ketimpangan gender dan pengaruhnya ......ketenagakerjaan di indonesia periode 2011-2017. lebih...

110
KETIMPANGAN GENDER DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI: KESEHATAN, PENDIDIKAN, DAN KETENAGAKERJAAN SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Oleh: IDHAM HARIADINATA NIM. 11140840000082 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1440 H / 2019 M

Upload: others

Post on 05-Oct-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KETIMPANGAN GENDER DAN PENGARUHNYA ......ketenagakerjaan di Indonesia periode 2011-2017. Lebih spesifiknya, penelitian ini menganalisa pengaruh dari ketimpangan gender dilihat dari

KETIMPANGAN GENDER DAN PENGARUHNYA TERHADAP

PERTUMBUHAN EKONOMI: KESEHATAN, PENDIDIKAN, DAN

KETENAGAKERJAAN

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Oleh:

IDHAM HARIADINATA

NIM. 11140840000082

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1440 H / 2019 M

Page 2: KETIMPANGAN GENDER DAN PENGARUHNYA ......ketenagakerjaan di Indonesia periode 2011-2017. Lebih spesifiknya, penelitian ini menganalisa pengaruh dari ketimpangan gender dilihat dari

i

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

Page 3: KETIMPANGAN GENDER DAN PENGARUHNYA ......ketenagakerjaan di Indonesia periode 2011-2017. Lebih spesifiknya, penelitian ini menganalisa pengaruh dari ketimpangan gender dilihat dari

ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Page 4: KETIMPANGAN GENDER DAN PENGARUHNYA ......ketenagakerjaan di Indonesia periode 2011-2017. Lebih spesifiknya, penelitian ini menganalisa pengaruh dari ketimpangan gender dilihat dari

iii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Page 5: KETIMPANGAN GENDER DAN PENGARUHNYA ......ketenagakerjaan di Indonesia periode 2011-2017. Lebih spesifiknya, penelitian ini menganalisa pengaruh dari ketimpangan gender dilihat dari

iv

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Page 6: KETIMPANGAN GENDER DAN PENGARUHNYA ......ketenagakerjaan di Indonesia periode 2011-2017. Lebih spesifiknya, penelitian ini menganalisa pengaruh dari ketimpangan gender dilihat dari

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. Identitas Pribadi

1. Nama Lengkap : Idham Hariadinata

2. Tempat/Tanggal Lahir : Cilacap, 19 April 1997

3. Alamat : Jl. Mandor RT.03 RW.05 No.05 Cipayung Kota

Depok Jawa Barat

4. Telepon : 085693751701

5. Email : [email protected]

II. Pendidikan Formal

1. SDN 4 Kota Depok tahun 2002-2008

2. SMPN 9 Kota Depok tahun 2008-2011

3. SMAN 6 Kota Depok tahun 2011-2014

III. Pengalaman Bekerja

1. Editor Jurnal di Jurnal FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2017

IV. Pengalaman Organisasi

1. Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat Fakultas Ekonomi dan Bisnis

sebagai anggota bidang informasi dan komunikasi 2017 – 2018

2. Badan Pengelola Latihan Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Ciputat

sebagai Bendahara Umum 2018-2019

Page 7: KETIMPANGAN GENDER DAN PENGARUHNYA ......ketenagakerjaan di Indonesia periode 2011-2017. Lebih spesifiknya, penelitian ini menganalisa pengaruh dari ketimpangan gender dilihat dari

vi

ABSTRACT

This study aims to consider gender inequality and the impact of economic

growth based on health, education, and employment in Indonesia period 2011-

2017. Focus on the impact inequality gender by ratio of life expectancy, mean

years school, and the ratio of labor force participation on economic growth

(GDP) using panel data analysis with PEGLS as methodology. The results of the

study show that life excpectancy have a positive and significant effect on

economic growth in Indonesia both male or female. Then, mean years school

(MYS) shows that a positive influence and significant impact on economic growth

in Indonesia both male or female. Meanwhile on other independent variables

especially level of male labor force participation has a negative and significant

effect on economic growth and the level of female labor force participation has a

positive and not significant effect on economic growth in Indonesia.

Simultaneously, the ratio of male and female life expectancies, the mean years

school and the level of labor force participation have a positive influence on

economic growth in Indonesia.

Keywords: Inequality Gender, Ratio of Life Expectancy, Mean Years School,

Ratio of Labor Force Participation, Gross Domestic Product per Capita, PEGLS.

.

Page 8: KETIMPANGAN GENDER DAN PENGARUHNYA ......ketenagakerjaan di Indonesia periode 2011-2017. Lebih spesifiknya, penelitian ini menganalisa pengaruh dari ketimpangan gender dilihat dari

vii

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk melihat ketimpangan gender dan pengaruhnya

terhadap pertumbuhan ekonomi dilihat dari kesehatan, pendidikan, dan

ketenagakerjaan di Indonesia periode 2011-2017. Lebih spesifiknya, penelitian ini

menganalisa pengaruh dari ketimpangan gender dilihat dari angka harapan hidup

(kesehatan), rata-rata lama sekolah (pendidikan), dan tingkat partisipasi angkatan

kerja (ketenagakerjaan) terhadap pertumbuhan ekonomi. Penelitian ini

menggunakan data sekunder dan data panel dengan pendekatan PEGLS. Hasil dari

penelitian menunjukkan bahwa variabel bebas rasio angka harapan hidup laki-laki

mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi lalu

angka harapan hidup perempuan mempunyai positif dan signifikan terhadap

pertumbuhan ekonomi serta rata-rata lama sekolah laki-laki dan perempuan

mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di

Indonesia. Sedangkan variabel bebas lainnya yaitu tingkat partisipasi angkatan

kerja laki-laki berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi

serta tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan berpengaruh positif dan tidak

signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Secara simultan, rasio

angka harapan hidup laki-laki dan perempuan, rata-rata lama sekolah laki-laki dan

perempuan, serta tingkat partisipasi angkatan kerja mempunyai pengaruh positif

terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia

Kata Kunci: Ketimpangan Gender, Angka Harapan Hidup, Rata-rata Lama

Sekolah, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja, Produk Domestik Bruto Regional

per Kapita, PEGLS.

.

Page 9: KETIMPANGAN GENDER DAN PENGARUHNYA ......ketenagakerjaan di Indonesia periode 2011-2017. Lebih spesifiknya, penelitian ini menganalisa pengaruh dari ketimpangan gender dilihat dari

viii

KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum Wr.Wb

Alhamdulillahi Robbil'Alamiin, segala puji dan syukur penulis panjatkan

kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia yang berlimpah

kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul

"KETIMPANGAN GENDER DAN PENGARUHNYA TERHADAP

PERTUMBUHAN EKONOMI: KESEHATAN, PENDIDIKAN, DAN

KETENAGAKERJAAN" dengan lancar tanpa halangan apapun. Shalawat serta

salam terlimpahkan kepada baginda besar Nabi Muhammad SAW.

Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk meneliti industri kreatif yang ada

di Indonesia serta untuk memenuhi syarat-syarat meraih gelar Sarjana. Selama

proses pembuatan skripsi ini, berbagai hambatan dan kesulitan telah penulis

hadapi. Berkat petunjuk dari Allah SWT, doa keluarga, dukungan, bimbingan

serta bantuan dari berbagai pihak, sehingga pada akhirnya skripsi ini dapat

terselesaikan dengan lancar.

Dengan segala kerendahan dan ketulusan hati, penulis mengucapkan rasa

terima kasih kepada seluruh pihak yang telah banyak membantu penulis baik

secara langsung maupun tidak langsung, secara spiritual maupun materil. Ucapan

terima kasih penulis sampaikan kepada :

1. Allah SWT, Sang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, atas izin dan

kuasa-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Page 10: KETIMPANGAN GENDER DAN PENGARUHNYA ......ketenagakerjaan di Indonesia periode 2011-2017. Lebih spesifiknya, penelitian ini menganalisa pengaruh dari ketimpangan gender dilihat dari

ix

2. Kedua orang tua, yang selalu memberikan rasa cinta, kasih sayang,

perhatian, motivasi, semangat, doa dan pelajaran yang tiada henti

diberikan kepada penulis. My everything!

3. Yanne Harianty , sebagai kakak memberikan contoh terdekat yang

pantas dijadikan sebagai panutan, yang selalu mendukung dan

membantu penulis dalam segala hal.

