keputusan investasi modal

9
Pendahuluan Keputusan Investasi Modal berkaitan dengan proses perencanaan, penetapan tujuan dan prioritas, pengaturan pendanaan serta penggunaan kriteria tertentu untuk memilih aktiva jangka panjang. Karena keputusan investasi modal menempatkan sejumlah besar sumber daya pada risiko jangka panjang dan mempengaruhi perkembangan perusahaan secara simultan dimasa depan hal itu merupakan salah satu keputusan terpenting yang dibuat oleh manajer. Proses pengambilan keputusan investasi modal sering disebut penganggaran modal (capital budgeting). Ada dua jenis proyek penganggaran, 1) Proyek Independen (Independent Projects) Adalah proyek yang jika diterima atau ditolak tidak akan mempengaruhi arus kas proyek lainnya. 2) Proyek Saling Ekslusif (Mutually Exclusive Projects) Adalah proyek –proyek yang apabila diterima akan menghalangi penerimaan proyek lain. Untuk membuat keputusan investasi modal seorang manajer harus mengestimasi jumlah dan waktu arus kas, menilai resiko investasi dan mempertimbangkan dampak proyek terhadap laba perusahaan. Salah satu tugas yang paling berat adalah mengestimasi arus kas.

Upload: pradiptotrinugrohohadi

Post on 27-Sep-2015

2 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Akuntansi Manajemen

TRANSCRIPT

Pendahuluan

Keputusan Investasi Modal berkaitan dengan proses perencanaan, penetapan tujuan dan prioritas, pengaturan pendanaan serta penggunaan kriteria tertentu untuk memilih aktiva jangka panjang. Karena keputusan investasi modal menempatkan sejumlah besar sumber daya pada risiko jangka panjang dan mempengaruhi perkembangan perusahaan secara simultan dimasa depan hal itu merupakan salah satu keputusan terpenting yang dibuat oleh manajer.Proses pengambilan keputusan investasi modal sering disebut penganggaran modal (capital budgeting). Ada dua jenis proyek penganggaran,

1) Proyek Independen (Independent Projects)Adalah proyek yang jika diterima atau ditolak tidak akan mempengaruhi arus kas proyek lainnya.2) Proyek Saling Ekslusif (Mutually Exclusive Projects)Adalah proyek proyek yang apabila diterima akan menghalangi penerimaan proyek lain.

Untuk membuat keputusan investasi modal seorang manajer harus mengestimasi jumlah dan waktu arus kas, menilai resiko investasi dan mempertimbangkan dampak proyek terhadap laba perusahaan. Salah satu tugas yang paling berat adalah mengestimasi arus kas. Proyeksi harus dibuat bertahun-tahun ke depan dan peramalan sulit diperkirakan, akan tetapi ketika akurasi peramalan kas meningkat keandalan keputusan juga meningkat. Dalam membuat proyeksi manajer harus mengidentifikasi dan menguantifikasi manfaat yang berhubungan dengan proyek yang diusulkan.Para manajer harus menetapkan tujuan dan prioritas investasi modal. Manajer juga harus mengidentifikasi beberapa kriteria dasar atas penerimaan dan penolakan investasi yang diusulkan. Keputusan investasi modal sering kali berkaitan dengan masalah investasi dalam aktiva modal jangka panjang. Pada umumnya investasi modal yang baik akan menghasilkan kembali modal awal sepanjang umurnya dan pada saat yang sama menghasilkan pengembalian yang cukup atas investasi awal. Jadi salah satu tugas manajer adalah memutuskan apakah suatu investasi modal akan menghasilkan kembali sumber daya awalnya atau tidak, dan memberikan pengembalian yang wajar. Dengan membuat penilaian ini, seorang manajer dapat memutuskan diterima tidaknya proyek-proyek independen dan membandingakan proyek-proyek yang saling bersaing berdasarkan keunggulan ekonomisnyaAda beberapa metode yang digunakan oleh manajer untuk menunjukan mana proyek yang harus diterima dan mana yang harus ditolak, diantaranya adalah model non-diskonto dan model diskonto yang kesemuanya berhubungan dengan proyeksi kas dimasa mendatang.

