kementerian pendidikan dan kebudayaan...
TRANSCRIPT
SIMULASI TAMPUNGAN AIR EMBUNG KUMBO DESA SUMBER ARUM
UNTUK KEBUTUHAN AIR IRIGASI DESA SUMBER ARUM KECAMATAN
SONGGON KABUPATEN BANYUWANGI
JAWA TIMUR
JURNAL
Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan
memperoleh gelar Sarjana Teknik (S.T.)
Disusun Oleh :
TAUFAN ANDY SUTOWO
NIM. 0810643038-64
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS TEKNIK
MALANG
2015
Simulasi Tampungan Air Embung Kumbo Desa Sumber Arum Untuk Kebutuhan Air
Irigasi Desa Sumber Arum Kecamatan Songgon Kabupaten Banyuwangi.
Taufan Andy Sutowo1, Widandi Soetopo
2, Prima Hadi Wicaksono
2.
1Mahasiswa Teknik Pengairan Universitas Brawijaya Malang
2Dosen Teknik Pengairan Universitas Brawijaya Malang
e-mail : [email protected]
ABSTRAK
Saat ini irigasi yang sudah ada di desa Sumber Arum Seluas 400 Ha. Daerah irigasi Sumber
Arum ini terdapat tiga bendung : Bendung Telepak Berada di Desa Sumber Arum baku sawah 133,34
Ha, Bendung Pertojoan berada di Desa Sumber Arum Baku Sawah 143.23 Ha, Bendung Untung Satu
berada di Sumber Arum Baku Sawah 123.43 Ha Hasil produksi pertanian di desa Sumber Arum
masih belum optimal. Hal ini terlihat dari pola tata tanam di daerah Sumber Arum yang hanya
menanam padi pada musim hujan dan menanam palawija di musim kemarau dan Pada musim
Kemarau menggunakan sistem giliran untuk irigasi.
Hasil yang diperoleh dari studi akhir ini berupa simulasi pola tata tanam untuk daerah Irigasi
Desa Sumber Arum Kecamatan Songgon Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur dengan pola tata tanam
Padi, Padi, Palawija dengan awal tanam Desember minggu ketiga, Dengan tampungan efektif
Embung Kumbo 63,183.47m3 dapat dilakukan terus tanpa giliran.
Kata kunci: Simulasi, Tampungan, Embung.
ABSTRAK
Currently existing irrigation in the village Sumber Arum Covering 400 hectares. Source of
irrigation area, there are three weir Arum: Barricade Telepak Located in Village of raw Arum 133.34
ha of rice fields, weirs Pertojoan are in Sumber Arum Raw Rice 143.23 Ha, Dam Lucky One is in
Arum Source Raw Rice 123.43 hectares of agricultural production results in Source village Arum still
not optimal. Because the pattern of cropping in the Source Arum uhich only grow rice in the rainy
season and planting crops in the dry season and drought season using rotation for the irrigation
The results obtained from the study of this final form cropping pattern simulation system for
irrigation area Sumber Arum Songgon District of Banyuwangi East Java with the pattern of planting
Rice, Rice, Crops with early planting the third week of December, the effective storage Embung
Kumbo 63,183.47m3 can be kept without turn.
keywords: Simulation, Storage, Embung.
A. PENDAHULUAN
Embung berfungsi untuk menampung
kelebihan air di musim penghujan dan nantinya
akan dapat dipergunakan pada saat kekurangan air
atau pada saat musim kemarau. Kegiatan yang
penting dalam perencanaan tampungan embung
adalah menganalisa hubungan antara produksi dan
kapasitas.
kapasitas tampungan yang dibutuhkan
untuk memenuhi kebutuhan dari suatu sungai
tergantung 3 faktor : Variasi debit sungai,
besarnya kebutuhan, dan tingkat keandalan
kebutuhan yang dapat disediakan (Mc mahon,
1978 :1).
Daerah studi berada di Desa Sumber
Arum, Kecamatan Songgon, Kabupaten
Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur yang
merupakan desa yang kekurangan air untuk air
Irigasi. Oleh karena itu, untuk membantu
memenuhi kebutuhan air Irigasi bagi penduduk
Desa Sumber Arum maka perlu diusahakan
penyediaan Tampungan pada Embung Kumbo.
B. IDENTIFIKASI MASALAH
Saat ini irigasi yang sudah ada di Desa
Sumber Arum seluas 400 ha. Daerah Irigasi
Sumber Arum ini terdapat tiga Bendung, Bendung
Telepak berada di desa Sumber Arum baku sawah
133,34 Ha; Bendung Pertojoan berada di Desa
Sumber Arum Baku Sawah 143,23 Ha; Bendung
Untung Satu berada di Desa Sumber Arum dan
juga mengairi dua Desa Sumber Arum dan Desa
Seragi Baku Sawah 123,43 Ha. Hasil produksi
pertanian di desa Sumber Arum masih belum
optimal.
Dibangunnya Embung Kumbo ini
diharapkan akan bermanfaat untuk mengatasi
kekurangan air dan sistem giliran, terutama pada
musim kemarau. Metode untuk memenuhi
kebutuhan air Irigasi di lakukan dengan
menggunakan metode simulasi.
C. TUJUAN DAN MANFAAT
Tujuan dilakukannya studi ini adalah :
1. Mengetahui bagaimana Simulasi
tampungan Embung Kumbo untuk
memenuhi kebutuhan daerah Irigasi bagi
masyarakat Desa Sumber Arum.
2. Mengetahui jumlah debit andalan Embung
Kumbo.
Sedangkan manfaat dilaksanakannya studi ini
adalah :
1. Sebagai masukan kepada instansi yang
berkepentingan dalam merencanakan pola
operasi tampungan Embung Kumbo.
2. Dalam memenuhi dan meningkatkan
pelayanan pada masyarakat Desa Sumber
Arum.
D. TINJAUAN PUSTAKA
1. Curah Hujan Rerata Daerah
Curah hujan yang diperlukan untuk
penyusunan suatu rancangan pemanfaatan air
adalah curah hujan rata-rata di seluruh daerah
dinyatakan dalam mm (Sosrodarsono, 1976:27).
a. Metode rata-rata hitung (rata-rata aljabar)
Merupakan metode yang paling sederhana
dalam perhitungan hujan kawasan karena di
dasarkan pada asumsi bahwa semua penakar hujan
mempunyai pengaruh yang setara.
dimana P1, P2, …., Pn merupakan curah hujan
yang tercatat di pos penakar hujan 1, 2, 3, …, n
dan n adalah banyaknya pos penakar hujan.merata.
2. Uji Homogenitas Data Curah Hujan
Uji Homogenitas berarti menguji
kebenaran data lapangan yang tidak dipengaruhi
oleh kesalahan pada saat pengiriman atau saat
pengukuran, data tersebut. Salah satu cara klasik
adalah Von Neumann Ratio dalam persamaan
(Harto, 1993:59):
Data dikatakan panggah apabila nilai
E (N) = 2
Buishand (1982) memperkenalkan cara cumulative
deviation, yaitu nilai kumulatif penyimpangannya
terhadap nilai rata-rata (mean) dengan :
nkYYSS i
k
iko ,...,1,)(,0 2
1
**
Nilai *
nS = 0. untuk data yang homogin, maka
nilai *
kS berkisar nol. Karena tidak terdapat
kesalahan sistematik pada nilai iY terhadap nilai
Y rata-rata. Oleh sebab itu, *
kS (harga mutlak) dapat digunakan sebagai
indikator terjadinya perubahan atau
ketidakpanggahan. Cara lain yang dapat digunakan
adalah dengan RAPS (Rescaled Adjusted Partial
Sums).
DySS kk /***
, dengan k= 0,1,…,n
nYYD i
n
iy /)( 2
1
2
Nilai statistic Q Q= maks **
0k
nkS
Nilai statistik R (Range)
R= maks **
0 knk S - min **
0 knk S Nilai statistik
Q dan R diberikan pada tabel berikut:
Tabel 1 Q dan R
2
1
2
1
1
1
)(/)( YYYYN i
n
iii
n
i
n
P
n
PPPPP
n
i
i
n
1321 ...
Tabel 2.1 Nilai Q/ n dan R/ n
N Q/ n R/ n
90% 95% 99% 90% 95% 99%
10 1.05 1.14 1.29 1.21 1.28 1.38
20 1.1 1.22 1.42 1.34 1.43 1.6
30 1.12 1.24 1.46 1.4 1.5 1.7
40 1.13 1.26 1.5 1.42 1.53 1.74
50 1.14 1.27 1.52 1.44 1.55 1.78
100 1.17 1.29 1.55 1.5 1.62 1.86
1.22 1.36 1.63 1.62 1.75 2
(Sumber: Harto, 1993:60)
Cara lain yang dapat digunakan adalah
dengan WAPS (Weighted Adjusted Partial Sums).
