keratokonjungtivitis sika
TRANSCRIPT
DEFINISI DAN EPIDEMIOLOGI Kornea dan
konjungtiva Penurunan fungsi air
mata
10-30% penduduk dunia
75% diatas umur 65 tahun
>> wanita
PATOGENESIS Dry eye syndrome terjadi akibat beberapa
hal, antara lain : Penurunan kadar lactoferin dalam air mata dan
EGF Peningkatan AQP-5 protein in acinar cell lacrimar
gland yang mengakibatkan protein leakage dan infiltrasi limfost
Peningkatan cytokine pro inflammation epitel konjungtiva (IL 1, IL 6)
Glycoprotein imbalance dalam tear film sehingga mengakibatkan peningkatan asam sialic
GEJALA KLINIS Mata terasa tidak nyaman, seperti iritasi Perih Berair Seperti ada pasir Lengket Gatal Merah Pegal Cepat merasa mengantuk Cepat lelah Penurunan tajam penglihatan
UJI DIAGNOSTIK DRY EYE SYNDROME Schirmer test TFBUT Ferning test Pewarnaan Pemeriksaan kadar
lisozim, osmolaritas dan lactoferin
HASIL TEST FERNING
gambaran daun pakis baik serta
banyak
gambaran daun pakis
mulai berkurang tapi masih
baik
gambaran daun pakis mulai tidak berbentuk, masih ada sebagian kecil yang berbentuk
pakis
gambaran daun pakis
tidak terbentuk
sama sekali
FLUORESCEIN TEST Defek epitel kornea
terlihat hijau dengan sinar biru setelah pemberian fluorescein.
ROSE BENGAL TEST Rose bengal test
akan memulas sel-sel epitel non vital yang mengering dari konjungtiva dan sedikit dari kornea.
PENATALAKSANAAN
Tear Supplementation: Lubricants
Tear Retention
Tear Stimulation: Secretagogues
Biological Tear Substitutes
• serum darah penderita
Anti-inlammatory therapy
• Cyclosporine
• Corticosteroids
• Tetrasiklin
Vitamin A dan Mucolytic Agents
• N-acetylcysteine drops 10% (Mucomyst)
Tindakan operatif
• Amnion membrane transplantation
• Limbal allograft
• Lateral Tarsorrhapy