kesehatan ternak unggas
TRANSCRIPT
KESEHATAN TERNAK UNGGAS
Ilmu Kesehatan TernakBy drh. Siti Susanti Ph.D
Program Studi Peternakan
SIFAT BUDIDAYA AYAM RAS
Dipelihara dalam skala usaha: kecil - Industri, ( sehingga ayam hidup dalam komonitas / jml banyak)
Manajemen zooteknis (kandang, pakan, cara pemeliharaan): sederhana – modern.
Pemeliharaan kesehatan (Biosecurity dan Vaksinasi): belum dilakukan – sdh dg baik.
Kejadian penyakit : sif-nya individual atau peny menular,
Apa itu sehat ?
Daya tahan tubuh
sehat
Agen penyakit di lingkungan
Pencegahan lebih baik dari pada pengobatan
peng
obat
anvaksinasi
biosekuriti
SIFAT PENYAKIT AYAM
Peny menular menyerang ayam sec bersama /pd banyak ayam
Sangat sering terjadi komplikasi (lebih dari satu penyakit)
Waktu penyerangan penyakit sangat spesifik pada umur tertentu, serta terkadang pada kondisi cuaca tertentu
Tindakan vaksinasi adl usaha pencegahan penyakit, ttp terkadang bisa terserang penyakit lagi
TINGKAHLAKU & FISIK AYAM SEHAT
Ayam dlm kondisi sehat akan aktif kesana kemari/ Lincah, tidak menyendiri
Mau makan dan minum (minum tdk terlalu banyak)
Feses lunak berbentuk (bulat panjang) Bernafas dengan tenang Jengger/pial merah muda (lurus/tegak) Pertumbuhan dalam kelompok homogen,
sesuai standart Produktifitasnya/ bertelur/ kenaikan berat
badan sesuai standart
SISTEM KEKEBALAN UNGGAS Berbeda dibandingkan hewan mamalia Sistem kekebalan ayam dibagi 3, yaitu
1. Sistem kekebalan humoral2. Sistem kekebalan selluler3. Sistem kekebalan sekresi (Lokal)
Bursa fabrisius mrpk organ berperan membentuk sistem kekebalan, letaknya di atas anus, berbentuk bulatan, apabila dibuka seperti bunga mekar
Organ ini makin dewasa kelamin akan makin mengecil dan hilang. Dapat ditemukan hingga umur unggas 6 bulan, ttp kadang telah hilang,krn dipengaruhi oleh hr reproduksi.Bursa fabrisius mrpk organ berkumpulnya pematangan sebagian besar sel limfosit B, Sel Limfosit B apabila sdh matang akan bertemu dg Antigen (Vaksin) akan teraktifasi dan membentuk antibody sbg tanggap kebal. Sel limfosit B juga sedikit diproduksi di Tymus dan Limpa.
SEL – SEL T SEL SEL B
Tempat pembentukan
Thymus Bursa fabrisius
Bahan yg dihasilkan
Lymphokines Immunoglobulin
Fungsi Utama Kekebalan selluler
Kekebalan Humoral & lokal
Distribusi /lokasi Limpa
50% 50%
Kl Harderin 20 80Cecal tonsil 50 50Darah tepi 70 30
Lokasi Pembentukan Sel kekebalan dan Sifat
PENYAKIT UTAMA PADA AYAM
Tetelo atau Newcastle Disease (ND)Flu burung atau Avian Influenza (AI) Gumboro atau Infectious Bursal Disease (IBD)
Ketiga penyakit ini sangat berpengaruh pada ayam kampung, khususnya pada ayam kampung yang dipelihara secara umbaran.
Karena Virus
Tanda tanda: pilek (hidung berair dan tersumbat) mengorok sayap lemas (terkulai) kaki terseret kepala terkulai atau melipat. Ayam muda dapat segera mati Ayam dewasa, kematian biasanya terjadi dua
sampai tiga hari setelah gejala pertama kali terlihat.
