ketidakberdayaan s,neuro ok
TRANSCRIPT
-
8/15/2019 Ketidakberdayaan s,Neuro OK
1/18
BAB II
PEMBAHASAN
1. DEFINISI
Kondisi sakit dapat menimbulkan masalah psikososial salah satunya
adalah ketidakberdayaan. Ketidakberdayaan adalah pengalaman tentang
kurangnya kontrol seseorang terhadap situasi termasuk persepsi bahwa
sesuatu tidak akan bermakna mampu mempengaruhi terhadap hasil yang ingin
dicapai (NANDA, 2012.
Ketidakberdayaan secara nyata berkaitan dengan hilangnya
power,kapasitas dan autoritas yang dimiliki oleh klien penyakit kronis dalam
mempersepsikan tindakan yang diharapkan (!ubkin " !arsen, 200#.
$arpenito (200% menyatakan bahwa ketidakberdayaan merupakan
kondisi seseorang atau kelompok yang merasa kurang kontrol atas ke&adian
atau pribadi atau situasi yang memberi dampak pada pandangan, tu&uan, dan
gaya hidup.
Ketidakberdayaan dide'inisikan dengan menurunnya persepsi
seseorang atas tindakan, sikap dan hasil yang diharapkan (Nystrom dan
egesten, 1))*+ !abkin " !arsen, 200#.
enurut -ilkinson (200 ketidakberdayaan merupakan persepsi
seseorang bahwa tindakannya tidak akan mempengaruhi hasil secara bermakna, kurang penggendalian yang dirasakan terhadap situasi terakhir atau
yang baru sa&a ter&adi.
KELOMPOK 4 ( KETIDAKBERDATYAAN ) Page 1
-
8/15/2019 Ketidakberdayaan s,Neuro OK
2/18
/ersepsi indiidu bahwa tindakannya sendiri tidak akan
mempengaruhi secara bermakna, suatu kurang control terhadap situasi tertentu
(ownsend, 1))%
erdasarkan beberapa de'inisi tersebut di atas, dapat disimpulkan
bahwa ketidakberdayaan merupakan de'isit control internal dan eksternal atas
persepsi indiidu atau klien pada kondisi yang tidak berdaya yang
dierbalisasi secara eksplisit berupa perubahan emosional dan perilaku atau
kondisi dimana seseorang kehilangan kontrol terhadap situasi tertentu dan
menganggap tidak ada sesuatu yang bermakna yang dapat mengubah kondisi
tersebut.
enurut ran&an et,al (2001 disebutkan bahwa penyakit typhoid sering
mengalami kambuh sehingga digolongkan men&adi penyakit kronis. alah satu
respon psikososial dari penyakit kronis adalah ketidakberdayaan. /asien
merasa tidak mampu mengontrol keadaan yang diakibatkan oleh kondisi
sakitnya yang kronis sehingga beresiko ter&adinya masalah ketidakberdayaan.
2. JENIS-JENIS KETIDAK BERDAYAAN
tephenson (1)) dalam $arpenito (200) mengambarkan dua &enis ketidak3
berdayaan, yaitu4
a. Ketidakberdayaan ituasionalKetidakberdayaan yang muncul pada sebuah peristiwa spesi'ik dan
mungkin berlangsung singkat.
b. Ketidakberdayaan Dasar ( rait /owerlessnessKetidakberdayaan yang bersi'at menyebar, mempengaruhi pandangan,
tu&uan, gaya hidup, hubungan.
3. TANDA-TANDA GEJALA DAN BATASAN KARAKTERSISTIK
KELOMPOK 4 ( KETIDAKBERDATYAAN ) Page 2
-
8/15/2019 Ketidakberdayaan s,Neuro OK
3/18
erikut ini akan diuraikan anda3anda ge&ala dan batasan
karakteristik ketidakberdayaan masing5masing oleh ownsend, (1))% ,
$arpenito (200% dan NANDA (2010.
A. anda dan ge&ala (batasan karakteristik (ownsend, 1))%
1 6kspresi erbal dari tidak adanya control atau pengaruh atau situasi,
hasil atau perawatan diri.2 idak berpartisipasih dalam perawatan atau pengambilan keputusan
saat kesempatan diberikan.
