kementerian pendidikan dan kebudayaan...

11
SIMULASI TAMPUNGAN AIR EMBUNG KUMBO DESA SUMBER ARUM UNTUK KEBUTUHAN AIR IRIGASI DESA SUMBER ARUM KECAMATAN SONGGON KABUPATEN BANYUWANGI JAWA TIMUR JURNAL Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Teknik (S.T.) Disusun Oleh : TAUFAN ANDY SUTOWO NIM. 0810643038-64 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK MALANG 2015

Upload: dangdiep

Post on 28-Apr-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN …pengairan.ub.ac.id/wp-content/uploads/2014/02/Jurnal-Taufan-Andy-S... · Hal ini terlihat dari pola tata tanam di daerah Sumber Arum yang

SIMULASI TAMPUNGAN AIR EMBUNG KUMBO DESA SUMBER ARUM

UNTUK KEBUTUHAN AIR IRIGASI DESA SUMBER ARUM KECAMATAN

SONGGON KABUPATEN BANYUWANGI

JAWA TIMUR

JURNAL

Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan

memperoleh gelar Sarjana Teknik (S.T.)

Disusun Oleh :

TAUFAN ANDY SUTOWO

NIM. 0810643038-64

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

FAKULTAS TEKNIK

MALANG

2015

Page 2: KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN …pengairan.ub.ac.id/wp-content/uploads/2014/02/Jurnal-Taufan-Andy-S... · Hal ini terlihat dari pola tata tanam di daerah Sumber Arum yang

Simulasi Tampungan Air Embung Kumbo Desa Sumber Arum Untuk Kebutuhan Air

Irigasi Desa Sumber Arum Kecamatan Songgon Kabupaten Banyuwangi.

Taufan Andy Sutowo1, Widandi Soetopo

2, Prima Hadi Wicaksono

2.

1Mahasiswa Teknik Pengairan Universitas Brawijaya Malang

2Dosen Teknik Pengairan Universitas Brawijaya Malang

e-mail : [email protected]

ABSTRAK

Saat ini irigasi yang sudah ada di desa Sumber Arum Seluas 400 Ha. Daerah irigasi Sumber

Arum ini terdapat tiga bendung : Bendung Telepak Berada di Desa Sumber Arum baku sawah 133,34

Ha, Bendung Pertojoan berada di Desa Sumber Arum Baku Sawah 143.23 Ha, Bendung Untung Satu

berada di Sumber Arum Baku Sawah 123.43 Ha Hasil produksi pertanian di desa Sumber Arum

masih belum optimal. Hal ini terlihat dari pola tata tanam di daerah Sumber Arum yang hanya

menanam padi pada musim hujan dan menanam palawija di musim kemarau dan Pada musim

Kemarau menggunakan sistem giliran untuk irigasi.

Hasil yang diperoleh dari studi akhir ini berupa simulasi pola tata tanam untuk daerah Irigasi

Desa Sumber Arum Kecamatan Songgon Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur dengan pola tata tanam

Padi, Padi, Palawija dengan awal tanam Desember minggu ketiga, Dengan tampungan efektif

Embung Kumbo 63,183.47m3 dapat dilakukan terus tanpa giliran.

Kata kunci: Simulasi, Tampungan, Embung.

ABSTRAK

Currently existing irrigation in the village Sumber Arum Covering 400 hectares. Source of

irrigation area, there are three weir Arum: Barricade Telepak Located in Village of raw Arum 133.34

ha of rice fields, weirs Pertojoan are in Sumber Arum Raw Rice 143.23 Ha, Dam Lucky One is in

Arum Source Raw Rice 123.43 hectares of agricultural production results in Source village Arum still

not optimal. Because the pattern of cropping in the Source Arum uhich only grow rice in the rainy

season and planting crops in the dry season and drought season using rotation for the irrigation

The results obtained from the study of this final form cropping pattern simulation system for

irrigation area Sumber Arum Songgon District of Banyuwangi East Java with the pattern of planting

Rice, Rice, Crops with early planting the third week of December, the effective storage Embung

Kumbo 63,183.47m3 can be kept without turn.

keywords: Simulation, Storage, Embung.

A. PENDAHULUAN

Embung berfungsi untuk menampung

kelebihan air di musim penghujan dan nantinya

akan dapat dipergunakan pada saat kekurangan air

atau pada saat musim kemarau. Kegiatan yang

penting dalam perencanaan tampungan embung

adalah menganalisa hubungan antara produksi dan

kapasitas.

kapasitas tampungan yang dibutuhkan

untuk memenuhi kebutuhan dari suatu sungai

tergantung 3 faktor : Variasi debit sungai,

besarnya kebutuhan, dan tingkat keandalan

kebutuhan yang dapat disediakan (Mc mahon,

1978 :1).

Daerah studi berada di Desa Sumber

Arum, Kecamatan Songgon, Kabupaten

Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur yang

merupakan desa yang kekurangan air untuk air

Irigasi. Oleh karena itu, untuk membantu

memenuhi kebutuhan air Irigasi bagi penduduk

Desa Sumber Arum maka perlu diusahakan

penyediaan Tampungan pada Embung Kumbo.

Page 3: KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN …pengairan.ub.ac.id/wp-content/uploads/2014/02/Jurnal-Taufan-Andy-S... · Hal ini terlihat dari pola tata tanam di daerah Sumber Arum yang

B. IDENTIFIKASI MASALAH

Saat ini irigasi yang sudah ada di Desa

Sumber Arum seluas 400 ha. Daerah Irigasi

Sumber Arum ini terdapat tiga Bendung, Bendung

Telepak berada di desa Sumber Arum baku sawah

133,34 Ha; Bendung Pertojoan berada di Desa

Sumber Arum Baku Sawah 143,23 Ha; Bendung

Untung Satu berada di Desa Sumber Arum dan

juga mengairi dua Desa Sumber Arum dan Desa

Seragi Baku Sawah 123,43 Ha. Hasil produksi

pertanian di desa Sumber Arum masih belum

optimal.

Dibangunnya Embung Kumbo ini

diharapkan akan bermanfaat untuk mengatasi

kekurangan air dan sistem giliran, terutama pada

musim kemarau. Metode untuk memenuhi

kebutuhan air Irigasi di lakukan dengan

menggunakan metode simulasi.

C. TUJUAN DAN MANFAAT

Tujuan dilakukannya studi ini adalah :

1. Mengetahui bagaimana Simulasi

tampungan Embung Kumbo untuk

memenuhi kebutuhan daerah Irigasi bagi

masyarakat Desa Sumber Arum.

2. Mengetahui jumlah debit andalan Embung

Kumbo.

Sedangkan manfaat dilaksanakannya studi ini

adalah :

1. Sebagai masukan kepada instansi yang

berkepentingan dalam merencanakan pola

operasi tampungan Embung Kumbo.

2. Dalam memenuhi dan meningkatkan

pelayanan pada masyarakat Desa Sumber

Arum.

D. TINJAUAN PUSTAKA

1. Curah Hujan Rerata Daerah

Curah hujan yang diperlukan untuk

penyusunan suatu rancangan pemanfaatan air

adalah curah hujan rata-rata di seluruh daerah

dinyatakan dalam mm (Sosrodarsono, 1976:27).

a. Metode rata-rata hitung (rata-rata aljabar)

Merupakan metode yang paling sederhana

dalam perhitungan hujan kawasan karena di

dasarkan pada asumsi bahwa semua penakar hujan

mempunyai pengaruh yang setara.

dimana P1, P2, …., Pn merupakan curah hujan

yang tercatat di pos penakar hujan 1, 2, 3, …, n

dan n adalah banyaknya pos penakar hujan.merata.

2. Uji Homogenitas Data Curah Hujan

Uji Homogenitas berarti menguji

kebenaran data lapangan yang tidak dipengaruhi

oleh kesalahan pada saat pengiriman atau saat

pengukuran, data tersebut. Salah satu cara klasik

adalah Von Neumann Ratio dalam persamaan

(Harto, 1993:59):

Data dikatakan panggah apabila nilai

E (N) = 2

Buishand (1982) memperkenalkan cara cumulative

deviation, yaitu nilai kumulatif penyimpangannya

terhadap nilai rata-rata (mean) dengan :

nkYYSS i

k

iko ,...,1,)(,0 2

1

**

Nilai *

nS = 0. untuk data yang homogin, maka

nilai *

kS berkisar nol. Karena tidak terdapat

kesalahan sistematik pada nilai iY terhadap nilai

Y rata-rata. Oleh sebab itu, *

kS (harga mutlak) dapat digunakan sebagai

indikator terjadinya perubahan atau

ketidakpanggahan. Cara lain yang dapat digunakan

adalah dengan RAPS (Rescaled Adjusted Partial

Sums).

DySS kk /***

, dengan k= 0,1,…,n

nYYD i

n

iy /)( 2

1

2

Nilai statistic Q Q= maks **

0k

nkS

Nilai statistik R (Range)

R= maks **

0 knk S - min **

0 knk S Nilai statistik

Q dan R diberikan pada tabel berikut:

Tabel 1 Q dan R

2

1

2

1

1

1

)(/)( YYYYN i

n

iii

n

i

n

P

n

PPPPP

n

i

i

n

1321 ...

