ketentuan logistik militer
DESCRIPTION
Ketentuan Logistik dalam militer sebagai bahan pembelajaran dan perbandingan.TRANSCRIPT
3) Suatu perintah administrasi dan dikeluarkan secara tersendiri
PAGE 55
DINAS STAF 4 / LOGISTIK
BAB I
PENDAHULUAN1. Umum
a. Berhasil atau tidaknya suatu operasi militer dipengaruhi oleh kualitas bantuan Logistik yang tersedia dan yang dapat diperoleh tepat pada waktunya. Dalam banyak hal faktor ini menentukan tentang bagaimana suatu operasi harus dilaksanakan dalam perang modern sekarang ini., dimana mobilitas pasukan sangat tinggi maka persoalan Logistik menjadi komplek, sehingga memerlukan perencanaan yang teliti dan pelaksanaan yang tepat pada waktunya lengkap dan benar serta disetujui Komandan. Oleh karena itu seorang Pa Staf Logistik selalu harus menyiapkan dan menyarankan yang diperlukan oleh seorang Komandan dalam melaksanakan suatu tugas.
b. Komandan dan Pa Staf harus yakin bahwa dukungan Logistik yang sedang berjalan dan yang direncanakan harus mendapat perhatian penuh dan berlanjut. Untuk melakukan tugas bidang Administrasi khususnya masalah Logistik dengan baik perlu disediakan personil yang mengerti tentang pengetahuan dalam bidang Logistik sehingga mampu dan dapat melaksanakan tugas-tugas dengan baik.
2. Tujuan.Naskah dibuat sebagai pedoman mengajar Gumil dengan tujuan agar siswa Selapaif memahami dan mampu melaksanakan tugas, fungsi serta kegiatan sebagai Pasi-4/Logistik tingkat Brigade/Resimen/Korem.
3.Ruang Lingkup dan Tata Urut. Naskah ini disusun dengan Tata Urut sebagai berikut :
a. Pendahuluan.
b. Tugas dan Fungsi Staf 4/Log.
c. Kir Log.
d. Oleat Ban Min.
e. Distribusi bekal.
f. Prin Min.
g. Evaluasi.
h. Penutup.
BAB II
TUGAS DAN FUNGSI STAF 4 / LOG4. Fungsi Staf 4 / Logistik membantu Komandan dengan jalan melaksanakan fungsi staf Log yang meliputi :
a.Fungsi Umum.
1) Memberikan/mengumpulkan keterangan-keterangan tentang keadaan logistik
2) Membuat perkiraan secara terus menerus
3) Mengajukan saran/usul-usul
4) Menempa keputusan menjadi rencana dan perintah
5) Menyebarkan/menyalurkan perintah-perintah Komandan dilaksanakan sesuai ketentuan
6) Mengadakan pengawaasan agar perintah-perintah Komandan dilaksanakan sesuai ketentuan
b.Fungsi Organik
1) Pembekalan. Adalah segala usaha, pekerjaan dan kegiatan meliputi penentuan kebutuhan, pengadaan, distribusi barang-barang yang diperlukan untuk pasukan menurut sistim distribusi yang sudah ditentukan.
2) Angkutan. Adalah segala usaha, pekerjaan dan kegiatan yang meliputi pemindahan pasukan dan atau materiil dengan menggunakan segala sarana, fasilitas angkutan dan tenaga yang ada.
3) Pengungsian dan perawatan kesehatan. Adalah segala usaha pekerjaan dan kegiatan yang meliputi perawatan kesehatan dan evakuasi.
4) Pemeliharaan. Adalah segala usaha, pekerjaan dan kegiatan yang dilakukan untuk memperpanjang usaha pakai serta menjaga agar setiap saat Alpal selalu siap pakai atau untuk memulihkan kembali kondisi Alpal supaya dapat digunakan lagi.
5)Melaksanakan pengawasan staf terhadap instalasi logistik dan badan-badan pelaksana Kodam yang diperbantukan kepada Korem.
5.Tugas dan tanggung jawab Staf 4/ Logistik.Staf logistik adalah badan staf mako yang bertugas membantu komandan dalam menyelenggarakan fungsi staf bidang logistik yang meliputi kesehatan, angkutan, fasilitas dan jasa, baik bagi logistik pasukan maupun pembinaan logistik wilayah. Dengan kegunaan :
a.Merencanakan, koordinasi dan mengawasi pelaksanaan pelayanan logistik di daerahnya termasuk :
1)Perbekalan dan angkutan personil dan satuan.
2)Pemeliharaan bangunan / tanah dan materiil TNI AD diwilayahnya.
b.Merencanakan, mengkoordinasikan penyelenggaraan pembinaan logistik wilayah.
c.menyelenggarakan administrasi logistik.
d.Melaksanakan pengawasan staf terhadap instalasi logistik.
6. Evaluasi
a. Fungsi Staf-4/logistik adalah membantu Komandan dengan jalan melaksanakan fungsi staf.
b. Coba jelaskan pelaksanaan fungsi umum staf-4/Log Korem
BAB III
PERKIRAAN LOGISTIK
7. Umum.
a. Perkiraan Logistik adalah sebuah telaahan Staf tentang pengaruh faktor Logistik terhadap perlaksanaan tugas Pokok atau terhadap cara bertindak yang direncanakan khusus bidang logistik
b. Perkiraan logistik dapat juga berupa suatu analisa yang akan memberi sesuatu cara menyelesaikan yang disarankan mengenai tugas dan bidang pengawasan oleh perwira staf logistik.
c. Perkiraan logistik untuk tingkat Brigif dilaksanakan berbentuk lisan dan jarang berbentuk tertulis.
8. Peranan Perkiraan Logistik.a. Sebelum mengeluarkan perintah Operasi seorang komandan biasanya terlebih dahulu mendengar pendapat-pendapat pandangan-pandangan, saran-saran dari perwira stafnya.
b. Perkiraan logistik yang diterima Komandan menjadi titik tolak permulaan rencana Logistik
c. Rencana yang dibuat Perwira Logistik yang dituangkan dalam Prin Ops/Prinmin dalam pelaksanaan perlu adanya pengawasan dari Perwira staf logistik.
9. Hubungan Kirlog dengan Kir Staf lainnya :
a. Hubungan Kirlog dengan Kir Intel. Dalam pembuatan kirlog Perwira Logistik akan selalu mencari data/informasi kepada Perwira Intelijen berupa:
1) Ciri-ciri daerah operasi
2) Kekuatan dan Disposisi musuh
3) Kemampuan musuh.
b. Hubungan Kirlog dengan Kir Ops. Khususnya dengan Perwira Operasi Perwira Logistik akan mengumpulkan data/informasi berupa
1) Disposisi pasukan kita
2) Kemungkinan CB kita
3) Operasi yang direncanakan
c. Hubungan Kir Log dengan Kir Pers. Dengan Perwira personil. Perwira Logistik akan mengumpulkan data/informasi berupa :
1) Pemeliharaan dan tenaga pengganti
2) Pembinaan personil
3) Pembinaan Markas
4) Pemeliharaan disiplin, hukum dan tata tertib
5) Pengembangan pemeliharaan moril
d. Hubungan Kir Log dengan Kir Ter khususnya dengan Perwira Teritorial. Perwira Logistik akan mengumpulkan data/informasi berupa :
1) Keadaan geografi
2) Demografi
3) Kondisi Sosial
10. Bentuk, Urutan dan Format. Bentuk Kirlog merupakan bentuk yang sudah dibakukan yang merupakan salah satu produk staf Logistik dengan urut-urutan sebagai berikut :
a. Bagian Kepala
KLASIFIKASI
PERKIRAAN LOGISTIK NO :
Penunjukan Peta
:
Kedar
:
Tahun
:
Lembaran:
b. Bagian inti :
1. TUGAS POKOK. (Tugas nyatakan kembali)
2. KEADAAN DAN PERTIMBANGAN.
a. Keadaan intelijen. Keterangan Intelijen diperoleh dari perwira Intelijen
1) Ciri daerah operasi
2) Kekuatan dan disposisi musuh
3) Kemampuan musuh
b. Keadaan Taktis. Keterangan keadaaan Taktis diperoleh Perwira Operasi yaitu berupa :
1) Disposisi sekarang
2) Kemungkinan cara bertindak
3) Operasi yang direncanakan (bila diketahui faktor-faktor perencanaan dan integrasi perkiraan staf)
c. Keadaan Personil. (Keterangan keadaan personil diperoleh dari perwira personil).
1) Disposisi sekarang dari Satuan dan Instalasi administrasi selain logistik.
2) Kekuatan yang harus dibantu.
3) Persoalan personil yang diperkirakan akan timbul/dapat mempengaruhi bidang logistik.
d. Keadaaan Teritorial (Keadaan Teritorial diperoleh dari perwira teritorial).
1) Disposisi sekarang dari Satuan dan Instalasi Teritorial.
2) Persoalan teritorial yang diperkirakan akan timbul yang dapat mempengaruhi bidang logistik dalam membantu operasi.
e. Keadaan Logistik. (Dalam Sub pasal ini status keadaan Logistik sekarang dicantumkan dibawah sub-sub passal seperti di bawah ini). Apabila tersedia keterangan dapat dijadikan lampiran perkiraan keadaan. Dapat pula menunjuk suatu prinmin yang terakhir atau dokumen yang ada.
1) Material dan pelayanan.
a) Perbekalan
b) Angkatan
c) Pelayanan
2) Penggunaan dan Hospitalisasi.
3) Lain-lain.
f. Faktor Khusus. Masalah yang memerlukan perlakuan khusus dalam Kir Log.
g. Praanggapan.Praanggapan yang diperlukan sebagai dasar untuk memulai perencanaan atau persiapan keadaan praanggapan ditiadakan atau dimodifikasikan seperlunya bilamana data berfakta atau petunjuk perencanaan khusus tersedia.
