kementerian keuangan republik indonesia direktorat...
TRANSCRIPT
KEBIJAKAN PENGALOKASIAN
DAK FISIK 2021
DIREKTORAT DANA TRANSFER KHUSUS
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Evaluasi Kondisi APBN 2020“Pandemi Covid 19 telah mengubah secara sangat signifikan
perencanaan, penganggaran dan pelaksanaan APBN-APBD TA 2020”
COVID-19 MERUBAH ARAH PEREKONOMIAN GLOBAL SECARA DRASTIS
3
Potensi PDB global yang hilang di 2020-2021
~$5 triliun
seukuran ekonomi
Jepang
(Citigroup & JP Morgan)
Proy. pertumbuhan
ekonomi global 2020
3,3%Proyeksi Januarisebelum COVID-19
Proyeksi Maret/Aprilsetelah COVID-19 -2,2%
-1,9% -1,1%
(IMF)
(EIU
)
(Fitch
)
(JP Morgan)
Resesi ekonomi global tersebut disebabkan disrupsi sisi demand-supply
Langkah pencegahan yang ekstrim
dan tak terhindarkan:• Penurunan output akibat distancing/WFH/lockdown
• Penurunan output akibat gangguan rantai pasokan
Dampak ekonomi :• Penurunan pendapatan masyarakat
• Penurunan permintaan/konsumsi
• Peningkatan pengangguran
• Potensi kebangkrutan
Kerugian ekonomi global
akibat COVID-19
=
Optimisme pemulihan global seketika berubah menjadi ancaman resesi pasca pandemi COVID-19
COVID-19 BERIMBAS BESAR BAGI EKONOMI NASIONAL
4
Harus direspon dengan kebijakan extraordinary untuk melindungi masyarakat, dunia usaha dan
stabilitas sektor keuangan
Dengan berbagai langkah extraordinary, Pemerintah berupaya menjaga agar pertumbuhan tidak menuju
skenario sangat berat
5,3%(APBN 2020)
2,3%-0,4%(sangat berat) (berat)
Sebelum COVID-19
Sesudah COVID-19
Proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2020
Sama halnya dengan dunia dan negara-negara lain, ancaman COVID-19 pada perekonomian
Indonesia sangat signifikan
Eskalasi COVID-19 dan perlambatan ekonomi yang tajam harus dimitigasi dampaknya pada
kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, kesinambungan dunia usaha, serta stabilitas
sektor keuangan – melalui kebijakan extraordinary
Potensi dampak sosial penurunan
pertumbuhan
Kemiskinan
Pengangguran
Skenario
Sangat Berat
Skenario
Berat
+5,23 +2,92
+3,78 +1,16
(juta orang)
BANYAK MASYARAKAT BERPOTENSI KEHILANGAN PEKERJAAN DAN PENGHASILAN
5
Dukungan pemerintah mutlak diperlukan untuk menghindari lonjakan pengangguran & angka kemiskinan
APBN 2020 MENGALAMI PERUBAHAN YANG SIGNIFIKAN
• APBN 2020 mengalami perubahan besar, deficit melebar melebihi 3% PDB
6
KEMENTERIAN KEUANGANREPUBLIK INDONESIA
7
Pemberian Insentif bagi Nakes sebesar Rp4.645,2 miliar,
bersumber dari:
*Keputusan Menteri Kesehatan No.HK.01.07/MENKES/278/2020
Kebijakan BOK Tambahan dalam DAK
Non Fisik
S.d saat ini belum ada proses pencairan :
» Sosialisasi baru dilakukan pada akhir April s.d awal Mei
» Daerah masih dalam proses identifikasi dan pendataan
tenaga medis yang terlibat dalam penanganan Covid19
» Data dari Daerah perlu di verifikasi Kemenkes
» Target pencairan mulai bulan Mei
• BOK Tambahan Rp3.700 miliar, dan
• Cadangan BUN Rp945,2 miliarNo Uraian Satuan Besaran
1. Dokter Spesialis OB Rp15.000.000,00