Tabel 2.1 Nilai Q/ n dan R/ n

N Q/ n R/ n

90% 95% 99% 90% 95% 99%

10 1.05 1.14 1.29 1.21 1.28 1.38

20 1.1 1.22 1.42 1.34 1.43 1.6

30 1.12 1.24 1.46 1.4 1.5 1.7

40 1.13 1.26 1.5 1.42 1.53 1.74

50 1.14 1.27 1.52 1.44 1.55 1.78

100 1.17 1.29 1.55 1.5 1.62 1.86

1.22 1.36 1.63 1.62 1.75 2

(Sumber: Harto, 1993:60)

Page 4: KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN …pengairan.ub.ac.id/wp-content/uploads/2014/02/Jurnal-Taufan-Andy-S... · Hal ini terlihat dari pola tata tanam di daerah Sumber Arum yang

Cara lain yang dapat digunakan adalah

dengan WAPS (Weighted Adjusted Partial Sums).

*5,0*)( kk SknkZ

; k= 1,2,..,n-1

ykk DZZ /***

V = maks **

11k

nkkZ

i/Statistik ini dapat disajikan dalam persamaan : 5,025,0 )1/()2( VVnW

Dengan W adalah nilai Worsley’s test :

W = maks knkt

11

Dengan tk adalah nilai ‘Student’s t’ untuk

membedakan nilai rata-rata dari k sample k yang

pertama dan sample (n-k) terakhir. Pengujian ‘V’

berarti sama dengan pengujian ‘W’.

Pengujian lain dengan cara ‘Bayesian’. Uji

statistic yang dapat digunakan adalah :

2**1

1

)()}1(/{1 k

n

k

SnnU

2**)( kZA

Nilai U dan A yang besar

menunjukkan.kecenderungan.penyimpangan dari

kepanggahan data. Nilai statistik U dan A

disajikan dalam tabel berikut ini

Tabel 2 Nilai U dan A

2. Kebutuhan Air Irigasi

a. Evapotranspirasi

1. Evaporasi

Evaporasi adalah penguapan air dari

permukaan air, evaporasi adalah energi (radiasi)

matahari dan ketersediaan air. (Asdak, 2004:101).

Besarnya faktor meteorologi yang

mempengaruhi besarnya evaporasi adalah

sebagai berikut (Soemarto, 1986:43):

1. Radiasi matahari

2. Angin

3. Kelembaban relatif (relative humidity)

4. Suhu (temperatur)

2. Evapotranspirasi Potensial (Eto)

Evapotranspirasi.merupakan gabungan

antara proses penguapan dari permukaan tanah

bebas (evaporasi) dan penguapan yang berasal

dari daun tanaman (transpirasi). (Suhardjono,

1994:54) rumus yang digunakan adalah sebagai

berikut :

Eto = c . ET*

ET* = w (0,75.Rs – Rn-1) + (1 – w) f(u) (ea – ed)

Tabel 3 Hubungan Suhu (t) dengan Nilai ea

(mbar),w, (1-w) dan f(t)

Tabel 4 Besaran Angka Angot (Ra) dalam

mm/hari

Tabel 2.2 Nilai U dan A

N U A

90% 95% 99% 90% 95% 99%

10 0.336 0.414 0.575 1.9 2.31 3.14

20 0.343 0.447 0.662 1.93 2.44 3.5

30 0.344 0.444 0.691 1.92 2.42 3.7

40 0.341 0.448 0.693 1.91 2.44 3.66

50 0.342 0.452 0.718 1.92 2.48 3.78

100 0.341 0.457 0.712 1.92 2.48 3.82

0.347 0.461 0.743 1.93 2.49 3.86

(Sumber: Harto, 1993:62)

Tabel 2.4. Besaran Angka Angot (Ra) dalam mm/hari

Bulan Letak Lintang

5⁰LU 4⁰LU 2⁰LU 0 2⁰LS 4⁰LS 6⁰LS 8⁰LS 10⁰LS

Januari 13.00 14.30 14.70 15.00 15.30 15.50 15.80 16.10 16.10

Pebruari 14.00 15.00 15.30 15.50 15.70 15.80 16.00 16.10 16.00

Maret 15.00 15.50 15.60 15.70 15.70 15.60 15.60 15.50 15.30

April 15.10 15.50 15.30 15.30 15.10 14.90 14.70 14.40 14.00

Mei 15.30 14.90 14.60 14.40 14.10 13.80 13.40 13.10 12.60

Juni 15.00 14.40 14.20 13.90 13.50 13.20 12.80 12.40 12.60

Juli 15.10 14.60 14.30 14.10 13.70 13.40 13.10 12.70 11.80

Agustus 15.30 15.10 14.90 14.80 14.50 14.30 14.00 13.70 12.20

September 15.10 15.30 15.30 15.30 15.20 15.10 15.00 14.90 13.30

Oktober 15.70 15.10 15.30 15.40 15.50 15.60 15.70 15.80 14.60

November 14.30 14.50 14.80 15.40 15.30 15.50 15.80 16.00 15.60

Desember 14.60 14.10 14.40 14.80 15.10 15.40 15.70 16.00 16.00

Minimum 13.00 14.10 14.20 13.90 13.50 13.20 12.80 12.40 11.80

Maksimum 15.70 15.50 15.60 15.70 15.70 15.80 16.00 16.10 16.10

Rerata 14.79 14.86 14.89 14.97 14.89 14.84 14.80 14.73 14.18

Sumber: Suhardjono,1994: 59

Tabel 2.3. Hubungan Suhu (t) dengan Nilai ea (mbar),w, (1-w) dan f(t)

Suhu ea w 1-w f (t)

(t) (mbar)

24.0 29.845 0.735 0.265 15.400

24.2 30.273 0.737 0.263 15.455

24.4 30.581 0.739 0.261 15.491

24.6 30.95 0.741 0.259 15.536

24.8 31.319 0.743 0.257 15.581

25.0 31.688 0.745 0.255 15.627

25.2 32.073 0.747 0.253 15.672

25.4 31.458 0.749 0.251 15.717

25.6 32.844 0.751 0.249 15.763

25.8 33.23 0.753 0.247 15.808

26.0 33.617 0.755 0.245 15.853

26.2 34.024 0.757 0.243 15.898

26.4 34.431 0.759 0.241 15.944

26.6 34.839 0.761 0.239 15.989

26.8 35.247 0.763 0.237 16.034

27.0 35.656 0.765 0.235 16.079

27.2 36.085 0.767 0.233 16.124

27.4 36.515 0.769 0.231 16.170

27.6 36.945 0.771 0.229 16.215

27.8 37.376 0.773 0.227 16.260

28.0 37.907 0.775 0.225 16.305

28.2 38.259 0.777 0.223 16.350

28.4 38.711 0.779 0.221 16.395

28.6 39.163 0.781 0.219 16.440

28.8 39.616 0.783 0.217 16.485

29.0 40.07 0.785 0.215 16.530

29.2 40.544 0.787 0.213 16.575

29.4 41.019 0.789 0.211 16.620

29.6 41.494 0.791 0.209 16.666

29.8 41.969 0.793 0.207 16.711

30.0 42.445 0.795 0.205 16.755 Sumber: Suhardjono, 1994: 58

Tabel 2.3. Hubungan Suhu (t) dengan Nilai ea (mbar),w, (1-w) dan f(t)

Suhu ea w 1-w f (t)

(t) (mbar)

24.0 29.845 0.735 0.265 15.400

24.2 30.273 0.737 0.263 15.455

24.4 30.581 0.739 0.261 15.491

24.6 30.95 0.741 0.259 15.536

24.8 31.319 0.743 0.257 15.581

25.0 31.688 0.745 0.255 15.627

25.2 32.073 0.747 0.253 15.672

25.4 31.458 0.749 0.251 15.717

25.6 32.844 0.751 0.249 15.763

25.8 33.23 0.753 0.247 15.808

26.0 33.617 0.755 0.245 15.853

26.2 34.024 0.757 0.243 15.898

26.4 34.431 0.759 0.241 15.944

26.6 34.839 0.761 0.239 15.989

26.8 35.247 0.763 0.237 16.034

27.0 35.656 0.765 0.235 16.079

27.2 36.085 0.767 0.233 16.124

27.4 36.515 0.769 0.231 16.170

27.6 36.945 0.771 0.229 16.215

27.8 37.376 0.773 0.227 16.260

28.0 37.907 0.775 0.225 16.305

28.2 38.259 0.777 0.223 16.350

28.4 38.711 0.779 0.221 16.395

28.6 39.163 0.781 0.219 16.440

28.8 39.616 0.783 0.217 16.485

29.0 40.07 0.785 0.215 16.530

29.2 40.544 0.787 0.213 16.575

29.4 41.019 0.789 0.211 16.620

29.6 41.494 0.791 0.209 16.666

29.8 41.969 0.793 0.207 16.711

30.0 42.445 0.795 0.205 16.755 Sumber: Suhardjono, 1994: 58

Page 5: KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN …pengairan.ub.ac.id/wp-content/uploads/2014/02/Jurnal-Taufan-Andy-S... · Hal ini terlihat dari pola tata tanam di daerah Sumber Arum yang

Tabel 5 Besar Angka Koreksi ( c ) Bulanan

2. Perkolasi

Perkolasi adalah Pergerakan air ke bawah

dari daerah tidak jenuh (antara permukaan tanah

sampai ke permukaan air tanah ) ( Soemarto,

1987:80).