3. ANALISA. Dibawah setiap sub pasal dari pasal ini dibuat analisa tentang kemampuan dan kebutuhan serta menyatakan setiap penonjolan yang membatasi dalam bidang persoalan Logistik. Dalam pasal ini harus dibicarakan pemecahan persoalan Logistik, tidak hanya sekedar mengemukakan kemampuan dan kebutuhan saja.
a. Materil dan Pelayanan.1) Perbekalan
2) Angkutan
3) Pelayanan.
b. Evaluasi dan Hospitalisasi.c. Lain-lain. (masukan tiap pertimbangan khusus mengenai organisasi dan logistik seperti garis-garis batas pengamanan daerah belakang dan pengendalian kerusakan daerah).
4. PERBANDINGAN.a. Persoalan Logistik. Evaluasi faktor logistik yang menonjol serta pembatasan yang menguasai serta bersangkutan dengan penyelesaian tugas pokok.
b. Perbandingan Cara Bertindak. Diskusikan keuntungan dan kerugian dari tiap cara bertindak yang dipertimbangkan dari sudut pandangan logistik. Sertakan cara untuk mengatasi penonjolan dalam cara bertindak yang dipilih.
5. KESIMPULAN.a. Nyatakan tugas pokok yang dicantumkan dalam pasal I dapat dibantu dari segi logistik.
b. Nyatakan cara bertindak mana yang paling baik untuk dibantu dari segi logistik.
c. Perbandingan dan saran. ( Nyatakan pembatasan yang terdapat dalam bidang logistik untuk tiap cara bertindak yang dipilih yang belum dicantumkan dalam sub pasal 5b diatas dan saran persoalan logistik utama dan penonjolan yang membatasi untuk menjadikan perhatian komandan.
KASI 4/LOG
NAMA
PANGKAT NRP
Lampiran.
KLASIFIKASI
Contoh Kirlog secara lengkap (lihat lampiran)
11. Evaluasi.
a. Jelaskan hubungan kirlog dengan Kirpers!
b. Jelaskan perkiraan Logistik pasal 3. Analisa.
BAB IV
INSTALASI DAN BANTUAN ADMINISTRASI LOGISTIK
15. Umum.
a. Letak instalasi-instalasi Banmin supaya mudah terbayangkan. Maka instalasi-instalasi tersebut digambarkan di atas peta/Oleat.
b. Untuk menghemat pemakaian peta, maka peta biasanya dilapisi oleh suatu kertas kaca untuk menggambar tanda-tanda militer (instalasi Banmin) yang diperlukan.
c. Dalam membuat Oleat Banmin, sedapat mungkin menggunakan tanda-tanda militer yang sudah diresmikan.
16.Syarat-syarat Penempatan Instalasi Banmin.
a. Syarat umum.
1) Tempat harus cukup ruang untuk melakukan kegiatan Ops banlog dan penyebarannya serta harus dalam tempat yang mempunyai tingkat keamanan yang aman (di luar jarak tembakan Infanteri).
2) Ops Banmin biasanya beroperasi dari batas depan daerah Banmin Brig dan letaknya relatif sentral.
3) Tersedia route-route pembekalan dan pengungsian termasuk route- route penggantian serta cadangan.
4) Dekat atau ada air.
5) Penggunaan RPU dikoordinasikan dengan cermat guna menghindari manuver pasukan-pasukan yang melakukan pertahanan.
b. Daerah Dapur.
1) Letak jauh dari RPU untuk menghindari debu dan kotoran.
2) Cukup ruang dapur, menyortir/menimbun bekal.
3) Dekat dengan distribusi bekal klas I.
c. Bekal Klas I
1) Dekat jalan masuk daerah dapur
2) Sedekat mungkin dengan satuan yang bersangkutan.
d. Bekal Kelas II dan bekal Kelas IV. Kadang-kadang ditempatkan di daerah dapur.
e. Bekal Kelas III. Di dalam daerah pemeliharaan
f. Pemeliharaan Daerah
1) Dekat RPU
2) Tempat untuk Har Ran dan Senjata.
g. Parkir Kendaraan
1) Cukup luas
2) Tempat terlindung
3) Terdapat arah jalan memutar.
h. Daerah Cuci dan Mandi
1) Dekat air.
2) Tersedia tempat penukaran pakaian.
i. Tempat Pengumpulan Barang-barang Rampasan/Balkir
1) Dekat jalan
2) Barang tak terpakai segera diangkut ke belakang.
j. Bekal kelas V/Munisi.
1) Relatif ke depan (pelayanan pada satuan).
2) Terpisah dari instansi/titik distribusi yang lain.
3) Syarat-syarat bagi TD-mu :
a) Cukup ruang
b) Terdapat jaring jalan yang baik.
c) Mudah dikenal dan dijumpai oleh pasukan sendiri.
d) Terlindung dari peninjauan musuh.
k. Tempat Pengumpulan Jenazah
1) Letak tersendiri jauh dari penglihatan anggota.
2) Biasanya dekat TD-mu.
l. Tempat Tawanan Perang.
Terpisah dari instansi lain
m. Pos Long Yon.
1) Terlindung terhadap peninjauan, tembakan dan cuaca.
2) Sedapat mungkin di jalan yang dilalui oleh orang-orang yang luka.
3) Tak boleh dekat sasaran militer.
4) Dalam bertahan letaknya lebih ke belakang.
n. Pato Brig
1) Berada pada route evakuasi.
2) Mudah ditemukan/dicapai
3) Terlindung dari konsentrasi ART musuh.
4) Jangan dipusat Komunikasi (Persimpangan Jalan).
17.Instalasi-instalasi yang terdapat pada Oleat Banmin.
a. Bekal Kelas I
b. Bekal Kelas II
c. Bekal Kelas III
d. Bekal Kelas VI
e. Bekal Kelas V
f. Kam Tawanan Perang
g. Titik Orang Tertinggal
h. Tempat Parkir
i. Titik pengembalian/penyingkiran barang rusak.
j. Pos pengatur Lalu lintas
k. Pengumpulan barang.
l. Makam
m. Kesehatan Lapangan
n. Titik kumpul Jenazah.
18.Oleat Banminlog Serangan dan Pertahanan (lihat lampiran).
19.Evaluasi
a. Sebutan Syarat umum penempatan instalasi banmin
b. Buatlah contoh Gambar Oleat Banmin dalam Serangan dan Pertahanan.
BAB V
DISTRIBUSI BEKAL
20.Dasar-dasar Perbekalan
a. Komandan bertanggung jawab atas perbekalan
b. Rencana perbekalan dan rencana Taktis harus sesuai satu sama lain.
c. Rencana perbekalan harus sederhana dan jalannya tidak terputus-putus.
d. Rencana pembagian harus supel dan instalasi-instalasi Bek harus mudah digerakan.
e. Barang-barang dialirkan dari belakang ke depan.
f. Kesatuan tempur sebanyak mungkin dibebaskan dari urusan Administrasi.
g. Pemakaian secara hemat dari barang-barang dan alat angkutan adalah penting.
21. Tujuan.
a. Melengkapi prajurit/Kesatuan yang bertempur dengan alat-alat yang cukup untuk dapat melaksanakan tugas tempurnya.
b. Melaksanakan penambahan perlengkapan/barang-barang dari belakang agar pertempuran yang telah dimulai dapat dilanjutkan dalam keadaan yang bagaimana meskipun Taktis berubah-rubah.
22. Instalasi perbekalan (TB) di Yon-Yon titik Distribusi (TOP) di Brigif dan titik perbekalan (TB) dieselon-eselon atasan. Sistem Distribusi barang-barang perbekalan dilakukan berdasarkan dua sistem :
a. Distribusi Kesatuan/pemberian langsung dimana kesatuan atasan menghantarkan atau bertanggung jawab atas pengiriman barang perbekalan kepada Satwah.
b. Distribusi titik bekal/pemberian tidak langsung dimana kesatuan pemakai mengambil barang-barang kebutuhannya di titik-titik perbekalan yang ditentukan oleh satuan atas.
23. Kelas-kelas Perbekalan
KELASMACAM BARANGSIFATPEMBINADASAR PERMINTAANPERATURAN PERBEKALAN
IBahan
makanHabis
pakaiIntLaporan kekuatanOtomatis
IIBarang alkapTidak habis pakaiInt. pal dinas lainTopAtas permintaan
IIIBmpHabis pakaiIntJarak tempuhOtomatis
IVAlkapsusTidak habis pakaiInt. pal. ziAlokasi
VHandakHabis pakaipalDap mesiuAlokasi atasan
24. Barang-barang Kelas I
a. Pendahuluan. Barang-barang utama ialah bahan makanan, air dan sabun, barang-barang yang jumlah pemakaiannya konstan dan tidak tergantung pada medan atau aksi
b.Ransum (Jatah)
1) Ransum adalah bahan makan yang dijinkan (menurut menu) untuk tiap orang sehari.
2) Jenis ransum atau penggantinya ditetapkan oleh Kasad di bebankan menurut penggunaannya sebagai berikut :
a) Ransum A untuk di pangkalan/asrama.
b) Ransum B untuk operasi, pendidikan dan rumkit.
c) Rannsum C untuk tawanan operasi dan tahanan.
d) Ransum D untuk tugas jaga.
e) Ransum E utnuk darurat berupa makanan yang telah diawetkan dalam kaleng.
f) Ransum F berupa propilaksis.
c. Permintaan
1) Jumlah dan jenis ransum yang akan dibawa oleh perorangan dan satuan ditentukan oleh atasan. Biasanya kesatuan-kesatuan yang menerima ransum tiap hari dan cara pemberiannya dilakukan dengan cara-cara yang tertentu/Printap.
2) Ransum dipakai selama jangka waktu 24 jam, jangka waktu itu disebut Cyclus Perbekalan biasanya Brigif mengambil perbekalannya untuk cyclus yang berikutnya diwaktu cyclus dengan berjalan. Jadi Brigif mempunyai dan membawa serta perbekalan untuk Cyclus sedang berjalan dan untuk Cyclus berikutnya. Cyclus ini biasanya ditentukan berlaku dari makan sore sampai pada makan berikutnya. Agar ransum dapat diambil pada malam hari (Keamanan) dan disortir serta dibagikan siang hari.
