kementerian pekerjaan umum perumahan rakyat … · umum dan perumahan rakyat nomor 06/prt/m/2019...
TRANSCRIPT
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM PERUMAHAN RAKYAT
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
POLITEKNIK PEKERJAAN UMUM
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Politeknik Pekerjaan Umum
Tahun Anggaran 2019
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-
Nya sehingga dapat menyelesaikan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Tahun 2019, dalam rangka memenuhi kewajiban sebagaimana diamanahkan dalam Undang-
Undang Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah,
Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (SAKIP), Permen PAN dan RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja, Permen PAN
dan RB Nomor 10 Tahun 2015 tentang Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Pemerintah Pusat,
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 09/PRT/M/2018 tentang
penyelemggaraan SAKIP di Kementerian PUPR.
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) merupakan sistem yang
menghasilkan suatu bentuk laporan, yaitu Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) yang
mengungkap tentang keberhasilan dan hambatan dalam pelaksanaan program dan kegiatan
guna mencapai tujuan dan sasaran strategis Politeknik PU 2019. Laporan kinerja ini menyajikan
capaian kinerja berdasarkan pada indikator indikator serta prinsip transparansi dan akuntabilitas,
agar masyarakat dan berbagai pihak yang berkepentingan dapat memperoleh gambaran tentang
kinerja Politeknik PU, hal ini dimaksudkan untuk memberikan keyakinan yang memadai bahwa
program-program yang dilakukan berjalan sesuai dengan yang ditargetkan.
Penyusunan LAKIP ini sebagai bentuk pertanggungjawaban tentang tugas-tugas yang
telah dilakukan oleh Politeknik PU Tahun Anggaran 2019 sesuai Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 06/PRT/M/2019 tentang Struktur Organisasi dan Tata
Kerja Politeknik PU, dan laporan ini menyajikan target dan capaian kinerja seperti yang tertuang
dalam Penetapan Kinerja tahun 2019. Dengan tercapainya target dalam sasaran strategis
diharapkan akan mendorong tercapainya misi yang akan dikembangkan oleh Politeknik PU.
Harapan kami laporan ini dapat memberikan informasi gambaran objektif tentang
kinerja Politeknik Pekerjaan Umum dalam rangka meningkatkan kinerja di masa mendatang,
sebagai satu upaya mewujudkan tata kelola institusi yang akiuntabel dan transparan serta
pemerintahan yang baik (Good Governance), selain itu diharapkan juga dapat menjadi acuan
yang berkesinambungan dalam merencanakan dan melaksanakan program-program
pendidikan Politeknik PU pada tahun-tahun mendatang.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Politeknik Pekerjaan Umum
Tahun Anggaran 2019
iv
RINGKASAN EKSEKUTIF
Laporan kinerja ini disusun sebagai wujud dan tekad Politeknik PU dalam
melaksanakan kewajiban sebagaimana diamanahkan dalam Undang-Undang Nomor 8
Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan
Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah, dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi RI Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan
Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Perencanaan kinerja merupakan proses penyusunan rencana kinerja sebagai
penjabaran dari sasaran strategis yang telah ditetapkan dan akan dilaksanakan oleh
Politeknik PU melalui berbagai kegiatan dalam tahun anggaran 2019.
Kontrak kinerja Politeknik Pekerjaan Umum Tahun 2019 ada 4 (empat) bidang
layanan, yaitu layanan pendidikan, layanan sarana dan prasarana internal, layanan
dukungan manajemen satker, dan layanan perkantoran. Kinerja Politeknik Pekerjaan
Umum Tahun 2019 masih ada yang belum tercapai kinerjanya karena beberapa kendala,
untuk itu dibutuhkan usaha-usaha mengatasi kendala tersebut di tahun 2020 agar
capaian kinerja dalam mendukung kinerja Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat tercapai dengan maksimal.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Politeknik Pekerjaan Umum
Tahun Anggaran 2019
v
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ii DAFTAR ISI iii DAFTAR TABEL iv DAFTAR GAMBAR v RINGKASAN EKSEKUTIF vi BAB I PENDAHULUAN 1 Gambaran Umum Organisasi.................................................................................. 1 Dasar Hukum Organisasi......................................................................................... 2 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi................................................................... 3 Isu Strategis……………………………………………………………………………….
Peran Strategis dan Permasalahan Yang Dihadapi.................................................
7
7 Sistimatika Penulisan Laporan................................................................................ 16 BAB II PERENCANAAN KINERJA 17 Uraian Singkat enstra............................................................................................ 17 Perencanaan dan Perjanjian Kinerja....................................................................... 20 Metode Pengukuran................................................................................................ 23 Target tahun ini menurut Renstra............................................................................ 23 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 23
Capaian Kinerja Organisasi..................................................................................... 23
Perbandingan Kinerja Organisasi............................................................................ 27
Analisis Kinerja Organisasi..................................................................................... 30
Efisiensi dan Efektifitas........................................................................................... 30
BAB IV PENUTUP 31
Permasalahan......................................................................................................... 31
Langkah ke Depan.................................................................................................. 31 LAMPIRAN 32
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Politeknik Pekerjaan Umum
Tahun Anggaran 2019
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Sandingan Target dan Realisasi Kinerja
Tabel 2.1 Profil SDM Berdasarkan Status Kepegawaiannya
Tabel 2.2 Profil SDM Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 2.3 Profil SDM Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tabel 2.4 Profil SDM Berdasarkan Usia
Tabel 2.5 Profil ASN Berdasarkan Golongan Kepegawaian
Tabel 2.6 Profil SDM Berdasarkan Teknik dan Non Teknik
Tabel 2.7 Data Pegawai Non-ASN Berdasarkan Tugas
Tabel 2.8 Data Sarana Prasarana
Tabel 3.1 Capaian Kinerja Organisasi
Tabel 3.2 Data Target dan Realisasi Pendidikan Politeknik Pekerjaan Umum
Tabel 3.3 Data Realisasi Keuangan Penyelenggaraan Pendidikan Politeknik Pekerjaan Umum
Tabel 3.4 Data Pelaksanaan Kontraktual Perangkat Pengelolaan Data dan Komunikasi
Tabel 3.5 Data Capaian Pengadaan Perangkat Pengelolaan Data dan Komunikasi
Tabel 3.6 Data Kontraktual Kegiatan Layanan Dukungan Manajemen Satker
Tabel 3.7 Capaian Layanan Dukungan Manajemen Satker
Tabel 3.8 Data Kontraktual Kegiatan Layanan Perkantoran
Tabel 3.8 Tabel Capaian Layanan Perkantoran
Tabel 3.8 Rekap Capaian Kinerja TA 2019
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Politeknik Pekerjaan Umum
Tahun Anggaran 2019
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Struktur Organisasi Politeknik Pekerjaan Umum
Gambar 2.1 Perjanjian Kinerja Tahun 2019
Gambar 2.2 Rincian Perjanjian Kinerja Tahun 2019
Gambar 2.3 Grafik Realisasi Keuangan TA 2019
Gambar 2.4 Grafik Realisasi Fisik TA 2019
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Politeknik Pekerjaan Umum
Tahun Anggaran 2019
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 GAMBARAN UMUM ORANGNISASI
Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor:
06/PRT/M/2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja Politeknik Pekerjaan Umum. Pendirian
Politeknik PU ini merupakan langkah yang tepat untuk mensuplai tenaga kerja yang
berkompeten khususnya bidang konstruksi. Lulusannya diharapkan tidak cukup memiliki
ijazah, namun harus mendapat sertifikat kompetensi level terampil, kompetensi lulusan sesuai
kebutuhkan di lapangan. Politeknik PU merupakan salah satu bentuk terobosan Kementerian
PUPR untuk memenuhi kebutuhan dunia industri terhadap tenaga konstruksi terampil, dalam
menghadapi tantangan global dan tantangan nasional pembangunan infrastruktur ke-PU-an.
Politeknik Pekerjaan Umum merupakan Perguruan Tinggi (PT) rintisan baru di bawah
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), dengan dipimpin oleh
Direktur yang bertanggung jawab kepada Menteri PUPR melalui kepala Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian PUPR.
Seluruh proses pembelajaran dilakukan di kampus Politeknik PU, Jl. Prof. Soedharto,
SH Tembalang, Semarang Jawa Tengah. Praktikum laboratorium selain akan dilaksanakan
di kampus Semarang, juga akan dilakukan di beberapa laboratorium milik Kementerian PU
yang ada di Bandung, sedangkan praktek lapangan akan dilakukan di lokasi-lokasi proyek
infrastruktur Kementerian PUPR.
