kementerian riset, teknologi, dan pendidikan...

47
1 KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN Jl. Ir. Sutami 36 A Surakarta Tel/Fax (0271) 664178 BUKU MANUAL KETERAMPILAN KLINIK TOPIK KETERAMPILAN PEMERIKSAAN KULIT KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN 2017

Upload: nguyenphuc

Post on 01-Feb-2018

229 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN …skillslab.fk.uns.ac.id/wp-content/uploads/2017/09/SKILLSLAB-KULIT.pdf · Bahasa Indonesia (ed 1), Penerbit Salemba Medika, ... -Katzung,

1

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

FAKULTAS KEDOKTERAN

Jl. Ir. Sutami 36 A Surakarta Tel/Fax (0271) 664178

BUKU MANUAL KETERAMPILAN KLINIK

TOPIK

KETERAMPILAN PEMERIKSAAN KULIT

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

FAKULTAS KEDOKTERAN

2017

Page 2: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN …skillslab.fk.uns.ac.id/wp-content/uploads/2017/09/SKILLSLAB-KULIT.pdf · Bahasa Indonesia (ed 1), Penerbit Salemba Medika, ... -Katzung,

2

TIM PENYUSUN

Ketua : Muh. Eko Irawanto

Sekretaris : Nugrohoaji Dharmawan

Anggota : 1. Indah Julianto

2. Moerbono Mochtar

Page 3: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN …skillslab.fk.uns.ac.id/wp-content/uploads/2017/09/SKILLSLAB-KULIT.pdf · Bahasa Indonesia (ed 1), Penerbit Salemba Medika, ... -Katzung,

3

Abstrak

Dalam menegakkan diagnosis penyakit kulit, dibutuhkan keterampilan dalam

mengidentifikasi, menginterpretasi dan menganalisa ujud kelainan kulit. Hal ini sangat

penting oleh karena banyak penyakit kulit yang mempunyai gambaran klinis yang mirip.

Pemeriksaan penunjang yang tepat juga diperlukan untuk memastikan diagnosisnya. Buku

Keterampilan Pemeriksaan Kulit ini berisi tentang ketrampilan dalam melakukan

pemeriksaan terhadap pasien dengan keluhan penyakit kulit. Materi juga dilengkapi dengan

gambar agar mahasiswa lebih mudah dalam mempelajari dan memahami pemeriksaan kulit

serta dapat melakukan keterampilan diagnostik dengan benar.

Dalam pelaksananaan skills lab, mahasiswa diajarkan langkah-langkah dalam

melakukan pemeriksaan penyakit kulit, mulai dari anamnesis, pemeriksaan fisik, terutama

dalam mengidentifikasi, menginterpretasi dan menganalisa ujud kelainan kulit, menentukan

pemeriksaan penunjang hingga sampai mampu menegakkan diagnosis.

Dengan memahami ketrampilan pemeriksaan penyakit kulit diharapkan mahasiswa

mampu melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, membuat diagnosis banding, menentukan

pemeriksaan penunjang dan pada akhirnya mampu menegakkan diagnosis penyakit kulit.

Page 4: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN …skillslab.fk.uns.ac.id/wp-content/uploads/2017/09/SKILLSLAB-KULIT.pdf · Bahasa Indonesia (ed 1), Penerbit Salemba Medika, ... -Katzung,

4

KATA PENGANTAR

Kami mengucapkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena dengan

bimbingan-Nya pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan penyusunan Buku Keterampilan

Pemeriksaan Kulit sebagai Pedoman Keterampilan Klinis bagi mahasiswa Fakultas

Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta Semester 5. Buku Pedoman Keterampilan

Klinis ini disusun sebagai salah satu penunjang pelaksanaan Problem Based Learning di FK

UNS.

Perubahan paradigma pendidikan kedokteran serta berkembangnya teknologi

kedokteran dan meningkatnya kebutuhan masyarakat menyebabkan perlunya dilakukan

perubahan dalam kurikulum pendidikan dokter khususnya kedokteran dasar di Indonesia.

Seorang dokter umum dituntut untuk tidak hanya menguasai teori kedokteran, tetapi juga

dituntut terampil dalam mempraktekkan teori yang diterimanya termasuk dalam melakukan

pemeriksaan fisik yang benar terhadap pasiennya.

Keterampilan Pemeriksaan Kulit dipelajari di semester 5 Fakultas Kedokteran

Universitas Sebelas Maret Surakarta. Dimana mahasiswa sebelumnya sudah mendapatkan

kegiatan keterampilan klinik dengan topik: komunikasi, vital sign, dasar-dasar pemeriksaan

fisik, antopometri, anamnesis, teknik aseptik dan sterilisasi, pemeriksaan kepala dan leher,

pemeriksaan payudara, pemeriksaan abdomen, pemeriksaan neurologi, pemeriksaan

muskuloskeletal, respirasi, kardiovaskular, elektrokardiogram, pemeriksaan perianal dan

genitalia laki-laki, pemeriksaan ginekologi dan Pap Smear, pemeriksaan obstetri, persalinan

normal serta pemeriksaan puerperium dan kontrasepsi. Dengan disusunnya buku ini penulis

berharap mahasiswa kedokteran lebih mudah dalam mempelajari dan memahami

pemeriksaan kulit serta dapat melakukan keterampilan diagnostik dengan benar.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu

penyusunan buku ini. Penulis menyadari bahwa buku ini masih banyak kekurangannya,

sehingga penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk perbaikan

dalam penyusunan buku ini.

Terima kasih dan selamat belajar.

Surakarta, Agustus 2017

Tim penyusun

Page 5: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN …skillslab.fk.uns.ac.id/wp-content/uploads/2017/09/SKILLSLAB-KULIT.pdf · Bahasa Indonesia (ed 1), Penerbit Salemba Medika, ... -Katzung,

5

DAFTAR ISI

Halaman Judul ....................................................................................................... 1

Tim Penyusun ....................................................................................................... 2

Abstrak ................................................................................................................ 3

Kata Pengantar ..................................................................................................... 4

Daftar Isi ............................................................................................................... 5

Pendahuluan ......................................................................................................... 6

Silabus Blok ........................................................................................................... 7

Materi Pembelajaran ............................................................................................ 11

Prosedur Pelaksanaan Keterampilan Klinik .......................................................... 45

Lembar Evaluasi ................................................................................................... 46

Daftar Pustaka ...................................................................................................... 47

Page 6: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN …skillslab.fk.uns.ac.id/wp-content/uploads/2017/09/SKILLSLAB-KULIT.pdf · Bahasa Indonesia (ed 1), Penerbit Salemba Medika, ... -Katzung,

6

PENDAHULUAN

Skills lab atau praktikum keterampilan klinik merupakan satu kegiatan di

laboratorium dimana mahasiswa diajarkan beberapa keterampilan klinik. Kegiatan ini

bertujuan untuk menunjang pencapaian kompetensi klinik.

