kemunduran dan keruntuhan dinasti shafawi pada...
TRANSCRIPT
KEMUNDURAN DAN KERUNTUHAN DINASTI SHAFAWI PADA ABAD
XVII SAMPAI ABAD XVIII M
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Adab dan Ilmu Budaya
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
Untuk Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Humaniora (S. Hum)
Oleh: SITI AMINAH
NIM: 10120064
PROGRAM STUDI SEJARAH DAN KEBUDAYAAN ISLAM
FAKULTAS ADAB DAN ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2016
vi
MOTTO
لعلم و من أراد الخرتا فعليه بالعلم و من أراد هما فعليه با من أراد الد نيا فعليه بالعلم
)رواه الطبراني(
Artinya: “Barang siapa menghendaki kesejahteraan hidup di dunia, maka
harus ditempuh dengan ilmu. Dan barang siapa menghendaki
kebahagiaan hidup di akhirat, hendaklah ditempuh dengan ilmu.
Dan barang siapa menghendaki kedua-duanya, maka hendaklah
ditempuh dengan ilmu.” (H.R. Thabrani)
vii
PERSEMBAHAN
Untuk:
Almamater Penulis Fakultas Adab dan Ilmu Budaya
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
Emak, bapak tercinta serta seluruh keluarga:
sahabat-sahabat seperjuangan Penulis, di Keluarga Mathali’ul Falah
(KMF) Yogyakarta,
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI),
Korp HMI-Wati (KOHATI),
Pusat Layanan Difabel (PLD),
Adab Dance Community (ADC),
Warga Kost Panchali, dan bulek Titik selaku pemilik kost
Serta sosok inspiratif yang penulis temui
yang membuat penulis untuk tetap selalu berproses
dalam menjalani hidup ini.
raja hati penulis, kekasih, penenteram jiwa penulis,
yang pasti datang pada waktu yang tepat.
Amin.
viii
KEMUNDURAN DAN KERUNTUHAN DINASTI SHAFAWI
PADA ABAD XVII SAMPAI ABAD XVIII M
ABSTRAK
Dinasti Shafawi adalah dinasti yang berkuasa di Persia dari tahun 1501-
1722 M. Penelitian ini membahas kemunduran dan keruntuhan Dinasti Shafawi
dari tahun 1666-1722 M. Penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan
penjelasan kondisi Dinasti Shafawi pada masa kemunduran dan keruntuhannya
yaitu ketika Dinasti ini dipimpin oleh Shah Sulaiman dan Shah Husain.
Kemunduran yang dimaksud di sini adalah masa di mana Dinasti Shafawi
berangsur-angsur mengalami penurunan dari segi politik, ekonomi, dan terlebih
lagi dari segi etika pemimpinnya. Sepeninggal Shah Abbas II (1642-1666 M)
kemunduran Dinasti ini mulai nampak jelas. Shah Sulaiman (1666-1694 M)
mengalihkan dukungannya pada ahli fiqh. Shah Husain (1694-1722 M) juga
berada di bawah pengaruh agamawan sehingga mendapatkan gelar “Mullah
Husain”. Para ulama Syiꞌah diberikan keleluasaan dalam menerapkan ajaran
Syi'ah di Persia oleh Shah. Syiꞌah akhirnya menjadi ajaran yang harus diikuti oleh
penduduk Dinasti Shafawi. Di sisi lain, Shah terlalu menyenangkan diri pada
fasillitas yang diberikan oleh istana dan masa bodoh terhadap urusan negara. Pada
tahun 1722 M akhirnya Dinasti Shafawi kehilangan kedaulatannya. Dalam
melakukan penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian pustaka. Teori
yang penulis gunakan dalam penelitian ini yaitu teori tentang Siklus Peradaban
suatu bangsa oleh Ibnu Khaldun.
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa keruntuhan Dinasti Shafawi
salah satunya disebabkan oleh kebijakan yang diterapkan agamawan Syiꞌah.
Dalam hal ini salah satunya adalah pemaksaan ajaran Syiꞌah terhadap masyarakat
non Syiꞌah. Penelitian ini bermaksud untuk mencari tahu kondisi Dinasti Shafawi
dan faktor-faktor apa saja yang membuat Dinasti Shafawi kehilangan
kedaulatannya.
Dalam membahas kemunduran dan keruntuhan Dinasti Shafawi pada abad
XVII sampai abad XVIII M, penulis menggunakan pendekatan politik.
Pendekatan politik menurut Kuntowijoyo, yang menjadi perhatian ilmu politik
ialah gejala-gejala masyarakat, seperti pengaruh dan kekuasaan, kebijakan,
konflik, dan perilaku kepemimpinan. Jika diintegrasikan dalam penelitian ini,
terlihat dari aspek kebijakan dan perilaku pemimpin Dinasti Shafawi pada kurun
waktu 1666-1722 M. Hasil dari penelitian ini, penulis menggunakan teori Konflik
Webster dan Siklus Peradaban Ibnu Khaldun. Istilah konflik berarti perkelahian,
peperangan atau perjuangan yaitu berupa konfrontasi fisik antara beberapa pihak.
Dalam hal ini, pemaksaan madzhab yang dilakukan oleh pemimpin agamawan
Syi'ah Dinasti mengakibatkan terjadinya disintegrasi di wilayah kekuasaan
Dinasti Shafawi sehingga memunculkan pemberontakan oleh Suku Afghan pada
tahun 1722 M dan mengakibatkan hilangnya kedaulatan Dinasti.
Sedangkan Siklus peradaban menurut Khaldun: menyatakan bahwa sejarah
adalah catatan mengenai umat manusia atau peradaban dunia, tentang perubahan
yang terjadi pada watak masyarakat/peradaban. Pemerintahan mengalami transisi
ix
dalam lima fase dan keadaan yang berbeda. Fase pertama pemantapan kekuasaan
serta merebut kekuasaan dari tangan penguasa sebelumnya. Fase kedua, fase
otoriter dan kesewenang-wenangan terhadap rakyatnya. Fase ketiga, stabilitas dan
ketenangan karena manfaat dari kekuasaan yang diperoleh. Fase keempat,
kepuasan dan mudah menyerah atau pasrah. Fase kelima pemborosan dan hidup
berlebih-lebihan. Dalam hal ini, perilaku serta tindakan mungkar dan amoral yang
dipraktikkan oleh keluarga istana, khususnya raja, mempercepat runtuhnya
otoritas dan efektifitas Dinasti. Penelitian ini menggunakan metode sejarah yang
terdiri dari beberapa tahap; a) pengumpulan bahan-bahan tertulis, tercetak, b)
menyingkirkan bahan-bahan yang tidak autentik, c) menyimpulkan kesaksian
yang dapat dipercaya mengenai bahan-bahan yang autentik, d) penyusunan
kesaksian yang dapat dipercaya menjadi kisah.
Dalam penelitian ini, penulis mendeskripsikan kronologi masa kemunduran
dan keruntuhan Dinasti Shafawi. Dalam pembahasan sebelum kemunduran dan
keruntuhan dinasti ini, penulis juga menjelaskan kemunculan Dinasti sampai pada
kemajuannya, dan dampak dari keruntuhan Dinasti Shafawi terhadap kehidupan
Persia.
Kata kunci: Dinasti Shafawi, Pemimpin, Etika, Syi'ah.
x
PEDOMAN TRANSLITERASI
ARAB-LATIN
1. Konsonan
Huruf
Arab Nama Huruf Latin Nama
Alif Tidak dilambangkan Tidak dilambangkan ا
Ba B be ب
Ta T te ت
Tsa Ts te dan es ث
Jim J je ج
Ha H ha (dengan garis di bawah) ح
Kha Kh ka dan ha خ
Dal D de د
dzal Dz de dan zet ذ
ra R er ر
za Z zet ز
sin S es س
syin Sy es dan ye ش
shad Sh es dan ha ص
dlad Dl de dan el ض
tha Th te dan ha ط
dha Dh de dan ha ظ
ain ‘ koma terbalik di atas‘ ع
ghain Gh ge dan ha غ
fa F ef ف
qaf Q qi ق
kaf K ka ك
lam L el ل
mim M em م
nun N en ن
wau W we و
ha H ha ه
lam alif La el dan a ال
hamzah ' apostrop ء
ya Y Ye ي
xi
2. Vokal
a. Vokal Tunggal
Tanda Nama Huruf Latin Nama
fathah A a
kasrah I i
dlammah U u
b. Vokal Rangkap
Tanda Nama Gabungan Huruf Nama
ى fathah dan ya ai a dan i
و fathah dan wau au a dan u
Contoh:
Husain : حسين
Haula : حول
3. Maddah
Tanda Nama Huruf Latin Nama
fathah dan alif  ىاa dengan caping di
atas
kashrah dan ya Î ىيi dengan caping di
atas
dlammah dan wau Û ىوu dengan caping di
atas
4. Ta Marbuthah
a. Ta Marbuthah yang dipakai di sini dimatikan atau diberi harakat sukun, dan
transliterasinya adalah /h/.
b. Kalau kata yang berakhiran dengan ta marbuthah diikuti oleh kata yang
bersanding /al/, maka kedua kata itu dipisah dan ta marbuthah
ditransliterasikan dengan /h/.
Contoh:
Fatimah : فاطمة
مة المكر مكة : Makkah al-Mukarramah
xii
5. Syaddah
Syaddah atau tasydid dilambangkan dengan huruf, yaitu huruf yang sama dengan
huruf yang bersaddah itu.
Contoh:
Rabbana : ربنا
nazzala : نزل
6. Kata Sandang
Kata sandang “ لا ” dilambangkan dengan “al”, baik diikuti dengan huruf
syamsiyah maupun yang diikuti dengan huruf qamariyah.