Pada awal pembentukan ini, Politeknik PU fokus pada jurusan Teknik sipil dan
dirancang memiliki tiga (3) program studi diantaranya :
1) Program Studi Teknologi Konstruksi Bangunan Air
2) Program Studi Teknologi Konstruksi Bangunan Gedung dan
3) Program Studi Teknologi Konstruksi Jalan dan Jembatan.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Politeknik Pekerjaan Umum
Tahun Anggaran 2019
2
1.2. DASAR HUKUM ORAGINSASI
1. Keputusan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia
Nomor : 1159/KPTS/I/208 tentang Izin Pembukaan Program Studi Dalam Rangka
Pendirian Politeknik Pekerjaan Umum di Kota Semarang Yang diseleranggarakan
oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
2. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor:
06/PRT/M/2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja Politeknik Pekerjaan Umum
mempunyai tugas menyelanggarakan penyelenggaraan Pendidikan vokasi,
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dibidang pekerjaan umum.
3. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
4. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;
6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional (RPJPN) 2005—2025;
7. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
8. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
9. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan
10. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen
11. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2010 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan
dan Penyelenggaraan Pendidikan.
12. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 73
Tahun 2013 Tentang Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang
Pendidikan Tinggi
13. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015—2019;
14. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 49
Tahun 2014 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi
15. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 50
Tahun 2014 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi
16. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 87
Tahun 2014 tentang Akreditasi Program Studi Dan Perguruan Tinggi
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Politeknik Pekerjaan Umum
Tahun Anggaran 2019
3
17. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 095
Tahun 2014 tentang Pendirian, Perubahan, dan Pembubaran Perguruan Tinggi
Negeri Serta Pendirian, Perubahan, dan Pencabutan Izin Perguruan Tinggi Swasta
18. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2015 tentang
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
19. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi No. Tahun tentang
Statuta Politeknik Negeri Pekerjaan Umum
1.3. TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI :
Dalam melaksanakan tugas Politeknik PU mempunyai fungsi:
a. penyusunan rencana dan program pendidikan;
b. pelaksanaan pendidikan;
c. pelaksanaan penelitian;
d. pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat;
e. pelaksanaan administrasi umum dan keuangan, serta pengembangan sistem manajemen mutu;
f. pelaksanaan sistem pengawasan internal;
g. pembinaan sivitas akademika dan kemahasiswaan;
h. pengelolaan unit penunjang perguruan tinggi; Penyusunan rencana, program, dan anggaran pelaksanaan uji coba sistem pendidikan dan pelatihan;
i. pengelolaan administrasi akademika dan kemahasiswaan;
j. pengelolaan mutu; dan
k. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan.
Sementara itu, Politeknik PU mempunyai fungsi sebagai berikut:
1. Melaksanakan program pendidikan vokasi dalam sejumlah bidang pengetahuan khusus; 2. Melaksanakan penelitian; 3. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan bidang profesi yang
menjadi tanggung jawabnya; 4. Melaksanakan kegiatan pelayanan administrasi. Untuk mewujudkan tugas pokok dan fungsi Politeknik PU di atas, maka disusunlah struktur
organisasi Politeknik Pekerjaan Umum (terlampir) :
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Politeknik Pekerjaan Umum
Tahun Anggaran 2019
4
a. Direktur;
Mempunyai tugas memimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat, membina tenaga pendidik, peserta didik, alumni, dan tenaga
administrasi, mengelola administrasi Politeknik dan, membina hubungan dengan
lingkungan.
b. Wakil Direktur I;
Mempunyai tugas memimpin pelaksanaan kegiatan di bidang pendidikan dan
pembelajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, program studi,
laboratorium dan workshop.
c. Wakil Direktur II;
Mempunyai tugas memimpin pelaksanaan kegiatan di bidang sistem penjaminan mutu,
pengawasan internal, komputer dan teknologi informasi, serta mengkoordinasikan
kegiatan administrasi umum dan keuangan.
d. Wakil Direktur III;
Mempunyai tugas memimpin pelaksanaan kegiatan di bidang bahasa dan perpustakaan,
hubungan masyarakat dan kerja sama, serta mengkoordinasikan pembinaan dan
pelayanan kesejahteraan mahasiswa.
e. Dewan pertimbangan;
Mempunyai tugas memberikan pertimbangan non akademik, yang terdiri dari tokoh
masyarakat dan ahli di bidang pekerjaan umum yang diangkat oleh direktur.
f. Senat;
Merupakan unsur penyusun kebijakan yang menjalankan fungsi penetapan,
pertimbangan, dan pengawasan pelaksanaan kebijakan akademik Politeknik.
g. Satuan Penjaminan Mutu;
Merupakan unsur pembantu pimpinan di bidang dokumentasi, pemeliharaan, dan
pengendalian sistem penjaminan mutu pendidikan, satuan penjaminan mutu dipimpin
oleh kepala yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada direktur. Pembinaan
satuan penjaminan mutu secara teknis dilaksanakan oleh wakil direktur II.
h. Satuan Pengawas Internal;
Merupakan unsur pengawas yang menjalankan tugas pengawasan nonakademik sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dipimpin oleh kepala yang berada di
bawah dan bertanggungjawab kepada direktur, pembinaan satuan pengawas internal
secara teknis dilaksanakan oleh wakil direktur II.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Politeknik Pekerjaan Umum
Tahun Anggaran 2019
5
i. Bagian Administrasi Akademik dan Umum;
Mempunyai tugas melaksanakan fasilitasi penyusunan rencana dan program pendidikan,
fasilitasi penyusunan bahan ajar, pengelolaan administrasi akademik, praktik kerja
lapangan, kemahasiswaan, pengelolaan kerjasama, kehumasan, urusan kealumnian,
urusan keuangan, pengelolaan aset, organisasi, sumber daya manusia, tata usaha, dan
rumah tangga.
j. Subbagian Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan;
Mempunyai tugas melakukan fasilitasi penyusunan rencana dan program pendidikan,
fasilitasi penyusunan bahan ajar, pengelolaan administrasi akademik, dan penyiapan
pelaksanaan praktek kerja lapangan serta pengelolaan administrasi kemahasiswaan dan
urusan kealumnian.
k. Subbagian Perencanaan dan Sistem Informasi;
Mempunyai tugas melakukan perencanaan program dan anggaran Politeknik serta
melakukan pengembangan dan pengelolaan layanan sistem informasi, pengelolaan kerja
sama, dan hubungan masyarakat.
l. Subbagian Tata Usaha.
Mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dokumen perencanaan dan pelaksanaan
anggaran, urusan perbendaharaan, penyusunan laporan keuangan, urusan pengelolaan
kearsipan, pengelolaan barang milik negara, kepustakaan, penyiapan bahan penataan
organisasi, penyusunan prosedur kerja, perumusan dan evaluasi rencana strategis dan
rencana kerja, administrasi dan pengembangan kepegawaian, kepatuhan internal,
pengelolaan aset, penyiapan kebutuhan perlengkapan perkantoran, serta urusan
ketatalaksanaan dan kerumahtanggaan.
m. Program studi;
Mempunyai tugas melaksanakan pendidikan vokasi dalam 1 (satu) rumpun disiplin ilmu
pengetahuan dan teknologi tertentu di bidang pekerjaan umum.
n. Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat;
Merupakan unsur pelaksana akademik di bidang penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Politeknik Pekerjaan Umum
Tahun Anggaran 2019
6
o. Unit Pengembangan dan Peningkatan Aktivitas Instruksional
Merupakan unsur pelaksana akademik yang mempunyai tugas memberi layanan untuk
meningkatkan dan mengembangkan kualitas pembelajaran secara sistematik dan
berkelanjutan.
p. Unit Penunjang Merupakan unsur penunjang penyelenggaraan kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi.
q. Kelompok Jabatan Fungsional Mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
1.4. TATA KERJA
Setiap unsur organisasi dalam melaksanakan tugas harus menerapkan prinsip
koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi, dan setiap pimpinan unsur organisasi bertanggung
jawab memimpin dan mengoordinasikan bawahan dan memberikan bimbingan serta petunjuk
pelaksanaan tugas bawahan dengan menerapkan sistem pengendalian intern di lingkungan
masing-masing untuk mewujudkan terlaksananya mekanisme akuntabilitas publik melalui
penyusunan, perencanaan, pelaksanaan, dan kinerja yang terintegrasi.
Politeknik PU memulai kegiatannya dengan penerimaan mahasiswa baru pertama kali
pada Tahun 2019, yang seleksinya dilakukan dibeberapa wilayah Indonesia seperti : 1. Jawa
Tengah (khusus pulau jawa), 2. Sumatera Utara (khusus wilayah sumatera), 3. Kalimantan
Tengah (khusus wilayah Kalimantan), 4. Papua (khusus wilayah papua), 5. Makassar (khusus
wilayah Sulawesi), berdasarkan hasil seleksi terdapat jumlah mahasiswa sebanyak 137
mahasiswa.