4. Bapak Dr. Arief Mufraini, M.Si, Lc selaku Dekan Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Bapak Arief Fitrijanto, S.Si, M. Si selaku Ketua Jurusan Ekonomi

Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Bapak Dr. Sofyan Rizal M.Si selaku Dosen Pembimbing I, yang telah

meluangkan waktu, pikiran dan memberikan ilmu tambahan kepada

penulis. Segala arahan dan perhatiannya menjadikan skripsi ini dapat

diselesaikan dengan baik. Semoga segala kebaikan dan ketulusan yang

beliau berikan akan menjadi amal shaleh, dan semoga Allah membalas

kebaikan bapak.

7. Seluruh dosen, staff, dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan banyak

bantuan, ilmu dan pengalaman.

8. Terima kasih untuk Khairani Lutfiana yang menjadi tempat berkeluh

kesah dan menjadi support system buat penulis.

9. Terima kasih kepada Mita Rahmawati dan Sifa Ariyani yang selalu

memberikan treatment untuk terus menyelesaikan skripsi.

Page 11: KETIMPANGAN GENDER DAN PENGARUHNYA ......ketenagakerjaan di Indonesia periode 2011-2017. Lebih spesifiknya, penelitian ini menganalisa pengaruh dari ketimpangan gender dilihat dari

x

10. Kepada Aset dan Evi yang merupakan anak domba. Terima kasih telah

menjadi penulis untuk semangat menyelesaikan skripsinya. Semoga

kembali ke jalan yang benar ya!

11. Terima kasih untuk FRIHAD. Meski jarang kumpul, tetap akan selalu

menjadi tempat yang dikhususkan bagi penulis.

12. Untuk abang-abangan #BersamaWujudkanMimpi. Bang Ibnoe, Bang

Adam Dwi, Bang Sonny, Bang Reza, Bang Judo, Bang Dimas, dan

Bang Editya. Terima kasih telah membimbing di masa perkuliahan,

jangan sampai capek untuk membimbing di masa selanjutnya!

13. Kawan – kawan KOMKOW. Aulia, Azka, Ari, Dwi, Faikar, Farraz,

Hilmi, Majid, Naufal, Tanoe, Tajul, Bang Fajar, Bang Elvan, Bang

Irvan yang mengisi dan menemani masa kuliah dengan canda tawa

tanpa faedah. Semoga hidup kalian menyenangkan!

14. Kepada HMI KAFEIS yang sudah mewadahi untuk berproses sehingga

menjadi bekal di kehidupan selanjutnya. Dan dikhususkan bagi teman-

teman LK 2 Cab. Subang dan SC Kota Jantho-Aceh Besar. Terima

kasih pengalamannya!

15. Terima kasih kepada mahasiswa Ekonomi Pembangunan angkatan 2014

yang membuat daftar hadir kelas kian panjang.

Meskipun penulis telah berusaha dengan segenap hati dan kemampuan

yang dimiliki untuk menyempurnakan skripsi ini, namun penulis sadari masih

banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis

Page 12: KETIMPANGAN GENDER DAN PENGARUHNYA ......ketenagakerjaan di Indonesia periode 2011-2017. Lebih spesifiknya, penelitian ini menganalisa pengaruh dari ketimpangan gender dilihat dari

xi

mengharap segala bentuk saran dan masukan serta kritik yang membangun kepada

penulis dari berbagai pihak.

Akhir kata. Terima kasih bagi siapa pun kalian yang sudah bersedia

meluangkan waktunya untuk membaca karya ini.

~ God will always love you

Wassalamu'alaikum Wr.Wb

Jakarta, 26 Februari 2019

Idham Hariadinata

Page 13: KETIMPANGAN GENDER DAN PENGARUHNYA ......ketenagakerjaan di Indonesia periode 2011-2017. Lebih spesifiknya, penelitian ini menganalisa pengaruh dari ketimpangan gender dilihat dari

xii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ........................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ........................................ ii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ............................... iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ....................................................... iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................................ v

ABSTRACT ............................................................................................................. vi

ABSTRAK ............................................................................................................ vii

KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xv

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xvi

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 17

A. Latar Belakang ........................................................................................... 17

B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 27

C. Pertanyaan Penelitian ................................................................................. 28

D. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 28

E. Manfaaat Penelitian .................................................................................... 29

F. Sistematika Penulisan ................................................................................ 29

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 31

A. Landasan Teori ........................................................................................... 31

B. Tinjauan Kajian Terdahulu ........................................................................ 42

C. Kerangka Pemikiran ................................................................................... 49

D. Hipotesis ..................................................................................................... 53

BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 55

A. Ruang Lingkup Penelitian .......................................................................... 55

B. Jenis Penelitian ........................................................................................... 55

C. Metode Penentuan Populasi dan Sampel ................................................... 56

D. Metode Pengambilan Data ......................................................................... 56

E. Metode Analisis Data ................................................................................. 58

Page 14: KETIMPANGAN GENDER DAN PENGARUHNYA ......ketenagakerjaan di Indonesia periode 2011-2017. Lebih spesifiknya, penelitian ini menganalisa pengaruh dari ketimpangan gender dilihat dari

xiii

F. Pengujian Model ........................................................................................ 61

G. Uji Statistik ................................................................................................ 66

H. Operasional Variabel Penelitian ................................................................. 68

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ........................................................ 71

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ........................................................... 71

B. Pengujian Hipotesis .................................................................................... 73

C. Analisa Ekonomi ........................................................................................ 83

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 86

A. Kesimpulan ................................................................................................ 86

B. Saran ........................................................................................................... 87

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 89

LAMPIRAN .......................................................................................................... 92

Page 15: KETIMPANGAN GENDER DAN PENGARUHNYA ......ketenagakerjaan di Indonesia periode 2011-2017. Lebih spesifiknya, penelitian ini menganalisa pengaruh dari ketimpangan gender dilihat dari

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1. IPG Menurut Provinsi di Indonesia, Tahun 2011-2017 ...................... 18

Tabel 1. 2. Angka Harapan Hidup di Indonesia menurut Provinsi, Tahun 2011-

2017 ....................................................................................................................... 20

Tabel 1. 3. Angka Melek Huruf Penduduk Berusia 15 Tahun ke Atas Menurut

Jenis Kelamin di Indonesia Tahun 2011-2017 ...................................................... 22

Tabel 1. 4. Rata-Rata Lama Sekolah di Indonesia menurut Provinsi, Tahun 2011-

2017 ....................................................................................................................... 22

Tabel 1. 5. IPG dan PDRB per Kapita Menurut Provinsi di Indonesia Tahun 2017

............................................................................................................................... 25

Tabel 2. 1. Tinjauan Kajian Terdahulu ................................................................. 43

Tabel 3. 1. Operasional Variabel Penelitian.......................................................... 70

Tabel 4. 1. Hasil Perhitungan Estimasi Data Panel terhadap Keseluruhan Periode

Penelitian (2011-2017) .......................................................................................... 73

Tabel 4. 2. Uji t-statistik ........................................................................................ 78

Tabel 4. 3. Uji f-statistik ....................................................................................... 81

Tabel 4. 4. Uji Koefisien Determinan (R2) ........................................................... 82

Page 16: KETIMPANGAN GENDER DAN PENGARUHNYA ......ketenagakerjaan di Indonesia periode 2011-2017. Lebih spesifiknya, penelitian ini menganalisa pengaruh dari ketimpangan gender dilihat dari

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1.Persentase Sumbangan Pendapatan menurut Jenis Kelamin di

Indonesia ............................................................................................................... 24

Gambar 1. 2. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja menurut Jenis Kelamin di

Indonesia ............................................................................................................... 24

Gambar 2. 1. Kerangka Pemikiran Teoritis .......................................................... 52

Page 17: KETIMPANGAN GENDER DAN PENGARUHNYA ......ketenagakerjaan di Indonesia periode 2011-2017. Lebih spesifiknya, penelitian ini menganalisa pengaruh dari ketimpangan gender dilihat dari

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Uji Normalitas .................................................................................. 92

Lampiran 2. Uji Multikolinearitas ........................................................................ 93

Lampiran 3. Uji heteroskedastisitas ...................................................................... 93

Lampiran 4. Uji OLS............................................................................................. 94

Lampiran 5. Uji PEGLS ........................................................................................ 95

Lampiran 6. Data ................................................................................................... 98

Page 18: KETIMPANGAN GENDER DAN PENGARUHNYA ......ketenagakerjaan di Indonesia periode 2011-2017. Lebih spesifiknya, penelitian ini menganalisa pengaruh dari ketimpangan gender dilihat dari

17

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada tahun 2000, kepala negara beserta perwakilan negara dengan jumlahnya

189 yang merupakan anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah

menyepakati tentang deklarasi Millennium Development Goals (MDGs) yang

berupa delapan butir tujuan dengan menetapkan targer keberhasilannya dicapai

pada tahun 2015. Salah satu tujuannya yaitu mendorong tercapainya kesetaraan

dan keadilan gender dan pemberdayaan perempuan. Dengan berakhirnya MDGs

pada bulan september tahun 2015 dilanjutkan agenda pembangunan yang

merupakan Sustainable Development Goals (SDGs). Salah satu targetnya adalah

mencapai kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan serta anak

perempuan. Indonesia yang menjadi bagian anggota PBB menjalankan agenda

pembangunan SDGs dengan salah satu tujuannya yaitu mencapai kesetaraan

gender untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia tanpa membedakan

laki-laki dan perempuan.

