keputusan ketua pengadilan tata usaha negara...
TRANSCRIPT
KEPUTUSANKETUA PENGADILAN TATA USAHA NEGARA MAKASSAR
NOMOR: W4.TUN-1/ 50 /OT.01.1/I/2020TENTANG
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITASPENGADILAN TATA USAHA NEGARA MAKASSAR
KETUA PENGADILAN TATA USAHA NEGARA MAKASSAR,
Menimbang : a. Bahwa Pengadilan Tata Usaha Negara Makassar memilikikomitmen dalam rangka mempercepat upaya pelaksanaanPeraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara danReformasi Birokrasi Nomor 52 Tahun 2014 tentangPedoman Pembangunan Zona Integritas Menuju WilayahBebas Korupsi dan Wilayah Birokrasi dan Melayani;
b. Bahwa sebagai upaya percepatan pembangunan ZonaIntegritas diperlukan adanya suatu Rencana Kerja sebagaiacuan dalam pembangunan Zona Integritas demimewujudkan Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan WilayahBirokrasi Bersih dan Melayani (WBBM);
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksudpada huruf a dan b, perlu menetapkan Keputusan Ketuatentang Rencana Kerja Pembangunan Zona Integritas;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang MahkamahAgung RI sebagaimana diubah dengan Undang-UndangNomor 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua denganUndang-Undang Nomor 3 Tahun 2009;
2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang PeradilanTata Usaha Negara sebagaimana telah diubah denganUndang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 dan perubahankedua dengan Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009;
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang PelayananPublik;
4. Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang KekuasaanKehakiman;
5. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentangPenyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dariKorupsi dan Nepotisme;
6. Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2014 tentang AksiPencegahan dan Pemberantasan Korupsi;
7. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara danReformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 52 Tahun2014 tentang Pedoman Pembangunan Zona IntegritasMenuju Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani diLingkungan Instansi Pemerintah;
8. Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI No. 026/SK/II/2012tentang Standar Pelayanan Peradilan;
M E M U T U S K A N:
Menetapkan : KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN TATA USAHA NEGARAMAKASSAR TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNANZONA INTEGRITAS PENGADILAN TATA USAHA NEGARAMAKASSAR;
KESATU : Menetapkan dan mengesahkan Rencana Kerja PembangunanZona Integritas Pengadilan Tata Usaha Negara Makassar,sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan satukesatuan yang tidak terpisahkan dengan Keputusan ini;
KEDUA : Memerintahkan kepada setiap Ketua masing-masing KelompokKerja pada Tim Pembangunan Zona Integritas untukmelaksanakan dan mengawasi pelaksanaan Rencana KerjaPembangunan Zona Integritas ini dengan sebaik-baiknya padaKelompok Kerjanya masing-masing serta melaporkan setiapproses kemajuan dan kendala yang terjadi kepada Ketua TimPembangunan Zona Integritas Pengadilan Tata Usaha NegaraMakassar;
KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan : di MakassarPada Tanggal : 13 Januari 2020
K E T U A,
JAMRES SARAAN, S.H., M.H.NIP. 19640816 199103 1 003
Lampiran :Keputusan Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara MakassarNomor : W4.TUN-1/ 50 /OT.01.1/I/2020Tanggal : 13 Januari 2020
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK/WBBMPENGADILAN TATA USAHA NEGARA MAKASSAR
A. DASARPeraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi BirokrasiNomor 52 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Zona IntegritasMenuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih danMelayani di lingkungan Instansi Pemerintah.
B. MAKSUD DAN TUJUAN1. Rencana kerja pembangunan yang di maksudkan sebagai acuan bagi
instansi pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya dalam membangunZona Integritas menuju Wilayah Bebas Korupsi(WBK)/ Wilayah BirokrasiBersih Melayani(WBBM); dan
2. Memberikan keseragaman pemahaman dan tiindakan dalam membangunZona Integritas menuju WBK/WBBM di lingkungan Pengadilan Tata UsahaNegara Makassar.