Sebelum praktikum keterampilan pemeriksaan kulit diharapkan mahasiswa sudah

menguasai keterampilan klinik yang sudah dipelajari sebelumnya dengan topik: komunikasi,

vital sign, dasar-dasar pemeriksaan fisik, antopometri, anamnesis, teknik aseptik dan

sterilisasi, pemeriksaan kepala dan leher, pemeriksaan payudara, pemeriksaan abdomen,

pemeriksaan neurologi, pemeriksaan muskuloskeletal, respirasi, kardiovaskular,

elektrokardiogram, pemeriksaan perianal dan genitalia laki-laki, pemeriksaan ginekologi dan

Pap Smear, pemeriksaan obstetri, persalinan normal serta pemeriksaan puerperium dan

kontrasepsi.

Keterampilan pemeriksaan kulit bertujuan untuk menunjang pencapaian kompetensi

klinik mendiagnosis penyakit kulit. Setelah mempelajari materi keterampilan pemeriksaan

kulit, diharapkan mahasiswa mampu : memberikan informasi pada pasien tentang tujuan

pemeriksaan, memberikan instruksi pada pasien apa yang harus dilakukan pasien,

memotivasi pasien agar melakukan instruksi pemeriksa, melakukan anamnesis terhadap

pasien dengan keluhan kulit, mempersiapkan pasien untuk pemeriksaan kulit, melakukan

pemeriksaan status dermatologis berdasarkan ujud kelainan kulit primer dan sekunder,

bentuk, distribusi, susunan/ konfigurasi, melakukan inspeksi dan palpasi kulit, menentukan

diagnosis banding, menentukan pemeriksaan penunjang yang diperlukan untuk membantu

menegakkan diagnosis penyakit kulit, memahami cara pengambilan sampel untuk

pemeriksaan penunjang dan mendiagnosis penyakit kulit.

Page 7: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN …skillslab.fk.uns.ac.id/wp-content/uploads/2017/09/SKILLSLAB-KULIT.pdf · Bahasa Indonesia (ed 1), Penerbit Salemba Medika, ... -Katzung,

7

SILABUS BLOK KULIT

Program Studi : Pendidikan Dokter Kode Keterampilan Klinik : Topik : Keterampilan Pemeriksaan Kulit Bobot : SKS Semester : 5 Standar Kompetensi : Mahasiswa mampu menjelaskan berbagai aspek penyakit kulit, mempraktekan cara menegakkan diagnosis dan penatalaksanaan penyakit kulit serta memiliki sikap profesional dalam menjalankan praktek kedokteran di bidang ilmu kesehatan kulit.

Kompetensi

Dasar

Indikator Pengalaman

Belajar

Materi Pokok Alokasi

Waktu

(menit)

Sumber/Bahan/

Alat*

Penilaian

Menjelaskan

epidemiologi,

klasifikasi,

kausa,

patogenesis,

patofisiologi,

gejala

dan tanda,

terapi,

prognosis

follow up

dan

pencegahan

penyakit

kulit.

Menjelaskan:

Gambaran

histologi kulit,

kuku dan rambut

serta organ

asesori-nya

Fungsi organ –

organ kulit, kuku

dan rambut serta

organ asesori-nya

Penyakit /

kelainan yang

mengenai kulit,

kuku dan rambut

berdasar jenis/

kausa, fungsi dan

berdasar lokasi

organ.

Faktor-faktor

yang

mempengaruhi/

predisposisi dan

pencetus

timbulnya

penyakit/

kelainan yang

mengenai

kulit, kuku dan

rambut

Patogenesis

penyakit/

kelainan

yang mengenai

kulit, kuku dan

rambut

Patofisiologi

penyakit/

kelainan

yang mengenai

kulit, kuku dan

rambut

Gambaran

klinis

penyakit/

kelainan

Menggali

informasi

tentang berbagai

aspek yang

berhubungan

dengan ilmu

kesehatan kulit

Mendiskusikan

dan

memecahkan

masalah dari

berbagai sudut

pandang tentang

kasus penyakit

kulit

yang sering

muncul

Melatih sikap

yang

menunjang etika

dan moral,

profesional dan

mengenal

masalah-

masalah

etika

maupun aspek

mediko-legal

dalam

menjalankan

praktek

kedokteran

pada kasus-

kasus

penyakit kulit

Kegiatan yang

dilakukan untuk

mencapai

pengalaman

belajar

dengan :

1. Tutorial ( 3

kasus)

2. Kuliah Pakar

3. Praktikum

Infeksi Virus

1 Veruka

vulgaris

2 Kondiloma

akuminatum

3 Moluskum

kontagiosum

4 Herpes zoster

tanpa

komplikasi

5 Morbili tanpa

komplikasi

6 Varisela tanpa

komplikasi

7 Herpes

simpleks tanpa

komplikas

Infeksi Bakteri

8 Impetigo

9 Impetigo

ulseratif

(ektima)

10 Folikulitis

superfisialis

11 Furunkel,

karbunkel

12 Eritrasma

13 Erisipelas

14

Skrofuloderma

15 Lepra

16 Reaksi lepra

17 Sifilis

stadium 1 dan 2

Infeksi Jamur

18 Tinea kapitis

19 Tinea barbe

20 Tinea fasialis

21 Tinea

Korporis

22 Tinea manus

23 Tinea

unguium

24 Tinea kruris

Tutorial

3x2x10

0 menit

Kuliah

Pakar

12x100

menit

Praktikum

4x4x10

0 menit

Modul Blok

Kulit

Dasar-dasar

Patologi Anatomi

Histologi

Kedokteran

Text book:

-Beaver, P.C,

Jung R.C,

Cupp.,EW,

1984. Clinical

Parasitology.9th

Ed. Chapter9

-Bloom W and

Fawcett D.W.

1971. A. Textbook

of Histology.

Ninth edition.

Igaku Shoin Ltd.

Tokyo.

-Brooks., G. F.,

2005,

Mikrobiologi

Kedokteran (terj.

Bag.

Mikrobiologi FK

Unair)., Edisi

Bahasa Indonesia

(ed 1), Penerbit

Salemba Medika,

Jakarta.

-Budimulja U.

2004.

Dermatomikosis.

Balai Penerbit

FKUI.

-Burn T,

Breathnach

S, Cox N, Griffith

C. Rook;s. 2004.

Textbook of

Dernatology.7th

Ed.

-di Fiore M.S.H.

1974. Atlas of

Tes

Tulis

Responsi

Praktikum

Non Tes

Observasi

Tutor

Penilaian

praktek

Page 8: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN …skillslab.fk.uns.ac.id/wp-content/uploads/2017/09/SKILLSLAB-KULIT.pdf · Bahasa Indonesia (ed 1), Penerbit Salemba Medika, ... -Katzung,

8

yang mengenai

kulit, kuku dan

rambut

Diagnosis

penyakit/

kelainan yang

mengenai

kulit, kuku dan

rambut

Diagnosis

banding penyakit/

kelainan yang

mengenai kulit,

kuku dan rambut

Pencegahan

penyakit/

kelainan

yang mengenai

kulit, kuku dan

rambut

Penatalaksanaan

penyakit/

kelainan

yang mengenai

kulit, kuku dan

rambut

(medikamentosa,

tindakan,

perilaku, nutrisi

dan rujukan)

Dapat

melakukan

anamnesis,

pemeriksaan

klinis,

pemeriksaan

laboratorium dan

penunjang lain

Menyatakan

pendapat secara

lisan maupun

tertulis,

berdiskusi

dan

berargumentasi

secara logis.