Kesetaraan gender, penegakkan hak asasi manusia, penegakkan martabat dan

kapabilitas perempuan menjadi syarat utama dalam berkehidupan yang adil dan

berkelanjutan. Sehingga, kesetaraan gender dan pembangunan berkelanjutan

menjadi sesuatu yang selalu berhubungan. Definisi pembangunan berkelanjutan

adalah pembangunan ekonomi, sosial, dan lingkungan yang menjamin

kesejahteraan manusia, kesatuan ekologi, kesetaraan, dan keadilan sosial generasi

saat ini dan dimasa mendatang (Munasinghe, 1992, Holdren et all, 1995,

Campbell, 1996).

Masyarakat mengenal secara luas istilah gender dalam hal tulisan maupun

dalam forum. Akan tetapi, istilah gender selalu digunakan dengan tidak tepat.

Karena menimbulkan ketidakjelasan pada pengertian gender itu sendiri. Konsep

gender tidak selalu fokus esensinya pada jenis kelamin tertentu. Gender dengan

jenis kelamin sangatlah berbeda, gender fokus pada hubungan sosial antara anak

Page 19: KETIMPANGAN GENDER DAN PENGARUHNYA ......ketenagakerjaan di Indonesia periode 2011-2017. Lebih spesifiknya, penelitian ini menganalisa pengaruh dari ketimpangan gender dilihat dari

18

laki-laki dan anak perempuan, serta bagaimana hubungan sosial ini

dikonstruksikan. Peran gender bersifat dinamis dan berubah antar waktu.1

Gender juga memiliki indeks pembangunan, yaitu Indeks Pembangunan

Gender (IPG). Indeks ini merupakan sama dengan Indeks Pembangunan Manusia

(IPM) dalam hal dimensinya, akan tetapi IPG mengukur ketimpangan dalam

pencapaian antara perempuan dan laki-laki (UNDP, 2014). IPG merupakan rasio

antara IPM perempuan dan laki-laki.

Tabel 1. 1. IPG Menurut Provinsi di Indonesia, Tahun 2011-2017

Provinsi /

Kabupaten / Kota

Indeks Pembangunan Gender (IPG)

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

ACEH 89.30 90.32 90.61 91.50 92.07 91.89 91.67

SUMATERA

UTARA

89.57 90.04 90.07 90.26 90.96 90.82 90.65

SUMATERA

BARAT

92.82 92.98 93.02 94.04 94.74 94.42 94.16

RIAU 85.74 86.29 86.74 87.62 87.75 88.04 88.17

JAMBI 83.94 85.91 87.69 87.88 88.44 88.29 88.13

SUMATERA

SELATAN

89.92 90.79 91.25 91.64 92.22 92.08 92.43

BENGKULU 89.47 90.51 90.55 91.02 91.38 91.06 91.34

LAMPUNG 88.23 88.49 88.84 89.62 89.89 90.30 90.49

KEP. BANGKA

BELITUNG

87.10 87.54 87.73 87.74 88.37 88.90 88.93

KEP. RIAU 92.11 92.23 92.81 93.20 93.22 93.13 92.96

DKI JAKARTA 93.76 94.11 94.26 94.60 94.72 94.98 94.70

JAWA BARAT 87.12 87.79 88.21 88.35 89.11 89.56 89.18

JAWA TENGAH 90.92 91.12 91.50 91.89 92.21 92.22 91.94

DI YOGYAKARTA 93.56 93.73 94.15 94.31 94.41 94.27 94.39

JAWA TIMUR 89.28 89.36 90.22 90.83 91.07 90.72 90.76

BANTEN 90.22 90.28 90.31 90.99 91.11 90.97 91.14

BALI 91.67 92.78 93.00 93.32 92.71 93.20 93.70

NUSA TENGGARA

BARAT

87.60 88.85 89.44 90.02 90.23 90.05 90.36

NUSA TENGGARA

TIMUR

90.66 91.47 91.74 92.76 92.91 92.72 92.44

1 Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, 2011

Page 20: KETIMPANGAN GENDER DAN PENGARUHNYA ......ketenagakerjaan di Indonesia periode 2011-2017. Lebih spesifiknya, penelitian ini menganalisa pengaruh dari ketimpangan gender dilihat dari

19

Provinsi /

Kabupaten / Kota

Indeks Pembangunan Gender (IPG)

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

KALIMANTAN

BARAT

84.10 84.28 84.39 84.72 85.61 85.77 86.28

KALIMANTAN

TENGAH

88.11 88.13 88.47 89.33 89.25 89.07 88.91

KALIMANTAN

SELATAN

88.09 88.33 88.33 88.46 88.55 88.86 88.60

KALIMANTAN

TIMUR

83.18 84.33 84.69 84.75 85.07 85.60 85.62

KALIMANTAN

UTARA

- - 85.63 85.67 85.68 86.34 85.96

SULAWESI UTARA 93.29 93.38 93.75 94.58 94.64 95.04 94.78

SULAWESI

TENGAH

91.70 91.77 91.84 92.69 92.25 91.91 91.66

SULAWESI

SELATAN

91.79 91.96 92.34 92.60 92.92 92.79 92.84

SULAWESI

TENGGARA

88.06 88.42 89.24 89.56 90.30 90.23 90.24

GORONTALO 84.19 84.54 84.57 85.09 85.87 86.12 86.64

SULAWESI BARAT 87.60 87.90 88.56 89.18 89.52 89.35 89.44

MALUKU 92.36 92.38 92.46 92.55 92.54 92.38 92.75

MALUKU UTARA 85.31 87.06 87.96 88.79 88.86 89.15 89.15

PAPUA BARAT 81.34 81.57 81.72 81.95 81.99 82.34 82.42

PAPUA 74.99 76.42 77.61 78.57 78.52 79.09 79.38

INDONESIA 89.52 90.07 90.19 90.34 91.03 90.82 90.96

Sumber: Badan Pusat Statistik

Dari Tabel 1.1, jika dilihat dari Indeks Pembangunan Gender (IPG) di

Indonesia mengalami fluktuasi di setiap tahunnya. Namun, jika dilihat dari

Indonesia angka terendah sebesar 89,52 yang terjadi pada tahun 2011 sedangkan

angka tertinggi sebesar 91,03 yang terjadi pada tahun 2015.

Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak memberikan

penjelasan dalam hal mengetahui ketimpangan gender menggunakan IPG.

Dengan IPG, mengukur kesenjangan atau gap pembangunan manusia antara laki-

laki dan perempuan. Dilihatnya yaitu semakin mendekati angka 100, maka

semakin rendah kesenjangan atau gap pembangunan manusia antara laki-laki dan

perempuan.

Page 21: KETIMPANGAN GENDER DAN PENGARUHNYA ......ketenagakerjaan di Indonesia periode 2011-2017. Lebih spesifiknya, penelitian ini menganalisa pengaruh dari ketimpangan gender dilihat dari

20

Secara komponen yang mempengaruhi dalam IPG sama seperti dengan

dimensi IPM yaitu terdiri dari angka harapan hidup (AHH), angka melek huruf

(AMH), rata-rata lama sekolah (MYS), serta pengeluaran per kapita namun

dalam dimensi IPG dilihat dari laki-laki dan perempuan. Perubahan angka IPG

selama periode 2011-2017 tentunya dipengaruhi oleh peningkatan komponen

tersebut. Jika dikaitkan dengan komponen-komponen yang sudah disebutkan,

maka kualitas dasar perempuan dalam hal kesehatan, pendidikan, serta hidup

layak pada periode 2011-2017 mengalami perubahan.