Tabel 6 Harga Perkolasi Untuk Berbagai Jenis

Tanah

3. Kebutuhan Air Untuk Pengolahan dan

Persemaian

Pengolahaan pada umumnya di lakukan

20-30 hari sebelum masa tanam.. Kebutuhan air

untuk pengolahaan tanah di perkirakan 10

mm/hari (Anonim,1994:13).

4. Koefisien Tanaman

Besarnya koefisien tanaman untuk setiap

jenis tanaman akan berbeda – beda .

Tabel 7 Koefisien Tanaman

5. Kebutuhan Air di Sawah

Perhitungan kebutuhan air di sawah di

dasarkan pada prinsip kesetimbangan air yang di

nyatakan dengan persamaan sebagai berikut

(Hoessein 1984: 28) :

Wr = Cu + Pd + P + Nr – Re

Kebutuhan air di intake dapat di hitung dengan

rumus sebagai berikut :

(untuk tanaman padi)

( untuk tanaman palawija)

6. Kebutuhan Air Irigasi

Kebutuhan air irigasi pada pintu pengambilan

dapat di hitung dengan persamaan sebagai berikut.

7. Efisiensi Irigasi

Efisiensi.irigasi.adalah.angka.perbandinga

n dari jumlah air irigasi nyata yang terpakai untuk

kebutuhan pertumbuhan tanaman dengan jumlah

air yang keluar

Tabel 8 Efisiensi Irigasi

8. Analisis Ketersediaan Debit Metode F.J.

Mock

a. Singkapan lahan (m).

Singkapan lahan disesuaikan dengan penggunaan

tata guna lahan.

Tabel 2.5. Besar Angka Koreksi ( c ) Bulanan

Bulan Angka koreksi ( c )

Blaney-criddle Radiasi Penman

Januari 0.800 0.800 1.100

Februari 0.800 0.800 1.100

Maret 0.750 0.750 1.000

April 0.750 0.750 1.000

Mei 0.700 0.700 0.950

Juni 0.700 0.700 0.950

Juli 0.750 0.750 1.000

Agustus 0.750 0.750 1.000

September 0.800 0.800 1.100

Oktober 0.800 0.800 1.100

November 0.825 0.825 1.150

Desember 0.825 0.825 1.150 Sumber: Suhardjono, 1994 : 64

Tabel 2.6 Harga Perkolasi Untuk Berbagai Jenis Tanah

Sumber : Rce Irrigation in Japan (1973)

Macam Tanah Perkolasi Vertikal. (mm/hari)

Sandy Loam 3-6

Loam 2-3

Clay 1-2

Sumber : Dirjen Pengairan, Bina Program PSA. 010, 1985

Jenis Tanaman

0 10 15 20 30 40 45 50 60 70 75 80 90 100 105

k 1.05 1.1 1.18 1.28 1.38 1.4 1.35 1.23 1.12 1.03 0.93

k 0.2 0.3 0.35 0.4 0.64 0.85 0.88 0.91 0.91 0.8 0.6 0.34 0.2 0.1

k 0.2 0.3 0.385 0.47 0.64 0.8 0.855 0.91 0.91 0.785 0.73 0.6 0.5

k 0.12 0.2 0.25 0.3 0.42 0.56 0.7 0.8 0.7 0.6 0.5

k 0.12 0.24 0.29 0.34 0.44 0.53 0.565 0.6 0.64 0.62 0.6 0.46 0.3

KoefisienUmur (Hari)

-Padi

- Kedelai

- Kacang - Kacangan

-Palawija

- Buncis

- Jagung

Umur (Hari)

𝐷 = 𝑊

𝐸𝑓𝑓∗ 𝐴

Tabel 2.8 Efisiensi Irigasi

Sumber : Anonim 1986 Lampiran II ; 47

Page 6: KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN …pengairan.ub.ac.id/wp-content/uploads/2014/02/Jurnal-Taufan-Andy-S... · Hal ini terlihat dari pola tata tanam di daerah Sumber Arum yang

Tabel 9 Singkapan Lahan Sesuai Tata Guna

Lahan

b. Koefisien Infiltrasi.

Infiltrasi yaitu proses masuknya air hujan

kedalam permukaan tanah/batuan melalui gaya

gravitasi dan kapiler

Tabel 10 Koefisien Infiltrasi Berdasarkan Jenis

Batuan

.

c.Kapasitas Kelembaban Tanah (Soil Moisture

Capacity)

Kapasitas kelembaban tanah adalah

banyaknya air yang dapat dikandung oleh tanah

(Sosrodarsono.1976:72).

Untuk tanah dengan kelembaban tanah maksimum

25% maka kapasitas tanah tersebut 25 cm air pada

tanah seluas 1 m2. Biasanya kelembaban tanah

ditaksir berkisar antara 50 sampai dengan 250 mm

per m2.

d. Koefisien Infiltrasi (i)

Koefisien.Infiltrasi.ditaksir.berdasarkan

kondisi porositas tanah dan kemiringan daerah

pengaliran..Batasan koefisien adalah 0 – 1.0

e. Faktor Resesi Air tanah

Dalam perhitungan kandungan air tanah

(Ground Water Storage) terdapat faktor resesi air

tanah (k), Faktor resesi air tanah (k) adalah 0 – 1,0

harga k.

4. Analisis Pola Operasi Embung

Pola operasi embung bertujuan untuk

menentukan pelepasan air dari tampungan dengan

memperhatikan inflow dan outflow.

1. Simulasi Tampungan Embung

Salah satu operasi dibagi-bagi menjadi

sejumlah periode, misalnya bulanan, 15 harian, 10

harian, mingguan, maupun harian. Persamaan

umum simulasi operasi embung adalah Neraca

Keseimbangan Air (water balance). Persamaan

secara matematika simulasi kapasitas tampungan

waduk dinyatakan sebagai berikut (Mc. Mahon,

1978:24):

tttttt LEDQSS 1

dengan kendala 0≤St+1≥C

5. Kegagalan dan Keandalan Embung

Peluang kegagalan sebuah tampungan waduk

adalah perbandingan antara jumlah satuan waktu

pada waktu waduk kosong dengan jumlah satuan

total yang digunakan dalam proses analitis (Mc.

Mahon, 1978:17) :

Pe = N

P x 100%

Sedangkan definisi keandalan adalah :

Re = 100 – Pe

D. ANALISA DAN PEMBAHASAN

1. Tabel 11 Data Lengkung Kapasitas Embung

Kumbo Tampungan dan Luas Genangan

Embung Kumbo Tiap Elevasi

No. Jenis Penggunaan Lahan m

1 Hutan Lebat 0

2 Lahan Tererosi 10 - 40

3 Lahan Pertanian (Sawah Ladang) 30 - 50

Sumber: http://air.bappenas.go.id

Tabel 2.10. Koefisien Infiltrasi Berdasarkan Jenis Batuan

No. Jenis Batuan Ci

1.

2.

3.

4.

5.

Vulkanik muda

Vulkanik tua, muda, dan sedimen

Batu pasir

Sedimen lanau, batu cukup kedap

Batu gamping

0,30 – 0,50

0,15 – 0,25

0,15

0,15

0,30 – 0,50

Sumber : Rizal, 2009:43

Tabel 4.1. Tampungan dan Luas Genangan Embung Kumbo tiap elevasi

Sumber : Data

Tinggi Luas Genangan Luas Genangan Rerata Volume Volume Komulatif

(m) (m2) (m

2) (m

3) (m

3)

620.3 0 - - - -

621.3 1 1,063.94 531.97 531.97 531.97

622.3 2 2,440.81 1,752.38 1,752.38 2,284.35

623.3 3 3,455.31 2,948.06 2,948.06 5,232.40

624.3 4 4,097.84 3,776.58 3,776.58 9,008.98

625.3 5 4,941.07 4,519.46 4,519.46 13,528.44

626.3 6 5,928.71 5,434.89 5,434.89 18,963.33

627.3 7 7,052.46 6,490.59 6,490.59 25,453.92

628.3 8 8,147.41 7,599.94 7,599.94 33,053.85

629.3 9 9,227.53 8,687.47 8,687.47 41,741.32

630.3 10 10,371.33 9,799.43 9,799.43 51,540.75

631.3 11 10,325.34 10,348.33 10,348.33 61,889.08

632.3 12 11,787.01 11,056.17 11,056.17 72,945.26

633.3 13 13,041.29 12,414.15 12,414.15 85,359.41

634.3 14 14,450.81 13,746.05 13,746.05 99,105.46

Elevasi

Page 7: KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN …pengairan.ub.ac.id/wp-content/uploads/2014/02/Jurnal-Taufan-Andy-S... · Hal ini terlihat dari pola tata tanam di daerah Sumber Arum yang

Gambar 1 Kurva Lengkung Kapasitas Embung

Kumbo

2. Analisa Hidrologi

a. Uji Homogenitas Data (Rescaled Adjusted

Partial Sums)

Tabel 12 Data hujan harian maksimum tahunan

b.Tabel 13 Hasil perhitungan uji homogenitas

data (RAPS)

c. Tabel 14 Hasil perhitungan uji abnormalitas

data (inlier-outlier)

Sumber : Hasil Perhitungan

c. Tabel 15 Hasil perhitungan curah hujan

efektif metode PU

d. Tabel 16 Perhitungan Evapotranspirasi

Potensial Metode Penman Modifikasi

Sumber :Hasil Perhitungan

e. Perhitungan Ketersediaan Air

1. Perhitungan Debit Air Sungai Tabel Rekap

Debit Aliran Sungai Kumbo dengan Model

Tabel 17 F.J. Mock 2003 – 2013 (Januari s.d

Desember)

f. Tabel 18 Perhitungan Debit Andalan

Debit air cukup (affluent) (P = 26.03 %)

menggunakan debit tahun 2012.