Dalam melaksanakan tugasnya proses penyelenggaraan operasional Politeknik PU
menggunakan anggaran Balai Uji Coba Sistem Pendidikan dan Pelatihan Perumahan dan
Permukiman (BUCSDPP) sebesar Rp. 15.153.187.000,- (lima belas milyar seratus lima puluh
tiga juta seratus delapan puluh tujuh ribu rupiah), anggaran yang terpakai sebesar Rp.
9.854.732.000,- (Sembilan milyar delapan ratus lima puluh empat juta tujuh ratus tiga puluh
ribu rupiah). kemudian sisa anggaranya sebesar Rp. 5.299.085.000,- (lima miliar dua ratus
sembilan puluh sembilan juta delapan puluh lima ribu rupiah) menjadi DIPA Politeknik PU
sejak tanggal 9 Oktober 2019 setelah hasil revisi, Selanjutnya mengalami revisi sebanyak 2
kali, revisi DIPA pertama dan kedua adanya penambahan anggaran insentif BABUN serta
penambahan tunjangan kinerja Direktur, Wadir, dan dosen menjadi sebesar Rp.
23.842.444.000,- (dua puluh tiga milyar delapan ratus empat puluh dua juta empat ratus
empat puluh empat ribu rupiah) DIPA terbit tanggal 12 Desember 2019.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Politeknik Pekerjaan Umum
Tahun Anggaran 2019
7
1.5. Isu Strategis
1) Pendidikan Profesi Dosen Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2012
menyatakan bahwa dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas
utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian
kepada masyarakat. Untuk menunjang kinerjanya, maka pemerintah melakukan
Sertifikasi terhadap Dosen sebagai tenaga fungsional sesuai dengan Peraturan
Menteri Pendidikan Nomor 8 tahun 2007
2) Perkembangan Teknologi Pendidikan Proses pembelajaran yang dilakukan tidak
terlepas dari pemanfaatan teknologi sebagai media pembelajaran. Perkembangan
teknologi informasi telah membawa implikasi yang signifikan dalam proses
pembelajaran. Pemanfaatan teknologi informasi dalam pembelajaran diyakini dapat
meningkatan efisensi kegiatan pembelajaran yang dilakukan.
3) Dinamika Aliansi dan Persaingan Pertumbuhan lembaga penyelenggara
pendidikan tinggi menunjukan trend positive walaupun kebijakan pemerintah
semakin ketat dalam hal pemberian ijin penyelenggaraan karena angka lulusan.
1.6. PERAN STRATEGIS DAN PERMASALAHAN YANG DIHADAPI ORGANISASI
Pendidikan vokasi adalah pendidikan tinggi yang mempersiapkan peserta didik untuk
memiliki pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu. Hal ini sejalan dengan Undang-Undang
Dasar (UUD) yang menjadi acuan dalam pengambilan kebijakan pemerintah. Dasar hukum
pembangunan Ilmu pengetahuan dan teknologi nasional dan pendidikan tinggi tersebut
adalah UUD Negara Republik Indonesia 1945 Amandemen ke-4 Pasal 28 C ayat (1) dan
Pasal 31 ayat (1), ayat (3), ayat (4), dan ayat (5). Dalam UUD Pasal 28 C ayat (1) disebutkan
bahwa “Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya,
berhak mendapatkan pendidikan, dan memperoleh manfaat dari Iptek, seni, dan budaya demi
meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia”. dalam UUD Pasal
31 ayat (1) dijelaskan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan, Pasal 31
ayat (3) menyebutkan bahwa Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem
pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang, Pasal 31 ayat
(4) menjelaskan bahwa negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya
20% dari anggaran pendapatan dan belanja negara serta dari anggaran pendapatan dan
belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan nasional. Tambahan pula,
Pasal 31 ayat (5) menyatakan bahwa Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Politeknik Pekerjaan Umum
Tahun Anggaran 2019
8
teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk memajukan
peradaban serta kesejahteraan umat manusia.
Pembangunan Ilmu pengetahuan dan teknologi dan pendidikan tinggi hanya akan
memberikan kontribusi nyata terhadap pembangunan nasional dalam upaya meningkatkan
kemajuan dan kesejahteraan masyarakat, jika pembangunan tersebut mampu menghasilkan
produk teknologi dan inovasi serta sumber daya manusia yang terampil untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat atau dapat menjadi solusi bagi permasalahan nyata yang dihadapi
oleh masyarakat. Untuk menentukan arah pembangunan di Indonesia, pemerintah Indonesia
telah merumuskan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pengembangan Ekonomi
Indonesia (MP3EI). Dokumen MP3EI ini merupakan rencana untuk mewujudkan Visi
Indonesia menjadi Negara maju yang merupakan kekuatan 10 (sepuluh) besar dunia pada
tahun 2030, dan 6 (enam) besar dunia pada tahun 2050 melalui pertumbuhan ekonomi tinggi
yang inklusif serta berkelanjutan.
MP3EI akan mendorong perubahan kearah penciptaan nilai tambah, pengembangan
ekonomi yang beragam dan inklusif sesuai dengan potensi masing masing wilayah, sinergi
pembangunan sektoral dan daerah, pembangunan transportasi yang seimbang serta
kerjasama pemerintah dengan swasta. Sesuai dengan sektor fokus yang diprioritaskan di
setiap wilayah, maka pertumbuhan tersebut perlu didukung oleh sumberdaya manusia,
tenaga terampil yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan wilayah tersebut.
Pendidikan Tinggi mempunyai peran sangat besar dalam mencetak sumberdaya
manusia seperti yang diharapkan di atas. Selain itu, sumberdaya manusia yg berkualitas
sanggup pula meningkatkan kesejahteraan masyarakat, membangun kemandirian dan daya
saing bangsa. Beberapa aspek daya saing berdasarkan aspek pendidikan tinggi dan
keterampilan, penguasaan teknologi dan tingkat inovasi Indonesia berada di bawah negara
tetangga. Aspek daya saing tersebut secara langsung berkaitan dengan kualitas, kinerja dan
fungsi Pendidikan Tinggi. Oleh karena itu, Pendidikan Tinggi dituntut untuk lebih berkualitas
dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat pada tingkatan operasional.
Hal ini membutuhkan knowledge reconstruction (Jordan, 2004), untuk membangun
pengetahuan yang lebih terapan guna menghasilkan sumber daya manusia, ilmu
pengetahuan dan teknologi yang dapat segera masuk ke dalam arus utama ekonomi. Upaya
tersebut diwujudkan melalui kebijakan terobosan yang mendasar dan berskala besar yang
tertuang dalam Higher Education Long Terms Strategy (HELTS 2003-2010), yang dalam
jangka menengah dan panjang diharapkan akan berdampak besar pada peningkatan dan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Politeknik Pekerjaan Umum
Tahun Anggaran 2019
9
pemerataan akses pendidikan, peningkatan mutu, dan daya saing pendidikan, serta
penguatan tata kelola, akuntabilitas, dan citra publik pendidikan.
Berdasarkan Undang-undang Pendidikan Tinggi nomor 12 tahun 2012 pendidikan tinggi
vokasi mendapatkan mandat seperti Politeknik Pekerjaan Umum, hal ini selaras dengan
konsep Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) yang merupakan kerangka
penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan, dan
mengintegrasikan bidang pendidikan dengan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja
dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di
berbagai sektor. Dengan demikian Politeknik PU sebagai bagian pendidikan tinggi vokasi
harus dapat menghasilkan capaian pembelajaran dengan level kualifikasi minimum tertentu
sebagaimana yang diamanatkan dalam KKNI.
Politeknik Pekerjaan Umum sebagai institusi pendidikan tinggi memiliki potensi yang
sangat besar dalam berkontribusi baik dalam pembangunan manusia yang profesional
maupun pembangunan ekonomi nasional. Secara internal potensi yang dimiliki dapat
mendorong civitas akademik berkontribusi dalam berbagai pengembangan ilmu pengetahuan
terapan dan teknologi yang dibutuhkan stakeholder.