Tabel 1. 2. Angka Harapan Hidup di Indonesia menurut Provinsi, Tahun

2011-2017

Provinsi Angka Harapan Hidup (AHH) per Tahun

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

ACEH 69,2 69,3 69,4 69,4 69,5 69,6 69,6

SUMATERA

UTARA 67,7 67,9 68,0 68,1 68,3 68,4 68,4

SUMATERA

BARAT 67,8 68,1 68,3 68,4 68,7 68,8 68,8

RIAU 70,4 70,5 70,7 70,8 71,0 71,0 71,0

JAMBI 70,1 70,2 70,4 70,5 70,6 70,7 70,7

SUMATERA

SELATAN 68,6 68,7 68,9 69,0 69,2 69,2 69,2

BENGKULU 68,0 68,2 68,4 68,4 68,5 68,6 68,6

LAMPUNG 69,2 69,4 69,6 69,7 69,9 70,0 70,0

KEP, BANGKA

BELITUNG 69,4 69,5 69,7 69,8 69,9 70,0 70,0

KEP, RIAU 68,7 68,9 69,1 69,2 69,5 69,5 69,5

DKI JAKARTA 71,9 72,1 72,2 72,3 72,5 72,6 72,6

JAWA BARAT 71,6 71,9 72,1 72,3 72,5 72,5 72,5

JAWA TENGAH 73,0 73,1 73,3 73,9 74,0 74,0 74,1

DI YOGYAKARTA 74,3 74,4 74,5 74,5 74,7 74,7 74,8

JAWA TIMUR 70,1 70,2 70,4 70,5 70,7 70,7 70,8

BANTEN 68,7 68,9 69,1 69,2 69,5 69,5 69,5

BALI 70,8 71,0 71,2 71,2 71,4 71,4 71,5

NUSA TENGGARA

BARAT 64,2 64,5 64,8 64,9 65,4 65,5 65,5

NUSA TENGGARA 65,5 65,7 65,9 65,9 66,0 66,0 66,1

Page 22: KETIMPANGAN GENDER DAN PENGARUHNYA ......ketenagakerjaan di Indonesia periode 2011-2017. Lebih spesifiknya, penelitian ini menganalisa pengaruh dari ketimpangan gender dilihat dari

21

Provinsi Angka Harapan Hidup (AHH) per Tahun

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

TIMUR

KALIMANTAN

BARAT 69,3 69,5 69,7 69,8 69,9 69,9 70,0

KALIMANTAN

TENGAH 69,2 69,3 69,3 69,4 69,6 69,6 69,6

KALIMANTAN

SELATAN 66,9 67,2 67,4 67,5 67,8 67,9 68,0

KALIMANTAN

TIMUR 73,2 73,4 73,6 73,7 73,7 73,7 73,7

KALIMANTAN

UTARA 0,0 0,0 72,0 72,1 72,4 72,4 72,4

SULAWESI UTARA 70,6 70,8 70,9 71,0 71,0 71,0 71,1

SULAWESI

TENGAH 66,4 66,8 67,1 67,2 67,3 67,3 67,3

SULAWESI

SELATAN 69,2 69,4 69,5 69,6 69,8 69,9 69,9

SULAWESI

TENGGARA 69,9 70,1 70,3 70,4 70,5 70,5 70,5

GORONTALO 66,6 66,8 67,0 67,1 67,2 67,2 67,2

SULAWESI BARAT 62,8 63,1 63,4 64,1 64,3 64,3 64,4

MALUKU 64,7 64,8 65,0 65,0 65,3 65,4 65,4

MALUKU UTARA 66,9 67,1 67,3 67,4 67,5 67,5 67,5

PAPUA BARAT 64,8 64,9 65,1 65,2 65,2 65,2 65,3

PAPUA 64,5 64,6 64,8 64,9 65,1 65,2 65,2

INDONESIA 70,1 70,3 70,5 70,7 70,9 70,9 71,1

Sumber: Badan Pusat Statistik

Dari tabel 1. 3, kita bisa melihat bahwasanya angka harapan hidup (AHH)

mengalami peningkatan pada setiap tahunnya di Indonesia. Bahwasanya, terjadi

peningkatan yang tidak signifikan pada kualitas angka harapan hidup setiap

tahunnya. Di tahun 2017, provinsi di Indonesia yang angka harapan hidup

tertinggi terdapat di DI Yogyakarta dengan angka 74,8. Sedangkan, angka

harapan hidup terendah terdapat pada provinsi Sulawesi Barat dengan angka

64,4.

Page 23: KETIMPANGAN GENDER DAN PENGARUHNYA ......ketenagakerjaan di Indonesia periode 2011-2017. Lebih spesifiknya, penelitian ini menganalisa pengaruh dari ketimpangan gender dilihat dari

22

Tabel 1. 3. Angka Melek Huruf Penduduk Berusia 15 Tahun ke Atas

Menurut Jenis Kelamin di Indonesia Tahun 2011-2017

Tahun Laki-Laki Perempuan

2011 95,59 90,07

2012 95,87 90,64

2013 96,47 91,40

2014 96,79 93,45

2015 97,11 93,34

2016 97,17 93,59

2017 97,47 94,36

Sumber: Badan Pusat Statistik

Berdasarkan tabel 1.3, terdapat tabel AMH yang menginterpretasikan

persentase pendidikan penduduk umur 15 tahun ke atas yang mampu baca tulis

dilihat dari laki-laki dan perempuan. Dalam tabel AMH menunjukkan adanya

kesenjangan gender atau gap yang tidak terlalu jauh angkanya. Sehingga, masih

adanya laki-laki dan perempuan yang belum sepenuhnya terpenuhi dalam hal

memperoleh pendidikan yang setara. Perkembangan AMH di Indonesia selama

periode 2011-2017 terus meningkat namun tidak signifikan. Rata-rata laki-laki

masih melebihi dengan angka 96,64 dibanding rata-rata perempuan dengan angka

92,41 dalam hal indikator AMH.

Tabel 1. 4. Rata-Rata Lama Sekolah di Indonesia menurut Provinsi, Tahun

2011-2017

Provinsi / Kabupaten / Kota

Tahun

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

ACEH 8,24 8,37 8,45 8,73 8,78 8,87 8,99

SUMATERA UTARA 8,57 8,73 8,80 8,94 9,04 9,13 9,26

SUMATERA BARAT 8,21 8,28 8,31 8,34 8,48 8,61 8,73

RIAU 8,15 8,21 8,37 8,47 8,49 8,59 8,76

JAMBI 7,47 7,68 7,79 7,91 7,95 8,07 8,15

SUMATERA SELATAN 7,36 7,50 7,53 7,66 7,77 7,83 7,99

BENGKULU 7,83 8,01 8,08 8,28 8,30 8,37 8,46

LAMPUNG 7,23 7,25 7,31 7,47 7,56 7,63 7,79

KEP, BANGKA BELITUNG 7,17 7,32 7,44 7,46 7,57 7,66 7,79

KEP, RIAU 9,45 9,50 9,56 9,56 9,61 9,67 9,79

DKI JAKARTA 10,41 10,42 10,44 10,54 10,71 10,88 11,02

Page 24: KETIMPANGAN GENDER DAN PENGARUHNYA ......ketenagakerjaan di Indonesia periode 2011-2017. Lebih spesifiknya, penelitian ini menganalisa pengaruh dari ketimpangan gender dilihat dari

