keperawatan_medikal_bedah

14
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH DEFINISI Keperawatan medikal bedah merupakan pelayanan profesional yang didasarkan Ilmu dan teknik Keperawatan Medikal Bedah berbentuk pelayanan bio-psiko- sosio-spiritual yg komprehensif ditujukan pada orang dewasa dgn atau yg cenderung mengalami gangguan fisiologi dgn atau tanpa gangguan struktur akibat trauma. Keperawatan medical bedah merupakan bagian dari keperawatan, dimana keperawatan itu sendiri adalah : Bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, berbentuk pelayanan bio- psiko-sosio-spiritual yang komprihensif ditujukan pada individu, keluarga dan masyarakat baik sakit maupun sehat yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia. Pelayanan keperawatan berupa bantuan yang diberikan dengan alasan : kelemahan fisik, mental, masalah psikososial, keterbatasan pengetahuan, dan ketidakmampuan dalam melakukan kegiatan sehari-hari secara mandiri akibat gangguan patofisiologis, (CHS,1992). Pengertian keperawatan medikal bedah mengandung empat hal seperti di bawah ini: Pelayanan Profesional Seorang perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan kepada pasien, selalu memandang pasien secara holistic/menyeluruh baik Bio-Psiko-sosial- kultural-Spiritual. Dalam setiap tindakan, perawat dituntut untuk memberikan asuhan keperawatan secara professional sesuai dengan standarisasi profesi

Upload: isan

Post on 11-Jul-2016

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KEPERAWATAN_MEDIKAL_BEDAH

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

DEFINISI

Keperawatan medikal bedah merupakan pelayanan profesional yang didasarkan Ilmu dan teknik

Keperawatan Medikal Bedah berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual yg komprehensif ditujukan

pada orang dewasa dgn atau yg cenderung mengalami gangguan fisiologi dgn atau tanpa gangguan

struktur akibat trauma. Keperawatan medical bedah merupakan bagian dari keperawatan, dimana

keperawatan itu sendiri adalah : Bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari

pelayanan kesehatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual yang komprihensif ditujukan pada

individu, keluarga dan masyarakat baik sakit maupun sehat yang mencakup seluruh proses kehidupan

manusia. Pelayanan keperawatan berupa bantuan yang diberikan dengan alasan : kelemahan fisik,

mental, masalah psikososial, keterbatasan pengetahuan, dan ketidakmampuan dalam melakukan

kegiatan sehari-hari secara mandiri akibat gangguan patofisiologis, (CHS,1992).Pengertian keperawatan medikal bedah mengandung empat hal seperti di bawah ini:

Pelayanan Profesional

Seorang perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan kepada pasien, selalu memandang pasien secara holistic/menyeluruh baik Bio-Psiko-sosial-kultural-Spiritual. Dalam setiap tindakan, perawat dituntut untuk memberikan asuhan keperawatan secara professional sesuai dengan standarisasi profesi keperawatan. Pelayanan ini diberikan oleh seorang perawat yang berkompetensi dan telah menyelesaikan pendidikan profesi keperawatan pada jenjang yang lebih tinggi.

Berdasarkan Ilmu Pengetahuan

Perawat dalam melaksanakan tugasnya sudah melalui jenjang Pendidikan Formal yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah. Ilmu pengetahuan terus

Page 2: KEPERAWATAN_MEDIKAL_BEDAH

berubah dari waktu ke waktu (dinamis), sehingga dalam memberikan Asuhan keperawatan pada Klien berdasarkan perkembangan ilmu pengetahuan terbaru

Menggunakan scientific Metode

Dalam melaksanakan asuhan keperawatan melaui tahap-tahap dalam proses keperawatan berdasarkan pendekatan ilmiah. Dengan menggunakan standarisasi asuhan keperawatan yang ada (NANDA, NIC, NOC).