7 engekspresikan keragu3raguan yang berkenaan dengan pelaksanaan
peran.* egan mengekspresikan perasaan sebenarnya, takut diasingkan dari
pengasuh.
8 Apatis dan pasi'.
# Ketergantungan pada orang lain yang dapat menghasilkan lekas
tersinggung, kebencian, marah, dan rasa bersalah.
. atasan karakteristik ($arpenito,200%
1 ayor (harus ada
emperhatikan atau menutupi (marah, apitis ekspresi ketidakpuasan
atas ketidakmampuan mengontrol situasi (mis, peker&aan penyakit
prognosis, tinkat penyembuhan yang menggangu pandangan, tu&uan
dan gaya hidup.
2 inor (mungkin ada
a Apatis dan pasi' b Ansietas dan depresi
c arah dan perilaku kekerasan
d /erilaku buruk dan kebergantungan yang tidak memuaskan orang
lain
e 9elisah dan cenderung menarik diri
$. enurut NANDA (2010
KELOMPOK 4 ( KETIDAKBERDATYAAN ) Page 3
-
8/15/2019 Ketidakberdayaan s,Neuro OK
4/18
National Association Nursing Diagnoses o' American (NANDA,
2010, mendeskripsikan batasan karakteristik ketidakberdayaan ringan,
sedang dan berat sebagai berikut 4
1 Karakteristik ketidakberdayaan ringan antara lain mengekspresi
ketidakpastian tentang 'luktuasi tingkat energi, pasi'
2 Karakteristik ketidakberdayaan sedang antara lain marah,
ketergantungan pada orang lain yang dapat mengakibatkan iritabilitas,
tidak melakukan praktik perawatan diri ketika ditantang, tidak
memantau kema&uan, ekpresi ketidakpuasan terhadap
ketidakmampuan melakukan akti'itas sebelumnya, ekspresi keraguan
tentang melakukan tugas sebelumnya, ekspresi keraguan tentang
penampilan peran, ekspresi 'rustrasi terhadap ketidakmampuan
melakukan aktiitas sebelumnya, ekspresi 'rustrasi terhadap
ketidakmampuan melakukan tugas sebelumnya, takut di&auhkan dari
pemberi asuhan, rasa bersalah, ketidakmampuan mencari in'ormasi
tentang asuhan, pasi', enggan mengungkapkan.
7 Karakteristik ketidakberdayaan berat antara lain apatis, depresi
terhadap kondisi buruk secara 'isik, menyatakan tidak memiliki
kendali misalnya terhadap perawatan diri, situasi dan hasil.
4. RESPON KETIDAKBERDAYAAN
iller (1))1, mengemukakan ketidakberdayaan didasarkan atas
respon erbal, emosional, partisipasi dalam aktiitas sehari3hari serta
tanggung &awab dalam keterlibatan perawatan sebagai berikut 4
KELOMPOK 4 ( KETIDAKBERDATYAAN ) Page 4
-
8/15/2019 Ketidakberdayaan s,Neuro OK
5/18
1 :espon erbal meliputi+ ekpresi secara erbal atas kurangnya kontrol atas
apa yang ter&adi, ekspresi secara erbal keraguan atas langkah3langkah
perawatan diri dapat mempengaruhi hasil, ekspresi secara erbal sikap
pasrah, ekspresi 'atal.
2 :espon emosional meliputi+ menarik diri, pesimis, ketidakmampuan
membedakan marah, Kurangnya interaksi yang diprakarsai pasien,
ketidakpatuhan klien.
7 /artisipasi dalam akti'itas sehari3hari meliputi+ tidak berpartisipasi
kebersihan diri sehari3hari, tidak tertarik dengan pengobatan, menolak
mengambil makanan atau minuman, ketidakmampuan menetapkan tu&uan,
kurang mengambil keputusan saat diberi kesempatan, ketergantungan
pada orang lain dalam kegiatan seharihari.
* anggung &awab melibatkan diri dalam perawatan meliputi + kurangnya
bertanya tentang penyakit kronis, rendahnya tingkat pengetahuan tentang
penyakit kronis setelah diberikan in'ormasi, kurangnya pengetahuan
berhubungan dengan pengobatan, kurangnya motiasi diri untuk bela&ar.