Tetelo
Bengkak dan kebiruan pada jengger,pial dan kelopak mata
perdarahan dibawah kulit pada daerah kaki ( tungkai, telapak kaki ) dan bagian badan yang tidak berbulu
keluar cairan dari hidung yang jernih dan kadang-kadang bercampur dengan darah
perdarahan titik pada daerah dada , kaki dan telapak kaki
batuk bersin dan ada suara ngorok produksi telur turun/berhenti bertelur Diare,nafsu makan kurang Kematian sangat tinggi (100%) dalam 2 hari s/d 1
minggu
Flu Burung
Gumboro klinis:diare putih, bulu kusam, ayam sering mematuki bulu di sekitar dubur, peradangan di sekitar dubur, gemetar, lesu, kematian bisa sampai 60 % di awal wabah dan menurun setelah 1 mingguGumboro sub-klinis:Tidak ada gejala yang tampak, terjadi pada ayam usia kurang dari 3 minggu, laju pertambahan BB menurun/FCR tinggi, ukuran bursa fabricius mengecil, rentan terhadap penyakit lainnya
Gumboro
Ayam lesu, mengantuk, nafsu
makan turun, ngorok, diare, bulu
kusut..
Kotoran menempel disekitar dubur,
berwarna putih kental, bercampur asam urat, bag tsb suka dipatukki oleh ayam shg timbul
perdarahan
JAR DI BAWAH KULIT MEMAR
BURSA FABRISIUS BENGKAK
BERCAK DARAH DLM DAGING
PEMBESARAN BURSA
FABRISIUS
BECAK DARAH PD GINJAL ISI AS
URATPERDARAHAN DALAM BURSA
FABRISIUS
Biosekuriti (kebersihan dan kesehatan lingkungan) -> desinfektan
Vaksinasi secara tepat dan teratur
Penanggulangan penyakit karena virus
VAKSIN DAN VAKSINASIVaksin adl: MO dg proses tertentu
dipergunakan sgb perangsang (penggertak) bekerjanya sistem kekebalan pd makluk hidup lain, krn MO tsb (vaksin) bertindak sbg benda asing (antigen)
Dibedakan menjadi dua macam vaksin, yi :1. V. Aktif: Mo yg dipergunakan unt
pembuatannya dlm keadaan “hidup” / aktif2. V. Pasif: Mo yg digunakan mrpk MO dlm
keadaan dimatikan
No V. Aktif V. Inaktif
1 Jml antigen sedikit dpt “berkembang biak”
Jumlah antigennya banyak, krn tdak “ berkembang biak”
2 Dapat terjadi penyebaran virus vaksin
Tidak terjadi
3 Dapat dipergunakan berbagai cara
Penggunaannya dpt disuntik
4 Dapat terjadi kontaminasi
Tidak dapat terkontaminasi
5 Dapat dipengaruhi oleh matermal antibody (kekebalan induk)
Tidak dapat
PERBEDAAN VAKSIN AKTIF DAN INAKTIF
• Pilek (Snot/coryza) • Kolibasilosis • Berak kapur (cholera) • Sesak nafas (Chronic Respiratory
Disease) CRD -> Mycoplasma gallisepticum
Karena Bakteri
Snot(Infectious Coryza, Pilek Ayam)
PENYEBAB : bakteri Hemophilus gallinarum PENULARAN
Melalui kontak langsung antara ayam sakit dengan ayam yang sehat dalam satu kandang.Lewat udara.Lewat peralatan kandang.Makanan dan minuman yang tercemar
menyerang ayam ras pada semua umur, terutama umur 14 minggu dan ayam dewasa.Pilek ayam umumnya timbul di musim penghujan atau ada kaitannya dengan kondisi lingkungan kandang yang dingin dan lembab.
• Pembengkakan dan busung pada muka dan mata.• Rongga hidung mengeluarkan lendir kental yang
lengket dan berbau busuk.• Ayam bersin-bersin dan mengguncangkan kepala untuk
mengeluarkan cairan hidung.• Kelopak matannya menjadi lengket. Nanah pada mata
berbau busuk yang dapat mengerak disekitar lubang hidung dan mengkeju disekitar lubang hidung dan sinus.
• Getah radang dalam trachea dan bronchi dapat menghasilkan bunyi ngorok. Pernapasan cepat.
• Nafsu makan dan minum menurun sehingga terjadi penurunan produksi.