Contoh:
al-Syamsy : الشمش
al-Hikmah : الحكمة
xiii
KATA PENGANTAR
Bismillâh al-raẖmân al-raẖȋm menjadi pembuka bahasa yang harus penulis
lafadzkan sebelum memulai penulisan penelitian ini supaya mendapat kelancaran
di setiap aktifitas penulis. Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat
Sang Maha Pengasih. Kehendak-Nya melimpahkan rahmat, karunia, pertolongan,
dan hidayah-Nya tidak sanggup penulis bayangkan sebelumnya. Begitu besar
keagungan dan kasih sayang yang diberikan pada setiap insan, termasuk penulis,
yang seringkali tidak di sadari. Ucapan terimakasih tidak jua menambah
kedekatan yang sedekat-dekatnya dengan Sang Penguasa alam raya. Karena
tuntunan Dia-lah pada akhirnya penulis mampu menyelesaikan skripsi ini pada
waktunya. Shalawat dan salam penulis haturkan juga kepada sang pembawa
cahaya bagi manusia, nabi yang selalu dinanti syafa’atnya di hari kemudian,
Sayyidina Muhammad saw., beserta keluarga, para sahabat dan para pengikut
setianya.
Skripsi penulis yang berjudul “Kemunduran dan Keruntuhan Dinasti
Shafawi pada Abad XVII-XVIII M” dalam proses penelitian dan penulisannya
tidak semudah yang dibayangkan. Sebagai sebuah hasil penulisan sejarah Islam
pemula, tentunya masih banyak kekurangan sehingga karya ini jauh dari kata
sempurna dan tidak dapat dikatakan baik. Semua itu tidak luput dari ketidak
sempurnaan penulis dalam mengatasi kendala-kendala dalam proses pengerjaan.
Lantunan syukur dengan lirih kepada Yang Kuasa atas selesainya skripsi ini,
merupakan sebuah anugerah terindah yang tak terhingga. Untuk itu penulis
xiv
mendidik diri untuk selalu dan senantiasa bersyukur atas anugerah dan kasih
sayang yang Sang Maha Bijaksana berikan. Selalu berpikir positif tentang-Nya
dan mencoba selalu menghadirkan ruh-Nya dalam jiwa penulis adalah salah satu
cara untuk meng-iman-i keberadaan-Nya.
Dengan kerendahan hati dan tanpa sedikitpun mengurangi rasa hormat
penulis kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam segala hal, penulis
ucapkan terimakasih sangat. Dukungan berupa semangat, bimbingan dan bantuan
yang diberikan semoga akan selalu teringat di pikiran penulis sampai kapanpun.
Secara khusus penulis haturkan terimakasih yang sebesar-besarnya dan
sedalam-dalamnya kepada:
1. Rektor Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
2. Dekan Fakultas Adab dan Ilmu Budaya Universitas Islam Negeri Sunan
Kalijaga Yogyakarta
3. Ketua Jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam Universitas Islam Negeri
Yogyakarta
4. Drs. H. Jahdan Ibnu Humam Saleh MS. selaku dosen dan pembimbing
penulis adalah orang pertama yang pantas mendapatkan penghargaan dan
ucapan terimakasih setinggi-tingginya. Di tengah kesibukannya, beliau
masih menyediakan waktu untuk memberikan arahan dan bimbingan kepada
penulis. Ketelitian dan kesabaran beliau dalam mengoreksi skripsi mulai
dari tanda baca hingga tata bahasa merupakan pelajaran yang sangat
berharga bagi penulis sendiri. Oleh karena itu, tiada kata yang lebih indah
untuk disampaikan kepada beliau selain ucapan terimakasih yang sebesar-
xv
besarnya dengan diiringi do’a, semoga Tuhan selalu melindungi beliau di
manapun beliau berada. Semoga jerih payah dan pengorbanannya selama ini
mendapat balasan kebaikan dari Sang Penguasa alam raya. Amin.
5. Drs. Irfan Firdaus, selaku dosen dan penasehat akademik penulis. Ucapan
terimakasih penulis sampaikan atas keterbukaan dan luangan waktu beliau
dalam menerima keluh-kesah penulis. Dari beliau penulis mendapatkan
pelajaran yang sangat berharga tentang bagaimana seharusnya menjadi
seorang pendidik. Semoga Tuhan selalu memberikan rahmat dan petunjuk-
Nya kepada beliau.
6. Seluruh dosen dan ahli keilmuan yang merupakan guru penulis di jurusan
SKI yang telah memberikan segenap ilmunya selama ini. Ibu Siti
Maemunah, M. Hum selaku dosen yang berjasa dalam memberikan solusi
kepada penulis dalam pengambilan judul skripsi ini. Para pegawai Tata
Usaha yang selalu melayani kebutuhan penulis selama aktif kuliah. Penulis
menyadari bahwa ilmu yang didapatkan selama di bangku kuliah laksana
setetes air yang penulis dapatkan dari samudera pengetahuan yang begitu
luasnya, sehingga belum juga memberikan kedewasaan (dalam berfikir,
beragama, dan berakhlaq) kepada penulis. Oleh karena itu, penulis masih
harus belajar dan terus belajar. Di satu sisi masih banyak ilmu yang belum
didapatkan. Di sisi lain penulis patut ber-ẖamdalah dengan kerendahan hati
atas pengetahuan dan ilmu yang penulis peroleh selama ini.
7. Ibunda Suminah dan ayahanda Mradjak selaku orang tua penulis, yang
begitu banyak mengalami kesulitan dalam membiayai, membimbing serta
xvi
selalu mendo’akan penulis agar mendapatkan kelancaran dan kemudahan
dalam menjalani proses hidup sehingga suatu saat nanti menjadi orang yang
sukses di dunia dan di akherat, Amin. Merekalah yang membesarkan,
membimbing, mendidik dan mengajarkan pentingnya arti perjuangan dan
kasih sayang kepada penulis. Semoga mereka selalu mendapatkan limpahan
rahmat, hidayah serta selalu mendapatkan perlindungan di manapun mereka
berada dari Sang Pengendali kehidupan. Semoga penulis benar-benar
mampu menjadi anak yang di banggakan oleh mereka, Amin. Kepada
kakak-kakak penulis baik kandung, tiri maupun sepupu, terutama Istiqomah
(kakak kandung) penulis, kepada paman, bibi dan nenek, terimakasih atas
do’anya. “Semoga selalu diberikan kesehatan, kesabaran, hidayah dan rizki
yang berlimpah lagi barokah adalah do’a yang penulis mohonkan kepada
Yang Maha pemberi rizki untuk kalian semua. Amin. Kepada keponakan-
keponakan tercinta, Nabil, Nafis, Acha, Faẖa, Raihan, Danu, Indri, Irul,
Adit, Bombom, dan yang lainnya semoga menjadi anak-anak yang sholeh
dan sholehah. Amin.
8. Guru-guru dan ustadz-ustazdzah penulis. Guru-guru TK dan SD penulis,
Ustadz-ustadzah diniyah, mengaji di TPA, Mts dan Aliyah di Perguruan
Islam Mathaliʻul Falaẖ (PIM), pengasuh Pondok Pesantren al-Hikmah
beserta ustadz-ustadzahnya. Terimakasih atas ilmu yang diberikan selama
ini. Tanpa didikan kalian, penulis tidak akan sampai pada titik ini. Semoga
semua yang diberikan kepada penulis bermanfaʻat dan dapat penulis
xvii
amalkan dengan baik. Semoga beliau semua selalu diberikan kesehatan dan
kesabaran oleh Allah SWT dalam mendidik siswa-siswanya.
9. KH Muẖammad Ma'mun bin Muzayyin (Alm.), KH Muẖammad Aẖmad
Sahal Mahfudh (Alm.), asâtȋdz wa al-ustâdzât Mathâliʻul Falâẖ, masyâyikh
Kajen yang lebih dulu menghadap Sang Pencipta, semoga dilapangkan dan
di terangkan peristirahatan terakhir mereka dan mendapatkan tempat yang
layak di sisi Allah swt.. Amin. Semua yang pernah kalian ajarkan kepada
penulis, semoga dapat penulis amalkan dengan baik dan maksimal sampai
kapanpun.
10. Sahabat-sahabat seperjuangan penulis di Jurusan SKI angkatan 2010
terutama Tanti Enggar Prangesti, Erika Dwi Cahyanti. Mas Priyana, Ncus,
Imah, Nita dan Lely. Kawan seperjuangan di Perguruan Islam Mathâliʻul
Falâẖ (PIM), Pondok Pesantren al-Hikmah, Keluarga Mathâli’ul Falâh
(KMF) Yogyakarta, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) baik di tingkatan
komisariat maupun cabang Yogyakarta, Korp HMI-Wati (KOHATI),
Koordinator Nasional KOHATI, teman-teman Pusat Layanan Difabel (PLD)
UIN, Adab Dance Community (ADC), dan segenap warga Kost Panchali
yang senantiasa memberikan supportnya kepada penulis, sehingga skripsi
ini selesai pada waktunya. Terimakasih penulis ucapkan pula kepada guru-
guru ngaji SD Muhammadiyah Banguntapan. Untuk segenap siswa SD
Muhammadiyah Banguntapan, melalui kalian penulis mendapatkan arti kata
kesabaran. Bagi penulis, kalian adalah guru dalam membentuk pribadi
menuju yang lebih matang lagi. Kalian memberikan kesadaran pada penulis
xviii
tentang pentingnya memberikan pendidikan kepada orang lain. Kalian juga
memberikan kesadaran pada penulis tentang arti kata uswatun ẖasanah.
Terimakasih karena semua menjadi bagian yang mewarnai hidup penulis.
Semoga cita-cita dan cinta kita di kalbulkan oleh Sang Maha Kuasa. Amin.