Mengambil Ransum untuk Cyclus yang akan datangMenyortir Ransum & membagikan untuk Cyclus berikutnya
Malam
18.00
20/12Siang
Malam
18.00
21/12Siang
18.00
21/12
(
Cyclus sedang berjalan ) Cyclus berikutnya
3) Perintah Brigif didasarkan pada laporan-lapaoran kesatuan yang tiap hari disampaikan oleh Kompi-kompi. Batalyon-batalyon pada Staf Brigif (Laporan kekuatan S-3/Pers Yon ke S-3/Pers Brigif). Jadi S-4/Log Yon tidak memasukkan permintaan. Sewaktu menjadi perubahan keadaan mendadak, akan dapat diajukan permintaan langsung di bawah tangan (tidak formil) melalui S-4/Log Yon misalnya dengan telepon.
4) Berdasarkan laporan-laporan kekuatan Yon (kompi-kompi S-4/Log Brigif membuat daftar kumpulan). Daftar ini dikirim melalui Intendans. Kodam. Barang-barang disediakan di tempat pembagian barang-barang Kelas I Kodam.
5) Jika Kopur mempunyai tempat pembagian barang-barang kelas I. Maka Intendans Kopur menerima angkutan yang diperlukan ke tempat pembagian Kodam dan mengambil dari sana bahan-bahan makanan dalam jumlah besar. Di tempat pembagian barang-barang kelas I Kopur barang-barang ini selanjutnya dibagi-bagikan dan menurut skema waktu yang diberikan kepada Brigif. Jika Kopur tidak mempunyai tempat pembagian, maka Brigif mengambil barang-barang Ransumnya langsung dari tempat pembagian Kodam.
d. Pembagian dan Pengeluaran Ransum
1) Ransum dikeluarkan kepada kesatuan-kesatuan di titik Distribusi barang kelas I Brigif letaknya 8-15 Km dibelakang Front di daerah Bek Brigif/Denbanmin. Di sini oleh Regu Bek Ton Intendans Brigif. Ransum dibongkar dan dibagi-bagi serta disusun tiap-tiap Kompi Pengeluaran dilakukan berdasarkan daftar pembagian di awasi oleh seorang Perwira.
2) Sersan juru masak dengan personil dapur dari kompi menerima ransum tesebut dan membawanya ke dapur yang letaknya dekat dengan titik Distribusi Kelas I Brigade Yon atau Kompi selanjutnya menyediakan makanan di sana.
e.Dapur Kompi
1) DI bawah pengawasan Brigif (dalam daerah perbekalan Brigif)
a) Keuntungan.
(1) Kendaraan-kendaraan tinggal di bawah pengawasan Brigif jadi pada suatu ketiak dapat dibentuk suatu kolone. Kendaraan-kendaraan dapat dipergunakan untuk keperluan lain.
(2) Dapur dapat ditempatkan dekat titik Distribusi. Dengan angkutan ransum dapat sangat mudah (dengan berjalan kaki)
(3) Komandan-komandan bawahan soal-soal administrasi.
b) Kerugian
(1) Jarak yang harus ditempuh oleh makanan yang telah tersedia adalah agak jauh.
(2) Komandan Kompi kurang dapat menguasai personil dapurnya mereka tetap berada di dapurnya dimanapun mereka berada.
(3) Mengatur pemberian dari Ki lebih sulit
2) Di bawah pengawasan Batalyon (dalam daerah perbekalan Yonif)
a) Keuntungan :
(1) Komandan-komandan Ki terlepas dari beban soal-soal administrasi.
(2) Ditingkatkan kendaraan-kendaraan tinggal di bawah pengawasan.
b) Kerugian
(1) Beban urusan administrasi dipikul oleh S-4/Log Batalyon.
(2) Lebih banyak lalu lintas di daerah terdepan Brigif diwaktu yang berlainan. (tidak tiap-tiap Yon makan dalam waktu yang bersamaan)
3) Di bawah Pengawasan Kompi
a) Keuntungan
(1) Personil di bawah pengawasan Komandan Kompi sendiri.
(2) Dapur letaknya dekat pada orang-orang yang harus di beri makanan.
(3) Kendaraan kompi 1 (satu truk, ton dan traileer untuk keperluan lain-lain) truk yang diperbantukan.
4) Menentukan tempat dapur
a) Jika dalam daerah pembekalan Brigif oleh S-4 Log Brigif (8-15 Km dari garis front di luar tembakan Artileri musuh).
b) Jika dalam daerah perbekalan Yon oleh S-4 log Yon (+/- 3 Km dari garis front di luar tembakan langsung dari senjata Infanteri gerak musuh.
c) Jika Kompi-kompi. Sejauh mungkin ke muka (di luar tembakan langsung dari senjata Infanteri ringan musuh).
5) Menyediakan makanan
a) Pasukan menerima makanan panas paling sedikit 1 kali dalam sehari.
b) Ransum di bagi di dapur untuk 3 kali makan dan disediakan di bawah tanggung jawab Bintara Makan. Makanan dekat dapur atau dimasukkan dalam Containers dan di bawa ke depan.
c) Kadang-kadang kendaraan dapur (yang diperbantukan) pergi ke depan membawa makanan ini, selanjutnya mereka kembali jika makanan panas telah di bagikan. Dalam hal demikian makanan panas (makan siang) disediakan di dapur dan makanan lain di tempat makan Kompi atau suatu tempat yang lebih depan. Jika makanan panas tidak dapat diantarkan (cukup jauh ke depan) oleh kendaraan dapur atau kendaraan lain yang lebih ringan (jeep). Maka sebagian dari personil dapur mengikuti pasukan sedekat mungkin dengan membawa perlengkapan seperlunya untuk memanaskan ransum-ransum dalam kaleng dan menyediakan minuman panas untuk pasukan di garis depan.
d) Satuan Infanteri dapat diperlengkapi dengan Brenders yang kecil, agar mereka sendiri dapat memanaskan makanannya jika mereka tidak dapat menerima makanan panas dengan cara yang lain.
6)Pemberian makanan kepada pasukan.
a)Dapur dalam daerah perbekalan Brigif. S4 Log Brigif bertanggung jawab dan memberikan keinstalasi-instalasi dan mengawasi pemuatan dalam kendaraan dan pemberangkatannya pada waktu yang tepat, ketitik-titik pencar (titik serak) Brigif S-4 Log Batalyon mengurus penempatan penunjukan-penunjukan jalan ke titik-titik ini untuk mengantar kendaraan-kendaraan ke tempat makan Kompi, ini untuk mengantar kendaraan-kendaraan kembali ke titik pencar (titik serak Brigif), dari mana mereka di bawah pengawasan S-4 Log Brigif atau mewakilnya di bawa kembali ke daerah perbekalan Brigif.
b)Dapur dalam daerah pembekalan Yon. Cara-cara serupa dengan Brigif S-4. Log Yon bertanggung jawab penunjuk-penunjuk jalan di titik pencar mengantar kendaraan langusng dari dapur ke tempat makan Kompi dan kembalinya.
c)Kesatuan yang di bawah perintah atau yang membantu
(1)Ada beberapa cara untuk memberikan makanan dan air kepada satuan-satuan yang dibawah perintah atau yang membantu. Ini terganutng kepada penempatan, medan jarak dari kesatuan induk dan lamanya waktu di bawah perintah atau diperbantukannya.
(2)Bagian-bagian dari senjata dari Kiban yang membantu kiban biasanya langsung diberi makan oleh Kiban sendiri. Jika sulit makan, kontainers di bawa ke dapur dari Kipan yang bersangkutan. Kendaraan-kendaraan dari Ki ini dimana juga ikut personil dari Ki senjata bantuan, mengangkut ke depan. Keuntungan ialah : bahwa bila terjadi perubahan-perubahan dalam penempatan bagian-bagian Ki Senban tidak timbul perbedaan yang tidak disangka-sangka dalam kekuatan makan dari Kipan.
(3)Bagian-bagian dari Yon untuk waktu yang tidak pendek ditempatkan di bawah perintah Kompi-kompi lain mengikuti cara-cara serupa dengan Kipan jika penempatannya untuk jangka waktu yanhg lama. Maka bagian-bagian ini mendapat makan dari kompi yang bersangkutan.
(4)Bagian-bagian dari Ki Morbe dan Tank dapat ditempatkan di bawah perintah Yon dalam hal inipun diikuti cara-cara sebagai pada Ki Ban.
(5)Bagian-bagian kecil seperti Ki kesehatan dan perawatan perawatan orang luka. Biasanya ditempatkan pada kesatuan-kesatuan lain atas dasar lebih bersifat tetap. Dalam hal ini mereka dapat makan dari kesatuan tersebut.
d)Tempat makan kompi. Ini ditentukan oleh Komandan Kompi (dekat pasukan terlindung terhadap tembakan Infanteri ringan, dapat didatangi kendaraan). Disini diberikan makan kepada sebanyak mungkin orang-orang. Bagi mereka yang tidak datang ke tempat makan. Makanan panas diangkut oleh pengangkut makanan dalam containers.
e)Rencana Makan:
(1)S-4 Log Brigif menentukan rencana makanan untuk Brigif jika telah disetujui oleh Komandan Brigif memberitahukan S-4 Log Yon dan Komandan Ki berdiri sendriri dengan demikian maka personil dapur mempunyai waktu sebanyak-banyaknya untuk menyediakan makanan.
(2)Rencana makanan membuat hal-hal sebagai berikut:
(a) Saat dan tempat pengeluaran rencana
(b)Tempat tidur
(c)Keadaan yang dibutuhkan untuk angkutan dan pemberian makan.
