keragaman dan kesetaraan

27
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam paham multikulturalisme, kesederajadan, dan atau kesetaraan sangat dihargai untuk semua budaya yang ada dalam masyarakat. Paham ini sebetulnya merupakan bentuk akomodasi dari budaya arus utama (besar) terhadap munculnya budaya-budaya kecil yang datang dari berbagai kelompok. Itulah sebabnya, penting sekarang ini membahas keragaman dan kesetaraan dalam hidup manusia. Adanya perbedaan-perbedaan dalam berbagai bidang, terutama suku bangsa dan ras, agama dan keyakinan, ideologi, adat kesopanan, serta situasi ekonomi dalam masyarakat menjadi sesuatu yang dapat memunculkan konflik diantara masyarakat itu, dalam perbedaan dan keragaman yang ada itu, manusia tetap memiliki satu kedudukan yang sama dan satu tingkatan hierarki yang secara tidak langsung membuat masyarakat hidup rukun dan berdampingan. 1

Upload: yuniar-susilo-wati

Post on 17-Feb-2016

223 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Keragaman Dan Kesetaraan

TRANSCRIPT

Page 1: Keragaman Dan Kesetaraan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.  Latar Belakang

Dalam paham multikulturalisme, kesederajadan, dan atau kesetaraan sangat

dihargai untuk semua budaya yang ada dalam masyarakat. Paham ini sebetulnya

merupakan bentuk akomodasi dari budaya arus utama (besar) terhadap munculnya

budaya-budaya kecil yang datang dari berbagai kelompok. Itulah sebabnya, penting

sekarang ini membahas keragaman dan kesetaraan dalam hidup manusia.            

Adanya perbedaan-perbedaan dalam berbagai bidang, terutama suku bangsa

dan ras, agama dan keyakinan, ideologi, adat kesopanan, serta situasi ekonomi dalam

masyarakat menjadi sesuatu yang dapat memunculkan konflik diantara masyarakat

itu, dalam perbedaan dan keragaman yang ada itu, manusia tetap memiliki satu

kedudukan yang sama dan satu tingkatan hierarki yang secara tidak langsung

membuat masyarakat hidup rukun dan berdampingan.

Suku bangsa yang menempati wilayah Indonesia dari Sabang sampai Merauke

sangat beragam. Sedangkan perbedaan ras muncul karena adanya pengelompokan

besar manusia yang memiliki ciri-ciri biologis lahiriah yang sama seperti rambut,

warna kulit, ukuran-ukuran tubuh, mata, ukuran kepala, dan lain sebagainya.

Masyarakat kita berada di golongan tingkat ekonomi menengah kebawah serta

merupakan masyarakat yang majemuk dengan bermacam tingkat, pangkat, dan strata

sosial yang hierarkis. Hal ini tentu saja menjadi sebuah pemicu adanya kesenjangan

yang tak dapat dihindari lagi.

1

Page 2: Keragaman Dan Kesetaraan

Perkembangan pembangunan yang terjadi dalam dua dekade terakhir di

Indonesia menjadikan pertemuan antar orang dari berbagai kelompok suku dan

budaya sangat mudah terjadi. Hal itu tentu saja akan menimbulkan banyak goncangan

dan persoalan. Karena itu sebelum menjadi sebuah konflik yang keras, Indonesia

sudah selayaknya mempersiapkan  masyarakatnya mengenai adanya keragaman.

Keragaman itu supaya menghasilkan manfaat besar harus diletakkan dalam bingkai

kebersamaan dan kesetaraan. Namun, sebelum membahas mengenai bagaimana

memahami keragaman dan kesetaraan dan juga bagaimana mengelola keragaman

yang ada dengan segala persoalan dan tantangannya, pembahasan akan dimulai

dengan memusatkan perhatian pada manusia itu sendiri.

Dalam perkembangan konteks kehidupan bermasyarakat yang terjadi secara

cepat dan dramatis seringkali muncul ketegangan antara individualitas dan sosialitas.

Bagaimana seorang manusia yang senantiasa berusaha mencari identitas diri harus

melakukan akomodasi terhadap masyarakatnya yang juga terus berubah. Manusia

baik sebagai pribadi maupun sebagai bagian dari masyarakat dikitari oleh berbagai

hal yang menjadikannya selalu berada dalam ketegangan antara diri sendiri dan orang

lain. Praktis komunikasi, sejarah yang melingkupinya, keberadaan orang lain, konsep

mengenai masalalu, mas kini, dan mas depan juga merupakan hal-hal yang terus perlu

dipertimbangkan ketika manusia menjalani hidupnya, baik sebagai individu maupun

sebagai bagian dari sebuah masyarakat.