Metode Dasar untuk Menentukan Penolakan dan Penerimaan Proyek

1. Model Nondiskonto

Model Nondiskonto adalah model yang mengabaikan nilai waktu dari uang. Dalam model initerdapat dua jenis analisis yaitu,A. Analisis Periode Pengembalian (Payback Period)Periode pengembalian adalah analisis dimana yang dilihat adalah waktu yang dibutuhkasuatu perusahaan untuk memperoleh investasi awalnya kembali. Apabila arus kas dari suatuproyek diasumsikan tetap jumlahnya, maka rumus berikut dapat digunakan:

Periode Pengembalian = Investasi awal/Arus kas tahunan

Akan tetapi, jika arus kas tidak tetap jumlahnya maka periode pengembalian dihitungdengan menambahkan arus kas tahunan sampai waktu ketika investasi awal diperoleh kembali. Salah satu cara untuk menggunakan periode pengembalian adalah dengan menetapkan suatu periode pengembalian maksimum pada seluruh proyek dan menolak setiap proyek yang melewati tingkat ini. Dan periodae pengembalian ini dapat digunakan sebagai ukuran dari resiko, dengan pengertian bahwa semakin lama suatu proyek menghasilkan uang semakin beresiko proyek tersebut.

Periode pengembalian dapat digunakan untuk memilih alternatif-alternatif yang saling bersaing. Menurut pendekatan ini, investasi dengan periode pengembalian terpendek lebih disukai dari pada investasi dengan periode pengembalian yang lebih panjang. Kelebihan dari analisis Periode Pengembalian (Payback Period) Membantu mengendalikan resiko yang berhubungan dengan ketidakpastian arus kas masa depan. Membantu meminimalkan dampak investasi terhadap masalah likuiditas perusahaan. Membantu mengendalikan resiko keuangan. Membantu mengendalikan pengaruh investasi terhadap ukuran kinerja.Disisi lain kekurangan dari metode ini adalah Mengabaikan kinerja investasi yang melewati periode pengembalianHal ini seringkali terjadi karena manajer yang bertanggungjawab terhadap penganggaran hanya bertugas selama 3-5 tahun sehingga mereka memilih untuk menjalankan proyek yang bisa memberikan pengembalian dalam jangka waktu mereka bertugas. Mengabaikan nilai waktu uangHal ini menjadi perhatian karena seiring berjalannya waktu, nilai uang hari ini akan berbeda dengan nilai uang esok. Cepatnya nilai pengembalian yang dihasilkan oleh suatu investasi menjadi lebih penting dibandingkan value atau nilai yang dihasilkan oleh investasi itu sendiri.

B. Analisis Tingkat Pengembalian Akuntansi (Accounting Rate of Return)Tingkat pengembalian akuntansi merupakan model non diskonto kedua yang umum digunakan. Tingkat pengembalian akuntansi mengukur pengembalian atas suatu proyek dalam kerangka laba, bukan dari arus kas proyek.Rumus perhitungan tingkat pengembalian akuntansi adalah sebagai berikut :

Tingkat pengembalian akuntansi = Laba rata-rata Investasi awal atau investasi rata-rata

Laba rata-rata dari suatu proyek dihasilkan dengan menjumlahkan laba bersih setiap tahun dari proyek, kemudian membagi total laba bersih tersebut dengan jumlah tahun. Laba bersih rata-rata suatu proyek dapat ditaksir melalui pengurangan penyusutan rata-rata dari arus kas rata-rata. Dengan asumsi semua pendapatan yang diperoleh dalam suatu periode dikumpulkan dan penyusutan merupakan satu satunya beban non kas.Investasi dapat didefinisikan sebagai investasi awal atau investasi rata-rata. JikaIadalah investasi awal,Sadalah nilai sisa (salvage value). Dengan asumsi investasi dikonsumsi secara merata, investasi rata-rata dapat didefinisikan sebagai berikut.

