
Penduduk Miskin se-Prov. NTB
Tahun 2009-2010
salah satu indikator keberhasilan pembangunan adalah semakin berkurangnya jumlah penduduk miskin di suatu wilayah perekonomian
tertentu. Berdasarkan data jumlah dan persentase kemiskinan tahun 2009 dan 2010, diketahui bahwa terdapat penurunan baik
jumlah penduduk miskin dan persentase kemiskinan di Provinsi nTB. Jumlah penduduk miskin menurun dari 1.014.000 orang pada
tahun 2009 menjadi 971.700 orang pada tahun 2010, sedangkan persentase nya menurun dari 21,88% pada tahun 2009 menjadi
21,58% pada tahun 2010. Kabupaten Lombok Timur memiliki jumlah penduduk miskin tertinggi tahun 2010, sedangkan Kota Bima
adalah yang terendah. sementara itu, angka persentase penduduk miskin tertinggi ada di Kabupaten Lombok Utara, sedangkan
yang terendah ada di Kota Bima juga.
-
Keuangan Daerah 27
Gambaran Umum Keuangan Daerah
-
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi NUSA TENGGARA BARAT28
Komposisi APBD Prov. nusa Tenggara Barat Agregat Prov., Kab., dan Kota
Keterangan: 2008-2011 realisasi; 2012 Anggaran
2008 2009 2010 2011 2012Pendapatan 5.605,86 6.070,16 6.960,59 8.586,04 9.380,18Belanja 5.572,09 5.992,15 6.915,50 8.463,27 9.688,62Surplus/Defisit 33,76 78,01 45,09 122,77 (308,44)Pembiayaan 379,81 355,08 324,28 286,48 13,00
(2.000,00)
-
2.000,00
4.000,00
6.000,00
8.000,00
10.000,00
12.000,00
Mili
ar R
upia
h
-
Keuangan Daerah 29
Komposisi Pendapatan APBD Prov. nusa Tenggara Barat Agregat Prov., Kab.,dan Kota
Keterangan: 2008-2011 realisasi; 2012 Anggaran
2008 2009 2010 2011 2012PAD 629,42 719,04 825,21 1.377,76 1.324,27Daper 4.842,89 5.079,47 5.563,28 6.020,86 7.191,20L2PyS 133,55 271,65 572,10 1.187,42 864,71
-
1.000,00
2.000,00
3.000,00
4.000,00
5.000,00
6.000,00
7.000,00
8.000,00M
iliar
Rup
iah
-
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi NUSA TENGGARA BARAT30
Komposisi Belanja APBD Prov. nusa Tenggara Barat Agregat Prov., Kab.,dan Kota
Keterangan: 2008-2011 realisasi; 2012 Anggaran
2008 2009 2010 2011 2012B. Pegawai 2.997,21 3.403,87 4.111,33 4.499,58 5.087,83B. Barang Jasa 842,95 828,85 919,60 1.325,14 1.441,85B. Modal 1.180,13 1.111,36 1.104,47 1.835,90 1.950,22B. Lain2 551,79 648,07 780,11 802,65 1.208,72
-
1.000,00
2.000,00
3.000,00
4.000,00
5.000,00
6.000,00M
iliar
Rup
iah
-
Keuangan Daerah 31
Uraian PAD Pajak daerah Retribusi daerah Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkanLain-lain PAD yang
sah
Kabupaten/Kota 352.411 89.536 101.684 79.422 81.769
Provinsi 535.446 404.085 49.680 50.467 31.213
Komposisi Pendapatan Asli Daerah APBD Prov. nusa Tenggara Barat Agregat Prov., Kab., dan Kota (rata-rata realisasi APBD 2008-2011)
Komposisi PAD Kab/Kota Komposisi PAD Prov.
