kepemimpinan dan supervisi pendidikan
TRANSCRIPT
ANGGOTA KELOMPOK
Vinsi Herdalasmi12405241038
Aan Pambudi12405241051
Syaiful Ardans12405241054
Apta Maulida12405244025
Maya Indah Sari14045247002
KELOMPOK 9KEPEMIMPINAN DAN SUPERVISI PENDIDIKAN 2
PENDAHULUAN• Kepemimpinan sebagai salah satu fungsi manajemen merupakan hal yang sangat
penting untuk mencapai tujuan organisasi.
• Sebuah sekolah merupakan organisasi yang kompleks dan unik, sehingga memerlukan
tingkat koordinasi yang tinggi
• Posisi supervisor (pengawas) sekolah menjadi urgen dengan menjalankan fungsi, tugas,
dan tanggungjawabnya diharapkan mampu memberikan bantuan dan terobosan solutif
terhadap permasalahan-permasalahan pendidikan pada umumnya, dan pada guru pada
khususnya agar dapat memperbaiki kinerja dan proses pembelajaranya
• Pelaksanaan supervisi pendidikan melibatkan berbagai pihak, namun terlebih dari itu
pendekatan dan teknik supervisi amat diperlukan
KELOMPOK 9KEPEMIMPINAN DAN SUPERVISI PENDIDIKAN 3
KAJIAN TEORIA. Dasar- dasar kepemimpinan pendidikan
Pemimpin dan kepemimpinan
• Paradigma kepemimpinan adalah sesuatu yang sangat dinamis dan memiliki
kompleksitas yang tinggi
• Term kepemimpinan lahir sebagai suatu konsekuensi logis dari perilaku dan budaya
manusia yang terlahir sebagai individu yang memiliki ketergantungan sosial yang sangat
tinggi dalam memenuhi kebutuhannya.
• Pemimpin adalah suatu peran dalam sistem tertentu; karenanya seseorang dalam peran
formal belum tentu memiliki keterampilan kepemimpinan dan belum tentu mampu
memimpin
KELOMPOK 9KEPEMIMPINAN DAN SUPERVISI PENDIDIKAN 4
Berikut ini beberapa definisi kepemimpinan yang dipandang dapat mewakili substansi konsep
kepemimpinan.
1. Kemampuan dan kesiapan seseorang untuk mempengaruhi, membimbing, dan
mengarahkan orang lain agar mereka mau berbuat sesuatu demi tercapainya tujuan
bersama.
2. Kesiapan dan kemampuan yang dimiliki oleh seseorang dalam proses mempengaruhi,
mendorong, membimbing, mengarahkan, dan menggerakkan orang lain agar mereka
dengan suka rela menyumbangkan kemampuannya secara maksimal demi pencapaian
tujuan yang telah ditetapkan.
3. Kemampuan dan keterampilan seseorang untuk mempengaruhi perilaku orang lain untuk
berfikir dan bertindak sedemikian rupa sehingga melalui perilaku yang positif ia
memberikan sumbangan nyata dalam pencapaian tujuan bersama yang telah ditetapkan.
KELOMPOK 9KEPEMIMPINAN DAN SUPERVISI PENDIDIKAN 5
PERKEMBANGAN TEORI KEPEMIMPINAN
• Teori paling tua adalah the trait theory atau teori yang biasa disebut teori pembawaan.
Teori ini berkembang pada tahun 1940-an, bertitik tolak dari dasar pemikiran bahwa
keberhasilan seorang pemimpin ditentukan oleh karakteristik atau sifat-sifat yang
dimiliki oleh seorang pemimpin
• Dengan surutnya minat pada teori pembawaa, muncul teori perilaku, yang lebih dikenal
dengan behaviorist theory. Pendekatan teori ini didasarkan pada pemikiran bahwa
keberhasilan dan kegagalan seorang pemimpin itu dilakukan oleh gaya bersikap dan
bertindak pemimpin yang bersangkutan.
• Ada dua kecenderungan perilaku kepemimpinan, yaitu (1) perilaku yang cenderung
bersifat konsiderasi dan (2) perilaku yang cenderung bersifat inisiasi.