*5,0*)( kk SknkZ
; k= 1,2,..,n-1
ykk DZZ /***
V = maks **
11k
nkkZ
i/Statistik ini dapat disajikan dalam persamaan : 5,025,0 )1/()2( VVnW
Dengan W adalah nilai Worsley’s test :
W = maks knkt
11
Dengan tk adalah nilai ‘Student’s t’ untuk
membedakan nilai rata-rata dari k sample k yang
pertama dan sample (n-k) terakhir. Pengujian ‘V’
berarti sama dengan pengujian ‘W’.
Pengujian lain dengan cara ‘Bayesian’. Uji
statistic yang dapat digunakan adalah :
2**1
1
)()}1(/{1 k
n
k
SnnU
2**)( kZA
Nilai U dan A yang besar
menunjukkan.kecenderungan.penyimpangan dari
kepanggahan data. Nilai statistik U dan A
disajikan dalam tabel berikut ini
Tabel 2 Nilai U dan A
2. Kebutuhan Air Irigasi
a. Evapotranspirasi
1. Evaporasi
Evaporasi adalah penguapan air dari
permukaan air, evaporasi adalah energi (radiasi)
matahari dan ketersediaan air. (Asdak, 2004:101).
Besarnya faktor meteorologi yang
mempengaruhi besarnya evaporasi adalah
sebagai berikut (Soemarto, 1986:43):
1. Radiasi matahari
2. Angin
3. Kelembaban relatif (relative humidity)
4. Suhu (temperatur)
2. Evapotranspirasi Potensial (Eto)
Evapotranspirasi.merupakan gabungan
antara proses penguapan dari permukaan tanah
bebas (evaporasi) dan penguapan yang berasal
dari daun tanaman (transpirasi). (Suhardjono,
1994:54) rumus yang digunakan adalah sebagai
berikut :
Eto = c . ET*
ET* = w (0,75.Rs – Rn-1) + (1 – w) f(u) (ea – ed)
Tabel 3 Hubungan Suhu (t) dengan Nilai ea
(mbar),w, (1-w) dan f(t)
Tabel 4 Besaran Angka Angot (Ra) dalam
mm/hari
Tabel 2.2 Nilai U dan A
N U A
90% 95% 99% 90% 95% 99%
10 0.336 0.414 0.575 1.9 2.31 3.14
20 0.343 0.447 0.662 1.93 2.44 3.5
30 0.344 0.444 0.691 1.92 2.42 3.7
40 0.341 0.448 0.693 1.91 2.44 3.66
50 0.342 0.452 0.718 1.92 2.48 3.78
100 0.341 0.457 0.712 1.92 2.48 3.82
0.347 0.461 0.743 1.93 2.49 3.86
(Sumber: Harto, 1993:62)
Tabel 2.4. Besaran Angka Angot (Ra) dalam mm/hari
Bulan Letak Lintang
5⁰LU 4⁰LU 2⁰LU 0 2⁰LS 4⁰LS 6⁰LS 8⁰LS 10⁰LS
Januari 13.00 14.30 14.70 15.00 15.30 15.50 15.80 16.10 16.10
Pebruari 14.00 15.00 15.30 15.50 15.70 15.80 16.00 16.10 16.00
Maret 15.00 15.50 15.60 15.70 15.70 15.60 15.60 15.50 15.30
April 15.10 15.50 15.30 15.30 15.10 14.90 14.70 14.40 14.00
Mei 15.30 14.90 14.60 14.40 14.10 13.80 13.40 13.10 12.60
Juni 15.00 14.40 14.20 13.90 13.50 13.20 12.80 12.40 12.60
Juli 15.10 14.60 14.30 14.10 13.70 13.40 13.10 12.70 11.80
Agustus 15.30 15.10 14.90 14.80 14.50 14.30 14.00 13.70 12.20
September 15.10 15.30 15.30 15.30 15.20 15.10 15.00 14.90 13.30
Oktober 15.70 15.10 15.30 15.40 15.50 15.60 15.70 15.80 14.60
November 14.30 14.50 14.80 15.40 15.30 15.50 15.80 16.00 15.60
Desember 14.60 14.10 14.40 14.80 15.10 15.40 15.70 16.00 16.00
Minimum 13.00 14.10 14.20 13.90 13.50 13.20 12.80 12.40 11.80
Maksimum 15.70 15.50 15.60 15.70 15.70 15.80 16.00 16.10 16.10
Rerata 14.79 14.86 14.89 14.97 14.89 14.84 14.80 14.73 14.18
Sumber: Suhardjono,1994: 59
Tabel 2.3. Hubungan Suhu (t) dengan Nilai ea (mbar),w, (1-w) dan f(t)
Suhu ea w 1-w f (t)
(t) (mbar)
24.0 29.845 0.735 0.265 15.400
24.2 30.273 0.737 0.263 15.455
24.4 30.581 0.739 0.261 15.491
24.6 30.95 0.741 0.259 15.536
24.8 31.319 0.743 0.257 15.581
25.0 31.688 0.745 0.255 15.627
25.2 32.073 0.747 0.253 15.672
25.4 31.458 0.749 0.251 15.717
25.6 32.844 0.751 0.249 15.763
25.8 33.23 0.753 0.247 15.808
26.0 33.617 0.755 0.245 15.853
26.2 34.024 0.757 0.243 15.898
26.4 34.431 0.759 0.241 15.944
26.6 34.839 0.761 0.239 15.989
26.8 35.247 0.763 0.237 16.034
27.0 35.656 0.765 0.235 16.079
27.2 36.085 0.767 0.233 16.124
27.4 36.515 0.769 0.231 16.170
27.6 36.945 0.771 0.229 16.215
27.8 37.376 0.773 0.227 16.260
28.0 37.907 0.775 0.225 16.305
28.2 38.259 0.777 0.223 16.350
28.4 38.711 0.779 0.221 16.395
28.6 39.163 0.781 0.219 16.440
28.8 39.616 0.783 0.217 16.485
29.0 40.07 0.785 0.215 16.530
29.2 40.544 0.787 0.213 16.575
29.4 41.019 0.789 0.211 16.620
29.6 41.494 0.791 0.209 16.666
29.8 41.969 0.793 0.207 16.711
30.0 42.445 0.795 0.205 16.755 Sumber: Suhardjono, 1994: 58
Tabel 2.3. Hubungan Suhu (t) dengan Nilai ea (mbar),w, (1-w) dan f(t)
Suhu ea w 1-w f (t)
(t) (mbar)
24.0 29.845 0.735 0.265 15.400
24.2 30.273 0.737 0.263 15.455
24.4 30.581 0.739 0.261 15.491
24.6 30.95 0.741 0.259 15.536
24.8 31.319 0.743 0.257 15.581
25.0 31.688 0.745 0.255 15.627
25.2 32.073 0.747 0.253 15.672
25.4 31.458 0.749 0.251 15.717
25.6 32.844 0.751 0.249 15.763
25.8 33.23 0.753 0.247 15.808
26.0 33.617 0.755 0.245 15.853
26.2 34.024 0.757 0.243 15.898
26.4 34.431 0.759 0.241 15.944
26.6 34.839 0.761 0.239 15.989
26.8 35.247 0.763 0.237 16.034
27.0 35.656 0.765 0.235 16.079
27.2 36.085 0.767 0.233 16.124
27.4 36.515 0.769 0.231 16.170
27.6 36.945 0.771 0.229 16.215
27.8 37.376 0.773 0.227 16.260
28.0 37.907 0.775 0.225 16.305
28.2 38.259 0.777 0.223 16.350
28.4 38.711 0.779 0.221 16.395
28.6 39.163 0.781 0.219 16.440
28.8 39.616 0.783 0.217 16.485
29.0 40.07 0.785 0.215 16.530
29.2 40.544 0.787 0.213 16.575
29.4 41.019 0.789 0.211 16.620
29.6 41.494 0.791 0.209 16.666
29.8 41.969 0.793 0.207 16.711
30.0 42.445 0.795 0.205 16.755 Sumber: Suhardjono, 1994: 58
Tabel 5 Besar Angka Koreksi ( c ) Bulanan
2. Perkolasi
Perkolasi adalah Pergerakan air ke bawah
dari daerah tidak jenuh (antara permukaan tanah
sampai ke permukaan air tanah ) ( Soemarto,
1987:80).
Tabel 6 Harga Perkolasi Untuk Berbagai Jenis
Tanah
3. Kebutuhan Air Untuk Pengolahan dan
Persemaian
Pengolahaan pada umumnya di lakukan
20-30 hari sebelum masa tanam.. Kebutuhan air
untuk pengolahaan tanah di perkirakan 10
mm/hari (Anonim,1994:13).
4. Koefisien Tanaman
Besarnya koefisien tanaman untuk setiap
jenis tanaman akan berbeda – beda .
