kepadatan-populasi

14
http://umairacumay.blogspot.com/2012/01/simulasi-estimasi-populasi- hewan.html SIMULASI ESTIMASI POPULASI HEWAN Jumat, 13 Januari 2012 Nama : UMAIRA Nim : A1C408010 Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jamb Jln.Bulian-Jambi, Mendalo Darat 36361 Abstrak Praktikum dengan judul SIMULASI ESTIMASI POPULASI HEWAN ini bertujuan untuk menerapkan metode capture-mark-release-recapture untuk memperkirakan besarnya populasi simulan dan membandingkan hasil estimasi dari 2 rumus yaitu rumus petersen dan schnabel.Praktikum ini dilaksanakan pada hari sabtu,3 desember 2011 bertepat di laboratorium pmipa universitas jambi. Alat dan bahan yang digunakan adalah 2 buah toples yang berisi dua macam warna kancing putih dan hitam dengan jumlah tertentu. Adapun hasil yang di dapatkan yaitu untuk rumus petersen 451 dengan standar eror 204,24 sedangkan dengan rumus schanable 1426,08 dengan standar eror 12,69 . Kata kunci: simulasi, estimasi, populasi, ekologi

Upload: mafidatul-ilmi

Post on 02-Dec-2015

58 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

aaaaaaaaaa

TRANSCRIPT

Page 1: Kepadatan-populasi

http://umairacumay.blogspot.com/2012/01/simulasi-estimasi-populasi-hewan.html

SIMULASI ESTIMASI POPULASI HEWAN

Jumat, 13 Januari 2012

Nama : UMAIRA

Nim : A1C408010

Program Studi Pendidikan Biologi,

Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jamb

Jln.Bulian-Jambi, Mendalo Darat 36361

Abstrak 

Praktikum dengan judul SIMULASI ESTIMASI POPULASI HEWAN ini bertujuan

untuk menerapkan metode capture-mark-release-recapture untuk memperkirakan besarnya

populasi simulan dan membandingkan hasil estimasi dari 2 rumus yaitu rumus petersen dan

schnabel.Praktikum ini dilaksanakan pada hari sabtu,3 desember 2011 bertepat di laboratorium

pmipa universitas jambi. Alat dan bahan yang digunakan adalah 2 buah toples yang berisi dua

macam warna kancing putih dan hitam dengan jumlah tertentu. Adapun hasil yang di dapatkan

yaitu untuk rumus petersen 451 dengan standar eror 204,24 sedangkan dengan rumus schanable

1426,08 dengan standar eror 12,69 .

Kata kunci: simulasi, estimasi, populasi, ekologi

PENDAHULUAN

Kepadatan populasi satu jenis atau kelompok hewan dapat dinyatakan dalam dalam

bentuk jumlah atau biomassa per unit, atau persatuan luas atau persatuan volume atau persatuan

penangkapan. Kepadatan pupolasi sangat penting diukur untuk menghitung produktifitas, tetapi

untuk membandingkan suatu komunitas dengan komnitas lainnya parameter ini tidak begitu

tepat. Untuk itu biasa digunakan kepadatan relatif. Kepadatan relatif dapat dihitung dengan

membandingkan kepadatan suatu jenis dengan kepadatan semua jenis yang terdapat dalam unit

Page 2: Kepadatan-populasi

tersebut. Kepadatan relatif biasanya dinyatakan dalam bentuk persentase.(Suin.N.M.1989)

Populasi ditafsirkan sebagai kumpulan kelompok makhluk yang sama jenis (atau kelompok lain

yang individunya mampu bertukar informasi genetik) yang mendiami suatu ruangan khusus,

yang memiliki berbagai karakteristik yang walaupun paling baik digambarkan secara statistik,

unik sebagai milik kelompok dan bukan karakteristik individu dalam kelompok itu.

(Soetjipta.1992)

Ukuran populasi umumnya bervariasi dari waktu, biasanya mengikuti dua pola. Beberapa

populasi mempertahankan ukuran poulasi mempertahankan ukuran populasi, yang relatif konstan

sedangkan pupolasi lain berfluktasi cukup besar. Perbedaan lingkungan yang pokok adalah suatu

eksperimen yang dirangsang untuk meningkatkan populasi grouse itu. Penyelidikan tentang

dinamika populasi, pada hakikatnya dengan keseimbangan antara kelahiran dan kematian dalam

populasi dalam upaya untuk memahami pada tersebut di alam.(Naughton.Mc.1973)

Tingkat pertumbuhan populasi yaitu sebagai hasil akhir dari kelahiran dan kematian, juga

mempengaruhi struktur umur dan populasi.(Hadisubroto.T.1989)

Perhitungan populasi baik untuk hewan maupun tumbuhan dapat dilaksanakan secara

langsung dan tidak langsung. Secara tidak langsung yaitu dengan perkiraan besarnya populasi

sedemikian rupa sesuai dengan sifat hewan atau tumbuhan yang dapat dihitung. Misalnya untuk

sampling populasi rumput dipadang rumput dapat digunakan metode kuadrat rumput, untuk

hewan-hewan besar dapat dilakukan dengan metode track count atau fecal count, sedangkan

untuk hewan yang relatif mudah ditangkap misalnya tikus, belalang atau rumput dapat

diperkirakan populasinya dengan metode capture mark release recapture (CMMR) (Tim

Penyusun Ekologi, 2006).