Melakukan

penyuluhan,

pemberian

nasehat

dan pelatihan

pada

perorangan

maupun

kelompok.

Membuat

rencana

tata kelola.

Membuat

laporan

dan melaporkan.

(Histologi,

anatomi

dan Patologi

Anatomi)

4.Belajar

Mandiri

25 Tinea pedis

26 Pitiriasis

vesikolor

27 Kandidosis

mukokutan

ringan

Gigitan

Serangga dan

Infestasi

Parasit

28 Cutaneus

larva migran

29 Filariasis

30 Pedikulosis

kapitis

31 Pedikulosis

pubis

32 Skabies

33 Reaksi

gigitan serangga

Dermatitis

Eksim

34 Dermatitis

kontak iritan

35 Dermatitis

kontak alergika

36 Dermatitis

atopik (kecuali

recalcitrant)

37 Dermatitis

numularis

38 Liken

simpleks

kronik/neuroder

matitis

39 Napkin

eczema

Lesi Eritro-

Squamosa

40 Psoriasis

vulgaris

41 Dermatitis

seboroik

42 Pitiriasis

rosea

Kelainan

Kelenjar

Sebasea dan

Ekrin

43 Akne

vulgaris

ringan

44 Akne

vulgaris

sedang-berat

45 Hidradenitis

supuratif

46 Dermatitis

perioral

47 Miliaria

Penyakit

Vesikobulosa

Human Histology.

Fourth edition.

Lea & Febiger.

Philadelphia.

-Fawcet, Don W.,

2002, Buku Ajar

Histologi (Text

Book of

Histology). EGC.

Jakarta

-Gandahusada,

Prof.dr.Srisasi.20

02.Parasitologi

Kedokteran edisi

ketiga. Jakarta:

FKUI

-Ganiswarna

Sulistia. 1995.

Farmakologi dan

Terapi edisi IV.

Jakarta: Gaya

Baru

-Ganong, W.F.,

2005. Review of

Medical

Physiology 22th

Ed. Appleton &

Lange.

Connecticut

-Guyton, A.C. &

Hall, J.E., 2006

Textbook of

Medical

Physiology. 11th

Ed. W.B Saunders

Co. Philadelphia.

-Garcia,

LS.,2001.Diagnos

tic Medical

Parasitology. 4th

Ed.

-Hasting R.C.

1994.Leprosy.Livi

ngstone-

Churchill.

-James WD,

Berger

TG, Eiston DM.

2006. Andrew's

Disease of The

Skin; Clinical

Dermatology.

Saunders.

-Janquiera, Luiz

Carlos, 1995,

Histologi Dasar.

EGC. Jakarta

-Junqueira L.C

and

Carneiro J. 2003.

Basic Histology

Text and Atlas.

Tenth edition.

Mcgraw-Hill

Companies. New

York.

-Katzung, G

Page 9: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN …skillslab.fk.uns.ac.id/wp-content/uploads/2017/09/SKILLSLAB-KULIT.pdf · Bahasa Indonesia (ed 1), Penerbit Salemba Medika, ... -Katzung,

9

48 Toxic

epidermal

necrolysis

49 Sindrom

Stevens-

Johnson

Penyakit Kulit

Alergi

50 Urtikaria

akut

51 Urtikaria

kronis

52 Angioedema

Penyakit

Autoimun

53 Lupus

eritematosis

kulit

Gangguan

Keratinisasi

54 Ichthyosis

Vulgaris

Reaksi Obat

55

Exanthematous

drug eruption,

fixed drug

eruption

Kelainan

Pigmentasi

56 Vitiligo

57 Melasma

58 Albino

59

Hiperpigmentasi

pascainflamasi

60

Hipopigmentasi

pascainflamasi

Neoplasma

61 Keratosis

seboroik

62 Kista epitel

Tumor Epitel

Premaligna dan

Maligna

63 Squamous

cell carcinoma

(Karsinoma sel

skuamosa)

64 Basal cell

carcinoma

(Karsinoma sel

basal)

Tumor Dermis

65 Xanthoma

66 Hemangioma

Tumor Sel

Bertram.1998.Far

makologi Dasar

dan Klinik edisi

VI. Jakarta:EGC

-Leeson C.R.,

Leeson T.S. and

Paparo A.A.

1990. Buku Ajar

Histologi.

Penerjemah: S.

Koesparti

Siswojo, Jan

Tambayong,

Sugito

Wonodirekso,

Isnani A.

Suryono, R.

Tanzil, R.

Soeharto,

Soenanto

Roewijoko,

Isworo

Goeritnoko dan

Moch.

Martoprawiro.

Edisi V. Penerbit

Buku Kedokteran

EGC. Jakarta

-Madigan., M. T.,

et

al, 2006, Brock

Biology of

Microorganisme,

11 ed, Prentice

Hall Publ, USA

-Moschela SL,

Hurley HJ. 1992.

Dermatology.3th

Ed. WB Saunders

Company.

-Murray, Robert

K.,

Granner, Darryl

K, Mayes, Peter

A and Victor

Rodwell, W.,

2007., Harper’s Illustrated

Biochemistry 27th

Ed. Mc Graw-

Hill Medical

-Tortora., G. J., et

al,

2007,

Microbiology an

introduction, 8 ed,

The

Benjamin/Cunmin

g Publ Co, Inc.,

California, USA

-Wolf K,

Goldsmith

LA, Katz SI,

Gilchrest BA,

Paller AS, Leffel

DJ. Fitzpatrick's,

2008,

Page 10: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN …skillslab.fk.uns.ac.id/wp-content/uploads/2017/09/SKILLSLAB-KULIT.pdf · Bahasa Indonesia (ed 1), Penerbit Salemba Medika, ... -Katzung,

10

Melanosit

67 Lentigo

68 Nevus

pigmentosus

69 Melanoma

maligna

Rambut

70 Alopesia

areata

71 Alopesia

androgenik

72 Telogen

eflluvium

73 Psoriasis

vulgaris

Dermatology in

General

Medecine.7th Ed.

McGraw-

Hill.2008

-Yamaguchi T.,

1992. (alih bahasa

Leshmana

Padmautra) Atlas

Berwarna

Parasitologi

Klinik

Page 11: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN …skillslab.fk.uns.ac.id/wp-content/uploads/2017/09/SKILLSLAB-KULIT.pdf · Bahasa Indonesia (ed 1), Penerbit Salemba Medika, ... -Katzung,

11

MATERI PEMBELAJARAN

A. PENDAHULUAN

Ilmu penyakit kulit merupakan suatu spesialisasi yang berorientasi pada bentuk

(morfologi). Seperti spesialis penyakit lainnya, riwayat medis sangat penting. Tetapi,

kemampuan menginterpretasikan apa yang dilihat jauh lebih penting. Mengenali,

menganalisa dan menginterpretasikan lesi kulit secara tepat merupakan bagian yang

penting dalam penegakkan diagnosis penyakit kulit.