(Dalam Juta Rupiah)
25,4%
28,9%22,5%
23,2%
Pajak daerah
Retribusi daerah
Hasil pengelolaankekayaan daerahyang dipisahkan
Lain-lain PAD yangsah
75,5%
9,3%
9,4% 5,8%
-
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi NUSA TENGGARA BARAT32
Komposisi Pajak Daerah APBD Prov. nusa Tenggara Barat (Perbandingan rata-rata realisasi APBD 2008-2010 dengan realisasi APBD 2011)
Pajak Bahan Bakar Kendaraan
Bermotor
Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor
Pajak Kendaraan Bermotor
Pajak Air Bawah Tanah
Pajak Air Permukaan
Bea Balik Nama Kendaraan di
atas air
rata-rata 2008-2010 35,801 34,346 29,543 0,299 0,011 0,000
2011 28,354 43,858 27,712 0,000 0,076 0,000
(Dalam Juta Rupiah)
0,0
5,0
10,0
15,0
20,0
25,0
30,0
35,0
40,0
45,0
50,0
Pajak BahanBakar Kendaraan
Bermotor
Bea Balik NamaKendaraanBermotor
Pajak KendaraanBermotor
Pajak Air BawahTanah
Pajak AirPermukaan
Bea Balik NamaKendaraan di
atas air
%
rata-rata 2008-2010 2011
-
Keuangan Daerah 33
(Dalam Juta Rupiah)
Komposisi Pajak Daerah APBD Kab./Kota Prov. nusa Tenggara Barat (Perbandingan rata-rata realisasi APBD 2008-2010 dengan realisasi APBD 2011)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
BPHTBPajak
Penerangan Jalan
Pajak Hotel
Pajak Restoran
Pajak Pengambilan
dan Pengolahan Bahan Galian Golongan C
lain-lain
Pajak Reklame
Pajak Hiburan
Pajak Air Bawah Tanah
Pajak Sarang Burung Walet
Pajak Parkir
Bea Balik Nama
Kendaraan Bermotor
rata-rata 2008-2010 0,00 36,73 29,38 18,40 8,31 1,39 3,10 1,75 0,00 0,43 0,50 0,00
2011 23,59 23,10 19,92 19,33 4,20 3,29 2,46 1,82 1,70 0,59 0,29 0,00
0,05,0
10,015,020,025,030,035,040,0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
%
rata-rata 2008-2010 2011
-
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi NUSA TENGGARA BARAT34
Tren simpanan Pemda se-Provinsi nusa Tenggara Barat di Perbankan Agregat Prov., Kab., dan Kota
0
200
400
600
800
1.000
1.200
1.400
1.600
1.800
2.000
Jan feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt sep Okt Nov Des
Mili
ar R
upia
h
2009 2010 2011 2012
-
Keuangan Daerah 35
Potret Dana simpanan Pemda di Perbankan Prov. nusa Tenggara Barat Dalam bentuk Tabungan, simpanan Berjangka dan Giro Agregat Prov., Kab., dan Kota
2008 2009 2010 2011
NTB 408.381 425.501 383.674 440.152
Nasional 71.601.901 59.812.944 62.088.098 80.445.845
0
2.000.000
4.000.000
6.000.000
8.000.000
2008 2009 2010 2011
NTB Nasional
10.000.000
30.000.000
50.000.000
70.000.000
90.000.000
-
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi NUSA TENGGARA BARAT36
Trend Persentase Dana idle Terhadap realisasi Belanja Daerah Prov. nusa Tenggara Barat
Agregat Prov., Kab., dan Kota
2009 2010 2011
NAS NTB NAS NTB NAS NTB
Belanja 389,7 5,99 424 6,92 498,1 8,46
Idle 59,8 ,43 62,1 ,38 80,5 ,44
% Idle/Blj 15,35% 7,10% 14,65% 5,55% 16,16% 5,20%
+ Trend persentase dana idle
terhadap realisasi belanja daerah
di wilayah Provinsi nusa Tenggara
Barat mengalami trend menurun
dari tahun anggaran 2010 dan
2011
+ Hal ini menunjukkan bahwa
penyerapan belanja semakin baik
di wilayah Provinsi nusa Tenggara
Barat
7,10%
5,55% 5,20%
15,35% 14,64%
16,15%
0,00%
2,00%
4,00%
6,00%
8,00%
10,00%
12,00%
14,00%
16,00%
18,00%
2009 2010 2011
NTB Nasional
-
Keuangan Daerah 37
Estimasi realisasi Belanja Daerah Agregat Prov., Kab. dan Kota sampai Dengan Bulan september 2012
(Persentase)
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des2011 4.766 8.450 14.016 20.283 26.774 33.085 42.448 54.399 58.753 67.065 76.116 98.8402012 4.890 8.247 13.265 20.141 26.240 34.541 42.777 50.794 57.773
4.766 8.45014.016 20.283
26.77433.085
42.448
54.39958.753
67.06576.116
98.840
4.8908.247
13.26520.141
26.24034.541
42.77750.794
57.773
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
%
2011 2012
secara persentase, estimasi realisasi belanja daerah sampai
dengan bulan september 2012 adalah sebesar 57,8%, lebih rendah
dibandingkan dengan realisasi pada periode yang sama tahun 2011.