2

Page 3: Keragaman Dan Kesetaraan

1.2 Rumusan Masalah                                                            

1. Apa pengertian keragaman dan kesetaraan?

2. Apa makna keragaman dan kesetaraan?

3. Bagaimana Problematika Keragaman dan Solusinya dalam Kehidupan

Masyarakat?

1.3  Tujuan

Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan di

Bidang Ilmu Sosial Budaya Dasar dan menambah pemahaman tentang kemajemukan

diharapkan bermanfaat bagi kita semua.

3

Page 4: Keragaman Dan Kesetaraan

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Keragaman dan Kesetaraan

1. Pengertian Keragaman

Keragaman berasal dari kata ragam. Keragaman adalah suatu  kondisi dalam

masyarakat dimana terdapat perbedaaan – perbedaan dalam berbagai bidang terutama

suku, bangsa, ras, agama, ideologi, dan budaya. Keragaman dalam masyarakat adalah

sebuah keadaaan yang menunjukkan perbedaan yang cukup banyak macam atau

jenisnya dalam masyarakat.

Ada tiga macam istilah yang digunakan untuk menggambarkan masyarakat yang

majemuk yang terdiri dari ras, agama, bahasa dan budaya yang berbeda yaitu :

Pluralitas adalah mengendalikan hal-hal yang lebih dari satu (many).

Heterogen adalah menunjukan bahwa keberadaan yang lebih dari satu itu

berdeda-beda, macam-macam dan bahkan tidak dapat di samakaan.

Multikultural adalah inti dari multikulturalisme adalah kesediaan menerima

kelompok lain secara sama sebagai kesatuan tanpa memperdulikan perbedaan

budaya, etnik, genger, bahasa maupun agama. Multikuturalisme memberikan

penegasan bahwa dengan segals perbedaannya itu mereka itu adalah sama di

ruang publik, menekankan pengakuan dan penghargaan pada perbedaan.

4

Page 5: Keragaman Dan Kesetaraan

Ada banyak cara mengelola keragaman antara lain yang dapat di lakukan yaitu :

1. Untuk mendekonstruksi stereotip dan prasangka terhadap identitas lain

2. Untuk mengenal dan berteman dengan sebanyak mungkin orang dengan

identitas yang berbeda dan bukan sebatas kenal nama dan wajah tetapi

mengenali latar belakang, karakter, ekspetasi, ddl.

3. Untuk mengembangkan ikatan-ikatan (pertemanan,bisnis,dll) bersifat inklusif

dan lintas identitas, bukan yang bersifat eksklusif.

4. Untuk mempelajari ritual dan falsafah identitaslain

Keragaman ini memiliki makna sebagai suatu kondisi dalam masyarakat dimana

terdapat perbedaan-perbedaan dalam bidang, terutama suku bangsa dan ras,agama

dan keyakinan, ideologi, adat kesopanan serta situasi ekonomi. Sedangkan

kesederajan memiliki makna sebagi suatu kondisi dimana dalam perbedaan dan

keragaman yang dimiliki ada pada manusia tetap memiliki suatu kedudukan yang

sama dan satu tingkatan hirarki.

Unsur-unsur keragaman dalam masyarakat :

1. Etnik dan suku bangsa

F. Baart (1988) menyatakan bahwa suatu kelompok masyarakat yang

sebagian besar secara biologis mampu berkembang baik dan bertahan,

mempunyai nilai budaya sama dan sadar akan kebersamaan dalam bentuk

budaya, membentuk jaringan komunikasi dan interaksi sendiri dan

menentukan sendiri ciri kelompok lain dan dapat dibedakan dari kelompok

5

Page 6: Keragaman Dan Kesetaraan

populsi lain. Berdasarkan klasifikasi etnik secara rasional, bangsa Indonesia

adalah heterogen. Kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks yang

didalamnya terkandung ilmu pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral,

hukum, adat-istiadat, dan kemampuan lain serta kebiasaan yang di dapat oleh

manusia sebagai anggota masyarakat.

2. Ras

Ras adalah perbedaan manusia menurut atau berdasarkan ciri fisik biologis.