Berlandaskan Etika Keperawatan  

Perawat dalam melaksanakan tugasnya, dituntut untuk dapat menerapkan asas etika keperawatan yang ada, meliputi asas Autonomy (menghargai hak pasien/ kebebasan pasien), Beneficience (menguntungkan bagi pasien), Veracity (kejujuran), Justice (keadilan)

FUNGSI

Peran dan fungsi Perawat:

Peran dan fungsi Perawat

Fungsi Perawat dalam melakukan pengkajian pada Individu sehat maupun sakit dimana segala aktifitas  yang di lakukan  berguna  untuk  pemulihan  Kesehatan berdasarkan pengetahuan yang di  miliki,  aktifitas  ini  di  lakukan  dengan  berbagai cara untuk mengembalikan kemandirian Pasien secepat mungkin dalam bentuk Proses Keperawatan yang terdiri dari tahap Pengkajian, Identifikasi masalah (Diagnosa Keperawatan), Perencanaan, Implementasi dan Evaluasi.

Keperawatan merupakan Profesi, dimana kedepan perlu semakin tertib, seperti yang dikemukakan oleh word medical assosiation, (1991) yakni” enhancing the quality of life and the health status of all peaple” makin tertibnya pekerjaan profesi yang apabila semakin terus dipertahankan, pada giliranya akan berperan besar dalam turut meningkatkan kualitas hidup serta derajat Kesehatan Masyarakat secara keseluruhan.

Keperawatan dalam menjalankan pelayanan sebagai Nursing Services menyangkut bidang yang amat luas sekali, secara sederhana dapat diartikan sebagai suatu upaya untuk membantu orang sakit maupun sehat dari sejak lahir sampai meningal dunia dalam bentuk peningkatan Pengetahuan, kemauan dan kemampuan yang dimiliki,  sedemikian  rupa   sehingga   orang   tersebut   dapat   secara   optimal  malakukan kegiatan  sehari-hari  secara  mandiri  tanpa memerlukan   bantuan   dan  ataupun tergantung pada orang lain (Sieglar cit Henderson, 2000).

Page 3: KEPERAWATAN_MEDIKAL_BEDAH

Perhatian  Perawat  Profesional  pada  waktu  menyelenggarakan  pelayanan Keperawatan adalah pada pemenuhan kebutuhan dasar Manusia. Profil Perawat Profesional adalah gambaran dan penampilan menyeluruh. Perawat dalam melakukan aktifitas Keperawatan sesuai dengan Kode Etik Keperawatan.

Aktifitas   Keperawatan   meliputi   peran   dan   fungsih   pemberi    Asuhan Keparawatan, praktek  Keperawatan,  pengelola  institusi   Keperawatan,   pendidikan klien serta kegiatan penilitian dibidang Keperawatan. (Sieglar, 2000)

   

Peran Pelaksana

Peran  ini  di  kenal  dengan “ Care Gver”  peran  Perawat  dalam  memberikan Asuhan Keparawatan secara langsung atau tidak langsung kepada Klien sebagai Individu, Keluarga dan Masyarakat, dengan metoda pendekatan pemecahan masalah yang disebut proses keperawatan. Dalam melaksanakan peran ini perawat bertindak sebagai comforter, protector, advocate,  communicator serta rehabilitator. Sebagai comforter perawat berusaha memberi kenyamanan dan rasa aman pada klien. Peran protector dan advocate lebih berfokus pada kemampuan perawat melindungi dan menjamin hak dan kewajiban Klien agar terlaksana dengan seimbang dalam memperoleh pelayanan Kesehatan. Peran sebagai communicator, Perawat bertindak sebagai penghubung antara klien dengan anggota Kesehatan lainya. Peran ini erat kaitanya dengan keberadaan Perawat mendampingi Klien sebagai pemberi Asuhan Keperawatan selama 24 jam, sedangkan rehabilitator, berhubungan erat dengan tujuan pemberian Asuhan Keperawatan yakni mengembalikan fungsi organ atau bagian tubuh agar sembuh dan dapat berfungsi normal.