23

Provinsi / Kabupaten / Kota

Tahun

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

JAWA BARAT 7,45 7,52 7,58 7,71 7,86 7,95 8,14

JAWA TENGAH 6,76 6,79 6,82 6,94 7,05 7,17 7,29

DI YOGYAKARTA 8,56 8,63 8,75 8,86 9,02 9,14 9,24

JAWA TIMUR 6,81 6,87 6,93 7,07 7,16 7,25 7,36

BANTEN 7,94 8,10 8,16 8,18 8,26 8,36 8,53

BALI 7,78 8,06 8,09 8,12 8,26 8,37 8,55

NUSA TENGGARA BARAT 6,12 6,38 6,46 6,72 6,77 6,84 6,95

NUSA TENGGARA TIMUR 6,55 6,64 6,69 6,86 6,94 7,04 7,17

KALIMANTAN BARAT 6,31 6,61 6,66 6,82 6,93 6,97 7,04

KALIMANTAN TENGAH 7,58 7,68 7,78 7,81 8,01 8,11 8,27

KALIMANTAN SELATAN 7,38 7,49 7,59 7,60 7,76 7,89 7,99

KALIMANTAN TIMUR 8,76 8,91 8,97 9,01 9,13 9,22 9,34

KALIMANTAN UTARA 0,00 3,81 8,31 8,68 8,69 8,79 8,86

SULAWESI UTARA 8,69 8,71 8,76 8,86 8,88 8,97 9,15

SULAWESI TENGAH 7,69 7,73 7,82 7,89 7,97 8,11 8,28

SULAWESI SELATAN 7,36 7,40 7,46 7,51 7,66 7,77 7,97

SULAWESI TENGGARA 7,69 7,82 7,94 8,24 8,25 8,35 8,47

GORONTALO 6,89 6,91 6,93 6,96 7,05 7,12 7,27

SULAWESI BARAT 6,66 6,77 6,88 6,89 7,02 7,16 7,32

MALUKU 8,70 8,75 8,82 9,16 9,17 9,28 9,40

MALUKU UTARA 7,89 8,04 8,27 8,33 8,36 8,53 8,61

PAPUA BARAT 7,83 7,92 8,05 8,19 8,25 8,31 8,40

PAPUA 5,54 5,61 5,64 5,73 5,94 6,11 6,23

INDONESIA 7,47 7,55 7,62 7,74 7,85 7,96 8,11

Sumber: Badan Pusat Statistik

Dari tabel 1.4, terjadi peningkatan rata-rata lama sekolah (MYS) yang cukup

signifikan. Sehingga, dapat dikatakan adanya peningkatan kualitas rata-rata lama

sekolah tiap tahunnya. Rata-rata lama sekolah (MYS) yang merupakan gambaran

rata-rata jumlah tahun untuk menempuh semua jenis pendidikan formal yang

dilakukan oleh penduduk usia 15 tahun ke atas. DKI Jakarta sebagai ibukota di

Indonesia menjadi provinsi yang memiliki rata-rata lama sekolah yang tertinggi

di Indonesia 11,02, sedangkan rata-rata lama sekolah terendah berada di provinsi

Papua dengan angka 6,23.

Page 25: KETIMPANGAN GENDER DAN PENGARUHNYA ......ketenagakerjaan di Indonesia periode 2011-2017. Lebih spesifiknya, penelitian ini menganalisa pengaruh dari ketimpangan gender dilihat dari

24

Gambar 1. 1.Persentase Sumbangan Pendapatan menurut Jenis Kelamin di

Indonesia

Dari gambar 1.1, jika dilihat dari sumbangan pendapatan laki-laki jauh lebih

besar dibandingkan sumbangan pendapatan perempuan di Indonesia pada tahun

periode 2016 – 2017. Sumbangan pendapatan memiliki dua faktor yang terdiri

dari faktor angkatan kerja serta upah yang diterima. Perbedaan tingkat upah yang

diterima disebabkan beberapa alasan yang berupa kecenderungan pendidikan

perempuan yang lebih rendah, status pekerjaan, jenis pekerjaan, dan lapangan

pekerjaan.

Gambar 1. 2. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja menurut Jenis Kelamin di

Indonesia

63.58 63.38

36.42 36.62

0

10

20

30

40

50

60

70

2016 2017

Laki-Laki Perempuan

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

Laki-Laki Perempuan

Page 26: KETIMPANGAN GENDER DAN PENGARUHNYA ......ketenagakerjaan di Indonesia periode 2011-2017. Lebih spesifiknya, penelitian ini menganalisa pengaruh dari ketimpangan gender dilihat dari

25

Sumber: Badan Pusat Statistik

Pada gambar 1.2, tingkat partisipasi angkatan kerja di Indonesia jika dilihat

dari angka memiliki gap yang jauh sehingga dapat dikatakan mengalami

kesenjangan, angka tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan lebih rendah

sekitar 50 persen, hal ini menunjukkan adanya pendapatan di Indonesia, karena

tingkat partisipasi angkatan kerja di pengaruhi dari faktor tersebut. Pada

umumnya masyarakat di Indonesia lebih diutamakan pada laki-laki yang

mempunyai tanggung jawab dalam hal mencari nafkah sehingga hampir

semuanya laki-laki yang sudah mencapai usia kerja akan menjadi pelaku dalam

hal kegiatan perekonomian. Maka dalam ketenagakerjaan, terdapat pengaruh

sosio-budaya yang sudah melekat di masyarakat Indonesia.

Tabel 1. 5. IPG dan PDRB per Kapita Menurut Provinsi di Indonesia Tahun

2017

Provinsi / Kabupaten / Kota IPG PDRB_K (Ribu Rupiah)

2017 2017

ACEH 91,7 28227.06

SUMATERA UTARA 90,7 47963.99

SUMATERA BARAT 94,2 40324.28

RIAU 88,2 105990.99

JAMBI 88,1 54366.37

SUMATERA SELATAN 92,4 46420.64

BENGKULU 91,3 31368.79

LAMPUNG 90,5 37209.50

KEP. BANGKA BELITUNG 88,9 48902.75

KEP. RIAU 93 110310.55

DKI JAKARTA 94,7 232342.28

JAWA BARAT 89,2 37180.96

JAWA TENGAH 91,9 34650.40

DI YOGYAKARTA 94,4 31676.67

JAWA TIMUR 90,8 51388.32

BANTEN 91,1 45342.38

BALI 93,7 50714.59

Page 27: KETIMPANGAN GENDER DAN PENGARUHNYA ......ketenagakerjaan di Indonesia periode 2011-2017. Lebih spesifiknya, penelitian ini menganalisa pengaruh dari ketimpangan gender dilihat dari

26

Provinsi / Kabupaten / Kota IPG PDRB_K (Ribu Rupiah)

2017 2017

NUSA TENGGARA BARAT 90,4 25007.56

NUSA TENGGARA TIMUR 92,4 17241.26

KALIMANTAN BARAT 86,3 35979.45

KALIMANTAN TENGAH 88,9 48431.02

KALIMANTAN SELATAN 88,6 38738.31

KALIMANTAN TIMUR 85,6 165714.16

KALIMANTAN UTARA 86 112011.53

SULAWESI UTARA 94,8 44763.60

SULAWESI TENGAH 91,7 45255.80

SULAWESI SELATAN 92,8 48206.84

SULAWESI TENGGARA 90,2 41294.83

GORONTALO 86,6 29573.58

SULAWESI BARAT 89,4 29766.44

MALUKU 92,8 22857.70

MALUKU UTARA 89,2 26686.06

PAPUA BARAT 82,4 78426.50

PAPUA 79,4 58684.09

Sumber: Badan Pusat Statistik

Berdasarkan tabel 1.5, di tahun 2017 untuk PDRB per kapita yang memiliki

angka tertinggi sebesar 232342.28 yaitu provinsi DKI Jakarta sebagai Ibukota

Indonesia namun angka IPG-nya sebesar 94,7 persen bukan sebagai angka yang

hampir mendekati 100. Yang memiliki angka IPG yang hampir mendekati 100

yaitu provinsi Sulawesi Utara dengan memiliki angka 94,8 dengan PDRB per

kapita hanya sebesar 44763.60

Pembangunan menjadi salah satu masalah dari kesetaraan gender yang bukan

hanya masalah perempuan. Untuk mengukur kebehasilan sebuah pembangunan

terdapat salah satu indikator yaitu pembangunan gender. Pada awalnya, Hasil-

hasil dari pembangunan untuk memberi manfaat menyeluruh bukan hanya fokus

pada masyarakat perempuan maupun laki-laki. Akan tetapi, jika dilihat dari

Page 28: KETIMPANGAN GENDER DAN PENGARUHNYA ......ketenagakerjaan di Indonesia periode 2011-2017. Lebih spesifiknya, penelitian ini menganalisa pengaruh dari ketimpangan gender dilihat dari

27

kenyataannya masih belum bisa dinikmati secara sepenuhnya oleh laki-laki dan

perempuan. Ketimpangan gender menjadi alasan ada batasan bagi perempuan

untuk menikmati hasil dan juga turut berpartisipasi dari pembangunan. Beban

dalam pembangunan adalah pada kualitas kehidupan manusia, dikarenakan

meningkatkan kualitas hidup manusia adalah tujuan pembangunan. Pada masalah

ketimpangan gender, bahwasanya akan memberikan beban pada produktivitas,

efisiensi, dan kemajuan ekonomi. Dengan menahan sumber daya manusia di

rumah ataupun di pasar tenaga kerja, serta dengan sistematis adanya batasan bagi

perempuan atau laki-laki terhadap akses ke sumber daya, jasa publik, atau

aktivitas produktif, maka diskriminasi gender menambah beban suatu

perekonomian untuk tumbuh serta mengurangi kapasitas untuk meningkatkan

standar kehidupan.2 Sehingga sangat jelas bahwa kesetaraan gender merupakan

isu utama dalam pembangunan yang berkelanjutan.