Karakteristik biologis pada umumnya manusia dikelompokan dalam berbagai

ras yang mana manunsia dibedakan menurut bentuk wajah, rambut, tinggi

badan, warna kulit, mata, hidung, dan karakteristik fisik lainnya.

3. Agama dan Keyakinan

Mengandung arti ikatan yang harus dipegang dan dipatuhi manusia. Ikatan

yang dimaksud berasal dari suatu kekuatan yang lebih tinggi dari manusia

sebagai kekuatan gaib yang tak dapat di tangkap dengan panca indra. Dalam

praktiknya fungsi agama dalam masyarakat adalah sebagai penyelamat,

perdamaian, sosial kontrol, pemupuk rasa soliaritas, transformatif (membawa

perubahan), kreatif dan agama berfungsi sebagai sublimatif (perubahan ke

tingkat yang lebih baik).

4. Ideologi dan Politik

Ideologi adalah istilah umum bagi sebuah gagasan yang berpengaruh kuat

terhadap tingka laku dalam situasi khusus karena meruakan kaitan antara

tindakan dan kepercayaan yang fundamental. Fungsi ideplogi yaitu untuk

memperkuat landasan moral dalam suatu tindakan. Sedangkan politik

6

Page 7: Keragaman Dan Kesetaraan

bermakna usaha dalam menegakkan ketertiban sosial. Adanya banyak partai

di indonesia merupakan bukti keragaman dalam hal ideologi dan politk,

walaupun pada dasarnya indonesia hanya mengakui pacasila sebagi ideologi

satu-satunya.

5. Tatakrama

Tatakrama dalam bahasa jawa berarti adat sopan santun dan basa basi , pada

dasarnya ialah segala tindakan, prilaku, adat-istiadat, tegur sapa, ucap dan

cakap sesuai kaidah norma tertentu.Tatakrama berfungsi mengikat masyarakat

masyarakat tersebut, sedangkan kesopanan berasal dari masyarakat itu sendiri

yang dapat menilai baik dan buruknya sikap lahir dan tingkah laku manusia.

6. Kesenjangan Ekonomi

Bagi sebagian negara berkembang, perekonomian akan menjadi salah satu

perhatian yang terus ditingkatkan. Namun umumnya, masyarakat kita berada

di golongan tingkat ekonomi menengah kebawah. Hal ini tentu saja menjadi

sebuah pemicu adanya kesenjangan yang tak dapat dihindari lagi.

7. Kesenjangan Sosial

Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk dengan

bermacam tingkat, pangkat, dan strata sosial yang hierarkis. Hal ini dapat

terlihat dan dirasakan dengan jelas yaitu adanya penggolongan orang

berdasarkan kasta. Hal inilah yang dapat menimbulkan kesenjangan sosial

yang tidak saja dapat menyakitkan, namun juga membahayakan bagi

7

Page 8: Keragaman Dan Kesetaraan

kerukunan masyarakat. Tak hanya itu, bahkan bisa menjadi sebuah pemicu

perang antar etnis atau suku

2. Pengertian Kesetaraan

Kesetaraan berasal dari kata setara atau sederajat. Kesetaraan atau

kesederajatan menunjukkan adanya tingkatan yang sama, kedudukan yang sama,

tidak lebih tinggi atau tidak lebih rendah antara satu sama lain. Kesetaraan merupakan

suatu kondisi dimana dalam perbedaan dan keragaman yang ada manusia tetap

memiliki suatu kedudukan yang sama dan satu tingkatan hierarki. Termasuk

perlakuan yang sama dalam bidang apapun tanpa membedakan jenis kelamin,

keturunan, kekayaan, suku bangsa, daan lainnya. Dalam pandangan Islam, kedudukan

manusia itu sama dalam segala hal, dan yang paling mulia kedudukannya dimata

Tuhan, adalah didasarkan pada ketaqwaannya dan keimananya. Konsep kesetaraan

lebih mengacu pada bagaimana perbedaan yang ada harus hidup serasi dan selaras,

tanpa harus meninggalkan identitas perbedaan yang ada pada masing-masing individu

tersebut.

Tuntutan kesetaraan mungkin belum beberapa abad terakhir ini di mulai oleh

manusia. Tentunya seruan dengan suara kecil malah yang hampir tidak terdengar,

pada ribuan tahun yang lalu sudah ada. Tingkatannya rakyat jelata, tetapi

berkeinginan agar menjadi sepadan dengan para bangsawan, dengan para orang kaya

serta berkuasa bahkan menjadi anggota kalangan Sang Baginda Raja. Kalau kita mau

memikirkan masak-masak keinginan untuk setara itu, biasanya dan selalu datang dari

8

Page 9: Keragaman Dan Kesetaraan

pihak yang kurang beruntung untuk menyamai kaum yang sedang atau sudah

beruntung.

