kepolisian negara republik indonesi1

11
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH JAWA TIMUR STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PATROLI QUICK RESPONS DIREKTORAT SAMAPTA BHAYANGKARA POLDA JATIM Surabaya, Agustus 2011 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH JAWA TIMUR STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PATROLI QUICK RESPONS DIREKTORAT SAMAPTA BHAYANGKARA POLDA JATIM BAB I PENDAHULUAN 1. Umum a. situasi dan kondisi Kamtibmas yang kondusif merupakan faktor yang sangat penting dalam mendukung kelancaran pencapaian tujuan pembangunan nasional; b. Jawa timur merupakan salah satu Provinsi terbesar di Indonesia dengan jumlah penduduk + 41 juta jiwa, juga menjadi barometer Kamtibmas nasional; c. kondisi luas wilayah dan jumlah penduduk di Jawa Timur serta perkembangan politik, sosial, ekonomi dan budaya yang berkembang akan melahirkan permasalahan Kamtibmas bila tidak diantisipasi secara baik dan cepat; d. oleh karena itu perlu adanya suatu Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk menciptakan situasi Kamtibmas yang kondusif yaitu pelaksanaan patroli Quick Respons. 2. Dasar : a. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik

Upload: rahayu-wiwit

Post on 17-Sep-2015

291 views

Category:

