kespro_remaja-jurnal

26
TELA’AH YURIDIS PERLINDUNGAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA TERHADAP TINDAKAN ABORSI Nurul Zuhria Ervan A .PENDAHULUAN Permasalahan remaja kian lama dirasakan kian kompleks dan memprihatin kan. Penanganan masalah ini tidak hanya dilakukan oleh satu lembaga saja akan tetapi perlu kerja sama berbagai pihak yang peduli terhadap permasalahan remaja khususnya di bidang kesehatan reproduksi . Masa remaja merupakan masa transisi yang unik dan ditandai oleh berbagai perubahan fisik, emosi dan psikhis. Masa remaja merupakan masa yang khusus dan penting, karena merupakan periode pematangan organ reproduksi manusia ( Dep Kes,2001: 32 ). Kesehatan reproduksi remaja sulit dipisahkan dari kesehatan remaja secara keseluruhan, karena gangguan kesehatan remaja akan menimbulkan gangguan pula pada sistem reproduksi ( Dep. Kes, 2001:35 ) . Kesehatan reproduksi merupakan masalah yang komleks ( bersifat sistema- tik, multi interpretasi, mudah berkembang, menjadi isu dan sulit diatasi, sehingga diperlukan pendekatan antar disiplin, bahkan transdisiplin ( Supanto,1999: iii ). Remaja merupakan kelompok masyarakat yang berada pada kelompok usia 11.- 24 tahun. Pada masa ini remaja mengalami perubahan –perubahan yang bersifat psikologis, fisik dan fisiologis. Perubahan ini berjalan secara berkesinam- bungan sampai usia dewasa di atas 24 tahun , dengan peningkatan hormonal yag cukup baik yang didiringi dengan perbaikan gizi yang diperoleh, maka terjadi perubahan fungsi dan dorongan seksual yang cukup pesat, namun hal itu belum diikuti oleh perkembangan psikososialnya. Akibatnya, remaja menjadi

Upload: lala-khaulani-uar

Post on 02-Sep-2015

5 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

KUKAN

TRANSCRIPT

TINJAUAN YURIDIS TENTANG ABORSI DAN PERLINDUNGAN HUKUM

TELAAH YURIDIS PERLINDUNGAN KESEHATAN

REPRODUKSI REMAJA TERHADAP TINDAKAN ABORSI Nurul Zuhria Ervan A .PENDAHULUAN

Permasalahan remaja kian lama dirasakan kian kompleks dan memprihatin kan. Penanganan masalah ini tidak hanya dilakukan oleh satu lembaga saja akan tetapi perlu kerja sama berbagai pihak yang peduli terhadap permasalahan remaja khususnya di bidang kesehatan reproduksi . Masa remaja merupakan masa transisi yang unik dan ditandai oleh berbagai perubahan fisik, emosi dan psikhis. Masa remaja merupakan masa yang khusus dan penting, karena merupakan periode pematangan organ reproduksi manusia ( Dep Kes,2001: 32 ). Kesehatan reproduksi remaja sulit dipisahkan dari kesehatan remaja secara keseluruhan, karena gangguan kesehatan remaja akan menimbulkan gangguan pula pada sistem reproduksi ( Dep. Kes, 2001:35 ) .

Kesehatan reproduksi merupakan masalah yang komleks ( bersifat sistema- tik, multi interpretasi, mudah berkembang, menjadi isu dan sulit diatasi, sehingga diperlukan pendekatan antar disiplin, bahkan transdisiplin ( Supanto,1999: iii ).

Remaja merupakan kelompok masyarakat yang berada pada kelompok usia 11.- 24 tahun. Pada masa ini remaja mengalami perubahan perubahan yang bersifat psikologis, fisik dan fisiologis. Perubahan ini berjalan secara berkesinam- bungan sampai usia dewasa di atas 24 tahun , dengan peningkatan hormonal yag cukup baik yang didiringi dengan perbaikan gizi yang diperoleh, maka terjadi perubahan fungsi dan dorongan seksual yang cukup pesat, namun hal itu belum diikuti oleh perkembangan psikososialnya. Akibatnya, remaja menjadi rentan terhadap pengaruh buruk dari luar yang mendorong timbulnya perilaku seksual yang beresiko tinggi. . Pengaruh buruk tersebut berupa informasi-informasi yang salah tentang hubungan seksual aktif, misalnya dari film-film, buku-buku, dan lainnya. Hal tersebut dapat mendorong remaja untuk berperilku seksual aktif ( melakukan hubungan intim sebelum menikah ), yang mempunyai resiko yang merugikan . Resiko tersebut menurut Kinsey et al ( 1953 ) dalam kutipan Budhi Setiawan dan Ester Suryawati ( 1998:i ) dapat berupa : 1.Kehamilan remaja dengan berbagai kosekuensi psikososial seperti putus seko-

lah , rasa rendah diri, kawin muda, dan perceraian dini. , 2.Abortus dengan konsekuensi psikososial seperti rasa bersalah yang berkelebihan, ancaman hukuman pidana, dan sanksi adat/ masyarakat. . . 1. 2. .

3. Penyakit menular seksual 4 Gangguan saluran reproduksi pada masa beriktnya ( tumor ) 5. Berbagai gangguan dan tekanan psikoseksual serta sosial dimasa lanjut yang timbul akibat hubungan seksual remaja pranikah . Adanya berbagai resiko teersebut, maka perlu dan berhak para remaja, perempuan dan laki-laki memperoleh informasi yang tepat dan benar serta perlindungan yang tepat tentang reproduksi remaja, sehingga dapat berperilaku sehat dan menjalani kehidupan seksual yang bertanggung jawab.