Permasalahan yang dihadapi oleh dunia usaha dan pembangunan nasional akan
berdampak kepada peluang Politeknik PU dalam mengisi kebutuhan tenaga profesional dan
pengembangan teknologi. Melalui program strategis dan bekelanjutan yang dilakukan oleh
Politeknik PU diharapkan permasalahan yang dihadapi oleh dunia usaha maupun masyarakat
dapat secara bertahap terantisipasi. Secara keseluruhan potensi yang dimiliki meliputi asset,
fasilitas pendidikan dan penelitian, kapasitas dan kapabilitas dosen, dan potensi mahasiswa
dan lulusan. potensi merupakan kemampuan dan kekuatan yang dipunyai dan dimungkinkan
untuk dikembangkan. Pada saat ini, potensi yang dimiliki Politeknik PU dapat dilihat sebagai
berikut:
a. Sebagai Politeknik yang baru berdiri di Indonesia, Politeknik PU memiliki keunggulan
dibandingkan dengan Politeknik lainnya diantaranya adalah Kurikulum Mata kuliah khusus
seperti Green Contruction, Preservasi Jalan dan Jembatan, Pengenalan Teknologi Maju,
Mitigasi Keadaan Darurat (bencana), Drainasi dan Pengendalian Banjir, Peraturan
Perundangan, dan keterlibatan industri konstruksi yang sesuai dengan perkembangan
Revolusi Industri 4.0.
b. Politeknik PU memiliki program unggulan seperti :
1. Program studi mendukung kebutuhan Kementerian PUPR;
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Politeknik Pekerjaan Umum
Tahun Anggaran 2019
10
2. Jaminan mendapatkan sertifikasi profesi level terampil (manajemen konstruksi dan di
bidang teknis sesuai program studi);
3. Jaminan kompetensi lulusan sesuai yang dibutuhkan dilapangan. Mahasiswa akan
melaksanakan OJT, kerja praktek, workshop, dan praktikum di laboratorium selama
masa perkuliahan;
4. Keunggulan kurikulum Mata Kuliah Khusus yang tidak diajarkan pada politeknik lain;
5. Keterlibatan industri konstruksi (BUMN) secara langsung sebagai pembimbing tugas
akhir;
6. Tugas akhir wajib menggunakan studi kasus dan data pelaksanaan proyek
infrastruktur Kementerian PUPR.
1.7. Sumber Daya Manusia
Dosen
Tenaga pengajar pada Politeknik PU terdiri atas tenaga pengajar tetap dan
pengajar tidak tetap. Tenaga pengajar tetap adalah para dosen yang diangkat oleh
Kementrian PUPR untuk melaksanakan tugas pokoknya sebagai tenaga penuh waktu
dan melaksanakan tridharma perguruan tinggi dengan beban wajib 12 - 16 SKS setiap
minggu atau 36 – 48 jam tiap minggu dalam satu semester.
Tenaga pengajar yang dimiliki Politeknik PU pada tahun akademik 2019/2020
berjumlah 20 orang, yang terdiri atas dosen tetap dan dosen tidak tetap dengan
pendidikan akhir minimal S-2 seperti ditunjukan pada Tabel 5. Untuk memenuhi dosen
yang kompeten dalam bidang sipil dan konstruksi, pada tahap awal Politeknik PU akan
menjalin kerjasama dengan universitas /politeknik disekitar untuk hal pengajaran,
penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Politeknik Pekerjaan Umum
Tahun Anggaran 2019
11
Table 1. Tenaga Pengajar Politeknik PU
No.
Kualifikasi SDM Per Program Studi
Kualifikasi Akademik
Rencana Pengembangan Tahun Ke- (Orang)
I (2020
)
II (2021
)
III (2022
)
IV (202
3)
V (202
4)
Tenaga Dosen
1 Dosen Tetap Master degree/Phd
15 25 35 45 55
2 Dosen Tidak Tetap Master degree/Phd
5 5 20 25 37
Total 20 30 55 70 92
Jumlah dosen tersebut disesuaikan dengan jumlah mahasiswa Politeknik PU dengan
perbandingan 1:10 (1 dosen untuk setiap 10 mahasiswa) (lihat Tabel 9). Rasio Dosen
terhadap mahasiswa tersebut diperlukan mengingat dosen harus punya kesempatan untuk di
up-date secara berkesinambungan, tanpa mengganggu jadwal perkuliahan mahasiswa.
Rekruitmen dosen akan dilakukan sedini mungkin agar dosen memiliki kesempatan untuk
mempersiapkan diri dalam mengajar mahasiswa melalui training dan sertifikasi mata
kuliah/workshop yang akan di ampu.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Politeknik Pekerjaan Umum
Tahun Anggaran 2019
12
Tenaga Penunjang
Untuk menunjang kelancaran proses belajar mengajar, diperlukan adanya tenaga penunjang
yang meliputi Tenaga Bukan Pengajar / Tenaga Administrasi :
Tenaga administrasi adalah tenaga yang bertugas di bidang administratif dan teknis,
tenaga tersebut adalah dapat berupa tenaga struktural yang mempunyai jabatan struktural
sebagai pimpinan pada Politeknik PU yang melaksanakan tugas pengelolaan perguruan
tinggi. tenaga administrasi akademik, kemahasiswaan dan administrasi umum serta tenaga
teknis lainnya (pustakawan, pranata laboratorium/bengkel dan sebagainya), yang
diklasifikasikan menjadi 3 kelompok, yaitu Pegawai Negeri Sipil (PNS), Non PNS dan
Konsultan Individu (KI). Untuk jumlah PNS terdiri dari 38 orang, Non-PNS terdiri dari 11 orang
dan KI terdiri dari 13 orang. Pada Tabel dibawah ini akan dijelaskan mengenai SDM
berdasarkan status kepegawaiannya :
No. Status Kepegawaian Jumlah (Orang)
1. Pegawai Negeri Sipil 38
2. Non-PNS 11
3. Konsultan Individu 13
Jumlah 62
Tabel 2.1 Profil SDM Berdasarkan Status Kepegawaiannya
No. Jenis Kelamin PNS Non-PNS KI
1. Laki-Laki 29 10 7
2. Perempuan 9 1 6
Jumlah 38 11 13
Tabel 2.2 Profil SDM Berdasarkan Jenis Kelamin
Dilihat dari latar belakang pendidikannya, SDM Politeknik PU Tahun 2019 diklasifikasikan ke
dalam 6 kelompok, yaitu pendidikan SD, SMP, SMA Setara, D3, S1,S2 dan S3. Rincian
mengenai SDM dapat dilihat pada Tabel-tabel di bawah ini.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Politeknik Pekerjaan Umum
Tahun Anggaran 2019
13
No. Pendidikan PNS Non-PNS KI
1. S3 2 0 2
2. S2 21 0 1
3. S1 9 1 10
4. D3 2 0 0
5. SMA Setara 3 9 0
6. SMP 1 1 0
7. SD 0 0 0
Jumlah 38 11 13
Tabel 2.3. Profil SDM berdasarkan Pendidikan
No. Usia PNS Non-PNS KI
1. 20 – 30 1 1 10
2. 31 – 40 21 4 0
3. 41 – 50 10 6 0
4. ≥ 50 6 0 3
Jumlah 38 11 13
Tabel 2.4 Profil SDM Berdasarkan Usia
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Politeknik Pekerjaan Umum
Tahun Anggaran 2019
14
No. Golongan Kepegawaian Jumlah (Orang)
1. Golongan IV 3
2. Golongan III 28
3. Golongan II 4
4. Golongan I 1
Jumlah 36
Tabel 2.5 Profil PNS Berdasarkan Golongan Kepegawaian
No. PNS Non-PNS KI
1. Teknik 29 0 6
2. Non Teknik 9 11 7
Jumlah 38 11 13
Tabel 2.6 Profil SDM Berdasarkan Teknik dan Non Teknik
Dalam mendukung kinerja pegawai, maka dibutuhkan peran dari pihak ketiga dalam
melaksanakan tugas pendukung yang bersifat teknis, diantaranya adalah tugas keamanan,
tugas kebersihan dan tugas pengantaran dengan kendaraan dinas. Tugas-tugas tersebut
diperankan oleh pegawai Non-ASN yang digaji dengan menggunakan anggaran yang telah
terinci di dalam DIPA unit kerja. Berikut ini data pegawai Non-ASN yang berkontribusi dalam
mensukseskan kegiatan unit kerja.
No. Tugas Jumlah (Orang)
1. Pengadministrasi Umum 1
2. Keamanan 7
3. Pengemudi 2
4. Pramubakti 2
5. Kebersihan 9
Jumlah 21
Tabel 2.7 Data Pegawai Non-ASN Berdasarkan Tugas
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Politeknik Pekerjaan Umum
Tahun Anggaran 2019
15
Sarana Prasarana
Politeknik PU memiliki lahan seluas 37.869 m2 yang terdiri dari 11.820 m2
gedung/bangunan dan 26.049 m2 halaman. Halaman kantor terdiri dari ruang terbuka hijau
berupa taman, lahan parkir dan jalan akses. Untuk lebih detilnya dapat dilihat pada Tabel 3.6
berikut ini mengenai data prasarana/gedung :
Tabel 2.8 Data Sarana Prasarana
Politeknik Pekerjaan Umum juga didukung oleh sarana transportasi berupa kendaraan
bermotor roda 4 sebanyak 4 unit dan kendaraan bermotor roda 2 sebanyak 2 unit.