Tabel 7 Koefisien Tanaman
5. Kebutuhan Air di Sawah
Perhitungan kebutuhan air di sawah di
dasarkan pada prinsip kesetimbangan air yang di
nyatakan dengan persamaan sebagai berikut
(Hoessein 1984: 28) :
Wr = Cu + Pd + P + Nr – Re
Kebutuhan air di intake dapat di hitung dengan
rumus sebagai berikut :
(untuk tanaman padi)
( untuk tanaman palawija)
6. Kebutuhan Air Irigasi
Kebutuhan air irigasi pada pintu pengambilan
dapat di hitung dengan persamaan sebagai berikut.
7. Efisiensi Irigasi
Efisiensi.irigasi.adalah.angka.perbandinga
n dari jumlah air irigasi nyata yang terpakai untuk
kebutuhan pertumbuhan tanaman dengan jumlah
air yang keluar
Tabel 8 Efisiensi Irigasi
8. Analisis Ketersediaan Debit Metode F.J.
Mock
a. Singkapan lahan (m).
Singkapan lahan disesuaikan dengan penggunaan
tata guna lahan.
Tabel 2.5. Besar Angka Koreksi ( c ) Bulanan
Bulan Angka koreksi ( c )
Blaney-criddle Radiasi Penman
Januari 0.800 0.800 1.100
Februari 0.800 0.800 1.100
Maret 0.750 0.750 1.000
April 0.750 0.750 1.000
Mei 0.700 0.700 0.950
Juni 0.700 0.700 0.950
Juli 0.750 0.750 1.000
Agustus 0.750 0.750 1.000
September 0.800 0.800 1.100
Oktober 0.800 0.800 1.100
November 0.825 0.825 1.150
Desember 0.825 0.825 1.150 Sumber: Suhardjono, 1994 : 64
Tabel 2.6 Harga Perkolasi Untuk Berbagai Jenis Tanah
Sumber : Rce Irrigation in Japan (1973)
Macam Tanah Perkolasi Vertikal. (mm/hari)
Sandy Loam 3-6
Loam 2-3
Clay 1-2
Sumber : Dirjen Pengairan, Bina Program PSA. 010, 1985
Jenis Tanaman
0 10 15 20 30 40 45 50 60 70 75 80 90 100 105
k 1.05 1.1 1.18 1.28 1.38 1.4 1.35 1.23 1.12 1.03 0.93
k 0.2 0.3 0.35 0.4 0.64 0.85 0.88 0.91 0.91 0.8 0.6 0.34 0.2 0.1
k 0.2 0.3 0.385 0.47 0.64 0.8 0.855 0.91 0.91 0.785 0.73 0.6 0.5
k 0.12 0.2 0.25 0.3 0.42 0.56 0.7 0.8 0.7 0.6 0.5
k 0.12 0.24 0.29 0.34 0.44 0.53 0.565 0.6 0.64 0.62 0.6 0.46 0.3
KoefisienUmur (Hari)
-Padi
- Kedelai
- Kacang - Kacangan
-Palawija
- Buncis
- Jagung
Umur (Hari)
𝐷 = 𝑊
𝐸𝑓𝑓∗ 𝐴
Tabel 2.8 Efisiensi Irigasi
Sumber : Anonim 1986 Lampiran II ; 47
Tabel 9 Singkapan Lahan Sesuai Tata Guna
Lahan
b. Koefisien Infiltrasi.
Infiltrasi yaitu proses masuknya air hujan
kedalam permukaan tanah/batuan melalui gaya
gravitasi dan kapiler
Tabel 10 Koefisien Infiltrasi Berdasarkan Jenis
Batuan
.
c.Kapasitas Kelembaban Tanah (Soil Moisture
Capacity)
Kapasitas kelembaban tanah adalah
banyaknya air yang dapat dikandung oleh tanah
(Sosrodarsono.1976:72).
Untuk tanah dengan kelembaban tanah maksimum
25% maka kapasitas tanah tersebut 25 cm air pada
tanah seluas 1 m2. Biasanya kelembaban tanah
ditaksir berkisar antara 50 sampai dengan 250 mm
per m2.
d. Koefisien Infiltrasi (i)
Koefisien.Infiltrasi.ditaksir.berdasarkan
kondisi porositas tanah dan kemiringan daerah
pengaliran..Batasan koefisien adalah 0 – 1.0
e. Faktor Resesi Air tanah
Dalam perhitungan kandungan air tanah
(Ground Water Storage) terdapat faktor resesi air
tanah (k), Faktor resesi air tanah (k) adalah 0 – 1,0
harga k.
4. Analisis Pola Operasi Embung
Pola operasi embung bertujuan untuk
menentukan pelepasan air dari tampungan dengan
memperhatikan inflow dan outflow.
1. Simulasi Tampungan Embung
Salah satu operasi dibagi-bagi menjadi
sejumlah periode, misalnya bulanan, 15 harian, 10
harian, mingguan, maupun harian. Persamaan
umum simulasi operasi embung adalah Neraca
Keseimbangan Air (water balance). Persamaan
secara matematika simulasi kapasitas tampungan
waduk dinyatakan sebagai berikut (Mc. Mahon,
1978:24):
tttttt LEDQSS 1
dengan kendala 0≤St+1≥C
5. Kegagalan dan Keandalan Embung
Peluang kegagalan sebuah tampungan waduk
adalah perbandingan antara jumlah satuan waktu
pada waktu waduk kosong dengan jumlah satuan
total yang digunakan dalam proses analitis (Mc.
Mahon, 1978:17) :
Pe = N
P x 100%
Sedangkan definisi keandalan adalah :
Re = 100 – Pe
D. ANALISA DAN PEMBAHASAN
1. Tabel 11 Data Lengkung Kapasitas Embung
Kumbo Tampungan dan Luas Genangan
Embung Kumbo Tiap Elevasi
No. Jenis Penggunaan Lahan m
1 Hutan Lebat 0
2 Lahan Tererosi 10 - 40
3 Lahan Pertanian (Sawah Ladang) 30 - 50
Sumber: http://air.bappenas.go.id
Tabel 2.10. Koefisien Infiltrasi Berdasarkan Jenis Batuan
No. Jenis Batuan Ci
1.
2.
3.
4.
5.
Vulkanik muda
Vulkanik tua, muda, dan sedimen
Batu pasir
Sedimen lanau, batu cukup kedap
Batu gamping
0,30 – 0,50
0,15 – 0,25
0,15
0,15
0,30 – 0,50
Sumber : Rizal, 2009:43
Tabel 4.1. Tampungan dan Luas Genangan Embung Kumbo tiap elevasi
Sumber : Data
Tinggi Luas Genangan Luas Genangan Rerata Volume Volume Komulatif
(m) (m2) (m
2) (m
3) (m
3)
620.3 0 - - - -
621.3 1 1,063.94 531.97 531.97 531.97
622.3 2 2,440.81 1,752.38 1,752.38 2,284.35
623.3 3 3,455.31 2,948.06 2,948.06 5,232.40
624.3 4 4,097.84 3,776.58 3,776.58 9,008.98
625.3 5 4,941.07 4,519.46 4,519.46 13,528.44
626.3 6 5,928.71 5,434.89 5,434.89 18,963.33
627.3 7 7,052.46 6,490.59 6,490.59 25,453.92
628.3 8 8,147.41 7,599.94 7,599.94 33,053.85
629.3 9 9,227.53 8,687.47 8,687.47 41,741.32
630.3 10 10,371.33 9,799.43 9,799.43 51,540.75
631.3 11 10,325.34 10,348.33 10,348.33 61,889.08
632.3 12 11,787.01 11,056.17 11,056.17 72,945.26
633.3 13 13,041.29 12,414.15 12,414.15 85,359.41
634.3 14 14,450.81 13,746.05 13,746.05 99,105.46
Elevasi
Gambar 1 Kurva Lengkung Kapasitas Embung
Kumbo
2. Analisa Hidrologi
a. Uji Homogenitas Data (Rescaled Adjusted
Partial Sums)
Tabel 12 Data hujan harian maksimum tahunan
b.Tabel 13 Hasil perhitungan uji homogenitas
data (RAPS)
c. Tabel 14 Hasil perhitungan uji abnormalitas
data (inlier-outlier)
Sumber : Hasil Perhitungan
c. Tabel 15 Hasil perhitungan curah hujan
efektif metode PU
d. Tabel 16 Perhitungan Evapotranspirasi
Potensial Metode Penman Modifikasi
Sumber :Hasil Perhitungan
e. Perhitungan Ketersediaan Air
1. Perhitungan Debit Air Sungai Tabel Rekap
Debit Aliran Sungai Kumbo dengan Model
Tabel 17 F.J. Mock 2003 – 2013 (Januari s.d
Desember)
f. Tabel 18 Perhitungan Debit Andalan
Debit air cukup (affluent) (P = 26.03 %)
menggunakan debit tahun 2012.