Peran sebagai pendidik

Page 4: KEPERAWATAN_MEDIKAL_BEDAH

Sebagai  pendidik  Perawat  berperan   dalam   medidik  individu,  keluarga, Kelompok dan Masyarakat serta tenaga Kesehatan yang berada dibawah tanggungjawabnya. Peran ini berupa penyuluhan kepada Klien, maupun bentuk desimilasi ilmu kepada peserta didik Keperawatan.

Peran sebagai pengelola.

Dalam   hal   ini    Perawat    mempunyai    peran dan     tanggungjawab dalam mengelola pelayanan maupun Pendidikan Keparawatan sesuai dengan Manajemen Keperawatan dalam kerangka paradigma Keperawatan. Sebagai pengelola Perawat dalam memantau dan menjamin kualitas Asuhan atau pelayanan Keperawatan serta mengorganisasi dan mengendalikan sistem pelayanan Keperawatan.karena Pengetahuan  pemahaman Perawat yang kurang sehingga pelaksana Perawat pengelola belum maksimal, mayoritas posisi, lingkup kewenangan dan tanggungjawab Perawat hampir tidak berpengaruh dalam perencanaan dan pengambilan keputusan.

Peran sebagai peneliti

Sebagai peneliti dibidang Keperawatan, Perawat diharapkan mampu mengidentifikasi masalah penelitian, menerapkan prinsip dan metoda penelitian serta memanfaatkan hasil penelitian untuk meningkatkan mutu Asuhan atau pelayanan dan pendidikan Keperawatan. penelitian di dalam bidang Keperawatan berperan dalam mengurangi kesenjangan penguasaan Tehnologi di bidang Kesehatan, karena temuan penelitian lebih memungkinkan terjadinya transformasi ilmu pengetahuan dan Tehnologi, selain itu penting dalam memperkokoh upaya menetapkan dan memajukan profesi Keperawatan. Boland dkk (1994) menyampaikan bahwa Model praktek Keperawatan dipegang untuk program kualitas menejmen, mutu, dimana pasien mendapatkan pelayanan kesehatan lewat kerjasama antar bagian, yang dicapai lewat aktifitas yang berkelanjutan,  sistematis  dan  berdasarkan   standar   pengawasan   dan   pencapaian  indikator dari unit organisasi.

        

APLIKASI

Page 5: KEPERAWATAN_MEDIKAL_BEDAH

PENDAHULUAN

            Keperawatan adalah profesi unik, profesi yang menangani respon manusia dalam menghadapi masalah kesehatan, dan secara esensial menyangkut kebutuhan dasar manusia, ini menempatkan  art and science  sama pentingnya.

Teori dan keterampilan keperawatan   diaplikasikan pada manusia kadang-kadang kurang bias diprediksi (hasilnya). Ini terjadi bukan karena sains keperawatan tidak precise tetapi lingkup garapan keperawatan adalah respon manusia dan tidak ada ketentuan bahwa  perilaku manusia akan sama dihadapkan pada stimulus yang sama. Human side  dari keperawatan inilah yang disebut  art  atau kiat.

Nursing art berkenaan denagn ketrampilan-ketrampilan tehnis atau prosedur-prosedur tertentu sebagai bagian dari upaya keperawatan untuk membantu klien mengatasi masalah kesehatannya dan memenuhi kebutuhan dasarnya.

Perawat harus dapat mengkaji kapan suatu data menjadi indikasi adanya masalah, dan perlakuan seperti apa untuk mengatasi masalah tersebut. Oleh karenanya tehnik problem solving yang dikenal dengan proses keperawatan harus dikuasai karena ini merupakan bagian integral dari praktek keperawatan.

Keperawatan pada dasarnya adalah  human science and human care ; dan caring menyangkut upaya memperlakukan klien secara manusiawi dan utuh sebagai manusia yang berbeda dari manusia lainnya (Watson,1985)

Konsep-konsep diatas , human science and human care   dan   atau  art and science

Hanya akan dikenal dan dirasakan konsumen keperawatan melalui perwujudan praktek keperawatan, dan untuk itu dibutuhkan  telaah  tentang lingkup  lingkup praktek keperawatan. Pada tulisan kali ini dikemukakan telaah lingkup praktek  keperawatan medikal-bedah:substansi praktek keperawatan, lingkup intervensi dan konsekwensi profesionalnya.

