keputusan pengambilan terapi

17
Keputusan pengambilan terapi

Upload: wilda-sungkar

Post on 25-Dec-2015

2 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

terapi

TRANSCRIPT

Page 1: Keputusan pengambilan terapi

Keputusan pengambilan terapi

Page 2: Keputusan pengambilan terapi

• Diagnosis terapi

Page 3: Keputusan pengambilan terapi

Proses keputusan terapi

• Beberapa hal yang dilakukan:• 1. Intervensi Farmakoterapi

Apakah perlu inetervensi farmakologis/non farmakologis, ada 5 hal yang diperrhatikana. Yang mutlak memerlukan obat, misalnya keadaan-keadaan infeksi bakterial yang serius, hipertensi berat dllb. Yang mungkin memerlukan obat lebih sulit karenaseringkali terjadi karena kekurang-pastian diagnosis maupun patofisiologinya yang masih belum jelas, misalnya rasa sakit di dada yang timbul berulang-ulang dengan gambaran EKG yang normal, hipertensi ringan, dan lain-lain.

Page 4: Keputusan pengambilan terapi

C. Yang mungkin dapat ditolong dengan bantuan obat atau dengan pendekatan non-farmakologik, misalnya obesitas.

d. Yang tidak memerlukan obat, misalnya psikosomatis.

e. Yang tidak dapat tertolong lagi, misalnya stadium akhir keganasan, koma akibat perdarahan intrakranial yang masif, dll

Page 5: Keputusan pengambilan terapi

2. Efek Farmakologik yang Diharapkan3. Pemilihan Jenis Obat

a. Manfaat (benefit) b. Aman (safety) c. Biaya (cost)d. Mute (quality) : Menyangkut soal bioekuivalen dari suatu obat; meskipunmengandung zat berkhasiat sama namun dua atau lebih obat dari buatan pabrik yang berbeda dapat memberikan efek

yang berbeda. Hal ini menyangkut perlakuan dan tata-cara proses pembuatan obat tersebut yang tidak selalu sama pada tiap produsen obat.

Page 6: Keputusan pengambilan terapi

4. Dosis dan Cara Pemberian a. BSO diperhatikanb. Dosis dan frekuensi obatc. Lama pemberian

5. Komunikasi, Informasi dan Edukasi a. Cara pemakaian dan dosis obat,b. Efek samping yang mungkin timbulc. Pasien perlu diberitahu bahwa obat tidak boleh

diberikankepada orang lain (anak, keluarga atau tetangga)

Page 7: Keputusan pengambilan terapi

• 6. Evaluasi– Efek terapi :– Efek samping : – Pemantauan Kadar Obat (Therapeutic Drug Monitoring) :

Untuk obat dengan Indeks Terapeutik yang sempit, pemakaian yang lama, adanya gangguan organ- organ pemetabolisme dan ekskresi, kadar optimal harus tetap dipertahankan agar terhindar dari gejala keracunan dan agar ada korelasi yang

kuat antara konsentrasi obat dalam darah dengan respons terapi yang terjadi

Page 8: Keputusan pengambilan terapi

- – Menghentikan pemberian : - – Penggantian terapi :

- Biasanya dilakukan bila efek terapi yang diharapkan tidakterjadi atau terjadi reaksi efek samping obat yang tidak dapat ditoleransi lagi oleh pasien. Keputusan penggantian terapi ini tidak sederhana karena mempertimbangkan berbagai faktor, a.l. wash-out period dari obat yang akan diganti, adanya fenomena resistensi silang, toleransi silang, (cross-resistance, crosstolerance) dari obat yang sejenis atau sekelas

Page 9: Keputusan pengambilan terapi

PEMILIHAN PENGOBATAN SECARA RASIONAL

• Di dasarkan pada:– 1. Diagnosis yang tepat. – 2. Data (anamnesis, gejala dan tanda klinis,

pemeriksaan penunjang lainnya dan laboratorium) yang cukup dan akurat dihubungkan dengan patofisiologi penyakit.

– 3. Pengetahuan tentang farmakologi dan biokimiawi dari obat dan metabolitnya serta sifat farmakokinetik ōbat tersebut baik pada orang sehat atau sakit.

Page 10: Keputusan pengambilan terapi

- 4. Kemampuan untuk menterjemahkan pengetahuan di atas dengan situasi klinis yang dihadapi.

- 5. Prakiraan efek obat yang terjadi berhubungan dengan patofisiologi dan farmakologi obat.

-6 Perencanaan melakukan pengukuran-pengukuran untuk memantau efikasi dan efek samping yang mungkin terjadi

Page 11: Keputusan pengambilan terapi

• Pemberian obat rasional harus mempertimbangkan 4T&1W– Tepat indikasi– Tepat obat– Tepat penderita– Tepat dosis– Waspada efek samping obat

Page 12: Keputusan pengambilan terapi

•a. Tepat indikasiTepat indikasi adalah pengobatan didasarkan atas keluhan individual dan hasilpemeriksaan fisik yang akurat baik itu vital sign maupun hasil data laboratorium.Selain itu, pengobatan juga dilakukan sesuai dengan standar medis/panduan klinisatau sesuai dengan penyakit yang dihadapinya (WHO, 1993)

Page 13: Keputusan pengambilan terapi

• b. Tepat penderitaTidak ada kontra indikasi dan kemungkinan efek yang tidak diinginkan (WHO,1993). Beberapa faktor penderita yang perlu mendapat perhatian di antaranya usialanjut, obesitas, diabetes mellitus, malnutrisi, terapi kortikosteroid, inflamasikronis, dan fungsi faal ginja

• • Contoh :- Pemberian sodium dokusat 500 mg

(golongan fecal softener) yang amandan sesuai untuk mengatasi konstipasi pada ibu hamil

Page 14: Keputusan pengambilan terapi

• Tepat obatPemilihan jenis obat harus memenuhi beberapa segi pertimbangan, yakni:– Kemanfaatan dan keamanan obat sudah terbukti secara pasti– Biaya obat paling sesuai untuk alternatif-alternatif obat

dengan manfaat dankeamanan yang sama dan paling terjangkau oleh pasien (affordable)

– Jenis obat yang paling mudah didapat (available).

– Cara pemakaian paling cocok dan paling mudah diikuti pasien.– Sedikit mungkin kombinasi obat atau jumlah jenis obat.

Page 15: Keputusan pengambilan terapi

– Tepat dosisPemberian obat memperhitungkan umur, berat badan dan kronologis penyakitBesarnya dosis untuk terapi antibiotika umumnya dihitung berdasarkan beratbadan (WHO, 1993)

Page 16: Keputusan pengambilan terapi

– Waspada efek samping obatBeri informasi standar tentang kemungkinan efek samping obat dan caramengatasinya. Efek samping adalah efek yang dapat ditimbulkan pada dosisterapeutik. Efek samping yang dapat diantisipasi perlu dicegah atau ditanganidengan tepat.

Page 17: Keputusan pengambilan terapi