1. Debit air Rendahh (P = 75.34 %)
menggunakan debit tahun 2004.
1 2003 89
2 2004 96
3 2005 122
4 2006 105
5 2007 156
6 2008 125
7 2009 148
8 2010 97
9 2011 164
10 2012 182
11 2013 164
Curah Hujan
(mm)No Tahun
Tabel 4.3 Hasil perhitungan uji homogenitas data (RAPS)
Sumber :Data Perhitungan
No Tahun Curah Hujan Sk* [Sk*] Dy2 Dy Sk** [Sk**]
1 2003 89.00 -42.636 42.636 165.260 1.372 1.372
2 2004 96.00 -35.636 35.636 115.450 1.147 1.147
3 2005 122.00 -9.636 9.636 8.442 0.310 0.310
4 2006 105.00 -26.636 26.636 64.500 0.857 0.857
5 2007 156.00 24.364 24.364 53.962 0.784 0.784
6 2008 125.00 -6.636 6.636 4.004 0.214 0.214
7 2009 148.00 16.364 16.364 24.343 0.526 0.526
8 2010 97.00 -34.636 34.636 109.062 1.114 1.114
9 2011 164.00 32.364 32.364 95.219 1.041 1.041
10 2012 182.00 50.364 50.364 230.591 1.620 1.620
11 2013 164.00 32.364 32.364 95.219 1.041 1.041
131.64 - 28.331 - Max 1.620 1.620
966.050 Min 0.214 0.214Jumlah
Rerata
31.081
Curah Hujan
(mm)
1 2003 89 1.949
2 2004 96 1.982 Nilai ambang atas, Xh
3 2010 97 1.987 Xh 349.242
4 2006 105 2.021
5 2008 125 2.097 Nilai ambang bawah, Xi
6 2009 148 2.170 Xi 53.531
7 2007 156 2.193
8 2011 164 2.215
9 2013 164 2.215
10 2012 182 2.260
11 2005 254 2.405
Stdev = 0.141
Mean = 2.136
Kn = 2.88
No Tahun Log x Keterangan
Tabel 4.8 Hasil perhitungan curah hujan efektif metode PU
Sumber : Hasil Perhitungan
Padi Palawija
23.00 1.6 1.2
145.00 10.2 7.3
164.00 11.5 8.2
185.00 13.0 9.3
176.00 12.3 8.8
369.00 25.8 18.5
126.00 8.8 6.3
86.00 6.0 4.3
82.00 5.7 4.1
58.00 4.1 2.9
63.00 4.4 3.2
93.00 6.5 4.7
239.00 16.7 12.0
102.00 7.1 5.1
237.00 16.6 11.9
15.00 1.1 0.8
78.00 5.5 3.9
10.00 0.7 0.5
7.00 0.5 0.4
75.00 5.3 3.8
20.00 1.4 1.0
7.00 0.5 0.4
80.00 5.6 4.0
85.00 6.0 4.3
99.00 6.9 5.0
130.00 9.1 6.5
90.00 6.3 4.5
17.00 1.2 0.9
135.00 9.5 6.8
55.00 3.9 2.8
60.00 4.2 3.0
89.00 6.2 4.5
246.00 17.2 12.3
280.00 19.6 14.0
155.00 10.9 7.8
409.00 28.6 20.5
BulanAndalan
(mm/10 hari)
Efektif (mm/hari)
Januari
Februari
Maret
Oktober
Nopember
Desember
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
1 Suhu rata-rata T oC 27.067 27.333 27.633 27.667 27.433 26.467 26.100 26.200 26.900 27.400 28.033 28.100
2 Tekanan uap jenuh ea mmbar 39.167 41.500 35.467 38.833 36.367 41.333 35.400 40.000 36.500 39.100 39.867 38.400
3 w 0.766 0.768 0.771 0.772 0.769 0.760 0.756 0.757 0.764 0.769 0.775 0.776
4 (1-w) 0.234 0.232 0.229 0.228 0.231 0.240 0.244 0.243 0.236 0.231 0.225 0.224
5 f(t) 16.113 16.167 16.227 16.233 16.187 15.993 15.920 15.940 16.080 16.180 16.307 16.320
6 Kelembaban relatif RH % 83.333 82.000 79.333 80.333 54.667 80.333 81.333 81.000 80.667 79.000 76.667 79.667
7 Tekanan uap nyata ed 32.639 34.030 28.137 31.196 19.880 33.204 28.792 32.400 29.443 30.889 30.564 30.592
8 f (ed) mmbar 0.089 0.083 0.107 0.094 0.144 0.086 0.104 0.090 0.101 0.095 0.097 0.097
9 ea - ed mmbar 6.528 7.470 7.330 7.637 16.486 8.129 6.608 7.600 7.057 8.211 9.302 7.808
10 Nilai angot Ra mm/hr 16.100 16.089 30.039 14.089 13.046 12.422 12.603 13.538 14.705 15.670 15.957 16.000
11 Lama penyinaran matahari n jam/hari 9.070 9.814 21.628 10.379 9.697 6.583 6.469 10.063 12.058 12.327 13.191 10.880
12 N jam/hari 16.100 16.089 30.039 14.089 13.046 12.422 12.603 13.538 14.705 15.670 15.957 16.000
13 Kecerahan matahari n/N % 56.333 61.000 72.000 73.667 74.333 53.000 51.333 74.333 82.000 78.667 82.667 68.000
14 Radiasi gel. pendek Rs mm/hr 8.923 9.322 19.189 9.127 8.498 6.660 6.644 8.818 10.188 10.574 11.112 9.875
15 f (n/N) 0.607 0.649 0.748 0.763 0.769 0.577 0.562 0.769 0.838 0.808 0.844 0.712
16 Kecepatan angin Usiang m/dt 0.041 0.041 0.049 0.044 0.035 0.039 0.041 0.055 0.061 0.063 0.051 0.051
17 Usiang km/hari 3.500 3.500 4.267 3.833 3.000 3.400 3.533 4.767 5.233 5.467 4.400 4.367
18 f (U) 0.279 0.279 0.282 0.280 0.278 0.279 0.280 0.283 0.284 0.285 0.282 0.282
19 Radiasi bersih gel. panj. Rn1 mm/hr 0.867 0.874 1.294 1.167 1.790 0.798 0.930 1.098 1.364 1.248 1.331 1.123
20 Faktor penyesuaian c 1.100 1.100 1.000 0.900 0.900 0.900 0.900 1.000 1.100 1.100 1.100 1.100
21 Evapotranspirasi ETo* mm/hr 4.888 5.184 10.575 4.870 4.584 3.734 3.515 4.698 5.268 5.679 6.019 5.369
22 Evapotranspirasi potensial ETo mm/hr 5.376 5.702 10.575 4.383 4.125 3.361 3.164 4.698 5.795 6.247 6.620 5.906
No Keterangan Simbol SatuanBulan
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Rata-rata
1 2003 1.967 2.035 1.277 0.906 1.010 0.663 0.381 0.312 0.186 0.088 0.077 0.484 0.782
2 2004 1.038 1.705 1.168 0.759 1.217 0.809 0.592 0.232 0.573 0.769 1.580 0.824 0.939
3 2005 1.731 2.599 1.346 0.993 1.768 0.599 0.461 0.457 0.896 0.635 1.080 2.279 1.237
4 2006 2.030 1.247 1.192 1.314 0.487 1.433 0.670 0.786 0.581 1.456 0.840 2.520 1.213
5 2007 1.480 1.668 2.219 1.740 1.878 1.863 1.351 0.740 0.354 0.205 0.127 0.717 1.195
6 2008 0.875 2.133 2.233 1.504 0.965 1.590 0.742 0.929 0.340 0.189 0.648 0.991 1.095
7 2009 1.548 2.485 2.259 1.278 1.105 0.661 0.362 1.293 0.465 0.670 2.042 1.596 1.314
8 2010 1.098 2.380 0.744 0.592 0.713 0.355 0.971 0.272 0.388 0.294 0.337 1.026 0.764
9 2011 1.877 2.415 2.139 1.376 2.277 2.188 1.801 1.487 2.685 2.723 1.185 2.800 2.079
10 2012 2.657 2.564 2.774 2.273 2.424 2.215 1.134 0.534 0.614 0.258 1.551 1.922 1.743
11 2013 3.013 2.697 1.384 1.048 1.082 0.745 1.305 1.470 2.577 1.099 0.978 1.508 1.575
Sumber: Hasil Perhitungan
No Tahun
Debit (m3/dtk)
Tabel 4.22 Perhitungan Debit Andalan (Basic Year) Sungai Kumbo
Sumber: Hasil Perhitungan
1 2003 0.7822 2005 3.6703 8.33
2 2004 0.9389 2011 2.5536 16.67
3 2005 1.2371 2012 2.1408 25.00
4 2006 1.2131 2013 1.9347 33.33
5 2007 1.1952 2009 1.6132 41.67
6 2008 1.0949 2006 1.4898 50.00
7 2009 1.3136 2007 1.4677 58.33
8 2010 0.7642 2008 1.3446 66.67
9 2011 2.0793 2004 1.1530 75.00
10 2012 1.7433 2003 0.9606 83.33
11 2013 1.5754 2010 0.9385 91.67
Air Rendah (75.34%)
Air Kering (97.26%)
Air Cukup (26.03%)
Air Normal (50.68%)
Debit Rerata
Terurut (m3/dtk)Probabilitas (% ) KeandalanNo Tahun
Debit Rerata
(m3/dtk)Tahun
2. Debit normal (P = 50.68 %) menggunakan
debit tahun 2006.