(d)Instruksi-instruksi mengenai constainers (makan panas)
(e)Barang-barang yang dibawa kedepan bersama-sama dengan pasukan.
(f)Saat berangkat kendaraan dapur
(g)Saat kendaraan-kendaraan diserahkan pada Yon dan Ki dan saat kembalinya dibawah pengawasan Brigif.
(h)Pembatasan gerakan-gerakan.
(3)S-4 Log Yon membuat rencana makanan untuk Yon berdasarkan rencana Brigif. Setelah disetujui oleh Komandan Yon maka S-4 Log memberitahukan kepada Komandan-komandan Kompi.
(a)Petunjuk jalan ke tempat makan Kompi
(b)Makanan untuk kesatuan-kesatuan yang dibawah perintah/membantu
(c)Pemberian penjelasan kepada Dan Kibek Brigif mengenai tindakan yang akan di ambil, jika dapur di bawah pengawasan Brigif.
(4)Rencana makanan Kompi membuat hal-hal sebagai berikut ;
(a)Jenis Ransum
(b)Tempat makan Kompi
(c)Petunjuk-petunjuk pemakaian kendaran, penunjuk jalan pengambilan makanan.
(d)Saat penerimaan kendaraan dan kembalinya
(e)Petunjuk-petunjuk pemberian makan kepada personil yang diperbantukan
(5)Tanggung jawab pengambilan akan dan air terletak pada suatu bagian (satuan) mulai saat ketahui waktu, bilamana dan dimana-mana barang ini disediakan, sampai pada saat barang-barang itu diserahkan kepada eselon berikutnya.
f. Air1) Disediakan dititik air Kopur/Kodam . Kopur Kodam mempunyai 4 Instalasi pembersih air, sehingga jika perlu dapat ditempatkan sebuah dalam tiap Brigif dengan masih ada sebuah sebagai cadangan.
2) Air diterima oleh personil trailer air (400) dan kaleng-kaleng jarigen 5 galon air diberkan bersama-sama dengan makanan.
3) Ditiap-tiap kompi terdapat satu kantong air, disini di isi velvies, bagi mereka yang tidak dapat datang ke belakang, dikirimkan air ke depan, misalnya dengan kendaraan-kendaraan mesiu.
25.Barang-barang Kelas II dan IV.
a. Umum. Dalam Kopur/Kodam tidak ada perbedaan antara prosedur perbekalan barang-barang kelas II dan barang-barang kelas IV. Dengan pengertian bahan perbekalan barang kelas IV terbatas pada barang-barang yang telah disetujui oleh Komandan atasan.
b.Permintaan
1) Senjata perlengkapan perorangan dan perlengkapan satuan.
a) Yang hilang atau dimusnahkan atau usang melalui Bintara Peralatan (Fourier) Ki, dimintakan pengertian oleh S-4 Log Yon dengan disertai laporan kehilangan atau kerusakan S-4 Log Brigif membuat kumpulan permintaan formil dan mengajukan kepada Kopur/Kodam.
b) Yang rusak diperbaiki dan dikirim kembali ke depan, atau dikirim terus ke belakang.
2) Permintaan biasanya diajukan seminggu sekali dan keadaan darurat diadakan penggantian ke belakang.
c.Pengeluaran
1) Barang-barang Klas II dan Klas IV ditimbun:
a) Instalasi Permanen daerah (Depot-depot) atau tempat-tempat perbekalan Kopu/Kodam.
b) Untuk kendaraan dan alat-alat (untuk Tank dsb) di gugus Pal Kodam atau Paldam.
c) Instalasi perbekalan eselon atasan dapat mengajukan tempat-tempat pembagiannya di daerah Brigif misalnya untuk penukaran pakaian, sepatu kaos kaki dsb. Tempat pakaian yang tidak dapat dipakai atau mengganti barang barang yang tidak dapat dipakai atau mengganti barang-barang yang hilang berdasarkan bukti-bukti.
2) Dalam hal Brigif beroperasi dalam hubungan Kopur, maka unsur-unsur perbekalan/pemeliharaan.
d.Pemberian :
1) Unsur perbekalan/peralatan Brigif (Ton Inf/Kipal) , mengambil barang-barang berdasarkan permintaan kesatuan-kesatuan Brigif barang-barang yang disediakan dalam tumpukan-tumpukan diberikan dengan perantaraan S-4 Log Yon atau langsung pada kompi-kompi.
2) Pakaian dan kendaraan untuk pertempuran segera di ganti jika satuan-satuan berada dalam Cadangan. Hanya yang sangat perlu saja diganti digaris depan.
3) Senjata dan kendaraan untuk pertempuran segera di ganti oleh Pa peralatan. Komandan-komandan Kompi melalui S-4 Log Yon mengajukan permintaan-permintaan informasi pada S-4 log Brigif.
4) Alat-alat Pionir. Di dalam Yon terdapat alat-alat pionir pada perorangan dan pada Ton Pal dan Ton Mu Ki. Yang berada pada Yon tersebut dapat dibagian oleh S-4 Log untuk keperluan Ki dalam pertahanan Brigif bisa memberikan tambahan alat-alat untuk pembuatan perkubuan dari tempat penimbunan Zi di Kodam atau Komandan Ki Pal yang selanjutnya mengeluarkannya, dan kemudian menarik kembali. Di dalam Yon pengeluaran untuk Ki diatur oleh Komando Yon melalui S-4/Log. Perlengkapan istimewa perahu-perahu serangan bulldoser beserta personil yang terlatih untuk menggerakkannya di keluarkannya berdasarkan rencana taktis.
5) Barang-barang Dinas kesehatan. Jika tidak dalam pertempuran cara-caranya serupa dengan barang-barang kelas II dan IV lainya dalam hal ini S-4/Log berunding dengan dokter. Jika dalam pertempuran didirikan suatu tempat pembagian barang-barang kesehatan dekat tempat pembalut Kopur, dari sini barang-barang tersebut dikeluarkan atas permintaan dokter-dokter Brigif sendiri. Pos Long Yon mendapat barang-barang tersebut dengan mengirimkan permintaan-permintaan dengan perantaraan personil kelompok pengangkut orang luka dan kendaraan-kendaraan kesehatan yang pergi ke tempat pengobatan (kesehatan) Brigif. Personil ini selanjutnya membawa barang-barang kembali ke Yon. Ditempat pengobatan Brigif selalu ada persediaan terbatas.
6) Alat-alat perhubungan. Cara-cara pemberian serupa dengan barang kelas II dan IV lainnya. Ada persediaan terbatas mendadak maka Pa perhubungan Brigif menerima alat-alat ini langsung dari Kopur atau Kodam. Pa perhubugnan Yon selanjutnya menerima alat-alat dari Pa perhubungan Brigif.
26.Barang-barang Kelas III
a. Jumlah perminyakan (BMP) yang diperlukan tergantung pada :
1) Jumlah kendaraan dari kesatuan
2) Jarak yang ditempuh kesatuan (JT)
3) Jarak yang ditempuh untuk keperluan perbekalan dan pengintaian (JP danKS).
4) Minyak bakar keperluan dapur.
Tersebut di atas diperlukan sebagian dasar untuk taksiran kebutuhan minya dalam liter yang selanjutnya digunakan rumus perhitungan sbb:
T: (JT + (0,2 + JP) + KS ) KK + 10%
T: Taksiran permukaan minyak dalam liter
JT: Jarak tugas
JP: Jarak perbekalan
KS: Kebutuhan sewaktu-waktu (untuk pengaman/pengintaian)
KK: Kilometer kesatuan (jumlah minyak yang dibutuhkan untuk
seluruh kendaraan per 1 KM).
b. Pengeluaran
1) Kodam menyediakan barang-barang kelas III dititik distribusi Brigif.
2) Bensin dan minyak bakar diberikan kepada kesatuan atau dasar kaleng kosong ditukarkan dengan yang penuh dititik perbekalan kelas III.
3) Tiap kendaraan Inf membawa persediaan bensin dalam Jerigen S-4/Log dapat mengambil 2 atau 3 jerigen dari truk-truk untuk mengadakan suatu Pool (menjadi titik perbekalan kelas III Brigif atau Yon)
4) Minyak Lincir dan gemuk (bahan pelumas) persediaan dibawa oleh kendaraan-kendaraan perbekalan Ton Inf.
c. Permintaan
1) Tidak diadakan permintaan (kaleng kosong diganti dengan yang penuh)
2) S-4/Log Brigif berdasarkan laporan keperluan satuan-satuan setiap hari memuat suatu taksiran dan mengajukan laporan keadaan. Di sini ia mempergunakan pengertian Kilometer kesatuan (Unitmiles = jumlah liter bensin yang dibutuhkan untuk menggerakkan semua kendaraan sesuatu kesatuan sejauh 1 KM).
3) Dengan tidak memandang laporan yang telah diajukan semua tangki-tangki kendaraan dan kaleng-kaleng bensin harus diisi jika perlu.
d. Penambahan
1) Titik distribusi barang Kelas III Brigif. Titik distribusi terletak dalam daerah Ban Min Brigif (daerah Perbekalan). Kaleng-kaleng kosong dibawa oleh kendaraan-kendaraan Ton Ang ketempat perbekalan Kopur/Kodam dan diturunkan di sana.
2) Untuk keperluan Tank-tank dapat didirikan titik distribusi yang dimajukan
3) Dalam pemindahan-pemindahan didirikan tempat pembagian disepanjang jalan yang akan dilalui dalam pemindahan.
27.Barang-barang kelas V
a. Jumlah pangkal
1) Jumlah pangkal adalah jumlah mesiu yang ada pada perorangan dan dikendaraan-kendaraan dari kesatuan-kesatuan. Jumlah pangkal terdiri dari :
a) Tingkat Kompi. Adalah yang ada perorangan dan kendaraan pengangkut senjata
b) Tingkat Batalyon. Adalah yang ada pada Kompi-kompi. Staf batalyon dan Kompi Markas.
c) Tingkat Brigade adalah yang ada masing-masing satuan.