C. RENCANA AKSI KOMPONEN PENGUNGKITI. Manajemen Perubahan
Indikator:a. Tim Kerja
Penyusunan Tim kerja dilakukan dengan memperhatikan hal – halsebagai berikut:1. Pembentukan tim untuk melakukan pembangunan Zona Integritas
menuju WBK/WBBM.2. Penentuan anggota tim selain pimpinan di pilih melalui
prosedur/mekanisme yang jelas.b. Dokumen Rencana pembangunan Zona Integritas menuju
WBK/WBBM.Dokumen Rencana Pembangunan Zona Integritas menujuWBK/WBBM penyusunannya dilakukan dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:1. Penyusunan dokumen rencana kerja pembangunan Zona
Integritas menuju WBK/WBBM.2. Penyusunan dokumen rencana kerja pembangunan zona
integritas menuju WBK/WBBM harus memuat target – targetprioritas yang relevan dengan tujuan pembangunan ZonaIntegritas menuju WBK/WBBM.
3. Mekanisme atau media untuk mensosialisasikan pembangunanZona Integritas menuju WBK/WBBM harus disediakan danmemadai.
c. Pemantauan dan Evaluasi Pembangunan Zona Integritas menujuWBK/WBBM dilakukan dengan memperhatikan hal-hal sebagaiberikut;1. Pelaksanaan kegiatan pembangunan Zona Integritas dan wilayah
bebas korupsi/Wilayah Birokrasi Bersih Melayani mengacu padatarget yang di rencanakan.
2. Melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap pembangunanZona Integritas menuju WBK/WBBM.
3. Menindaklanjuti hasil monitoring dan evaluasi.d. Perubahan pola pikir dan Budaya Kerja.
Perubahan Pola Pikir dan Budaya kerja dilakukan denganmemperhatikan hal – hal sebagai berikut;1. Pimpinan menjadi role model dalam pembangunan Zona
Integritas menuju WBK/WBBM.2. Penetapan agen perubahan dalam pembangunan zona integritas.3. Pelaksanaan Pelatihan Budaya kerja dan pola pikir.4. Anggota organisasi terlibat dalam pembangunan Zona integritas
menuju WBK/WBBM.Implementasi Pembangunan Zona Integritas menuju WBK / WBBMdi Pengadilan Tata Usaha Negara Makassar terdiri dari komponenpengungkit Manajemen Perubahan;
Target:a. Meningkatnya komitmen seluruh jajaran pimpinan dan pegawai unit
kerja dalam membangun Zona Integritas menuju WBK/WBBM;b. Terjadinya perubahan pola pikir dan budaya kerja pada unit kerja
Pengadilan Tata Usaha Negara Makassar yang diusulkan sebagai ZonaIntegritas menuju WBK/WBBM;
c. Menurunnya resiko kegagalan yang disebabkan kemungkinantimbulnya resistensi terhadap perubahan peraturan perundangan-undangan.
II. Penataan Tata LaksanaIndikator:a. Prosedur Operasional tetap (SOP) Pelayanan
Pengukuran indikator ini dilakukan dengan mengacu pada kondisiyang seharusnya telah dilakukan, seperti :1) Prosedur operasional tetap mengacu kepada peta proses
bisnis instansi ;2) Prosedur operasional tetap telah diterapkan ;3) Prosedur operasional tetap telah dievaluasi.
b. E-Office /e-govermentPengukuran indikator ini dilakukan dengan mengacu pada kondisiyang seharusnya telah dilakukan, yaitu1) Sistem pengukuran kinerja berbasis sistem informasi ;2) Sistem kepegawaian berbasis sistem informasi ;3) Sistem pelayanan publik berbasis Teknologi informasi.
c. Keterbukaan Informasi PublikPengukuran indikator ini dilakukan dengan mengacu pada kondisiyang seharusnya telah dilakukan, seperti :1) Kebijakan tentang keterbukaan informasi publik telah
diterapkan ;2) Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan keterbukaan
informasi publik.Target:a. Meningkatnya penggunaan teknologi informasi dalam proses
penyelenggaraan manajemen pemerintahan di Zona Integritasmenuju WBK/WBBM ;
b. Meningkatnya efisiensi dan efektivitas proses manajemenpemerintahan di Zona Integritas menuju WBK/WBBM ;
c. Meningkatnya kinerja di Zona Integritas menuju WBK/WBBM.