No. Gedung Luas Gedung
(M2)
Fungsi Jumlah
1 . Gd. Administrasi 700,49 Kantor 1 Gedung
2. Gd. Aula 864 Auditorium 1 Gedung
3. Gd. Kuliah 1 1.350 R. Kelas 2 ruang
R. Kelas 1 ruang
R. Server 1 ruang
R. Sekretariat 1 ruang
R. Tunggu 1 ruang
4. Gd. Kuliah 2 1.350 R. Kelas 3 ruang
R. Kelas 2 ruang
R.Perpustakaan 1 ruang
5. Gd. Asrama Diklat 1.425,60 Kamar menginap 31 kamar
Ruang Makan 1 ruang
Dapur 1 ruang
6 Gd. Asrama Karyasiswa 1 864 Kamar menginap 22 kamar
7. Gd. Asrama Karyasiswa 2 864 Kamar menginap 22 kamar
8. Guest House 252 Penginapan 2 unit
9. Rumah Dinas 120 Rumah Dinas
Jabatan
6 unit
10. Musholla 149,84 Tempat Ibadah 1 unit
11. Rumah Genset 17 Tempat Genset 1 unit
12. Pos Satpam 1 36 Pos Keamanan 1 unit
13. Pos Satpam 2 4,84 Pos Jaga 1 unit
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Politeknik Pekerjaan Umum
Tahun Anggaran 2019
16
1.8. SISTEMATIKA LAPORAN
Laporan kinerja Politeknik Pekerjaan Umum ini disusun dengan sistematika penulisan
sebagai berikut:
BAB I Menggambarkan tentang Gambaran Umum Organisasi, Dasar Hukum
Pembentukan Organisasi, Tugas, Fungsi, Struktur Organisasi, SDM,
Sarpras, DIPA, Peran Strategis Politeknik PU, dan Permasalahan yang
dihadapi, serta Sistematika Penulisan Laporan.
BAB II Berisi tentang Perencanaan dan Perjanjian Kinerja Politeknik PU Tahun
2019, diantaranya berisi tentang Visi, Misi, dan Tujuan Politeknik PU untuk
mencapai perencanaan kinerjanya.
BAB III Menggambarkan Akuntabilitas Kinerja Politeknik PU yang berisi tentang
Capaian Kinerja Organisasi, Capaian Kinerja Lainnya, dan Capaian Kinerja
Anggaran Politeknik PU.
BAB IV Penutup yang berisi tentang Simpulan dan Langkah-Langkah Masa Depan
Politeknik PU.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Politeknik Pekerjaan Umum
Tahun Anggaran 2019
17
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
A. Uraian Singkat Sasaran Strategis
Pendirian Politeknik PU di Semarang, Jawa Tengah, bertujuan memenuhi
kebutuhan tenaga konstruksi terampil dalam pembangunan infrastruktur bidang PUPR.
Hal ini sebagai tindak lanjut dari arahan Presiden Joko Widodo agar pendidikan
vokasional lebih ditingkatkan untuk mensuplai tenaga kerja terampil dan bersertifikat.
Sebagai bentuk pertanggungjawaban / akuntabilitas atas DIPA yang diterima
pada tahun anggaran 2019, Politeknik Pekerjaan Umum wajib membuat Laporan Kinerja
tahunan sebagai bentuk Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP).
Laporan Kinerja dibuat berdasarkan :
1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja
Instansi Pemerintah;
2. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah;
3. Permen PAN dan RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja;
4. Peraturan Menpan Nomor 25 Tahun 2012 tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi
LAKIP;
5. Permen PAN dan RB Nomor 10 Tahun 2015 tentang Tata Cara Reviu Atas Laporan
Kinerja Pemerintah Pusat;
6. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 06/PRT/M/2019
tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja
VISI POLITEKNIK PEKERJAAN UMUM
“Terwujudnya politeknik unggulan yang menghasilkan sumber daya manusia
bidang pekerjaan umum yang kompeten, profesional, berdaya saing tinggi, dan siap kerja”
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Politeknik Pekerjaan Umum
Tahun Anggaran 2019
18
MISI POLITEKNIK PEKERJAAN UMUM
1. Menyelenggarakan pendidikan Politeknik PU yang aplikatif untuk menghasilkan
SDM bidang infrastruktur ke-PU-an yang berkualitas.
2. Menyelenggarakan penelitian untuk meningkatkan penguasaan dasa yang bermanfaat
bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan kesejahteraan masyarakat dalam bidang
pekerjaan umum.
3. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat dalam bidang pekerjaan umum.
4. Membangun kerjasama dengan berbagai pihak yang terkait untuk menunjang
pendidikan, pembelajaran dan pengembangan Politeknik PU.
5. Mewujudkan Politeknik PU dengan tata kelola yang baik.
Tujuan
1. Menghasilkan lulusan ahli madya atau jenjang lebih tinggi di bidang pekerjaan umum yang
kompeten dan siap kerja.
2. Menghasilkan penelitian yang relevan dengan perkembangan teknologi konstruksi dan
bermanfaat bagi pembangunan ilmu dan kesejahteraan masyarakat dalam bidang
pekerjaan umum.
3. Menghasilkan program pengabdian kepada masyarakat yang bermanfaat dan
berdaya guna.
4. Mewujudkan kerjasama dengan berbagai pihak yang terkait untuk menunjang pendidikan,
pembelajaran dan pengembangan Politeknik PU.
5. Mewujudkan tata kelola institusi yang akuntabel dan transparan
Sasaran Strategis Politeknik PU :
1. Sasaran Strategis untuk tujuan Menghasilkan lulusan tenaga terampil bidang PUPR yang
kompeten dan siap kerja :
a) Terwujudnya peningkatan mutu dan kuantitas SDM yang kompeten siap kerja
b) Terwujudnya sarana prasarana yang optimal dan memenuhi standar mutu, serta sistem
informasi yang valid, terintegrasi dan lengkap guna memenuhi kebutuhan layanan dan
peningkatan kompetensi mahasiswa.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Politeknik Pekerjaan Umum
Tahun Anggaran 2019
19
c) Terwujudnya suasana akademik yang kondusif untuk mencapai program studi yang
unggul menghasilkan lulusan yang berdaya saing.
d) Terbentuknya pusat unggulan pengembangan teknologi konstruksi untuk sarana
Pembelajaran berbasis industry untuk membentuk SDM yang siap kerja.
2. Sasaran Strategis untuk tujuan Menghasilkan penelitian yang relevan dengan
perkembangan teknologi konstruksi dan bermanfaat bagi pembangunan ilmu dan
kesejahteraan masyarakat dalam bidang PUPR :
a) Tercapainya peningkatan mutu, kuantitas, dan relevansi penelitian.
b) Tercapainya kualitas penelitian yang inovatif dan langsung dapat diterapkan.
c) Terciptanya pelaksanaan kegiatan penelitian kepada masyarakat yang lebih
transparan dan akuntable.
3 Sasaran Strategis untuk tujuan "Menghasilkan program pengabdian kepada masyarakat
yang bermanfaat dan berdaya guna":
a) Tercapainya peningkatan mutu, kuantitas, dan relevansi pengabdian kepada
masyarakat.
b) Teciptanya pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang lebih
transparan dan akuntable
c) Terciptanya peningkatan mutu dan relevansi kegiatan kemahasiswaan yang
menunjang kompetensi dan daya serap masyarakat
4 Sasaran Strategis untuk tujuan "Mewujudkan kerjasama dengan berbagai pihak yang
terkait untuk menunjang pendidikan, pembelajaran dan pengembangan :
a) Tercapainya peningkatan jejaring kerjasama dalam negeri bidang tridharma perguruan
tinggi dengan berbagai stakeholder.
b) Tercapainya peningkatan jejaring kerjasama luar negeri bidang tridharma perguruan
tinggi.
5. Sasaran Strategis untuk Tujuan Mewujudkan tata kelola institusi yang akuntabel dan
transparan : “Terwujudnya peningkatan mutu dan efektifitas pengelolaan manajemen
institusi yang transparan dan akuntabel sesuai dengan standar yang ditetapkan”.
Untuk mencapai visi, misi, tujuan, dan sasaran strategis tersebut di atas maka rencana kinerja
Politeknik PU Tahun 2019 adalah sebagai berikut:
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Politeknik Pekerjaan Umum
Tahun Anggaran 2019
20
B. Perjanjian Kinerja (PK)
Perjanjian Kinerja berdasarkan Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2014 tentang
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah serta dalam Peraturan Menteri PAN dan RB
Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan
Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, disebutkan bahwa Perjanjian
kinerja adalah lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih
tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan program/kegiatan
yang disertai dengan indikator kinerja.