1. Debit air Rendahh (P = 75.34 %)

menggunakan debit tahun 2004.

1 2003 89

2 2004 96

3 2005 122

4 2006 105

5 2007 156

6 2008 125

7 2009 148

8 2010 97

9 2011 164

10 2012 182

11 2013 164

Curah Hujan

(mm)No Tahun

Tabel 4.3 Hasil perhitungan uji homogenitas data (RAPS)

Sumber :Data Perhitungan

No Tahun Curah Hujan Sk* [Sk*] Dy2 Dy Sk** [Sk**]

1 2003 89.00 -42.636 42.636 165.260 1.372 1.372

2 2004 96.00 -35.636 35.636 115.450 1.147 1.147

3 2005 122.00 -9.636 9.636 8.442 0.310 0.310

4 2006 105.00 -26.636 26.636 64.500 0.857 0.857

5 2007 156.00 24.364 24.364 53.962 0.784 0.784

6 2008 125.00 -6.636 6.636 4.004 0.214 0.214

7 2009 148.00 16.364 16.364 24.343 0.526 0.526

8 2010 97.00 -34.636 34.636 109.062 1.114 1.114

9 2011 164.00 32.364 32.364 95.219 1.041 1.041

10 2012 182.00 50.364 50.364 230.591 1.620 1.620

11 2013 164.00 32.364 32.364 95.219 1.041 1.041

131.64 - 28.331 - Max 1.620 1.620

966.050 Min 0.214 0.214Jumlah

Rerata

31.081

Curah Hujan

(mm)

1 2003 89 1.949

2 2004 96 1.982 Nilai ambang atas, Xh

3 2010 97 1.987 Xh 349.242

4 2006 105 2.021

5 2008 125 2.097 Nilai ambang bawah, Xi

6 2009 148 2.170 Xi 53.531

7 2007 156 2.193

8 2011 164 2.215

9 2013 164 2.215

10 2012 182 2.260

11 2005 254 2.405

Stdev = 0.141

Mean = 2.136

Kn = 2.88

No Tahun Log x Keterangan

Tabel 4.8 Hasil perhitungan curah hujan efektif metode PU

Sumber : Hasil Perhitungan

Padi Palawija

23.00 1.6 1.2

145.00 10.2 7.3

164.00 11.5 8.2

185.00 13.0 9.3

176.00 12.3 8.8

369.00 25.8 18.5

126.00 8.8 6.3

86.00 6.0 4.3

82.00 5.7 4.1

58.00 4.1 2.9

63.00 4.4 3.2

93.00 6.5 4.7

239.00 16.7 12.0

102.00 7.1 5.1

237.00 16.6 11.9

15.00 1.1 0.8

78.00 5.5 3.9

10.00 0.7 0.5

7.00 0.5 0.4

75.00 5.3 3.8

20.00 1.4 1.0

7.00 0.5 0.4

80.00 5.6 4.0

85.00 6.0 4.3

99.00 6.9 5.0

130.00 9.1 6.5

90.00 6.3 4.5

17.00 1.2 0.9

135.00 9.5 6.8

55.00 3.9 2.8

60.00 4.2 3.0

89.00 6.2 4.5

246.00 17.2 12.3

280.00 19.6 14.0

155.00 10.9 7.8

409.00 28.6 20.5

BulanAndalan

(mm/10 hari)

Efektif (mm/hari)

Januari

Februari

Maret

Oktober

Nopember

Desember

April

Mei

Juni

Juli

Agustus

September

Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember

1 Suhu rata-rata T oC 27.067 27.333 27.633 27.667 27.433 26.467 26.100 26.200 26.900 27.400 28.033 28.100

2 Tekanan uap jenuh ea mmbar 39.167 41.500 35.467 38.833 36.367 41.333 35.400 40.000 36.500 39.100 39.867 38.400

3 w 0.766 0.768 0.771 0.772 0.769 0.760 0.756 0.757 0.764 0.769 0.775 0.776

4 (1-w) 0.234 0.232 0.229 0.228 0.231 0.240 0.244 0.243 0.236 0.231 0.225 0.224

5 f(t) 16.113 16.167 16.227 16.233 16.187 15.993 15.920 15.940 16.080 16.180 16.307 16.320

6 Kelembaban relatif RH % 83.333 82.000 79.333 80.333 54.667 80.333 81.333 81.000 80.667 79.000 76.667 79.667

7 Tekanan uap nyata ed 32.639 34.030 28.137 31.196 19.880 33.204 28.792 32.400 29.443 30.889 30.564 30.592

8 f (ed) mmbar 0.089 0.083 0.107 0.094 0.144 0.086 0.104 0.090 0.101 0.095 0.097 0.097

9 ea - ed mmbar 6.528 7.470 7.330 7.637 16.486 8.129 6.608 7.600 7.057 8.211 9.302 7.808

10 Nilai angot Ra mm/hr 16.100 16.089 30.039 14.089 13.046 12.422 12.603 13.538 14.705 15.670 15.957 16.000

11 Lama penyinaran matahari n jam/hari 9.070 9.814 21.628 10.379 9.697 6.583 6.469 10.063 12.058 12.327 13.191 10.880

12 N jam/hari 16.100 16.089 30.039 14.089 13.046 12.422 12.603 13.538 14.705 15.670 15.957 16.000

13 Kecerahan matahari n/N % 56.333 61.000 72.000 73.667 74.333 53.000 51.333 74.333 82.000 78.667 82.667 68.000

14 Radiasi gel. pendek Rs mm/hr 8.923 9.322 19.189 9.127 8.498 6.660 6.644 8.818 10.188 10.574 11.112 9.875

15 f (n/N) 0.607 0.649 0.748 0.763 0.769 0.577 0.562 0.769 0.838 0.808 0.844 0.712

16 Kecepatan angin Usiang m/dt 0.041 0.041 0.049 0.044 0.035 0.039 0.041 0.055 0.061 0.063 0.051 0.051

17 Usiang km/hari 3.500 3.500 4.267 3.833 3.000 3.400 3.533 4.767 5.233 5.467 4.400 4.367

18 f (U) 0.279 0.279 0.282 0.280 0.278 0.279 0.280 0.283 0.284 0.285 0.282 0.282

19 Radiasi bersih gel. panj. Rn1 mm/hr 0.867 0.874 1.294 1.167 1.790 0.798 0.930 1.098 1.364 1.248 1.331 1.123

20 Faktor penyesuaian c 1.100 1.100 1.000 0.900 0.900 0.900 0.900 1.000 1.100 1.100 1.100 1.100

21 Evapotranspirasi ETo* mm/hr 4.888 5.184 10.575 4.870 4.584 3.734 3.515 4.698 5.268 5.679 6.019 5.369

22 Evapotranspirasi potensial ETo mm/hr 5.376 5.702 10.575 4.383 4.125 3.361 3.164 4.698 5.795 6.247 6.620 5.906

No Keterangan Simbol SatuanBulan

Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Rata-rata

1 2003 1.967 2.035 1.277 0.906 1.010 0.663 0.381 0.312 0.186 0.088 0.077 0.484 0.782

2 2004 1.038 1.705 1.168 0.759 1.217 0.809 0.592 0.232 0.573 0.769 1.580 0.824 0.939

3 2005 1.731 2.599 1.346 0.993 1.768 0.599 0.461 0.457 0.896 0.635 1.080 2.279 1.237

4 2006 2.030 1.247 1.192 1.314 0.487 1.433 0.670 0.786 0.581 1.456 0.840 2.520 1.213

5 2007 1.480 1.668 2.219 1.740 1.878 1.863 1.351 0.740 0.354 0.205 0.127 0.717 1.195

6 2008 0.875 2.133 2.233 1.504 0.965 1.590 0.742 0.929 0.340 0.189 0.648 0.991 1.095

7 2009 1.548 2.485 2.259 1.278 1.105 0.661 0.362 1.293 0.465 0.670 2.042 1.596 1.314

8 2010 1.098 2.380 0.744 0.592 0.713 0.355 0.971 0.272 0.388 0.294 0.337 1.026 0.764

9 2011 1.877 2.415 2.139 1.376 2.277 2.188 1.801 1.487 2.685 2.723 1.185 2.800 2.079