B. PEMBAHASAN 1. Kesehatan Reproduksi Kesehatan reproduksi adalah keadaan kesejahteraan fisik, mental dan sosial secara utuh, yang tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan, dalam semua hal yang berkaitan dengan sistem reproduksi, serta fungsi dan prosesnya ( Dep.Kes., 2001:3 ). Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengertian tersebut di atas yaitu ;

a. Pengertian sehat bukan hanya secara fisik, dan bukan pula diartikan secara sempit sebagai tidak adanya penyakit atau kelainan . Sehat juga mencakup aspek sehat mental dan sehat sosial ( perilaku anti sosial adalah perilaku yang secara sosial tidak sehat, demikian pula seorang yang baik apabila tidak mampu menyesuaiakan dirinya dengan lingkungan sosialnya akan mudah terkena penyakit akibat stress ), yang memungkinkan seseorang dapat hidup secara produktif baik ekonomi maupun sosial.( sesu- ai dengan pengertian yang terkandumg dalam UU N0. 23 Tahun 1992 ).

b. Agar proses reproduksi terlaksana dalam keadaan yang sehat seperti yang dimaksudkan, diperkuat persiapan yang cukup lama yang bukan hanya sewaktu sudah menikah atau hamil saja. Persiapan diperlukan sejak pria maupun wanita menginjak remaja atau bukan sejak kecil. Kesehatan yang dijaga secara baik sejak seseorang menginjak masa remaja, akan memungkinkan ia menjalankan fungsi reproduksi dan fungsi sebagai orang tua secara sehat dan bertanggung jawab.

Kesehatan reproduksi mencakup tiga komponen yaitu kemampuan ( abili- ty ), keberhasilan ( succes ), dan keamanan ( safety ). Kemampuan berarti dapat berproduksi, Keberhasilan berarti dapat menghasilkan anak sehat 3.

yang tumbuh dan berkembang . Keamanan berari semua proses reproduksi termasuk hubungan seks, kehamilan, persalinan, kontrasepsi dan abortus, seyo nya bukan merupakan aktivitas yang berbahaya ( Biran .Affandi, 1995 : 1 )

Reproduksi sehat penting untuk mendapatkan keturunan yang didambakan secara benar dan dapat dipertanggung jawabkan .2. Aborsi dan Resiko Terhadap Kesehatan Reproduksi Kehamilam yang tidak diinginkan pada masa remaja dapat memicu terjadinya pengguguran kandungan atau aborsi. Secara psikologis pada saat seseorang mengalami kehamilan di luar nikah, maka ia akan cenderung mengambil jalan keluar seperti menggugurkan kandungan atau aborsi..

Secara medis aborsi adalah berakhirnya/ gugurnya kehamilan sebelum kehamilan mencapai usia 20 minggu, yaitu sebelum janin dapat hidup di luar kandungan secara mandiri ( Suryono Ekotomo dkk, 2001:31 ).

Menurut istilah teknis aborsi adalah upaya peniadaan atau penghentian kehamilan sebelum janin dapat hidup di luar rahim ( S ri Hadipranoto dkk, 1997 : 141 ). Dunia medis membagi aborsi secara umum menjadi dua jenis , sebagaimana dikemukakan Musa Perdanakusuma dalam kutipan Suryono Ekotama ( 2001 :34 ) yaitu:

a. Aborsi spontan ( Abortus Spontaneous ) yaitu abortus yang terjadi dengan sendirinya bukan perbuatan manusia.Dalam bahasa sehari-hari aborsi jenis ini bisa disebut keguguran.

b. Aborsi buatan (Abortus provocatus), yaitu pengguguran kandungan yang dilakukan secara sengaja .Aborsi ini dibedakan lagi menjadi dua golongan 1), Abortus provocatus therapeuticus , yaitu aborsi yang dilakukan dengan sengaja karena alasan medis yang sangat darurat atau jika ada indikasi bahwa kehamilan dapat membahayakan atau mengancam ibu bila kehamilan berlanjut . .

2). Abortus provokatus criminalis, ialah pengguguran kandungan yang dilakukan dengan sengaja tanpa mempunyai alasan kesehatan ( medis), didorong oleh alasan-alasan yang lain dan melawan hukumAborsi spontan biasanya terjadi sebelum kehamilan berumur 12 minggu

( 3 bulan ). Ini terjadi apabila karena penyakit menahun, kelainan saluran reproduksi, atau keadaan patologis lain, yang jelas dalam aborsi jenis pertama ini tidak ada akibat hukum yang terjadi akibat dari gugurnya kandungan , sehingga tidak ada pihak yang dapat mempertanggungjawabkan aborsi jenis inikarena aborsi yang terjadi bukan kehendak/perbuatan manusia . Lain halnya 4.dengan aborsi buatan dapat dikatakan sebagai aborsi yaitu gugurnya kandungan karena perbuatan manusia yang disengaja baik untuk alasan medis maupun aborsi yang ilegal atau kriminal. Tindakan aborsi yang aman dari segi medis jarang menimbulkan bahaya.. Tindakan aborsi aman bila dikerjakan karena indikasi medis ( jika terdapat indikasi bahwa kehamilan dapat membahayakan atau mengancam nyawa ibu apabila kehamilan berlanjut ), dilakukan oleh tenaga ahli yang berpengalaman ( dokter, bidan ) dengan peralatan yang tepat dengan keseterilan tinggi, dan dilakukan sebelum kehamilam berumur 3 bulan . Tindakan aborsi yang tidak aman mengandung resiko yang cukup tinggi, yaitu apabila dilakukan tidak sesuai dengan standar profesi medis, misalnya dengan cara ; penggunaan ramuan peluruh rahim, manipulasi fisik, seperti dengan pijatan pada rahim agar janin terlepas dari rahim, menggunakan alat bantu tradisional yang tidak steril dan berakibat negatif pada rahim. Melakukan aborsi yang tidak aman pada remaja mengandung resiko antara lain ( Budhi Setiawan, Ester Suryawati,2001:13 ):

a. Infeksi alat reproduksi

b. Kemandulan. c,Pendarahan dan gangguan neurologis/sysaraf

d. Tingginya resiko kematian ibu atau anak atau keduanya

e. Robek rahim ( Ruptur Uterus ) f. Fustula Genetal Traumatis ( rusaknya alat reproduksi jalan lahir )g. Resiko Shockh. Kematian.