2) Jumlah pangkal ditentukan dalam daftar misiu harus memenuhi syarat, bahwa jumlah tersebut cukup bagi suatu kesatuan untuk mengadakan pertempuran sehingga tambahan mengalir belakang.
b. Penambahan
1) Satuan-satuan mengambil misiu dari TP Mu Kodam dengan menunjukkan surat perintah pengangkutan
2) Dalam surat perintah pengangkutan dinyatakan permintaan tersebut adalah untuk menambah jumlah pangkal/pemakaian segera dan bahwa jumlah yang terpakai tidak melebihi jumlah penambahan yang tersedia jumlah misiu yang dapat diganti dari persediaan yang ada.
c. Laporan. Memelihara jumlah pangkal menjadi tanggung jawab Komandan. Jadi tidak perlu diajukan laporan-laporan akan tetapi jumlah pangkal di lampui atau ada kekurangan dalam beberapa jenis yang harus dilaporkan.
28.Barang rampasan/Barang sisa tak terpakai
a. Barang rampasan
1) Dan Brigade mengawasi pengeluaran pemakaian barang-barang rampasan. Kendaraan musuh hanya dipakai dalam keadaan darurat, untuk melengkapi angkutan sendiri.
2) Senjata musuh hanya dipakai dalam keadaaan darurat dan harus diberitahukan kepada pasukan-pasukan di garis depan untuk menghindari kekacauan akibat suara tembakan tersebut.
b. Barang-barang sisa tak tepakai harus dibawa ditempat pengumpulan dengan demikian maka sejumlah besar senjata, perlengkapan dan barang-barang dapat terkumpul lagi untuk dibagi-bagikan kembali.
29.Bagan permintaan/pengiriman bekal kelas I s/d V (terlampir)
30.Evaluasi
a. Sebutkan dan jelaskan kelas-kelas dalam perbekalan.
b. Jelaskan cara pengeluaran barang-barang kelas II/IV
c. Gambarkan bagan permintaan/pengiriman bekal kelas II/IV
BAB VI
PERINTAH ADMINISTRASI
12. Umum.
a. Prinmin adalah suatu prosedur sederhana yang disusun dan dipergunakan secara hati-hati, penting sekali dalam cara membuat perintah administrasi. Meskipun lazimnya suatu perintah administrasi tidak dapat dimulai pembuatan sebelum rencana taktis selesai tetapi setiap usaha harus dicurahkan dan memungkinkan pengeluarannya pada waktu bersamaan dengan perintah operasi. Hal ini akan mungkin dilakukan apabila bawahan staf administrasi ikut serta dalam semua tingkat perencanaan.
b. Bagian Staf Administrasi harus :
1) Menyadari segala implikasi setiap rencana yang sedang dibuat serta ikut serta di dalam pengembangannya bersama staf operasi
2) Mengadakan pertemuan, pembicaraan rapat dengan dinas/jawatan pelayanan guna memberi gambaran perkembangan keadaan mereka serta untuk mendengarkan kesulitan-kesulitan mereka.
3) Membuat perkiraan, menyusun rencana dengan secepat mungkin serta menyampaikan kepada dinas/jawatan yang bersangkutan untuk dikerjakan.
4) Bila mungkin mengeluarkan perintah peringatan kepada dinas jawatan pelayanan tentang pemindahan yang akan segera dilakukan.
c. Waktu Pengeluaran
1) Suatu perintah administrasi lazimnya dikeluarkan oleh Markas komando Brigade ke atas, tergantung pada jenis tugas, tingkat kerumitan keadaan administrasi serta prosedur tetap yang sudah ada
2) Sangatlah diinginkan bahwa perincian administrasi untuk suatu operasi dapat dikeluarkan bersamaan dengan perintah operasinya. Tetapi hal ini sering sulit dilaksanakan, mengingat penulisan ketentuan administrasi ke dalam bentuk perintah administrasi pada lazimnya tidak dapat mulai sebelum rencana taktis yang harus di persiapkan oleh staf operasi dapat diselesaikan. Penyiapan pendahuluan oleh staf Administrasi sering dapat mengurangi selisih waktu tetapi tidak selamanya dapat mengatasi kelambatan pengeluarannya.
3) Suatu perintah administrasi dan dikeluarkan secara tersendiri.
Apabila itu keadaan administrasi diperkirakan akan berlaku untuk lebih dari satu babak Operasi/rencana operasi (untuk jangka panjang).
4) Di dalam keadaan yang berlangsung secara berlanjut perintah administrasi lazim dikeluarkan secara bagian demi bagian, apabila perubahan mengenai keadaan administrasi timbul.
5) Perintah administrasi yang lengkap dikeluarkan apabila perubahan keadaan administrasi atau taktis timbul secara keseluruhan atau apabila karena telah berulang kali terjadi perubahan yang membuat perintah administrasi yang lama kurang sesuai lagi, atau apabila dibutuhkan untuk kepentingan dokumentasi sejarah.
6) Perkiraan jangka waktu digunakan suatu perintah administrasi, isi dan banyaknya, serta jenis operasi yang akan menentukan apakah yang dikeluarkan akan berbentuk suatu perintah administrasi tersendiri atau hanya beupa suatu lampiran pada perintah operasi, atau sebagai isi 4 perintah Operasi.
7) Apabila perincian administrasi dikeluarkan sebagai lampiran sebagai perintah operasi. Maka pasal 4 perintah operasi hanya memuat sub pasal yang diperlukan saja.
8) Perintah administrasi dapat dikeluarkan dalam bentuk.
a) Tertulis, tanpa oleat.
b) Tertulis, dengan oleat
c) Dalam bentuk jenis Oleat atau Perintah jenis Oleat.
13.Bentuk dan Penjelasan Prinmin. (Terlampir).
14.Evaluasi
a. Jelaskan waktu pengeluaran dari pada Prinmin.
b. Urutan bentuk Prinmin.
BAB VII
EVALUASI AKHIR PELAJARAN
31.Persoalan.
a. Fungsi Staf-4/logistik adalah membantu Komandan dengan jalan melaksanakan fungsi staf.
Coba jelaskan pelaksanaan fungsi umum staf-4/log Brigif
b. Coba uraikan dan jelaskan tugas dan fungsi staf-4/Log Korem
c. Jelaskan hubungan Kirlog dengan Kirpers 1.
d. Jelaskan perkiraan Logistik pasal 3 Analisis
e. Jelaskan waktu pengeluaran dari pada Prinmin
f. Urutkan bentuk Prinmin
g. Sebutkan Syarat umum penempatan Instalasi Banmin
h. Buatlah contoh gambar Oleat banmin dalam serangan dan pertahanan
i. Sebutkan dan jelaskan kelas-kelas dalam perbekalan
j. Jelaskan cara pengeluaran barang-barang kelas II/IV
k. Gambarkan bagan permintaan/pengiriman bekal kelas II/IV
BAB VIII
PENUTUP
32.Penutup. Demikian naskah Sekolah ini disusun untuk digunakan sebagai pedoman mengajar Gumil/instruktur serta pedoman pelaksanaan tugas bagi Siswa Selapa Infanteri dikesatuannya.
BARANG KELAS III
a. Data bahan bakar. MT (data hanya untuk perencanaan saja :)
NoMACAM KENDARAANBAHAN BAKARKAPASITAS TANGKI LITERPEMAKAIAN BAHAN BAKAR KM/LITER
12345
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
1819
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32TANK AMX
APC AMX
APC KO AMX
AMBULANCE AMX
RECOVERY DEREK AMX
HOW GS 150 AMX
AVLB. TANK JEMBATAN AMX
PEMBAWA MOTIER AMX
SALADIN
SARASIN
FERRET
TRUCK KLAS 5 TON
TRUCK KLAS 3 TON
TRUCK KLAS 2 TON
TRUCK KLAS 1 TON
TRUCK KLAS TON
JEEP GAZ TON
JEEP UTILITY TON
AMBULANCE TON
AMBULANCE TON
SEPEDA MOTOR
SAT MO MAS
SAT MO BEK
SAT MO BENG
MOBIL HAR
TRUCK UNIT HUB
TRUCK DAPUR
TRUCK TK. JAHIR
TRUCK REPARASI KULIT
TRUCK AIR
TRUC BAHAN BAKAR
TRUCK PEMULIHAN/RAN KIR80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
480
480
480
480
480
480
480
480
480
200
75
180
180
80
60
85
65
64
85
60
13
85
85
85
85
85
105
105
105
105
80
1800,5
0,5
0,5
0,5
0,5
0,5
0,5
0,5
1,1
1,75
3,3
0,9
0,9
2,1
4
5
5
5,9
5
5,5
17,5
5
5
5
5
5
2
2
2
0,9
2,1
0,9
Catatan :
a. Untuk penggunaan lintas medan, pemakaian bahan bakar 2 lipat. Pemakaian pelumas menurut ketentuan intad 4% dari jumlah pemakaian bahan bakar. Dari pemakaian bahan bakar rata-rata untuk seluruh kendaraan organik per Km ditentukan :
Untuk Brigade Infanteri ROI : 73
Kilometer satuan (KS)
: 92 liter
Kebutuhan Lain-lain (KL): 10 Km
Untuk kebutuhan Batalyon Infanteri ROI: 73
Kilometer Satuan
: 11 liter
Kebutuhan Lai-lain (KL): 5 Km
Bila untuk perhitungan ternyata kilometer satuan (KS) belum ada ketentuannya, maka cara mencari KS tersebut dapat digunakan seperti tersebut pada halaman 3.
b. Data bahan bakar. Diesel
(data hanya untuk perencanaan saja)
MACAM ALATMACAM BAHAN BAKARKAPASITAS TANGKI 1PEMAKAIAN BAHAN BAKAR 1/JAM
BULDOSER D-7
BULDOSER D-8
BULDOSER D-4
BULDOSER D-5
MOTOGRADER
CRAWLER TRACKTOR HD-5DIESEL
DIESEL
DIESEL
DIESEL
DIESEL
DIESEL..
