keterkaitan renstra dan lakip gambaran dan kebijakan umum
TRANSCRIPT
Materi• Kabupaten Bulungan• Siklus Manajemen Pembangunan• Manajemen Kinerja• Sinergi RPJMD – Renstra SKPD• Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional UU 25/2004• Reformasi Birokrasi• Konsep Dasar SAKIP• Perencanaan Kinerja
dadang-solihin.blogspot.com 4
Manajemen Kinerja
Balanced Score Cards
Logic Model
AnalisisBeban Kerja
Environmental Scanning SWOT
Tugas dan Fungsi
Struktur Organisasi
Strategy Map Sasaran Strategis
Program Kegiatan
Strategi ??
Tujuan
Organisasi
Tatalaksana
Peraturan Per-UU-an
SDM Aparatur
Pengawasan
Akuntabilitas
Pelayanan Publik
Mindset & Cultural Set
Aparatur
Role
Indikator Kinerja Utama
Program/ Kegiatan
Outcome/ Output Indikator Baseline
2014Target Kinerja
2015-2019
Mental Model Nilai Norma
Tujuan
Indikator Kinerja Utama
IMPACT
Sinergi RPJMD – Renstra SKPD
dadang-solihin.blogspot.com 8
ABK
AT
KPJM
OUTPUT INPUTOUTCOMEINPUT OUTPUT OUTCOME
RenstraSKPD
RPJMD
Apa itu SPPN
SPPN adalah Satu kesatuan tata cara
perencanaan pembangunan Untuk menghasilkan rencana-
rencana pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan
Yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat di tingkat pusat dan daerah.
10dadang-solihin.blogspot.com
Ruang Lingkup SPPN• UU 25/2004 tentang SPPN mencakup landasan hukum
di bidang perencanaan pembangunan baik oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah.
dadang-solihin.blogspot.com 11
Tujuan SPPN
1. Mendukung koordinasi antar-pelaku pembangunan.
3. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan.
2. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar-Daerah, antar-ruang, antar-waktu, antar-fungsi pemerintah maupun antara Pusat dan Daerah.
4. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat.
5. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan.
12dadang-solihin.blogspot.com
Proses Perencanaan
13
Pendekatan Politik: Pemilihan Presiden/Kepala Daerah menghasilkan rencana pembangunan hasil proses politik (public choice theory of planning), khususnya penjabaran Visi dan Misi dalam RPJM/D.
Proses Teknokratik: Menggunakan metode dan kerangka berpikir ilmiah oleh lembaga atau satuan kerja yang secara fungsional bertugas untuk itu.
Partisipatif: Dilaksanakan dengan melibatkan seluruh stakeholders, antara lain melalui Musrenbang.
Proses top-down dan bottom-up: Dilaksanakan menurut jenjang pemerintahan.
dadang-solihin.blogspot.com
Ruang Lingkup PerencanaanNASIONAL DAERAH
Dokumen Penetapan Dokumen PenetapanRencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional(RPJP-Nasional)
UU (Ps. 13 Ayat 1)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJP-Daerah)
Perda (Ps. 13 Ayat 2)
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional(RPJM-Nasional)
Per Pres (Ps. 19 Ayat 1)
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJM-Daerah)
Peraturan KDH (Ps. 19 Ayat 3)
Renstra Kementerian / Lembaga (Renstra KL)
Peraturan Pimpinan KL
(Ps. 19 Ayat 2)
Renstra Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD)
Peraturan Pimpinan SKPD (Ps. 19 Ayat 4)
Rencana Kerja Pemerintah (RKP)
Per Pres (Ps. 26 Ayat 1)
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)
Peraturan KDH (Ps. 26 Ayat 2)
Rencana Kerja Kementerian / Lembaga (Renja KL)
Peraturan Pimpinan KL
(Ps. 21 Ayat 1)
Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD)
Peraturan Pimpinan SKPD( Ps. 21 Ayat 3)
14dadang-solihin.blogspot.com
SPECIFIC-jelas, tidak mengundang multi interpretasi
MEASUREABLE-dapat diukur (“What gets measured gets managed”)
ACHIEVABLE-dapat dicapai (reasonable cost using and appropriate collection method)
RELEVANT (information needs of the people who will use the data)
TIMELY-tepat waktu (collected and reported at the right time to influence many manage decision)
dadang-solihin.blogspot.com 15
Persyaratan Dokumen Perencanaan: SMART
Harus memiliki, mengetahui, dan memperhitungkan:1. Tujuan akhir yang dikehendaki.