Kebanyakan pengguguran kandungan /aborsi dilakukan dengan sembunyi-sembunyi dengan cara yang berbahaya, karena secara hukum aborsi buatan tidak diizinkan kecuali atas alasan medis untuk menyelamatkan jiwa ibu.. Aborsi tidak aman dapat menyebabkan berbagai akibat termasuk kematian, maka petugas kesehatan perlu mewaspadai kejadian aborsi yang tidak aman terutama kasus-kasus kehamilan remaja

3.. Pengaturan Aborsi Dalam Hukum Indonesia

,

Perundang-undangan Indonesia mengatur tentang aboarsi dalam dua undang-undang yaitu dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) dan Undang-undang No. 23 tahun 1992 Tentang Kesehatan a.. Aborsi dalam KUHP.

Peraturan tentang aborsi dalam KUHP diatur dalam beberapa ketentuan isi pokok sebagai berikut :

5. 1).Siapapun dengan sengaja mengobati atau mengerjakan suatu perbuatan terhadap seseorang wanita dengan memberitahukan atau menimbulkan pengharapan , bahwa oleh karena itu dapat gugur kandungannya dihukum paling lama empat tahun ( pasal 299 ayat (1) ).

2).Jika kejahatan itu dilakukan dalam menjalankan pekerjaannya, maka dapat dicabut haknya untuk menjalankan pekerjaan itu ( pasal 299 ayat ( 2 ) ).

3).Waniata yang sengaja menggugurkan dan mematikan kandungan, atau menyuruh orang lain melakukannya diancam hukuman penjara paling lama empat tahun ( pasal 346 ). 4). Siapapun yang dengan sengaja melakukan dan membantu pelaksanaan tindakan aborsi diancam hukuman penjara paling lama dua belas tahun , apabila di-lakukan tanpa persetujuan wanita itu sendiri ( pasal 347 ayat ( 1) ), dan apabila tindakan tersebut mengakibatkan kematian, maka diancam hukuman penjara paling lama lima belas tahun ( pasal 347 ayat ( 2) ),

5).Tindakan aborsi yang sengaja dilakuakan dengan persetujuan wanita .diancam hukuman penjara paling lama lima tahun enam bulan ( pasal 348 ayat (1) ), apabila sampai menyebabkan kematian wanita diancam hukuman penjara paling lama tujuh tahun ( pasal 348 ayat (2) ).

6).Dokter, bidan, dan apoteker yang membantu melakukan tindakan aborsi

. seperti yang disebut dalam pasal 347, 348, maka hukuman yang ditentukan dalam pasal tersebut dapat ditambah sepertiganya dan dapat dicabut haknya untuk melekukan pekerjaannya yang telah digunakan melakukan pekerjaan itu ( pasal 349 ). Berdasarkan pasal-pasal tersebut di atas dapat diketahui bahwa pelaku yang terlibat dalam terjdinya kejahatan adalah :

a).Wanita hamil, dapat bertindak sebagai pelaku selain itu juga dapat bertindak sebagai orang yang menyuruh melakukan ( pasal346).

b).Dokter, bidan, apoteker, dukun , tabib, dapat bertindak sebagai pelaku (pasal 299, pasal 347, dan pasal 348 ayat (1)), selain itu juga dapat bertindak sebagai pembantu mekakukan kejahatan aborsi ( pasal 349).

c). Selain itu dimungkinkan trjadi kerja sama antara wanita hamil dan dokter (pasal 348 ayat (1)).

d) Seiring dengan perkembangan zaman ada pihak lain yang terlibat terjadinyakejahatan aborsi yaitu perantara yang menghubungkan wnita hamil dengan dokter atau dukun.. 6 Ketentuan dalam pasal-pasal KUHP tersebut sangat jelas tidak memberikan peluang dilakukan aborsi, jika pemberlakuan ketentuan pasal tersebut mutlak dan tidak ada alasan apapun. Segala bentuk tindakan aborsi dilarang bagi wanita, tanpa memberikan alternatif untuk menyediakan teknologi kesehatan reproduksi yang aman yang dapat mengurangi resiko kematian wanita hamil, disebabkan adanya resiko penyakit yang berat yang membahayakan jiwa wanita hamil tersebut. Kosekuensinya petugas medis khususnya dokter, bidan dan petugas lainnya dianggap sebagai pelanggar hukum ketika mereka melakukan tindakan aborsi dengan tujuan untuk menyelamatkan jiswa . Oleh karena itu perlu diundangkan peraturan yang lebih efektif dan mampu memberikan solusi yang tepat bagi masyarakat serta dapat memberikan peluang pada petugas medis untuk melakukan aborsi dengan ketentuan dan batasan yang telah ditentukan dengan baik. b. Aborsi DalamUndang-undang No.23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan Aborsi dalam undang-undang No. 23 tahun 1992 diatur dalam ketentuan pasal 15, disebutkan bahwa : dalam keadaan darurat sebagai upaya menyelamatkan jiwa ibu hamil dan atau janinnya dapat dilakukan tindakan medis tertentu ( pasal 15 ayat (1) ) . Tindakan medis tertentu dimaksud dapat dilakukan berdasarkan indikasi medis yang mengharuskan diambilnya tindakan tersebut oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan untuk itu ( dokter ahli kebidanan dan penyakit dalam) dan dilakukan sesuai dengan tanggung jawab profesi serta berdasarkan pertimbangan tim ahli ( yang terdiri dari berbagai bidang, seperti,medis, agama, hukum, dan psikologi. ) dengan persetujuan ibu hamil atau suami atau keluarganya ( pasal 15 ayat (2) ) Pelegalan ini memang sedikit bisa memberikan peluang kepada dokter atau bidan yang berwenaqng di bidang itu . . Penjelasan pasal 15 undang-undang No. 23 tahun 1992 menyatakan bahwa :