Suatu populasi dapat juga ditafsirkan sabagai suatu kelompok yang sama. Suatu populasi

dapat pula ditafsirkan sebagai suatu kolompok makhuk yang sama spesiesnya dan mendiami

suatu ruang khusus pada waktu yang khusus. Populasi dapat dibagi menjadi deme, atau populasi

setempat, kelompok-kelompok yang dapat saling membuahi, satuan kolektif terkecil populasi

hewan atau tumbuhan.Populasi memiliki beberapa karakteristik berupa pengukuran statistic yang

tidak dapat diterapkan pada individu anggota opulasi. Karakteristik dasar populasi adalah besar

populasi atau kerapatan. 

Page 3: Kepadatan-populasi

Kerapatan populasi ialah ukuran besar populasi yang berhubungan dengan satuan ruang,

yang umumnya diteliti dan dinyatakan sabagai cacah individu atau biomassa per satuan luas per

satuan isi. Kadang kala penting untuk membedakan kerapatan kasar dari kerapatan ekologik

(=kerapatan spesifik).

Kerapatan kasar adalah cacah atau biomassa persatuan ruang total, sedangkan kerapatan

ekologik adalah cacah individu biomassa persatuan ruang habitat.

Dalam kejadian yang tidak praktis untuk menerapkan kerapatan mutklak suatu populasi. Dalam

pada itu ternyata dianggap telah cukup bila diketahui kerapan nisbi suatu populasi.

Pengukuran kerapatan mutlak ialah dengan cara :

1. Penghitungan menyeluruh yaitu cara yang paling langsung untuk mengerti

berapakah makhluk yang di pertanyakan di sutau daerah adalah menghitung

makhluk tersebut semuanya.

2. Metode cuplikan yaitu dengan menghitung proporsil kecil populasi.

(PETERSON). (Soetjipta.1992)

Untuk metode sampling biotik hewan bergerak biasanya digunakan metode CAPTURE-

RECAPTURE. Merupakan metode yang sudah popular untuk menduga ukuran populasi dari

suatu spesies hewan yang bergerak cepat seperti ikan, burung dan mamalia kecil. Metoda ini ada

beberapa cara yaitu:

1. Metoda Linceln-Peterson

Metoda ini pada dasrya menangkap sejumlah individu dari suatu populasi hewan yang akan

dipelajari. Individu yang ditangkap kemudian diberi tanda yang mudah di baca, kemudian

dilepaskan kembali dalam periode waktu yang pendek. Setelah beberapa hari ditangkap

kembali dan dihitung yang bertanda yang tertangkap. Dari dua kali hasil penangkapan dapat

diduga ukuran atau besarnya populasi (N) dengan rumus:

N/M = n/R atau N=(M)(n)/R

Dengan:

N= besarnya populasi total.

M=jumlah induvidu yang tertangkap pada penangkapan pertama.

n= jumlah induvidu yang tertangkap pada penangkapan kedua.

Page 4: Kepadatan-populasi

R=Individu yang bertanda dari penangkapan pertama yang tertangkap kembali pada

penangkapan kedua.

Pada metode pendugaan populasi yang dilakukan dengan menarik sample, selalu ada

kesalahan (Error). Untuk menghitung kesalahan metode capture-recapture dapat dilakukan

dengan cara menghitung kesalahan baku (

Standart Errror = SE nya)

SE= √(M)(n)(M-R)(n-R) : R3

Setelah diketahui SE nya dapat ditentukan selang kepercayaannya:

N=(1)(SE)  Dengan catatan, t=(df) Dalam table distribusi t Α(tingkat signifikasi)=0,05

Untuk menghitung kepadatan (d) populasi pada hewan disuatu habitat tertentu (A) maka dihitung

dengan rumus :  D=N/A

2. Metode Schnabel

Untuk memperbaiki keakuratan metode Lincon-Peterson (Karena sample relatif kecil), dapat

digunakan schanabel. Metode ini selain membutuhkan asumsi yang sama dengan metode

lincon-peterson, juga ditambahkan dengan asumsi bahwa ukuran populasi harus konstan dari

satu periode sampling dengan periode yang berikutnya. Dengan cara ini populasi dapat

diduga dengan rumus:   