Indikator kesedarajatan adalah sebagai berikut :

 a. Adanya persamaan derajat dilihat dari agama, suku bangsa, ras, gender, dan golongan

 b. Adanya persamaan hak dari segi pendidikan, pekerjaan, dan kehidupan yang layak.

 c. Adanya persamaan kewajiban sebagai hamba Tuhan, individu, dan anggota

masyarakat.

Problema yang terjadi dalam kehidupan, umumnya adalah munculnya sikap dan

perilaku untuk tidak mengakui adanya persamaan derajat, hak, dan kewajiban anatr

manusia atau antar warga. Perilaku yang membeda-bedakan orang disebut

diskriminasi.

2.2 Makna Keragaman dan Kesetaraan

1. Makna Keragaman

Keragaman menunjukkan adanya banyak macam atau banyak jenis. Keragaman

manusia dimaksudkan bahwa setiap manusia memiliki perbedaan. Perbedaan itu ada

karena manusia adalah makhluk individu yang setiap individu memiliki ciri-ciri khas

tersendiri. Perbedaan itu terutama ditinjau dari sifat-sifat pribadi, misalnya sikap,

watak, kelakuan, temperamen, dan hasrat.

Selain makhluk individu, manusia juga makhluk sosial yang membentuk

kelompok persekutuan hidup. Tiap kelompok persekutuan hidup juga beragam.

Masyarakat sebagai persekutuan hidup itu berbeda dan beragam karena ada

perbedaan, misalnya dalam ras, suku, agama, budaya, ekonomi, status sosial, jenis

9

Page 10: Keragaman Dan Kesetaraan

kelamin. Hal-hal demikian dikatakan sebagai unsur-unsur yang membentuk

keragaman dalam masyarakat. Konsep keragaman mengandaikan adanya hal-hal 

yang lebih dari satu, keragaman menunjukan bahwa keberadaan yang lebih dari satu

itu berbeda-beda, heterogen bahkan tidak bisa disamakan.

2. Makna Kesetaraan

Kesetaraan manusia bermakna bahwa manusia sebagai mahluk tuhan

memiliki tingkat atau kedudukan yang sama. Tingkatan atau kedudukan yang sama

yang bersumber dari pandangan bahwa semua manusia tanpa dibedakan adalah

diciptakan dengan kedudukan yang sama yaitu sebagai makhluk mulia dan tinggi

derajatnya dibanding makhluk lain, dihadapan Tuhan , semua manusia adalah sama

derajat, kedudukan atau tingkatannya. yang membedakannya adalah tingkat

ketaqwaan manusia tersebut terhadap Tuhan.

Kesetaraan atau kesederajatan tidak sekedar bermakna adanya persamaan

kedudukan manusia. Kesederajatan adalah suatu sikap mengakui adanya persamaan

derajat, persamaan hak, dan persamaan kewajiban sebagai sesama manusia.

2.3 Problematika Keragaman dan Kesetaraan Serta Solusinya

dalam Kehidupan Masyarakat

1. Problematika Keragaman Serta Solusinya Dalam Kehidupan

Keragaman masyarakat adalah suatu kenyataan sekaligus kekayaan dari bangsa.

10

Page 11: Keragaman Dan Kesetaraan

Van De Berghe menjelaskan bahwa masyarakat majemuk atau masyarakat yang

beragam selalu memiliki sifat-sifat dasar sebagai berikut :

a. Terjadinya segmentasi ke dalam kelompok yang sering kali memiliki

kebudayaan yang berbeda.

b. Memiliki struktur social yang terbagi-bagi ke dalam lembaga-lembaga

yang bersifat nonkomplementer.

c. Kurang mengembangkan consensus diantara para anggota masyarakat

tentang nilai-nilai social yang bersifa dasar.

d. Secara relative, sering kali terjadi konflik diantara kelompok yang satu

dengan yang lain.

e. Secara relative, integrasi social tumbuh diatas paksaan dan saling

ketergantungan di dalam bidang ekonomi.

f. Adanya dominasi politik oleh suatu kelompok terhadap kelompok yang

lain.