2. Dokter Umum dan Gigi OB Rp10.000.000,00
3. Bidan dan Perawat OB Rp 7.500.000,00
4. Tenaga Kesehatan Lainnya OB Rp 5.000.000,00
DAK DALAM PENANGANAN COVID-19
Penambahan Menu Kegiatan pada 3 Subbidang
di DAK Bidang Kesehatan dengan potensi
refocusing sebesar Rp9.357 miliar untuk:
» Pembangunan/Rehab Ruang Isolasi
Tekanan/Non Tekanan Negatif
» Mobile X-Ray
» Ventilator
» Syringe/Infusion/Suction Pump/lainnya
300 Daerah mengusulkan refocusing sebesar Rp826,6 miliar
280 Daerah disetujui refocusing dengan nilai Rp769,1 miliar
Terdapat 96 daerah mengusulan RK-Covid lebih dari 1
Subbidang sehingga total 376 daerah/subbidang :
188 pada Pelayanan Rujukan
28 pada RS Rujukan
160 pada Pengendalian Penyakit
Telah disalurkan Rp768,9 miliar
Kebijakan Refocusing dalam DAK Fisik
BANTUAN LANGSUNG TUNAI (BLT) DESA
8
Bantuan Langsung Tunai Desa (BLT Desa) adalah pemberian uang tunai kepada keluarga miskin atau tidak mampu di desa untuk mengurangi dampak ekonomi akibat adanya pandemi COVID-19
• keluarga miskin atau tidakmampu yang berdomisili di Desa bersangkutan; dan
• tidak termasuk penerima PKH, Kartu Sembako, dan Kartu PraKerja
KRITERIA PENERIMA MANFAAT
Paling sedikit memenuhi:
02 03
• Total anggaran Rp42,39 triliun yang bersumber dari Dana Desa
• Dianggarkan dlm APBDesa maks sebesar70% dari Dana Desa yang diterima desaatau lebih dari 70% dengan persetujuandari pemerintah kabupaten/kota;
• Besaran BLT Rp600.000/KPM/bulanselama 3 bulan (April-Juni) dan Rp300.000/KPM/bulan selama 6 bulan(Juli-Desember)
ANGGARAN
01
• Pendataan calon penerima BLT Desamempertimbangkan Data TerpaduKesejahteraan Sosial (DTKS) dariKementerian Sosial.
• Pendataan calon penerima BLT Desa dilakukan oleh Kepala Desa /Tim Relawan Desa dengan pendampingan dari Pemda.
• Juklak diatur lebih lanjut olehkementerian teknis terkait.
MEKANISME BLT DESA
KEBIJAKAN UNTUK PERCEPATAN PEMULIHAN EKONOMI DAERAH
SKEMA ANGGARAN SASARAN
CADANGAN
DAK FISIK
Sdh ditetapkan dlm
Perpres 54/2020
Pagu Rp8,7 T
Infrastruktur padat karya
Leverage ekonomi
Pelaksanaan Jangka pendek (3 sd. 4 bulan)
INSENTIF (DID) Cadangan BA-BUN Daerah yang mampu melakukan :
penyesuaian APBD secara sehat utk penanganan Covid-19.
pengelolaan bansos secara efektif.
pemberdayaan UMKM, industri kreatif, pariwisata.
Pembiayaan daerah melalui pinjaman program
PINJAMAN RIDF dari World Bank
dikelola PT SMI
Pembiayaan (infra & non infra) yang dapat mendorong
percepatan pemulihan ekonomi (pinjaman program).
Daerah yang kapasitas fiskalnya memadai
HIBAH Sudah dianggarkan
dalam Perpres
No.54/2020
Pagu Rp3,3T
Daerah yang sektor pariwisata dan PDRD-nya terdampak
Covid, terutama pada kawasan daerah prioritas pariwisata
nasonal.
Pemberian kompensasi atas penurunan/pembebasan pajak
hotel/ restoran untuk mendorong jumlah kunjungan wisata.
Kebijakan Fiskal dan TKDD 2021
“Dampak dari pandemi Covid 19 akan sangat mewarnai
perencanaan dan penganggaran APBN-APBD TA 2021
utamanya untuk pemulihan ekonomi."