10 2012 2.657 2.564 2.774 2.273 2.424 2.215 1.134 0.534 0.614 0.258 1.551 1.922 1.743

11 2013 3.013 2.697 1.384 1.048 1.082 0.745 1.305 1.470 2.577 1.099 0.978 1.508 1.575

Sumber: Hasil Perhitungan

No Tahun

Debit (m3/dtk)

Tabel 4.22 Perhitungan Debit Andalan (Basic Year) Sungai Kumbo

Sumber: Hasil Perhitungan

1 2003 0.7822 2005 3.6703 8.33

2 2004 0.9389 2011 2.5536 16.67

3 2005 1.2371 2012 2.1408 25.00

4 2006 1.2131 2013 1.9347 33.33

5 2007 1.1952 2009 1.6132 41.67

6 2008 1.0949 2006 1.4898 50.00

7 2009 1.3136 2007 1.4677 58.33

8 2010 0.7642 2008 1.3446 66.67

9 2011 2.0793 2004 1.1530 75.00

10 2012 1.7433 2003 0.9606 83.33

11 2013 1.5754 2010 0.9385 91.67

Air Rendah (75.34%)

Air Kering (97.26%)

Air Cukup (26.03%)

Air Normal (50.68%)

Debit Rerata

Terurut (m3/dtk)Probabilitas (% ) KeandalanNo Tahun

Debit Rerata

(m3/dtk)Tahun

Page 8: KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN …pengairan.ub.ac.id/wp-content/uploads/2014/02/Jurnal-Taufan-Andy-S... · Hal ini terlihat dari pola tata tanam di daerah Sumber Arum yang

2. Debit normal (P = 50.68 %) menggunakan

debit tahun 2006.

3. Debit air musim kering (P = 91.26 %)

menggunakan debit tahun 2010.

g. Analisa Kebutuhan Air

Dalam satu tahun terdapat dua kali masa

tanam, yaitu musim hujan (Oktober-Maret) dan

musim kemarau (April-September). Batasan waktu

tersebut digunakan untuk menentukan awal

penanaman padi (di musim hujan), demikian pula

untuk tanaman lainnya. Pola tanam yang

direncanakan adalah sebagai berikut :

Tabel 19 Pola tanam yang direncanakan

Sumber : Perhitungan

Tabel 20 Pola Tata Tanam Januari Minggu 1

(Padi – Padi – Palawija)

Tabel 21 Lanjutan Pola Tata Tanam Januari

Minggu 1 (Padi – Padi – Palawija)

h. Analisis Pola Operasi Embung

Gambar 2 Grafik Hasil Analisa Neraca Air

i. Pendekatan Studi Simulasi Embung

Sesuai dengan rencana, Embung Kumbo

direncanakan akan dioperasikan untuk memenuhi

kebutuhan air irigasi, yaitu kebutuhan air irigasi di

sekitar Pola operasi (rule curve) Embung Kumbo

ini mengikuti petunjuk sebagai berikut: Debit

inflow yang digunakan adalah debit air cukup ,

debit air normal, debit air Rendahh, dan debit air

musim kering.

Operasi Embung didasarkan pertimbangan

antara aliran masuk dan aliran keluar,

dengan mempertimbangkan kehilangan air

waduk akibat evaporasi.

Awal simulasi dilakukan pada saat kondisi

tampungan Embung dalam keadaan penuh

setelah masa pengisian pada musim hujan.

Gambar 3 Grafik Hasil Simulasi Volume

Embung Kumbo dan Kebutuhan Air Irigasi

Debit Cukup (26.03%) Padi I – Padi II –

1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3

1 Pola Tata Tanam

Jumlah hari hr

2 Koefisien Irigasi 1,200 1,200 1,270 1,330 1,330 1,300 1,300 1,300 0,000 - 1,200 1,200 1,270 1,330 1,330 1,300 1,300 1,300 0,000 - 0,950 0,500 0,500 0,590 0,960 0,960 1,050 1,020 1,020 -

1,200 1,200 1,270 1,330 1,330 1,300 1,300 1,300 0,000 - 1,200 1,200 1,270 1,330 1,330 1,300 1,300 1,300 0,000 - 0,950 0,500 0,500 0,590 0,960 0,960 1,050 1,020 1,020 -

1,200 1,200 1,270 1,330 1,330 1,300 1,300 1,300 0,000 - 1,200 1,200 1,270 1,330 1,330 1,300 1,300 1,300 0,000 - 0,950 0,500 0,500 0,590 0,960 0,960 1,050 1,020 1,020 -

3 Koefiesin rerata (cr) 1,200 1,200 1,223 1,267 1,310 1,320 1,310 1,300 0,867 0,650 0,000 0,000 1,200 1,200 1,223 1,267 1,310 1,320 1,310 1,300 0,867 0,650 0,000 0,000 0,950 0,725 0,650 0,530 0,683 0,837 0,990 1,010 1,030 1,020 1,020 0,000

4 Evapotranspirasi Potensial mm/hr 5,376 5,376 5,376 5,702 5,702 5,702 10,575 10,575 10,575 4,383 4,383 4,383 4,125 4,125 4,125 3,361 3,361 3,361 3,164 3,164 3,164 4,698 4,698 4,698 5,795 5,795 5,795 6,178 6,178 6,178 7,484 7,484 7,484 6,838 6,838 6,838

5 Penggunaan Air Konsumtif (Cu) mm/hr 6,452 6,452 6,577 7,223 7,470 7,527 13,853 13,747 9,165 2,849 0,000 0,000 4,950 4,950 5,047 4,257 4,403 4,436 4,144 4,113 2,742 3,054 0,000 0,000 5,505 4,202 3,767 3,274 4,222 5,169 7,410 7,559 7,709 6,975 6,975 0,000

6 Rasio Luas P.A.K 0,167 0,500 0,833 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 0,833 0,500 0,167 0,167 0,500 0,833 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 0,833 0,500 0,167 0,167 0,500 0,833 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 0,833 0,500 0,167

7 Kebutuhan Air Tanaman mm/hr 1,077 3,226 5,479 7,223 7,470 7,527 13,853 13,747 9,165 2,373 0,000 0,000 0,827 2,475 4,204 4,257 4,403 4,436 4,144 4,113 2,742 2,544 0,000 0,000 0,919 2,101 3,138 3,274 4,222 5,169 7,410 7,559 7,709 5,810 3,487 0,000

8 Penyiapan Lahan mm/hr 11,926 11,926 11,926 12,803 12,803 12,803

9 Rasio Penyiapan Lahan mm/hr 0,833 0,500 0,167 0,167 0,500 0,833

10 Kebutuhan Air Untuk Penyiapan Lahan mm/hr 9,934 5,963 1,992 2,138 6,401 10,665

11 Perkolasi mm/hr 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000

12 Rasio Luas Perkolasi mm/hr 0,167 0,500 0,833 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 0,833 0,500 0,167 0,167 0,500 0,833 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 0,833 0,500 0,167 0,167 0,500 0,833 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 0,833 0,167 0,500

13 Perkolasi dengan Rasio Luas mm/hr 0,167 0,500 0,833 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 0,833 0,500 0,167 0,167 0,500 0,833 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 0,833 0,500 0,167 0,167 0,500 0,833 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 0,833 0,167 0,500

14 Pergantian Lapisan Air (WLR) mm/hr 1,667 0,833 1,667 1,667 1,667 1,667 1,667 1,667 1,667 1,667 1,667 1,667

15 Rasio Luas WLR 0,167 0,500 0,833 0,833 0,500 0,167 0,167 0,500 0,833 0,833 0,500 0,167

16 Kebutuhan Air Untuk WLR mm/hr 0,278 0,417 1,388 1,388 0,833 0,278 0,278 0,833 1,388 1,388 0,833 0,278

17 Kebutuhan Air Kotor mm/hr 11,179 9,689 8,303 8,501 8,886 9,915 16,241 15,580 10,443 3,206 0,500 0,167 0,994 2,975 5,037 5,535 6,236 6,824 6,533 5,946 4,020 3,377 0,500 0,167 1,086 2,601 3,971 4,274 5,222 6,169 8,410 8,559 8,709 8,781 10,056 11,165

18 Curah Hujan Efektif mm/hr 1,610 10,150 11,480 12,950 12,320 25,830 8,820 6,020 5,740 4,060 4,410 6,510 16,730 7,140 16,590 1,050 5,460 0,700 2,450 5,250 1,400 0,490 5,600 5,950 4,950 6,500 4,500 0,850 6,750 2,750 3,000 4,450 12,300 14,000 7,750 20,450

19 Kebutuhan Air Bersih Di Sawah (NFR) lt/dt/ha 1,107 -0,053 -0,368 -0,515 -0,397 -1,842 0,859 1,107 0,544 -0,099 -0,453 -0,734 -1,821 -0,482 -1,337 0,519 0,090 0,709 0,473 0,081 0,303 0,334 -0,590 -0,669 -0,447 -0,451 -0,061 0,396 -0,177 0,396 0,626 0,476 -0,416 -0,604 0,267 -1,075