Pada beberapa kasus, gambaran lesi kulit bisa sangat jelas, sehingga diagnosis dapat

dibuat seketika. Pada kasus yang lain, gejala dan gambaran klinisnya tidak adekuat,

sehingga membutuhkan riwayat lengkap dan pemeriksaan penunjang labotarorium,

termasuk biopsi untuk menegakkan diagnosis.

Sebelum mempelajari keterampilan pemeriksaan kulit ini, mahasiswa diharapkan

juga mempelajari pengetahuan tentang :

1. Anatomi kulit dan organ adneksanya, kuku serta rambut (Gambar 1, 2, 3 dan 4).

2. Fisiologi kulit dan organ adneksanya, kuku serta rambut.

B. ANATOMI SISTEM KULIT

Anatomi sistem kulit terdiri atas :

1. Lapisan kulit:

a. Epidermis: stratum basalis, stratum spinosum, stratum granulosum, stratum lucidum,

stratum korneum

b. Dermis: stratum papilare, stratum retikulare

c. Subkutis: lemak

2. Adneksa kulit:

a. Kuku

b. Rambut

c. Kelenjar: kelenjar keringat ekrin dan apokrin, kelenjar sebasea

C. FISIOLOGI KULIT

Kulit merupakan organ yang aktif secara metabolik dan mempunyai fungsi-fungsi

penting, yaitu:

1. Barier terhadap pengaruh fisik

2. Melindungi terhadap kerusakan mekanik

3. Mencegah masuknya mikroorganisme ke dalam tubuh

4. Mencegah kehilangan cairan tubuh

5. Melindungi terhadap radiasi ultraviolet

6. Membantu pengaturan suhu tubuh

7. Berfungsi sebagai organ sensorik

8. Berperan dalam produksi vitamin D

Page 12: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN …skillslab.fk.uns.ac.id/wp-content/uploads/2017/09/SKILLSLAB-KULIT.pdf · Bahasa Indonesia (ed 1), Penerbit Salemba Medika, ... -Katzung,

12

9. Berfungsi sebagai sistem imun

10. Kosmetik

Gambar 1. Anatomi Kulit

Gambar 2. Lapisan Epidermis

Page 13: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN …skillslab.fk.uns.ac.id/wp-content/uploads/2017/09/SKILLSLAB-KULIT.pdf · Bahasa Indonesia (ed 1), Penerbit Salemba Medika, ... -Katzung,

13

Gambar 3. Anatomi Kuku

Gambar 4. Anatomi Folikel Rambut

Page 14: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN …skillslab.fk.uns.ac.id/wp-content/uploads/2017/09/SKILLSLAB-KULIT.pdf · Bahasa Indonesia (ed 1), Penerbit Salemba Medika, ... -Katzung,

14

D. KETERAMPILAN PEMERIKSAAN

Umumnya, pasien dengan penyakit kulit datang dengan keluhan-keluhan sebagai

berikut:

Gatal-gatal Alergi

Kulit bersisik Rambut rontok

Kulit merah dan nyeri Ketombe

Kulit berminyak Kuku rapuh

Gigitan serangga Tahi lalat

Flek/ bercak kecoklatan Kutil

Jerawat Kulit mati rasa

Bisul Tanda lahir

Bercak putih/ merah Lecet dll

Penegakkan diagnosis penyakit kulit yaitu melalui pemeriksaan dengan tahapan

sebagai berikut:

a. Riwayat Penyakit

b. Distribusi

c. Lesi primer/ lesi sekunder

d. Diagnosis banding

e. Pemeriksaan penunjang

D.1. Riwayat Penyakit

Dalam menentukan anamnesis riwayat penyakit kulit diperlukan keterangan yang

didapat dari pasien tentang:

a. Riwayat singkat penyakit

b. Durasi

c. Onset

d. Lokasi

e. Gejala

f. Riwayat keluarga

g. Riwayat alergi

h. Pekerjaan

i. Pengobatan sebelumnya

D.2. Distribusi Penyakit

Menentukan luasnya penyakit dapat dilakukan dengan melihat pasien secara

keseluruhan untuk menentukan distribusi penyakitnya.

D.3. Lesi Primer

Sebagian besar penyakit dimulai dengan lesi dasar yang disebut sebagai lesi primer.

Identifikasi lesi primer merupakan kunci untuk mengakuratkan interpretasi dan deskripsi

Page 15: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN …skillslab.fk.uns.ac.id/wp-content/uploads/2017/09/SKILLSLAB-KULIT.pdf · Bahasa Indonesia (ed 1), Penerbit Salemba Medika, ... -Katzung,

15

penyakit kulit. Lesi primer memberikan petunjuk awal yang dapat digunakan untuk

menentukan diagnosis banding.

D.4. Lesi sekunder

Lesi sekunder yaitu lesi yang berkembang selama proses perkembangan penyakit

kulit atau akibat dari garukan/ infeksi. Pada pemeriksaan bisa juga hanya ditemukan lesi

sekunder, yang dapat menutupi lesi primer.

D.5. Diagnosis banding

Menentukan diagnosis banding dilakukan setelah mendapatkan riwayat penyakit dan

melakukan pemeriksaan fisik dengan melihat distribusi, lesi primer dan/ lesi sekunder.

D.6. Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan penunjang dilakukan untuk menegakkan diagnosis maupun

menyingkirkan diagnosis banding. Adapun pemeriksaan penunjang dalam menegakkan

diagnosis penyakit kulit yang sering dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Biopsi

b. Pemeriksaan KOH

c. Kerokkan kulit

d. Pengecatan gram

e. Kultur bakteri dan jamur

f. Sitologi (Tes Tzanck)

g. Lampu Wood

h. Tes tempel

i. Tes tusuk

j. Tes darah

k. Tes BTA (Bakteri Tahan Asam)

E. RIWAYAT PENYAKIT

E.1. Riwayat Penyakit Sekarang

Dalam mencari keterangan riwayat penyakit pasien diperlukan informasi sebagai

berikut:

a. Keluhan utama dan riwayat penyakit sekarang

b. Keluhan utama: apakah gejala yang dirasakan, misalnya gatal, nyeri

c. Lama: kapan pertama kali muncul dan kapan mengalami kekambuhan atau

sembuh

d. Periode: misalnya apakah keluhan dirasakan terus menerus, memburuk ketika

malam hari atau memburuk pada saat musim dingin

e. Evolusi: bagaimana penyakit tersebut menyebar atau berkembang

f. Lokasi: dimanakah lesi pertama kali terlihat dan dimanakah menyebarnya

g. Beratnya penyakit: khususnya pada keadaan gatal atau nyeri, yang dapat

digunakan untuk mengevalusi perkembangan penyakit

Page 16: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN …skillslab.fk.uns.ac.id/wp-content/uploads/2017/09/SKILLSLAB-KULIT.pdf · Bahasa Indonesia (ed 1), Penerbit Salemba Medika, ... -Katzung,