1). Tindakan medis tertentu dalam bentuk pengguguran kandungan dengan alasan apapun dilarang karena bertentangan dengan norma hukum, norma agama, kesusilaan dan norma kesopanan. Namun dalam keadaan darurat sebagai upaya menyelamatkan nyawa ibu dan atau janin yang dikandungnya dapat diambil tindakan medis tertentu 2), Dilakukan dengan sarana kesehatan tertentu yaitu sarana kesehatan yang memiliki tenaga dan peralatan yang memadai untuk tindakan tersebut dan telah ditunjuk oleh pemerintah Memahami tentang rumusan ketentuan tentang indikasi medis dapat diketahui bahwa indikasi ini bisa terjadi pada ibu/wanita yang hamil dan

7.

janinnya, jadi ada dua indikasi medis yaitu indikasi medis ibu/wanita hamil dan indikasi medis janin. Indikasi medis ibu/wanita hamil yaitu jika menderita berbagai penyakit seperti jantung, ginjal, lever, hipertensi,jika kehamilan diteruskan penyakit tersebut dapat mengancam jiwanya. terutama pada saat melahirkan, untuk menolong jiwa tersebut biasanya tim medis memberikan alternatif kepada wanita yang bersangkutan untuk tidak meneruskan kehamilannya yang penuh resiko

Indikasi medis pada janin yaitu jikan diketahui anak yang akan dilahirkan menderita cacat berat dan tidak punya harapan hidup, adanya kelainan kromosom pada anak, kondisi ini dapat diketahui dengan kemajuan teknologi moderen yang dapat mengetahui kondisi janin sebelum lahir, apakah anak tersebut sempurna atau mengalami kekurangan atau cacat ( Suryono Ekotama, 2001 :80 ).

Pengertian indikasi medis berbeda dengan pengertian indikasi kesehatan, keduanya mempunyai makna yang jauh berbeda, walaupun penggunaannya sama . Pengertian kesehatan dalam pasal 1 ayat (1) undang-undang No. 23 tahun 1992 Tentang Kesehatan, adalah keadaan sejahtera dari jiwa, badan, sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Pengertian ini mempunyai cakupan yang luas sekali tidak boleh menyamakan indikasi kesehatan dengan indikasi medis, jika indikasi kesehatan dijadikan alasan aborsi, maka banyak orang dalam keadaan ekonomi lemah akan melakukan aborsi dengan alasan tidak mampu memberi nafkah anak yang akan dilahirkan. Telaah dari pengaturan tentang aborsi tersebut menunjukkan bahwa Indonesia menganut faham, yaitu tindakan aborsi yang dengan sengaja direncanakan tanpa indikasi medis yang jelas adalah melawan hukum atau tidak sah menurut hukum ( abortus provokatus criminalis ). Wanita yang melakukan aborsi dan orang-orang yang membantu pelaksanaan tersebut diancam hukjman penjara dari empat lima belas tahun C, PENUTUP Pengetahuan tentang pentingnya reproduksi sehat belum disadari oleh remaja . Hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan dan imformasi pada masyarakat, oleh karena itu penyadaran pentingnya reproduksi sehat perlu ditanamkan pada masyarakat khususnya remaja untuk mendapatkan 8

keturunan yang didambakan secara benar dan dapat dipertanggung jawabkan. Setiap individu dituntut untuk menghayati pentingnya perlindungan status kesehatan reproduksinnya , hanya dengan cara itu dapat diharapkan melakukan pencegahan terhadap resiko yang membahayakan kesehatan pada umumnya dan kesehatan reproduksi pada khususnya ( melakukan abortus provokatus criminalis ) DAFTAR PUSTAKA.A. Augustus Burns, dkk. 2000. Pemberdayaan Wanita Dalam bidang Kesehatan. : Andi dan Yayasa Essentia Medical. Yogyakarta.Adriana, dkk. 1998, Hak-hak Reproduksi Perempuan Yang Terpasung.: Pustaka Sinar Harapan. Jakarta.

Departemen Kesehatan R.I..2001. Kesehatan Reproduksi.Departemen Kesehatan Jakarta.Efendi Biran . Kesehatan Repro,Hak Reproduksi Dan Realita Sosial dalam Seminar Hak Dan Kesehatan Reproduksi. UGM Yogyakarta 1- 2 Mei 1995Hadipranoto Sri.dkk.1997. Kesehatan Reproduksi Suatu Pendekatan Baru..P.T. Danar Wijaya.Mohammad Kartono.Prioritas Pelayanan Kesehatan Reproduks di Indonesia dalam Seminar Hak Dan Kesehatan Reproduksi UGM.. Yogyakarta.1 2 Mei 1995.

Setiawan Buhdi, Suryawati Ester.1998.Resiko Reproduksi Remaja. PKBI Jawa Barat.Sunarto.1999.Kebijakan Hukum Pidana Mengenai Pelecehan Seksual.Pusat Penelitian Kependudukan UGM.Undang-undang No. 23 Tahun 1999 Tentang Kesehatan Kitab Undang-undang Hukum Pidana .

. Bagaimana Melanjutkan Polio Epidemi sedang Tersembunyi

Saya telah diberitahu lagi dan lagi oleh otoritas kesehatan yang polio yang vaksin adalah penyelamat mengagumkan - dan saya telah menerima ini atas dasar kepercayaan. Karena tidak ada yang saya kenal meragukan hal ini, saya tidak punya alasan untuk mempertanyakan hal itu. Saya tahu namun bahwa itu mudah untuk menciptakan sejarah. Jika sejarah palsu cukup sering diulang, kemungkinan bahwa orang akan percaya. Ini hanyalah masalah kebanyakan dari kita tidak memiliki waktu untuk memeriksa semua fakta untuk diri kita sendiri.