20 Efisiensi Irigasi 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650

21 Kebutuan Air di Intake lt/dt/ha 1,704 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 1,321 1,702 0,837 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,799 0,138 1,091 0,727 0,124 0,467 0,514 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,610 0,000 0,609 0,963 0,732 0,000 0,000 0,411 0,000

Sumber : Hasil Perhitungan m^3/dt 0,682 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,529 0,681 0,335 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,319 0,055 0,436 0,291 0,050 0,187 0,206 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,244 0,000 0,244 0,385 0,293 0,000 0,000 0,164 0,000

Okt Nov DesApl Mei Jun Jul Aug SeptMarNo. U R A I A N Satuan

Jan Feb

WLR PADI I PADI I Bero PL PALAWIJA JAGUNG PL WLR PADI II PADI II Bero

1 I Padi - Palawija - Palawija

2 II Padi - Palawija - Palawija

3 III Padi - Palawija - Palawija

4 I Padi - Palawija - Palawija

5 II Padi - Palawija - Palawija

6 III Padi - Palawija - Palawija

7 I Padi - Padi - padi

8 II Padi - Padi - padi

9 III Padi - Padi - padi

10 I Padi - Padi - padi

11 II Padi - Padi - padi

12 III Padi - Padi - padi

Desember

Januari

Desember

Januari

NO Pola Tata TanamBulan Awal Tanam

1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3

1 Pola Tata Tanam

Jumlah hari hr

2 Koefisien Irigasi 1,200 1,200 1,270 1,330 1,330 1,300 1,300 1,300 0,000 - 1,200 1,200 1,270 1,330 1,330 1,300 1,300 1,300 0,000 - 0,950 0,500 0,500 0,590 0,960 0,960 1,050 1,020 1,020 -

1,200 1,200 1,270 1,330 1,330 1,300 1,300 1,300 0,000 - 1,200 1,200 1,270 1,330 1,330 1,300 1,300 1,300 0,000 - 0,950 0,500 0,500 0,590 0,960 0,960 1,050 1,020 1,020 -

1,200 1,200 1,270 1,330 1,330 1,300 1,300 1,300 0,000 - 1,200 1,200 1,270 1,330 1,330 1,300 1,300 1,300 0,000 - 0,950 0,500 0,500 0,590 0,960 0,960 1,050 1,020 1,020 -

3 Koefiesin rerata (cr) 1,200 1,200 1,223 1,267 1,310 1,320 1,310 1,300 0,867 0,650 0,000 0,000 1,200 1,200 1,223 1,267 1,310 1,320 1,310 1,300 0,867 0,650 0,000 0,000 0,950 0,725 0,650 0,530 0,683 0,837 0,990 1,010 1,030 1,020 1,020 0,000

4 Evapotranspirasi Potensial mm/hr 5,376 5,376 5,376 5,702 5,702 5,702 10,575 10,575 10,575 4,383 4,383 4,383 4,125 4,125 4,125 3,361 3,361 3,361 3,164 3,164 3,164 4,698 4,698 4,698 5,795 5,795 5,795 6,178 6,178 6,178 7,484 7,484 7,484 6,838 6,838 6,838

5 Penggunaan Air Konsumtif (Cu) mm/hr 6,452 6,452 6,577 7,223 7,470 7,527 13,853 13,747 9,165 2,849 0,000 0,000 4,950 4,950 5,047 4,257 4,403 4,436 4,144 4,113 2,742 3,054 0,000 0,000 5,505 4,202 3,767 3,274 4,222 5,169 7,410 7,559 7,709 6,975 6,975 0,000

6 Rasio Luas P.A.K 0,167 0,500 0,833 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 0,833 0,500 0,167 0,167 0,500 0,833 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 0,833 0,500 0,167 0,167 0,500 0,833 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 0,833 0,500 0,167

7 Kebutuhan Air Tanaman mm/hr 1,077 3,226 5,479 7,223 7,470 7,527 13,853 13,747 9,165 2,373 0,000 0,000 0,827 2,475 4,204 4,257 4,403 4,436 4,144 4,113 2,742 2,544 0,000 0,000 0,919 2,101 3,138 3,274 4,222 5,169 7,410 7,559 7,709 5,810 3,487 0,000

8 Penyiapan Lahan mm/hr 11,926 11,926 11,926 12,803 12,803 12,803

9 Rasio Penyiapan Lahan mm/hr 0,833 0,500 0,167 0,167 0,500 0,833

10 Kebutuhan Air Untuk Penyiapan Lahan mm/hr 9,934 5,963 1,992 2,138 6,401 10,665

11 Perkolasi mm/hr 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000

12 Rasio Luas Perkolasi mm/hr 0,167 0,500 0,833 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 0,833 0,500 0,167 0,167 0,500 0,833 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 0,833 0,500 0,167 0,167 0,500 0,833 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 0,833 0,167 0,500

13 Perkolasi dengan Rasio Luas mm/hr 0,167 0,500 0,833 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 0,833 0,500 0,167 0,167 0,500 0,833 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 0,833 0,500 0,167 0,167 0,500 0,833 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 0,833 0,167 0,500

14 Pergantian Lapisan Air (WLR) mm/hr 1,667 0,833 1,667 1,667 1,667 1,667 1,667 1,667 1,667 1,667 1,667 1,667

15 Rasio Luas WLR 0,167 0,500 0,833 0,833 0,500 0,167 0,167 0,500 0,833 0,833 0,500 0,167

16 Kebutuhan Air Untuk WLR mm/hr 0,278 0,417 1,388 1,388 0,833 0,278 0,278 0,833 1,388 1,388 0,833 0,278

17 Kebutuhan Air Kotor mm/hr 11,179 9,689 8,303 8,501 8,886 9,915 16,241 15,580 10,443 3,206 0,500 0,167 0,994 2,975 5,037 5,535 6,236 6,824 6,533 5,946 4,020 3,377 0,500 0,167 1,086 2,601 3,971 4,274 5,222 6,169 8,410 8,559 8,709 8,781 10,056 11,165

18 Curah Hujan Efektif mm/hr 1,610 10,150 11,480 12,950 12,320 25,830 8,820 6,020 5,740 4,060 4,410 6,510 16,730 7,140 16,590 1,050 5,460 0,700 2,450 5,250 1,400 0,490 5,600 5,950 4,950 6,500 4,500 0,850 6,750 2,750 3,000 4,450 12,300 14,000 7,750 20,450

19 Kebutuhan Air Bersih Di Sawah (NFR) lt/dt/ha 1,107 -0,053 -0,368 -0,515 -0,397 -1,842 0,859 1,107 0,544 -0,099 -0,453 -0,734 -1,821 -0,482 -1,337 0,519 0,090 0,709 0,473 0,081 0,303 0,334 -0,590 -0,669 -0,447 -0,451 -0,061 0,396 -0,177 0,396 0,626 0,476 -0,416 -0,604 0,267 -1,075

20 Efisiensi Irigasi 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650

21 Kebutuan Air di Intake lt/dt/ha 1,704 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 1,321 1,702 0,837 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,799 0,138 1,091 0,727 0,124 0,467 0,514 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,610 0,000 0,609 0,963 0,732 0,000 0,000 0,411 0,000

Sumber : Hasil Perhitungan m^3/dt 0,682 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,529 0,681 0,335 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,319 0,055 0,436 0,291 0,050 0,187 0,206 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,244 0,000 0,244 0,385 0,293 0,000 0,000 0,164 0,000

Okt Nov DesApl Mei Jun Jul Aug SeptMarNo. U R A I A N Satuan

Jan Feb

WLR PADI I PADI I Bero PL PALAWIJA JAGUNG PL WLR PADI II PADI II Bero

Page 9: KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN …pengairan.ub.ac.id/wp-content/uploads/2014/02/Jurnal-Taufan-Andy-S... · Hal ini terlihat dari pola tata tanam di daerah Sumber Arum yang

Palawija, Desember Minggu ke III, Luasan 400

Ha

Gambar 4 Grafik Hasil Simulasi Volume

Embung Kumbo dan Kebutuhan Air Irigasi

Debit Normal (50.68%) Padi I – Padi II –

Palawija, Desember Minggu ke III, Luasan 400

Ha

Gambar 5 Grafik Hasil Simulasi Volume

Embung Kumbo dan Kebutuhan Air Irigasi

Debit Rendah (75.34%) Padi I – Padi II –

Palawija, Desember Minggu ke III, Luasan 400

Ha

Gambar 6 Grafik Hasil Simulasi Volume

Embung Kumbo dan Kebutuhan Air Irigasi

Debit Kering (97.26%) Padi I – Padi II –

Palawija, Desember Minggu ke III, Luasan 400

Ha

Tabel 20 Hasil simulasi Tampungan Embung

Kumbo Desa Sumber Arum Kecamatan

Songgon Kabupaten Banyuwangi Sebagai

Berikut:

yang dapat di gunakan di Embung Kumbo

Desa Sumber Arum Untuk kebutuhan air irigasi

Desa Sumber Aru untuk mencukupi Daerah Irigasi

Telepak, Pertojoan dan Untung adalah

menggunakan Simulasi Padi – Padi – Palawija

dengan awal tanan pada Desember Minggu III.

dengan tampungan Efektif 63,183.47 m3.