Dengan dukungan dan bantuan berbagai pihak di atas, penulisan skripsi ini
akhirnya dapat diselesaikan. Meskipun demikian, tanggung jawab atas semua
yang tertulis di dalamnya ada di pundak penulis. Akhirnya, dengan segala
keterbatasan penulis, penulis selalu mengharap masukan dan saran bahkan kritik
dari pembaca untuk menuju kesempurnaan. Penulis menyadari bahwa skripsi ini
jauh dari kata sempurna. Semoga skripsi ini memberikan manfaʻat, baik bagi
penulis pribadi maupun bagi pembaca. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai
segala usaha dan cita-cita kita, Amin.
Yogyakarta, 28 Juni 2016
Penulis,
SITI AMINAH
NIM: 10120064
xix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................. i
PERNYATAAN KEASLIAN ................................................................... ii
PERNYATAAN BERJILBAB ................................................................. iii
HALAMAN NOTA DINAS ...................................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... v
HALAMAN MOTTO ............................................................................... vi
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................... vii
ABSTRAK ................................................................................................. viii
PEDOMAN TRANSLITERASI .............................................................. x
KATA PENGANTAR ............................................................................... xiii
DAFTAR ISI .............................................................................................. xiv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xxi
BAB I. PENDAHULUAN ......................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ....................................................... 1
B. Batasan dan Rumusan Masalah ........................................... 4
C. Tujuan dan Keguanaan Penelitian ....................................... 6
D. Tinjauan Pustaka ................................................................... 7
E. Kerangka Teori ...................................................................... 11
F. Metode Penelitian ................................................................... 14
G. Sistematika Pembahasan ....................................................... 16
BAB II. MASA KEMAJUAN DINASTI SHAFAWI ............................. 19
A. Masa Kemunculan Dinasti Shafawi ..................................... 19
1. Awal Kemunculan ............................................................. 19
2. Pemerintahan Dinasti Shafawi ......................................... 21
B. Masa Perkembangan Dinasti Shafawi ................................. 24
C. Masa Kemajuan Dinasti Shafawi.......................................... 27
1. Dalam Bidang Intelektual ................................................. 28
2. Dalam Bidang Politik ........................................................ 31
xx
3. Dalam Bidang Sosial, Ekonomi, dan Budaya ................. 33
a. Dalam Bidang Sosial ..................................................... 33
b. Dalam Bidang Ekonomi ............................................... 34
c. Dalam Bidang Budaya .................................................. 36
BAB III. KEMUNDURAN DAN KERUNTUHAN DINASTI SHAFAWI
DAN FAKTOR-FAKTORNYA ................................................. 40
A. Kemunduran Dinasti Shafawi ............................................... 40
1. Pada Masa Shah Safi II/Shah Sulaiman .......................... 40
a. Bidang Sosial ................................................................. 40
b. Bidang Politik ................................................................ 43
c. Bidang Budaya (kerajaan) ........................................... 47
2. Pada Masa Shah Husain ................................................... 50
a. Bidang Sosial ................................................................. 50
b. Faktor Politik ................................................................ 51
3. Konflik antara Penguasa dan Agamawan ....................... 53
B. Keruntuhan Dinasti Shafawi ................................................. 56
1. Faktor Interen .................................................................... 57
2. Faktor Eksteren ................................................................. 60
BAB IV. DAMPAK KERUNTUHAN DINASTI SHAFAWI TERHADAP
KEKUASAAN DAN KEAGAMAAN DI PERSIA .................. 66
A. Dampak Terhadap Keagamaan di Persia ............................ 66
B. Dampak Terhadap Kekuasaan di Persia ............................. 69
BAB V. PENUTUP ...................................................................................... 81
A. Kesimpulan ............................................................................. 81
B. Saran ........................................................................................ 82
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 83
LAMPIRAN-LAMPIRAN .......................................................................... 87
DAFTAR RIWAYAT HIDUP .................................................................... 92
xxi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Gambar Jembatan Pul-i Khaju
Lampiran 2 Gambar Shah Sulaiman
Lampiran 3 Gambar Shah Abbas II
Lampiran 4 Gambar Shah Sulaiman
Lampiran 5 Peta Kekuasaan Dinasti Shafawi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dinasti Shafawi adalah nama sebuah kerajaan Islam di Persia yang berdiri
pada tahun 1501-1722 M dengan pusat pemerintahan di Ispahan.1 Dinasti ini
mengalami kemunduran pasca kepemimpinan Shah Abbas (1642-1666 M).2 Pada
akhir Abad XVII M Dinasti ini mengalami kekacauan dalam bidang ekonomi.3
Shafi Mirza yang mendapatkan gelar Shah Sulaiman ketika menjadi Shah
Dinasti Shafawi adalah seorang pemabuk. Ketika Shah Sulaiman suka dengan
minuman keras, dia memerintah bawahannya untuk membunuh orang-orang yang
dicurigainya.4 Akhirnya rakyat bersikap masa bodoh terhadap pemerintah karena
tidak berhenti tertindas dan diperas.5
Pada akhir AbadXVII M pemimpin Dinasti Shafawi, Shah Husain memberi
kekuasaan yang besar kepada para ulama Syi'ah. Mereka sering memaks
pendapatnya terhadap penganut aliran Sunni. 6 Dominasi Syi'ah juga
1 Harun Nasution (ed.) dkk.,Ensiklopedi Islam,Jilid. III (Jakarta: CV. Anda Utama, 2002),
hlm. 1018. 2 Percy Sykes, A History of Persia, Volume II (London: Macmillan and Co., Limited ST.
Martin’s Street, 1921), hlm. 209 dan M. Abdul Karim, Sejarah Peradaban Islam (Yogyakarta:
Bagaskara, 2012), hlm. 308. 3 Jane W. Jacqs (ed.), Iran: Past, Present and Future (New York: Aspen Institute for
Humanistic Studies, 1976), hlm. 33. 4 Hamka, Sejarah Umat Islam, Jilid. III (Jakarta: Bulan Bintang, 1975), hlm. 72. 5Ibid.,Sejarah, hlm. 72. 6 Cyril Glasse, Ensiklopedi Islam Ringkas, terj. Ghufron A. Mas’udi(Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada, cetakan ke-3, 1999), hlm. 359 dan Hamka, Sejarah, hlm. 71.
2
diperkuat dengan penindasan secara keras terhadap mereka. Permusuhan terhadap
Sunni dan Sufi berlangsung secara sporadis7 selama AbadXVI M-XVII M hingga
Muhammad Baqir al-Majlisi (w. 1699 M), pemimpin ulama Syi'ah menindas
penganut aliran Sunni dan mengusir mereka dari Ispahan.8
M. Baqir al-Majlisi berhasil mematahkan kekuatan Shah dan memaks ajaran
Syi'ah masuk ke dalam istana. Dia merintis gerakan anti Sunni dan Sufi dengan
upaya menyingkirkan orang-orang Sunni dan Sufi dari Ispahan.9Semangat Syi'ah
yang dibangkitkan dan dipertahankan oleh para elit Dinasti Shafawi memang
tidak mengenal kompromi dan belas kasihan, pada akhirnya madzhab Syi'ah
justru mengikis vitalitas kehidupan pemerintahan.10
Kekuasaan Dinasti Shafawi di sebelah timur mencapai wilayah Qandahar,
Afghanistan.11Pada AbadXVIII M gubernur Dinasti Shafawi di Afghanistan, Mir
Mahmud menyatakan kemerdekaannya. 12 Ada sentimen anti-Syi'ah di wilayah
yang beraliran Sunni ini. Gubernur Afghanistan, Mir Ways, menyatakan
kemerdekaan Afghanistan pada awal AbadXVIII. 13 Lapidus dalam tulisannya
menyatakan bahwa pada AbadXVIII Iran dilanda kondisi anarki. Sebagian besar
pesaing penting kekuatan politik di antaranya adalah Afghan, Afshar, Zand, dan
Qajar. Selanjutnya Iran diserang oleh dua tetangganya yaitu Turki Usmani dan
7 Kata sporadis berarti; terpisah-pisah. Dalam; Pius A Partanto dan M. Dahlan al Barry,
Kamus Ilmiah Populer (Surabaya: ARKOLA, 2001), hlm. 729. 8 Ira M. Lapidus, A History of Islamic Societies (United State of America: Cambridge
Univeristy Press, 1988), hlm. 297. 9 Akbar S. Ahmed, Citra Muslim: Tinjauan Sejarah dan Sosiologi, terj. Nunding Ram dan
Ramli Yakub (Jakarta: Erlangga, cet. I, 1992), hlm. 78. 10Ibid.,. 11Clifford Edmund Bosworth, The Islamic Dynasties: a cronological and genealogical
handbook (Edinburgh, Edinburgh University Press, 1967), hlm. 174. 12 C.E. Bosworth, Dinasti-dinasti Islam , hlm. 198. 13 Bosworth, Islamic, hlm, 174.
3
Bangsa Rusia, tahun 1724 mereka sepakat membagi TransKaukasus yang mana
Turki Usmani memperoleh wilayah Armenia dan beberapa wilayah di Azerbaijan.