Page 6: KEPERAWATAN_MEDIKAL_BEDAH

KEPERAWATAN DAN PRAKTEK KEPERAWATAN

            Keperawatan sebagaimana dirumuskan oleh  American Nurses Association (1980), adalah  Diagnosis and treatment of human responses to actual or potential health problem, rumusan ini menekankan bahwa dalam  keperawatan  dibutuhkan aktifitas untuk menelaah kondisi klien/pasien, menyimpulkan respon klien terhadap masalah yang dihadapinya; serta menentukan perlakuan keperawatan yang tepat untuk mengatasinya.

ICN (1987) merumuskan nursing sebagai

       NURSING  encompasses autonomous and collaborative care of individuals of all ages

      ,family, groups and communities, sick or well and in all settings. Nursing includes the      

      promotions of health, prevention of illness and the care of ill, disable and dying people.

     Advocacy,promotion of save environment, research, participation in shaping health 

     Policy  and in patient and health system management, and education are also key

     Nursing roles.

            Rumusan diatas menuntun makna bahwa  intervensi keperawatan terhadap klien dilakukan secara otonom atau kolaboratif  dengan lingkup intervensi nya adalah upaya-upaya promotif, preventif, restoratif dan rehabilitatif serta pendampingan klien dalam menghadapi kematian; melalui aktifitas-aktifitas pendampingan klien,mengupayakan lingkungan yang aman bagi klien, penelitian dan terlibat dalam menentukan kebijakan kesehatan yang menyangkut  kepentingan pasien dan system kesehatan serta pendidikan.

Page 7: KEPERAWATAN_MEDIKAL_BEDAH

Sedangkan OREM (2001) mendiskripsikan keperawatan keperawatan sebagai

       Nursing has its  special concern mans need for self-care action and the provision and

      maintenance of it on a continuous basis in order to sustain life and health, recover

      from disease and injury and  cope with their effects. The condition that validates the

     existence of  a requirement for nursing in an adult is the absence of the ability to

    maintain  ………….self-care.

            Dari deskripsi diatas, Orem menekankan pentingnya tindakan intervensi untuk mengutamakan kebutuhan seseorang akan  self-care nya dan upaya yang terus menerus untuk mempertahankan kehidupan dan kesehatannya, pulih dari penyakit dan trauma serta mengatasi dampaknya. Pada orang dewasa  bantuan keperawatan dibutuhkan bila seseorang tidak mampu memenuhi kebutuhan selfcare nya sehingga ybs tidak lagi dapat mempertahankan kondisi sehat, mengatasi penyakit dan dampak trauma.

       Dari  3 deskripsi tentang keperawatan diatas, dapat dikemukakan bahwa unsur-unsur penting dalam keperawatan adalah ;

·    Respon manusia terhadap masalah kesehatan baik actual maupun potensial

    merupakan fokus telaahan keperawatan

·    Kebutuhan dasar manusia, penyimpangan dan upaya pemenuhannya

          merupakanlingkup garapan keperawatan

·    Ketidak mampuan klien untuk memenuhi kebutuhan dasarnya sendiri (self-care

    deficit)  merupakan basis intervensi keperawatan , baik itu terjadi karena  

    meningkatnya  tuntutan akan kemandirian atau menurunnya kemampuan untuk dapat

    memenuhi kebutuhan dasarnya sendiri.

·    Meningkatnya tuntutan atau menurunnya kemampuan untuk pemenuhan kebutuhan

Page 8: KEPERAWATAN_MEDIKAL_BEDAH

    dasarnya dipengaruhi oleh fluktuasi kondisi ( sepanjang rentang sehat-sakit ) pada

    tugas perkembangann tertentu ( sepanjang daur kehidupan)

Unsur-unsur penting dalam keperawatan tersebut sejalan dengan paradigma keperawatan yang menempatkan  manusia sebagai  core/focus sentral  , sehingga siapapun dan bagaimanapun kondisi klien harus tetap diperlakukan secara manusiawi.