KELOMPOK 9KEPEMIMPINAN DAN SUPERVISI PENDIDIKAN 6
Di dalam managerial grid terdapat empatgaya kepemimpinanyaitu:
Impoverished management atau gaya miskin∕ tandus
Country-club management atau gaya perkumpulan
Autocratic task managers atau gaya tugas
Team managers atau gaya tim
KELOMPOK 9KEPEMIMPINAN DAN SUPERVISI PENDIDIKAN 7
Namun, pada masa berikutnya teori perilaku dianggap tidak lagi relevan dengan situasi
dan kondisi zaman. Timbullah studi kepemimpinan kontingensi atau sering dikenal dengan
study theory yang tokoh utamanya adalah fiedler. Teori ini berpandangan bahwa ada dua
hal esensial yang perlu diperhatikan dalam kepemimpinan, yaitu:
1. situasi yang berbeda harus dihadapi dengan perilaku kepemimpinan yang berbeda,
dan
2. menentukan gaya kepemimpinan yang paling tepat untuk situasi tertentu
Salah satu gaya kepemimpinan sangat terkenal yang dihasilkan dari studi kepemimpinan
kontingensi adalah yang dikemukakan hersey dan balanchart Slide berikut ini.
KELOMPOK 9KEPEMIMPINAN DAN SUPERVISI PENDIDIKAN 8
KEPEMIMPINAN SITUASIONALHAERSEY & BLANCHAR
• Tingkat kematangan dan kedewasaan bawahan
dibedakan ke dalam empat ketegori, yaitu:
• M1 : tingkat kematangan anggota rendah,.
• M2 : tingkat kematangan anggota rendah ke sedang,.
• M3 : tingkat kematangan sedang ke tinggi,.
• M4 : tingkat kematangan anggota tinggi,.
KELOMPOK 9KEPEMIMPINAN DAN SUPERVISI PENDIDIKAN 9
KEPEMIMPINAN KHAS INDONESIA
Tanah
Api
Angin
Air
Angkasa
Bulan
Matahari
Bintang
KELOMPOK 9KEPEMIMPINAN DAN SUPERVISI PENDIDIKAN 10
Hasta Brata
Hasta Brata adalah manifestasi dari
Tuhan YME di alam semesta ini, yaitu
sifat-sifat seperti yang ada di gambar
disamping:
KEPEMIMPINAN PANCASILAberwibawa
jujur
terpercaya
bijaksana
mengayomi
berani mawas diri
mampu melihat jauh ke depan
berani dan mampu mengatasi kesulitan
bersikap wajar
tegas dan bertanggung jawab atas putusan yang diambil
KELOMPOK 9KEPEMIMPINAN DAN SUPERVISI PENDIDIKAN 11
Kepemimpinan Pancasila secara
substansi mengambil ajaran yang
dicetuskan Ki Hajar Dewantara, yaitu:
KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN YANG EFEKTIFPlato Para pemimpin yang efektif adalah philoshoper-raja
Machavelli Para pemimpin yang efektif adalah power-wielders, individu yang menggunakan manipulasi, eksploitasi, dan tipu daya
untuk mencapai tujuan mereka sendiri
Taylor Para pemimpin yang efektif melihat manajemen sebagai ilmu
DePree Para pemimpin yang efektif melihat manajemen sebagai sebuah seni
Drucker Para pemimpin yang efektif mampu melaksanakan fungsi manajamen
Appley Para pemimpin yang efektif telah menguasai seni menyelasaikan sesuatu
McGregor Para pemimpin yang efektif memahami sisi manusia dari perusahaan
Likert Para pemimpin yang efektif mampu membangun sistem manajamen yang efektif
Blake and Mouton lacocca Para pemimpin yang efektif memilih gaya kepemimpinan yang mencerminkan kepedulian terhadap produksi dan orang
Bradford and Cohen Para pemimpin yang efektif berfokus pada tiga "P", produk orang, dan laba dalam urutan itu
Block Para pemimpin yang efektif adalah mengembangkan orang-orang
Kanter Para pemimpin yang efektif adalah memberdayakan orang lain
Bennis and Nanus Para pemimpin yang efektif adalah master perubahan
Burns Para pemimpin yang efektif mempunyai visi dan mampu meerjemahkan visi dalam tindakan
Deming Para pemimpin yang efektif mampu mengangkat pengikut ke dalam diri mereka lebih baik
KELOMPOK 9KEPEMIMPINAN DAN SUPERVISI PENDIDIKAN 12
KEPALA SEKOLAH YANG EFEKTIFAdapun secara detil deskripsi tentang kualitas dan perilaku kepala sekolah efektif dapat diambil dari
pengalaman riset di sekolah-sekolah unggul dan sukses di negara maju. Atas dasar riset tersebut dapat
dijelaskan cirri-ciri sebagai berikut:
1. Kepala sekolah efektif memiliki visi kuat masa depan sekolahnya dan ia mendorong semua staf untuk
mewujudkan visi tersebut
2. Kepala sekolah efektif memiliki harapan tinggi terhadap prestasi siswa dan kinerja staf
3. Kepala sekolah efektif tekun mengamati para guru di kelas dan memberikan balik positif dan
konstruktif dalam rangka memecahkan masalah dan memeperbaiki pembelajaran
4. Kepala sekolah efektif mendorong pemanfaatan waktu secara efisien dan merancang langkah-
langkah untuk meminimalisasi kekacauan
5. Kepala sekolah efektif mampu memanfaatkan sumber-sumber material dan personil secara kreatif
6. Kepala sekolah efektif mampu memantau prestasi siswa secara individual dan kolektif dan
memanfaatkan informasi untuk mengarahkan perencanaan instruksional.