2. Sasaran-sasaran dan prioritas untuk mewujudkannya (yang mencerminkan pemilihan dari berbagai alternatif).
3. Jangka waktu mencapai sasaran-sasaran tersebut.
4. Masalah-masalah yang dihadapi.
5. Modal atau sumber daya yang akan digunakan serta pengalokasiannya.
6. kebijakan-kebijakan untuk melaksanakannya.
7. Orang, organisasi, atau badan pelaksananya.
8. Mekanisme pemantauan, evaluasi, dan pengawasan pelaksanaannya.
16dadang-solihin.blogspot.com
Syarat Perencanaan
• Prinsip partisipatif: masyarakat yang akan memperoleh manfaat dari perencanaan harus turut serta dalam prosesnya.
• Prinsip kesinambungan: perencanaan tidak hanya berhenti pada satu tahap; tetapi harus berlanjut sehingga menjamin adanya kemajuan terus-menerus dalam kesejahteraan, dan jangan sampai terjadi kemunduran.
• Prinsip holistik: masalah dalam perencanaan dan pelaksanaannya tidak dapat hanya dilihat dari satu sisi (atau sektor) tetapi harus dilihat dari berbagai aspek, dan dalam keutuhan konsep secara keseluruhan.
• Mengandung sistem yang dapat berkembang (a learning and adaptive system).
• Terbuka dan demokratis (a pluralistic social setting).
17dadang-solihin.blogspot.com
Perencanaan yang Ideal
• Sebagai alat koordinasi seluruh stakeholders
• Sebagai penuntun arah• Minimalisasi ketidakpastian• Minimalisasi inefisiensi
sumberdaya• Penetapan standar dan
pengawasan kualitas
18dadang-solihin.blogspot.com
Fungsi/Manfaat Perencanaan
Permasalahan BirokrasiEfektivitas peraturan perundang-undangan
• Peraturan perundang-undangan di bidang aparatur negara yang masih tumpang tindih, inkonsisten, tidak jelas, multi tafsir, pertentangan antara peraturan perundang-undangan yang satu dengan yang lain
Pola pikir (mind-set) dan budaya kerja (culture-set)
• Belum sepenuhnya mendukung birokrasi yang profesional serta benar-benar memiliki pola pikir yang melayani masyarakat dan pencapaian kinerja yang lebih baik
Penyelenggaraan pemerintahan yang bersih, bebas KKN dan akuntabel
• Masih adanya praktek penyimpangan dan penyalahgunaan wewenang dalam proses penyelenggaraan pemerintahan, serta belum mantapnya akuntabilitas kinerja pemerintah
Pelayanan Publik • Pelayanan publik belum dapat mengakomodasi kepentingan seluruh lapisan masyarakat, dan memenuhi hak-hak dasar warga negara/penduduk
SDM Aparatur • Manajemen sumber daya manusia aparatur yang belum dilaksanakan secara optimal untuk meningkatkan profesionalisme, kinerja pegawai dan organisasi
dadang-solihin.blogspot.com 20
1. Penataan Struktur Birokrasi
Program Percepatan RB menuju Birokrasi
yang Bersih dan Melayani
Program Percepatan RB menuju Birokrasi
yang Bersih dan Melayani
2. Penataan Jumlah, Distribusi dan Kualitas PNS
3. Sistem Seleksi dan Promosi
secara Terbuka
4. Profesionalisme
PNS
5. Pengembangan E
Government
6. Penyederhanaan Perizinan Usaha
7. Pelaporan Harta Kekayaan Pegawai
Negeri
8. Peningkatan Kesejahteraan
Pegawai Negeri
9.Efisiensi Penggunaan
Fasilitas, Saranan dan Prasarana Pegawai Negeri
dadang-solihin.blogspot.com 21