Documents


23 download

TRANSCRIPT

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIADAERAH JAWA TIMURSTANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)PATROLI QUICK RESPONSDIREKTORAT SAMAPTA BHAYANGKARAPOLDA JATIMSurabaya, Agustus 2011KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIADAERAH JAWA TIMURSTANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)PATROLI QUICK RESPONSDIREKTORAT SAMAPTA BHAYANGKARA POLDA JATIMBAB IPENDAHULUAN1. Umuma. situasi dan kondisi Kamtibmas yang kondusif merupakan faktor yang sangatpenting dalam mendukung kelancaran pencapaian tujuan pembangunannasional;b. Jawa timur merupakan salah satu Provinsi terbesar di Indonesia denganjumlah penduduk + 41 juta jiwa, juga menjadi barometer Kamtibmas nasional;c. kondisi luas wilayah dan jumlah penduduk di Jawa Timur sertaperkembangan politik, sosial, ekonomi dan budaya yang berkembang akanmelahirkan permasalahan Kamtibmas bila tidak diantisipasi secara baik dancepat;d. oleh karena itu perlu adanya suatu Standar Operasional Prosedur (SOP)untuk menciptakan situasi Kamtibmas yang kondusif yaitu pelaksanaanpatroli Quick Respons.2. Dasar :a. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara RepublikIndonesia;b. Program Quick Wins Polri tanggal 22 Januari 2009;c. Keputusan Kapolri Nomor Kep/53/I/2010 tentang Renstra Polri Tahun 2010-2014;d. Peraturan Kababinkam Polri Nomor 11 Tahun 2009 tanggal 31 Desember2009 tentang patroli.3. Maksud .....23. Maksud dan tujuan.a. maksudsebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas patroli Quick Respons di jajaranPolda Jatim untuk memberikan pelayanan prima kepada masyarakat melaluitugas polisi umum dalam kecepatan dan ketepatan mendatangi TKP sertamemberikan pertolongan pertama kepada masyarakat yang membutuhkanmelalui kegiatan patroli Quick Respons Sabhara;b. tujuanagar terwujud persamaan persepsi dalam melaksanakan tugas patroli QuickRespons oleh anggota Sabhara di seluruh jajaran Polda Jatim dan terbangunsinergi antar fungsi Sabhara dengan fungsi lainnya untuk membentukinteraksi positif antara Polri dengan masyarakat.4. Pengertian-pengertiana. Kepolisian adalah segala hal ihwal yang berkaitan dengan fungsi danlembaga Polisi sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan;b. keamanan dan ketertiban masyarakat adalah suatu kondisi dinamismasyarakat sebagai salah satu prasyarat terselenggaranya prosespembangunan nasional dalam rangka tercapainnya tujuan nasional yangditandai oleh terjaminnya keamanan, ketertiban dan tegaknya hukum sertaterbinanya ketentraman yang mengandung kemampuan membina sertamengembangkan potensi dan kekuatan masyarakat dalam menangkal,mencegah dan menanggulangi segala bentuk pelanggaran hukum danbentuk-bentuk gangguan lainnya yang dapat meresahkan masyarakat;c. patroli adalah salah satu kegiatan Kepolisian yang dilakukan 2 (dua) orangatau lebih anggota Polri, sebagai usaha mencegah bertemunya niat dankesempatan, dengan jalan mendatangi, menjelajahi, mengamati/mengawasi/memperhatikan situasi dan kondisi yang diperkirakan akan menimbulkansegala bentuk pelanggaran dan/atau tindak pidana, yang menuntut/memerlukan kehadiran Polri untuk melakukan tindakan-tindakan Kepolisianguna memelihara ketertiban dan menjamin keamanan masyarakat;d. Potensi Gangguan (PG) adalah kondisi/situasi yang merupakan faktorstimulan/pencetus/embrio gangguan keamanan yang berpotensi besar akantumbuh menjadi gangguan nyata keamanan;e. Ambang Gangguan (AG) atau Police Hazard adalah kondisi gangguanKamtibmas skala menengah yang jika dibiarkan tidak ada tindakanKepolisian dapat meningkat menjadi gangguan nyata keamanan;f. Gangguan Nyata (GN) atau Ancaman Faktual adalah gangguan keamananberupa kejahatam atau pelanggaran yang terjadi dan menimbulkan kerugianbagi masyarakat berupa kerugian harta benda ataupun jiwa raga;g. Acara .....3g. Acara Arahan Pimpinan (APP) adalah kegiatan yang dilakukan olehpimpinan kesatuan Polri berupa pemberian arahan kepada seluruh anggotaPolri sebelum diterjunkan ke lapangan untuk melaksanakan tugas;h. Tempat Kejadian Perkara (TKP) adalah tempat terjadinya gangguanKamtibmas baik kerena pelanggaran maupun tindak pidana;i. Tindakan Pertama di Tempat Kejadian Perkara (TPTKP) adalah suatukegiatan yang harus dilaksanakan oleh anggota Polri yang pertama kalimelihat/secara langsung menemukan suatu kejadian untuk segeramengamankan korban, pelaku, saksi, barang bukti dan Tempat KejadianPerkara (TKP) sampai Polisi yang berwenang mendatangi dan mengolahTKP guna proses hukum selanjutnya;j. Tindak Pidana Ringan (Tipiring) adalah suatu tindak pidana yang dilakukansebagai akibat dari pelanggaran dengan ancaman hukuman maksamal tigabulan;k. Quick Respons Sabhara adalah tindakan nyata petugas patroli Sabharasebagai Police Backbone berupa upaya kegiatan