3. Debit air musim kering (P = 91.26 %)
menggunakan debit tahun 2010.
g. Analisa Kebutuhan Air
Dalam satu tahun terdapat dua kali masa
tanam, yaitu musim hujan (Oktober-Maret) dan
musim kemarau (April-September). Batasan waktu
tersebut digunakan untuk menentukan awal
penanaman padi (di musim hujan), demikian pula
untuk tanaman lainnya. Pola tanam yang
direncanakan adalah sebagai berikut :
Tabel 19 Pola tanam yang direncanakan
Sumber : Perhitungan
Tabel 20 Pola Tata Tanam Januari Minggu 1
(Padi – Padi – Palawija)
Tabel 21 Lanjutan Pola Tata Tanam Januari
Minggu 1 (Padi – Padi – Palawija)
h. Analisis Pola Operasi Embung
Gambar 2 Grafik Hasil Analisa Neraca Air
i. Pendekatan Studi Simulasi Embung
Sesuai dengan rencana, Embung Kumbo
direncanakan akan dioperasikan untuk memenuhi
kebutuhan air irigasi, yaitu kebutuhan air irigasi di
sekitar Pola operasi (rule curve) Embung Kumbo
ini mengikuti petunjuk sebagai berikut: Debit
inflow yang digunakan adalah debit air cukup ,
debit air normal, debit air Rendahh, dan debit air
musim kering.
Operasi Embung didasarkan pertimbangan
antara aliran masuk dan aliran keluar,
dengan mempertimbangkan kehilangan air
waduk akibat evaporasi.
Awal simulasi dilakukan pada saat kondisi
tampungan Embung dalam keadaan penuh
setelah masa pengisian pada musim hujan.
Gambar 3 Grafik Hasil Simulasi Volume
Embung Kumbo dan Kebutuhan Air Irigasi
Debit Cukup (26.03%) Padi I – Padi II –
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1 Pola Tata Tanam
Jumlah hari hr
2 Koefisien Irigasi 1,200 1,200 1,270 1,330 1,330 1,300 1,300 1,300 0,000 - 1,200 1,200 1,270 1,330 1,330 1,300 1,300 1,300 0,000 - 0,950 0,500 0,500 0,590 0,960 0,960 1,050 1,020 1,020 -
1,200 1,200 1,270 1,330 1,330 1,300 1,300 1,300 0,000 - 1,200 1,200 1,270 1,330 1,330 1,300 1,300 1,300 0,000 - 0,950 0,500 0,500 0,590 0,960 0,960 1,050 1,020 1,020 -
1,200 1,200 1,270 1,330 1,330 1,300 1,300 1,300 0,000 - 1,200 1,200 1,270 1,330 1,330 1,300 1,300 1,300 0,000 - 0,950 0,500 0,500 0,590 0,960 0,960 1,050 1,020 1,020 -
3 Koefiesin rerata (cr) 1,200 1,200 1,223 1,267 1,310 1,320 1,310 1,300 0,867 0,650 0,000 0,000 1,200 1,200 1,223 1,267 1,310 1,320 1,310 1,300 0,867 0,650 0,000 0,000 0,950 0,725 0,650 0,530 0,683 0,837 0,990 1,010 1,030 1,020 1,020 0,000
4 Evapotranspirasi Potensial mm/hr 5,376 5,376 5,376 5,702 5,702 5,702 10,575 10,575 10,575 4,383 4,383 4,383 4,125 4,125 4,125 3,361 3,361 3,361 3,164 3,164 3,164 4,698 4,698 4,698 5,795 5,795 5,795 6,178 6,178 6,178 7,484 7,484 7,484 6,838 6,838 6,838
5 Penggunaan Air Konsumtif (Cu) mm/hr 6,452 6,452 6,577 7,223 7,470 7,527 13,853 13,747 9,165 2,849 0,000 0,000 4,950 4,950 5,047 4,257 4,403 4,436 4,144 4,113 2,742 3,054 0,000 0,000 5,505 4,202 3,767 3,274 4,222 5,169 7,410 7,559 7,709 6,975 6,975 0,000
6 Rasio Luas P.A.K 0,167 0,500 0,833 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 0,833 0,500 0,167 0,167 0,500 0,833 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 0,833 0,500 0,167 0,167 0,500 0,833 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 0,833 0,500 0,167
7 Kebutuhan Air Tanaman mm/hr 1,077 3,226 5,479 7,223 7,470 7,527 13,853 13,747 9,165 2,373 0,000 0,000 0,827 2,475 4,204 4,257 4,403 4,436 4,144 4,113 2,742 2,544 0,000 0,000 0,919 2,101 3,138 3,274 4,222 5,169 7,410 7,559 7,709 5,810 3,487 0,000
8 Penyiapan Lahan mm/hr 11,926 11,926 11,926 12,803 12,803 12,803
9 Rasio Penyiapan Lahan mm/hr 0,833 0,500 0,167 0,167 0,500 0,833
10 Kebutuhan Air Untuk Penyiapan Lahan mm/hr 9,934 5,963 1,992 2,138 6,401 10,665
11 Perkolasi mm/hr 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000
12 Rasio Luas Perkolasi mm/hr 0,167 0,500 0,833 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 0,833 0,500 0,167 0,167 0,500 0,833 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 0,833 0,500 0,167 0,167 0,500 0,833 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 0,833 0,167 0,500
13 Perkolasi dengan Rasio Luas mm/hr 0,167 0,500 0,833 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 0,833 0,500 0,167 0,167 0,500 0,833 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 0,833 0,500 0,167 0,167 0,500 0,833 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 0,833 0,167 0,500
14 Pergantian Lapisan Air (WLR) mm/hr 1,667 0,833 1,667 1,667 1,667 1,667 1,667 1,667 1,667 1,667 1,667 1,667
15 Rasio Luas WLR 0,167 0,500 0,833 0,833 0,500 0,167 0,167 0,500 0,833 0,833 0,500 0,167
16 Kebutuhan Air Untuk WLR mm/hr 0,278 0,417 1,388 1,388 0,833 0,278 0,278 0,833 1,388 1,388 0,833 0,278
17 Kebutuhan Air Kotor mm/hr 11,179 9,689 8,303 8,501 8,886 9,915 16,241 15,580 10,443 3,206 0,500 0,167 0,994 2,975 5,037 5,535 6,236 6,824 6,533 5,946 4,020 3,377 0,500 0,167 1,086 2,601 3,971 4,274 5,222 6,169 8,410 8,559 8,709 8,781 10,056 11,165
18 Curah Hujan Efektif mm/hr 1,610 10,150 11,480 12,950 12,320 25,830 8,820 6,020 5,740 4,060 4,410 6,510 16,730 7,140 16,590 1,050 5,460 0,700 2,450 5,250 1,400 0,490 5,600 5,950 4,950 6,500 4,500 0,850 6,750 2,750 3,000 4,450 12,300 14,000 7,750 20,450
19 Kebutuhan Air Bersih Di Sawah (NFR) lt/dt/ha 1,107 -0,053 -0,368 -0,515 -0,397 -1,842 0,859 1,107 0,544 -0,099 -0,453 -0,734 -1,821 -0,482 -1,337 0,519 0,090 0,709 0,473 0,081 0,303 0,334 -0,590 -0,669 -0,447 -0,451 -0,061 0,396 -0,177 0,396 0,626 0,476 -0,416 -0,604 0,267 -1,075
20 Efisiensi Irigasi 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650
21 Kebutuan Air di Intake lt/dt/ha 1,704 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 1,321 1,702 0,837 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,799 0,138 1,091 0,727 0,124 0,467 0,514 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,610 0,000 0,609 0,963 0,732 0,000 0,000 0,411 0,000
Sumber : Hasil Perhitungan m^3/dt 0,682 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,529 0,681 0,335 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,319 0,055 0,436 0,291 0,050 0,187 0,206 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,244 0,000 0,244 0,385 0,293 0,000 0,000 0,164 0,000
Okt Nov DesApl Mei Jun Jul Aug SeptMarNo. U R A I A N Satuan
Jan Feb
WLR PADI I PADI I Bero PL PALAWIJA JAGUNG PL WLR PADI II PADI II Bero