10
ARAH KEBIJAKAN FISKAL 2021Transisi Menuju Normal Pasca Pandemi Covid-19: Percepatan Pemulihan Sosial - Ekonomi dan Penguatan Reformasi untuk keluar dari Middle Income Trap
11
KEBIJAKAN FISKAL 2021Mendukung pemulihan dan penguatan fondasi ekonomi nasional
1. Reformasi Kesehatan: pemulihan dan penguatan
sistem kesehatan & health security preparedness
2. Reformasi Program Perlindungan Sosial: pemulihan
dan penguatan program bansos dan pengalihan
subsidi
3. Reformasi Pendidikan: peningkatan kualitas SDM,
ICT, Litbang dan infrastruktur Pendidikan menuju
industry 4.0 (knowledge economy)
4. Reformasi TKDD: Quality control TKDD , mendorong
Pemda dalam pemulihan ekonomi dan kesehatan,
pendidikan
5. Reformasi Belanja: Fokus program prioritas (zero
based), berorientasi hasil (result based), efisiensi dan
antisipatif (automatic stabilizer)
1. Reformasi Pendapatan: mendukung
pemulihan dunia usaha dan optimalisasi
melalui inovasi kebijakan
2. Reformasi PNBP: kebijakan dan
pengelolaan PNBP yang antisipatif
terhadap volatilitas dan risiko dan
memberikan manfaat jangka panjang.
3. Dukungan Industri: mitigasi dampak
untuk percepatan pemulihan ekonomi
dan restrukturisasi transformasi ekonomi
RECOVERY DAN REFORMASI BELANJA
TEMA
KEBIJAKAN FISKAL
REFORMASI PENDAPATAN
Percepatan Pemulihan Sosial - Ekonomi dan Penguatan
Reformasi untuk Keluar dari Middle Income Trap
12
KEBIJAKAN TKDD 2021
Selaian dampak kesehatan dan
pelemahan ekonomi, Covid-19
berdampak signifikan dalam
pelaksanaan APBD 2020:
•Volume APBD turun signifikan,
dimana belanja APBD secara nasional
turun hingga 30% (setara Rp383 T)
•Penanganan kesehatan dan
peningkatan bansos untuk social
safety net menyebabkan realokasi
belanja daerah secara besar-besaran
•Program-program pembangunan
fisik hampir 50% ditunda atau
dibatalkan
Upaya Pemulihan Ekonomi:
•Pembangunan infra aksesibilitas & konektivitas kawasan sentra pertumbuhan
ekonomi.
•Pembangunan & perbaikan fasilitas layanan sektor tertentu dengan
karakteristik penciptaan lapangan kerja,
•Perbaikan sistem pelayanan investasi daerah.
•Melanjutkan beberapa program DAK Prioritas yg ditunda di 2020.
Sinergi TKDD dan K/L dalam Human Capital Development (Pendidikan,
Kesehatan):
•Pengetatan mandatory spending DTU utk Pendidikan dan Kesehatan.
•Dukungan untuk program merdeka belajar.
•Peningkatan kemampuan pelayanan RS dan FKTP.
Peningkatan Belanja Infrastruktur Daerah
•Pemanfaatan creative financing, seperti pinjaman daerah, penerbitan
Obligasi Daerah dan/atau KPBU.
•Pembangunan infrastruktur melalui mekanisme kerja sama antar Daerah.
•Dukungan TKDD untuk pelaksanaan creative financing melalui
skema pendanaan terintegrasi (integrated funding).
Kondisi 2020 Fokus Kebijakan TKDD 2021
Mendukung pemulihan dan penguatan fondasi ekonomi nasional
13
PENGUATAN KEBIJAKAN DTKDTK yang sinergis dan harmonis dalam mendukung pemulihan ekonomi dan pembangunan SDM
• Berbasis program agar terjadi sinergi yang kuat antar
bidang dan antara belanja K/L dengan DTK, utamanya
untuk DAK yang besifat penugasan, misal program
penguatan ketahanan pangan, program penanganan
stunting, program penyediaan infrastruktur berkelanjutan.
• Penganggaran DTK berbasis medium term planning,
agar sinergis dan berkelanjutan:
• Berbasis kinerja : capaian tahun n-1 menjadi salah
satu dasar pengalokasian dan target yang tegas untuk
setiap tahunnya;
• Peningkatan monitoring.