KELOMPOK 9KEPEMIMPINAN DAN SUPERVISI PENDIDIKAN 13
Ciri-ciri kepemimpinan efektif kepala sekolah di abad 21menurut reinhartz & beach, adalah:
• Jujur, yg membela kebenaran, dan memiliki pengetahuan nilai-nilai utama.
• Mau dan mampu mendengarkan suara guru, tenaga kependidikan, siswa. Orang-tua, dll.
• Menciptakan “surplus of vision”- sebagai milik kita semua.
• Hanya percaya pada data yang benar.
• Memulai kepemimpinannya dengan introspeksi dan refleksi.
• Memberdayakan diri kita semua & berbagi informasi, mengambil keputusan bersama.
• Melibatkan pengidentifikasian, berkenaan dengan hambatan-hambatan personal untuk
berubah baik secara personal maupun organisasional.
KELOMPOK 9KEPEMIMPINAN DAN SUPERVISI PENDIDIKAN 14
KONSEP DASAR SUPERVISI PENDIDIKAN
• Supervisi merupakan kegiatan pendidikan yang ditujukan untuk perbaikan situasi belajar
mengajar melalui peningkatan kemampuan profesi pada guru dalam melaksanakan
tugasnya
• Tujuan supervisi secara umum yaitu untuk meningkatkan profesionalitas guru sehingga
memperbaiki dalam proses belajar mengajar
• Bagi supervisor, prinsip supervisi pendidikan merupakan pedoman untuk bertindak dan
menjadi pegangan dalam mejalankan tugasnya
• Adapun prinsip-prinsip supervisi pendidikan yang dikemukakan oleh NA.Ametambun
ada dua, yaitu pinsip fundamental dan prinsip praktis,
KELOMPOK 9KEPEMIMPINAN DAN SUPERVISI PENDIDIKAN 15
PRINSIP SUPERVISISoekarno indrafachrudi mengemukakan adanya prinsip supervisi pendidikan yang asasi yaitu
pancasila, dan ada dua prinsip lain yaitu: prinsip positif yaitu prinsip yang patut kita ikuti, dan
prinsip negatif yang sebaiknaya kita hindari.
Dalam uraian lebih lanjut dijelaskan, bahwa prinsip positif itu meliputi:
1. Supervisi dilaksanakan secara demokratis dan kooperatif
2. Supervisi bersifat kreatif dan konstruktif
3. Supervisi harus scientific dan efektif
4. Supervisi harus dapat memberikan perasaan aman pada guru
5. Supervisi harus berdasarkan pada kenyataan
6. Supervisi harus memberi kesempatan kepada supervisor dan guru untuk mengadakan
self-evaluation.
KELOMPOK 9KEPEMIMPINAN DAN SUPERVISI PENDIDIKAN 16
Sedangkan prinsip negatif meliputi :
1.Seorang supervisor tidak boleh bersifat otoriter.
2.Seorang supervisor tidak boleh mencari kesalahan guru.
3.Seorang supervisor bukan inspektur yang bertugas memeriksa pelaksanaan suatu keputusan
atau peraturan.
4.Seorang supervisor tidak boleh menganggap dirinya lebih baik daripada guru.
5.Seorang supervisor tidak boleh terlalu banyak memperhatikan hal-hal yang kecil dalam cara guru
mengajar
6.Seorang supervisor tidak boleh lekas kecewa jika mengalami kegagalan.