1 I Padi - Palawija - Palawija
2 II Padi - Palawija - Palawija
3 III Padi - Palawija - Palawija
4 I Padi - Palawija - Palawija
5 II Padi - Palawija - Palawija
6 III Padi - Palawija - Palawija
7 I Padi - Padi - padi
8 II Padi - Padi - padi
9 III Padi - Padi - padi
10 I Padi - Padi - padi
11 II Padi - Padi - padi
12 III Padi - Padi - padi
Desember
Januari
Desember
Januari
NO Pola Tata TanamBulan Awal Tanam
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1 Pola Tata Tanam
Jumlah hari hr
2 Koefisien Irigasi 1,200 1,200 1,270 1,330 1,330 1,300 1,300 1,300 0,000 - 1,200 1,200 1,270 1,330 1,330 1,300 1,300 1,300 0,000 - 0,950 0,500 0,500 0,590 0,960 0,960 1,050 1,020 1,020 -
1,200 1,200 1,270 1,330 1,330 1,300 1,300 1,300 0,000 - 1,200 1,200 1,270 1,330 1,330 1,300 1,300 1,300 0,000 - 0,950 0,500 0,500 0,590 0,960 0,960 1,050 1,020 1,020 -
1,200 1,200 1,270 1,330 1,330 1,300 1,300 1,300 0,000 - 1,200 1,200 1,270 1,330 1,330 1,300 1,300 1,300 0,000 - 0,950 0,500 0,500 0,590 0,960 0,960 1,050 1,020 1,020 -
3 Koefiesin rerata (cr) 1,200 1,200 1,223 1,267 1,310 1,320 1,310 1,300 0,867 0,650 0,000 0,000 1,200 1,200 1,223 1,267 1,310 1,320 1,310 1,300 0,867 0,650 0,000 0,000 0,950 0,725 0,650 0,530 0,683 0,837 0,990 1,010 1,030 1,020 1,020 0,000
4 Evapotranspirasi Potensial mm/hr 5,376 5,376 5,376 5,702 5,702 5,702 10,575 10,575 10,575 4,383 4,383 4,383 4,125 4,125 4,125 3,361 3,361 3,361 3,164 3,164 3,164 4,698 4,698 4,698 5,795 5,795 5,795 6,178 6,178 6,178 7,484 7,484 7,484 6,838 6,838 6,838
5 Penggunaan Air Konsumtif (Cu) mm/hr 6,452 6,452 6,577 7,223 7,470 7,527 13,853 13,747 9,165 2,849 0,000 0,000 4,950 4,950 5,047 4,257 4,403 4,436 4,144 4,113 2,742 3,054 0,000 0,000 5,505 4,202 3,767 3,274 4,222 5,169 7,410 7,559 7,709 6,975 6,975 0,000
6 Rasio Luas P.A.K 0,167 0,500 0,833 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 0,833 0,500 0,167 0,167 0,500 0,833 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 0,833 0,500 0,167 0,167 0,500 0,833 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 0,833 0,500 0,167
7 Kebutuhan Air Tanaman mm/hr 1,077 3,226 5,479 7,223 7,470 7,527 13,853 13,747 9,165 2,373 0,000 0,000 0,827 2,475 4,204 4,257 4,403 4,436 4,144 4,113 2,742 2,544 0,000 0,000 0,919 2,101 3,138 3,274 4,222 5,169 7,410 7,559 7,709 5,810 3,487 0,000
8 Penyiapan Lahan mm/hr 11,926 11,926 11,926 12,803 12,803 12,803
9 Rasio Penyiapan Lahan mm/hr 0,833 0,500 0,167 0,167 0,500 0,833
10 Kebutuhan Air Untuk Penyiapan Lahan mm/hr 9,934 5,963 1,992 2,138 6,401 10,665
11 Perkolasi mm/hr 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000
12 Rasio Luas Perkolasi mm/hr 0,167 0,500 0,833 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 0,833 0,500 0,167 0,167 0,500 0,833 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 0,833 0,500 0,167 0,167 0,500 0,833 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 0,833 0,167 0,500
13 Perkolasi dengan Rasio Luas mm/hr 0,167 0,500 0,833 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 0,833 0,500 0,167 0,167 0,500 0,833 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 0,833 0,500 0,167 0,167 0,500 0,833 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 0,833 0,167 0,500
14 Pergantian Lapisan Air (WLR) mm/hr 1,667 0,833 1,667 1,667 1,667 1,667 1,667 1,667 1,667 1,667 1,667 1,667
15 Rasio Luas WLR 0,167 0,500 0,833 0,833 0,500 0,167 0,167 0,500 0,833 0,833 0,500 0,167
16 Kebutuhan Air Untuk WLR mm/hr 0,278 0,417 1,388 1,388 0,833 0,278 0,278 0,833 1,388 1,388 0,833 0,278
17 Kebutuhan Air Kotor mm/hr 11,179 9,689 8,303 8,501 8,886 9,915 16,241 15,580 10,443 3,206 0,500 0,167 0,994 2,975 5,037 5,535 6,236 6,824 6,533 5,946 4,020 3,377 0,500 0,167 1,086 2,601 3,971 4,274 5,222 6,169 8,410 8,559 8,709 8,781 10,056 11,165
18 Curah Hujan Efektif mm/hr 1,610 10,150 11,480 12,950 12,320 25,830 8,820 6,020 5,740 4,060 4,410 6,510 16,730 7,140 16,590 1,050 5,460 0,700 2,450 5,250 1,400 0,490 5,600 5,950 4,950 6,500 4,500 0,850 6,750 2,750 3,000 4,450 12,300 14,000 7,750 20,450
19 Kebutuhan Air Bersih Di Sawah (NFR) lt/dt/ha 1,107 -0,053 -0,368 -0,515 -0,397 -1,842 0,859 1,107 0,544 -0,099 -0,453 -0,734 -1,821 -0,482 -1,337 0,519 0,090 0,709 0,473 0,081 0,303 0,334 -0,590 -0,669 -0,447 -0,451 -0,061 0,396 -0,177 0,396 0,626 0,476 -0,416 -0,604 0,267 -1,075
20 Efisiensi Irigasi 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650 0,650
21 Kebutuan Air di Intake lt/dt/ha 1,704 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 1,321 1,702 0,837 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,799 0,138 1,091 0,727 0,124 0,467 0,514 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,610 0,000 0,609 0,963 0,732 0,000 0,000 0,411 0,000
Sumber : Hasil Perhitungan m^3/dt 0,682 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,529 0,681 0,335 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,319 0,055 0,436 0,291 0,050 0,187 0,206 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,244 0,000 0,244 0,385 0,293 0,000 0,000 0,164 0,000
Okt Nov DesApl Mei Jun Jul Aug SeptMarNo. U R A I A N Satuan
Jan Feb
WLR PADI I PADI I Bero PL PALAWIJA JAGUNG PL WLR PADI II PADI II Bero
Palawija, Desember Minggu ke III, Luasan 400
Ha
Gambar 4 Grafik Hasil Simulasi Volume
Embung Kumbo dan Kebutuhan Air Irigasi
Debit Normal (50.68%) Padi I – Padi II –
Palawija, Desember Minggu ke III, Luasan 400
Ha
Gambar 5 Grafik Hasil Simulasi Volume
Embung Kumbo dan Kebutuhan Air Irigasi
Debit Rendah (75.34%) Padi I – Padi II –
Palawija, Desember Minggu ke III, Luasan 400
Ha
Gambar 6 Grafik Hasil Simulasi Volume
Embung Kumbo dan Kebutuhan Air Irigasi
Debit Kering (97.26%) Padi I – Padi II –
Palawija, Desember Minggu ke III, Luasan 400
Ha
Tabel 20 Hasil simulasi Tampungan Embung
Kumbo Desa Sumber Arum Kecamatan
Songgon Kabupaten Banyuwangi Sebagai
Berikut:
yang dapat di gunakan di Embung Kumbo
Desa Sumber Arum Untuk kebutuhan air irigasi
Desa Sumber Aru untuk mencukupi Daerah Irigasi
Telepak, Pertojoan dan Untung adalah
menggunakan Simulasi Padi – Padi – Palawija
dengan awal tanan pada Desember Minggu III.
dengan tampungan Efektif 63,183.47 m3.