j. Kegagalan dan Keandalan Embung

- 100,000.00 200,000.00 300,000.00 400,000.00 500,000.00 600,000.00 700,000.00 800,000.00 900,000.00

1,000,000.00 1,100,000.00 1,200,000.00 1,300,000.00 1,400,000.00 1,500,000.00 1,600,000.00 1,700,000.00 1,800,000.00 1,900,000.00 2,000,000.00 2,100,000.00 2,200,000.00 2,300,000.00 2,400,000.00 2,500,000.00 2,600,000.00

I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III

Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov

Volume Embung

Kebutuhan

V

O L

U M

E (m³)

Bulan/ Minggu

-

100,000

200,000

300,000

400,000

500,000

600,000

700,000

800,000

900,000

1,000,000

1,100,000

1,200,000

1,300,000

1,400,000

1,500,000

1,600,000

1,700,000

I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III

Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov

Volume Embung

Kebutuhan

V

O L

U M

E (m³)

Bulan/ Minggu

- 100,000 200,000 300,000 400,000 500,000 600,000 700,000 800,000 900,000

1,000,000 1,100,000 1,200,000 1,300,000 1,400,000 1,500,000 1,600,000 1,700,000 1,800,000 1,900,000 2,000,000 2,100,000 2,200,000 2,300,000

I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III

Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov

Volume Embung

Kebutuhan

V

O L

U M

E (m³)

Bulan/ Minggu

Bulan Minggu Pola Tata Tanam Musim Keterangan

Cukup Sukses

Normal Sukses

Renda Sukses

Kering Sukses

Cukup Sukses

Normal Sukses

Renda Sukses

Kering Sukses

Cukup Sukses

Normal Sukses

Renda Sukses

Kering Sukses

Bulan Minggu Pola Tata Tanam Musim

Cukup Gagal

Normal Sukses

Renda Gagal

Kering Gagal

Cukup Gagal

Normal Sukses

Renda Sukses

Kering Gagal

Cukup Sukses

Normal Sukses

Renda Sukses

Kering Sukses

Bulan Minggu Pola Tata Tanam Musim

Cukup Gagal

Normal Sukses

Renda Sukses

Kering Gagal

Cukup Gagal

Normal Sukses

Renda Gagal

Kering Sukses

Cukup Sukses

Normal Sukses

Renda Sukses

Kering Sukses

Bulan Minggu Pola Tata Tanam Musim

Cukup Sukses

Normal Gagal

Renda Gagal

Kering Gagal

Cukup Gagal

Normal Sukses

Renda Gagal

Kering Gagal

Cukup Gagal

Normal Sukses

Renda Gagal

Kering Gagal

Padi - Padi - Padi

III Padi - Padi - Padi

II Padi - Padi - Padi

Januari

I Padi - Padi - Padi

II Padi - Padi - Padi

III Padi - Padi - Padi

Desember

I

III Padi - Palawija - Palawija

II Padi - Palawija - Palawija

Desember

I Padi - Palawija - Palawija

II Padi - Palawija - Palawija

Januari

I Padi - Palawija - Palawija

III Padi - Palawija - Palawija

Bulan Minggu Pola Tata Tanam Musim Keterangan

Cukup Sukses

Normal Sukses

Renda Sukses

Kering Sukses

Cukup Sukses

Normal Sukses

Renda Sukses

Kering Sukses

Cukup Sukses

Normal Sukses

Renda Sukses

Kering Sukses

Bulan Minggu Pola Tata Tanam Musim

Cukup Gagal

Normal Sukses

Renda Gagal

Kering Gagal

Cukup Gagal

Normal Sukses

Renda Sukses

Kering Gagal

Cukup Sukses

Normal Sukses

Renda Sukses

Kering Sukses

Bulan Minggu Pola Tata Tanam Musim

Cukup Gagal

Normal Sukses

Renda Sukses

Kering Gagal

Cukup Gagal

Normal Sukses

Renda Gagal

Kering Sukses

Cukup Sukses

Normal Sukses

Renda Sukses

Kering Sukses

Bulan Minggu Pola Tata Tanam Musim

Cukup Sukses

Normal Gagal

Renda Gagal

Kering Gagal

Cukup Gagal

Normal Sukses

Renda Gagal

Kering Gagal

Cukup Gagal

Normal Sukses

Renda Gagal

Kering Gagal

Padi - Padi - Padi

III Padi - Padi - Padi

II Padi - Padi - Padi

Januari

I Padi - Padi - Padi

II Padi - Padi - Padi

III Padi - Padi - Padi

Desember

I

III Padi - Palawija - Palawija

II Padi - Palawija - Palawija

Desember

I Padi - Palawija - Palawija

II Padi - Palawija - Palawija

Januari

I Padi - Palawija - Palawija

III Padi - Palawija - Palawija

Page 10: KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN …pengairan.ub.ac.id/wp-content/uploads/2014/02/Jurnal-Taufan-Andy-S... · Hal ini terlihat dari pola tata tanam di daerah Sumber Arum yang

Tabel 22 Hasil Analisa Peluang Kegagalan

Dan Peluang Keandala

E. PENUTUP

1.Kesimpulan

1. Tabel 23 perhitungan pola tata tanam maka

dapat di ketahui kebutuan air irigasi Desa

sumber Arum per tahun dengan luas 400 Ha :

2. Tabel 24 keandalan debit adalah sebagai

berikut :

3. Dikarenakan air yang ada di Embung Kumbo

dipergunakan untuk kebutuhan air irigasi maka

seharusnya air dapat tersuplai secara kontinyu.

Pola operasi Simulasi tampungan Embung di atas

yang sesuai dengan Embung Kumbo adalah

kondisi debit Cukup, Normal, Rendah dan Kering

dengan keandalan 100% yang dapat mengairi terus

memenuhi untuk luas tanam 400 Ha dengan pola

tata tanam Padi I, Padi II, Palawija, dengan mulai

awal tanam Desember Minggu ke Tiga.

4. Setelah di ketahui pola tata tanam yang dapat di

gunakan di Embung Kumbo desa sumber arum

(Padi I – Padi II –Palawija) dengan awal tanam

Desember Minggu ke III dengan keandalan 80%

maka dapat di tmbah luasan sebagai berikut:

- Debit Normal (50.68%) Luas 2100 Ha

- Debit Rendah (75.34%) Luas 2500 Ha

- Debit Cukup (26.03%) Luas 2040 Ha

- Debit Kering (97.26%) Luas 1700 Ha

Berbagai keandaan tampungan Embung

Kumbo beberapa pola tanam dan beberapa

awal tanam dengan kapasitas tampungan

efektif 63,183.47 m³. di sajikan pada table 23

berikut:

Table 23 Hasil Keandalan Embung Kumbo

DAFTAR PUSTAKA

Tabel 4.33. Hasil Analisa Peluang Kegagalan Dan Peluang Keandalan

Sumber : Hasil Perhitungan

NO Bulan Minggu Pola Tata Tanam Musim Kegagalan Embung Keandalan Embung

1 Cukup 6% 94%

2 Normal 0% 100%

3 Rendah 3% 97%

4 Kering 14% 86%

5 Cukup 6% 94%

6 Normal 0% 100%

7 Rendah 3% 97%

8 Kering 14% 86%

9 Cukup 6% 94%

10 Normal 3% 97%

11 Rendah 6% 94%

12 Kering 17% 83%

NO Bulan Minggu Pola Tata Tanam Musim Kegagalan Embung Keandalan Embung

1 Cukup 3% 97%

2 Normal 3% 97%

3 Rendah 6% 94%

4 Kering 8% 92%

5 Cukup 3% 97%

6 Normal 3% 97%

7 Rendah 6% 94%

8 Kering 8% 92%

9 Cukup 0% 100%

10 Normal 0% 100%

11 Rendah 3% 97%

12 Kering 8% 92%

NO Bulan Minggu Pola Tata Tanam Musim Kegagalan Embung Keandalan Embung

1 Cukup 0% 100%

2 Normal 0% 100%

3 Rendah 0% 100%

4 Kering 3% 97%

5 Cukup 0% 100%

6 Normal 0% 100%

7 Rendah 3% 97%

8 Kering 3% 97%

9 Cukup 0% 100%

10 Normal 0% 100%

11 Rendah 3% 97%

12 Kering 3% 97%

NO Bulan Minggu Pola Tata Tanam Musim Kegagalan Embung Keandalan Embung

1 Cukup 0% 100%

2 Normal 0% 100%

3 Rendah 0% 100%

4 Kering 3% 97%

5 Cukup 6% 94%

6 Normal 8% 92%

7 Rendah 0% 100%

8 Kering 14% 86%

9 Cukup 19% 81%

10 Normal 19% 81%

11 Rendah 19% 81%

12 Kering 19% 81%

Padi - Padi -Palawija

III Padi - Padi -Palawija

II Padi - Padi -Palawija

Januari

I Padi - Padi -Palawija

II Padi - Padi -Palawija

III Padi - Padi -Palawija

Desember

I

III Padi - Padi - Padi

II Padi - Padi - Padi

Desember

I Padi - Padi - Padi

II Padi - Padi - Padi

Januari

I Padi - Padi - Padi

III Padi - Padi - Padi

Max (m³) Min (m³)