B. Rumusan Masalah

Beberapa upaya pembangunan manusia untuk meningkatkan kualitas hidup

telah mengalami kemajuan. Namun, dilihat dari pembangunan manusia tidak

memberikan manfaat secara adil antara laki-laki dan perempuan dan juga belum

cukup efektif dalam mencapai meningkatkan pembangunan perempuan dalam

bidang kesehatan, pendidikan, dan ketenagakerjaan. Peningkatan pembangunan

manusia di Indonesia tidak difokuskan untuk meningkatkan kesetaraan gender.

Kesetaraan gender dalam artian kesamaan kondisi bagi laki-laki dan perempuan

untuk memperoleh kesempatan serta hak-haknya sebagai manusia. Dalam

berperan pun juga sangat diperlukan kesetaraan gender seperti menerima manfaat

pembangunan secara utuh di segala bidang kehidupan.

Ketimpangan gender yang terjadi dalam hak, sumberdaya, maupun akses

politik tidak hanya merugikan setiap perempuan. Namun secara umum, bisa

merugikan anggota masyarakat sekaligus menghambat pembangunan. Investasi

yang rendah dalam hal pendidikan dan kesehatan perempuan akan mengurangi

2 World Bank, 2005

Page 29: KETIMPANGAN GENDER DAN PENGARUHNYA ......ketenagakerjaan di Indonesia periode 2011-2017. Lebih spesifiknya, penelitian ini menganalisa pengaruh dari ketimpangan gender dilihat dari

28

jumlah modal manusia dalam masyarakat dan menurunkan tingkat pendapatan.

Rendahnya pendidikan dan keterampilan perempuan, tingkat kesehatan yang

rendah, serta terbatasnya setiap akses terhadap sumber daya akan membatasi

produktivitas, pertumbuhan ekonomi dan mengurangi efisiensi pembangunan

secara keseluruhan. Maka dari itu, upaya meningkatkan kesetaraan gender

menjadikan salah satu indikator yang digunakan untuk mengukur keberhasilan

pembangunan. Menurut Dollar dan Gatti (1999), mereka menjelaskan bahwa

ketimpangan gender dapat diukur dari kesenjangan pencapaian pendidikan,

peningkatan kesehatan, dan ketenagakerjaan antara laki-laki dan perempuan.

C. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah di uraikan diatas,

maka pertanyaan penelitian yang diambil untuk penelitian ini, antara lain:

1. Bagaimana ketimpangan gender yang ada di angka harapan hidup laki-laki

dan perempuan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia?

2. Bagaimana ketimpangan gender yang ada di rata-rata lama sekolah laki-

laki dan perempuan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia?

3. Bagaimana ketimpangan gender yang ada di tingkat pertisipasi angkatan

kerja laki-laki dan perempuan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di

Indonesia?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah dijelaskan,

tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Pemerintah

Untuk segera mengambil langkah-langkah strategis untuk memperkuat

penerapan pengarusutamaan gender dan perencanaan dan penganggaran

responsif gender guna mencapai kesetaraan dan keadilan gender serta

pemenuhan hak perempuan.

Page 30: KETIMPANGAN GENDER DAN PENGARUHNYA ......ketenagakerjaan di Indonesia periode 2011-2017. Lebih spesifiknya, penelitian ini menganalisa pengaruh dari ketimpangan gender dilihat dari

29

2. Masyarakat

Untuk mensosialisasikan bahwa diperlukan kesetaraan gender dalam hal

hak akses dan partisipasi antara perempuan dan laki-laki.

3. Mahasiswa

Menganalisis pengaruh ketimpangan gender dan pengaruhnya terhadap

pertumbuhan ekonomi di Indonesia: kesehatan, pendidikan, dan

ketenagakerjaan.

E. Manfaaat Penelitian

Berikut beberapa manfaat dalam penulisan penelitian ini:

1. Sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi di

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi praktisi dalam

menentukan kebijakan yang tepat, terutama yang berkaitan dengan

kesetaraan gender, kesehatan, pendidikan, dan ketenagakerjaan di

Indonesia.

3. Dapat menjadi bahan acuan atau referensi penelitian selanjutnya dalam

hal ketimpangan gender terhadap pertumbuhan ekonomi.

4. Dapat menambah literasi ilmiah mengenai kesetaraan gender dalam

kesehatan, pendidikan, dan ketenagakerjaan terhadap pertumbuhan

ekonomi.

F. Sistematika Penulisan

Penulisan skripsi ini disajikan dalam lima bab, yaitu pendahuluan, tinjauan

pustaka, metode penelitian, analisis dan pembahasan, dan penutup.

Bab I Pendahuluan

Menjelaskan tentang latar belakang dan rumusan masalah ketimpangan

gender di Indonesia. Bab ini juga terdapat pertanyaan penelitian serta

menjelaskan tujuan dan manfaat penelitian untuk penelitian ini.

Page 31: KETIMPANGAN GENDER DAN PENGARUHNYA ......ketenagakerjaan di Indonesia periode 2011-2017. Lebih spesifiknya, penelitian ini menganalisa pengaruh dari ketimpangan gender dilihat dari

30

Bab II Tinjauan Pustaka

Menjelaskan teori-teori mengenai pertumbuhan ekonomi dan konsep gender

serta keterkaitan antar variabel independen terhadap dependen. Dan juga, bab ini

mencakup tinjauan kajian terdahulu dan kerangka pemikiran teoritis serta

hipotesis untuk mendukung penelitian ini.

Bab III Metode Penelitian

Menjelaskan ruang lingkup penelitian, jenis penelitian, metode penentuan

populasi dan sampel, metode pengambilan data, metode analisis data, dan

pengajuan model serta uji statistik. Dan juga, bab ini terdapat operasional

variabel penelitian yang digunakan untuk mencapai tujuan penelitian tentang

ketimpangan gender dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Bab IV Analisis dan Pembahasan

Memaparkan dan menjelaskan temuan hasil penelitian yang sudah diolah dan

pembahasan mengenai hasil analisis tentang ketimpangan gender dan

pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Bab V Penutup

Memuat kesimpulan dari hasil penelitian serta mencakup saran yang

direkomendasikan sesuai hasil penelitian kepada pihak-pihak yang berkaitan

dengan masalah tentang ketimpangan gender dan pertumbuhan ekonomi di

Indonesia.

Page 32: KETIMPANGAN GENDER DAN PENGARUHNYA ......ketenagakerjaan di Indonesia periode 2011-2017. Lebih spesifiknya, penelitian ini menganalisa pengaruh dari ketimpangan gender dilihat dari

31

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Teori Pertumbuhan Ekonomi

a. Teori Pertumbuhan Ekonomi Klasik

Adam Smith dan David Ricardo yang merupakan tokoh-tokoh ekonomi

mengemukakan teori ekonomi klasik. Menurut Smith di dalam teori ekonomi

klasik, ada 2 faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi secara

klasik yang terdiri dari pertumbuhan output total dan pertumbuhan penduduk serta

produktivitas sektor-sektor dalam menggunakan faktor-faktor produksinya.

Sehingga menurut Sukirno, produktivitas sektor-sektor dapat ditingkatkan dengan

sarana pendidikan, pelatihan, dan manajemen yang lebih baik.

Menurut Adam Smith ada tiga poin pada pertumbuhan output total sistem

produksi suatu negara, yang terdiri dari:

1. Sumber daya alam yang tersedia

2) Sumber daya insani

3) Stok barang modal

b. Teori Pertumbuhan Ekonomi Neo-Klasik

Ada tokoh ekonomi yang mengembangkan teori pertumbuhan ekonomi

yaitu Solow. Solow mengemukakan teori pertumbuhan Neo-Klasik yang berisikan

pertumbuhan ekonomi dilihat dari penambahan persediaan faktor-faktor produksi

dan tingkat kemajuan sebuah teknologi. Teori Neo-klasik yang dikembangkan

Solow masih didasarkan pada mazhab klasik yaitu perekonomian berada pada

kondisi full employment. Sehingga, di dalam teori Neo-Klasik menyatakan faktor-

faktor produksi sudah digunakan secara fisik (Sukirno, 2008). Didalam teori Neo-

Page 33: KETIMPANGAN GENDER DAN PENGARUHNYA ......ketenagakerjaan di Indonesia periode 2011-2017. Lebih spesifiknya, penelitian ini menganalisa pengaruh dari ketimpangan gender dilihat dari

32

Klasik juga menyatakan pengaruh dalam pertumbuhan ekonomi yang di bagi 3

jenis input, yaitu:

1) Pengaruh modal dalam pertumbuhan ekonomi

2) Pengaruh teknologi dalam pertumbuhan ekonomi

3) Pengaruh angkatan kerja yang bekerja dalam pertumbuhan ekonomi

Dalam teori pertumbuhan ekonomi yang dikembangkan Solow-Swan

menggunakan asumsi yang sebagai berikut (Situmorang, 2011):

1) Full Employment, karena bekerjanya mekanisme pasar.