• DTK (dan Hibah) dapat menjadi insentif bagi pelaksanaan
creative financing (pinjaman, obligasi daerah, KPBU,
kerjasama antar daerah) : Integrated Funding
• Pembangunan dan/atau perbaikan jalan pada
jalur penghubung utama arus distribusi
logistik dan fasilitas pendukung pariwisata.
• Mendukung peningkatan investasi di daerah
melalui dukungan operasionalisasi sistem
pelayanan investasi di daerah.
• Mendukung konsep merdeka belajar, a.l reform
pengelolaan BOS.
• Peningkatan kapasitas RS dan FKTP serta
penguatan BOK dalam kemampuannya untuk
menangani krisis kesehatan .
Reformasi Pengelolaan
Dana Transfer Khusus
Mendukung Pemulihan Ekonomi
dan Pembangunan SDM
14
Kebijakan DAK Fisik 2021
15
Pada TA 2021, DAK Fisik dibagi menjadi 2 Jenis:
Jenis RegulerJenis Penugasan
BidangPendidikan
BidangKesehatan
Tema Konektivitas
Tema PenurunanStunting
(lokus major project)
Tema Penanggulangan Kemiskinan dan Ketahanan Pangan
(lokus major project, KPPN, daerah afirmasi)
Tema Penyediaan InfrastrukturEkonomi Berkelanjutan
(lokus major project, KPPN, daerahafirmasi)
Arah KebijakanDAK Fisik TA 2021
Bidang Jalan
Bidang Transportasi Perdesaan
Bidang Transportasi
Perairan/Laut
Kesehatan
KB
Air Minum
Sanitasi
LHK (*baru)
Air Minum
Sanitasi
PerumahanPermukiman
Jalan
Perikanan
IrigasiPertanian Jalan
LHK
Pariwisata
IKM
*Transportasi Perdesaan dan
Perairan difokuskan untuk daerah
berciri afirmasi
LHK
1 Pembangunan/peningkatan rehabilitasi jaringan irigasi (IRIGASI)
2 Penyediaan alat pertanian dan penyuluhan pertanian (PERTANIAN)
3 Penyediaan alat tangkap ikan dan budidaya perikanan (PERIKANAN)
4Pembangunan/REHABILITAS Jalan mendukung Kawasan produksi
(JALAN)
5Penyediaan Infrastruktur Perumahan Swadaya (PERUMAHAN &
PERMUKIMAN)
6Pembangunan/peningkatan Sistem penyediaan Air Minum/Sambungan
Rumah (AIR MINUM)
7Pembangunan/Pengembangan Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik
Terpusat/Setempat (SANITASI)
8 Pengelolaan persampahan (LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN)
Arah KebijakanDAK Fisik TA 2021PENUGASAN (1)
• Terdiri atas 3 Program Utama bersifat lintas bidang untuk mendukung pencapaian sasaran Major Project dan Prioritastertentu
• Ditujukan untuk Daerah Prioritas (Lokasi Prioritas di KBI dan KTI, dan memiliki target waktu penyelesaian isu
tertentu)
• Bersifat Top-Down, dengan konsultasi/konfirmasi daerah
1. Tema Penurunan Stunting(Lokus Major Project)
1 Pemberian makanan tambahan (KESEHATAN)
2 Pembangunan Posyandu/Pelayanan Ibu dan anak (KESEHATAN)
3Pembangunan/peningkatan Sistem Penyediaan Air
Minum/Sambungan Rumah (AIR MINUM)
4Pembangunan/Pengembangan Sistem Pengolahan Air Limbah
Domestik Terpusat/Setempat (SANITASI)
5 Penyediaan Sarana Kit Anti Stunting (KELUARGA BERENCANA)
6
Pengelolaan persampahan serta sarana dan prasarana pendukung
dalam rangka penanganan stunting (LINGKUNGAN HIDUP DAN
KEHUTANAN)
2. Tema Penanggulangan Kemiskinan
dan Ketahanan Pangan
(Lokus Major Project, KPPN dan Daerah Afirmasi)
Arah KebijakanDAK Fisik TA 2021PENUGASAN (2)
1Pembangunan/peningkatan/rehabilitasi jalan akses menuju Kawasa Prioritas
(JALAN)