5. ETIOLOGI
a. Kemungkinan etiologi1 Dis'ungsi proses berduka
2 Kurangnya umpan balik positi'
7 ;mpan balik negatie yan konsisten b.
-
8/15/2019 Ketidakberdayaan s,Neuro OK
6/18
etiap proses penyakit, baik akut maupun kronis, dapat menyebabkan
ketidakberdayaan atau berperan menyebabkan ketidakberdayaan.
eberapa sumber umum antara lain41 erhubungan dengan ketidakmampuan berkomunikasi, sekunder
akibat $=A, trauma serikal, in'ark miokard, nyeri.2 erhubungan dengan ketidakmampuan men&alani tanggung &awab
peran, sekunder akibat pemedahan, trauma, arthritis.
7 erhubungan dengan proses penyakit yang melemahkan, sekunder
akibat sklerosis multiple, kanker terminal.
* erhubungan dengan penyalahgunaan >at.
8 erhubungan dengan distorsi kogniti', sekunder akibat depresi.
ituasional (personal, lingkungan
1 erhubungan dengan perubahan status kurati' men&adi paliati'.2 erhubungan dengan perasaan kehilangan kontrol dan pembatasan
hidup, sekunder akibat (sebutkan
7 erhubungan dengan pola makan yang berlebihan.* erhubungan dengan karakteristik personal yang sangat mengontrol
nilai (mis, lokus kontrol internal.
8 erhubungan dengan pengaruh pembatasan rumah sakit atau lembaga.# erhubungan dengan gaya hidup berupa ketidakmampuan
(helpleenees. erhubungan dengan akibat penolakan (ketidaksetu&uan.
% erhubungan dengan kebutuhan dependen yang tidak terpenuhi.
) erhubungan dengan umpan balik negati' yang terus menerus.
10 ehubungan dengan hubungan abusie &angka pan&ang.11 erhubungan dengan kurangnya pengetahuan.
12 erhubungan dengan mekanisme koping yang tidak adekuat.
aturasional
1 Anak rema&a 4 erhubungan dengan masalah pengasuhan anak.
KELOMPOK 4 ( KETIDAKBERDATYAAN ) Page 6
-
8/15/2019 Ketidakberdayaan s,Neuro OK
7/18
2 Dewasa 4 erhubungan dengan peristiwa kehilangan lebih dari satu
kali, sekunder akibat penuaan (mis, pensiun, de'isit sensori,de'isit
motorik, uang, orang terdekat.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
I. PENGKAJIAN
A. ?dentitas?dentitas klien meliputi nama ,umur, &enis kelamin, agama, pendidikan,
peker&aan, status pernikahan, alamat dan tanggal masuk :.
. at adikti' dan
/engalaman penggunaan >at terlarang.
KELOMPOK 4 ( KETIDAKBERDATYAAN ) Page 7
-
8/15/2019 Ketidakberdayaan s,Neuro OK
8/18
c. enderita penyakit kronis (riwayat melakukan general chekup,
tanggal terakhir periksa.
d. Ada riwayat menderita penyakit &antung, paru3paru, yang
mengganggu pelaksana aktiitas harian pasien.
e. Adanya riwayat sakit panas lama saat perkembangan balita sampai
ke&ang3ke&ang atau pernah mengalami riwayat trauma kepala yang
menimbulkan lesi pada lobus 'rontal, temporal dan limbic.
'. :iwayat menderita penyakit yang secara progresi' menimbulkan
ketidakmampuan, misalnya4 sklerosis multipel, kanker terminal
atau A?D
2. /sikologisa. /engalaman perubahan gaya hidup akibat lingkungan tempat
tinggal. b. Ketidaknmampuan mengambil keputusan dan mempunyai
kemampuan komunikasi erbal yang kurang atau kurang dapat
mengekspresikan perasaan terkait dengan penyakitnya atau
kondisi dirinya.
c. Ketidakmampuan men&alankan peran akibat penyakit yang
secara progresi' menimbulkan ketidakmampuan, misalnya4
sklerosis multipel, kanker terminal atau A?D.d. Kurang puas dengan kehidupannya (tu&uan hidup yang sudah
dicapai.
e. erasa 'rustasi dengan kondisi kesehatannya dan
kehidupannya yang sekarang.