dan pekerjaan secaracepat, tepat terhadap sesuatu kejadian atau masalah yang menjadi lingkuptugas Polri baik yang diketahui, didengar atau dilihat langsung oleh petugaspatroli maupun laporan/pengaduan masyarakat kepada petugas patroli atauCall Center dengan tindakan TPTKP, pengaturan, pertolongan, danpenyelamatan, represif tahap awal serta tindakan Kepolisian lain yang tidakbertentangan dengan ketentuan Undang-undang.5. Tugas Pokok :a. Undang-Undang RI Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian NegaraRepublik Indonesia pasal 13 :1. memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat;2. menegakkan hukum;3. memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepadamasyarakat.b. Pasal 14 (1) dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksuddalam pasal 13, Kepolsian Negara Republik Indonesia bertugas melindungikeselamatan jiwa raga, harta benda, masyarakat dan lingkungan hidup darigangguan ketertiban dan/atau bencana termasuk memberikan bantuan danpertolongan dengan menjunjung tinggi hak azasi manusia;c. Patroli .....4c. Patroli berperan sebagai tulang punggung (backbone) Polri dalam upayamencegah segala bentuk kejahatan/gangguan Kamtibmas, sebagai sumberinformasi, mata dan telinga bagi kesatuan, sebagai perwujudan kehadiranPolri ditengah masyarakat dan mitra masyarakat, sebagai saranapenyampaian pesan kamtibmas terhadap masyarakat, sebagai cerminankesiapsiagaan Polri setiap saat dan setiap waktu dalam upaya pemeliharaandan menjamin kamtibmas, melakukan tindakan pertama ditempat kejadian,sebagai petugas pertolongan dan penyelamatan korban bencana alam dankecelakaan;d. Bentuk-bentuk sasaran patroli :1. Ambang Gangguan (AG) statis maupun temporer, Gangguan Nyata(GN) dan Pos-pos pengamanan;2. AG statis sebagaimana dimaksud pada butir (1) adalah kawasan/blok/area/sektor/cluster dari pemukiman, perindustrian, kampus, sekolah,pertokoan, perkantoran, objek-objek vital, pergudangan, tempat-tempathiburan, pusat-pusat perbelanjaan dan lain-lain;3. AG temporer sabagaimana dimaksud pada butir (1) adalah jalan,lingkungan pedagang kaki lima, kegiatan masyarakat/pemerintah yangtemporer dan lokasi wisata;4. GN sebagaimana dimaksud pada butir (1) dapat berupa kasustertangkap tangan melalui TPTKP dan Tipiring;5. Pos-pos pengamanan sebagaimana dimaksud pada butir (1) dapatberupa pos keamanan lingkungan, pos satuan pengamanan dan posPolisi khusus.6. Sistematika dalam penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) ini meliputi :BAB I PENDAHULUAN1. Umum2. Dasar3. Maksud dan tujuan4. Pengertian-pengertian5. Tugas pokok6. SistematikaBAB II TAHAP PERSIAPANBAB III TAHAP PELAKSANAAN1. Cara bertindak2. Mekanisme tindakan laporan via telpon3. Mekanisme tindakan laporan langsung4. Instruksi, Koordinasi, Komando/Pengendalian dan PembiayaanBAB IV .....5BAB IV TAHAP PENGAKHIRANBAB V PENUTUPBAB IITAHAP PERSIAPAN1. Setiap melaksanakan tugas patroli, pimpinan kesatuan atau pimpinan lapanganmelakukan kegiatan persiapan :a. menyiapkan surat perintah;b. menyiapkan kekuatan petugas patroli sesuai dengan sasaran yang ditetapkan;c. melakukan pengecekan kondisi fisik dan mental personel, kelengkapanperorangan, serta sarana dan prasarana yang digunakan untuk patroli;d. menentukan route berangkat dan route kembali;e. menentukan titik temu atau titik kumpul dengan petugas patroli lainnya;f. menyiapkan sistem komunikasi keseluruh unit-unit patroli.2. Sebelum pelaksanaan tugas patroli, pimpinan kesatuan atau pimpinan lapanganmelaksanakan Acara Arahan Pimpinan (APP) kepada seluruh anggota Polri yangditugaskan dalam patroli dengan menyampaikan :a. gambaran/karakteristik daerah sasaran, bentuk-bentuk sasaran/objek yangakan dilakukan patroli;b. rencana urutan langkah dan tindakan yang akan dilakukan oleh petugaspatroli;c. batasan waktu pelaksanaan patroli.BAB IIITAHAP PELAKSANAAN1. Cara bertindak patroli Quick Respon :a. menjelajahi daerah, route dan sasaran yang telah ditentukan serta melihatkemungkinan adanya kerawanan;b. mendatangi tempat-tempat penyelenggaraan pengamanan swakarsa sepertipos keamanan lingkungan, pos satuan pengamanan dan pos-pospengamanan lainnya untuk melakukan pembinaan dan tukar-menukarinformasi;c. mendatangi .....6c. mendatangi sentra-sentra kegiatan masyarakat/pemerintah yang bersifatsementara/situasional;d. melakukan komunikasi/dialogis dengan warga masyarakat untuk memperolehinformasi-informasi penting bagi tugas Kepolisian;e. memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat;f. mewaspadai kemungkinan berubahnya PG, AG menjadi GN;g. memberikan peringatan kepada warga masyarakat yang lalai mengamankandiri dan harta bendanya;h. memberikan peringatan kepada yang karena ketidaktauannya melakukanpelanggaran;i. melakukan tindakan pertama di tempat kejadian perkara;j. melakukan