Solow-Swan menyatakan asumsi perekonomian yang ada di dalam

teorinya yaitu tertutup. Sehingga di dalam perekonomian, sebuah

perusahaan memproduksi barang dengan kombinasi tenaga kerja dan

modal serta tidak adanya intervensi pemerintah. Bahwasanya,

perhitungan pendapatan nasional berdasarkan pengeluaran agregat,

sebagai berikut:

( )

( )

Dalam persamaan (2.2), pengumpulan saving tersebut seluruhnya

digunakan untuk investasi yang nantinya akan menyebabkan

peningkatan pendapatan nasional.

2) Teknologi dan populasi merupakan faktor eksogen.

Teori Neo-klasik menyatakan capital output ratio (COR) memiliki

sifat yang dinamis, dapat diartikan dalam hal menghasilkan tingkat

output tertentu dibutuhkan keseimbangan kombinasi antara kapital

dan tenaga kerja. Karena, penggunaan kapital yang tinggi maka

penggunaan tenaga kerja akan rendah, begitu pula sebaliknya. Pokok

pemikiran lainnya adalah dalam fungsi produksinya, adanya teknologi

yang teraugmentasi pada faktor-faktor produksi seperti kapital dan

labor sebagaimana terlihat pada model di bawah:

( ) ( )

Page 34: KETIMPANGAN GENDER DAN PENGARUHNYA ......ketenagakerjaan di Indonesia periode 2011-2017. Lebih spesifiknya, penelitian ini menganalisa pengaruh dari ketimpangan gender dilihat dari

33

( ) ( )

Pada persamaan (2.3) terlihat bahwa teknologi melekat pada

variabel labor, yang nantinya akan berdampak pada penerapan pola

produksi yang disuatu negara yang lebih labor intensive. Persamaan

(2.4) ini disebut sebagai purely capital augmenting.

Tokoh ekonomi Charles Cobb dan Paul Douglas yang

mengembangkan fungsi dengan sebutan fungsi produksi Cobb-

Douglas menjadi acuan untuk teori pertumbuhan Neo-Klasik. Fungsi

tersebut dituliskan dengan cara berikut (Situmorang, 2011):

( )

Dimana :

QT = Tingkat produksi

AT = Tingkat teknologi

KT = Jumlah stok

LT = Jumlah tenaga kerja

α = Pertambahan output oleh pertambahan satu unit modal

β = Pertambahan output oleh pertambahan satu unit tenaga kerja

Menurut Sukirno, bahwasanya pertumbuhan ekonomi merupakan

perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa

yang diproduksikan dalam masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat

meningkat. Sehingga terdapat kemampuan yang tumbuh dengan terwujudnya

kenaikan output nasional yang secara terus menerus. Dan juga disertai kemajuan

teknologi, penyesuaian kelembagaan, serta ideologis yang diperlukannya.

Pertumbuhan ekonomi memiliki tiga komponen yang mempunyai arti

penting bagi masyarakat, yang terdiri dari (Todaro dan Smith, 2006):

1) Akumulasi Modal

Dalam hal akumulasi modal. Bahwasanya, jika seseorang memiliki

pendapatan yang sebagiannya ditabung dan diinvestasikan bertujuan untuk

meningkatkan output dan pendapatan di masa depan. Investasi yang

Page 35: KETIMPANGAN GENDER DAN PENGARUHNYA ......ketenagakerjaan di Indonesia periode 2011-2017. Lebih spesifiknya, penelitian ini menganalisa pengaruh dari ketimpangan gender dilihat dari

34

dimaksud berupa investasi tanah, peralatan fisik, serta kualitas sumber

daya manusia di bidang kesehatan, pendidikan, dan keterampilan kerja.

2) Pertumbuhan Jumlah Pendudukan dan Angkatan Kerja

Dengan tingginya jumlah pendidik yang berkaitan dengan jumlah

angkatan kerja maka menjadi sebuah faktor yang positif untuk merangsang

pertumbuhan ekonomi. Karena, jika angkatan kerja yang tersedia banyak

maka terdapat pekerja produktif yang banyak. Lalu, jumlah penduduk

yang besar maka akan membuat peningkatan dalam ukuran potensial bagi

pasar domestik.

3) Kemajuan Teknologi

Menjadi sebuah faktor yang penting untuk merangsang pertumbuhan

bagi masyarakat. Bahwasanya, kemajuan teknologi mampu memberikan

tingkat output yang lebih tinggi dengan adanya kuantitas dan kombinasi

input modal atau tenaga kerja yang sama.

Menurut Sukirno (2008), untuk menentukan tingkat pertumbuhan ekonomi

yang dicapai oleh suatu negara perlu menghitung pendapatan nasional riil, yaitu:

Produk Nasional Bruto riil atau Produk Domestik Bruto riil. Formula yang akan

digunakan untuk meningkatkan tingkat pertumbuhan ekonomi ialah

( )

= Pertumbuhan Ekonomi pada Tahun t

= Pendapatan Nasional Riil pada Tahun t

= Pendapatan Nasional Riil pada Satu Tahun Sebelumnya

t-1 = Periode Satu tahun Sebelumnya

2. Konsep Gender

Gender berbeda dengan jenis kelamin biologis (Mosse, 2003). Jenis kelamin

biologis itu seperti manusia dilahirkan sebagai seorang laki-laki atau perempuan,

Page 36: KETIMPANGAN GENDER DAN PENGARUHNYA ......ketenagakerjaan di Indonesia periode 2011-2017. Lebih spesifiknya, penelitian ini menganalisa pengaruh dari ketimpangan gender dilihat dari

35

sehingga dapat disimpulkan bahwasanya jenis kelamin biologis merupakan

pemberian. Sedangkan gender seperti sebuah proses yang menjadikan seorang

laki-laki itu maskulin dan seorang perempuan itu feminim. Sehingga gender

merupakan seperangkat peran yang melihat dari perilaku khusus mencakup

penampilan, sikap, kepribadian, di dalam atau di luar rumah tangga, seksualitas,

dan tanggung jawab keluarga. Gender seiring waktu akan berubah dan berbeda

antara sebuah kultur dengan kultur lainnya.

Menurut World Health Organization (2012), bahwasanya gender merupakan

seperangkat peran, perilaku, kegiatan dan atribut yang dianggap layak bagi laki-

laki dan perempuan. Gender menjadi sebuah acuan untuk peran yang

dikontruksikan dalam bermasyarakat dan perilaku-perilaku yang dipelajari serta

harapan-harapan yang mengkaitkan seorang perempuan dan laki-laki. Gender

merupakan salah satu kategori sosial yang paling menentukan kesempatan hidup

dan peran serta seseorang dalam masyarakat dan ekonomi. Peran dan hubungan

gender dapat sangat beragam antara masyarakat yang satu dengan yang lainnya.

Peran dan hubungan gender berkembang dari interaksi yang terjadi antara

berbagai kendala biologis, teknologi, ekonomis, dan kendala-kendala sosial

lainnya (World Bank, 2005).

Moser (1993) menyatakan bahwa perempuan memiliki tiga peran jika

dikaitkan dengan peran gender, yang terdiri dari:

a. Peran reproduktif

Peran reproduktif merupakan sebuah peran yang dilakukan untuk

kegiatan terkait dengan pemeliharaan sumber daya manusia atau tugas

rumah tangga oleh perempuan seperti melahirkan/mengasuh anak,

memasak, dan lain-lain.

b. Peran produktif

Dalam peran produktif bukan hanya perempuan saja, namun laki-laki

memiliki peran ini. Karena peran ini merupakan peran yang terkait

Page 37: KETIMPANGAN GENDER DAN PENGARUHNYA ......ketenagakerjaan di Indonesia periode 2011-2017. Lebih spesifiknya, penelitian ini menganalisa pengaruh dari ketimpangan gender dilihat dari

36

pekerjaan yang menghasilkan barang dan jasa, baik untuk di konsumsi

secara pribadi ataupun untuk di perjual belikan.

c. Peran mengelola komunitas

Peran ini memiliki sifat sosial dari gender itu sendiri. Karena peran

ini terkait kegiatan yang dilakukan seorang laki-laki dan perempuan

secara sukarela atau tidak dibayar. Biasanya kegiatan ini dilakukan oleh

perempuan dalam bermasyarakat dengan untuk menjamin pengadaan dan

pemeliharaan sumber daya seperti kesehatan dan pendidikan.