j. Kegagalan dan Keandalan Embung
- 100,000.00 200,000.00 300,000.00 400,000.00 500,000.00 600,000.00 700,000.00 800,000.00 900,000.00
1,000,000.00 1,100,000.00 1,200,000.00 1,300,000.00 1,400,000.00 1,500,000.00 1,600,000.00 1,700,000.00 1,800,000.00 1,900,000.00 2,000,000.00 2,100,000.00 2,200,000.00 2,300,000.00 2,400,000.00 2,500,000.00 2,600,000.00
I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III
Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov
Volume Embung
Kebutuhan
V
O L
U M
E (m³)
Bulan/ Minggu
-
100,000
200,000
300,000
400,000
500,000
600,000
700,000
800,000
900,000
1,000,000
1,100,000
1,200,000
1,300,000
1,400,000
1,500,000
1,600,000
1,700,000
I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III
Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov
Volume Embung
Kebutuhan
V
O L
U M
E (m³)
Bulan/ Minggu
- 100,000 200,000 300,000 400,000 500,000 600,000 700,000 800,000 900,000
1,000,000 1,100,000 1,200,000 1,300,000 1,400,000 1,500,000 1,600,000 1,700,000 1,800,000 1,900,000 2,000,000 2,100,000 2,200,000 2,300,000
I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III
Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov
Volume Embung
Kebutuhan
V
O L
U M
E (m³)
Bulan/ Minggu
Bulan Minggu Pola Tata Tanam Musim Keterangan
Cukup Sukses
Normal Sukses
Renda Sukses
Kering Sukses
Cukup Sukses
Normal Sukses
Renda Sukses
Kering Sukses
Cukup Sukses
Normal Sukses
Renda Sukses
Kering Sukses
Bulan Minggu Pola Tata Tanam Musim
Cukup Gagal
Normal Sukses
Renda Gagal
Kering Gagal
Cukup Gagal
Normal Sukses
Renda Sukses
Kering Gagal
Cukup Sukses
Normal Sukses
Renda Sukses
Kering Sukses
Bulan Minggu Pola Tata Tanam Musim
Cukup Gagal
Normal Sukses
Renda Sukses
Kering Gagal
Cukup Gagal
Normal Sukses
Renda Gagal
Kering Sukses
Cukup Sukses
Normal Sukses
Renda Sukses
Kering Sukses
Bulan Minggu Pola Tata Tanam Musim
Cukup Sukses
Normal Gagal
Renda Gagal
Kering Gagal
Cukup Gagal
Normal Sukses
Renda Gagal
Kering Gagal
Cukup Gagal
Normal Sukses
Renda Gagal
Kering Gagal
Padi - Padi - Padi
III Padi - Padi - Padi
II Padi - Padi - Padi
Januari
I Padi - Padi - Padi
II Padi - Padi - Padi
III Padi - Padi - Padi
Desember
I
III Padi - Palawija - Palawija
II Padi - Palawija - Palawija
Desember
I Padi - Palawija - Palawija
II Padi - Palawija - Palawija
Januari
I Padi - Palawija - Palawija
III Padi - Palawija - Palawija
Bulan Minggu Pola Tata Tanam Musim Keterangan
Cukup Sukses
Normal Sukses
Renda Sukses
Kering Sukses
Cukup Sukses
Normal Sukses
Renda Sukses
Kering Sukses
Cukup Sukses
Normal Sukses
Renda Sukses
Kering Sukses
Bulan Minggu Pola Tata Tanam Musim
Cukup Gagal
Normal Sukses
Renda Gagal
Kering Gagal
Cukup Gagal
Normal Sukses
Renda Sukses
Kering Gagal
Cukup Sukses
Normal Sukses
Renda Sukses
Kering Sukses
Bulan Minggu Pola Tata Tanam Musim
Cukup Gagal
Normal Sukses
Renda Sukses
Kering Gagal
Cukup Gagal
Normal Sukses
Renda Gagal
Kering Sukses
Cukup Sukses
Normal Sukses
Renda Sukses
Kering Sukses
Bulan Minggu Pola Tata Tanam Musim
Cukup Sukses
Normal Gagal
Renda Gagal
Kering Gagal
Cukup Gagal
Normal Sukses
Renda Gagal
Kering Gagal
Cukup Gagal
Normal Sukses
Renda Gagal
Kering Gagal
Padi - Padi - Padi
III Padi - Padi - Padi
II Padi - Padi - Padi
Januari
I Padi - Padi - Padi
II Padi - Padi - Padi
III Padi - Padi - Padi
Desember
I
III Padi - Palawija - Palawija
II Padi - Palawija - Palawija
Desember
I Padi - Palawija - Palawija
II Padi - Palawija - Palawija
Januari
I Padi - Palawija - Palawija
III Padi - Palawija - Palawija
Tabel 22 Hasil Analisa Peluang Kegagalan
Dan Peluang Keandala
E. PENUTUP
1.Kesimpulan
1. Tabel 23 perhitungan pola tata tanam maka
dapat di ketahui kebutuan air irigasi Desa
sumber Arum per tahun dengan luas 400 Ha :
2. Tabel 24 keandalan debit adalah sebagai
berikut :
3. Dikarenakan air yang ada di Embung Kumbo
dipergunakan untuk kebutuhan air irigasi maka
seharusnya air dapat tersuplai secara kontinyu.
Pola operasi Simulasi tampungan Embung di atas
yang sesuai dengan Embung Kumbo adalah
kondisi debit Cukup, Normal, Rendah dan Kering
dengan keandalan 100% yang dapat mengairi terus
memenuhi untuk luas tanam 400 Ha dengan pola
tata tanam Padi I, Padi II, Palawija, dengan mulai
awal tanam Desember Minggu ke Tiga.
4. Setelah di ketahui pola tata tanam yang dapat di
gunakan di Embung Kumbo desa sumber arum
(Padi I – Padi II –Palawija) dengan awal tanam
Desember Minggu ke III dengan keandalan 80%
maka dapat di tmbah luasan sebagai berikut:
- Debit Normal (50.68%) Luas 2100 Ha
- Debit Rendah (75.34%) Luas 2500 Ha
- Debit Cukup (26.03%) Luas 2040 Ha
- Debit Kering (97.26%) Luas 1700 Ha
Berbagai keandaan tampungan Embung
Kumbo beberapa pola tanam dan beberapa
awal tanam dengan kapasitas tampungan
efektif 63,183.47 m³. di sajikan pada table 23
berikut:
Table 23 Hasil Keandalan Embung Kumbo
DAFTAR PUSTAKA
Tabel 4.33. Hasil Analisa Peluang Kegagalan Dan Peluang Keandalan
Sumber : Hasil Perhitungan
NO Bulan Minggu Pola Tata Tanam Musim Kegagalan Embung Keandalan Embung
1 Cukup 6% 94%
2 Normal 0% 100%
3 Rendah 3% 97%
4 Kering 14% 86%
5 Cukup 6% 94%
6 Normal 0% 100%
7 Rendah 3% 97%
8 Kering 14% 86%
9 Cukup 6% 94%
10 Normal 3% 97%
11 Rendah 6% 94%
12 Kering 17% 83%
NO Bulan Minggu Pola Tata Tanam Musim Kegagalan Embung Keandalan Embung
1 Cukup 3% 97%
2 Normal 3% 97%
3 Rendah 6% 94%
4 Kering 8% 92%
5 Cukup 3% 97%
6 Normal 3% 97%
7 Rendah 6% 94%
8 Kering 8% 92%
9 Cukup 0% 100%
10 Normal 0% 100%
11 Rendah 3% 97%
12 Kering 8% 92%
NO Bulan Minggu Pola Tata Tanam Musim Kegagalan Embung Keandalan Embung
1 Cukup 0% 100%
2 Normal 0% 100%
3 Rendah 0% 100%
4 Kering 3% 97%
5 Cukup 0% 100%
6 Normal 0% 100%
7 Rendah 3% 97%
8 Kering 3% 97%
9 Cukup 0% 100%
10 Normal 0% 100%
11 Rendah 3% 97%
12 Kering 3% 97%
NO Bulan Minggu Pola Tata Tanam Musim Kegagalan Embung Keandalan Embung
1 Cukup 0% 100%
2 Normal 0% 100%
3 Rendah 0% 100%
4 Kering 3% 97%
5 Cukup 6% 94%
6 Normal 8% 92%
7 Rendah 0% 100%
8 Kering 14% 86%
9 Cukup 19% 81%
10 Normal 19% 81%
11 Rendah 19% 81%
12 Kering 19% 81%
Padi - Padi -Palawija
III Padi - Padi -Palawija