16

h. Faktor yang memperberat dan mengeksaserbasi penyakit: apakah diperberat

atau dieksaserbasi setelah terpapar sinar matahari, panas dingin, trauma, bahan

kimia tertentu, produk topikal, atau yang lain

i. Penyakit yang mendahului, pengobatan yang baru diberikan, riwayat paparan

j. Pengobatan yang pernah dilakukan: baik obat dari dokter atau obat bebas, dan

bagaimana respons terhadap pengobatan tersebut: apakah penyakitnya

membaik, memburuk atau tidak terpengaruh sama sekali

k. Keluhan yang sama sebelumnya, diagnosis sebelumnya, hasil biopsi, atau

pemeriksaan penunjang lain yang pernah dilakukan sebelumnya

l. Kelainan sistemik:

Gejala konstitusional (demam, menggigil, kelelahan, kehilangan berat badan,

berkeringat di malam hari)

Gejala penyakit akut (sakit kepala, fotopobia, kaku leher, mual, muntah,

batuk, pilek, bersin, mialgia, athralgia)

Kelainan lain seperti: artritis psoriatik (nyeri sendi, bengkak dan kaku sendi)

yang dapat menyertai kelainan kulit

E.2. Riwayat Penyakit Dahulu

Informasi dibawah ini diperlukan untuk menegakkan diagnosis:

a. Riwayat penyakit kronis yang dapat bermanifestasi pada kulit (diabetes, kelainan

ginjal dan hepar, infeksi HIV atau hepatitis, sindroma polikistik ovarii, lupus,

penyakit tiroid)

b. Riwayat penyakit yang berkaitan dengan penyakit kulit (asma, alergi)

c. Riwayat tindakan pembedahan

d. Keadaan imunosupresi oleh karena obat-obatan, infeksi, genetik

e. Kehamilan

f. Penyakit jiwa

g. Riwayat sunburn atau radiasi

h. Riwayat pengobatan: resep dokter, obat bebas, vitamin, suplemen atau jamu

i. Alergi: obat, makanan, antigen lingkungan, dan kontaktan

E.3. Riwayat Sosial

Informasi tentang pekerjaan, hobi, traveling, lingkungan, diet, hewan peliharaan

diperlukan untuk menunjang penegakkan diagnosis.

E.4. Riwayat Keluarga

Informasi tentang penyakit kulit, riwayat atopi (dermatitis atopik, asma, rinitis

alergi), kanker kulit pada keluarga diperlukan untuk menunjang penegakkan

diagnosis.

F. PEMERIKSAAN FISIK PENYAKIT KULIT

Pemeriksaan kulit yang lengkap yaitu dengan melakukan inspeksi seluruh

permukaan kulit, termasuk kulit kepala, kelopak mata, telinga, genital, bokong,

Page 17: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN …skillslab.fk.uns.ac.id/wp-content/uploads/2017/09/SKILLSLAB-KULIT.pdf · Bahasa Indonesia (ed 1), Penerbit Salemba Medika, ... -Katzung,

17

perineum, sela jari; rambut, kuku, membran mukosa: mulut, mata, anus dan genital.

Pada praktek rutin, tidak semua area ini diperiksa kecuali terdapat alasan untuk

mengerjakannya, seperti riwayat melanoma atau keluhan terlokalisir khusus.

Pedoman untuk melakukan pemeriksaan fisik pada pasien penyakit kulit adalah

sebagai berikut:

a. Kesan umum pasien

Keadaan umum: baik atau sakit

Berat badan: obesitas, kurus atau normal

Warna kulit: derajat pigmentasi, pucat (anemia), ikterik

Suhu kulit: hangat, dingin, lembab

Karakteristik permukaan kulit: xerosis (kering), sebore (minyak berlebih), turgor,

hiperhidrosis atau hiperhidrosis (keringat berlebih atau kurang) dan tekstur kulit

Derajad fotoaging: lentigo, purpura aktinik, kerut

b. Distribusi lesi

Distribusi lesi kulit apakah: lokalisata, berkelompok, regional, generalisata,

universal, simetris, sunexposed, sunprotected, fleksural, ekstensor, sakral,

intertriginosa, atau dermatomal.

c. Lesi Primer

Pada pemeriksaan lesi primer dilihat:

Tipe (misal papul, plakat, bula)

Bentuk (misal anular,linier)

Perubahan sekunder (misal kusta, ekskoriasi)

d. Palpasi

Pada pemeriksaan palpasi dilihat:

Superfisial (misal skuama, kasar, halus)

Dalam (keras, lunak, mudah digerakkan)

Nyeri tekan

Peninggian kulit

e. Pemeriksaan umum

Pemeriksaan umum yang dapat membantu menegakkan diagnosis penyakit kulit

yaitu:

Tanda vital

Pemeriksaan abdomen untuk hepatosplenomegali

Pemeriksaan kelenjar limfe (khususnya pada kasus infeksi atau keganasan)

F.1. Alat-alat

Alat-alat yang diperlukan dalam melakukan pemeriksaan kulit lengkap yaitu:

Page 18: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN …skillslab.fk.uns.ac.id/wp-content/uploads/2017/09/SKILLSLAB-KULIT.pdf · Bahasa Indonesia (ed 1), Penerbit Salemba Medika, ... -Katzung,

18

a. Kaca pembesar dan/ dermatoskop

b. Lampu senter

c. Kaca slide untuk diaskopi

d. Kapas atau tisu dengan air untuk mengangkat make up

e. Sarung tangan

f. Penggaris

g. Pisau skalpel

h. Kamera

i. Lampu Wood

j. Mikroskop

k. Pengecatan gram, giemsa, Zn

F.2. Teknik pemeriksaan fisik penyakit kulit

Pendekatan pemeriksaan kulit lengkap yaitu:

a. Amati pasien pada jarak dimana dapat melihat kesan umum (misalnya asimetris

akibat stroke, obesitas, pucat, ikterik)

b. Periksa pasien secara sistematik, biasanya mulai dari kepala sampai ujung kaki

c. Gerakkan pasien (misal dari duduk menjadi terbaring) dan hidupkan senter untuk

mendapatkan gambaran terbaik pada masing-masing area tubuh

d. Palpasi lesi untuk menentukan apakah lunak, keras, nyeri atau berisi cairan

e. Jika perlu gunakan kaca pembesar

f. Setelah pemeriksaan lengkap, catat temuan termasuk tipe lesi dan lokasinya

g. Dokumentasikan dengan kamera

G. SISTEMATIKA PEMERIKSAAN STATUS DERMATOLOGI

G.1. INSPEKSI

Kelainan kulit

1. Lokasi : tempat di mana ada lesi

2. Efloresensi/ ujud kelainan kulit (UKK) :

- Primer (terjadi pada kulit yang semula normal/ kelainan yang pertama) :

- Makula : perubahan warna pada kulit tanpa perubahan bentuk

(Fixed drug eruption)

- Papula : penonjolan padat di atas permukaan kulit, diameter < 0.5 cm

Page 19: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN …skillslab.fk.uns.ac.id/wp-content/uploads/2017/09/SKILLSLAB-KULIT.pdf · Bahasa Indonesia (ed 1), Penerbit Salemba Medika, ... -Katzung,

19

(Moluskum kontagiosum)