Tapi - sekarang aku tahu kemungkinan bahwa pestisida dapat menyebabkan polio , Aku punya pertanyaan yang sangat jelas untuk menjawab. Tidak ada epidemi besar polio Amerika setelah 1956. Apa yang menghentikan mereka: penarikan pestisida - atau pengenalan vaksin ?

Paling modern sejarah polio vaksin mengatakan peluncuran berjalan lancar - meskipun banyak menyebutkan cegukan singkat awal disebut Cutter ' Insiden, 'menggambarkan hal ini sebagai kesalahan sederhana yang dengan cepat diperbaiki. Tapi apa yang saya pelajari dari membaca koran kontemporer dan laporan medis sangat berbeda.

Saya menemukan kemenangan dan bantuan menyertai peluncuran Salk vaksin sangat singkat. Seorang sejarawan medis dari waktu, Dr M. Beddow Baily , Melaporkan: "Hanya 13 hari setelah vaksin telah diakui oleh seluruh pers AS dan radio sebagai salah satu penemuan medis terbesar abad ini, dan 2 hari setelah kementerian kesehatan Inggris telah mengumumkan akan pergi ke kanan ke depan dengan pembuatan vaksin, datang berita pertama bencana. Anak diinokulasi dengan satu merek vaksin [Cutter tersebut ] Telah mengembangkan poliomyelitis. Pada hari-hari berikutnya semakin banyak kasus yang dilaporkan, beberapa dari mereka setelah inokulasi dengan merek lain. "

Dalam waktu dua minggu hampir 200 anak divaksinasi sudah turun dengan polio . Ini hampir panik diproduksi di Putih Rumah . Itu belum panas. Polio biasanya tidak menyerang saat ini. Presiden Eisenhower telah secara terbuka mendukung vaksin ini - Dan tidak ingin kegagalan pada arlojinya. Menteri Kesehatan AS Hobby Oveta sehingga pergi untuk melihat Surgeon General untuk tegas mengatakan presiden perlu terhindar malu lanjut!

Dalam beberapa hari, pada tanggal 8 Mei 1955, Surgeon General menangguhkan produksi AS seluruh vaksin dan menyerukan pertemuan darurat dengan Salk dan produsen. Mereka kemudian sepakat bahwa kasus ini disebabkan oleh polioviruses hidup formaldehida keracunan dengan menjadi 'benjolan di vaksin' dalam. Para produsen sepakat untuk membangkitkan vaksin mereka lebih baik, masyarakat diberitahu mereka tidak perlu lagi khawatir, dan distribusi vaksin dilanjutkan setelah hanya istirahat lima hari.

Namun ini bukanlah akhir dari masalah. Itu sekarang dilaporkan oleh media bahwa vaksin masih tampaknya menyebabkan polio wabah bukannya mencegah hal itu.

Di Boston selama 4 bulan ke depan, lebih dari 2.000 dari divaksinasi turun dengan polio - Namun pada tahun sebelumnya hanya ada 273 kasus. Jumlah kasus dua kali lipat dalam divaksinasi New York State dan Connecticut, dan tiga kali lipat di Vermont . Ada peningkatan lima kali lipat di polio di Pulau Rhode divaksinasi dan Wisconsin. Banyak anak lumpuh dalam kelompok vaksin yang disuntikkan.

Pada Juni 1955 'serikat, para Praktisi Medis dokter British Union melaporkan: "Ini kemalangan akan hampir tertahankan jika generasi baru itu harus diberikan secara permanen kebal terhadap penyakit. Padahal, tidak ada bukti bahwa kekebalan yang langgeng dicapai [dengan vaksinasi]. " Bulan berikutnya Kanada ditangguhkan distribusi dari Salk 'S vaksin . Pada bulan November semua negara Eropa telah menunda rencana distribusi mereka, semua itu adalah terpisah dari Denmark

Seperti yang saya pelajari dari hal ini, aku ingat apa yang masuk ke vaksin ini . Saya tidak bisa menganggap kasus ini disebabkan oleh virus polio dalam vaksin. Anak-anak ini memiliki sejumlah racun potensial dan virus disuntikkan ke lengan mereka, untuk apa pun lebih kecil dari virus tidak dapat disaring. Apakah ini menjelaskan mengapa banyak orang lumpuh di lengan divaksinasi?

The New York Times dari 11 Mei 1956 melaporkan Tambahan 'Nomor 15 Poliomyelitis Surveillance Laporan 'untuk tahun itu mengungkapkan ada kelumpuhan 12% lebih pada tahun 1956 dibandingkan pada tahun 1955. Dengan Januari 1957 tujuh belas negara bagian AS telah berhenti mendistribusikan polio vaksin . The New York Times melaporkan bahwa hampir setengah dari semua kasus polio dilaporkan adalah pada anak-anak divaksinasi.

Kasus polio meningkat 300-400% dalam lima negara bagian atau kota yang membuat Salk vaksin wajib oleh hukum. Tabel berikut memberikan hasil mereka.

-North Carolina: 78 kasus pada tahun 1958 sebelum tembakan wajib; 313 kasus setelah tahun 1959.

-Connecticut: 45 kasus pada tahun 1958 sebelum tembakan wajib; 123 kasus setelah tahun 1959.

-Tennessee: 119 kasus pada tahun 1958 sebelum tembakan wajib; 386 kasus setelah tahun 1959.

-Ohio: 17 kasus pada tahun 1958 sebelum tembakan wajib; 52 kasus setelah tahun 1959.