-
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi NUSA TENGGARA BARAT38
Estimasi realisasi Belanja Daerah Agregat Prov. nusa Tenggara Barat
sampai Dengan Bulan september 2012 (Persentase)
+ rata-rata realisasi APBD 2012 sampai dengan bulan september 2012 agregat per prov. adalah sebesar 57,8%.
+ Terdapat 12 daerah yang mempunyai realisasi belanja di bawah rata-rata sedangkan 21 daerah mempunyai
realisasi belanja di atas rata-rata.
+ realisasi belanja terendah adalah Prov. Kalimantan Timur yaitu sebesar 41,6% sedangkan yang tertinggi adalah
Prov. Maluku Utara sebesar 71,2%.
57,8
00
10
20
30
40
50
60
70
80
Kalti
m
Riau DK
I
Babe
l
Papu
a
Papb
ar
Kalse
l
Bali
Bant
en
Beng
kulu
Kalb
ar
Sum
ut
Jam
bi
Sum
bar
Jaba
r
DIY
Kalte
ng
Sum
sel
Kepr
i
Aceh
Jate
ng
Sultr
a
NTT
Sulb
ar
NTB
Sulte
ng
Mal
uku
Jatim
Lam
pung
Goro
ntal
o
Sulse
l
Sulu
t
Mal
ut
-
Keuangan Daerah 39
opini BPK atas LKPD Pemda se-Provinsi nusa Tenggara Barat
Nama DaerahOPINI BPK
2008 2009 2010
Prov. Nusa Tenggara Barat WDP WDP TMP
Kab. Bima WDP WDP WDP
Kab. Dompu TMP TMP TMP
Kab. Lombok Barat WDP WDP WDP
Kab. LombokTengah WDP WDP WDP
Kab. LombokTimur WDP WDP WDP
Kab. Lombok Utara WDP WDP
Kab. Sumbawa WDP WDP WDP
Kab. Sumbawa Barat WDP WDP WDP
Kota Bima TMP TMP TMP
Kota Mataram WDP WDP WDP
-
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi NUSA TENGGARA BARAT40
Kondisi Keuangan DaerahIndikator Kondisi Keuangan Daerah
1. Rasio Pendapatan Daerah / Jumlah Penduduk
2. Rasio PAD/ Total Pendapatan Daerah
3. Rasio Ruang Fiskal / Total Pendapatan Daerah
4. Rasio Pajak Daerah dan Retribusi Daerah/ PDRB
5. Rasio Belanja Modal / Total Belanja Daerah
6. Rasio Total Pendapatan Daerah / Total Belanja Daerah
7. Rasio Belanja Pegawai Tidak Langsung / Total Belanja Daerah
8. Rasio SiLPA tahun sebelumnya / Belanja Daerah
9. Rasio Pembayaran Pokok Hutang dan Bunga / Total Pendapatan Daerah
-
Kondis i Keuangan Daerah 41
Kondisi Keuangan Daerah Prov. nusa Tenggara Barat Agregat Prov., Kab., dan Kota
Pendapatan Daerah / Jumlah Penduduk PAD / Total Pendapatan Daerah
+ rasio ini mengukur tingkat kemampuan daerah dalam melayani
per satu orang penduduknya
+ rasio pendapatan daerah per kapita provinsi nusa Tenggara
Barat memiliki tren meningkat seperti tren pendapatan per
kapita nasional. namun demikian, pendapatan per kapita
Provinsi nusa Tenggara Barat lebih rendah dibandingkan
dengan pendapatan per kapita nasional
+ rasio ini mengukur tingkat kemandirian daerah yaitu kemampuan
daerah dalam mendanai belanjanya dengan pendapatan asli
daerah (PAD)
+ rasio PAD Per Total Pendapatan Daerah Provinsi nusa Tenggara
Barat memiliki tren yang meningkat seperti tren secara nasional.