III. Penataan Sistem Manajemen SDMIndikator:a. Perencanaan Kebutuhan Pegawai sesuai dengan Kebutuhan
Pengukuran indikator ini dilakukan dengan mengacu pada kondisiyang seharusnya dilakukan, seperti:1) Pengadilan telah membuat rencana kebutuhan pegawai di unit
kerjanya dalam hal rasio dengan beban kerja dan kualifikasipendidikan ;
2) Pengadilan telah menerapkan rencana kebutuhan pegawai diunit kerjanya ;
3) Pengadilan telah menerapkan monitoring dan evaluasi terhadaprencana kebutuhan pegawai di unit kerjanya.
b. Pola Mutasi InternalPengukuran indikator ini dilakukan dengan mengacu padakondisi yang seharusnya dilakukan, seperti :1) Pengadilan telah menetapkan kebijakan pola mutasi internal ;2) Pengadilan telah menerapkan kebijakan pola mutasi internal ;3) Pengadilan telah memiliki monitoring dan evaluasi terhadap
kebijakan pola rotasi internal.c. Pengembangan Pegawai Berbasis Kompetensi Pengukuran
indikator ini dilakukan dengan mengacu pada kondisi yangseharusnya dilakukan, seperti :1) Telah melakukan upaya pengembangan kompetensi (capacity
building / transfer knowledge) ;2) Terdapat kesempatan/hak bagi pegawai di unit kerja terkait
untuk mengikuti diklat maupun pengembangan kompetensilainnya.
d. Penetapan Kinerja IndividuPengukuran indikator ini dilakukan dengan mengacu padakondisi yang seharusnya dilakukan, seperti :1) Telah memiliki penilaian kinerja individu yang terkait dengan
kinerja organisasi ;2) ukuran kinerja individu telah memiliki kesesuaian dengan
indikator kinerja individu level diatasnya ;3) Telah melakukan pengukuran kinerja individu secara periodik;
dan4) hasil penilaian kinerja individu telah dilaksanakan/
diimplementasikan mulai dari penetapan, implementasi danpemantauan.
e. Penegakan Aturan Disiplin/Kode Etik/Kode Perilaku PegawaiPengukuran indikator ini dilakukan dengan mengacu pada kondisiyang seharusnya dilakukan, seperti pelaksanaan Aturan disiplin/kode etik/kode perilaku telah dilaksanakan/ diimplementasikan ;
f. Penegakan Aturan Disiplin/ Kode Etik/Kode Perilaku PegawaiPengukuran indikator ini dilakukan dengan mengacu pada kondisiyang seharusnya dilakukan, seperti pelaksanaan sistem informasikepegawaian pada unit kerja telah dimutakhirkan secara berkala.
Target:a. Meningkatnya ketaatan terhadap pengelolaan SDM aparatur
pada masing-masing Zona Integritas menuju WBK/WBBM ;b. Meningkatnya transparansi dan akuntabilitas pengelolaan SDM
aparatur pada masing-masing masing Zona Integritas menujuWBK/WBBM ;
c. Meningkatnya disiplin SDM aparatur pada masing- masingmasing Zona Integritas menuju WBK/WBBM ;
d. Meningkatnya efektivitas manajemen SDM aparatur pada ZonaIntegritas menuju WBK/WBBM ;
e. Meningkatnya profesionalisme SDM aparatur pada ZonaIntegritas menuju WBK/WBBM.
IV. Penguatan Akuntabilitas KinerjaIndikator :a. Keterlibatan Pimpinan
Dalam penyelenggaraan sistem akuntabilitas kinerja, salah satukomponen yang termasuk di dalamnya adalah dokumenperencanaan strategis Pengadilan Tata Usaha Negara Makassartersebut. Dokumen ini menyajikan arah pengembangan yangdiinginkan dengan memperhatikan kondisi unit kerja saat initermasuk sumber daya yang dimiliki, strategi pencapaian, sertaukuran keberhasilan.Agar penjabaran dokumen perencanaan strategis ini dapatterlaksana dengan baik dibutuhkan keterlibatan pimpinaninstansi. Beberapa hal yang harus dilakukan oleh pimpinaninstansi, sebagai berikut :1) Pengadilan telah melibatkan pimpinan secara langsung pada
saat penyusunan perencanaan ;2) Pengadilan telah melibatkan secara langsung pimpinan saat
penyusunan penetapan kinerja ;3) Pimpinan telah memantau pencapaian kinerja secara berkala.
b. Pengelolaan Akuntabilitas Kinerja Pengelolaan akuntabilitaskinerja terdiri dari pengelolaan data kinerja, pengukuran kinerja,dan pelaporan kinerja. Untuk mengukur pencapaian program inidigunakan indikator di bawah ini :1) Pengadilan telah memiliki dokumen perencanaan ;2) Dokumen perencanaan telah berorientasi hasil ;3) Indikator kinerja telah memiliki kriteria Specific, Measurable,
Acheivable, Relevant and Time bound (SMART);4) Pengadilan telah menyusun laporan kinerja tepat waktu ;5) Pelaporan kinerja telah memberikan informasi tentang
kinerja;6) Pengadilan telah berupaya meningkatkan kapasitas SDM yang
menangani akuntabilitas kinerja.Target:a. Meningkatnya kinerja Pengadilan ;b. Meningkatnya akuntabilitas Pengadilan.