-Los Angeles: 89 kasus pada tahun 1958 sebelum tembakan wajib; 190 kasus setelah tahun 1959.

Dari laporan kontemporer ada sembilan kali lebih polio kasus pada tahun 1957 dibandingkan pada tahun 1956, dan bahwa mereka lebih serius daripada sebelumnya. Dalam 8 bulan pertama 1957 Dinas Kesehatan melaporkan, dari total 3.212 kasus polio, ada 1.055 kasus kelumpuhan, atau 33,5% dari total. Dari 1 Januari sampai Agustus 1958 ada total 1.638 kasus polio, dengan 801 dari mereka lumpuh, atau 49% dari total. Ini adalah, sejauh yang saya bisa menemukan, proporsi yang jauh lebih tinggi dari kasus serius daripada yang pernah direkam.

Account tersebut kontemporer yang sama sekali berbeda dari apa yang saya harapkan, untuk hari ini polio yang vaksin dikatakan bekerja sangat efektif.

Hal ini mungkin juga relevan untuk dicatat bahwa keuntungan langsung yang terbuat dari vaksin yang sangat besar. Wyeth Keuntungan 's naik 50% antara tahun 1955 dan 1956, semua di bagian belakang Salk vaksin. Merck Keuntungan 's naik dari $ 16 juta menjadi $ 20 juta. Eli Lilly hampir dua kali lipat keuntungannya dari $ 16 juta menjadi $ 30 juta.

Tapi tahun 1964 sangat sedikit kasus polio sedang dilaporkan. Jadi, apa yang terjadi setelah 1959 untuk membuat vaksin polio efektif?

Saya tidak tahu bagaimana mengekspresikan meyakinkan apa yang saya temukan ketika saya melihat ke dalam ini. Saya menghindari teori konspirasi sebagai peristiwa kebetulan terlalu banyak sehingga dijelaskan - tapi ini tidak berarti bahwa beberapa konspirasi belum terjadi.

Saya menemukan bukti kuat bahwa pihak yang berwenang telah bekerja dari tahun 1960 senjata lain dari gudang senjata mereka untuk menurunkan jumlah polio dilaporkan kasus. Mereka diundangkan peraturan baru yang menulis ulang aturan untuk diagnosis polio, efektif memusnahkan polio hampir keluar dari keberadaan dengan hanya mengubah aturan untuk diagnosis polio!

Pada tahun 1956, otoritas kesehatan menginstruksikan dokter bahwa mereka di masa depan hanya untuk mendiagnosis polio jika pasien memiliki gejala lumpuh selama 60 hari atau lebih. Seperti polio didiagnosis sebelumnya jika ada hanya 24 jam dari gejala lumpuh, dan sebagai penyakit dalam kasus-kasus ringan sering berlangsung kurang dari 60 hari, ini secara otomatis berarti kasus jauh lebih sedikit dari polio akan dilaporkan.

Selain itu, sekarang menetapkan bahwa semua kasus polio terjadi dalam waktu 30 hari dari vaksinasi adalah untuk dicatat, tidak mungkin disebabkan oleh vaksin , Tetapi sebagai 'sudah ada'. Perubahan regulasi juga memastikan bahwa kasus jauh lebih sedikit kegagalan vaksin akan direkam.

Lain perubahan peraturan memiliki dampak yang lebih besar. Kebanyakan polio diagnosa selama epidemi tidak melibatkan kelumpuhan tetapi kelemahan otot dan nyeri meluas. Dalam banyak kasus ini dihasilkan oleh peradangan pada selaput yang melindungi otak dan sel-sel neuron tulang belakang. CDC menggambarkan kasus seperti 'serius tapi jarang fatal'. Tapi dokter kini menginstruksikan bahwa semua kasus tersebut harus tidak lagi didiagnosis sebagai polio tetapi sebagai virus atau aseptik meningitis! The Los Angeles County kesehatan otoritas menjelaskan: "Kebanyakan kasus yang dilaporkan sebelum 1 Juli 1958 dari non-paralitik poliomyelitis kini dilaporkan sebagai meningitis aseptik virus atau 'sesuai dengan instruksi dari Washington'.

Akibatnya, jumlah kasus meningitis didiagnosis pergi dari nol dekat ribuan sementara polio turun ekuivalen. Antara 1951 dan 1960 di Amerika Serikat 70.083 kasus non-paralitik polio didiagnosis - dan nol kasus aseptik meningitis. Tetapi di bawah aturan diagnostik baru ini terbalik. Selama dua puluh tahun ke depan lebih dari 100.000 kasus meningitis aseptik didiagnosis dan hanya 589 kasus 'non-paralitik polio'.

Luar biasa, non-paralitik kasus sekarang untuk diganti sebagai meningitis bahkan jika virus polio hadir! Di masa depan, yang melaporkan angka untuk polio secara resmi untuk mengecualikan kasus 'dari aseptik karena virus polio atau enterovirus lainnya meningitis . "

Perubahan ini tidak pergi tanpa diketahui seluruhnya. Dr Bernard Greenberg, maka kepala Departemen biostatistik di University of North Carolina, bersaksi pada sidang Kongres bahwa 1.962 kasus kelumpuhan anak telah meningkat setelah pengenalan vaksin sebesar 50% 1957-1958, dan oleh 80% 1958-1959. Dia menyimpulkan bahwa para pejabat AS kesehatan telah memanipulasi data statistik untuk memberikan kesan yang sama sekali berlawanan.