Rusia mendapatkan beberapa propinsi Laut Kaspia di antaranya Jilan,
Mazandaran, dan Asterabad.14
Penyebab lain yang mengakibatkan kemerosotan sampai pada keruntuhan
Dinasti Shafawi adalah adanya konflik yang berkepanjangan dengan kerajaan
Turki Usmani. Keberadaan Dinasti Shafawi yang bermadzhabSyi'ah merupakan
ancaman bagi Kerajaan Usmani.15 Selama Dinasti Shafawi berkuasa, tampak lebih
mengarahkan kebijakannya pada upaya intensifikasi keislaman beraliran Syi'ah,
dalam pelembagaan struktur sosial politik masyarakat Persia.16
Pada 1736 M Abbas III dilengserkan kemudian Kerajaan Shafawi diambil
alih oleh Nadir Khan. Dengan begitu berakhirlah Kerajaan Shafawi. 17 Dalam
salah satu sumber lain yang penulis temukan, keruntuhan Dinasti Shafawipada
tahun 1722 M seperti yang penulis kutip berikut;
The Safavi Empire; Triumph of the Shi‘ah, 1503-1722 M.18
Kekaisaran Dinasti Shafawi; keberhasilanSyi'ah, 1503-1722 M.
Akhir dari keberhasilanShi'ahDinasti Shafawiditandai dengan penyerbuan
suku Afghan ke Ispahan yang merupakan ibukota Dinasti Shafawi. Pada masa ini,
14 Lapidus, A History, hlm. 299-300.. 15http://kerajaansafawiyah.blogspot.com/2010/03/kerajaan-safawiyah.html. Di akses pada
hari Selasa, 2 Juli 2013, pukul 8.27 WIB. 16 Jajat Burhanudin, “Senja Masa Keemasan”, dalam Taufik Abdullah (ed.), Ensiklopedi
Tematis Dunia Islam: Akar dan Awal (Jakarta: PT Ichtiar Baru Van Hoeve, 2002), hlm. 315. 17http://narutoiain.blogspot.com/2011/04/dinasti-syafawi.html. Di akses pada hari Selasa, 2
Juli 2013, pukul 8.35 WIB. 18Marshal G. S. Hodgson, The Venture of Islam and History in a World Civilization, vol. III
(London: The University of Chicago, 1974), hlm. 16.
4
Dinasti Shafawi dipimpin oleh Shah Husain. Seperti yang penulis kutip dari
Hodgson;
Under Sultan Husayn, rebellion and invasion loomed on many frontiers; the
state seemed powerless to respond to the challenge. In due time, rebellious
Afghan tribal forces swept in unhindered from the east, sacked Ispahan
(1722), and put an effective end to the dynasty in a sudden overwhelming
disaster.19
Artinya:
Di bawah Sultan Husain, penyerbuan dan pemberontakan mulai nampak di
beberapa perbatasan; negara tampaknya tidak berdaya merespon tantangan
tersebut. Pada saat ini, kekuatan suku Afghan merintangi dari arah timur,
menjarah Ispahan (1722), tiba-tiba terjadi bencana dan mengakhiri
efektifitas dinasti.
Sejak berdirinya kerajaan ini satu sekte Islam yang hanya boleh diterima
oleh penduduk Persia adalah sekte Syi'ah. Dalam perkembangannya Syi'ah
menjadi ajaran yang kuat di wilayah ini karena kebijakan yang diterapkan oleh
Pemerintah Dinasti Shafawi.
Dinasti Shafawi merupakan penanam paham Syi'ah di Persia yang sampai
saat ini masih dianut kuat oleh para penduduk masyarakat Iran. Dinasti Shafawi
merupakan daulat yang besar pada masanya namun pada waktunya dinasti ini
kehilangan kedaulatannya.
Untuk itu penulis mengambil topik tentang Dinasti Shafawi yang dipusatkan
pada masa kemunduran dan keruntuhannya. Hal inilah yang menjadi alasan bagi
penulis untuk meneliti lebih lanjut tentang Dinasti Shafawi.
B. Batasan dan Rumusan Masalah
Dinasti Shafawi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pemerintahan
Kerajaan Dinasti Shafawi di Persia pada masa Shah Sulaiman (1666-1694) dan
19Ibid., hlm. 58.
5
Shah Husain (1694-1722). Tahun 1666 adalah masa awal kemerosotan Dinasti
Shafawi setelah meninggalnya Shah Abbas II. Pokok penelitian ini adalah masa
kemunduran dan keruntuhan Dinasti Shafawiyang disebabkan olehdemoralisasi
raja, seperti kecenderungan shah terhadap minum-minuman keras dan sering
bersenang-senang dengan para harem, sikap masa bodoh yang ditunjukkan oleh
raja terhadap kepentingan-kepentingan umum masyarakat, misalnya pemberian
kewenangan secara berlebih kepada ulama Syi'ah yang akhirnya memunculkan
pemaksaan agama terhadap penduduk Persia, roda perekonomian yang dikuasai
oleh orang-orang Eropa dan maraknya praktek korupsi, mengakibatkan terjadinya
disintegrasi di wilayah kekuasaan Dinasti Shafawi. Hal inilah yang akhirnya
memunculkan pemberontakan dari suku Afghan yang kebanyakan penduduknya
menganut madzhab Sunni.
Penulis mengambil akhir kekuasaan Dinasti Shafawi pada tahun 1722 M.
Beberapa sumber menegaskan bahwa akhir dari kekuasaan Dinasti Shafawipada
tahun 1722 M ketika Mir Ways Gubernur Afghanistan menyerbu Persia dan
mendesposisi Shah Husain khalifah terakhir Dinasti Shafawi. 20 Afghanistan
merup wilayah Shafawiyah yang penduduknya menganut Maadzhab Sunni.
Akibat dari pemaksaan ajaran Syi'ah terhadap penduduk Persia, di wilayah ini
timbul sentimen anti Syi'ah. Hal inilah yang membangkitkan pemberontakan dari
Suku Afghan.
20 Hasan Ibrahim Hasan, Sejarah dan Kebudayaan Islam, terj. Djahdan Humam Saleh
(Yogyakarta: Kota Kembang, 1989), hlm. 338.
6
Untuk menjawab pokok permasalahan tersebut, penulis menguraikannya
dalam beberapa pertanyaan;
1) Bagaimana kondisi Dinasti Shafawi pada masa kemajuannya dalam
berbagai aspek?
2) Apa sajakah yang menyebabkan kemunduran dan keruntuhan Dinasti
Shafawi?
3) Apa dampak dari keruntuhan Dinasti Shafawi?
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Penelitian ini berusaha menyusun pokok bahasan secara sistematis yang
didasari pada tujuan dan kegunaan penelitian. Tujuan dan kegunaan berguna
sebagai pegangan untuk menentukan arah penelitan. Sebagai pelanjut penulis
berusaha membahas seluruh proses peristiwa yang terjadi pada masa kemunduran
Dinasti Shafawi hingga menghadapi masa keruntuhannya. Peristiwa tersebut
penulis uraikan berdasarkan data yang penulis dapatkan dan berusaha
mengumpulkanya yang terkait dengan topik pembahasan supaya menjadi satu
pembahasan yang utuh.
Tujuan
Menjelaskan masa kemajuanDinasti Shafawi dalam berbagai bidang
yaitu politik, agama, sosial dan ekonomi
Menjelaskan faktor-faktor yang menyebabkan Dinasti Shafawi
mengalami kemerosotan
Mengkaji pengaruh dari keruntuhan Dinasti Shafawi terhadap
kehidupan masyarakat di Persia.
7
Kegunaan
Mengetahui masa kemajuanDinasti Shafawi dalam berbagai aspek
Mengetahui hal-hal yang menyebabkan kemunduran dan keruntuhan
Dinasti Shafawi pada tahun 1722 M
Mengetahui dampak keruntuhan dari Dinasti Shafawi terhadap
kehidupan masyarakat Persia.
D. Tinjauan Pustaka
Secara umum karya-karya yang menulis tentang kemunduran dan
keruntuhan Dinasti Shafawi menarik untuk dicermati kembali. Karya-karya
tentang Dinasti Shafawi ditulis banyak orang dengan berbagai versi. Di antara
sumber-sumberyang membahas tentang kemunduran dan keruntuhan Dinasti
Shafawiadalah:
Skripsi yang berjudul “Kepemimpinan Shah Abbas I di Persia 1588-1629
M”. Karya ini ditulis oleh Prammono, mahasiswa Sejarah dan Kebudayaan Islam
dari Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga tahun 2010. Tulisan ini
menggambarkan bagaimana perjalanan Dinasti Shafawi dalam kurun waktu
tersebut, dari segi politik, ekonomi dan sosial keagamaan. Perbedaan tulisan
tersebut dengan penelitian penulis adalah masa kajiannya. Prammono
menjelaskan kondisi Dinasti Shafawi pada masa kejayaan di bawah kuasa Shah
Abbas I. Peneliti mengkaji Dinasti Shafawi pada masa Keruntuhannya. Bisa
dikatakan peneliti melanjutkan kajian yang pernah diteliti oleh Prammono, tetapi
disini ada masa yang terpisah antara batas waktu yang digunakan peneliti dengan
8
Prammono. Batas akhir kajian Prammono pada tahun 1629 M. Penulis mengkaji
Dinasti Shafawi mulai tahun 1666 M.
A History of Persia, vol. II, yang ditulis oleh Percy Sykes, diterbitkan oleh
St. Martin’s Street pada tahun 1921. Penulis mengambil pembahasan yang sesuai
dengan fokus penelitian dari buku ini. Persamaan dari karya ini dengan karya
penulis adalah sama-sama menulis tentang Dinasti Shafawi. Buku ini terdiri dari
dua volume. Volume kedua dari karya ini membahas peradaban Persia secara
panjang lebar. Beberapa bab dari buku ini membahas Dinasti Shafawi dari masa
berdirinya hingga masa keruntuhannya. Perbedaan buku ini dengan penelitian
penulis terletak pada objek bahasan Dinasti Shafawi. Penulis membahas proses
kemunduran dan keruntuhan Dinasti Shafawi. Penulis mengambil beberapa
informasi yang tertulis dalam buku ini untuk kemudian penulis jadikan sebagai
bahan pelengkap penelitian atau kajian.