Keragaman budaya daerah memang memperkaya khazanah budaya dan menjadi

modal yang berharga untuk membangun Indonesia yang multikultural. Tetapi,

kondisi aneka budaya itu sangat berpotensi memecah belah dan menjadi lahan

subur bagi konflik dan kecemburuan sosial.

Konflik atau pertentangan sebenarnya terdiri atas dua fase, yaitu fase

disharmoni dan fase disintegrasi. Disharmoni menunjuk pada adanya perbedaan

tentang tujuan, nilai, norma, dan tindakan antarkelompok. Disintegrasi merupakan

fase dimana sudah tidak dapat lagi disatukan pandangan, nilai, norma, dan

tindakan kelompok yang menyebabkan pertentangan antar kelompok.

11

Page 12: Keragaman Dan Kesetaraan

Salah satu hal penting dalam meningkatkan pemahaman antarbudaya dan

masyarakat ini adalah sedapat mungkin dihilangkan penyakit-penyakit budaya.

Penyakit budaya tersebut adalah etnosentrisme stereotip, prasangka, rasisme,

diskriminasi, dan scape goating.

Etnosentrisme atau sikap etnosentris diartikan sebagai suatu kecenderungan yang

melihat nilai atu norma kebudayaan sendiri sebagai suatu yang mutlak sereta

menggunakannya sebagai tolok ukur kebudayaan lain. Etnosentrisme adalah

kecenderungan untuk menetapkan semua norma dan nilai budaya orang lain

dengan standar budayanya sendiri.

Stereotip adalah pemberian tertentu terhadap seseorang berdasarkan kategori yang

bersifat subjektif. Pemberian sifat itu bisa positif maupun negatif. Allan G

Johnson menegaskan bahwa stereotip adalah keyakinan seseorang untuk

menggeneralisasikan sifat-sifat tertentu yang cenderung negatif tentang orang lain

karena dipengaruhi oelh pengetahuan dan pengalaman tertentu. Keyakinan ini

menimbulkan penilaian yang cenderung negatif atau bahkan merendahkan

kelompok lain. Yang termasuk problematika yang perlu diatasi adalah stereotip

yang negatif atau memandang rendah kelompok lain. Konsep stereotip ini dalam

bentuk lain disebut stigma atau cacat. Stigmatisasi oleh sekelompok orang kepada

kelompok lain cenderung negatif.

Hal-hal yang dapat dilakukan untuk memperkecil masalah yang diakibatkan oleh

pengaruh negatif dari keragaman, yaitu :

1. Semangat religious

2. Semangat nasionalisme

12

Page 13: Keragaman Dan Kesetaraan

3. Semangat pluralisme

4. Semangat humanism

5. Dialaog antar umat beragama

6. Membangun suatu pola komunikasi untuk interaksi maupun konfigurasi

hubungan antaragama, media massa, dan harmonisasi dunia.

2. Problem Kesetaraan serta Solusinya dalam Kehidupan

Kesederajatan atau kesetaraan adalah suatu sikap untuk mengakui adanya

persamaan derajat, hak, dan kewajiban sebagai sesame manusia. Indikator

kesedarajatan adalah sebagai berikut :

a. Adanya persamaan derajat dilihat dari agama, suku bangsa, ras, gender,

dan golongan

b. Adanya persamaan hak dari segi pendidikan, pekerjaan, dan kehidupan

yang layak.

c. Adanya persamaan kewajiban sebagai hamba Tuhan, individu, dan

anggota masyarakat.

Problema yang terjadi dalam kehidupan, umumnya adalah munculnya sikap dan

perilaku untuk tidak mengakui adanya persamaan derajat, hak, dan kewajiban

antar manusia atau antar warga. Perilaku yang membeda-bedakan orang disebut

diskriminasi.

Undang-undang No. 39 Tahun 1999 tentang HAM menyatakan bahwa

diskriminasi adalah setiap pembatasan, pelecehan, yang langsung ataupun tak

langsung didasarkan pada pembedaan manusia atas dasar agama, suku, ras, etnik,

13

Page 14: Keragaman Dan Kesetaraan

kelompok, golongan, status sosial, status ekonomi, jenis kelamin, bahasa, dan

keyakinan politik, yang berakibat pada pengurangan, penyimpangan, atau

penghapusan pengakuan, pelaksanaan, atau penggunaan HAM dan kebebasan

dasar dalam kehidupan baik individu maupun kolektif dalam bidang politik,

ekonomi, hokum, social, budaya, dan aspek kehidupan lainnya.