tindakan terhadap pelanggaran Tindak Pidana Ringan;k. melakukan tindakan represif terbatas;l. mencatat segala informasi yang diperoleh dari masyarakat maupun yangditemukan sendiri ke dalam buku catatan (blangko laporan hasil patroli, LKdan LI);m. melaporkan perkembangan situasi selama melakukan kegiatan patroliterutama apabila dipandang perlu meminta bantuan lebih lanjut.2. Mekanisme tindakan bila menerima laporan via telepon :a Call Center/petugas piket merima laporan/pengaduan dari masyarakat,adanya gangguan Kamtibmas (GK) dicatat oleh petugas tentang identitas,nomor telepon/HP, alamat pelapor, TKP, peristiwa yang terjadi dan waktukejadian;b lanjutkan laporan/pengaduan kepada petugas patroli route terdekat denganlokasi kejadian GK;c petugas patroli menjelajahi, mencari lokasi GK/TKP sesuai informasi dariCall Center/penjagaan untuk melakukan pengamatan dan mencari informasi;d jika benar telah terjadi GK, maka anggota patroli Quick Respons tersebutmenginformasikan kembali ke Call Center/petugas piket tentang apa yangtelah terjadi;e petugas patroli melakukan Pam TKP, menolong korban, mengamankanpelaku dan barang bukti, sambil menunggu petugas olah TKP;f setelah mendatangi TKP atau tidak ada kejadian, melaporkan kembali ke CallCenter/penjagaan dan meneruskan kegiatan patroli sesuai jadwal;g. teruskan .....7g teruskan menjelajahi/mendatangi obvit, obvitnas, proyek vital dan obyekwisata, berikan arahan kepada petugas Pam tentang peningkatankewaspadaan adanya GK;h mendatangi tempat-tempat kegiatan masyarakat;i melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat;j memberikan penerangan, penyuluhan Kamtibmas dalam rangka mewujudkanCommunity Policing (Polmas);k memberikan peringatan, penindakan hukum tahap awal dalam hal tertangkaptangan dan penindakan hukum secara terbatas/Tipiring kepada para pelakutindak pidana/pelanggaran;l setelah melaksanakan tugas patroli wajib membuat laporan hasil pelaksanaantugas patroli Quick Respon.3. Mekanisme tindakan bila menerima laporan masyarakat ke pos patroli secaralangsung :a Call Center menerima laporan/pengaduan, petugas segera mencatat informasitersebut , identitas, nomor telepon/HP, alamat pelapor, TKP, peristiwa danwaktu kejadian;b petugas patroli Stand By Force untuk mendatangi lokasi gangguanKamtibmas/TKP untuk ditindaklanjuti;c petugas patroli menjelajahi, mencari lokasi GK/TKP sesuai informasi dari CallCenter;d jika benar terjadi GK, maka anggota patroli tersebut menginformasikankembali ke Call Center tentang apa yang telah terjadi;e petugas patroli melakukan Pam TKP, menolong korban, mengamankanpelaku dan barang bukti, sambil menunggu petugas olah TKP;f setelah mendatangi TKP, ada atau tidak ada kejadian melaporkan kembali keCall Center untuk melaksanakan Stand By Force;g membuat laporan hasil pelaksanaan tugas.4. Instruksi, Koordinasi, Komando/Pengendalian dan Pembiayaan.a. Instruksi1. dalam pelaksanaan patroli petugas harus senantiasa cepat dan tanggapdalam menilai situasi;2. hindari penggunaan senjata api, atau tindakan keras lainnya tanpa alasanyang sah menurut undang-undang;3. hasil .....83. hasil pelaksanaan tugas patroli agar dilaporkan pada kesempatanpertama kepada atasan yang memberikan perintah;4. adakan kegiatan analisa dan evaluasi pelaksanaan patroli gunapeningkatan kualitas patroli berikutnya.b. KoordinasiLaksanakan koordinasi sebaik-baiknya dengan satuan fungsi Kepolisianmaupun instansi terkait guna mendukung keberhasilan pelaksanaan tugaspatroli.c. Komando dan Pengendalian1 dalam tugas patroli, kendali taktis dan kendali teknis berada padapimpinan lapangan/pimpinan kesatuan;2 setiap perkembangan eskalasi selama patroli, wajib dilaporkan secaralisan dari petugas patroli kepada operator pengendali/atasannya;3 ketua tim patroli membuat laporan tertulis secara berjenjang tentangpelaksanaan tugas patroli.d. PembiayaanPembiayaan dalam kegiatan patroli dibebankan pada anggaran Polri.BAB IVTAHAP PENGAKHIRANKonsolidasi :1. konsolidasi dilakukan oleh para petugas palaksana patroli dalam rangkamengakhiri kegiatan dengan melakukan pengecekan kekuatan personel danperalatan;2. apel konsolidasi dilakukan oleh petugas yang paling tinggi pangkatnya dalamsuatu kelompok/unit patroli/pimpinan lapangan;3. melaporkan kepada pusat pengendali tentang semua yang dilihat, didengar dandidapat selama patroli serta kondisi petugas.BAB V .....9BAB VPENUTUPDemikian standar operasional prosedur (SOP) tentang patroli Quick ResponsSabhara ini dibuat, untuk dijadikan pedoman oleh petugas khususnya anggotaSabhara di lapangan, agar dapat melaksanakan tugas sesuai dengan harapanpimpinan dan masyarakat.Dikeluarkan di : Surabayapada tanggal : Agustus 2011a.n. KEPALA KEPOLISIAN DAERAH JAWA TIMURDIRSABHARADrs. M. ELIA W. MASTOKO, S.H, .M.M.KOMISARIS BESAR POLISI NRP 62040970