The Islamic Dynasties yang ditulis oleh Clifford Edmund Bosworth. Buku
ini diterbitkan oleh Edinburgh University Press pada tahun 1967. Buku ini
membahas dinasti-dinasti Islam termasuk diantaranya Dinasti Shafawi. Generasi
Setiap dinasti, dicantumkan pemimpin-pemimpinnya. Pada pembahasan tentang
Dinasti Shafawi dijelaskan secara umum bagaimana dinasti ini mengalami
kemunduran hingga kehancurannya. Penulis mengumpulkan penjelasan dari buku
ini dan membandingkannya dengan penjelasan dari referensi lain yang membahas
tema yang sama. Bosworth dan peneliti sama-sama mengkaji Dinasti Shafawi.
Buku ini membahas faktor kemunduran dan keruntuhan Kerajaan Dinasti
9
Shafawisedikit saja. Dalam penelitian ini, penulis menjelaskan masa
kemunduranDinasti Shafawi.
The Cambridge History of Iran: The Timurid and Safavid Period’s Peter
Jackson dan Laurence Lockhartedd., diterbitkan oleh Cambridge University Press
pada tahun 1986. Buku ini membahas bagaimana kondisi Dinasti Shafawi di
bawah kekuasaan para pemimpinnya dari awal berdirinya sampai dinasti ini
mengalami keruntuhan. Aspek kajian tersebut menjadi persamaan dengan
penelitian ini. Perbedaan karya ini dengan penelitian penulis adalah penulis hanya
memfokuskan kajian pada beberapa pemimpin Dinasti Shafawi, yaitu ketika
Dinasti Shafawi mengalami pasang surut hingga kehilangan kedaulatannya.
A History of Islamic Societies, sebuah buku yang ditulis oleh Ira Marvin
Lapidus diterbitkan oleh Cambridge Univeristy Press pada tahun 1988. Buku ini
terdiri dari beberapa bab. Salah satu bab didalamnya membahas Dinasti Shafawi
di Persia secara panjang lebar. Buku ini menjelaskan pula faktor-faktor yang
melatarbelakangi runtuhnya Dinasti Shafawi. Faktor-faktor tersebut diuraikan
secara umum. Peneliti mengambil beberapa bagian dari pembahasan tersebut
untuk kemudian dijadikan sebagai salah satu pedoman dalam penulisan penelitian
ini. Pembahasan di awal-awal tertulis bahwa Dinasti Shafawi didirikan tahun
1501-1722. Menjelang akhir pembahasannya mengenai Dinasti Shafawi
diterangkan bahwa pada tahun 1736 Nadir mengalahkan pertahanan Dinasti
Shafawi terakhir. Penulis mengambil masa akhir Dinasti Shafawi pada tahun
1722. Perbedaan lain dari penelitian ini dengan buku tersebut adalah fokus
penelitian penulis pada masa kemunduran dan keruntuhan Dinasti Shafawi,
10
sedangkan buku ini menjelskan proses berdirinya Dinasti Shafawi sampai
runtuhnya. Penulis mengutip pembahasan tersebut yang kemudian memilah,
memilih dan mengelompokkannya menjadi faktor interen dan eksteren.
Sejarah Islam Pertengahan ditulis oleh Abd. Rahim Yunus dan Abu Haif
diterbitkan oleh Ombak pada tahun 2013. Buku ini membahas dinasti-dinasti
Islam yang terdiri dari beberapa bab. Salah satu bab diantaranya membahas
Dinasti Shafawi di Persia. Pembahasan mengenai kemunduran dan keruntuhan
Dinasti Shafawi di Persia dijelaskan secara panjang lebar. Proses kemerosotan
Dinasti Shafawi disebabkan oleh sikap dan kepribadian para pemimpin yang
menyukai kesenangan. Peneliti membahas bahwa pengasuhan seorang lala
terhadap pangeran Dinasti Shafawi menjadi salah satu penyebab keruntuhan
dinasti ini. Penulis mengambil akhir kekuasaan Dinasti Shafawi pada tahun 1722
M. Dalam buku ini ditegaskan bahwa akhir kekuasaan Dinasti Shafawi pada tahun
1736 M. Penulis mengumpulkan beberapa pembahasan tersebut untuk melengkapi
penelitian yang penulis lakukan.
Penulis mengambil topik pembahasan mengenai kemunduran dan
keruntuhan Dinasti Shafawi karena penulis menganggap perlu untuk
merekonstruksi sejarah berakhirnya kerajaan Dinasti Shafawi. Banyak sumber
yang menulis tentang Dinasti Shafawi. Sumber-sumber tersebut tidak secara
khusus membahas masa kemunduran dan keruntuhan Dinasti Shafawi. Penulis
mengumpulkan sumber-sumber yang terkait dengan kemunduran dan keruntuhan
Dinasti Shafawi sehingga menjadi tulisan yang utuh.
11
Penulis melakukan penelitian tentang proses berakhirnya Dinasti Shafawi
karena beberapa sumber memberikan batasan waktu yang berbeda-beda. Penulis
mengumpulkan keterangan dari beberapa sumber yang telah terkumpul supaya
menjadi satu-kesatuan yang bisa menjelaskan penyebab merosotnya pemerintahan
Dinasti Shafawi hingga dinasti ini kehilangan kedaulatannya.
E. Kerangka Teori
Dalam penelitian ini penulis menggun pendekatan sejarah dan pendekatan
politik dalam mengkaji tentang pemerintahan Dinasti Shafawi khususnya pada
masa kemunduran hingga masa kehancurannya. Pendekatan politik bertujuan
untuk menjelaskna proses pemerintahan Dinasti Shafawi dari tahun 1667-1722 M.
Pada tahun ini Dinasti Shafawi mengalami kemunduran hingga kehilangan
kedaulatannya pada tahun 1722 M.
Menurut Kuntowijoyo, yang menjadi perhatian ilmu politik ialah gejala-
gejala masyarakat, seperti pengaruh dan kekuasaan, kebijakan, konflik dan
perilaku kepemimpinan. 21Landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini
adalah teori konflik dan siklus peradaban Ibnu Khaldun. Menurut Webster, istilah
konflik berarti perkelahian, peperangan, atau perjuangan yaitu berupa konfrontasi
fisik antara beberapa pihak. Akan tetapi arti kata “konflik” berkembang menjadi
ketidaksepakatan yang tajam atau oposisi atas berbagai kepentingan, ide, dan lain-
21 Kuntowijoyo, Metodologi Sejarah (Yogyakarta: Tiara Wacana, 2003), hlm. 173.
12
lain.22 Sedangkan siklus peradaban menurut Ibnu Khaldun dirumuskan dalam lima
fase seperti yang penulis jelaskan dalam pembahasan teori yang selanjutnya.
Manusia bersifat madani (sipil atau sosial) menurut tabiatnya. Maksudnya
manusia harus memiliki hubungan sosial yang menurut istilah disebut al-
Madinah(kesipilan atau kependudukan).23Karenanya ia membutuhkan organisasi
sosial. Organisasi sosial manusia (masyarakat) berbeda-beda dan mengalami
perubahan. Masyarakat nomadik (badawah, badui, pengembara, rural, desa)
adalah organisasi sosial awal. Puncak kedaulatan adalah negara.24Seperti yang
dikatan oleh Khaldun, lima fase yang harus dilalui dalam pemerintahan adalah
sebagai berikut: fase pertama pemantapan kekuasaan serta merebut kekuasaan dari
tangan penguasa sebelumnya. Fase kedua, fase otoriter dan kesewenang-
wenangan terhadap rakyatnya. Fase ketiga, stabilitas dan ketenangan karena
manfaat dari kekuasaan yang diperoleh. Fase keempat, kepuasan dan mudah
menyerah atau pasrah. Fase kelima pemborosan dan hidup berlebih-lebihan.25
Teori konflik di sini penulis gunakan untuk mengkaji tentang akibat yang
ditimbulkan oleh penerapan madzhab Syiꞌah secara paksa kepada penduduk Persia
sehingga terjadi disintegrasi di beberapa wilayah karena ketidak mampuan raja
bertindak adil kepada masyaraktnya.Dilihat dari peristiwa yang terjadi, aliran
22 Dean G. Pruitt-Zeffrey Z. Rubin, Teori Konflik Sosial, terj. Helly P. Soecipto dan Sri
Mulyantini Soecipto (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), hlm. 9. 23Khaldun, Mukaddimah,terj. Masturi Irham, dkk., (Jakarta Timur: Pustaka al-Kautsar,
2001), hlm. 69. Lihat juga Charles Issawi, An Arab Philosophy of History, terj. Mukti Ali
(Jakarta,Tinta Mas: 1976), hlm. 135. 24 http://refleksibudi.wordpress.com/2008/10/08/ibn-khaldun-tentang-peradaban/. Di akses
pada hari Kamis, 21 Juli 2016, pkl. 15.30 WIB. 25Khaldun, Mukaddimah, hlm. 301-303, Lihat juga penjelasan dalam Issawi, An Arab, hlm.
137-140.
13
Syi'ah yang ditetapkan oleh pemerintah Shafawiyah sebagai madzhab resmi
pemerintahan disertai penindasan terhadap penganut madzhab maupun keagamaan
lain mengundang banyak ketidaksepakatan dari masyarakat Shafawiyah terutama
penganut madzhab Sunni. Karena rakyat merasa diperlakukan tidak adil oleh
penguasa, akhirnya Qandahar (salah satu wilayah kekuasaan Dinasti Shafawi yang
mayoritas penduduknya bermadzhab Sunni) melakukan pemberontakan dan
menyerang Ispahan yang merupakan ibukota Dinasti Shafawi. Dari
pemberontakan inilah akhirnya runtuhlah kedaulatan Dinasti Shafawi pada tahun
1722 M.
Sedangkan teori siklus peradan di sini penulis gunakan untuk mengkaji
tentang sikap raja yang cenderung amoral baik dalam kepemimpinan maupun
pribadi. Pemberian kewenangan secara berlebih kepada ulama’ Syi'ah tidak bisa
dipungkiri menyebabkan percepatan penurunan sampai pada kehancuran Dinasti.