..
..
..
..
..
13,7
13,7
9,1
13,7
9,1
Contoh I :
Cara menentukan KS dengn jumlah kendaraan TOP penuh Brigif (ROI-73 (hanya untuk keperluan perencanaan dan bila belum ada ketentuannya)
NoMenurut macam kendaraanJumlah kendaraanKm/lPemakaian bahan bakar per km
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22Truck ton
Truck ton
Truck 2 ton
Truck 3 ton
SPM
Truck AMB
Truck AMB
Truck unit hub
Truck bahan bakar
Truck rep kulit
Truck tk jahir
Truk tanki air
Truk dapur
Sat mo mas
Sat mo bek
Sat mo beng
Sat mo hub
Ran kir
Truck 1/4 ton
Spm sirine
Dump truck
Mobil har
81
110
71
4
34
4
5
3
2
1
1
4
4
1
4
5
2
2
4
6
6
15,5
5
2,1
2
17,5
5,5
5
5
2,1
2
2
0,9
2
5
5
5
5
0,9
5,9
17,5
2
5
1/5,5 x 81 = 14,58
1/5 x 110 = 22
1/2.1 x 71 = 33,33
x 4 = 2
1/17.5 x 34 = 1,94
1/5,5 x 4 = 0,72
1/5 x 5 = 1
1,5 x 3 = 0,6
1/2.1 x 2 = 0,96
x 1 = 0,5
x 1 =0.5
1/0.9 x 4 = 4.44
x4 = 2
1/5 x 4 = 0.8
1/5 x 4 = 0.8
1/5 x 5 = 1
1/5 x 2 = 0.4
1.09 x 2 = 2.22
1/0.9 x4 = 0.68
1/17.5 x 6 = 0.36
1/2 x 6 = 3
1/5 x 1 = 0.2
Jumlah
= 91,40
Untuk jumlah kendaraan yang kurang dari TOP diperhitungkan yang sesungguhnya.
BARANG KELAS V
Ada tiga pengertian dalam penggunaan barang kelas V ialah bekal pokok manusia, jatah bekal sedia munisi dan jatah bekal tuntutan munisi.
Bekal Pokok Munisi
1. Yang dimaksud dengan bekal pokok munisi adalah jumlah imunisi yang ditentukan untuk sesuatu satuan TNI-AD.
2. Bekal pokok munisi untuk senjata meliputi jumlah munisi yang ada pada senjata/dibawah oleh anggota dan yang ada diangkut organik satuannya.
3. Banyaknya munisi tersebut diperinci menurut jumlah butir dan menurut macamnya untuk tiap pucuk senjata yang ada di satuan.
4. Terutama bagi satuan-satuan yang tidak dalam persiapan atau dalam tugas operasi jumlah munisi tersebut dapat disimpan di dalam gudang-gudang satuan atau Palad.
5. Yang dimaksud dengan satuan disini adalah satuan tempur tingkat Batalyon dan Markas serta Kompi Markas Brigade dan Kompi/Baterai Berdiri Sendiri.
Bekal Pokok Munisi untuk Senjata Ringan dan Mortir
Dinyatakan dalam butir :
NoMACAMJUMLAH BEKALCARA MEMBAWAKET
PD. ANGG. PENEMBAKDIANGKUT ORG/SATUAN
123456
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Pistol
Pistol Isyarat
a. Merah
b. Putih
c. Hijau
Jumlah
Pistol Mitr (PM)
Senapan
Karaben Jungle Rifle 30
Senapan mesin Ringan
(SMR)
a. Bren 303
b. BAR 30 long west
Senapan mesin sedang (SMS) 30
Senapan Mesin Berat (SMB) 50 (12,7)
Granat Senapan
Granat Senapan
Pelempar (Bazoka 3,5 inci)
20
mortir P.T. 50 mm
a. Brisan/Ne
b. Asap
c. Cahaya-isyarat
Jumlah
Mortir HI. 60 mm
a. Brisan/NE
b. Asap
Jumlah
Mortir
a. Brisan
b. Asap
c. Jumlah
30
6
12
6
24
250
144
132
1500
1500
3000
600
15
3
9
20
60
6
6
72
60
12
72
60
12
7230
3
6
3
12
150
96
84
600
500
1000
300
4
2
3
-
12
3
3
18
8
4
12
8
4
12-
3
6
3
12
100
48
48
900
1000
2000 butir
300
11
1
6
-
48
3
-
53
52
8
60
52
8
60Kanon a 200
a. Ditembak dan tabung pelontar pada senapan.
b. Lengkap dgn peluru pendorong
Rata-rata 2 buah untuk tiap orang
c. Bekal Pokok Munisi untuk Keuntungan Tempur Kavaleri
Dinyatakan dalam butir tiap pucuk senjata ;
NoKendaraaan
Macam senjata
Macam munisJumlah
Bekal
pokokPengangkutanKeterangan
Dalam. Kendaraan pd senjataDlm. Ang. Set.
123456
1
2
3Panser EBR 75 Pan.
a. Meriam 75 mm Brisan
b. SM sas Ud. 50 (NAZO)
c. SM 30 (Shorhwest/76.2 (NAZO)
Tank AMX 13
a. Meriam 75 mm
1)Brisan/HE
2)Lawan Panser PCOT
3)Lawan Panser POT/ (Penu)
Jumlah
b. SM Kabah 30 AA.52
c. Pelempar geranat asap
Panser SALADIN
a. Meriam geranat Brisan Asap
Jumlah
b. SM Kubah 30 (longwest)
c. SAS Ud. 30 (longwest)
70
2000
1500
36
18
18
72
2000
6
76
48
2000
2000
35
1000
1000
18
9
9
36
1440
3
38
42
1500
150035
1000
500
18
9
9
36
560
3
38
42
500
5003 bh SM
Jungur/SM/
Kubah
d.Bekal Pokok Amunisi Untuk Meriam Altileri
Dinyatakan dalam butir untuk tiap pucuk senjata/laras
No.Macam senjata
Macam amunisiJumlah Bekal PokokKeterangan
ARMED
1Meriam 76 mm
a. H.I/Pecahan
b. Panser/Heat
c. Asap
d. Gas200
50
25
25
Jumlah300
2Meriam 88 mm
a. H.E/Pecahan
b. Panser
c. Asap
d. Gas200
50
20
20
Jumlah290
3Meriam 1.05 mm
a. H.E/Pecahan
b. Panser
c. Asap
d. Gas200
20
15
15
Jumlah250
4Roket 130 mm3Tiap-tiap meriam laras
32
ARHANUD
5Meriam 20 mm
a. H.E/N
b. P.N648
72
Jumlah720
6Meriam 40 mm
a. H.E
b. P.N270
30
300
7Meriam 57300
DAFTAR INDEK BEKAL POKOK AMUNISI
KEPUTUSAN M / PANGAD NO. 136 / 11 / 63 TANGGAL 12 11 1963
NO.JENIS SENJATAJENIS AMUNISIBEKAL POKOK
PER PUCUK
1Pistol Ptd. 9 mm Yu / Pindad30
2Pistiol isyaratPeluru isyarat putih
Merah Pindad
Hijau Pindad12
6
6
3Pistol MitraliurPtd. 9 mm para yu Pindad250
4Senapan SP 1
SP 2Ptd. 30 M 1 pendek Pindad
Ptd. 30 M 1 pendek Pindad180
180
5SO.30 SP - 3Ptd. 30 M 1 pendek Pindad1260
6Tabung pelontar
SMR. 30 80%
14 %
6%Ptd. 30 M 2 dus Yu/Pindad
PN. 30 M25 USA
PNB. 30 M2. 14 dus Yu 9015000
7SMS. 30 Ptd. 30 M 2 ban kantor Yu 90300
8SMB. 50Ptd. 50 ad 1-t (12,7)600
9Mortic rongan 50
GHE 50 Mort Yu Pindad
G. Asap 50 Mort Yu 90
G. Pen 50 Mort Yu 90
G Isyarat 50 Mort Merah Yu 90
G isyarat 50 Mort Hijau Yu 9060
6
2
2
2
10Mortir ringan 60GHE Mort
G. Asap Mort Yu 9060
12
11MORBE 120G. 120 Mort Berat.
G. 120 Mort Ringan Yu 9044
100
12Mortir sedang 81GHE mort60
13STTB 106AP. AD
HE20
20
14RL. 3.5 (Bazoka)G. Lounscher 90 mm 9
15Rudal entac/SLT-720
16Meriam 20 mmHE/PN300
17Meriam 40 mm (60)HE/PN300
18Meriam gunung 76 mmHE-
19Panser Kanon SLT Saladin 76 mm84
20Panser angkutan personil3000
21Panser TA. I/Fent SM 30.3000
CONTOH OLEAT BANMIN ( PERTAHANAN )
Lembar No dari Lembaran
Brigif 64
BOGOR (4573)
211830 JUL 19..
UW 2
SUB LAMPIRAN 1 ( OLEAT BANMIN ) pada
LAMPIRAN E ( BANMIN ) pada
PERINTAH OPERASI NO 03
PENUNJUKAN:Peta
: JAVA & MADURA
Kedar
: 1 : 50.000
Tahun
: 1945
Lembaran: No 35/XXXVII-B
No 35/XXXVII-C
DAERAH WAKTU: +++
CONTOH OLEAT BANMIN ( SERANGAN )
Lembar No dari Lembaran
Brigif 62
SUKALIMA (5651)
121745 AGU 19..
UW 2
SUB LAMPIRAN 1 ( OLEAT BANMIN ) pada
LAMPIRAN E ( BANMIN ) pada
PERINTAH OPERASI NO 04
PENUNJUKAN:Peta
: JAVA & MADURA
Kedar
: 1 : 50.000
Tahun
: 1945
Lembaran: No 35/XXXVII-B
No 35/XXXVII-C
DAERAH WAKTU: +++
BENTUK DAN PENJELASAN PERINTAH ADMINISTRASI
PERINTAH ADMINISTRASI NO.. (dapat di sandi)
Penunjuk :(Peta-peta lengkap dengan nama, kedar, nomor lembar dan daerah)
Daerah waktu :
Komposisi dan Lokasi Satuan Banmin : (keterangan mengenai komposisi dan lokasi Satuan Banmin dapat dicantumkan di sini atau pada pasal yang tersedia dalam perintah atau pada oleat. Bila satuan tidak dicantumkan di sini, judul ini dapat dihilangkan.