'. /ola asuh orang tua pada saat klien anak hingga rema&a yang
terlalu otoriter atauterlalu melindungi@menyayangi.
g. otiasi4 penerimaan umpan balik negati' yang konsisten
selama tahap perkembangan balita hingga rema&a, kurang
minat dalam mengembangkan hobi dan aktiitas sehari3hari.
h. /engalaman aniaya 'isik, baik sebagai pelaku, korban maupun
sebagai saksi.
KELOMPOK 4 ( KETIDAKBERDATYAAN ) Page 8
-
8/15/2019 Ketidakberdayaan s,Neuro OK
9/18
i. el' kontrol4 tidak mampu mengontrol perasaan dan
emosi,mudah cemas, rasa takut akan tidak diakui, gaya hidup
tidak berdaya.
&. Kepribadian4 mudah marah, pasi' dan cenderung tertutup.
7. osial budayaa. ;sia 703meninggal berpotensi mengalami ketidakberdayaan.
b. enis kelamin laki3laki ataupun perempuan mempunyai
kecenderungan yang sama untuk mengalami ketidakberdayaan
tergantung dari peran yang di&alankan dalam kehidupannya.
c. /endidikan rendah.
d. Kehilangan kemampuan melakukan aktiitas akibat proses
penuaan (misalnya4 pensiun, de'isit memori, de'isit
motorik,status 'inansial atau orang terdekat yang berlangsung
lebih dari # bulan.
e. Adanya norma indiidu atau masyarakat yang menghargai
kontrol (misalnya kontrol lokus internal
$.
-
8/15/2019 Ketidakberdayaan s,Neuro OK
10/18
a. enderita suatu penyakit dan harus dilakukan terapi tertentu,
/rogram pengobatan yang terkait dengan penyakitnya
(misalnya &angka pan&ang, sulit dan kompeks ,(proses
intoksi'ikasi dan rehabilitasi.
b. Kambuh dari penyakit kronis dalam # bulan terakhir.c. Dalam enam bulan terakhir mengalami in'eksi otak yang
menimbulkan ke&ang atau trauma kepala yang menimbulkan
lesi pada lobus 'rontal, temporal dan limbic.
d. erdapat gangguan sistem endokrin.
e. /enggunaan alkhohol, obat3obatan, ka'ein, dan tembakau.'. engalami gangguan tidur atau istirahat.
g. Kurang mampu menyesuaikan diri terhadap budaya, ras,etnik
dan gender.h. Adanya perubahan gaya ber&alan, koordinasi dan
Keseimbangan.
2. /sikologisa. /erubahan gaya hidup akibat menderita penyakit kronis
b. idak dapat men&alankan peker&aan, hobi, kesenangan dan
aktiitas sosial yang berdampak pada keputusasaan.c. /erasaan malu dan rendah diri karena ketidakmampuan
melakukan aktiitas kehidupan sehari3hari akibat tremor,nyeri,
kehilangan peker&aan.
d. Konsep diri4 gangguan pelaksanaan peran karena
ketidakmampuan melakukan tanggung&awab peran.e. Kehilangan kemandirian atau perasaan ketergantungan dengan
orang lain.
7. osial budayaa. Kehilangan peker&aan dan penghasilan akibat kondisi
kesehatan atau kehidupannya yang sekarang.
b. inggal di pelayanan kesehatan dan pisah dengan keluarga
(berada dalam lingkungan perawatan kesehatan.
c. Bambatan interaksi interpersonal akibat penyakitnya maupun
penyebab yang lain.
d. Kehilangan kemampuan melakukan aktiitas akibat proses
penuaan (misalnya4 pensiun, de'isit memori, de'isit motorik,
KELOMPOK 4 ( KETIDAKBERDATYAAN ) Page 10
-
8/15/2019 Ketidakberdayaan s,Neuro OK
11/18
status 'inansial atau orang terdekat yang berlangsung dalam #
bulan terakhir.
e. Adanya perubahan dari status kurati' men&adi status paliati'.'. Kurang dapat men&alankan kegiatan agama dan keyakinannya
dan ketidakmampuan berpartisipasi dalam kegiatan sosial di
masyarakat.