V. Penguatan PengawasanIndikator :a. Pengendalian Gratifikasi
Pengukuran indikator ini dilakukan dengan mengacu pada kondisiyang seharusnya dilakukan, seperti :1) Pengadilan telah memiliki public campaign tentang
pengendalian gratifikasi; dan2) Pengadilan telah mengimplementasikan pengendalian
gratifikasi.b. Penerapan Sistem Pengawasan Internal Pemerintah (SPIP)
Pengukuran indikator ini dilakukan dengan mengacu pada kondisiyang seharusnya dilakukan, seperti :1) Pengadilan telah membangun lingkungan pengendalian;2) Pengadilan telah melakukan penilaian risiko atas unit kerja;3) Pengadilan telah melakukan kegiatan
pengendalian untuk meminimalisir risiko yang telahdiidentifikasi; dan
4) Pengadilan telah mengkomunikasikan dan mengimplemen-
tasikan SPIP kepada seluruh pihak terkait.c. Pengaduan Masyarakat
Pengukuran indikator ini dilakukan dengan mengacu pada kondisiyang seharusnya dilakukan, seperti :1) Pengadilan telah mengimplementasikan kebijakan pengaduan
masyarakat baik melalui media cetak dan elektronik(website) ;2) Pengadilan telah melaksanakan tindak lanjut atas hasil
penanganan pengaduan masyarakat ;3) Pengadilan telah melakukan monitoring dan evaluasi atas
penanganan pengaduan masyarakat ;4) Pengadilan telah menindaklanjuti hasil evaluasi atas
penanganan pengaduan masyarakat.d. Whistleblowing System
Pengukuran indikator ini dilakukan dengan mengacu pada kondisiyang seharusnya dilakukan, seperti :1) Pengadilan telah menerapkan whistleblowing system;2) Pengadilan telah melakukan evaluasi atas penerapan whistle
blowing system ;3) Pengadilan menindaklanjuti hasil evaluasi atas penerapan
whistleblowing system.e. Penanganan Benturan Kepentingan
Pengukuran indikator ini dilakukan dengan mengacu pada kondisiyang seharusnya dilakukan, seperti :1) Pengadilan telah mengidentifikasi benturan kepentingan dalam
tugas pelayanan ;2) Pengadilan telah melakukan sosialiasi penanganan benturan
kepentingan ;3) Pengadilan telah mengimplementasikan penanganan benturan
kepentingan ;4) Pengadilan telah melakukan evaluasi atas penanganan
benturan kepentingan ;5) Pengadilan telah menindaklanjuti hasil evaluasi atas
penanganan benturan kepentingan.Target:a. Meningkatnya kepatuhan terhadap pengelolaan keuanganb. Meningkatnya efektivitas pengelolaan anggaran PENGADILAN
VI. Penguatan Kualitas Pelayanan PublikIndikator :a. Standar Pelayanan
Pengukuran indikator ini dilakukan dengan mengacu pada kondisiyang seharusnya dilakukan, seperti :1) Pengadilan memiliki Standar Pelayanan Minimal (SPM);2) Pengadilan telah memaklumatkan standar pelayanan3) Pengadilan telah memiliki SOP bagi pelaksanaan standar
pelayanan ;4) Pengadilan telah melakukan reviu dan perbaikan atas standar
pelayanan dan SOP.b. Budaya Pelayanan Prima
Pengukuran indikator ini dilakukan dengan mengacu pada kondisiyang seharusnya dilakukan, seperti :1) Pengadilan telah memiliki sitem reward and punishment bagi
pelaksana layanan lakukan sosialisasi/pelatihan berupa kodeetik, estetika, capacity building dalam upaya penerapan budayapelayanan prima ;
2) Pengadilan telah memiliki informasi tentang pelayanan mudahdiakses melalui berbagai media ;
3) Pengadilan telah memiliki sarana layanan terpadu/ terintegrasi;
4) Pengadilan telah melakukan inovasi pelayanan berupapelayanan secara on-line ;
c. Penilaian Kepuasan Terhadap PelayananPengukuran indikator ini dilakukan dengan mengacu pada kondisiyang seharusnya dilakukan, seperti :1) Pengadilan telah melakukan survey kepuasan masyarakat
terhadap pelayanan ;2) Hasil survey kepuasan masyarakat dapat diakses terbuka;3) Pengadilan telah melakukan tindak lanjut atas hasil survey
kepuasan masyarakat.Target:a. Meningkatnya kualitas pelayanan publik (lebih cepat, lebih murah,
lebih aman, dan lebih mudah dijangkau) pada instansi pemerintah;
b. Meningkatnya jumlah perorangan atau perusahaan mengurus izinusahanya
c. Meningkatnya indeks kepuasan masyarakat terhadappenyelenggaraan pelayanan.