Belum lagi pribadi raja yang selalu menyengkan diri terhadap kemewahan dan
kemudahan fasilitas yang didapat. Hal inilah yang pada akhirnya menyebabkan
runtuhnya kekuasaan Dinasti Shafawi karena raja tidak lagi peduli dengan kondisi
rakyatnya.
Di lain pihak ada Turki Usmani yang juga beraliran Sunni dan pada saat
yang sama merupakan salah satu dinasti yang memiliki kekuatan besar merasa
tersaingi oleh Dinasti Shafawi yang beraliran Syi'ah. Kerajaan Usmani berusaha
mempertahankan eksistensinya sebagai kerajaan besar pada Abad XVII M
sekaligus sebagai kerajaan beraliran Sunni. Dinasti Shafawi berusaha untuk
14
menegakkan Syi'ah sebagai madzhab resmi negaranya dan memperkuat
kekuasaannya.
F. Metode Penelitian
Penelitian ini termasuk jenis penelitian pustaka (library research) yang
sumber-sumbernya berupa buku-buku dan karya-karya ilmiah. 26 Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah. Menurut Louis Gottschalk
metode sejarah adalah proses menguji dan menganalisis secara kritis rekaman dan
peninggalan masa lampau.27
Penelitian ini merupakan penelitian sejarah, maka diperlukan metode yang
berkaitan dengannya. Cara menulis sejarah mengenai suatu tempat, periode,
seperangkat peristiwa, lembaga atau orang, bertumpu pada empat kegiatan
pokok; a) pengumpulan bahan-bahan tercetak, tertulis, dan lisan yang boleh jadi
relevan, b) menyingkirkan bahan-bahan yang tidak autentik, c) menyimpulkan
kesaksian yang dapat dipercaya mengenai bahan-bahan yang autentik, d)
penyusunan kesaksian yang dapat dipercaya itu menjadi kisah atau penyajian yang
berarti.28
Dalam tahap pengumpulan data ini peneliti berusaha mengumpulkan data
berupa buku-buku, makalah-makalah yang terkait dengan pembahasan mengenai
Dinasti Shafawi di Persia. Pengumpulan data dilakukan dengan berbagai cara:
mengunjungi perpustakaan pusat UIN Sunan Kalijaga, mengunjungi perpustakaan
26 Sutrisno Hadi, Metodologi Research (Yogyakarta, Andi Offset, 1990), hlm. 9. 27 Louis Gottschalk, Mengerti Sejarah; Pengantar Metode Sejarah, terj. Nugroho
Notosusanto, (Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia Press, 2008), hlm. 39. 28Ibid., hlm. 23-24.
15
UGM, perpustakaan Kolese St. Ignatius, dari buku-buku pribadi serta browsing
melalui ineternet yang lebih banyak penulis fokuskan pada tulisan-tulisan yang
didalamnya juga mencantumkan referensi, mencari melalui situs jogjalib.com jika
penulusuran lewat perpustakaan pusat UIN Sunan Kalijaga tidak menemukan
referensi lain lagi.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan sumber-sumber sekunder.
Alasannya adalah penulis tidak menemukan sumber-sumber primer yang
berkaitan dengan kemunduran dan keruntuhan Dinasti Shafawi. Sumber-sumber
primer tentang dinasti-dinasti Islam pada masa pertengahan khususnya Persia
tidak mudah ditemukan. Di antara sumber-sumbersekunder yang membahas
tentang kemunduran dan keruntuhan Dinasti Shafawi adalah A History of Persia,
Volume II yang ditulis oleh Percy Sykes, The Cambridge History of Islam 1a P.
M. Holt, Ann K. S. Lambton, Bernard Lewis edd., , The Cambridge History of
Iran Jiild 6, Laurence Lockhart dan Peter Jackson edd.,.
Setelah memperoleh data yang dimaksud penulis menyingkirkan sumber-
sumber yang tidak terkait dengan topik penelitian ini. Setelah itu, penulis
melakukan kritik terhadap sumber-sumber yang penulis kumpulkan baik interen
maupun eksteren untuk mendapatkan data yang valid. Dalam tahap awal ini,
penulis membaca data yang telah terkumpul, kemudian membandingkan antara
sumber satu dengan sumber lainnya. Sumber-sumber yang ditulis oleh para
orientalis penulis bandingkan isinya dengan buku-buku yang ditulis oleh penulis
lain. Selain menggun referensi berupa buku-buku, penulis juga menggun referensi
dari makalah-makalah yang penulis dapatkan melalui internet.
16
Tahap selanjutnya setelah mengelompokkan data yang terkumpul dan
berusaha mengkritisi sumber-sumber yang penulis dapatkan, penulis berusaha
menginterpretasikan data kemudian ditulis dalam lembaran-lembaran kertas yang
membentuk sebuah kerangka pemikiran yang diajukan. Dari data yang ada penulis
berusaha semaksimal mungkin dalam menafsirkan peristiwa yang ada melalui
sumber-sumber yang digun. Untuk kemudian dituangkan dalam bentuk penulisan
yang baru atau tahap historiografi.
Dalam historiografi ini penulis berusaha menuliskan hasil penelitian yang
telah dilakukan berdasarkan sistematika yang ditetapkan. Pembahasan dalam
penelitian ini ditempuh melalui metode sejarah dengan menggun bantuan
deskriptif-analitis yang memperhatikan kronologi peristiwa. Penulis membahas
topik mengenai akhir kekuasaan Dinasti Shafawi tanpa meninggalkan rujukan
yang digunakan.
G. Sistematika Pembahasan
Penyajian penelitian ini dikelompokkan ke dalam tiga bagian; pengantar,
hasil penelitian, dan kesimpulan.29 Penjelasan setiap bab memiliki keterkaitan satu
sama lain. Fakta-fakta yang ditemukan menjadi sumber acuan untuk menuliskan
peristiwa sejarah yang tertuang dalam penulisan ini.
Hasil sementara dalam penelitian ini terdiri dari lima bab. Pembagian
permasalahan ini diuraikan dalam lima bab dengan tujuan untuk mengetahui
kronologi penelitian dan memfokuskan penelitian yang dibahas.
29 Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah (Yogyakarta: Bentang Pustaka, 2005), hlm. 78.
17
Bab pertama merupakan pendahuluan yang meliputi: latar belakang
masalah, batasan dan rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, tinjauan
pustaka, landasan teori, metode penelitian dan sistematika pembahasan. Bagian ini
merup landasan pemikiran penelitian yang digunakan untuk menguraikan bab-bab
selanjutnya.
Bab keduamerupakanawal dari pembahasan topik yang penulis kaji. Bab ini
menjelaskan tentang masa kemajuan Dinasti Shafawi. Bab ini terdiri dari tiga sub-
bab yaitu; a) masa kemunculan Dinasti Shafawi, b) masa Perkembangan Dinasti
Shafawi, c) kemajuanDinasti Shafawi dalam beberapa bidang: 1) bidang
intelektual, 2)bidang politik, 3) bidang sosial, ekonomi, dan budaya.Pembahasan
dalam bab ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran singkat dan jelas
tentang kondisi Dinasti Shafawi pada masa kejayaannya. Kejayaan yang penulis
maksud disini adalah kejayaan pada masa Shah Abbas II. Penulis
mempertimbangkan masa tersebut dengan tidak meninggalkan referensi-referensi
yang penulis peroleh. Penjelasan pada bab ini mengantarkan kita pada
pembahasan bab selanjutnya tentang Dinasti Shafawi pada masa kemundurannya.
Bab ketiga menjelaskan kemunduran dan keruntuhanDinasti Shafawi dan
faktor-faktornya. Bab ini terdiri dari dua sub-bab yaitu: a) Kemunduran Dinasti
Shafawi, b) keruntuhan Dinasti Shafawi; masing-masing sub-bab terdiri dari
beberapa anak sub-bab.Pembahasan dalam bab ini dimaksudkan untuk
memberikan penjelasan tentang faktor apa saja yang melatarbelakangi Dinasti
Shafawi mengalami kemerosotan. Pada bab ini memberikan gambaran akibat
keruntuhan Dinasti Shafawi yang selanjutnya dibahas pada bab keempat.
18
Berakhirnya Dinasti Shafawi memiliki dampak yang sangat besar terhadap
kekuasaan dan keagamaan di Persia. Pada babkeempatini, sekaligus pembahasan
terakhir tentang proses berakhirnya kedaulatan Dinasti Shafawi. Bab ini terdiri
dalam dua sub-bab yaitu: a) perubahan kekuasaan b) perubahan keagamaan.
Dengan demikian dapat diketahui dampak atau pengaruh dari keruntuhan Dinasti
Shafawi bagi masyarakat Persia.
Bab kelima merupakan hasil penelitian yang berupa kesimpulan dari hasil
analisis yang menjelaskan bab-bab tersebut ditambah saran-saran untuk kelanjutan
penelitian selanjutnya. Bab ini menjelaskan seluruh tulisan secara deskriptif-
analisis yang menjadi pokok bahasan-bahasan diatas.