• Bedah bangkai : Busung bawah kulit pada muka dan tulang, radang paru dan radang kantung udara
Gejala klinis
PencegahanAyam yang sakit pilek dipisahkan dari kandang (kelompok) ayam yang sehat.Jangan mencampur ayam yang umurnya berbeda.Kandang dan lingkungan harus selalu dalam keadaan bersih.Usahakan dalam kandang terkena sinar matahari.Perlakuan dalam Pemotongan : Ayam yang sakit pilek dapat dipotong dan dagingnya boleh dikonsumsi.Bangkai ayam yang mati dan sisa pemotongan dibakar atau dikubur.
PengobatanObat kimia yang bisa digunakan antara lain:Sulfatiasol.Sulfadimetoksin.Streptomisin.
COLIBACILLOSIS Disebabkan oleh bakteri Echericia coli (E.coli) Bakteri ini normal hidup dalam saluran
pencernaan (Non patogen), ttp apbl: jmlnya terlalu banyak dan kondisi ternak turun akan berubah menjadi jahat (Patogen)
Bakteri akan sepsis/ masuk ke rongga perut dan dada, menginfeksi organ dalam seperti, usus, hati, jantung dll.
Pencemaran lingkungan air minum dianggap sebagai penyebab utama
KEJADIAN PENYAKIT Serangan E.coli biasa berkomplikasi kejadian
penyakit lain seperti : CRD, ND, kolera dll, Kebanyakan /terutama berkomplikasi dengan
CRD Ayam yg sakit ditandai dengan gejala ngorok,
krn lapisan kantong udara keruh/terinfeksi, perut membesar, mula mula berisi air kemudian berubah menjadi endapat/padatan seperti keju
Pabila krn pencemaran dalam air minum, kejadiannya dapat total seluruh kandang
COLI
Salpingitis. This disorder is observed in the oviducts that have not reached their full development as those in functional maturity.
PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN
Pencegahan : Kurangi kejadian stress pd ayam Perhatikan kondisi kebersihan air minum, sumber
maupun penampungannya Secara berkala berikan pencegahan dengan antibiotik
lewat air minum, cuci rutin tempat minumPengobatan : Pada kondisi awal serangan, masih bisa diberi
antibiotik, tp bila sdh kronis dan berkomplikasi sangat sulit
Pertimbangkan pengobatan apabila ayam sudah bisa dijual
Beri derinfektan pada saluran minum, diberi kaporit tablet atau desinfektan dosis ringan (desinfektan yg dpt terminum)
KOLERA Disebabkan oleh Pasteurella : P.multocida, P.aviseptica,
P.gallinarum. Morbiditas dan Mortalitasnya cukup tinggi Kerugian yang ditimbulkan oleh penyakit ini adalah
kematian ayam, penurunan berat badan dan penurunan produksi telur.
Biasanya menyerang ayam umur 3 bulan keatas (12 mg), dengan masa inkubasi 4-9 hari dan dapat berlangsung secara perakut dan akut (kronis).
Infeksi kolera terjadi setelah ada kontak langsung antara ayam yang peka dengan ayam yang sakit atau karier yang telah sembuh.
Penularan penyakit dpt juga terjadi melalui pencemaran pakan atau air oleh lendir hidung dari ayam yang sakit. Kandang yang penuh sesak, kedinginan, kepayahan, dan sanitasi lingkungan yang jelek dapat menurunkan ketahanan tubuh terhadap infeksi.
Bentuk akut menyebabakan ayam tiba2 mati tanpa ditandai adanya gangguan sebelumnya.
Pada bentuk kronis ditemui adanya ciri : - Conjunctivitis (mata merah) dan kotoran dari
mata. - Daerah muka, jengger dan pial membengkak
berwarna kebiruan dan adanya gangguan pernafasan.
- Feses encer berwarna hijau kekuningan, berlendir dan berbau busuk
- Unggas lumpuh akibat adanya peradangan pada sendi tarsus.
Ayam yang mati karena infeksi kolera biasanya memiliki ciri2 daerah muka menjadi biru kehitaman.
Pada kasus akut akan terlihat pembengkakan limpa dan hati dengan pendarahan berbintik pada organ dalamtermasuk jantung. Pada kasus subakut akan terlihat fokal granulomatosa berwarna kelabu pada hati. Sellulitis kaseosa pada pial dan artritis seropurulen akan terlihat pada kasus kronis.