D. RENCANA AKSI KOMPONEN HASILDalam pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari
Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani, fokus pelaksanaanreformasi birokrasi tertuju pada dua sasaran:1. Terwujudnya Pemerintahan yang Bersih dan Bebas KKN Sasaran
terwujudnya pemerintahan yang bersih dan bebas KKN diukur denganmenggunakan ukuran:a. Nilai persepsi korupsi (survey eksternal); danb. Presentasi penyelesaian TLHP.
2. Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik kepada MasyarakatSasaran terwujudnya Kualitas Pelayanan Publik kepada masyarakat diukurmelalui nilai persepsi kualitas pelayanan dengan melakukan surveyeksternal.
Ditetapkan : di MakassarPada Tanggal : 13 Januari 2020
K E T U A,
JAMRES SARAAN, S.H., M.H.NIP. 19640816 199103 1 003
JADWAL RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS (ZI) PTUN MAKASSAR
TAHUN 2020
No. PROGRAM INDIKATOR TARGET KEGIATAN
WAKTU PELAKSANAAN KEGIATAN 2020 KET
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGU SEP OKT NOV DES
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1. PencanangankesiapanpembangunanZonaIntegritas diPTUNMakassar
PublikasirencanaPembangunanZona Integritasdi PTUNMakassar
Terpublikasinyakesiapan PTUNMakassar dalamPembangunanZona Integritas
1. Ikrar bersamaAparatur PTUNMakassar
V
2. PenandatangananNaskah Ikrar bersama(Naskah Perjanjian)
V
3. PenandatangananPakta Integritasseluruh aparaturPTUN Makassar
V
4. PenandatangananPiagam PencananganPembangunan ZonaIntegritas
V
2. SosialisasiRencanaKerjaPembangunanZonaIntegritas diPTUNMakassar
Kesiapan ASNPTUNMakassarsebagaiwilayahPembangunanZona Integritas
TerwujudnyakesiapanlingkunganPTUN Makassarmenjadi wilayahZona Integritas
1. PenyampaikanKebijakan KetuaPTUN Makassartentang bataskebolehan danlarangan dalampelaksanaan tugas
V
2. Melakukan sosialisasiPembangunan ZonaIntegritas kepadaseluruh ASNPengadilan melaluirapat bulanan
V V V V V V V V V V V V
3. MewujudkanterciptanyaKomponenPengungkit dibidangManajemenPerubahan
PenyusunanTim Kerja
Tersusunnya TimKerjaPembangunanZona Integritas diPTUN Makassar
1. Menentukan ASN danHakim Pengadilanyang menjadi TimKerja;
V
2. Menetapkan Tim KerjaPembangunan ZonaIntegritas dalambentuk SuratKeputusan KetuaPTUN Makassar;
V
PenyusunanDokumenRencanaPembangunanZona Integritas
TersusunnyaDokumenRencanaPembangunanZona Integritas diPTUN Makassar
1. Menyusun RencanaKerja PembangunanZona Integritas dalambentuk SuratKeputusan KetuaPTUN Makassar;
V
2. Menetapkan RencanaKerja PembangunanZona Integritas dalambentuk SuratKeputusan KetuaPTUN Makassar;
V
3. Mensosialisasikanrencana KerjaPembangunan ZonaIntegritas di PTUNMakassar;
V V V V
Pemantauandan EvaluasiRencanaPembangunanZona Integritas
TerlaksanakanyakegiatanpelaksanaanPembangunanZona Integritas diPTUN Makassar
1. Memantau danmengevaluasiPembangunan ZonaIntegritas;
V V V V V V V V V V V V
2. Menindaklanjuti hasilpemantauan danevaluasi;
V V V V V V V V V V V V
3. Melaporkan hasiltindak lanjutpemantauan danevaluasi;
V V V V V V V V V V V V
PerubahanPola Pikir danBudaya Kerja
Meningkatnyakomitmen, polapikir, dan budayakerja ASN PTUNMakaassar
1. Menjadikan pimpinansebagai role modeldalam pelaksanaanPembangunan ZonaIntegritas;
Setiap saat
2. Menetapkan hakimdan/ atau pegawaisebagai agenperubahan (SK AgenPerubahan);
V
3. MeningkatkanPelayanan TerpaduSatu Pintu (PTSP)
Setiap saat
4. Melibatkan semuaASN PTUN Makassardalam PembangunanZona Integritas;
Setiap saat
5. Pembangunan saranadan prasarana berupauntuk terwujudnyaarea/zonasi steril;
V V V V V V
4. MewujudkanterciptanyaKomponenPengungkit dibidangTatalaksana
ProsedurOperasionalTetap (SOP)KegiatanUtama
Terwujudnyapeta prosespenyelesaiantugas di PTUNMakassar
1. Membuat SOP yangmengacu kepadaproses bisnis di PTUNMakassar;
Setiap saatsesuai usuluankebutuhanorganisasi
2. Menerapkan SOPsecara konsisten; Setiap saat
3. Mengevaluasi SOPdan menindaklanjutihasil evaluasi
Setiap saatsesuai usuluankebutuhanorganisasi
E-Office Meningkatnyapenggunateknologiinformasi dalamprosespenyelenggaraanmanajemen
1. MengoptimalkanPenggunaan AplikasiElektronik PengelolahData Laporan danLayanan dariMahkamah Agung danKementerian terkait
Setiap saat
2. MengoptimalkanPenggunaan AplikasiElektronik MonitoringImplementasi SIPPDirjen Badilmiltun
Setiap saat
3. MengoptimalkanPenggunaan AplikasiElektronik PengelolaData dan LayananInovasi PTUNMakassar
Setiap saat
4. Melakukan monitoringdan evaluasi terhadappemanfaatan teknologiinformasi;
V V V MelaluiHawasbid
KeterbukaanInformasiPublik
Terwujudnyakemudahanmasyarakatuntuk
1. Membuat kebijakantentang keterbukaaninformasi publikdengan adanya PID,meja informasi,
Setiap saat
mendapatkaninformasi dariPTUN Makassar
website, publikasiputusan (DirektoriPutusan), dll;