81
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kemajuan pada masa Shah Abbas II ditandai dengan kestabilan dalam
pemerintahan, perkembangan budaya fisik berupa jembatan Pul-i Khaju dan
taman istana Chihil Sutun. Negara dalam kondisi bahagia dan sejahtera pada masa
ini. Qandahar, yang pada masa pemerintahan sebelumnya lepas dari kekuasaan
Dinasti Shafawi, dapat direbut kembali dari Mughal. Mulla Muhsin Fayd al-
Kasyani, Qada Sa’id Qumi adalah intelektual masyhur yang hidup pada masa ini.
Madzhab Syi'ah berkembang pesat di era ini. Dinasti Shafawi juga melakukan
hubungan bilateral dengan beberapa negara Eropa untuk memasarkan hasil
produksi negara. Budaya arsitektur juga berkembang, seperti alun-alun berbentuk
segiempat Sahn-i –Kuhna, taman istana Chehel Sutun, dan juga Jembatan Pul-i
Khaju.
Demoralisai Shah-shah Dinasti Shafawi, baik moralnya secara pribadi
maupun sebagai seorang raja (yang mempunyai kewajiban untuk menertibkan
sistem pemerintahan, melindungi hak, dan mensejahterakan rakyatnya), membuat
rakyat bersikap tidak peduli terhadap pemerintahan. Pasar perdagangan Persia
dikuasai oleh orang-orang Eropa. Lemahnya peran Raja dalam pemerintahan
daripada agamawan Syi'ah. Adanya konflik dengan Turki Usmani, dan Afghan.
Pada tahun 1722 M Dinasti Shafawi diserang orang-orang Afghan sehingga
mengakibatkan hilangnya kedaulatan Dinasti Shafawi.
82
Keruntuhan Dinasti Shafawi berakibat pada pembunuhan para pangeran
Dinasti. Penduduk Ispahan dibunuh secara kejam dan massal oleh Mahmud,
pemimpin suku Afghan yang pada waktu itu menduduki Ispahan. Keruntuhan
Dinasti Shafawi juga turut mempengaruhi suksesi kepemimpinan di Persia. Persia
tidak lagi dikuasai oleh kaum agamawan Syi'ah maupun keturunan Dinasti
Shafawi, melainkan oleh kepala suku. Yang turut memperebutkan kekuasaan di
Persia di antaranya adalah suku Afghan, Afshar, Zand, dan Qajar. Syi'ah dijadikan
sebagai madzhab hukum kelima yang disebut Madzhab Jaʻfariyah. Para ulama
Syi'ah dipecat dari jabatan juru tulis pemerintahan, dan sejumlah pengadilan
agama dicabut kewenangannya.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, penulis memberikan saran untuk motivasi
peneliti yang datang. Pertama penelitian tentang Dinasti Shafawi ini masih perlu
dilakukan penelitian lanjutan yang lebih mendalam lagi. Hal itu dikaren masih
banyak yang perlu dikaji terutama masalah ajaran Syi'ah yang sampai dewasa ini
masih tetap berkembang di Iran. Syi'ah iah bisa menjadi kekuatan dan juga bisa
menjadi kelemahan bagi negara maupun penganutnya.
Selanjutnya, ungkapan terakhir dari penulis adalah rasa syukur yang teramat
dalam dengan penuh ke-tawadhu’-an penulis ucapkan kepada Sang Pemilik
Kehidupan. Shalawat beserta salam semoga selalu terlantun kepada kekasih-Nya,
Nabi Muhammad saw. yang membimbing manusia ke jalan yang diridhai Allah
swt. dan yang selalu penulis nantikan syafa’atnya di hari pembalasan.
Terimakasih penulis sampaikan juga kepada kedua orang tua, segenap keluarga
83
dan pembimbing yang selama ini meberikan dukungannya untuk kelancaran dan
kesuksesan penulis di masa ini sampai masa yang datang. Amin.
83
DAFTAR PUSTAKA
Buku
A. Partanto, Pius dan M. Dahlan al Barry, Kamus Ilmiah Populer, Surabaya:
ARKOLA, 2001.
Abdul Karim, M., Sejarah Pemikiran dan Peradaban Islam, Yogyakarta,
Bagaskara, cet. IV, 2012.
Ahmed, S. Akbar, Citra Muslim, terj. Nunding Ram dan Ramli Yakub, tanpa
tempat, PT Gelora Aksara Pratama, 1992.
al-‘Usairy, Ahmad, SejarahIslam, terj. Samson Rahman, Jakarta Timur, Akbar
Media, 2013.
Armstrong, Karen, Sejarah Islam Singkat, terj. Ahmad Mustofa, Yogyakarta,
ELBANIN MEDIA, 2008.
Bailey, Sir Harold dkk., The Timurid and Safavid Periods dalam Peter Jackson
danLaurence Lockhart ed.,The Chambridge History of Iran Jilid 6,
Chambridge, Chambridge University Press, 1986
Black, Antony, Pemikiran politik Islam dari Masa Nabi hingga Kini, terj.
Abdullah Ali dan Mariana Ariestyawati, Jakarta, Serambi Ilmu Semesta,
2006.
Bosworth, Clifford Edmund, The Islamic Dynasties: a cronological and
genealogical handbook, Edinburgh, Edinburgh University Press, 1967.
Boswort, C.E. Dinasti-dinasti Islam, terj. Ilyas Hasan, Bandung, Mizan, 1993.
Browne, Edward G., A Literary of Persia vol. IV: Modern Times (1500-1924),
Cambridge, Cambridge University Press, 1953.
Burhanudin, Jajat, “Senja Masa Keemasan”, dalam Taufik Abdullah, ed.,
Ensiklopedi Tematis Dunia Islam: Akar dan Awal, Jakarta, PT Ichtiar Baru
Van Hoeve, 2002.
Chapra, M. Umer, Peradaban Muslim: Penyebab Keruntuhan dan Perlunya
Reformasi, terj. Ikhwan Abidin Basri, Jakarta, AMZAH, 2010
Glasse, Cyril, Ensiklopedi Islam Ringkas, terj. Ghufron A. Mas’udi, Jakarta, PT
RajaGrafindo Persada, cet. II, 1999.
84
Gottschalk, Louis, MengertiSejarah, terj. Nugroho Notosusanto, Jakarta,
Universitas Indonesia Press, 2008.
Hadi, Sutrisno, Metodologi Research, Yogyakarta, Andi Offset, 1990.
Hamka, Sejarah Umat Islam, jilid. III, Jakarta, Bulan Bintang, 1975.
Hasan, Hasan Ibrahim, Sejarah dan Kebudayaan Islam, terj. Djahdan Humam
Saleh, Yogyakarta, Kota Kembang, 1989.
Hodgson, Marshal G. S., The Venture of Islam and History in a World
Civilization, vol. III, London, The University of Chicago, 1974.
Issawi, Charles, An Arab Philosophy of History, terj. A. Mukti Ali, Jakarta,
Tintamas, 1976.
Jacqs, Jane W., Iran: Past, Present and Future, ed., New York, Aspen Institute
for Humanistic Studies, 1976.
Khaldun, Ibnu, Muqaddimah Ibnu Khaldun, terj. Ahmadie Thoha, Jakarta,
Pustaka Firdaus, 1986.
__________, Mukaddimah, terj. Masturi Irham, Malik Supar, dan Abidun Zuhri,
Jakarta Timur, Pustaka al-Kautsar, 2001.
Kuntowijoyo, Metodologi Sejarah, Yogyakarta, Tiara Wacana, 2003.
__________, Pengantar Ilmu Sejarah, Yogyakarta, Bentang Pustaka, 2005.
Lapidus, Ira M., A History of Islamic Societies, United State of America,
Cambridge Univeristy Press, 1988.
Lapidus, Ira M., Sejarah Sosial Umat Islam Bagiankesatu dan kedua, terj.
Ghufron A. Mas’adi, Jakarta, Raja Grafindo Persada,1999.
Maryam, Siti,Peradaban Islam di Persia, dalam Siti Maryam dkk. edd., Sejarah
Peradaban Islam, Yogyakarta, LESFI, cet. III, 2009.
Mahmud,S.F., A Short History ofIslam, Oxford,Oxford University Press, 1988.
Nasution, Harun, dkk. edd., Ensiklopedi Islam, jilid. III, Jakarta, CV. Anda
Utama, 1999.
Partanto, Pius A., dan M Dahlan al-Barry Kamus Ilmiah Populer, Surabaya,
Arkola, 2001.
85
Pruitt, Dean G.-Zeffrey Z. Rubin, Teori Konflik Sosial, terj. Helly P. Soecipto dan
Sri Mulyantini Soecipto, Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2009.
Redaksi, Tim , Ensiklopedi Tematis Dunia Islam, jilid. 2, Jakarta, PT Ichtiar Baru
Van Hoeve, 2002.
Savory, R.M., SafavidPersiadalam P. M. Holt, Ann K. S. Lambton, Bernard
Lewised.,The Cambridge History Of IslamVolume IaTheCentral Islamic
LandsFrom Pre-Islamic TimesTo The First World War, United Kingdom,
Cambridge University Press 1970.
S. Ahmed, Akbar, Citra Muslim: Teori Sejarah Islam, terj. Nunding Ram dan
Ramli Yakub, Jakarta Erlangga, cet. I, 1992.
Sunanto, Musyrifah, Sejarah Islam Klasik; Perkembangan Ilmu pengetahuan
Islam, Jakarta, Prenada Media, 2004.
Sykes, Percy, A History of Persia: volume II, London, Macmillan and co.,
Limited ST. Martin’s Street, 1921.