D.
-
8/15/2019 Ketidakberdayaan s,Neuro OK
12/18
a. Ketergantungan terhadap orang lain yang dapat mengakibatkan
iritabilitas.
b. idak ada pertahanan pada praktik perawatan diri ketika
ditantang.
c. idak memantau kema&uan pengobatan.d. idak berpartisipasi dalam perawatan atau mengambil
keputusan pada saat diberikan kesempatan.
e. Kepasi'an hingga apatis.'. /erilaku menyerang.
g. enarik diri.
h. /erilaku mencari perhatian.i. 9elisah atau tidak bisa tenang.
8. osiala. 6nggan untuk mengungkapkan perasaannya yang sebenarnya.
b. Ketidakmampuan untuk mencari in'ormasi tentang perawatan.c. idak mampu bersosialisasi dengan orang lain
6.
-
8/15/2019 Ketidakberdayaan s,Neuro OK
13/18
d. Kreati'4 pasien secara kreakti' mencari in'ormasi terkait
perubahan status kesehatannya sehingga dapat beradaptasi
secara normal.
e. Di tengah keterbatasan akibat perubahan status kesehatan dan
peran dalam kehidupan sehari3hari, pasien amsih tetap
produkti' menghasilkan sesuatu.
Mam! me"gem#a"g$a" m%"a& 'a" #% #a*! +e+!a%
'e"ga" e*!#aa" +&a&!+ $e+ea&a" 'a" e*a" ,a"g
&e-a '%a-am%.
'. /eduli terhadap orang lain disekitarnya walaupun mengalami
perubahan kondisi kesehatan.
2. Destrukti' a. idak kreati'@kurang memiliki keinginan dan minat melakukan
aktiitas harian (pasi'.
b. /erasaan menolak kondisi perubahan 'isik dan status kesehatan
yang dialami dan marah3marah dengan situasi tersebut.
c. idak mampu mengekspresikan perasaan terkait dengan
perubahan kondisi kesehatannya dan men&adi merasa tertekanatau depresi.
d. Kurang atau tidak mempunyai hubungan akrab dengan orang
lain, kurang minat dalam interaksi sosial sehingga mengalami
menarik diri dan isolasi sosial.
e. idak mampu mencari in'ormasi kesehatan dan kurang mampu
berpartisipasi dalam pengambilan keputusan yang
dapatberakhir pada penyerangan terhadap orang lain.'. Ketergantungan terhadap orang lain (regresi.
g. 6nggan mengungkapkan perasaan yang sebenarnya
(represi@supresi.
KELOMPOK 4 ( KETIDAKBERDATYAAN ) Page 13
-
8/15/2019 Ketidakberdayaan s,Neuro OK
14/18
ANALISA DATA
No. DATA ETIOLOGI MASALAH
1. D 4
3 Klien mengungkapkan ketidak
mampuan untuk untuk mengatasi atau
meminta bantuan secara erbal
3 Klien mengatakan sering ter&adi
perubahan dalam pola komunikasi yang
biasanya.
DC 4
3 /erilaku merusak terhadap diri sendiri
dan orang lain
3 Ketidakadekuatan menyelesai masalah
3 enggunakan bentuk koping yang
menghambat perilaku adapti'
/ersepsi control yang
tidak adekuat
(6tiologi
Ketidake'ekti'an
Koping ($ore problem
/erilaku pemecehan
masalah cara negatie
(Akibat
Ketidake'ekti'an
koping
KELOMPOK 4 ( KETIDAKBERDATYAAN ) Page 14
-
8/15/2019 Ketidakberdayaan s,Neuro OK
15/18
2.
7.
D 4
3 engungkapkan secara erbal bahwa
tidak memiliki kendali (eperti,
terhadap situasi, perawatan diri atau
hasil.