Perubahan ini tidak hanya di Amerika Serikat. Di Kanada, Biro Dominion Statistik yang dikeluarkan pada Juni 1959 buletin resmi berjudul Poliomyelitis . Tren, 1958 ini mencatat, 'data yang ditampilkan dalam laporan ini terbatas pada paralytic poliomyelitis saja. Dapat dicatat bahwa Dewan Dominion Kesehatan pada pertemuan ke-74 di Oktober 1958 merekomendasikan bahwa untuk keperluan pelaporan nasional dan statistik non-lumpuh jangka poliomyelitis digantikan oleh 'meningitis, virus atau aseptik ,'' Mereka juga sekarang diperbolehkan untuk virus lainnya dapat ditemukan di polio kasus, mengatakan bahwa 'virus tertentu [harus] ditampilkan di mana diketahui. " Ketika mereka ditemukan, kasus ini juga dikatakan tidak menjadi polio.

Kasus lain sebelumnya didiagnosis sebagai polio di masa depan akan diklasifikasikan sebagai 'cerebral palsy', sebagai 'sindrom Guillain-Barre' dan bahkan sebagai 'distrofi otot. " Beberapa sekarang disebut 'Tangan, Kaki dan Mulut Penyakit', yang juga dapat menyebabkan kelumpuhan. (Dan baru-baru virus Coxsackie ditemukan dalam kasus-kasus Chronic Fatigue Syndrome (CFS), yang juga bisa berakibat sangat polio seperti gejala kerusakan otot lumpuh.)

Tapi ini reklasifikasi polio kasus yang tampaknya tidak memuaskan pihak berwenang. Rupanya ada masih terlalu banyak kasus dari jenis terburuk dari polio, 'lumpuh polio' - sehingga akhirnya memutuskan bahwa kasus ini juga harus dihapus dari registri kasus polio, sehingga menghilangkan hampir semua sisa kasus polio di dunia - memberikan vaksin kemenangan menakjubkan dan benar-benar penipuan.

Hal ini dicapai dengan mengumumkan bahwa di masa depan semua pasien dengan polio klasik gejala lumpuh itu harus didiagnosis awalnya sebagai memiliki 'Acute Flaccid Paralysis (AFP) 'dan dengan demikian dilaporkan ke pihak berwenang. Sampel dari dua turds dari pasien juga harus dikirimkan kepada mereka. Ini kotoran akan diperiksa untuk melihat apakah virus polio itu di dalamnya. Jika tidak, maka kasus ini harus dinyatakan tidak polio - tidak peduli bahwa anak-anak memiliki semua gejala klasik, penderitaan dan rasa sakit yang ditemukan dalam kasus-kasus polio terburuk selama epidemi polio besar AS.

Ini mengejutkan mengungkapkan bahwa virus polio ' 'Jarang dapat ditemukan pada anak-anak lumpuh. Logikanya, orang akan berpikir bahwa ini akan memaksa otoritas kesehatan untuk menyimpulkan bahwa virus tidak bisa menjadi penyebab polio - Tapi tampaknya mereka lebih tertarik dalam fabrikasi kemenangan.

Dengan demikian mereka penuh kemenangan menyatakan sebagian besar dari polio di dunia gratis, bahkan di mana AFP adalah umum, dan memberikan kredit untuk ini semata-mata untuk vaksin dan yang produsen, serta Sabin dan Salk . Aku tidak tahu bagaimana ciri ini kecuali sebagai tindakan luar biasa penipuan medis. Saya berjuang untuk menemukan alasan bagi mereka yang terlibat. Ini dimulai pada 1950-an tapi, aku takut untuk mengatakan, hal itu masih terus berlanjut.

Hal ini memiliki konsekuensi paling serius. Salah satunya adalah bahwa kekuatan untuk mendiagnosa polio telah sepenuhnya diambil dari dokter biasa. Sebelum tahun 1958 mereka diajarkan untuk mendiagnosa 'lumpuh polio' seperti yang mereka lakukan penyakit lainnya - dengan mengamati gejala yang spesifik, kelumpuhan sangat akut dan nyeri yang hebat. Namun, dokter sekarang diperintahkan untuk tidak mencari virus polio sendiri, sebagai 'virus sangat sulit untuk menemukan. " Sebaliknya tugas ini adalah untuk diserahkan kepada WHO dan instansi pemerintah lain yang memeriksa kotoran. Ini akan menjadi lucu jika tidak begitu tragis menipu.

Di bawah peraturan baru, pasien yang sebelumnya didiagnosis dengan polio lumpuh yang kembali didiagnosis. Ketika pasien di Detroit, didiagnosa menderita polio paralitik selama epidemi 1958, adalah kembali diuji seperti yang dipersyaratkan oleh aturan baru, 49% dari mereka ditemukan tidak memiliki virus polio dan karena itu mengatakan mereka tidak memiliki polio.

Haruskah menemukan kasus di mana virus polio hadir, vaksin akan diberikan pada skala nasional. Hal ini telah terjadi sekarang begitu banyak kali bahwa di negara-negara seperti India berpenduduk banyak kasus polio 'provokasi' terjadi pada kelompok divaksinasi. 'Suntikan yang tidak perlu dikaitkan dengan kelumpuhan dalam wabah dilaporkan oleh Kohler et al. WHO memperkirakan bahwa lebih dari 12 miliar suntikan diberikan setiap tahun, dan sebagian besar tidak perlu. Beberapa suntikan dapat meningkatkan risiko kelumpuhan dari OPV serta wild type virus. " Kasus-kasus kelumpuhan yang disebabkan oleh berbagai jenis suntikan berulang sehingga jarang disebut 'poliomyelitis'

Ini semua luar biasa. Para pasien Detroit, anak-anak dengan hari AFP, semua sakit dengan gejala yang sama dan rasa sakit seperti dalam kasus sebelumnya lumpuh polio . Bukankah vaksin polio dirancang untuk mencegah kasus seperti ini? Aturan baru untuk diagnosis polio telah demikian terbukti menjadi cara yang sempurna untuk menyembunyikan kegagalan total dari vaksin-dan dengan demikian tampaknya melayani niat baik dari Otoritas Kesehatan Masyarakat dan produsen vaksin dengan baik. Penipuan ini telah melindungi mereka dari yang dituntut untuk memproduksi vaksin tidak berguna. Virus polio secara ilmiah diklasifikasikan sebagai virus manusia yang alami ulangan hanya dalam usus manusia, sehingga WHO pemeriksaan kotoran pasti berarti? Keberadaannya di kotoran alami - dan menemukan itu ada tidak membuktikan bahwa hal itu menyebabkan kelumpuhan dalam sel neuron motor tulang punggung.