II Padi - Padi -Palawija
Januari
I Padi - Padi -Palawija
II Padi - Padi -Palawija
III Padi - Padi -Palawija
Desember
I
III Padi - Padi - Padi
II Padi - Padi - Padi
Desember
I Padi - Padi - Padi
II Padi - Padi - Padi
Januari
I Padi - Padi - Padi
III Padi - Padi - Padi
Max (m³) Min (m³)
1 I Padi - Padi - Padi 617,032.144 28.221
2 II Padi - Padi - Padi 681,767.276 32.324
3 III Padi - Padi - Padi 643,007.641 30.214
4 I Padi - Padi - Padi 592,903.188 37.088
5 II Padi - Padi - Padi 522,583.255 16.613
6 III Padi - Padi - Padi 1,601,114.858 17.653
7 I padi - Padi - Palawija 398,719.462 28.245
8 II padi - Padi - Palawija 1,138,381.874 30.214
9 III padi - Padi - Palawija 502,992.049 29.573
10 I padi - Padi - Palawija 588,885.878 35.298
11 II padi - Padi - Palawija 666,222.186 37.088
12 III padi - Padi - Palawija 710,949.639 30.214
Januari
NO BulanAwal Tanam
MingguPola Tata Tanam
Kebutuhan Air irigasi
Desember
Januari
Desember
NO Bulan Minggu Pola Tata Tanam Musim Kegagalan Embung Keandalan Embung
1 Cukup 6% 94%
2 Normal 0% 100%
3 Rendah 3% 97%
4 Kering 14% 86%
5 Cukup 6% 94%
6 Normal 0% 100%
7 Rendah 3% 97%
8 Kering 14% 86%
9 Cukup 6% 94%
10 Normal 3% 97%
11 Rendah 6% 94%
12 Kering 17% 83%
NO Bulan Minggu Pola Tata Tanam Musim Kegagalan Embung Keandalan Embung
1 Cukup 3% 97%
2 Normal 3% 97%
3 Rendah 6% 94%
4 Kering 8% 92%
5 Cukup 3% 97%
6 Normal 3% 97%
7 Rendah 6% 94%
8 Kering 8% 92%
9 Cukup 0% 100%
10 Normal 0% 100%
11 Rendah 3% 97%
12 Kering 8% 92%
NO Bulan Minggu Pola Tata Tanam Musim Kegagalan Embung Keandalan Embung
1 Cukup 0% 100%
2 Normal 0% 100%
3 Rendah 0% 100%
4 Kering 3% 97%
5 Cukup 0% 100%
6 Normal 0% 100%
7 Rendah 3% 97%
8 Kering 3% 97%
9 Cukup 0% 100%
10 Normal 0% 100%
11 Rendah 3% 97%
12 Kering 3% 97%
NO Bulan Minggu Pola Tata Tanam Musim Kegagalan Embung Keandalan Embung
1 Cukup 0% 100%
2 Normal 0% 100%
3 Rendah 0% 100%
4 Kering 3% 97%
5 Cukup 6% 94%
6 Normal 8% 92%
7 Rendah 0% 100%
8 Kering 14% 86%
9 Cukup 19% 81%
10 Normal 19% 81%
11 Rendah 19% 81%
12 Kering 19% 81%
Padi - Padi -Palawija
III Padi - Padi -Palawija
II Padi - Padi -Palawija
Januari
I Padi - Padi -Palawija
II Padi - Padi -Palawija
III Padi - Padi -Palawija
Desember
I
III Padi - Padi - Padi
II Padi - Padi - Padi
Desember
I Padi - Padi - Padi
II Padi - Padi - Padi
Januari
I Padi - Padi - Padi
III Padi - Padi - Padi
1 I Padi - Palawija - Palawija
2 II Padi - Palawija - Palawija
3 III Padi - Palawija - Palawija
4 I Padi - Palawija - Palawija
5 II Padi - Palawija - Palawija
6 III Padi - Palawija - Palawija
7 I Padi - Padi - padi
8 II Padi - Padi - padi
9 III Padi - Padi - padi
10 I Padi - Padi - padi
11 II Padi - Padi - padi
12 III Padi - Padi - padi
Desember
Januari
Desember
Januari
NO Pola Tata TanamBulan Awal Tanam
1 Debit Air Cukup (Affluent) 25.00 67286239.93
2 Debit Air Normal / Andalan 50.00 47042706.62
3 Debit Air Rendah 66.67 36121149.43
4 Debit Air Musim Kering 83.33 29228416.72
No Kondisi Debit Sungai Probabilitas (% ) Volume (m3)
Tabel 4.33. Hasil Analisa Peluang Kegagalan Dan Peluang Keandalan
Sumber : Hasil Perhitungan
NO Bulan Minggu Pola Tata Tanam Musim Kegagalan Embung Keandalan Embung
1 Cukup 6% 94%
2 Normal 0% 100%
3 Rendah 3% 97%
4 Kering 14% 86%
5 Cukup 6% 94%
6 Normal 0% 100%
7 Rendah 3% 97%
8 Kering 14% 86%
9 Cukup 6% 94%
10 Normal 3% 97%
11 Rendah 6% 94%
12 Kering 17% 83%
NO Bulan Minggu Pola Tata Tanam Musim Kegagalan Embung Keandalan Embung
1 Cukup 3% 97%
2 Normal 3% 97%
3 Rendah 6% 94%
4 Kering 8% 92%
5 Cukup 3% 97%
6 Normal 3% 97%
7 Rendah 6% 94%
8 Kering 8% 92%
9 Cukup 0% 100%
10 Normal 0% 100%
11 Rendah 3% 97%
12 Kering 8% 92%
NO Bulan Minggu Pola Tata Tanam Musim Kegagalan Embung Keandalan Embung
1 Cukup 0% 100%
2 Normal 0% 100%
3 Rendah 0% 100%
4 Kering 3% 97%
5 Cukup 0% 100%
6 Normal 0% 100%
7 Rendah 3% 97%
8 Kering 3% 97%
9 Cukup 0% 100%
10 Normal 0% 100%
11 Rendah 3% 97%
12 Kering 3% 97%
NO Bulan Minggu Pola Tata Tanam Musim Kegagalan Embung Keandalan Embung
1 Cukup 0% 100%
2 Normal 0% 100%
3 Rendah 0% 100%
4 Kering 3% 97%
5 Cukup 6% 94%
6 Normal 8% 92%
7 Rendah 0% 100%
8 Kering 14% 86%
9 Cukup 19% 81%
10 Normal 19% 81%
11 Rendah 19% 81%
12 Kering 19% 81%
Padi - Padi -Palawija
III Padi - Padi -Palawija
II Padi - Padi -Palawija
Januari
I Padi - Padi -Palawija
II Padi - Padi -Palawija
III Padi - Padi -Palawija
Desember
I
III Padi - Padi - Padi
II Padi - Padi - Padi
Desember
I Padi - Padi - Padi
II Padi - Padi - Padi
Januari
I Padi - Padi - Padi
III Padi - Padi - Padi
Asdak, C. 2004. Hidrologi dan Pengelolaan
Daerah Aliran Sungai. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press.
Anonim. 1986. Keriteria Perencanaan Jaringan
Irigasi KP-01, Keriteria Perencanaan
Penunjang Ditjen Pengairan Dep. Pu
Galang Persada: Bandung.
Bappenas. Prakarsa Sumber Daya Air di
Jawa..http://air.bappenas.go.id/
doc/pdf/prakarsa_sda_jawa/BUKU%202%
20BAB%201%20.pdf.
Departemen Pemukiman dan Prasarana
Wilayah.2002. Pedoman / Petunjuk Teknik
dan Manual. Jakarta : Balitbang
Departemen Kimpraswil.
Dirjen Pegairan. Bina Program PSA, 010,1985
Harto, Sri Br. 1993. Analisis Hidrologi.
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Kurniawan, Rizal A. 2009. Studi Potensi
Ketersediaan Air Untuk Pemenuhan
Kebutuhan Air Baku dalam Perencanaan
Embung Kasinan Kota Batu. Skripsi.
Tidak Diterbitkan. Jurusan Teknik
Pengairan Universitas Brawijaya Malang.
Lablink. Siklus Hidro, http://www.lablink.or.id/-
vti-bin/shtml.exe/Env/Hidro/Siklus/air-
siklus.htm/map.
Linsley, R.K dan Franzini, J.B. 1986 Teknik
Sumber Daya Air. Jilid 2. Jakarta :
Erlangga
Mc. Mahon, T.A. and Mein, R.G. 1978. Reservoir
Capacity and Yield. Amsterdam: Elsevier
Scientified Publishing Company.
Mock F.J. 1973. Land Capability Apraisal
Indonesia Water Avaitlability Apraisal.
Bogor.
Soemarto, C.D. 1986. Hidrologi Teknik. Surabaya:
Penerbit Usaha Nasional.
Soetopo, Widandi. 2010. Operasi Waduk Tunggal.
Malang: Penerbit C.V. Asrori.
Sosrodarsono,S dan Takeda, K.. 1976. Hidrologi
Untuk Pengairan. Jakarta: Penerbit
Pradnya Paramita.
Suhardjono. 1994. Kebutuhan Air Tanaman.
Malang: ITN Malang Press.