Selain peraturan di atas, tujuan penyusunan Perjanjian Kinerja yang juga dimuat
dalam Peraturan Menteri PUPR No. 9 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di Kementerian PUPR, adalah:
a. Sebagai wujud nyata komitmen antara penerima dan pemberi amanah untuk meningkatkan
integritas, akuntabilitas, transparansi, dan kinerja Aparatur;
b. Menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur;
c. Sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran
organisasi dan sebagai dasar pemberian penghargaan dan sanksi;
d. Sebagai dasar bagi pemberi amanah untuk melakukan monitoring, evaluasi dan supervisi
atas perkembangan/kemajuan kinerja penerima amanah; dan
e. Sebagai dasar dalam penetapan sasaran kinerja pegawai.
Perjanjian Kinerja berdasarkan sesuai dengan Permen PAN Nomor 53 Tahun
2014 tentang Pedoman Penyusunan Perjanjian Kinerja (PK) dan Pelaporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang berupa dokumen yang memuat
perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja
tertentu. Perjanjian kinerja merupakan proses perjanjian kegiatan tahunan dan
indikator kinerjanya berdasarkan sasaran strategis, program, dan kegiatan yang
telah ditetapkan, Dalam perjanjian kinerja ini ditetapkan rencana kinerja tahunan
untuk seluruh indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran dan kegiatan dengan
rincian sebagai berikut :
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Politeknik Pekerjaan Umum
Tahun Anggaran 2019
21
Tabel Perjanjian Kinerja Tahun 2019
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Politeknik Pekerjaan Umum
Tahun Anggaran 2019
22
2.1. Metode Pengukuran
Dengan adanya perencanaan kinerja organisasi melalui penetapan dokumen
Perjanjian Kinerja ini, maka Politeknik Pekerjaan Umum melakukan pengukuran kinerja
dengan metode sebagai berikut:
𝐾𝑖𝑛𝑒𝑟𝑗𝑎 40% 𝑥 𝑂𝑢𝑡𝑐𝑜𝑚𝑒 60% 𝑥 𝑂𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡
2.1.1 Kinerja Output
Kinerja output diukur dengan cara membandingkan antara target output yang tertuang
dalam DIPA dan capaian output atau disebut juga dengan perbandingan kinerja
anggaran. Metode pengukurannya dituangkan ke dalam rumus:
% 𝐶𝑎𝑝𝑎𝑖𝑎𝑛 𝑂𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡𝐶𝑎𝑝𝑎𝑖𝑎𝑛 𝑂𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡
𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝐷𝐼𝑃𝐴 𝑥 100%
2.1.2 Kinerja Outcome
Kinerja outcome diukur dengan cara membandingkan antara jumlah SDM
(Dosen/Tenaga Kependidikan, dan Mahasiswa) yang kompeten dengan total jumlah
SDM di Politenknik PU. Adapun metode pengukuran capaian outcome (% SDM yang
kompeten) dituangkan ke dalam rumus:
% 𝐶𝑎𝑝𝑎𝑖𝑎𝑛 𝑂𝑢𝑡𝑐𝑜𝑚𝑒𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝐷𝑀 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑜𝑚𝑝𝑒𝑡𝑒𝑛
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝐷𝑀 𝑥 100%
Berikut adalah penjelasan rumus di atas untuk menentukan komponen penghitungan
pengukuran outcome, yaitu:
Tabel : - Penjelasan Komponen Penghitungan Pengukuran Outcome
No. % Capaian
SDM Kompeten Jumlah SDM Kompeten
Jumlah SDM
Keterangan
Bidang Pendidikan dan Pelatihan Manajemen
1. Kompetensi Manajerial Struktural
Jumlah Dosen yang mengikuti Workshop / pelatihan sesuai program studi
Jumlah dosen
Workshop penyusunan bahan ajar / Pelatihan Pekerti, Appliaed Approach, Buku Ajar
% 𝐶𝑎𝑝𝑎𝑖𝑎𝑛 𝑆𝐷𝑀 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑒𝑡𝑒𝑛 𝑀𝑎𝑛𝑎𝑗𝑒𝑟𝑖𝑎𝑙𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐷𝑜𝑠𝑒𝑛
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑗𝑎𝑏𝑎𝑡 𝑆𝑡𝑟𝑢𝑘𝑡𝑢𝑟𝑎𝑙 𝑥 100%
2. Pendidikan Jumlah Mahasiswa yang lulus dengan IPK > 3,50
Jumlah Mahasiswa berprestasi
Data dari Akademik dan Kemahasiswaan
% 𝐶𝑎𝑝𝑎𝑖𝑎𝑛 𝑆𝐷𝑀 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑒𝑡𝑒𝑛 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘𝑎𝑛𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑀𝑎ℎ𝑎𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝐼𝑃𝐾 𝑚𝑖𝑛. 3,50 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑀𝑎ℎ𝑎𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑝𝑟𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖
𝑥 100%
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Politeknik Pekerjaan Umum
Tahun Anggaran 2019
23
No. % Capaian
SDM Kompeten Jumlah SDM Kompeten
Jumlah SDM
Keterangan
3. Gap Kompetensi
Jumlah orang yang telah ikut pelatihan/ peningkatan kompetensi teknis manajemen / umum
Jumlah orang yang perlu ditingkatkan
Hasil Database
% 𝐺𝑎𝑝 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑒𝑡𝑒𝑛𝑠𝑖𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝑃𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖ℎ𝑎𝑛 𝑇𝑒𝑘𝑛𝑖𝑠 𝑀𝑎𝑛𝑎𝑗./𝑈𝑚𝑢𝑚
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝐷𝑀 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 𝐷𝑖𝑡𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 𝑥 100%
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan
1. Pengembangan Jafung Dosen
Jumlah jafung Dosen yang telah memproses angka kredit sesuai jabatan pada tahun bersangkutan.
Jumlah Jafung Dosen
Teknologi Kosntruksi Bangunan Air, Jalan dan Jembatan, dan Bangunan Air
% 𝐶𝑎𝑝𝑎𝑖𝑎𝑛 𝐽𝑎𝑓𝑢𝑛𝑔 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑒𝑡𝑒𝑛𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐽𝑎𝑓𝑢𝑛𝑔 𝑑𝑜𝑠𝑒𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑚𝑝𝑟𝑜𝑠𝑒𝑠 𝐴𝐾
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐽𝑎𝑓𝑢𝑛𝑔 𝑑𝑜𝑠𝑒𝑛 𝑥 100%
(Sumber: Rencana Aksi Politeknik PU TA. 2019)
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Politeknik Pekerjaan Umum
Tahun Anggaran 2019
24
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
3.1. Capaian Kinerja Organisasi
Laporan Kinerja merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan
fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan
anggaran. Hal terpenting yang diperlukan dalam penyusunan laporan kinerja adalah
pengukuran kinerja dan evaluasi serta pengungkapan (disclosure) secara memadai
hasil analisis terhadap pengukuran kinerja.
Pengukuran capaian kinerja organisasi Politeknik Pekerjaan Umum pada
Tahun Anggaran 2019 yang dicantumkan dalam dokumen Laporan Kinerja ditentukan
oleh capaian kinerja output dan capaian kinerja outcome sebagaimana ditentukan
dalam bab sebelumnya terkait metode pengukuran, yaitu 40% capaian outcome
ditambah 60% capaian output. Adapun detil penghitungan capaian outcome maupun
capaian output kegiatan Politeknik Pekerjaan Umum akan diuraikan per output
kegiatan sebagaimana dalam DIPA.
3.1.1 Capaian Kinerja Output
Politeknik Pekerjaan Umum Tahun Anggaran 2019 berdasarkan Perjanjian
Kinerja dapat diklasifikasikan menjadi 4 kegiatan, antara lain : Layanan Pendidikan,
Layanan Sarana dan Prasarna Internal, Layanan Manajmen Satker, Layanan
Perkantoran. Adapun capaian kinerja output kegiatan yang telah dilaksanakan
selama tahun anggaran 2019 adalah sebagai berikut :
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Politeknik Pekerjaan Umum
Tahun Anggaran 2019
25
No. Sasaran Program/
Kegiatan
Indikator Kinerja
Target Capaian/Realisasi
Volume DIPA Volume DIPA
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Program: Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kegiatan: Politeknik Pekerjaan Umum
1.