Program pembangunan jangka menengah nasional (RPJMM) 2004-2009

memasukkan program penghapusan diskriminasi dalam berbagai bentuk sebagai

program pembangunan bangsa. Berkaitan dengan ini, arah kebijakan yang diambil

adalah sebagai berikut :

a. Meningkatkan upaya penghapusan segala bentuk diskriminasi termasuk

ketidakadilan gender bahwa setiap warga negara memiliki kedudukan

yang sama dihadapan hukum tanpa terkecuali.

b. Menerapkan hukum dengan adil melalui perbaikan system hokum yang

professional, bersih, dan berwibawa.

Faktor penyebab diskriminasi adalah;

1. Persaingan yang ketat dalam kehidupan, permasalahan ekonomi, tekanan

dan intimidasi.

2. Ketidak berdayaan golongan miskin.

Penghapusan diskriminasi dilakukan melalui pembuatan peraturan perundang-

undangan yang anti diskriminitif serta pengimplementasiannya di lapangan.

Contohnya adalah Undang-undang No. 7 Tahun 1984 tentang Ratifikasi atas

Konvensi Internasional tentang Penghapusan Segala Bentuk Dikriminasi

Terhadap Perempuan. Contoh lain adalah dengan diberlakukannya Undang-

14

Page 15: Keragaman Dan Kesetaraan

Undang Nomor 29 Tahun 1999 yang merupakan ratifikasi atau Konvensi

Internasional tentang Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Rasial.

Pada tataran operasional, upaya mewujudkan persamaan di depan hokum dan

penghapusan diskriminasi rasial antara lain ditandai dengan penghapusan Surat

Bukti Kewarganegaraan Republik Indonesia (SBKRI) melalui Keputusan

Presiden No. 56 Tahun 1996 dan Instruksi Presiden No. 4 Tahun 1999.

Untuk mencegah terjadinya perilaku diskriminatif dalam rumah tangga, antara

lain telah ditetapkan Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan

Anak dan Undang-Undang Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam

Rumah Tangga (KDRT).

15

Page 16: Keragaman Dan Kesetaraan

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Keragaman adalah suatu kondisi dalam masyarakat di mana terdapat

perbedaan-perbedaan dalam berbagai bidang, terutama suku bangsa dan ras,

agama dan keyakinan, ideologi, adat kesopanan, serta situasi ekonomi.

Kesetaraan adalah suatu kondisi di mana dalam perbedaan dan keragaman

yang ada manusia tetap memiliki satu kedudukan yang sama dan satu

tingkatan hierarki.

Unsur-unsur Keragaman dalam Masyarakat Indonesia yaitu Suku Bangsa dan

Ras, Agama dan Keyakinan, Ideologi dan Politik, Tata Krama, Kesenjangan

Ekonomi serta Kesenjangan Sosial

3.2 Saran

Perbedaan itu ada karena manusia adalah makhluk individu yang

setiap individu memiliki ciri-ciri khas sendiri tapi dari perbedaan tersebut kita harus

bisa salig menghargai satu sama lain agar terjadi hubungan yang baik. Dan

berpegangan pada lambang Bhineka Tunggal Ika untuk mencapai tujuan bersama

dalam menjalin suatu hubungan dengan individu lainnya . Dalam hubungan ini,

pengukuhan ide Bhineka Tunggal Ika yang dirumuskan dalam wawasan Nusantara

16

Page 17: Keragaman Dan Kesetaraan

dengan menekankan pada aspek persatuan di segala bidang merupakan tindakan yang

positif. Namun tentu saja makna Bhineka Tunggal Ika harus benar-benar dipahami

dan menjadi sebuah pedoman dalam berbangsa dan bernegara.

17

Page 18: Keragaman Dan Kesetaraan

DAFTAR PUSTAKA

Murniati. 2013. “Problematika Keragaman dan Kesetaraan Serta Solusinya dalam

Kehidupan Bermasyarakat” (online), (http://murniatisri33.blogspot.com/2013/11/v-

behaviorurldefaultvmlo.html, diakses tanggal 12 Maret 2014)

Ridwan. 2011. “Manusia Keragaman dan Kesetaraan” (online),

(http://ridwandansiswo.wordpress.com/2011/11/25/manusia-keragaman-dan-

kesetaraan/, diakses tanggal 12 Maret 2014)

18