KELOMPOK 9KEPEMIMPINAN DAN SUPERVISI PENDIDIKAN 17
Suharsimi arikunto mengemukakan beberapa prinsip supervisi pendidikan sebagai berikut :
1. Ilmiah (scientific) yang mencakup :
a.Sistematis, yaitu dilaksanakan secara teratur, berencana, dan kontinyu
b.Objektif, artinya data yang didapatkan haruslah data nyata bukan data yang bersifat penafsiran.
c. Menggunakan instrumen yang dapat memberikan informasi sebagai umpan balik untuk
mengadakan penilaian terhadap proses belajar mengajar.
2.Demokratis, maksudnya adalah mejunjung tinggi asas musyawarah, memiliki jiwa kekeluargaan
yang kuat serta sanggup menerima pendapat orang lain.
3.Kooperatif, maksudnya seluruh staf dapat bekejasama sehingga tercipta situasi yang baik.
4.Konstruktif dan kreati, yaitu mampu membina dan menciptakan situasi yang memungkinkan untk
mengembangkan potensi-potensi secara optimal.
5.Kontinyu yaitu bahwa supervisi perlu dilakukan secara terus- menerus.
KELOMPOK 9KEPEMIMPINAN DAN SUPERVISI PENDIDIKAN 18
PENDEKATAN DAN TEKNIK SUPERVISI PENDIDIKAN
Pada dasarnya terdapat beberapa klasifikasi pendekatan dan teknik supervisi, yakni sebagai berikut :
1. Pendekatan humanistik
Pendekatan ini supervisor percaya bahwa kepala sekolah melakukan analisis dan memecahkan masalah
yang dihadapinya dalam mengelola lembaga pendidikan di tingkat persekolahan.
a. Pembicaraan awal
b. Dilakukan secara informal.
c. Observasi
d. Analisis dan interpretasi
e. Pembicaraan akhir
f. Laporan
KELOMPOK 9KEPEMIMPINAN DAN SUPERVISI PENDIDIKAN 19
2. Pendekatan kompetensi• Pendekatan ini mempunyai makna bahwa guru harus mempunyai kompetensi tertentu untuk melaksanakan tugasnya.
Pendekatan kompetensi ini didasarkan atas asumsi bahwa tujuan supervisi adalah membentuk kompetensi minimal yang
harus dikuasai guru.
• Adapun teknik kompetensi yang menggunakan pendekatan kompetensi adalah sebagai berikut :
a. Menetapkan kriteria untuk kerja yang dikehendaki.
b. Menetapkan terget untuk kerja.
c. Menentukan aktivitas untuk kerja.
d. Memonitor kegiatan untuk mengetahui unjuk kerja.
e. Melakukan penilaian terhadap hasil monitoring.
f. Adanya pembicaraan akhir
KELOMPOK 9KEPEMIMPINAN DAN SUPERVISI PENDIDIKAN 20
3. Pendekatan klinis• Asumsi dasar pendekatan ini adalah bahwa proses belajar guru untuk bertumbuh dalam jabatannya
dapat dipisahkan dari proses belajar yang dilakukan oleh guru itu.
• Jadi supervisor klinis adalah proses tatap muka antara supervisor dengan guru yang membicarakan
dalam hal mengajar dan ada hubungannya dengan hal itu
• Melalui pendekatan ini, supervisor dan guru merupakan teman sejawat dalam memecahkan masalah-
masalah pengajaran di kelas. Sasaran supervisi klinis seringkali dipusatkan pada :
a. Kesadaran dan kepercayaan diri dalam melaksanakan tugas mengajar,
b. Keterampilan-keterampilan dasar yang diperlukan dalam mengajar ( generic skills ), yang meliputi :
keterampilan dalam menggunakan stimulasi,
c. Keterampilan melibatkan siswa dalam proses belajar,
d. Keterampilan dalam mengelola kelas dan disiplin kelas.
KELOMPOK 9KEPEMIMPINAN DAN SUPERVISI PENDIDIKAN 21
4. Pendekatan profesional• Asumsi dasar pendekatan profesioanal ini adalah menunjuk pada fungsi utama guru yang menurut profesinya adalah melaksanakan
pengajaran dan tugas utama profesi guru itu adalah mengajar
• Adapun teknik supervisi profesional
a. Penataran yang diberikan guru harus diberikan bersama dengan kepala sekolah ( supervisor )
b. KKG, KKKS, KKPS, dan PKG, sebagai wadah-wadah pengorganisasian dan pembinaan bagi guru, kepala sekolah dan pemilik
sekolah
c. KKG ( kelompok kerja guru ), berfungsi sebagai wadah untuk melakukan berbagai kegiatan penunjang belajar-mengajar
d. KKKS ( kelompok kerja kepala sekolah ), berfungsi sebagai wadah untuk usaha kordinasi dalam upaya pembinaan mata pelajaran,
proses belajar-mengajar dan hal-hal lain
e. KKPS ( kelompok kerja penilik sekolah ), berfungsi sebagai wadah diskusi, tukar menukar informasi dan pengalaman, mencari dan
menemukan alternatif penyeleseian masalah yang dijumpai di sekolah
f. PKG ( pusat kegiatan guru ). jika KKG, KKPS dan KKPS menunjuk pada kegiatan, maka PKG merupakan tempat berlangsungnya
KKG, KKPS dan KKPS.