PRAKTEK KEPERAWATAN

          Praktek keperawatan  adalah perwujudan profesi, dalam hal ini adalah hubungan professional  antara perawat-klien yang didasarkan pada kebutuhan dasar klien, intervensi keperawatan untuk membantu memenuhi kebutuhan dasar klien tersebut didasari oleh penalaran legal etis disertai dengan pendekatan yang manusiawi (humane). Intervensi tersebut dilakukan melalui kerjasama dengan klien, dengan atau tanpa kolaborasi denagn profesi kesehatan lain sesuai dengan lingkup wewenang dan tanggung jawabnya.

            Intervensi  (perlakuan) keperawatan dapat diwujudkan melalui  upaya-upaya  promotif yaitu membantu seseorang baik  yang sehat maupun disable untuk  meningkatkan level of

Wellness;  preventif dalam hal ini adalah mencegah penyakit  dan atau kecacatan, restoratif & rehabilitatif  adalah  asuhan selama kondisi sakit dan upaya pemulihannya, serta consolation of the dying  yaitu pendampingan bagi klien yang menghadapi kematian

sehingga dapat melalui fase-fase kematian secara bermartabat dan tenang .

            Jadi, praktek keperawatan merupakan serangkaian proses yang humanistic untuk melakukan  diagnosis  terhadap  respon klien dalam menghadapi masalah kesehatan dan dampaknya terhadap terpenuhi tidaknya kebutuhan dasarnya, menentukan perlakuan keperawatan yang tepat melalui bantuan keperawatan  baik bersifat total, parsial atau suportif-edukatif, menggunakan pendekatan proses keperawatan dan berpedoman pada standar asuhan dalam lingkup wewenang dan tanggung jawabnya .

LINGKUP PRAKTEK KEPERAWATAN MEDIKAL-BEDAH

Lingkup praktek keperawatan  medikal-bedah merupakan bentuk asuhan keperawatan pada klien DEWASA yang mengalami gangguan fisiologis baik yang sudah nyata atau terprediksi mengalami gangguan baik karena adanya penyakit, trauma atau kecacatan. Asuhan keperawatan meliputi perlakuan terhadap individu untuk memperoleh kenyamanan; membantu individu dalam meningkatkan dan mempertahankan kondisi sehatnya; melakukan prevensi, deteksi dan mengatasi kondisi berkaitan dengan penyakit ; mengupayakan pemulihan sampai kliendapat

Page 9: KEPERAWATAN_MEDIKAL_BEDAH

mencapai kapasitas produktif tertingginya; serta membantu klien menghadapi kematian secara bermartabat.

Praktek keperawatan medikal bedah menggunakan langkah-langkah ilmiah pengkajian, perencanaan, implementasi dan evaluasi; dengan memperhitungkan keterkaitan komponen-komponen bio-psiko-sosial klien dalam merespon gangguan fisiologis sebagai akibat penyakit, trauma atau kecacatan.

LINGKUP KLIEN

Klien yang ditangani dalam praktek keperawatan medikal bedah adalah orang dewasa, dengan pendekatan “one-to-one basis”. Kategori “dewasa” berimplikasi pada penegmbangan yang dijalani sesuai tahapannya. Tugas-tugas perkembangan ini dapat berdampak pada perubahan peran dan respon psikososial selama klien mengalami masalah kesehatan, dan hal ini perlu menjadi pertimbangan perawat dalam melakukan kajian dan intervensi keperawatan. Pendekatan keperawatan harus memperhitungkan “level kedewasaan” klien yang ditangan, dengan demikian pe;ibatan dan pemberdayaan klien dalam proses asuhan merupakan hal penting, sesuai dengan kondisinya; ini berkenaan dengan “Self-caring capacities”

LINGKUP GARAPAN KEPERAWATAN

            Untuk membahas lingkup garapan keperawatan medikal-bedah, kita perlu mengacu pada “focus telaahan – lingkup garapan dan basis intervensi keperawatan seperti telah dibahas pada bagian awal tulisan ini.