1 I Padi - Padi - Padi 617,032.144 28.221

2 II Padi - Padi - Padi 681,767.276 32.324

3 III Padi - Padi - Padi 643,007.641 30.214

4 I Padi - Padi - Padi 592,903.188 37.088

5 II Padi - Padi - Padi 522,583.255 16.613

6 III Padi - Padi - Padi 1,601,114.858 17.653

7 I padi - Padi - Palawija 398,719.462 28.245

8 II padi - Padi - Palawija 1,138,381.874 30.214

9 III padi - Padi - Palawija 502,992.049 29.573

10 I padi - Padi - Palawija 588,885.878 35.298

11 II padi - Padi - Palawija 666,222.186 37.088

12 III padi - Padi - Palawija 710,949.639 30.214

Januari

NO BulanAwal Tanam

MingguPola Tata Tanam

Kebutuhan Air irigasi

Desember

Januari

Desember

NO Bulan Minggu Pola Tata Tanam Musim Kegagalan Embung Keandalan Embung

1 Cukup 6% 94%

2 Normal 0% 100%

3 Rendah 3% 97%

4 Kering 14% 86%

5 Cukup 6% 94%

6 Normal 0% 100%

7 Rendah 3% 97%

8 Kering 14% 86%

9 Cukup 6% 94%

10 Normal 3% 97%

11 Rendah 6% 94%

12 Kering 17% 83%

NO Bulan Minggu Pola Tata Tanam Musim Kegagalan Embung Keandalan Embung

1 Cukup 3% 97%

2 Normal 3% 97%

3 Rendah 6% 94%

4 Kering 8% 92%

5 Cukup 3% 97%

6 Normal 3% 97%

7 Rendah 6% 94%

8 Kering 8% 92%

9 Cukup 0% 100%

10 Normal 0% 100%

11 Rendah 3% 97%

12 Kering 8% 92%

NO Bulan Minggu Pola Tata Tanam Musim Kegagalan Embung Keandalan Embung

1 Cukup 0% 100%

2 Normal 0% 100%

3 Rendah 0% 100%

4 Kering 3% 97%

5 Cukup 0% 100%

6 Normal 0% 100%

7 Rendah 3% 97%

8 Kering 3% 97%

9 Cukup 0% 100%

10 Normal 0% 100%

11 Rendah 3% 97%

12 Kering 3% 97%

NO Bulan Minggu Pola Tata Tanam Musim Kegagalan Embung Keandalan Embung

1 Cukup 0% 100%

2 Normal 0% 100%

3 Rendah 0% 100%

4 Kering 3% 97%

5 Cukup 6% 94%

6 Normal 8% 92%

7 Rendah 0% 100%

8 Kering 14% 86%

9 Cukup 19% 81%

10 Normal 19% 81%

11 Rendah 19% 81%

12 Kering 19% 81%

Padi - Padi -Palawija

III Padi - Padi -Palawija

II Padi - Padi -Palawija

Januari

I Padi - Padi -Palawija

II Padi - Padi -Palawija

III Padi - Padi -Palawija

Desember

I

III Padi - Padi - Padi

II Padi - Padi - Padi

Desember

I Padi - Padi - Padi

II Padi - Padi - Padi

Januari

I Padi - Padi - Padi

III Padi - Padi - Padi

1 I Padi - Palawija - Palawija

2 II Padi - Palawija - Palawija

3 III Padi - Palawija - Palawija

4 I Padi - Palawija - Palawija

5 II Padi - Palawija - Palawija

6 III Padi - Palawija - Palawija

7 I Padi - Padi - padi

8 II Padi - Padi - padi

9 III Padi - Padi - padi

10 I Padi - Padi - padi

11 II Padi - Padi - padi

12 III Padi - Padi - padi

Desember

Januari

Desember

Januari

NO Pola Tata TanamBulan Awal Tanam

1 Debit Air Cukup (Affluent) 25.00 67286239.93

2 Debit Air Normal / Andalan 50.00 47042706.62

3 Debit Air Rendah 66.67 36121149.43

4 Debit Air Musim Kering 83.33 29228416.72

No Kondisi Debit Sungai Probabilitas (% ) Volume (m3)

Tabel 4.33. Hasil Analisa Peluang Kegagalan Dan Peluang Keandalan

Sumber : Hasil Perhitungan

NO Bulan Minggu Pola Tata Tanam Musim Kegagalan Embung Keandalan Embung

1 Cukup 6% 94%

2 Normal 0% 100%

3 Rendah 3% 97%

4 Kering 14% 86%

5 Cukup 6% 94%

6 Normal 0% 100%

7 Rendah 3% 97%

8 Kering 14% 86%

9 Cukup 6% 94%

10 Normal 3% 97%

11 Rendah 6% 94%

12 Kering 17% 83%

NO Bulan Minggu Pola Tata Tanam Musim Kegagalan Embung Keandalan Embung

1 Cukup 3% 97%

2 Normal 3% 97%

3 Rendah 6% 94%

4 Kering 8% 92%

5 Cukup 3% 97%

6 Normal 3% 97%

7 Rendah 6% 94%

8 Kering 8% 92%

9 Cukup 0% 100%

10 Normal 0% 100%

11 Rendah 3% 97%

12 Kering 8% 92%

NO Bulan Minggu Pola Tata Tanam Musim Kegagalan Embung Keandalan Embung

1 Cukup 0% 100%

2 Normal 0% 100%

3 Rendah 0% 100%

4 Kering 3% 97%

5 Cukup 0% 100%

6 Normal 0% 100%

7 Rendah 3% 97%

8 Kering 3% 97%

9 Cukup 0% 100%

10 Normal 0% 100%

11 Rendah 3% 97%

12 Kering 3% 97%

NO Bulan Minggu Pola Tata Tanam Musim Kegagalan Embung Keandalan Embung

1 Cukup 0% 100%

2 Normal 0% 100%

3 Rendah 0% 100%

4 Kering 3% 97%

5 Cukup 6% 94%

6 Normal 8% 92%

7 Rendah 0% 100%

8 Kering 14% 86%

9 Cukup 19% 81%

10 Normal 19% 81%

11 Rendah 19% 81%

12 Kering 19% 81%

Padi - Padi -Palawija

III Padi - Padi -Palawija

II Padi - Padi -Palawija

Januari

I Padi - Padi -Palawija

II Padi - Padi -Palawija

III Padi - Padi -Palawija

Desember

I

III Padi - Padi - Padi

II Padi - Padi - Padi

Desember

I Padi - Padi - Padi

II Padi - Padi - Padi

Januari

I Padi - Padi - Padi

III Padi - Padi - Padi

Page 11: KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN …pengairan.ub.ac.id/wp-content/uploads/2014/02/Jurnal-Taufan-Andy-S... · Hal ini terlihat dari pola tata tanam di daerah Sumber Arum yang

Asdak, C. 2004. Hidrologi dan Pengelolaan

Daerah Aliran Sungai. Yogyakarta:

Gadjah Mada University Press.

Anonim. 1986. Keriteria Perencanaan Jaringan

Irigasi KP-01, Keriteria Perencanaan

Penunjang Ditjen Pengairan Dep. Pu

Galang Persada: Bandung.

Bappenas. Prakarsa Sumber Daya Air di

Jawa..http://air.bappenas.go.id/

doc/pdf/prakarsa_sda_jawa/BUKU%202%

20BAB%201%20.pdf.

Departemen Pemukiman dan Prasarana

Wilayah.2002. Pedoman / Petunjuk Teknik

dan Manual. Jakarta : Balitbang

Departemen Kimpraswil.

Dirjen Pegairan. Bina Program PSA, 010,1985

Harto, Sri Br. 1993. Analisis Hidrologi.

Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Kurniawan, Rizal A. 2009. Studi Potensi

Ketersediaan Air Untuk Pemenuhan

Kebutuhan Air Baku dalam Perencanaan

Embung Kasinan Kota Batu. Skripsi.

Tidak Diterbitkan. Jurusan Teknik

Pengairan Universitas Brawijaya Malang.

Lablink. Siklus Hidro, http://www.lablink.or.id/-

vti-bin/shtml.exe/Env/Hidro/Siklus/air-

siklus.htm/map.

Linsley, R.K dan Franzini, J.B. 1986 Teknik

Sumber Daya Air. Jilid 2. Jakarta :

Erlangga

Mc. Mahon, T.A. and Mein, R.G. 1978. Reservoir

Capacity and Yield. Amsterdam: Elsevier

Scientified Publishing Company.

Mock F.J. 1973. Land Capability Apraisal

Indonesia Water Avaitlability Apraisal.

Bogor.

Soemarto, C.D. 1986. Hidrologi Teknik. Surabaya:

Penerbit Usaha Nasional.

Soetopo, Widandi. 2010. Operasi Waduk Tunggal.

Malang: Penerbit C.V. Asrori.

Sosrodarsono,S dan Takeda, K.. 1976. Hidrologi

Untuk Pengairan. Jakarta: Penerbit

Pradnya Paramita.

Suhardjono. 1994. Kebutuhan Air Tanaman.

Malang: ITN Malang Press.