namun demikian, rasio PAD per total Pendapatan Daerah
Provinsi nusa Tenggara Barat lebih rendah dibandingkan rasio
secara nasional
1.462,69 1.601,20 1.640,40
1.823,58
2.217,44
1.194,13 1.284,64 1.369,00
1.546,73 1.907,92
0
500
1.000
1.500
2.000
2.500
2007 2008 2009 2010 2011
Ribu
an
Nasional prov. Nusa Tenggara Barat
0,16 0,18 0,18 0,19
0,21
0,10 0,110,12 0,12
0,16
-
0,05
0,10
0,15
0,20
0,25
2007 2008 2009 2010 2011
Nasional prov. Nusa Tenggara Barat
-
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi NUSA TENGGARA BARAT42
Kondisi Keuangan Daerah Prov. nusa Tenggara Barat Agregat Prov., Kab., dan Kota
Ruang Fiskal / Total Pendapatan Daerah Pajak Daerah + Retribusi Daerah / PDRB
+ rasio ini mengukur seberapa besar ruang fiskal atau keleluasaan
yang dimiliki daerah dalam menggunakan dananya secara bebas
dalam menentukan prioritas belanja yang akan didanai
+ Tren rasio ruang fiskal per total pendapatan daerah Provinsi nusa
Tenggara Barat memiliki kecenderungan menurun seperti halnya
rasio secara nasional, walaupun sedikit naik di tahun anggaran
2011. rasio ruang fiskal per total pendapatan daerah Provinsi nusa
Tenggara Barat lebih rendah dibandingkan dengan rasio secara
nasional
+ rasio ini mengukur tingkat kemampuan daerah dalam menggali
potensi pajak dan retribusi daerahnya
+ Tren rasio pajak daerah dan retribusi daerah per PDrB Provinsi
nusa Tenggara Barat memiliki tren yang meningkat seperti halnya
tren nasional. Pada tahun 2011, rasio pajak daerah dan retribusi
daerah per PDrB Provinsi nusa Tenggara Barat memiliki nilai
lebih rendah dibandingkan dengan rasio secara nasional
0,55 0,49
0,44 0,41 0,40
0,42 0,36 0,32
0,28 0,30
-
0,20
0,40
0,60
2007 2008 2009 2010 2011
Nasional prov. Nusa Tenggara Barat
1,34%
1,42%1,27%
1,33%1,58%
1,19%
1,46%1,36%
1,28%1,53%
0,00%
0,50%
1,00%
1,50%
2,00%
2007 2008 2009 2010 2011
Nasional prov. Nusa Tenggara Barat
-
Kondis i Keuangan Daerah 43
Kondisi Keuangan Daerah Prov. nusa Tenggara Barat Agregat Prov., Kab., dan Kota
Belanja Modal / Total Belanja
+ rasio ini mengukur seberapa besar daerah mengalokasikan belanja modal terhadap total belanjanya
+ Tren rasio belanja modal per total belanja Provinsi nusa Tenggara Barat cenderung menurun seperti tren rasio secara nasional, namun pada tahun 2011 mengalami kenaikan yang besar. Pada tahun 2011 tersebut, rasio belanja modal per total belanja Provinsi nusa Tenggara Barat relatif sama dengan rasio secara nasional
+ rasio ini mengukur tingkat kemampuan keuangan daerah dalam mendanai belanja daerah
+ Tren rasio total pendapatan daerah per total belanja daerah Provinsi nusa Tenggara Barat memiliki tren meningkat terutama pada tahun anggaran 2009 yang lebih tinggi daripada rasio secara nasional. Pada tahun 2011, rasio total pendapatan daerah per total belanja daerah Provinsi nusa Tenggara Barat memiliki nilai lebih rendah dibandingkan dengan rasio secara nasional.
Rasio Total Pendapatan Daerah /
Total Belanja Daerah
28,95% 27,46% 26,19%22,17%
21,67%24,32%
21,18%18,55%
15,97%21,69%
0,00%5,00%
10,00%15,00%20,00%25,00%30,00%35,00%
2007 2008 2009 2010 2011
Nasional prov. Nusa Tenggara Barat
103,64%
102,66%
97,04%
102,22%
105,70%104,68%
100,61%
101,30%
100,65% 101,45%
92,00%94,00%96,00%98,00%
100,00%102,00%104,00%106,00%108,00%
2007 2008 2009 2010 2011
Nasional prov. Nusa Tenggara Barat
-
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi NUSA TENGGARA BARAT44
Kondisi Keuangan Daerah Prov. nusa Tenggara Barat Agregat Prov., Kab., dan Kota
Rasio Belanja Pegawai Tidak Langsung /
Total Belanja DaerahRasio SiLPA Tahun Sebelumnya / Belanja Daerah
+ rasio ini mengukur seberapa besar daerah mengalokasikan belanja
pegawai tidak langsung terhadap total belanjanya
+ rasio belanja pegawai tidak langsung per total belanja daerah Provinsi
nusa Tenggara Barat cenderung meningkat pada tahun 2009 dan
2010 kemudian menurun pada tahun 2011. Pada tahun 2011, rasio
belanja pegawai tidak langsung per total belanja daerah Provinsi
nusa Tenggara Barat lebih tinggi dibandingkan dengan rasio secara
nasional.