2Pembangunan Amenitas Kawasan Wisata dan Pembangunan Atraksi (Daya
Tarik) Kawasan Wisata (PARIWISATA)
3 Pembangunan Sentra IKM (INDUSTRI KECIL MENENGAH)
4Pengelolaan sampah, dan Kawasan Taman Wisata Nasional (LINGKUNGAN
HIDUP DAN KEHUTANAN)
3. Tema Penyediaan Infrastruktur Ekonomi Berkelanjutan
(Lokus Major Project, KPPN dan Daerah Afirmasi)
KEGIATAN :
Arah KebijakanTema Percepatan Penurunan Kematian Ibu
dan Stunting TA 2021Target 2021 : 360 Daerah Prioritas
Penurunan angka kematian ibu dan bayi dan Penurunan
stunting dengan dukungan subbidang yang terintegrasi sebagai
berikut :
Percepatan perbaikan gizi masyarakat
Percepatan peningkatan kesehatan ibu dan bayi
Penguatan sistem kesehatan termasuk ketersediaan sarana,
prasarana, dan alat kesehatan di fasilitas pelayanan
kesehatan (RS, Puskesmas dan Laboratotium Kesehatan)
Perbaikan kualitas kesehatan lingkungan, air minum dan
sanitasi
Peningkatan pengasuhan 1000 Hari Pertama Kehidupan
(HPK)
Peningkatan pengetahuan kesehatan reproduksi bagi calon
pengantin
Program percepatan penurunan kematian
ibu dan stunting terdari dari beberapa
bidang, yaitu:
Bidang Kesehatan
Bidang Keluarga Berencana dan
Kesehatan Reproduksi
Bidang Sanitasi
Bidang Air Minum
Bidang Lingkungan Hidup dan
Kehutanan (Baru)
Menu Kegaitan dalam Tema PercepatanPenurunan Kematian Ibu dan Stunting TA 2021
KESEHATAN Penguatan promosi, surveillans gizi dan tata laksana
gizi
Penyediaan makanan tambahan
Penguatan puskesmas poned
Penuatan rumah sakit PONEK
Penguatan peran PSC 119
KELUARGA BERENCANA
Penyediaan alat bermain untuk Baduta
Penyediaan sarana KIT siap nikah anti stunting
LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
Pembangunan early warning system untuk bencana
lingkungan hidup melalui pembangunan alat/sistem
pemantauan kualitas air secara kontinyu, otomatis
dan online dan pengadaan peralatan laboratorium
untuk pengujian kualitas air dan merkuri dalam
rangka penanganan stunting
Pengelolaan persampahan serta sarana dan
prasarana pendukung dalam rangka penanganan
stunting
AIR MINUM DAN SANITASI
Penyediaan akses air minum melalui
perluasan/pembangunan/peningkatan SPAM
jaringan perpipaan dan pembangunan SPAM bukan
jaringan perpipaan.
Penyediaan akses sanitasi melalui
Pembangunan/Pengembangan Sistem Pengolahan
Air Limbah Domestik Terpusat/Setempat
Penyediaan akses sanitasi melalui sarana dan
prasarana pengolahan sampah berupa
pembangunan TPS3R.
Adanya kesesuaiandengan tema terhadapArah Kebijakan pada RKP (Bidang-Bidang), KEM PPKF, dan TKDD
Adanya Sinergiantara Belanja K/L dan DAK Fisik
Mengacu padaasumsipertumbuhanekonomi dan asumsipendapatan negara, maka DAK Fisik 2021 akan mengalamipenurunan pagukeseluruhan daripagu 2020
Adanya penggunaan Dana Cadangan TA 2020 pada beberapa Bidang DAK Fisik
DAK FISIK 2021
KEBIJAKAN PAGU ALOKASI DAK FISIK 2021
Timeline Pengalokasian DAK Fisik TA 2021
Pengusulan
• 4 Juni – 3 Juli 2020
Verifikasi Kemendagri
• 4 – 20 Juli 2020
Penilaian Awal
• 5 – 31 Juli 2020
Forum Sinkronisasi
• 1 – 30 Agt 2020
Finalisasi Pengalokasian
• 1 – 30 Sept 2020
Pembahasan RAPBN
• 1 – 30 Okt 2020
TERIMA KASIH