2. Membuat brosur danbanner tentangketerbukaan informasidi pengadilan kepadapublik termasuk diwebsite;
V V V V V V V V V V V V
3. Memonitoring danmengevaluasipelaksanaan kebijakanketerbukaan informasipublik di PTUNMakassar;
V V V V V V V V V V V V
5. Mewujudkanterciptanyakomponenpengungkit dibidangPenataanSistemManajemenSDM
PerencanaanKebutuhanPegawai yangsesuaiKebutuhanOrganisasi
Meningkatnyaefektifitas SDMAparatur padaPTUN Makassar
1. Membuat rencanakebutuhan pegawai diPTUN Makassar dalamhal rasio denganbeban kerja dankualifikasi pendidikan;
V
2. Membuat analisisbeban kerja pegawai diPTUN Makassar;
Sesuai TPM
Pola MutasiInternal
Meningkatnyaefektifitasmenejemen SDMaparatur PTUNMakassar
1. Melaksanakan mutasiinternal terhadappegawai denganmempertimbangkankompetensi dandiformalkan dengankeputusan.
V
2. Menerapkan kebijakanpola mutasi internalsesuai dengankewenangan KetuaPengadilan
V Sesuai TPM
3. Memonitoring danmengevaluasikebijakan pola rotasiinternal;
V V V V
PengembanganPegawaiBerbasisKompetensi
MeningkatnyaprofesionalismeSDM aparaturPTUN Makassar
1. Mengusulkan aparaturPTUN Makassar untukmengikuti Diklatmaupunpengembangankompetensi nonklasikal;
Dilaksanakansetiap adapermintaanpelatihan
2. Melakukan upayapengembangankompetensi nonklasikal;
Sesuai dengankebutuhanpengembangankompetensi
3. Mengusulkan danmerekomendasikanaparatur PTUNMakassar untukmendapatkansertifikasi di bidangtugas masing-masing;
Mengusulkanbila adapemanggilandiklat
Penetapankinerja individu
Meningkatnyaketaatan yangterukur danakuntabel padaaparatur PTUNMakassar
1. Membuat penilaiankinerja masing-masingaparatur PTUNMakassar;
V
2. Menyesuaikan kinerjaindividu denganindikator kinerjaindividu level diatasnya;
V Setiap Tahun
3. Melakukanpengukuran kinerjaindividu secaraperiodik;
Setiap Bulan
4. Memberikan rewardkepada aparaturberdasarkan penilaiankinerja individu;
V V V V
PenegakanAturanDisiplin/KodeEtik/Kodeperilakupegawai
MeningkatnyaDisiplin SDMaparatur padaPTUN Makassar
1. Membuat absensipegawai denganfingerprint (sidik jari)/face ID dan menginputdata absensi diKomdanas ;
Setiap HariKerja
2. Membuat surat tugasapabila ada aparaturyang dinas luar;
Setiap dinasluar
3. Membuat surat izinapabila ada aparaturyang sengajaterlambat masukkantor dan sengajapulang cepat apabilaada kepentingan yangtidak bisa dihindari;
Setiap izin
Sisteminformasikepegawaian
Meningkatnyatransparasi dankeakuratan datakepegawaianaparatur PTUNMakassar
Memutakhirkan datakepegawaian aparaturPTUN Makassar secaraberkala pada aplikasiSistem InformasiKepegawaian (SIKEP);
Setiap adaperubahan data
6. MewujudkanterciptanyaKomponenPengungkit dibidangAkuntabilitasKinerja
Keterlibatanpimpinan
Meningkatnyakinerja padaaparatur PTUNMakassar