KELOMPOK 9KEPEMIMPINAN DAN SUPERVISI PENDIDIKAN 22
KAJIAN FAKTUAL• Kepemimpinan dan supervisi pendidik merupakan tema yang cukup kompleks di bidang
kependidikan. Hal ini mengingat tema ini tidak sebatas membahas pola pendidikan dan
terapannya pada sekolah umum/swasta, namun bisa terkait pada problematika
kepemimpinan yang melibatkan seluruh aspek sosial hingga masalah anggaran negara
• Kepala sekolah memiliki tugas sebagai manajer pendidikan di sekolah. Kepala sekolah
memiliki tanggung jawab untuk mengatur dan mengawasi agar proses pembelajaran dapat
terjadi secara efektif dan menyenangkan
• Peran kepala sekolah memiliki kedudukan strategis dalam meningkatkan kinerja sekolah.
• Fungsi kepala sekolah adalah sebagai pengelola, supervisor, dan pemimpin atau leader
• Sebagai supervisor kepala sekolah berkewajiban untuk memberikan pembinaan atau
bimbingan kepada guru dan tenaga kependidikan serta administrator lainny
KELOMPOK 9KEPEMIMPINAN DAN SUPERVISI PENDIDIKAN 23
• Supervisi yang meliputi supervise manajerial dan akademik dilakukan secara teratur
dan berkesinambungan oleh pengawas atau penilik satuan pendidikan dan kepala
satuan pendidikan
• Para guru kerap menemui hambatan baik dalam penguasaan materi pembelajaran
maupun ketika berhadapan dengan peserta didik
• Salah satu best practice yang diterapkan oleh petrus pe mano, kepala sekolah SMAN 1
sabu tengah, nusa tenggara timur, dalam merangkul para pendidik dan tenaga
kependidikan di sekolahnya adalah dengan supervise akademik
• Upaya ini merupakan bimbingan bagi guru oleh kepala sekolah yang diterapkan usai
jam mengajar untuk perbaikan pembelajaran di kelas.
• Keberhasilan proses pembelajaran akan dicapai apabila guru telah mampu menyusun
rencana pembelajaran sedini mungkin.
KELOMPOK 9KEPEMIMPINAN DAN SUPERVISI PENDIDIKAN 24
• Dengan supervisi akademik yang dilakukannya, selain membimbing guru menghadapi
kesulitan, juga membantu guru menyiapkan pembelajaran
• Tidak hanya kepala sekolah, supervisi akademik juga dilakukan oleh guru senior
kepada guru muda, maupun dari guru ahli
• Jika dihubungkan dengan implementasi kurikulum 2013, model supervisi akademik ini
sangat membantu implementasi di sman 1 sabu tengah.
• Guru yang telah lebih dahulu mendapatkan pelatihan, akan membagi ilmu dan
pengetahuannya tentang kurikulum ini kepada rekan-rekan yang belum mendapat
pelatihan
KELOMPOK 9KEPEMIMPINAN DAN SUPERVISI PENDIDIKAN 25
KESIMPULAN
1.Berdasarkan pembahasan mengenai kepemimpinan maka dapat diambil beberapa kesimpulan, antara lain:
2.Kepemimpinan adalah ilmu dan seni mempengaruhi orang atau kelompok orang untuk berfikir atau bertindak
melalui perilaku positif dalam mencapai tujuan bersama secara efektif dan efisiensi. Dalam pendidikan
kepemimpinan bertujuan untuk memperbaiki situasi belajar dalam sistem pendidikan
3.Ada banyak konsep kepemimpinan khas indonesia yang telah berkembang dan menjadi rujukan, ajaran,
dan/atau pedoman dalam sikap tata perilaku hidup, khususnya bagi para pemimpin (formal dan informal) di
indonesia
4.Kepemimpinan pendidikan yang efektif tidak bisa terjadi secara seketika . namun membutuhkan proses yang
panjang, oleh karena itu banyak organisasi yang mengadakan pelatihan guna memperoleh figur pemimpin yang
memenuhi kapabilitas untuk menjadi pemimpin yang efektif
5.Supervisi pendidikan dapat dirumuskan sebagai suatu usaha untuk memberikan bantuan kepada guru dalam
memperbaiki situasi belajar
KELOMPOK 9KEPEMIMPINAN DAN SUPERVISI PENDIDIKAN 26
6. Semua tujuan supervisi pendidikan akan bermuara pada perbaikan situasi belajar
mengajar. Situasi dalam proses belajar dan mengajar memiliki variabel yang sangat luas
sehingga rumusan tentang perbaikan situasi belajar akan sangat bervariasi. Supervisi
pendidikan berusaha memperbaiki situasi belajar melalui pemberian bantuan kepada guru.