Pencegahan 1. Sanitasi kandang yang baik 2. Jumlah ayam dalam kandang tidak terlalu padat
3. Litter tidak terlalu kering (berdebu) ataupun terlalu lembab 4. Tidak menempatkan ayam dengan umur berbeda dalam satu petak
Pengobatan Antibiotika yang dapat dipergunakan untuk
pengobatan penyakit ini adalah Streptomisin, Kloramfenikol, Teramisin.
Cronic Respiratorius Disease (CRD)
bakteri Mycoplasma gallisepticum, bakteri Gram (-) berbentuk polimorfik kokoid dan tidak memiliki dinding sel sehingga bakteri ini mudah pecah/mati oleh desinfektan, panas, sinar matahari dan faktor lainnya.
Kemunculannya pun kerap kali diikuti dengan serangan penyakit lainnya, yang salah satunya ialah infeksi bakteri Eschericia coli (penyebab Kolibacillosis). Komplikasi kedua penyakit ini disebut sebagai penyakit CRD kompleks
Sifatnya kronis. Disebut “kronis” karena penyakit ini berlangsung secara terus menerus dalam jangka waktu lama dan sulit untuk disembuhkan
Pada ayam pedaging CRD kompleks sering menyerang di umur 20-28 hari (minggu ke-3 pemeliharaan), sedangkan pada ayam petelur pada umur < 22 minggu
Penularan CRD /kompleks Bisa terjadi baik secara vertikal maupun
horizontal. Secara vertikal dapat melalui induk yang menularkan penyakit melalui telur dan secara horizontal disebarkan dari ayam yang sakit ke ayam yang sehat, baik melalui kontak langsung maupun tidak langsung. Penularan tidak langsung dapat melalui kontak dengan tempat peralatan, tempat makan dan minum, hewan liar/vektor maupun petugas kandang. Ayam muda biasanya memiliki kepekaan yang lebih tinggi terhadap penyakit dibandingkan ayam dewas
Gejala klinis dari CRD kompleks
Pada ayam umur muda (DOC dan pullet) sering terlihat gejala sakit pernapasan, menggigil, kehilangan nafsu makan, penurunan bobot badan dan peningkatan rasio konversi ransum. Anak ayam lebih sering terlihat bergerombol di dekat pemanas brooder. Pada ayam dewasa kadang-kadang terlihat ingus keluar dari hidung dan air mata, sulit bernapas, ngorok, dan bersin
FAKTOR YANG MEMPERCEPAT PENULARAN Secara keilmuan, penyebab CRD kompleks dapat berasal dari induk
(induk yang terserang CRD secara otomatis akan menularkannya ke anak ayam yang dihasilkannya), shg kondisi induk hrs diperktikan kesehatannya
Merebaknya kasus CRD kompleks seringkali disebabkan karena kesalahan tata laksana pemeliharaan. Bahkan, penyakit ini disebut juga sebagai penyakit kesalahan manajemen.
Pada ayam pedaging, pertumbuhan berat badan yang begitu pesat tidak diimbangi dengan perkembangan organ dalam, seperti jantung dan paru-paru. Hal ini mengakibatkan paru-paru dipaksa bekerja keras dalam menyuplai oksigen untuk proses metabolisme tubuh. Akibatnya, organ pernapasan ini menjadi lebih rentan terhadap gangguan. Kondisi ini juga dialami oleh organ pernapasan lainnya, seperti hidung (sinus hidung), trakea dan kantung udara. Pertumbuhan berat badan yang cepat tanpa diikuti dengan perkembangan organ dalam akan memicu munculnya penyakit saluran pernapasan
Kesalahan manajemen brooding, Masa brooding menjadi “pondasi” bagi pertumbuhan ayam pada masa selanjutnya
Tingginya kadar amonia Lemahnya biosecurity Kondisi cuaca yang tidak nyaman, Kandang yang nyaman, yaitu memiliki
suhu 25-28oC dan kelembaban 60-70% akan mendukung produktivitas ayam.
Selaput lendir pada trakea, bengkak dan berwarna
merah
Kantung udara keruh (a) dan berbusa (b).
Perihepatitis dan pericarditis
dosis dan lama pemberian yang tepat -> Mengapa ?? ?????
Pengobatan penyakit karena bakteri