DC 4
3 Apatis
3 Depresi terhadap penurunan 'isik ( yang
ter&adi kendali pasien mematuhi
program perawatan
Keputusasaan
(6tiologi
Krtidakberdayaan
($ore problem
Koping maladaptie
(Akibat
Ketidakberdayaan
berat
D/
3 engungkapkan Ketidak mampuan
mengontrol dan mempengaruhi pikiran
3 engatakan kata3kata pesimis
DO
3 menutup mata
3 /enurunan na'su makan3 enghindari kontak mata
3 eninggalkan pembicara
3 Kurang terlibat dalam perawatan pasi' 3 /enurunan pengungkapan erbal
tress &angka pan&ang
(terhadap penyakit
( 6tiologi
Keputusasaan
( $ore problem
Ketidakberdayaan
( Akibat
Keputusasaan
KELOMPOK 4 ( KETIDAKBERDATYAAN ) Page 15
-
8/15/2019 Ketidakberdayaan s,Neuro OK
16/18
-
8/15/2019 Ketidakberdayaan s,Neuro OK
17/18
II. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidake'ekti'an Koping b@d /ersepsi control yang tidak adekuat
2. Ketidakberdayaan b@d 9aya hidup keputusasaan
7. Keputusaan b@d tress &angka pan&ang ( tress terhadap penyakit
III. INTERVENSI
No. D!"#o$! T%&%!# '!# K()*(!+ H!$+
, NO
I#)*(/*#$ , N
1.K*)'!0**
0)!#
0o#" '
P*($*$
o#)(o+
6!#" )'!0
!'*0%!)
No
Decision making
:ole inhasmet
etelahE interensi klien dapat
mengidenti'ikasi koping yang e'ekti'.
K()*(!+ 7!$+ engidenti'ikasi pola koping yang
e'ekti' engungkapkan secara erbal
tentang koping yang e'ekti'
Klien mengatakan telah menerima
tentang keadaanya ampu mengidenti'ikasi strategi
tentang koping
N
D$o# 8!0#"
- engin'ormasikan psolusi lain penangana
- em'asilitasi pasie
keputusan- antu pasien
keuntungan,kerugian
Ro+* #7!#*8*#)- antu pasien u
bermacam macam ni
- bantu pasien identi'i
untung mengatur dimiliki
o#" *#7!#*8*#)
- 9unakan pendekamenyakinkan
- Bindari pengambila
saat pasien berada
berat
KELOMPOK 4 ( KETIDAKBERDATYAAN ) Page 17
-
8/15/2019 Ketidakberdayaan s,Neuro OK
18/18
2.
K*)'!0*(
'!6!!# 'G!6!
7'%
0*%)%$!$!
!#
etelahE interensi klien dapat
mengendalian terhadap ketidakberdayaan
dengan kriteria 6aluasi 4
endemonstrasikan pengendalian3
Diri erhadap Depresi + Keluargadalam perawatan /ro'esional +
Kepercayaan Kesehatan+
kepercayaan kesehatan 4 /ersepsiKemampuan untuk melakukan,
persepsi kendali, dan persepsi
sumber+ Barapan+ /artisipasi dalam pengambilan keputusan tentang
perawatan kesehatan. enun&ukkan /artisipasi dalam
pengambilan keputusan tentang perawatan kesehatan
- endorong pasien untuk
pola pikir dan memandandunia secara lebih realisti
- emberikan penenangan
dorongan selama periode
- embantu pasien untuk m penilaian diri terhadap ha
- endorong pasien untuk &awab terhadap perilakun
3. K*%)%$!$!
!# '
S)(*$$
&!#"0!
*#&!#"
,$)(*$$)*(7!'!
*#6!0)
etelahE interensi klien dapat
mengendalian terhadap ketidakberdayaan
dengan kriteria 6aluasi 4
Keputusasaan akan
berkurang,dibukti dengan
konsistensi pengendalian diri
terhadap depresi, adanya harapan,ungkapan kepuasaan terhadap
kualitas hidup dan keinginan untuk
hidup enun&ukkan keinginan untuk
hidup, alas an untuk hidup, makna
hidup, optimism, serta percaya diri
sendiri dan orang lain
P*##"0!)!# 0o#"9 untuk beradaptasi dengan
perubahan ,atau ancaman
pemenuhan tunutan da
kehidupan
Ko$*+#"9 enggunakaninteraksi yang ber'okus
masalah , atau perassan terdekat untuk men
mendukung koping , pen
dan hubungan interpersona
KELOMPOK 4 ( KETIDAKBERDATYAAN ) Page 18