     

N=∑(ni Mi)/∑Ri

Dengan catatan:

Mi = adalah jumlah total hewan yang tertangkap period eke I ditambah periode sebelumnya,

Ni = adalah hewan yang tertangkap pada periode i

Ri = adalah hewan yang tertangkap kembali pada periode ke i

Maka Standar Error pada metode ini dapat dihitung dengan rumus:

SE = 1/√1(N-Mi)=(k-1)/N -∑(1/N-ni))

Dengan catatan:

K = jumlah periode sampling dan Mi=Jumlah total hewan yang bertanda.(Sugianto.A.1994)

Page 5: Kepadatan-populasi

METODE PRAKTIKUM ALAT DAN BAHAN 

Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum simulasi estimasi populasi hewan

yaitu dua buah toples dan Kancing baju berwanna putih berjumlah ± seperempat dari tinggi

toplesdan Kancing baju berwarna hitam berjumlah ± seperempat dari tinggi toples.

PROSEDUR KERJA

Percobaan ini dilakukan pada hari kamis, tanggal 3 Desember 2011 di ruang

Laboratorium P.MIPA Universitas Jambi. 

Prosedur Kerja:

1. Diambil segenggam kancing berwarna hitam dalam toples, dan menukarkan kancing   

             tersebut dengan kancing berwarna putih sebagai hewan yang ditandai.

2. Dikocok toples agar kancing homogen.

3. Diambil cuplikan yang kedua dengan cara yang sama, apabila terdapat sejumlah kancing

berwarna lain dianggap sebagai (Ri).

4. Dilakukan cuplikan tersebut sebanyak 10 kali.

5. Dihitung dengan rumus Scanabel dan Peterson.

6. Data yang didapat diisi di dalam table yang telah tersedia dibuku penuntun praktikum.

Metode yang digunakan untuk melakukan perhitungan dalam pengamatan ini adalah Metode

cuplikan yaitu dengan menghitung proporsil kecil populasi.(PETERSON) dan Metode

Schnabel, yang menggunakan simulasi kancing baju.

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL 

Hasil yang didapat pada praktikum simulasi estimasi npopulasi hewan yaitu dengan cuplikan

yang dilakukan hingga 10 kali , pada cuplikan pertama dengan ni =41  dan jumlah hewan

yang bertanda 41,untuk cuplikan kedua ni = 44, Ri = 4 E hewan bertanda = 34,mi =41 dan

(ni.mi)=1804, dan seterusnya sampai cuplikan 10 , sehingga didapatkan hasilkeseluruhan

total ni =461, jumlah total Ri= 107 ,total mi = 331, total (ni.mi)= 79995. Untuk lebih jelas

lagi, praktikan sajikan hasil dalam bentuk table, yaitu :

Page 6: Kepadatan-populasi

K ni Ri Jml hewan bertanda mi (ni.mi)

1 41 - 41 - -

2 44 4 40 41 1804

3 39 5 34 81 3159

4 59 11 48 115 6785

5 44 11 33 163 7172

6 47 15 32 196 9212

7 51 15 36 228 11628

8 59 15 44 264 15576

9 36 13 23 308 11088

10 41 18 23 331 13571

Jml total 461 107 331 79995

Setelah didapatkan hasil keseluruhan,untuk selanjunya hasil tersebut dihitung dengan

menggunakan 2 rumus yaitu rumus petersen dan rumus schanable, untuk rumus petersen

didapatkan hasil 451 dengan standar eror 204,24 sedangkan dengan menggunakan rumus

schanable didapat hasil 1426,08 dengan standar eror 12,69 . Dan selisih yang didapat adalah

975,08 maka untuk selang kepercayaannya tidak dapat kami tampilkan hasil, dikarenakan tidak

adanya table distribusi untuk perhitungan.

PEMBAHASAN

Dari praktikum yang telah dilakukan mengenai simulasi estimasi populasi hewan. Kami

mendapatkan Hasil yang sudah tertera diatas.Hasil perhitungan menggunakan rumus

SCHANABEL, maka didapat hasil 1426,08 dengan standar eror 12,69 Sedangkan pada data

yang dilakukan perhitungan dengan PETERSON didapat hasil 451 dengan standar eror 204,24.

Dan selisih yang didapat adalah 975,08 maka untuk selang kepercayaannya tidak dapat kami

tampilkan hasil, dikarenakan tidak adanya table distribusi untuk perhitungan.