Internet
http://kerajaansafawiyah.blogspot.com/2010/03/kerajaan-safawiyah.html. Di
akses pada hari Selasa, 2 Juli 2013, pukul 8.27 WIB.
http://narutoiain.blogspot.com/2011/04/dinasti-syafawi.html. Di akses pada hari;
Selasa, 2 Juli 2013 pukul 8.35 WIB.
http://www.iranicaonline.org/articles/safavids. “SAFAVID DYNASTY:
Originating from a mystical order at the turn of the 14th century, the
Safavids ruled Persia from 1501 to 1722”. Di akses pada hari rabu, 22
April 2015 pukul09.10 WIB.
www.google.co.id/search?q=gambar+jembatan+Pul-
i+Khaju&espv=2&biw=1440&bih=799&tbm=isch&tbo=4&source=univ&
sa=x&ved=0ahUKEwiqxLWm17XAhWKB14KHRF0CdkQsAQIH#imgrc
=vignNvTJBvPqLM%3A. Di akses pada Selasa, 19 Januari 2016 pukul
17.47 WIB.
Praise.universitas.web.id/id3/pengajaran-indonesia-437/suleiman-I-dari-
Persia_245590_praise_universitas.html. Di akses pada Selasa, 19 Januari
2016 pukul 17.47 WIB.
86
http://refleksibudi.wordpress.com/2008/10/08/ibn-khaldun-tentang-peradaban/. Di
akses pada hari Kamis, 21 Juli 2016, pkl. 15.30 WIB.
http://www.iranchamber.com/history/safavids/safavids.php#sthash.zD8kQO66.dp
uf.Di akses pada Hari Rabu, 22 April 2015 pukul 09.10 WIB.
87
Lampiran-lampiran
Lampiran 1
GAMBAR JEMBATAN PUL-I KHAJU l
Diambil dari,
www.google.co.id/search?q=gambar+jembatan+Pul-
i+Khaju&espv=2&biw=1440&bih=799&tbm=isch&tbo=4&source=univ&sa=x
&ved=0ahUKEwiqxLWm17XAhWKB14KHRF0CdkQsAQIH#imgrc=vignNvTJBv
PqLM%3A. Di akses pada Selasa, 19 Januari 2016 pukul 17.47 WIB.
88
LAMPIRAN 2
GAMBAR SHAH SULAIMAN
Praise.universitas.web.id/id3/pengajaran-indonesia-437/suleiman-I-dari-
Persia_245590_praise_universitas.html. Di akses pada Selasa, 19 Januari 2016
pukul 17.47 WIB.
89
LAMPIRAN 3
GAMBAR SHAH ABBAS II
Di ambil dari
Edward G. Browne, A Literary History of Persia, Cambridge, Cambridge
University Press, 1953.
90
LAMPIRAN 4
GAMBAR SHAH HUSAIN
Gambar Shah Husain. Diambil
dari;https://en.wikipedia.org/wiki/Sultan_Husayn#/media/File:Sultan_Husayn_of_
Persia.jpg. Diakses pada, Senin, 29 Februari 2016, pukul. 09.07 WIB.
91
LAMPIRAN 5
PETA KEKUASAAN DINASTI SHAFAWI
Diambil dari: Sir Harold Bailey dkk., The Timurid and Safavid Periods dalam
Peter Jackson dan Laurence Lockhart ed.,The Chambridge History of Iran
Jilid 6, Chambridge, Chambridge University Press, 1986.
92
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Identitas Diri
Nama : Siti Aminah
Tempat, tgl lahir : Pati, 02 Februari 1989
Nama Ayah : Mradjak
Nama Ibu : Suminah
Asal Sekolahan : MA Mathali’ul Falah
Alamat Jogja : Jl. Golo, Gg. Anyelir no. 1005
Alamat Rumah : Jl. Belakang Stasiun, Ds. Doropayung Rt/Rw:
004/002, Kec. Juwana, Kab. Pati, Prov. Jawa
Tengah
E-mail :[email protected]/
No.Hp : 0857-2792-2212
B. Riwayat Pendidikan
1. Pendidikan Formal
a. TK : lulus tahun 1995
b. SD : lulus tahun 2001
c. Diniyah Ula : lulus tahun 2002
d. SMP/MTs : lulus tahun 2006
e. SMK/SMA/MA : lulus tahun 2009
f. UIN Sunan Kalijaga : tahun 2010 sampai sekarang
2. Pendidikan Non-formal
a. Taman Pendidikan al-Qur’an (TPA) di Musholla an-Nur Doropayung
tahun 1997
b. Pondok Pesantren al-Hikmah di Ds. Kajen, Margoyoso, Pati tahun 2001–
2006
C. Forum Ilmiah/Diskusi/Seminar/Pelatihan
1. Peserta Diskusi Ilmiah Dosen Tetap UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang
dimoderatori oleh: Prof. Dr. H. M. Abdul Karim MA., MA. setiap hari
Jum’at, pkl. 19.30 WIB
93
2. Peserta Seminar Pendidikan Inklusi yang diadakan oleh Pusat Studi dan
Layanan Difabel (PSLD) UIN Sunan Kalijaga yang sekarang berubah nama
menjadi Pusat Layanan Difabel (PLD) pada tahun 2011.
3. Peserta Seminar Enterpreneur Counseling yang diselenggarakan oleh
BEM-J Bimbingan dan Konseling Islam Fakultas Dakwah UIN Sunan
Kalijaga tahun 2012.
4. Peserta Seminar Nasional yang diselenggarakan oleh IMM Komisariat
Fakultas Ushuluddin UIN sunan Kalijaga dengan tema “Membangun Visi
Kepemimpinan Nasional” pada tahun 2011.
5. Peserta User Education Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga tahun 2010.
6. Peserta Latihan Kader (Basic Training) 1 yang diadakan oleh HMI-MPO
Komisariat Fakultas Adab dan Ilmu Budaya tahun 2010.
7. Peserta Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Yogyakarta tahun
2013.
8. Peserta Latihan Kader (Intermediate Training) 2 yang dilaksanakan oleh
HMI-MPO Koordinator Komisariat (Korkom) UMY tahun 2014
9. Peserta Senior Course yang dilaksanakan oleh HMI-MPO Koordinator
Komisariat (Korkom) UMY tahun 2015.
10. Peserta Orientasi Pengenalan Akademik dan Kemahasiswaan (OPAK) UIN
Sunan Kalijaga tahun 2010.
11. Peserta Penataran Korp HMI-wati (KOHATI) 2012.
12. Peserta pelatihan “Menyorot Kinerja Kepolisian” yang diadakan oleh Pusat
Studi Hukum dan HAM (PUSHAM) UII pada tahun 2013.
13. Salah satu Peneliti tentang “Kinerja Kepolisian” yang diprakarsai oleh
Pusat Studi Hukum dan HAM (PUSHAM) UII pada tahun 2013.
D. Pengalaman Organisasi
1. Pengurus Majelis Permusyaratan Siswa (MPS) kelas tahun 2005/2006.
2. Pengurus Qismun Nasyath (QNS) kelas tahun 2008/2009.
3. Pengurus Pendidikan kelas tahun 2006/2007.
4. Pengurus divisi Kebersihan dan Perlengkapan Ponpes al-Hikmah tahun
2007-2008.
5. Pengurus divisi Kolaga Ponpes al-Hikmah tahun 2008-2009.
6. Pengurus Bidang Pengembangan Sumber Daya Anggota Keluarga
Mathali’ul Falah (KMF) Yogyakarta tahun 2010–2012.
94
7. Sekretaris Umum HMI-MPO Komisariat Fakultas Adab dan Ilmu Budaya
UIN Sunan Kalijaga Periode 2012-2013.
8. Sekretaris Umum HMI-MPO Komisariat Fakultas Adab dan Ilmu Budaya
UIN Sunan Kalijaga Periode 2013-2014.
9. Sekretaris Panitia Produksi Seni Tari Adab Dance Community (ADC)
tahun 2014.
10. Pengurus KOHATI Kabid. Pemberdayaan dan Pendampingan Anggota
(PPA) periode 2014/2015.
11. Anggota Adab Dance Community (ADC)
12. Wakil Bendahara Umum HMI-MPO Cabang Yogyakarta periode
2014/2015 (hasil Reshuffle).
13. Sekretaris Bidang Pengembangan dan Pelatihan Umum (PPU) HMI-MPO
Cabang Yogyakarta periode 2015/2016.
14. Anggota Korp Pengader HMI-MPO Cabang Yogyakarta tahun 2015-
sekarang.
15. Mide Formatur KOHATI periode 2014/2015.
16. Calon Ketua KOHATI periode 2015/2016.
17. Mide Formateur Koordinator Nasional (Kornas) KOHATI periode
2015/2017.
E. Prestasi/Penghargaan
1. Juara 1 Lomba penulisan dan pembacaan puisi tahun 2003.
2. Juara 1 Lomba Karya Tulis Ilmiah tingkat Aliyah tahun 2007.
3. Juara 2 Lomba Karya Tulis Ilmiah tingkat Aliyah tahun 2008.
4. Piagam Penghargaan sebagai Sekretaris Umum HMI Komisariat Fakultas
Adab dan Ilmu Budaya periode 2013/2014 dari HMI Cabang Yogyakarta
tahun 2014.
5. Piagam Penghargaan sebagai Wakil Bendahara Umum pengurus HMI
Cabang Yogyakarta periode 2014/2015 dari Pengurus Besar HMI-MPO
tahun 2015.
6. Piagam Penghargaan sebagai Ketua Bidang Pemberdayaan dan
Pendampingan Anggota (PPA) KOHATI dari HMI Cabang Yogyakarta
mengetahui Kornas KOHATI tahun 2015.
7. Piagam Penghargaan Purna Tugas KKN UIN Sunan Kalijaga angkatan 80
kel VII
95
8. Piagam Penghargaan sebagai peserta dalam Seminar Pendidikan Inklusi
yang dilaksanakan oleh PSLD UIN tahun 2011
Yogyakarta, 28 Juni 2016
Penulis,
SITI AMINAH
NIM: 10120064