+ rasio ini mengukur proporsi siLPA tahun sebelumnya terhadap belanja daerah tahun berjalan
+ rasio siLPA terhadap belanja daerah Provinsi nusa Tenggara Barat cenderung menurun sama dengan rasio secara nasional yang juga cenderung turun. namun demikian, pada tahun 2011 rasio siLPA terhadap belanja Provinsi nusa Tenggara Barat lebih rendah dibandingkan rasio secara nasional.
28,4%
35,9%39,4% 40,6% 40,2%
39,5%
34,7%
44,7% 45,4% 43,3%
0,0%
10,0%
20,0%
30,0%
40,0%
50,0%
2007 2008 2009 2010 2011
Nasional prov. Nusa Tenggara Barat
20,06%
17,07%
17,56%
12,29% 11,47%
7,89%
8,57%
7,13% 5,92%4,34%
0,00%
5,00%
10,00%
15,00%
20,00%
25,00%
2007 2008 2009 2010 2011
Nasional prov. Nusa Tenggara Barat
-
Kondis i Keuangan Daerah 45
Kondisi Keuangan Daerah Prov. nusa Tenggara Barat Agregat Prov., Kab., dan Kota
Rasio Pembayaran Pokok Hutang dan Bunga /
Total Pendapatan Daerah
+ rasio ini mengukur proporsi pembayaran pokok utang dan bunga
yang harus dibayar dari pendapatan daerah dalam satu periode.
+ rasio pembayaran pokok utang dan bunga per total pendapatan
daerah di Provinsi nusa Tenggara Barat memiliki tren yang
fluktuatif. Pada tahun 2011, rasio pembayaran pokok utang dan
bunga per total pendapatan daerah Provinsi nusa Tenggara Barat
lebih rendah dibandingkan rasio secara nasional.
0,59%0,45%
0,68%0,78%
0,70%0,65%
0,88%
0,39% 0,62% 0,30%
0,00%
0,20%
0,40%
0,60%
0,80%
1,00%
2007 2008 2009 2010 2011
Nasional prov. Nusa Tenggara Barat
-
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi NUSA TENGGARA BARAT46
Penyusunan buku Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah
dilaksanakan dengan kerjasama yang solid dan tidak akan dapat
terselesaikan tanpa kontribusi dari seluruh pihak di lingkungan
Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan. oleh karena itu
apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya disampaikan
dalam rangkaian kata berikut ini:
+ Ucapan terima kasih ditujukan kepada Direktur Jenderal
Perimbangan Keuangan Dr. Marwanto Harjowiryono dan
Direktur Evaluasi Pendanaan dan informasi Keuangan Daerah
Drs. Yusrizal ilyas, MPA yang telah memberikan arahan dan
bimbingan hingga terselesaikannya penyusunan buku ini.
+ Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada subdirektorat
Data Keuangan Daerah, Direktorat Evaluasi Pendanaan dan
informasi Keuangan Daerah yang telah menyediakan data
ringkasan APBD 2012 dan realisasi APBD 2011 melalui
sistem informasi Keuangan Daerah dan kepada Bagian
Umum, sekretariat Jenderal Perimbangan Keuangan
yang telah menyediakan data Daerah Dalam Angka dan
memfasilitasi hingga tersedianya buku ini.
+ selanjutnya terima kasih kepada tim dari subdirektorat
Evaluasi Dana Desentralisasi dan Perekonomian Daerah
yang terdiri dari Putut Hari satyaka, sE. MPP; Krisnandar,
sE; Prasetyo indro s.,sE, ME; Aris soedjatmiko, s.sos,
MM; Wahyu Widjayanto, sE, MM; Edi soeprijono, s.sos;
Arif Zainuddin Fansyuri, Ak., ME; Femmy Ferdiansyah, sH;
Chrisliana Tri Ferayanti, sE, ME; Lukman Adi santoso, sE.,
ME.; Mauliate H. silitonga, sE; nanag Garendra Timur, s.si;
rizki Anggunani, s.si; shinta Theresia Purba; virgin Marthalia
yang telah melakukan input dan pengolahan data sekaligus
mendukung penulisan dan melakukan editing buku ini.
Terima kasih atas kerja kerasnya.
Ucapan Terima Kasih
-
sumber Data 47
siKD, Kementerian Keuangan
Prov. nusa Tenggara Barat Dalam Angka 2007 2010, BPs
www.ntbprov.go.id
Sumber Data
-
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi NUSA TENGGARA BARAT48