1. KEADAAN
(Suatu pernyataan secara umum mengenai faktor administrasi yang mempengaruhi operasi. Termasuk tiap keterangan penting tentang keadaan secara menyeluruh. Sehingga dapat dipahami pengaruh keadaan yang berlaku terhadap Banmin).
a. Pasukan musuh. (komposisi, disposisi, lokasi, gerakan. Kekuatan yang diperkirakan, dan identifikasi musuh. Dapat menunjuk pada Prinops atau Lampiran Intel pada Prinops bila ada atau akan dikeluarkan. Cantumkan kemampuan musuh-musuh yang dapat mempengaruhi tugas pokok Banmin.)
b. Pasukan Kawan. (keterangan yang tepat mengenai pasukan kawan selain dari pada yang sudah tedapat dalam Prinops yang dapat mempengaruhi tugas pokok Banmin. Dapat menunjukkan Prinops bila ada atau akan dikeluarkan.
c. Penerimaan dan Pemberian BP. (keterangan yang tepat mengenai penerimaan dan pemberian BP yang akan mempengaruhi tugas pokok Banmin. Dapat menunjuk Prinops bila ada atau yang akan dikeluarkan).
2. TUGAS POKOK(pernyataan singkat dan jelas daritugas pokok Banmin)
3. U M U M(Cantumkan secara garis besar rencana umum untuk Banmin dan semua perintah yang tidak tepat bila dicantumkan dalam pasal berikutnya, misalnya lokasi Rah Banmin yang terdapat dalam Prinops, lokasi berbagai badan koordinasi, instruksi umum untuk pemindahan instalasi dan sebagainya.
4, MATERIAL DAN PELAYANAN
(Meliputi keterangan yang bersangkutan dengan perbekalan pemeliharaan konstruksi dan pelayanan serta alokasi tenaga kerja untuk Banmin.)
a. Perbekalan. (Sub pasal ini memuat beberapa sub-sub pasal, dari tiap kelas perbekalan, air, perbekalankhusus barang lebih, barang bekas pakai dan barang rampasan. Bila mungkin, tiap sub-sub pasal, meliputi lokasi instalasi perbekalan dan material, waktu buka dan tutup, satuan yang melaksanakan, satuan yang dibantu, tingkat perbekalan, cara dan jadwal disribusi, instruksi untuk pengajuan laporan rutin tentang perbekalan tertentu ang disediakan dan keterangan atau instruksi lain yang bersangkutan yang diperlukan oleh satuan yang dibantu. Instruksi dan atau keterangan tentang dua atau lebih kelas perbekalan dapat dicantumkan dalam satu sub-sub pasal bila pencatatan terbatas dan tidak mengorbankan kejelasan untuk bekal kelas V , cantumkan penunjukan dan lokasi dari badan yang menyetujui tuntutan munisi, jatah bekal sedia dan bekal munisi khusus bila perlu).
b. Angkutan. (Cantumkan lokasi terminal dan instalasi, stasiun kereta api; lapangan terbang; pelabuhan dan pantai; serta satuan pelaksana; jadwal waktu, pengaturan lalu lintas, seperti peraturan, pembatasan, prioritas alokasi serta titik pengaturan dan pengendalian serta rute perbekalan utama. Hal yang dicantumkan dalam sub pasal ini tidak terbatas pada operasi angkutan di darat,tetapi dapat meliputi lautan, jalan air di pedalaman, pantai, udara,seluruh pipa dan kegiatan lainnya).
c. Pelayanan. (Cantumkan keterangan dan atau instruksi untuk satuan yang menggambarkan jenis pelayanan yang tersedia, menunjukan dan lokasi atau instalasi yang menyediakan pelayanan, penugasan kepada satuan yang membantu dan kalau mungkin jadwal waktu untuk pelayanan. Tugas pelayanan bagi satuan pelayanan yang tidak tercantum yang perintah yang lainnya misalnya prioritas usaha zeni, dapat dimasukkan ke dalam sub pasalini. Lokasi peloporan, satuan yang melaksanakan dan penugasan kepada satuan yang dibantu, supaya dicantumkan di bawah sub-sub pasal instalasi pelayanan yang bersangkutan. Disamping itu, tugas khusus yang tidak dicantumkan dalam perintah lainnya, dapat ditugaskan kepada satuan pelayanan dalam sub-sub pasal ini).
1). Konstruksi
2). Pelayanan Lapangan. (Cucian, mandi, pembaruan dan penggantian pemakaian dekontaminasi, pencatatan pemakaman).
3). Pelayanan Kesehatan. (Pelayanan medis,gigi, hewan, laboratorium, kacamata, pemeriksaan darah, obat pencegahan, kesehatan dan pemeliharaan kesehatan).
4). Pelayanan Instalasi. (Barang tidak bergerak, perbaikan dan alat serbaguna, perlindungan bahaya kebakaran, pembuangan sampah dan air selokan, penyediaan air).5). Lain-lain. (Penerbangan, penghancuran bahan peledak,fotografi dan pengadaan).d. Tenaga Kerja. (Cantumkan kebijaksanaan yang bersangkutan dengan penggunaan orang sipil, tawanan perang dan tahanan sipil; pembatasan penggunaan orang sipil dan tawanan perang; alokasi dan prioritas tenaga kerja yang tersedia; penunjukan dan lokasi satuan tenaga kerja yang tersedia).
e. Pemeliharaan. (Cantumkan prioritas pemeliharan, lokasi, fasilitas dan titik pengumpulan).
5. EVALUASI DAN HOSPITALISASI(Pasal ini memuat keterangan dan instruksi untuk satuan yang menggambarkan rencana untuk evakuasi dan hospitalisaasi personil militer yang sakit, luka berat atau luka ringan).
a. Evakuasi. (Cantumkan rumah obat, pos pertolongan dan pos penyaringan termasuk lokasi, waktu penutupan dan pembukaan: satuan yang melaksanakan dan satuan yang diabntu. Sub pasal ini juga menyatakan rute, alat dan jadwal waktu evaluasi, kebijaksanaan perawatan, kebijaksanaan khusus untuk evakuasi lewat udara dan evakuasi penderita yang terkena kontaminasi Kibira)
b. Hospitalisasi. (Cantumkan rumah sakit yang mengurusi evaluasi, pos umum, lapangan dan penyembuhan kembali, masing-masing dengan lokasi, waktu pembukaan dan penutupannya serta satuan yang dibantu. Kalau kebijaksanaannya yang pasti tentang perawatan orang luka karena kebijaksanaan itu dicantumkan dalam sub pasal ini.
6. PERSONIL.
Pasal ini berisi semua keterangan dan instruksi yang bersangkutan dengan masalah personil, termasuk tenaga kerja sipil asing yang digunakan untuk fungsi Banmin. Bila mungkin, di bawah tiap sub pasal dicantumkna instalasi, lokasi, waktu pembukaan dan waktu penutupan: satuan yang melaksanakan: satuan atau daerah yang dilayani : ketentuan istirahat, cuti, rotasi dan jumlah yang dialokasikan pada satuan-satuan: tanggung-jawab satuan untuk pemindahan dan administrasi personil: laporan yang diinginkan, permintaan atau rencana kegiatan personil: laporan yang di perlukan: tuntutan atau rencana kegiatan personil dan penunjukan yang perlu pada perintah/instruksi atau Protap yang sudah ada.)
a. Pemeliharaan Kekuatan Satuan
1) Laporan Kekuatan. (Cantumkan instruksi untuk mengerahkan data yang dibutuhkan, agar komandan terus menerus mengetahui status kekuatan satuan. Instruksi ini akan mencakupkan kebutuhan akan laporan khusus setelah terjadi suatu serangan penghancuran massa atau setelah terjadi suatu bencana alam).
2) Penggantian. (Cantumkan pernyataan penyelenggaraan berlakunya tuntutan personil yang ada, instruksi tentang pelaksanaan proses dan pemindahan tenaga pengganti, lokasi satuan tenaga pengganti dan satuan yang akan membantu, jenis dan lokasi satuan pengganti dibawah pengendalian markas yang mengeluarkan.)
b. Pembinaan Personil
1) Personil Militer. (Cantumkan semua instruksi dan informasi tentang klasifikasi, penugasan, kenaikan pangkat, pemindahan. Klasifikasi kembali, penurunan pangkat, pemecatan, pensiunan, pemisahan atau pelepasan, latihan, rotasi dan penghematan personil.)
2) Personil Sipil. (Cantumkan sumber tenaga kerja sipil: lokasi kantor personil sipil atau pusat administrasi tenaga kerja dan tempat pengumpulan tenaga kerja lainnya: prosedur dan kebijaksanaan pengadaan; pembatasan atas penggunaan tenaga kerja sipil: prosedur pengendalian dan administrasi: jadwal upah, gaji dan bantuan administrasi yang akan dilayani: dan tanggung jawab komandan bawahan atas administrasi. Tunjuk Protap yang bersangkutan atau buat skala upah yang khusus dan kondisi pengerahan dalam data lampiran.)