Pendidikan Politeknik Pekerjaan Umum
1. Pendidikan Konstruksi Bangunan Gedung
50 467.186.000 41 467.186.000
2. Pendidikan Konstruksi Bangunan Air
50
452.186.000
46 452.186.000
3. Pendidikan Konstruksi Jalan dan Jembatan
50
452.186.000
50 452.186.000
2. Layanan Sarana Dan Prasarana Internal
1. Layanan Sarana Dan Prasarana Internal
1 18.278.400.000 1 18.278.400.000
3. Layanan Dukungan Manajemen Satker
1. Layanan Dukungan Manajemen S atker
1
998.212.000
1 998.212.000
4 Layanan Perkantoran 1. Layanan Perkantoran 1
3.194.274.000
1 3.194.274.000
TOTAL 153 23.842.444.000 140 23.842.444.000
Tabel 3.1.1 Capaian Kinerja Output T.A. 2019
3.1.2 Capaian Kinerja Output Layanan Pendidikan
a. Kegiatan Pendidikan Politeknik Pekerjaan Umum dengan Pagu Rp 1.371.558.000,- dengan proses penyerapan anggaran berikut ini dijabarkan target dan realisasi capaian jumlah Realisasi Pendidikan Politeknik PU.
Berdasarkan tabel 3.1.2 dapat diperhatikan secara garis besar bahwa capaian output Realisasi di Politeknik PU mencapai 99,85%.
No
Sasaran Program/Kegiatn
Indikatro Kinerja
Target Capaian/Realisasi
Vol. DIPA Vol. DIPA
1
Prodi Teknik Konstruksi Bangunan Gedung
Orientasi Mahasiswa Baru
50
348.980.000
41
348.879.229
Penyelenggaraan Pendidikan
208.771.000 208.130.000
Orientasi Mahasiswa Baru
192.060.000
191.845.550
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Politeknik Pekerjaan Umum
Tahun Anggaran 2019
26
2 Prodi Teknik Konstruksi Bangunan Air
Penyelenggaraan Pendidikan
50
264.561.000
46
264.555.000
3
Prodi Teknik Konstruksi Jalan dan Jembatan
Orientasi Mahasiswa Baru
50
159.316.000
50
158.373.300
Penyelenggaraan Pendidikan
197.870.000 197.725.000
TOTAL 150 1.371.558.000 137 1.369.508.079
Tabel 3.1.2 Capaian Kinerja Output Layanan Pendidikan.
3.1.3 Capaian Output Layanan Sarpras Internal
Mencapai 1674 unit barang, dengan capaian penyerapan anggaran sebesar Rp. 18.278.400.000 ,- dengan progres penyerapan anggaran Rp 18.271.516.000,- berikut ini penjabaran target dan realisasi Capaian di Politeknik Pekerjaan Umum.
Tabel 3.3. Capaian Output Layanan Sarpras Internal.
No. Indikator Output Pagu (Rp) Realisasi (Rp) Prosen-
tase (%)
1 Pengadaan Kendaraan Operasional kantor Roda 4 Double gardan (3unit) /pickup (1 unit)
4 Unit 1.528.000.000 1.528.000.000 100
2 Pengadaan Kendaraan roda 3 (Tangki / Bak )
2 Unit 82.000.000 82.000.000 100
3 Pengadaan Perangkat Pengolah Data
1 set 526.020.000 526.020.000 100
4 Pengadaan Perangkat Perekam Audio
1 Unit 198.500.000 198.500.000 100
5 Pengadaan Perangkat Videografi/Dry Cabinet
1 set 5 Unit
373.871.000 367.000.000 98,16
6 Pengadaan Peralatan Surveying 1 set
2.536.000.000 2.536.000.000 100
7 Pengadaan Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi
1 set 8.999.673.000 8.999.660.000 100
8 Pengadaan Perlengkapan Kantor dan UKM
1 set 140.580.000 140.580.000 100
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Politeknik Pekerjaan Umum
Tahun Anggaran 2019
27
9 Pengadaan Perlengkapan Asrama 1 set
779.876.000 779.876.000 100
10 Pengadaan Mesin RO (Reverse Osmosis)
2 set 199.650.000 199.650.000 100
11 Pengadaaan Alat Musik 1 set
199.350.000 199.350.000 100
12 Pengadaan Perangkat IP PABX 1 Unit
399.400.000 399.400.000 100
13 Pengadaan Penerangan Tenaga Surya (Jalan dan Taman)
24 Unit dan 25 Unit
798.000.000 798.000.000 100
14 Pengadaan Meubelair Untuk Ruang Dosen
1 set 182.435.000 182.435.000 100
15 Pengadaan Mesin Pompa Air 1 Unit
177.980.000 177.980.000 100
16 Pengadaan Meubelair 1 set
762.825.000 762.825.000 100
17 Pengadaan Peralatan dan Perlengkapan Lainya
1 set 394.240.000 394.240.000 100
Jumlah 17 Layanan 18.278.400.000 18.271.516.000 94,93
3.2 Capaaian Output Layanan Dukungan Manajemen Satker
Kegitatan Layanan Dukungan Manajemen Satker telah dilaksanakan Oleh Politeknik Pekerjaan Umum Tahun 2019 Pagu Dana Sebesar Rp. 998.212.000,- dengan
progres penyerapan anggaran Rp 947.558.939,- berikut ini penjabaran target dan realisasi Capaian di Politeknik Pekerjaan Umum :
No Indikator Output Pagu (Rp) Realisasi (Rp)
Prosen-tase (%)
1. Sinkronisasi Data
Rencana Kerja Anggaran
1 Laporan 40.829.000 40.818.000 98,39
2.
Evaluasi pelaksanaan
Kegiatan Satuan Kerja (SAKIP)
1 Laporan 97.736.000 97.130.340 99,38
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Politeknik Pekerjaan Umum
Tahun Anggaran 2019
28
3. Pelatihan Pakarti 1 Laporan 228.261.000 228.260.405 100
4. Pelatihan Applied
Approach (AA) 1 Laporan 282.574.000 282.573.007 100
5. Pengelolaan PNBP 1 Laporan 45.136.000 0 0
7.
Peningkatan Kualitas
Penyelenggaraan Kegiatan (SPIP)
1 Laporan 303.676.000 298.778.000 98,39
Jumlah 7 Laporan 998.212.000 947.558.000 94,93
Tabel 3.4 Capaian Layanan Dukungan Manajemen Satker.
3.3 Layanan Perkantoran
Kegitatan Layanan Perkantoran telah dilaksanakan Oleh Politeknik Pekerjaan Umum Tahun 2019 Pagu Dana Sebesar Rp. 3.194.274.000 ,- dengan proses penyerapan
anggaran Rp. 2.942.257.702,- berikut ini penjabaran target dan realisasi Capaian di Politeknik Pekerjaan Umum.
Berdasarkan tabel 4.1.3 dapat diperhatikan secara garis besar bahwa capaian output Realisasi
Pengadaan Layanan Perkantoran di Politeknik PU mencapai 98,69%.
No. Indikator Pagu (Rp) Realisasi (Rp) Prosen-tase (%)
1. Pembayaran Gaji Dan Tunjangan 1.870.789.000 1.621.792.699 86,65
2. Pemeliharaan Kendaraan bermotor
160.816.000 159.285.615 99,05
3. Pemeliharaan Peralatan Kantor 91.877.000 91.876.500 100
4. Langganan Daya dan Jasa 100.986.000 100.330.923 99,35
5. Operasional Perkantoran 969.806.000 968.971.965 99,91
JUMLAH 3.194.274.000 2.942.257.702 98,69
Tabel 3.5 Tabel Capaian Layanan Perkantoran.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Politeknik Pekerjaan Umum
Tahun Anggaran 2019
29
3.4 E-Monitoring Kinerja Organisasi
Pada tahun anggaran 2019 Rp. 23.842.444.000,- dana yang digunakan/Realisasi oleh Oleh Politeknik Pekerjaan Umum adalah Rp. 23.530.840.565,-. Berdasarkan
data e-monitoring online, pada akhir pelaksanaan kegiatan Tahun Anggaran 2019 kinerja Politenik PU berada pada capaian penyerapan keuangan sebesar 98,69%.