1. Melibatkan pimpinansecara langsung padasaat penyusunanperencanaan
Dilaksakansetiap adapermintaanusulananggaran
2. Melibatkan secaralangsung pimpinanpada saat penyusunanpenetapan kinerja
V
3. Memantau pencapaiankinerja secara berkala V V
Dilaksanakanpada bulanJanuari danbulan Juli
PengelolaanAkuntabilitasKinerja
Meningkatnyaakuntabilitaskinerja aparaturPTUN Makassar
1. Membuat dokumenperencanaan yangberorientasi hasil
Mulai dari bulanOktober 2018sampai denganJanuari 2019
2. Membuat indikatorkinerja yang memilikiSMART
V
3. Menyusun laporankinerja tepat waktuyang memuat tentanginformasi tentangkinerja
Setiap Bulan
4. Mengikutsertakanpelatihan untukmeningkatkankapasitas SDM yangmenanganiakuntabilitas kinerja
Setiap adapermintaanpelatihan
5. Menetapkan aparaturyang telah memilikisertifikat di bidangpengelolaanakuntabilitas kinerja
7. MewujudkanTerciptanyaKomponenPengungkit dibidangPenguatanPengawasan
PengendalianGratifikasi
Terhindarnyapenyalahgunaanwewenang olehaparatur PTUNMakassar
1. Membuat kampanyepublik (publiccampaigin) tentangpengendaliangratifikasi
Setiap saat dantelah dimulaidari Tahun 2018
2. Mengimplementasikanpengendaliangratifikasi di PTUNMakassar
V VDilakukan padabulan Januaridan bulanDesember
PenerapanSistemPengendalianInternPemerintah(SPIP)
Terwujudnyapeningkatanterhadapkehandalanpengelolaankeuangan negaradan status opiniBPK terhadappengelolaankeuangan negara
1. MembangunPengendalian diLingkunganPengadilan TataUsaha NegaraMakassar
V
2. Melakukan penilaianResiko atasPelaksanaanKebijakan di PTUNMakassar
Dilakukan jikaterdapat indikasiresiko
3. Melakukanpengendalian untukmeminimalisir resikoyang telah diidentifikasi
Setiap saat
4. Menginformasikan danmengkomunikasikankepada semuaaparatur PTUNMakassar mengenaiSistem PengendalianIntern
Disampaikansetiap rapatbulanan
Pengaduanmasyarakat
Terwujudnyaaparatur yangbersih danterhindar daripenyalahgunaanwewenang diPTUN Makassar
1. Mengimplementasikankebijakan PengaduanMasyarakat di PTUNMakassar
Setiap Peristiwa
2. Menindaklanjuti hasilpenangananpengaduanmasyarakat
Setiap Peristiwa
3. Melakukan monitoringdan evaluasi ataspenangananpengaduanmasyarakat
Dilaksanakanjika terdapatpengaduan
4. Menindaklanjuti hasilevaluasi ataspenangananpengaduanmasyarakat
Dilaksanakanjika terdapatpengaduan
Whistle-BlowingSystem
Meningkatnyakepatuhanterhadappengelolaankeuangannegara di PTUNMakassar
1. Menerapkan danmempublikasikanWhistle-BlowingSystem di PTUNMakassar
Setiap saat
2. Mengevaluasipenerapan Whistle -Blowing System
Setiap saat
3. Menindaklanjuti hasilevaluasi ataspenerapan Whistle-Blowing System
Setiap adatemuan
PenangananBenturanKepentingan
Meningkatnyaefektifitasterhadappelaksanaantugas dan fungsidi PTUNMakassar
1. Mengindetifikasikanbenturan kepentingandalam tugas fungsiutama
Setiap saat