Ketika saya pergi untuk melihat statistik yang diberikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia, saya menemukan bahwa Acute Flaccid Paralysis (AFP) sekarang menjadi mengamuk, tetapi sedikit disebutkan, epidemi di banyak bagian dunia di mana penggunaan pestisida tinggi. Its angka untuk wilayah Asia / Pasifik Timur mengungkapkan jumlah kasus AFP antara tahun 1994 dan 1998 naik sebesar 50% di China, 400% di Malaysia, dan 1.500% di pulau-pulau Pasifik.

- Terus dalam buku

Medis Dunia Newsletter; Juni 1955

M Beddow Bayly, 'Kisah Salk anti-polio vaksin '; Www.whale.to / vaksin / bayly.html pers ini melaporkan sebagian bertentangan dari informasi sebaliknya sangat baik disajikan di Barat Jim 'S' Gambar Poliomyelitis 'Website. Ia menyajikan grafik yang menunjukkan polio telah praktis dieliminasi di AS tahun 1956.

http://americandaily.com/article/15680

Pedoman diagnostik juga ditentukan bahwa pasien harus memiliki, "Tidak ada riwayat imunisasi 'jika mereka untuk dapat didiagnosis dengan penyakit mereka divaksinasi terhadap. ('Textbook of Infectious Diseases.' - Universitas Colorado School of Medicine 1982.). Dengan kata lain, jika mereka divaksinasi terhadap penyakit, hal itu dianggap mereka tidak dapat sudah memilikinya.

www.cdc.gov / ncidod / dvrd / revb / enterovirus / viral_meningitis.htm

EIS Officer, Divisi Imunisasi, Pusat Pengendalian Penyakit, Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan, USA (komunikasi pribadi dengan Dr Isaac Emas tertanggal 26 Agustus 1988).

Walene James, www.vaccinetruth.org / polio _vaccines.htm

http://www.who.int/vaccines/casecount/case_count.cfm.

Kohler KA, HLady WG, Banerjee K, Sutter RW. Wabah polio karena virus polio tipe 3 , India utara , 1999-2000: suntikan faktor utama. Int J Epidemiol 2003; 32:272-77

The International Journal of Epidemiology Vol. 32, 2. Pp 278-9

http://ije.oxfordjournals.org/cgi/content/full/32/2/27

:

c

P .

. Pelegalan ini memang sedikit bisa memberikan peluang kepada dokter atau bidan yang berwenaqng di bidang itu Penjelasan pasal 15 tersebut menyatakan bahwa ; a.Tindakan medis tertentu dalam bentuk pengguguran kandungan dengan alasan dilarang karena bertentangan dengan norma hukum, agama kesusilaan dan norma kesopanan.. Namun dalam keadaan darurat sebagai upaya menyelamatkan nyawa ibu da atau janin dikandungnya dapat diambil tindakan medis teretu. 5 b. 1) Indikasi medis adalah suatu kondisi yang benar-benar mengharuskan diambil tindakan medis tertentu sebab tanpa tindakan medis tertentu itu ibu hamil dan atau bayinya terancam maut 2). Tenaga kesehatan yang dapat melakukan tindakan medis tertentu sebab tenaga yang memiliki keahlian dan kewenangan untuk melakukannya yaitu seorang dokter ahli kebidanan dan penyakit kandungan sebelum melakukan tindakan medis tertentu tenaga kesehatan harus terlebih dahulu meminta pertimbangan tim medis ahli yang terdiri dari berbagai bidang seperti medis, agama, hukum,dan psikologi

c. Hak untuk memberikan persetujuan ibu hamil yang bersangkutan, kecuali dalam keadaan tidak sadar atau tidak dapat memberikan persetujuan dapat meminta dari suami atau keluarga

d. Sarana kesehatan tertentu adalah sarana kesehatan yang memiliki tenaga dan peralatan yang memadai untuk tindakan tersebut dan telah ditunjuk pemerintah.

Memahami rumusan tentang indikasi medis dapat kita ketahui bahwa indikasi medis ini bisa terjadi pada ibu dan janin , jadi ada dua indikasi medis yaitu indikasi medis ibu dan indikasi medis janin . Indiksi medis pada ibu yaitu jika ibu menderita berbagai penyakit seperti jantung, ginjal, hati, hipertensi. Jika kehamilan diteruskan penyakit tersebut dapat mengancam jiwa ibu, terutama pada saat melahirkan, untuk menolong jiwa ibu biasanya tim medis memberikan alternatif kepada wanita yang bersangkutan untuk tidak memeruskan kehamilannya yang penuh resiko tersebut . Indikasi medis pada janin jika diketahui anak yang akan lahir menderita cacat berat dan tidak punya harapan hidup, adanya kelainan kromosom pada anak maupun jika ibu menderita rubella ( semacam penyakit campak dan german ) , kondisi ini dapat diketahui dengan kemajuan teknologi kedokteran moderen, yang dapat mengetahui kondisi janin sebelum lahir, apakah anak tersebut sempurna atau mengalami kekurangan atau cacad ( Suryono Ekotomo,2001:80). Pengertian medis berbeda dengan pengertian indikasi kesehatan, keduanya mempunyai makna yang jauh berbeda, walaupun penggunaannya sama. Pengertian kesehatan pada pasal 1 ayat (1) UU No. 23 tahun 1992 tentang 6