Menurut Sugianto,agus. Model Peterson menangkap sejumlah individu dari sujumlah

populasi hewan yang akan dipelajari. Individu yang ditangkap itu diberi tanda kemudian

dilepaskan kembali dalam beberapa waktu yang singkat. Setelah itu dilakukan pengambilan

Page 7: Kepadatan-populasi

 ( Penangkapan Ke 2 terhadap sejulah individu dari populasi yang sama. Dari penangkapan

kedua inilah diidentifikasi indifidu yang bertanda yang berasal dari penangkapan pertama dan

individu yang tidak bertanda dari hasil penangkapan ke dua. 

Kami mendapatkan rumus Peterson dari hasil praktikun yang kami lakukan yaitu :

N/M=n/R atau N=(M)(n)/R

Dengan:

N= besarnya populasi total.

M=jumlah induvidu yang tertangkap pada penangkapan pertama.

n= jumlah induvidu yang tertangkap pada penangkapan kedua.

R=Individu yang bertanda dari penangkapan pertama yang tertangkap kembali pada

penangkapan kedua.

Dan hasil dari standar errernya menggunakan rumus:

SE= √(M)(n)(M-R)(n-R) : R3

Sedangkan hasil model scanabel yang kami dapati yaitu menggunakan rumus :

N=∑(ni Mi)/∑Ri

Dan untuk kesalahan Baku (SE),dapat dihitung engan rumus :

SE = 1/√1(N-Mi)=(k-1)/N -∑(1/N-ni))

Metode schanebel ini dapat digunakan untuk mengurangi ke tidak valitan dalam metode

PETERSON. Metode ini membutuhkan asumsi yang sama dengan metode Peterson yang

ditambahkan dengan asumsi bahwa ukuran populasi harus konstan dari suatu periode sampling

dengan periode berikutnya. Pada metode ini penangkapan penandaan dan pelepasan hewan

dilakukan lebih dari 2 kali. Untuk setiap periode sampling semua hewan yang belum bertanda

diberi tanda dan dilepaskan kembali. (Agus.1994)

Page 8: Kepadatan-populasi

Setelah menghitung besarnya jumlah kancing baju menggunakan metode Peterson dan

metode Schnabel dapat dibandingkan bahwa perhitungan dengan menggunakan metode

PETERSEN lebih mendekati jumlah yang sebenarnya dibandingkan dengan metode

SCHANABLE.

PENUTUP

Kesimpulan

Percobaan simulasi estimasi populasi hewan dilakukan dengan cara sederhana, yaitu metode

Capture-Mark-Release-Recapture (CMMR)

Penghitungan sebaran populasi yang diperoleh dapat dilakukan dengan penghitungan

Schanabel dan Patersen. Penggunaan rumus Schanabel lebih akurat karena perhitungan

dilakukan untuk setiap cuplikan yang dilakukan.

Penghitungan dengan rumus Patersen mendapatkan hasil 451 dengan kesalahan baku

(standar eror) 204,24

Penghitungan dengan rumus Schanabel melalui total seluruh data mendapatkan hasil

1426,08 dengan kesalahan baku (standar eror) 12,69

Populasi ditafsirkan sebagai kumpulan kelompok makhluk yang sama jenis (atau kelompok

lain yang individunya mampu bertukar informasi genetic) yang mendiami suatu ruangan

khusus, yang memiliki berbagai karakteristik yang walaupun paling baik digambarkan

secara statistik, unik sebagai milik kelompok dan bukan karakteristik individu dalam

kelompok itu

DAFTAR PUSTAKA

Hadisubroto,tisno.1989. Ekologi Dasar.DeptDikBud : Jakarta

Naughhton.1973. Ekologi Umum edisi Ke 2. UGM Press : Yogyakarta

Soegianto,agus.1994,Ekologi Kwantatif. Usaha Nasional : Surabaya

Soetjipta.1992.Dasar-dasar Ekologi Hewan.DeptDikBud DIKTI : JakartaSuin,nurdin

Muhammad.1989. Ekologi Hewan Tanah. Bumi Aksara : Jakarta

LAMPIRAN

Page 9: Kepadatan-populasi

Rumus petersen 

N = n. M/R

= 44 X 41/4

= 1804/4

= 451

SE = (M.n) (M-R) (n-R)/ R3

=   ( 41x44) (41-44) (44-4)/64

= 2669920 / 64

= 41717,5

= 204,24

Rumus schanable

N = ∑ ( NI.MI ) / ∑.ri

= ∑ ( 461.331 ) / 107

= 152591 / 107

= 1426,08

SE =   1 / (  1/N-mi+ k-1/N) – ( 1/N-ni )

=    1 / (1/1426,08-331 + 10-1/ 1426,08) – ( 1/ 1426,08 – 461)

=   12,6

Page 10: Kepadatan-populasi