Fokus telaahan keperawatan adalah respon manusia dalam mengahdapi masalah kesehatan baik actual maupun potensial. Dalam lingkup keperawatan medikal bedah, masalah kesehatan ini meliputi gangguan fisiologis nyata atau potensial sebagai akibat adanya penyakit, terjadinya trauma maupun kecacatan berikut respon klien yang unik dari aspek-aspek bio-psiko-sosio-spiritual. Mengingat basis telaahan respon klien bersumber dari gangguan fisiologis, maka pemahaman akan patofisiologis atau mekanisme terjadinya gangguan dan (potensi) manifestasi klinis dari gangguan tersebut sangat mendasari lingkup garapan dan intervensi keperawatan.

          Penyakit, trauma atau kecacatan sebagai masalah kesehatan yang dihadapi klien dapat bersumber atau terjadi pada seluruh system tubuh meliputi system-sistem persyrafan; endokrin; pernafasan; kardiovaskuler; pencernaan; perkemihan; muskuloskeletal; integumen; kekebalan tubuh; pendengaran ; penglihatan serta permasalahan-permasalahan yang dapat secara umum menyertai seluruh gangguan system yaitu issue-isue yang berkaitan dengan keganasan dan kondisi terminal.

Lingkup Garapan

Page 10: KEPERAWATAN_MEDIKAL_BEDAH

          Lingkup garapan keperawata  adalah kebutuhan dasar manusia, penyimpangan dan intervensinya. Berangkat dari focus telaahan keperawatan medikal bedah diatas, lingkup garapan keperawatan medikal bedah adalah segala hambatan pemenuhan kebutuhan dasar yang terjadi karena perubahan fisiologis pada satu atau berbagai sistem tubuh; serta modalitas dan berbagai upaya untuk mengatasinya.

            Guna menentukan berbagai hambatan pemenuhan kebutuhan dasar mansuai dan  modalitas yang tepat waktu untuk mengatasinya dibutuhkan keterampilan berfikir logis dan kritis dalam mengkaji secara tepat kebutuhan dasar apa yang tidak terpenuhi, pada level serta kemungkinan penyebab apa (diagnosis keperawatan). Hal ini akan menentukan pada perlakuan (treatment) keperawatan, dan modalitas yang sesuai. Disibi dibutuhkan keterampilan teknis dan telaah legal etis.

Basis Intervensi

            Dari focus telaahan dan lingkup garapan keperawatan medikal bedah yang sudah diuraikan sebelumya, basis intervensi keperawatan medikal bedah adalah ketidakmampuan  klien (dewasa) untuk memenuhi kebutuhan dasarnya sendiri. (Self care deficit). Ketidakamampuan ini dapat terjadi karena ketidakseimbangan  antara tuntutan kebutuhan (Self – care demand) dan kapasitas klien untuk memenuhinya (Self-care ability) sebagai akibat perubahan fisiologis pada satu atau berbagai system tubuh. Kondisi ini unik pada setiap individu karena kebuthan akan self-care (Self care requirement) dapat berbeda-beda, sehingga dibutuhkan integrasi keterampilan-keterampilan berfikir logis-kritis, teknis dan telaah legal-etis untuk menentukan bentuk intervensi keperawatan mana yang sesuai, apakah bantuan total, parsial atau suportif-edukatif yang dibutuhkan klien.

KONSEKUENSI PROFESIONAL

            Menutup sementara tulisan ini ada berbagai konsekuensi logis yang masih harus dipikirkan sebagai acuan bagi praktisi kpeerawatan pada area keperawatan medikal bedah. Melihat kompleksitas focus telaahan, lingkup garapan dan basis intervensi area keperawatan medikal bedah dan konsekuensi profesionalnya perlu dirumuskan :

§      Standar performance untuk acuan kualitas asuhan

§      Kategori kwalifikasi perawat untuk menentukan kelayakannya sebagai praktisi

§          Sertifikasi dan lisensi keahlian yang senantiasa diperbaharui untuk memberi  jaminan kemanan  bagi pengguna jasa keperawatan