7. Prinsip supervisi pendidikan merupakan pedoman untuk bertindak ,atau pokok-pokok yang
harus dipegang dalam melaksanaka supervisi untuk seorang supervisor. Sebagai suatu
pedoman sudag seharusnya prisnsip supervisi pendidikan sesuai dengan norma dan
tujuan pendidikan.
8. Banyak teknik supervisi yang dapat digunakan oleh supervisor, supervisor dapat memiih
dan menentukan mana yang lebih sesuai atau cocok untuk diterapkan pada kasus-kasus
tertentu yang dihadapi, serta memperhatikan situasi dan kondisi sekolah yang dibinanya.
9. Supervisi akademik dapat digunakan untuk membimbing guru dalam menghadapi
kesulitan, selain itu juga dapat membantu guru menyiapkan pembelajaran. Tidak hanya
kepala sekolah, supervisi akademik juga dilakukan oleh guru senior kepada guru muda,
maupun dari guru ahli. Model supervisi seperti ini telah diterapkan di SMA N 1 sabu tengah
KELOMPOK 9KEPEMIMPINAN DAN SUPERVISI PENDIDIKAN 27
DAFTAR PUSTAKA• ANONIM. 2008. UNDANG-UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL & UNDANG-UNDANG NO.14 TH 2005 TENTANG GURU &
DOSEN. JAKARTA: VISIMEDIA.
• ACHMAD SANUSI.(2013).KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN.BANDUNG : NUANSA CENDEKIA
• JASMANI DAN SYAIFUL MUSTOFA.(2013).SUPERVISI PENDIDIKAN.YOGYAKARTA : ARRUZ MEDIA
• MADE PIDARTA.(2011).MANAJEMEN PENDIDIKAN INDONESIA.JAKARTA : RINEKA CIPTA
• MURNIATI. 2008. MANAJEMEN STRATEJIK: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM PEMBERDAYAAN. BANDUNG: PERDANA PUBLISHING.
• NURKOLIS. 2002. MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH: TEORI, MODEL, DAN APLIKASI. JAKARTA: GRASINDO.
• TIM DOSEN AP.(2011). MANAJEMEN PENDIDIKAN.YOGYAKARTA: UNYPRESS
• WAHJO SUMIDJO.(2003).KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH. JAKARTA : GRAFINDO PERSADA
• MERDEKA(ONLINE). PERISTIWA KORUPSI DANA BOS KEPALA SEKOLAH MEWEK DIBUI 6.5 TAHUN. DIAKSES DARI HTTTP://WWW.MERDEKA.COM TANGGAL 12
DESEMBER 2014
• TEMPO (ONLINE). MALU KEPALA SEKOLAH KORUPTOR SISWA MOGOK BELAJAR. DIAKSES DARI HTTP://WWW.TEMPO.CO TANGGAL 12 DESEMBER
• KEMDIKBUD. 2014. KEPALA SEKOLAH BANTU GURU HADAPI KESULITAN DENGAN SUPERVISI AKADEMI. DIAKSES DARI HTTP://WWW.KEMDIKBUD.GO.ID/ PADA 15
DESEMBER 2014.
• SMK N 41 JAKARTA. KEPALA SEKOLAH BANTU GURU HADAPI KESULITAN DENGAN SUPERVISI PENDIDIKAN. DIAKSES DARI HTTP://WWW.SMKN41JAKARTA.SCH.ID
TANGGAL 11 DESEMBER 2014
KELOMPOK 9KEPEMIMPINAN DAN SUPERVISI PENDIDIKAN 28
TERIMAKASIH
KELOMPOK 9KEPEMIMPINAN DAN SUPERVISI PENDIDIKAN 29