Investasi rata-rata = (I + S)/2Seperti analisis periode pengembalian, tingkat pengembalian akuntansi mengabaikan nilai waktu dari uang. Hal ini membuat manajer seringkali memilih investasi yang kurang maksimal. Selain itu, karena bonus untuk para manajer sering didasarkan pada laba akuntansi atau pengembalian atas aktiva, manajer cenderung memaksimalkan keuntungan pribadi dengan memilih laba tertinggi dari pilihan investasi yang ada.

2. Model DiskontoDalam pembuatan keputusan investasi modal, model diskonto secara eksplisit menggunakan analisis yang mengakui nilai waktu uang, sehingga memasukkan konsep diskonto arus kas masuk dan arus kas keluar. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa nilai satu rupiah pada hari ini lebih besar dibanding dengan nilai satu rupiah pada tahun yang akan datang. Kondisi ini juga berlaku dalam pemilihan alternatif proyek investasi. Analisis yang digunakan dalam model diskonto adalah, A. Nilai Sekarang Bersih ( Net Present Value/ NPV)Nilai sekarang bersih (net present value) merupakan selisih antara nilai sekarang dari arus kas masuk dan arus kas keluar yang berhubungan dengan suatu proyek

NPV = [(CFt/ (1 +i)t] I = [CFtdft] I = P I

Di manaI= Nilai Sekarang dari biaya proyekCFt = Arus kas masuk yang diterima dalam perioda t , dengan t= 1n = Umur manfaat proyeki = Tingkat pengembalian yang diminta.t = Periode waktuP = Nilai sekarang dari arus kas masuk proyek di masa depan.dft= 1/(1 +i)t, faktor diskonto

Nilai sekarang bersih (NPV) mengukur profitabilitas suatu investasi. Jika suatu unvestasi memiliki NPV positif, berarti ada peningkatan kekayaan. Bagi perusahaan hal ini berarti besarnya nilai positif NPV mengukur peningkatan nilai perusahaan yang dihasilkan dari suatu investasi. Dalam menggunakan metode NPV, tingkat pengembalian yang diminta harus ditentukan. Tingkat pengembalian yang diminta required rate of return adalah tingkat pengembalian minimum yang dapat diterima. Hal itu juga disebut tingkat diskonto, tingkat rintangan atau tingkat batas (hurdle rate) dan biaya modal. Nilai NPV positif menandakan bahwa, 1. Investasi awal telah tertutupi2. Tingkat pengembalian yang diperlukan telah dipenuhi3. Pengembalian yang melebihi (1) dan (2) telah diterima.Jadi jika NPV lebih besar dari pada nol maka investasi itu menguntungkan dan dapat diterima. Jika NPV sama dengan nol, pengambil keputusan dapat menerima atau menolak investasi itu karena investasi tersebut akan menghasilkan jumlah yang tepat sama dengan tingkat pengembalian yang diminta. Dan yang terakhir adalah jika NPV kurang dari nol maka investasi sebaiknya ditolak.

B. Tingkat Pengembalian Internal (Internal Rate of Return)Model diskonto lainnya adalah metode tingkat pengembalian internal. Tingkat pengembalian internal (internal rate of return--IRR) adalah suku bunga yang mengatur nilai sekarang dari arus kas masuk proyek sama dengan nilai sekarang dari biaya proyek tersebut. Dengan kata lain, IRR adalah suku bunga yang mengatur NPV proyek sama dengan nol. Persamaan berikut dapat digunakan untuk menentukan IRR proyek.

I - CFt/ (1 + i)t

Dimana t = 1nIRR (suku bunga i dalam persamaan) dapat diketahui dengan menggunakan cara coba-coba (trial and error). Setelah IRR suatu proyek dihitung, IRR tersebut dibandingkan dengan tingkat pengembalian yang diminta perusahaan. Jika IRR lebih besar daripada tingkat pengembalian yang diminta, maka IRR tersebut dapat diterima. Jika IRR sama dengan tingkat pengembalian yang diminta, proyek dapat diterima atau ditolak. Jika IRR lebih kecil dari tingkat pengembalian yang diminta, maka proyek ditolak.