Capaian Politeknik Pekerjaan Umum Tahun 2019 adalah sebagai berikut :
*Dalam Ribu Rupiah
No. Program/
Kegiatan
Target Realisasi Prosentase
Rencana Pagu (Rp) * Realisasi Penyerapan (Rp) *
Keu. Fisik
1. Pendidikan Politeknik Pekerjaan Umum
150 1.371.558.000 137 1.369.508.079 99,85 100
2. Layananan Sarana dan Prasarana Internal
17 Layanan
18.278.400.000 17 Layanan
18.271.516.000 99,96 100
3. Layanan Dukungan Manajemen Satker
6 Layanan 998.212.000 6 Layanan 947.559.000 94,93 100
4. Layanan Perkantoran
5 layanan 3.194.274.000 5 Layanan 2.942.257.702 92,09 100
Jumlah Rp23.842.444.000
Rp23.530.840.565 98,69 100
Tabel 3.6 Rekap Capaian Kinerja TA 2019
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Politeknik Pekerjaan Umum
Tahun Anggaran 2019
30
Gambar 3.7 Grafik Realisasi Keuangan TA 2019
Gambar 3.8 Grafik Realisasi Fisik TA 2019
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Politeknik Pekerjaan Umum
Tahun Anggaran 2019
31
4.1.1. Capaian Kinerja Outcome
Politeknik PU melaksanakan kegiatan Penyelenggaraan Tridharma : Pendidikan,
Peneltian dan Pengabdian Kepada Masyarakat. Adapun capaian kinerja outcome
kegiatan yang telah dilaksanakan selama tahun anggaran 2019 dihitung dengan
urutan sebagai berikut:
a. Capaian Outcome Tridharma
Penghitungan capaian outcome Tridharma melalui akumulasi beberapa
kategori capaian, yaitu:
1) Capaian SDM/mahasiswa yang kompeten melalui kegiatan Tridharma
Komponen penghitungan capaian SDM yang dianggap kompeten melalui
kegiatan Pendidikan diambil berdasarkan jumlah mahasiswa yang berprestasi
dengan nilai IPK > 3,50 dibanding jumlah mahasiswa yang berprestasi
keseluruhan. Untuk lebih jelasnya ditunjukkan dalam tabel sebagai berikut:
Tabel : - Rekapitulasi Prestasi Mahasiswa di Tahun 2019
No. Program Studi Jumlah Mhswa
(Org) IPK > 3,50
(Org) IPK < 3,50
(Org)
1. Prodi Tek.Kons. Bangunan Air 46 32 14
2. Prodi Tek.Kons. Jalan Jembatan 50 29 21
3. Prodi Tek.Kons. Bangunan Gd. 41 30 11
Jumlah 137 91 46
(Sumber: Data Akademik dan Kemahasiswaan)
Berdasarkan data di atas, jumlah mahasiswa yang berprestasi di tahun 2019
dengan IPK > 3,50 sebanyak 91 orang dari total 137 mahasiswa. Dengan
demikian dapat diperoleh penilaian persentas capaian outcome SDM yang
kompeten melalui kegiatan Pendidikan sebesar:
% 𝑆𝐷𝑀 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑒𝑡𝑒𝑛 𝑚𝑒𝑙𝑎𝑙𝑢𝑖 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘𝑎𝑛 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑀𝑆 𝐼𝑃𝐾 3,50
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑀𝑆 𝑃𝑟𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖 𝑥 100 %
91
137 𝑥 100 %
66 %
Berdasarkan hasil perhitungan capaian output dan capaian outcome sebagaimana
di atas, kinerja Politeknik Pekerjaan Umum TA. 2019 pencapaian progres fisik dan
keuangan yang diambil dari data e Monitoring online, yaitu:
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Politeknik Pekerjaan Umum
Tahun Anggaran 2019
32
No. Sasaran/Indikator Satuan Target Realisasi Capaian/Deviasi
1. Meningkatnya Kompetensi Sumber Daya Manusia Politeknik Pekerjaan Umum bidang Pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat, sesuai program pelaksanaan Tri Dharma
Prosentase 100 98,69 1,31
4 Analisis Kinerja Organisasi
Politeknik Pekerjaan Umum melaksanakan penyelenggaraan Pendidikan sebagai
Perguruan Tinggi dengan Total 60 Pegawai terdiri dari : ASN 36 pegawai dan Dosen, Non ASN 24 pegawai serta 137 Mahasiswa. Dengan capaian realisasi keuangan sebesar Rp. 23.530.840.565,- dari pagu Anggaran Sebesar Rp. 23.842.444.000,- dan Capaian
Realisasi fisik sebesar 98,69 %, maka Politeknik Pekerjaan Umum dapat dikatakan “Baik”.
5 Efisiensi dan Efektivitas
Politeknik PU memaksimalkan sumber daya yang ada dalam rangka mencapai sasaran
strategis melalui penyusunan perencanaan anggaran dan kegiatan, pelaksanaan
kegiatan dan evaluasi terhadap semua sumber daya yang digunakan. Efisiensi yang
dilakukan adalah menyelenggarakan kegiatan perkuliahan seperti kegiatan Evaluasi,
Perbaikan Kurikulum, Bahan Ajar, Bahan Praktek Workshop dan Laboratorium.
6 Pengakuan Pihak ke-3 Kepada Unit Kerja
Politeknik Pekerjaan Umum mendapatkan piagam penghargaan dari KPPN Semarang
I sebagai Peringkat Pertama Kategori Satuan Kerja Terbaik Atas Penyampaian Gaji
Induk Semester I Tahun 2019.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Politeknik Pekerjaan Umum
Tahun Anggaran 2019
33
BAB IV
PENUTUP
5.1 Permasalahan
Adapun permasalahan yang dihadapi oleh Politeknik PU, antara lain:
1. Terbatasnya SDM untuk penyelenggaraan pendidikan pada Politeknik PU;
2. Sarana dan prasarana yang masih sangat terbatas;
3. Belum Memiliki Server dan Sistem Akademik untuk Penerimaan Mahasiswa baru;
4. Pembayaran Uang Kuliah Tunggal (UKT) mahasiswa belum dapat dimanfaatkan
karena belum terbitnya peraturan Menteri keuangan tentang penerimaan negara
bukan pajak (PNBP).
5.2 Langkah ke Depan
Pada intinya Politeknik PU akan terus berusaha meningkatkan mutu dan pelayanan
demi kepuasan pelanggan melalui antar lain:
1. Meningkatkan Kualitas Pembelajaran
2. Meningkatkan koordinasi dengan stakeholder terkait.
3. Melakukan evaluasi, perbaikan dan peningkatan terhadap seluruh sistem
operasional dan prosedur yang menunjang pelaksanaan kegiatan unit kerja
sehingga diperoleh sistem yang lebih efektif dan efisien.
4. Meningkatkan mutu Sarana dan Prasarana yang bersentuhan langsung kepada
pelanggan dan pegawai. Sarana dan prasarana tidak harus baru, namun yang
utama adalah fungsi utama sarpras dalam kondisi optimal.
5. Mengajukan proposal pemanfaatan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
melaui Uang Kuliah Tunggal (UKT) Mahasiswa Politeknik PU.
6. Merencanakan anggaran untuk kegiatan tahun 2020/2021 agar pelaksanaan
operasional Politekik Pekerjaan Umum dapat berjalan sesuai Rencana Induk
Pengembangan (RIP) dan Rencana Strategi (Renstra) 2020-2024.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Politeknik Pekerjaan Umum
Tahun Anggaran 2019
34
LAMPIRAN FOTO KEGIATAN
Dokumentasi PMB Politeknik Pekerjaan Umum 5 Kota (Semarang, Palangkaraya, Medan, Manukwari, Makasar)
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Politeknik Pekerjaan Umum
Tahun Anggaran 2019
35
Dokumentasi Kegiatan Validasi PMB Politeknik Pekerjaan Umum.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Politeknik Pekerjaan Umum
Tahun Anggaran 2019
36
Dokumentasi Kegiatan Pelatihan Pekerti dan Penyusunan Bahan Ajar
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Politeknik Pekerjaan Umum
Tahun Anggaran 2019
37
Dokumentasi Kegiatan Sidang Senat Terbuka Politeknik Pekerjaan Umum.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Politeknik Pekerjaan Umum
Tahun Anggaran 2019
38
Dokumentasi Bimbingan PDIKTI
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Politeknik Pekerjaan Umum
Tahun Anggaran 2019
39
Dokumentasi Kegiatan Ujian Tengah Semester
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Politeknik Pekerjaan Umum
Tahun Anggaran 2019
40
Dokumentasi Kegiatan Bela Negara Politeknik Pekerjaan Umum
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Politeknik Pekerjaan Umum
Tahun Anggaran 2019
41
Dokumentasi Kuliah Umum Politeknik Pekerjaan Umum Dengan DELFT
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Politeknik Pekerjaan Umum
Tahun Anggaran 2019
42
Dokumentasi Kegiatan Ujian Akhir Semester Politeknik Pekerjaan Umum
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Politeknik Pekerjaan Umum
Tahun Anggaran 2019
43
Dokumentasi Kegiatan Kerjasama Politeknik Pekerjaan Umum Dengan ENTPE
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Politeknik Pekerjaan Umum
Tahun Anggaran 2019
44
Dokumentasi Kegiatan Praktik Ilmu Ukur Tanah Mahasiswa Politeknik Pekerjaan Umum
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Politeknik Pekerjaan Umum
Tahun Anggaran 2019
45
Dokumentasi Kegiatan Kerjasama Politeknik Pekerjan Umum dengan VEDC Malang
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Politeknik Pekerjaan Umum
Tahun Anggaran 2019
46