3) Tawanan Perang dan Pemeliharaan Sipil. (Instruksi mengenai pengumpulan, penjagaan keamanaan, pelaksanaan proses, pengungsian, penggunaan, penawaran serta disiplin tawanan perang dan tahanan sipil serta semua personil yang ditahan atau ditangkap yang tidak dapat segera dianggap sebagai tawanan perang. Lokasi tawanan perang dan fasilitas tahanan sipil.)
c. Pengembangan dan Pemeliharaan Moril
1) Pelayanan Moril dan Personil. (Cantumkan keterangan dan atau instruksi mengenai cuti, fasilitas istirahat dan rekreasi. Tanda penghargaan dan tanda jasa, pelayanan pos dan keuangan, kegiatan keagamaan, hygiene perorangan kegiatan pelayanan keuangan, kegiatan pelayanan khusus kantin, kegiatan kesejahteraan dan bantuan hukum.)
2) Pencetakan Pemakaman. (Cantumkan lokasi pemakaman, prosedur penyingkiran, pengurusan milik perorangan dan upacara yang harus dilaksanakan. Instruksi yang mengarahkan pada prosedur yang harus diikuti dalam hal penguburan terperinci atau terpisah, penguburan massal dan atau penguburan jenazah yang terkontaminasi. Haris dicantumkan pula dalam sub-sub pasal ini atau dalam Protap satuan)
d. Pemeliharaan Disiplin, Hukum dan Tata Tertib. (Cantumkan keterangan dan instruksi mengenai tindakan dan tingkah laku pasukan: pengendalian dan disposisi prajurit tertinggal, meliputi lokasi titik pengumpulan dan titik instruksi khusus penambahan pengendaliaannya bila terjadi serangan penghancuran massal: instruksi tentang administrasi pengadilan militer, keterangan dan instruksi hubungan antar TNI dengan rakyat, misalnya pergaulan dengan rakyat, pasar gelap, penjualan milik pemerintah dan penghormatan terhadap peraturan dan hukum setempat.)
e. Pembinaan Markas. (Cantumkan instruksi tentang pemindahan, urusan dalam, organisasi dan kegiatan markas: alokasi lubang perlindungan di daerah markas untuk pasukan dan untuk markas.
f. Lain-lain. (Cantumkan semua persoalan administrasi personil yang tidak secarakhusus ditugaskan pada seksi staf koordinasi yang lain atau dimasukkan di dalam sub pasal sebelumnya).
7. LAIN-LAIN(Instruksi khusus yang tidak termasuk di dalam pasal di atas)
a. Garis Batas. (Lokasi batas belakang dan batas lainnya yang diperlukan untuk berbagai maksud Banmin.)
b. Perlindungan. (Menentukan berbagai tindakan untuk melindungi satuan dan atau instalasi Banmin. Biasanya tindakan itu akan terdiri dari pemberitahuan mengenai Sattis yang melakukan perlindungan dan semua kondisi perlindungan. pemberitahuan itu merupakan keterangan kepada satuan Banmin dan bukan merupakan perintah kepada Sattis yang terlibat. Istruksi yang tepat yang diambil rencana perlindungan daerah belakang atau menunjuk pada suatau lampiran, atau kedua-duanya, akan dicantumkan di dalam sub pasal ini).
c. Laporan Khusus. (Cantumkan laporan yang diperlukan, yang tidak dicantumkan dalam pasal sebelumnya atau laporan yang memerlukan penekanan khusus.)
d. Persoalan Khusus. (Keterangan dan atau instruksi yang tidak tercantum dalam pasal sebelumnya).
8. KOMANDO DAN PERHUBUNGAN(Pasal ini berisi lokasi dan pemindahan markas, pengaturan penghubungan, peraturan umum mengenai penggunaan alat komunikasi dan peralatan elektronik lainnya, suatu lampiran mungkin digunakan, bila dianggap perlu.
9. MENYATAKAN MENGERTISAH
S-4 (Untuk lembar No. 1 yang ditanda-tangani komandan atau bila yang ditandatangi komandan itu direproduksi, bagian ini di hilangkan).
NAMA
PANGKAT dan NRP
Lampiran :
Distribusi :
FAKTOR-FAKTOR WAKTU PEMBEKALAN DALAM OPERASI
Nomor
UrutURAIAN KEGIATANMENITKET
SIANGGELAP
12345
1Pemberian barang-barang kelas I pada Brigif oleh kesatuan atasan ditempat-tempat penimbunan.3830
2Pemberian barang-barang kelas I pada Yon berdiri sendiri.1515
3Penyediaan Ransum untuk dibagiakn guna keperluan satu hari ditempat pembagian Batalyon/Brigif.3160
4Pengangkutan Ransum lapangan oleh badan-badan perbekalan Brigif.1520
5Pembagian Ransum untuk tiga kali makan oleh dapur.1520
6Menurunkan, mendirikan sampai dapur siap atau membongkar dan menaikan ke atas kendaraan.120120
7Memasak makanan panas sampai tersusun di atas kendaraan dapur.120120
8Menyediakan makanan dingin di dapur6060
9Membagikan dan makan makanan panas di dekat kendaraan dapur dengan pengertian sebahagian besar dari pasukan berada di situ4560
10Pemberian makanan dengan pengertian bahwa tempat makan kita terletak lebih 900 m dari pasukan90120
11Pemberian pembekalan kelas III Jerigen pada truck-truck dititik distribusi kelas III.1515
12Mengisi truck-truck 2 ton dengan mesiu pada tempat pembekalan Kodam.2030
13Menurunkan mesiu dari truck 2 ton.1931
14Menurunkan mesiu extra dari trailer 1 ton.1818
15Pemberian dari pada exrta mesiu pada satu Batalyon ditempat berkumpul atau tempat pembekalan.3930
Untuk menghitung perkiraan pembekalan dalam suatu operasi, digunakan rumus :
E =
Keterangan :
1) E = Tenaga bakal.
K = Kekuatan pasukan.
Fpp = Faktor penggantian pemakaian perhari (satu hari).
JH= Jumlah hari / lamanya operasi.
2) Kebutuhan penggantian dan pemakaian (pp).
Perhitungan untuk menentukan kebutuhan penggantian dan pemakaian didasari atas :
a) Kebutuhan pasukan dalam jangka waktu tertentu.
b) Perobahan komposisi pasukan.
c) Operasi-operasi yang memerlukan kebutuhan-kebutuhan khusus.
d) Faktor-faktor pp yang darin hasil pengalaman.
FORMAT RENBANMIN
KLASIFIKASI
Lembar No..Dari...Lembaran
BRIGIF 13 / GALUH
BANDUNG ( 2778)
221530 JUN 20 F
YP-2
LAMPIRAN.( RENBANMIN ) Pada
PERINTAH OPERSI NO..
Penunjukan : Peta : +++
Kedar : +++
Tahun : +++
Lembar : +++
Daerah Waktu :
1.UMUM.2. MATERI DAN PELAYANAN.
a. Perbekalan.
1)Bekal Kelas I
2)Bekal Kelas II
3)Bekal Kelas III
4) Bekal Kelas IV
5) Bekal Kelas V
6)Peta-Peta
7) Air
8)Barang barang Rampasan.
9)Barang barang Pungutan
10)Barang barang lebih.
11)Hal khusus.
b.Angkutan.
1) RPU/RPC.
2) Lalu Lintas.
3)Kafilah.
c.Pelayanan.
1)Organisasi.
(a)Kafilah tempur.
(b)Kafilah Lapangan.
2)Pelayanan Tehnis.
(a)Zeni.
(b)Kesehatan.
(c)Peralatan
(d)Pehubungan
(e)Angkutan , Itendan , Mandi dll
d.Buruh / Bantuan Rakyat.
3.PENGUNGSIAN DAN PERAWATAN KESEHATAN.
a.Pengungsian Brigif.
1).Route Pengungsian.
2) Perlakuan terhadap Korban .
3)Patobrig.
4)Proses Evakuasi.
b.Perawatan kesehatan.
1)Laporan Personil.
2)Proses evakuasi.
3)Perlakuan terhadap personil.
4.PERSONIL.
a.Pemeliharaan.
1)Laporan kekuatan.
2)Penggantian.
b.Pembinaan Personil
1)Prosedur Personil
2)Personil TWP
3)Personil Sipil.
c.Pengembanagan dan peningkatan moril.
1)Pelayanan moril dan personil.
2)Urusan Pemakaman.
d.Pembinaan Disiplin Hukum dan Tata tertib.
1)Penekanan.
2)Pencegahan
3)Tindakan.
e.Pembinaan Markas.
1)Pemindahan Posko
2)Pengawalan dah posko
3)Pam Posko.
f.Lain-lain. Hal- halm yg belum tercantum diatas.
5.LAIN-LAIN.
a.Garis Batas.
b.Kamrahkang.
c.Dalsakrah.
d.Laporan Khusus.
e.Persoalan personil.
NYATAKAN MENGERTI
KOMANDAN
NAMA
PKT /NRP
Sub Lampiran
Distribusi.
KLASIFIKASI
Lembar No dari lembaran
Satuan yang mengeluarkan
Tempat pengeluaran (dapat di sandi)
Tanggal waktu penanda-tanganan
No petunjuk berita
PUSAT KESENJATAAN INFANTERI
PUSAT PENDIDIKAN INFANTERI
Seksi markas yang mengeluarkan
Tempat pembuatan
Tanggal dan Jam pembuatan
KOMANDAN
NAMA
PANGKAT dan NRP
K X Fpp X JH
1000
X 1 TON
KONFIDENSIAL
RAHASIA
LAT
KOMANDAN
Ttd
TOMMY
KOLONEL INF NRP 12345
NYATAKAN MENGERTI
LAMPIRAN:
DISTRIBUSI:
RAHASIA
LAT
RAHASIA
LAT
RAHASIA
LAT
KOMANDAN
Ttd
SADEWA
KOLONEL INF NRP 12345
LAMPIRAN:
DISTRIBUSI:
NYATAKAN MENGERTI
KONFIDENSIAL
KONFIDENSIAL
KONFIDENSIAL
_751690272.unknown
_751690948.unknown
_751690984.unknown
_751690422.unknown
_751690099.unknown