Makna Reformasi BirokrasiBerkaitan dengan ribuan proses tumpang tindih (overlapping)antar fungsi-fungsi pemerintahan, melibatkan jutaan pegawai, dan menghabiskan anggaran yang tidak sedikit
Menata ulang proses birokrasi dari tingkat tertinggi hingga terendah dan melakukan terobosan baru dengan langkah-langkah bertahap, konkret, realistis, sungguh-sungguh, berfikir di luar kebiasaan/rutinitas yang ada, perubahan paradigma, dan dengan upaya luar biasa
Merevisi dan membangun berbagai regulasi, memodernkan berbagai kebijakan dan praktek manajemen pemerintah pusat dan daerah, dan menyesuaikan tugas fungsi instansi pemerintah dengan paradigma dan peran baru
REFORMASI BIROKRASI HARUS DIRENCANAKAN DENGAN BAIK
GRAND DESIGN
ROAD MAP
dadang-solihin.blogspot.com 22
Mewujudkan Tata Kelola PemerintahanKelas Dunia
(World Class Governance)
23dadang-solihin.blogspot.com
Misi Reformasi Birokrasi
Mengembangkan mekanisme kontrol yang efektif.
Membentuk/ menyempurnakan peraturan perundang-undangan dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik.
Melakukan penataan dan penguatan organisasi, tatalaksana, manajemen sumber daya manusia aparatur, pengawasan, akuntabilitas, kualitas pelayanan publik, mind set dan culture set.
Mengelola sengketa administratif secara efektif dan efisien.
11
22
33
44
24dadang-solihin.blogspot.com
Tujuan Reformasi Birokrasi
Menciptakan birokrasi pemerintah yang profesional dengan karakteristik
adaptif, berintegritas, berkinerja tinggi, bebas dan bersih KKN (Korupsi,
Kolusi dan Nepotisme), mampu melayani publik, netral, sejahtera, berdedikasi, dan memegang teguh
nilai-nilai dasar dan kode etik aparatur negara
Area perubahan yang menjadi
tujuan reformasi birokrasi meliputi
seluruh aspek manajemen
pemerintahan
25dadang-solihin.blogspot.com
Area Perubahan
Organisasi yang tepat fungsi dan tepat ukuran
Sistem, proses dan prosedur kerja yang jelas, efektif, efisien, terukur dan sesuai dengan prinsip-prinsip good governance
Regulasi yang lebih tertib, tidak tumpang tindih dan kondusif
SDM aparatur yang berintegritas, netral, kompeten, capable, profesional, berkinerja tinggi dan sejahtera
Meningkatnya penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme
Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi
Pelayanan prima sesuai kebutuhan dan harapan masyarakat
Birokrasi dengan integritas dan kinerja yang tinggi
6. Akuntabilitas
7. Pelayanan Publik
8. Mind set dan Culture set Aparatur
AREA HASIL YANG DIHARAPKAN
1. Organisasi
2. Tatalaksana
3. PeraturanPerundang-undangan
4. Sumber Daya Manusia Aparatur
5. Pengawasan
Prinsip-prinsip Reformasi Birokrasi
27
ORIENTASI OUTCOME TERUKUR EFISIEN
EFEKTIF REALISTIK KONSISTEN
SINERGIS INOVATIF PATUH
DIMONITOR
dadang-solihin.blogspot.com
28dadang-solihin.blogspot.com
Konsep Dasar SAKIPRPJMN dan
Renstra
Dokumen Penetapan
Kinerja
Dokumen LAKIP
Dokumen Renja
Perencanaan Kinerja
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
Formulir Rencana Kinerja tahunaan (RKT)
Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota
Sesuai Dokumen Renstra
Indikator Kinerja Sasaran Strategis
Target dari masing-masing Indikator Kinerja Sasaran
Strategis