- Nodul : penonjolan padat di atas permukaan kulit, diameter > 0.5 cm

(Prurigo nodularis)

- Plakat : peninggian diatas permukaan kulit seperti dataran tinggi atau

mendatar (plateau-like) yang biasanya terbentuk dari

bersatunya (konfluen) beberapa papul, diameter lebih

dari > 0.5 cm

(Psoriasis vulgaris)

- Urtika : penonjolan yang ditimbulkan akibat edema setempat yang

timbul mendadak dan hilang perlahan

Page 20: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN …skillslab.fk.uns.ac.id/wp-content/uploads/2017/09/SKILLSLAB-KULIT.pdf · Bahasa Indonesia (ed 1), Penerbit Salemba Medika, ... -Katzung,

20

` (Urtikaria)

- Vesikel : lepuh berisi cairan serum, diameter <0.5 cm

(Herpes zoster)

- Bula : vesikel yang berukuran > 0,5 cm

(Pemfigoid bulosa)

- Pustula : vesikel berisi nanah

(Folikulitis)

- Kista : ruangan/ kantong berdinding dan berisi cairan atau material

semi solid (sel atau sisa sel), biasanya pada lapisan dermis

Page 21: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN …skillslab.fk.uns.ac.id/wp-content/uploads/2017/09/SKILLSLAB-KULIT.pdf · Bahasa Indonesia (ed 1), Penerbit Salemba Medika, ... -Katzung,

21

(Kista epidermal)

- Purpura : warna merah dengan batas tegas yang tidak hilang jika

ditekan, terjadi karena adanya ekstravasasi dari pembuluh

darah ke jaringan

(Vaskulitis lekositoklastik)

- Sekunder (akibat perubahan yang terjadi pada efloresensi primer) :

Skuama : sisik berupa lapisan stratum korneum yang terlepas dari kulit

(Psoriasis gutata)

Krusta : kerak atau keropeng yang menunjukkan adanya cairan

serum atau darah yang mengering

Page 22: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN …skillslab.fk.uns.ac.id/wp-content/uploads/2017/09/SKILLSLAB-KULIT.pdf · Bahasa Indonesia (ed 1), Penerbit Salemba Medika, ... -Katzung,

22

(Impetigo krustosa)

Erosi : lecet kulit yang diakibatkan kehilangan lapisan kulit sebelum

stratum basalis, bisa ditandai dengan keluarnya serum

(Impetigo bulosa)

Ekskoriasi : lecet kulit yang disebabkan kehilangan lapisan kulit

melampaui stratum basalis (sampai stratum papilare)

ditandai adanya bintik perdarahan dan bisa juga serum

(Ekskoriasi neurotik)

Ulkus : tukak atau borok, disebabkan hilangnya jaringan lebih dalam

dari ekskoriasi, memiliki tepi, dinding, dasar dan isi

(Pioderma gangrenosum)

Likenifikasi : Penebalan lapisan epidermis disertai guratan garis kulit yang

makin jelas, akibat garukan atau usapan yang bersifat kronis.

Page 23: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN …skillslab.fk.uns.ac.id/wp-content/uploads/2017/09/SKILLSLAB-KULIT.pdf · Bahasa Indonesia (ed 1), Penerbit Salemba Medika, ... -Katzung,

23

(Liken simpleks kronis)

Fisura : hilangnya epidermis dan dermis yang berbatas tegas

berbentuk linier

(Dermatitis kontak iritan kronis)

Atropi : penipisan lapisan epidermis ataupun dermis

(Liken sklerosus)

Skar : digantinya jaringan normal kulit dengan jaringan fibrotik

pada tempat penyembuhan luka, contoh : skar hipertrofi,

skar atrofi, keloid

Page 24: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN …skillslab.fk.uns.ac.id/wp-content/uploads/2017/09/SKILLSLAB-KULIT.pdf · Bahasa Indonesia (ed 1), Penerbit Salemba Medika, ... -Katzung,

24

(Skar hipertrofi)

Komedo : infundibulum folikel rambut yang melebar dan

tersumbat keratin dan lipid.

Komedo terbuka (open comedo/ blackhead): unit

pilosebasea terbuka pada permukaan kulit dan terlihat

sumbatan keratin berwarna hitam.

Komedo tertutup: unit pilosebasea tertutup pada

permukaan kulit dan terlihat berwarna putih (close

comedo/ whitehead)

Komedo tertutup Komedo terbuka

(Akne vulgaris) (Akne vulgaris)

Poikiloderma : kombinasi dari atropi, hiperpigmentasi, hipopigmentasi dan

teleangiekstasi, yang memberikan gambaran belang

(mottled)

(Mikosis fungoides)

Teleangiektasi : dilatasi pembuluh darah superfisialis

Page 25: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN …skillslab.fk.uns.ac.id/wp-content/uploads/2017/09/SKILLSLAB-KULIT.pdf · Bahasa Indonesia (ed 1), Penerbit Salemba Medika, ... -Katzung,

25

(Rosasea)

3. Ukuran lesi :

- Milier : sebesar kepala jarum pentul

(Milia)

- Lentikular : sebesar biji jagung

(Prurigo nodularis)

- Numular : sebesar uang logam, diameter 3-5 cm.

Page 26: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN …skillslab.fk.uns.ac.id/wp-content/uploads/2017/09/SKILLSLAB-KULIT.pdf · Bahasa Indonesia (ed 1), Penerbit Salemba Medika, ... -Katzung,

26

(Dermatitis numularis)

- Plakat : lebih besar dari nummular

(Psoriasis vulgaris)

4. Bentuk/ susunan lesi :

a. Bentuk :

1) Teratur : bulat, oval dan sebagianya

Bentuk oval (Pitiriasis rosea) Bentuk bulat (Dermatitis numularis)

2) Tidak teratur: tidak mempunyai bentuk teratur

b. Susunan/ konfigurasi :

1) Linier : seperti garis lurus

Page 27: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN …skillslab.fk.uns.ac.id/wp-content/uploads/2017/09/SKILLSLAB-KULIT.pdf · Bahasa Indonesia (ed 1), Penerbit Salemba Medika, ... -Katzung,

27

Liken planus (Fenomena Koebner)

2) Sirsinar/ anular : seperti lingkaran/ melingkar seperti cincin

(Granuloma anulare)

3) Arsinar : berbentuk bulan sabit

4) Polisiklik : tepi lesi sambung menyambung membentuk

gambaran seperti bunga

(Pitiriasis versikolor)

5) Korimbiformis : susunan seperti induk ayam yang dikelilingi anak-

anaknya

(Kandidiasis intertriginosa)

Irisformis/ lesi target : lesi berbentuk bulat atau lonjong yang terdiri dari 3

zona: bagian sentral berupa papul/ vesikel/ bula,

bagian tengah berupa edema berwarna putih/

pucat, bagian paling luar berupa eritem, yang

menyerupai iris mata/ membentuk gambaran seperti

Page 28: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN …skillslab.fk.uns.ac.id/wp-content/uploads/2017/09/SKILLSLAB-KULIT.pdf · Bahasa Indonesia (ed 1), Penerbit Salemba Medika, ... -Katzung,