2. Sosialisasipenanganan benturankepentingan;
Disampaikansetiap rapatbulanan
3. Mengimplementasikanpenanganan benturankepentingan
Dilaksanakanjika terdapatbenturan
4. Melakukan evaluasiatas penangananbenturan kepentingan
Dilakukan jikaterdapatbenturan
5. Menindaklanjuti hasilevaluasi ataspenanganan benturankepentingan
Dilakukan jikaterdapatbenturan
8. MewujudkanterciptanyaKomponenpengungkit dibidangPeningkatanKualitasPelayananPublik
StandarPelayanan
Terwujudnya unitpelayanan yangmemperolehstandarisasipelayananinternasional diPTUN Makassar
1. Membuat kebijakanstandar pelayanan diPTUN Makassar
V
2. Mempublikasikanstandar pelayanan diPTUN Makassar
Telahdilaksanakanmelalui mediaonline maupunoffline
3. Membuat SOP untukpelaksanaan standarpelayanan di PTUNMakassar
SOP terkaittelah tersedia
4. Melakukan reviu danperbaikan atas standarpelayanan dan SOP diPTUN Makassar
V
BudayaPelayananPrima
Terwujudnyapeningkatankualitaspelayanan publiklebih cepat, lebihmurah, dan lebihmudah dijangkaudi PTUNMakassar
1. Mensosialisasikan danmengadakan pelatihanBudaya PelayanaPrima di PTUNMakassar
Disampaikansetiap rapatbulanan
2. Memiliki informasitentang pelayananmudah yang dapat diakses melalui berbagaimedia
Telahdilaksanakanmelalui mediaonline
3. Memiliki sistem rewardand punishment bagipelaksanaan layananserta memberikankonpensasi kepadapenerima layanan bilalayanan tidak sesuaistandar
Telah dibuat
4. Memiliki saranapelayananterpadu/terintegrasi diPTUN Makassar
Telah dibuat
PenilaianKepuasanTerhadapPelayanan
MeningkatnyaIndeks Kepuasanmasyarakatterhadappenyelenggaraanpelayanan publikdi PengadilanTata UsahaNegara
1. Melakukan surveykepuasan masyarakatterhadap pelayanan diPTUN Makassar
Setiap saat /hari kerja
2. Mempublikasikan hasilsurvey kepuasanmasyarakat yang dapatdiakases secaraterbuka
V V V V
3. Menindaklanjuti atashasil survey kepuasanmasyarakat terhadappelayanan di PTUNMakassar
V V V V
9. MewujudkanIndikator HasildibidangPemerintahanyang Bersihdan Bebasdari KKN
Nilai PersepsiKorupsi
Terwujudnyaaparatur PTUNMakassar yangberbasis danBebas KKN
1. MemfasilitasiPelaksanaan surveyeksternal di PTUNMakassar yangdilaksanakan olehinstansi yangberwenang
Telahmemberikanfasilitasiterhapdainstansi terkait
PresentasepenyelesaianTLHP
TerwujudnyapenyelesaiannTindak LanjutHasil Pengaduandi PTUNMakassar
2. Melakukan tindak lanjutatas penyelesaianTindak Lanjut HasilPengaduan di PTUNMakassar
Dilaksanakanjika terdapatpengaduan
10. MewujudkanIndikator Hasildi bidangPeningkatanKualitasPelayananPublik
Nilai Persepsikualitaspelayanan
Meningkatnyakualitaspelayanan publikkepadamasyarakat
Memfasilitasi pelaksanaansurvey eksternal di PTUNMakassar yang akandilaksanakan oleh instansiyang berwenang
Telahmemberikanfasilitasiterhapdainstansi terkait