28

target anak panah

(Eritema multiforme)

6) Herpetiformis : vesikel yang berkelompok/ bergerombol

(Herpes zoster)

7) Serpiginosa : lesi berbentuk seperi ular

(Kutaneus larva migran)

5. Distribusi lesi :

- Bilateral : mengenai kedua sisi tubuh

Page 29: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN …skillslab.fk.uns.ac.id/wp-content/uploads/2017/09/SKILLSLAB-KULIT.pdf · Bahasa Indonesia (ed 1), Penerbit Salemba Medika, ... -Katzung,

29

(Vitiligo)

- Unilateral : mengenai salah satu sisi tubuh

(Herpes zoster)

- Simetris : mengenai kedua sisi tubuh pada area yang sama

(Vitiligo)

- Soliter : hanya satu lesi

(Granuloma anulare)

Page 30: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN …skillslab.fk.uns.ac.id/wp-content/uploads/2017/09/SKILLSLAB-KULIT.pdf · Bahasa Indonesia (ed 1), Penerbit Salemba Medika, ... -Katzung,

30

- Multipel : lesi banyak

(Dermatitis numularis)

- Herpetiformis : vesikel berkelompok/ bergerombol

(Herpes zoster)

- Konfluen : dua lesi atau lebih menjadi satu

(Psoriasis pustulosa)

- Diskrit : beberapa lesi terpisah satu sama lain

Page 31: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN …skillslab.fk.uns.ac.id/wp-content/uploads/2017/09/SKILLSLAB-KULIT.pdf · Bahasa Indonesia (ed 1), Penerbit Salemba Medika, ... -Katzung,

31

(Prurigo nodularis)

- Lokalisata : lesi terlokalisir pada satu lokasi tubuh

(Erisipelas)

- Regional : mengenai regio/ area tertentu dari tubuh

(Hand-foot-and-mouth disesase)

- Generalisata : tersebar luas pada sebagian besar tubuh

Page 32: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN …skillslab.fk.uns.ac.id/wp-content/uploads/2017/09/SKILLSLAB-KULIT.pdf · Bahasa Indonesia (ed 1), Penerbit Salemba Medika, ... -Katzung,

32

(Pemfigoid bulosa)

- Universal : lesi tersebar di seluruh/ hampir seluruh permukaan tubuh

(Eritroderma)

- Dermatomal : mengikuti distribusi serabut saraf aferen spinal tunggal

(dermatom)

Page 33: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN …skillslab.fk.uns.ac.id/wp-content/uploads/2017/09/SKILLSLAB-KULIT.pdf · Bahasa Indonesia (ed 1), Penerbit Salemba Medika, ... -Katzung,

33

(Herpes zoster)

- Sun exposed : pada tempat yang terpajan sinar matahari

(sunburn)

- Sun protected : pada tempat yang tertutup oleh baju

(Pitiriasis rosea)

- Akral : pada lokasi distal, seperti tangan, kaki, pergelangan

tangan, pergelangan kaki

Page 34: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN …skillslab.fk.uns.ac.id/wp-content/uploads/2017/09/SKILLSLAB-KULIT.pdf · Bahasa Indonesia (ed 1), Penerbit Salemba Medika, ... -Katzung,

34

(Dishidrosis/ pomfoliks)

- Trunkal : pada badan

(Psoriasis vulgaris)

- Ekstensor : pada daerah dorsal ekstremitas diatas otot ekstensor,

lutut dan siku

Page 35: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN …skillslab.fk.uns.ac.id/wp-content/uploads/2017/09/SKILLSLAB-KULIT.pdf · Bahasa Indonesia (ed 1), Penerbit Salemba Medika, ... -Katzung,

35

(Dermatitis asteatotik)

- Fleksor : pada daerah ventral ekstremitas diatas otot fleksor ,

lipat siku, lipat lutut

(Dermatitis atopik)

- Intertriginosa : terjadi pada lipatan kulit dimana dua permukaan

kulit bersentuhan, seperti aksioma, lipat paha, paha bagian

dalam, lipatan payudara

(Kandidiasis intertriginosa)

6. Batas lesi :

- Tegas (sirkumskripta) dengan kulit di sekitarnya

Page 36: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN …skillslab.fk.uns.ac.id/wp-content/uploads/2017/09/SKILLSLAB-KULIT.pdf · Bahasa Indonesia (ed 1), Penerbit Salemba Medika, ... -Katzung,

36

(Erisipelas)

- Tidak tegas (difus) dengan kulit di sekitarnya

(Selulitis)

Kelainan Rambut

Kelainan Kuku

Kelainan Mukosa

G.2. PALPASI

Pasien bisa berada dalam posisi duduk atau berbaring

Pemeriksa menggunakan jari telunjuk tangan kanan yang ditekankan pada lesi,

apakah ada perubahan warna dari eritematosa (kemerahan) menjadi kepucatan atau

ada peninggian kulit

Dapat juga ditekan menggunakan kaca objek (diaskopi) untuk membedakan eritema

dan purpura

H. DIAGNOSIS BANDING

Tentukan diagnosis banding berdasarkan anamnesis riwayat penyakit dan

pemeriksaan fisik.

I. PEMERIKSAAN PENUNJANG DIAGNOSIS

Lakukan pemeriksaan penunjang berdasarkan diagnosis banding untuk

menegakkan diagnosis dan menyingkirkan diagnosis banding.

1. Mikrobiologi :

a. Mikologi :

- Pemeriksaan kerokan kulit dengan larutan KOH 10% atau 20%

Page 37: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN …skillslab.fk.uns.ac.id/wp-content/uploads/2017/09/SKILLSLAB-KULIT.pdf · Bahasa Indonesia (ed 1), Penerbit Salemba Medika, ... -Katzung,

37

- Kultur jamur

- Pemeriksaan dengan pengecatan khusus

b. Bakteriologi :

- Pengecatan Gram dari cairan tubuh

- Kultur bakteri

c. Virologi :

- Pengecatan dengan Tzanck

- Kultur virus

2. Histopatologi :

a. Pengecatan Hematoxyllin-Eosin

b. Pengecatan dengan cat khusus yang lain

c. Imunopatologi

d. Imunofluoresensi direk dan indirek

3. Molekuler

4. Penunjang yang lain :

- Lampu Wood

- Radiologis

- Pemeriksaan kandungan cairan dan pigmen pada kulit

- Foto digital secara serial

CONTOH UKK DAN KASUSNYA

Plakat eritem, krusta, batas tegas, berbentuk koin/ “coin lesion”, pada dermatitis numularis

Makula hipopigmentasi, skuama halus, polisiklik, batas tegas, pada pitiriasis versikolor

Page 38: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN …skillslab.fk.uns.ac.id/wp-content/uploads/2017/09/SKILLSLAB-KULIT.pdf · Bahasa Indonesia (ed 1), Penerbit Salemba Medika, ... -Katzung,

38

Plakat eritem, hiperpigmentasi, batas tegas, tepi aktif, central healing, skuama, pada tinea kruris

Makula hipopigmentasi, skuama halus, soliter pada pitiriasis alba

Vesikel berkelompok, dasar eritem, unilateral, dermatomal, pada herpes zoster

Urtika, eritem pada urtikaria

Page 39: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN …skillslab.fk.uns.ac.id/wp-content/uploads/2017/09/SKILLSLAB-KULIT.pdf · Bahasa Indonesia (ed 1), Penerbit Salemba Medika, ... -Katzung,

39

Krusta berwarna seperti madu / honey color crusted, pada impetigo krustosa

papul, warna coklat – hitam, di area terpapar sinar matahari, pada keratosis seboroik

Lesi target pada eritema multiforme

Papul eritem, multipel, diskrit, sebagian konfluen pada skabies

Page 40: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN …skillslab.fk.uns.ac.id/wp-content/uploads/2017/09/SKILLSLAB-KULIT.pdf · Bahasa Indonesia (ed 1), Penerbit Salemba Medika, ... -Katzung,

40

Bula hipopion, eritem pada impetigo bulosa

Papul, pustul, eritem, pada akne vulgaris

Makula depigmentasi pada vitiligo

Papul, multipel, diskrit, sebagian bergerombol, umbilikasi (dele) pada moluskum kontagiosum

Page 41: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN …skillslab.fk.uns.ac.id/wp-content/uploads/2017/09/SKILLSLAB-KULIT.pdf · Bahasa Indonesia (ed 1), Penerbit Salemba Medika, ... -Katzung,

41

Makula hiperpigmentasi pada melasma

Skar hipertrofik

Keloid

Erosi, krusta kekuningan, eritema pada dermatitis seboroik tipe infantil

Plakat eritem, batas tegas, skuama berlapis berwarna seperti mika, pada psoriasis vulgaris

Page 42: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN …skillslab.fk.uns.ac.id/wp-content/uploads/2017/09/SKILLSLAB-KULIT.pdf · Bahasa Indonesia (ed 1), Penerbit Salemba Medika, ... -Katzung,

42

Vesikel berkelompok, dasar eritem pada herpes simpleks

Alopesia areata

Makula eritema, bentuk kupu-kupu di wajah (butterfly rash) pada lupus eritematosus sistemik (LES)

Plakat eritem, likenfikasi, skuama pada liken simpleks kronis/ neurodermatitis

Page 43: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN …skillslab.fk.uns.ac.id/wp-content/uploads/2017/09/SKILLSLAB-KULIT.pdf · Bahasa Indonesia (ed 1), Penerbit Salemba Medika, ... -Katzung,

43

Kuku rapuh, warna keputihan, pada onikomikosis

Plakat verukosa pada veruka vulgaris

Purpura palpable pada Henoch-Schoenlein purpura

Deep-seated vesicle/ multipel, diskrit pada dishidrosis/ pomfoliks

Page 44: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN …skillslab.fk.uns.ac.id/wp-content/uploads/2017/09/SKILLSLAB-KULIT.pdf · Bahasa Indonesia (ed 1), Penerbit Salemba Medika, ... -Katzung,

44

Fisura, skuama pada dermatitis asteatotik

Page 45: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN …skillslab.fk.uns.ac.id/wp-content/uploads/2017/09/SKILLSLAB-KULIT.pdf · Bahasa Indonesia (ed 1), Penerbit Salemba Medika, ... -Katzung,

45

PROSEDUR PELAKSANAAN KETERAMPILAN KLINIK

A. Alat dan bahan - LCD proyektor - Laptop - Materi power point

B. Tahap Persiapan - Pihak laboratorium mempersiapkan LCD proyektor dan laptop di ruangan

skills lab - Pihak instruktur menyiapkan materi pembelajaran berupa power point

C. Tahap Pelaksanaan - Instruktur menerangkan materi pembelajaran melalui power point

D. Interpretasi Hasil Mahasiswa mampu melakukan:

- Melakukan pemeriksaan status dermatologis berdasarkan ujud kelainan kulit primer dan sekunder, bentuk, distribusi, susunan/ konfigurasi

- Melakukan inspeksi dan palpasi kulit - Menentukan diagnosis banding - Menentukan pemeriksaan penunjang yang diperlukan untuk membantu

menegakkan diagnosis penyakit kulit - Mendiagnosis penyakit kulit

Page 46: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN …skillslab.fk.uns.ac.id/wp-content/uploads/2017/09/SKILLSLAB-KULIT.pdf · Bahasa Indonesia (ed 1), Penerbit Salemba Medika, ... -Katzung,

46

LEMBAR EVALUASI

KETERAMPILAN PEMERIKSAAN KULIT

Nama Mahasiswa :

NIM :

No. Aspek Keterampilan yang Dinilai Skor

0 1 2

ANAMNESIS

1. Menanyakan identitas pasien

2. Menanyakan keluhan utama pasien (kualitas keluhan, lokasi, durasi)

3. Menanyakan riwayat penyakit sekarang

4. Menanyakan riwayat penyakit dahulu

5. PEMERIKSAAN

6. Melakukan inspeksi lesi dan menyebutkan terminologi lesi dengan benar

7. Menilai hasil pemeriksaan inspeksi kulit, kuku, rambut dan mukosa (lokasi, distribusi lesi, bentuk/ susunan

lesi, batas lesi, ukuran lesi, efloresensi primer &

sekunder)

8. Melakukan dan menilai hasil pemeriksaan palpasi kulit

9. Menentukan pemeriksaan penunjang yang diperlukan dan menjelaskan alasannya

JUMLAH SKOR

Penjelasan :

0 Bila tidak dilakukan mahasiswa 1 Bila dilakukan tapi dianggap belum sempurna 2 Bila dilakukan dan dianggap sudah sempurna, atau bila item tersebut tidak

dilakukan mahasiswa karena situasi yang tidak memungkinkan (misal tidak diperlukan dalam skenario yang sedang dilaksanakan).

Nilai Mahasiswa : Skor Total x 100% 18

Page 47: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN …skillslab.fk.uns.ac.id/wp-content/uploads/2017/09/SKILLSLAB-KULIT.pdf · Bahasa Indonesia (ed 1), Penerbit Salemba Medika, ... -Katzung,

47

DAFTAR PUSTAKA

1. Andrews’ diseases of the skin: clinical dermatology. Edisi ke-11 China: Elsevier Inc;

2011.

2. Bolognia JL, Jorizzo JL, Schaffer JV, editor. Dermatology. Edisi ke-3. China: Elsevier

Inc; 2012. New York: The McGraw-Hill Companies Inc; 2012.

3. Burns T, Breathnach S, Cox N, Griffiths C, editor. Rook’s textbook of dermatology.

Edisi ke-8. Singapore: Blackwell Publishing Ltd; 2010.

4. Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffell DJ, Wolff K, editor. Fitzpatrick's

dermatology in general medicine. Edisi ke-8. New York: The McGraw-Hill Companies

Inc; 2012.

5. Habif TP. Clinical Dermatology: A color guide to diagnosis and therapy. Edisi ke-5.

China: Elsevier Inc; 2010.

6. Wofff K, Johnson RA. Ftizpatrick’s color atlas and synopsis of clinical dermatology.

Edisi ke-6. New York: The McGraw-Hill Companies Inc; 2012.