Kesetaraan gender merupakan hasil dari ketiadaan diskriminasi gender

dengan atas dasar kesempatan, alokasi sumber daya atau manfaat dan akses

terhadap pelayanan (Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan

Anak). Di dalam Priyadi dan Astuti (2006) terdapat wujud dari ketidakadilan

gender sebagaimana berikut:

a. Marginalisasi (peminggiran kaum perempuan)

Marginalisasi merupakan suatu proses untuk menyisihkan

kemiskinan yang menimpa kaum laki-laki dan perempuan. Kaum

perempuan hanya dianggap sebagai warga masyarakat kelas dua dan

kaum perempuan sendiri cenderung enggan menjadi nomor satu.

Keyakinan gender tersebut mengakibatkan sering terjadinya

marginalisasi bagi perempuan.

b. Stereotipe

Didalam stereotipe, harapan seorang perempuan adalah menjadi

figur yang feminim seperti cantik, lembut, taat, cermat, dll. Sedangkan,

harapan seorang laki-laki adalah menjadi figur yang maskulin seperti

kuat, gagah, berkharisma dll. Namun pada kenyataannya, ada segelintir

orang yang memiliki dua karakter yaitu maskulin sekaligus feminim.

c. Beban Ganda (Beban Publik dan Beban Domestik)

Dalam hal beban ganda, setiap gender akan memiliki beban ganda

yang disandangnya. Seperti kenyataannya dalam hal pembagian kerja,

ketika perempuan yang berpartisipasi di dunia publik ada sebuah beban

Page 38: KETIMPANGAN GENDER DAN PENGARUHNYA ......ketenagakerjaan di Indonesia periode 2011-2017. Lebih spesifiknya, penelitian ini menganalisa pengaruh dari ketimpangan gender dilihat dari

37

yang disandangnya juga yaitu beban domestik (rumah tangga). Masalah

yang kemungkinan terwujud ketika adanya peningkatan jumlah

perempuan dalam dunia publik, yaitu lupanya seorang perempuan yang

mempunyai beban di dunia domestik (pekerjaan rumah tangga).

Munculnya ketimpangan gender mempunyai 2 penyebab (Eitezen dalam

Mulyono, 2006), yaitu:

a. Pandangan Teori Materialis

Pandangan teori materialis menjelaskan dikaitkan dengan hal upah

seorang perempuan lebih sedikit dibandingkan seorang laki-laki. Teori

ini dilihat dari outcome di segi ekonomi, yang bahwasanya bagaimana

seorang perempuan dan laki-laki terikat terhadap ekonomi masyarakat.

Ketimpangan yang terjadi dalam teori materalis karena perempuan:

(1). kalah kuat secara fisik dibanding laki-laki

(2). perempuan secara fisik memiliki tugas-tugas sosial yang lebih

banyak dibanding laki-laki.

Teori ini menekankan pada kontrol dan distribusi sumber daya yang

bernilai sebagai fakta yang krusial sehingga menghasilkan stratifikasi.

b. Pembedaan antara pekerjaan domestik dan publik

Pembedaan dalam hal pekerjaan domestik dan publik menjadi ada

batasan gerak bagi perempuan. Karena perempuan yang memiliki peran

reproduksi dan tanggung jawab pada pekerjaan domestik menjadi alasan

perempuan terbatasnya dalam hal mengakses sumber daya yang bernilai

tinggi.

3. Ketimpangan Gender di Bidang Kesehatan

Dalam Gorman dan Read (2007), mereka menjelaskan berbagai penyebab

ketimpangan gender dalam mortalitas. Penyebab ketimpangan gender dalam

Page 39: KETIMPANGAN GENDER DAN PENGARUHNYA ......ketenagakerjaan di Indonesia periode 2011-2017. Lebih spesifiknya, penelitian ini menganalisa pengaruh dari ketimpangan gender dilihat dari

38

mortalitas dapat diklasifikasikan menjadi tiga kategori yang terdiri dari biologis,

struktur sosial dan perilaku. Dalam kategori biologis dijelaskan bahwasanya

perempuan mempunyai sistem imunitas yang lebih baik karena testosteron

menyebabkan imunosupresi. Kategori yang kedua yaitu struktur sosial, dalam

kategori tersebut dijelaskan bahwa adanya peningkatan perawatan prenatal dan

kebidanan sehingga terjadinya penurunan angka kematian ibu. Kategori ketiga

yang perilaku, perilaku perempuan sangatlah baik jika dibandingkan perilaku laki-

laki. Karena, perilaku laki-laki lebih tinggi dalam hal mengkonsumsi alkohol dan

rokok serta sering mengalami cedera yang disengaja maupun tidak disengaja,

pembunuhan dan bunuh diri.

Menurut Departemen Kesehatan (2007), laki-laki dan perempuan dalam hal

sistem pelayanan di bidang kesehatan memiliki kecenderungan diperlakukan

secara berbeda. Perbedaan di bidang kesehatan akan mengakibatkan perbedaan

yang terjadi di akses dan kualitas pelayanan yang diterima bagi perempuan dan

laki-laki.

4. Ketimpangan Gender di Bidang Pendidikan

Ketimpangan gender yang terjadi di bidang pendidikan dikarenakan adanya

ketidaksetaraan dalam hal latar belakang pendidikan yang belum setara antara

laki-laki dan perempuan sehingga mempengaruhi terhadap faktor lainnya seperti,

lapangan pekerjaan, peran di masyarakat, jabatan, hingga pada masalah

menyuarakan pendapat (Suryadi dan Idris, 2004). Dikarenakan adanya

ketidaksetaraan pada latar belakang pendidikan maka mengakibatkan juga pada

rendahnya tingkat pendidikan perempuan. Sehingga, perempuan belum

mempunyai peran yang besar dalam pembangunan. Menurut Suryadi (2001)

dengan ditingkatkan taraf pendidikan dan dihilangkannya diskriminasi gender di

bidang pendidikan dapat memberikan ruang bagi perempuan untuk berperan lebih

dalam pembangunan serta menjadi penentu kebijakan di bidang-bidang lain

seperti ekonomi, sosial, dan politik.

Page 40: KETIMPANGAN GENDER DAN PENGARUHNYA ......ketenagakerjaan di Indonesia periode 2011-2017. Lebih spesifiknya, penelitian ini menganalisa pengaruh dari ketimpangan gender dilihat dari

39

“pendidikan bagi kaum perempuan penting” Statement tersebut dijelaskan

dalam Todaro dan Smith (2006). Statement tersebut didasarkan dengan bukti

empiris yang cukup, bahwasanya diskriminasi dalam bidang pendidikan

khususnya bagi kaum perempuan akan mengambat pembangunan ekonomi dan

juga memperburuk ketimpangan pada sosial. Ada empat alasan yang menjelaskan

keuntungan secara ekonomi jika memperkecil gap ketimpangan gender dalam

pendidikan dengan dilakukannya kesempatan pendidikan yang luas bagi kaum

perempuan, yaitu:

a. Tingkat pengembalian (rate of return) dari pendidikan kaum

perempuan lebih tinggi daripada tingkat pengembalian pendidikan

pria di kebanyakan negara berkembang.

b. Dengan ditingkatkan pendidikan bagi kaum perempuan dapat

menaikkan partisipasi tenaga kerja, lambatnya pernikahan,

rendahnya tingkat fertilitas, kesehatan dan gizi anak-anak yang lebih

baik bukan hanya menaikkan produktivitas kaum perempuan di

sektor pabrik ataupun pertanian.

c. Munculnya dampak pengganda (multiplier effect) dikarenakan

adanya pengaruh kesehatan dan gizi anak-anak yang lebih baik serta

ibu yang lebih terdidik terhadap kualitas anak bangsa yang akan

datang.

d. Dengan adanya perbaikan yang signifikan bagi peran dan status

perempuan melalui pendidikan akan memberikan dampak untuk

memutuskan lingkaran setan kemiskinan serta pendidikan yang tidak

memadai. Dikarenakan, perempuan menjadi beban terbesar bagi

kemiskinan dan kelangkaan di lingkungan masyarakat negara

berkembang.

Sehingga dari penjelasan diatas, ketimpangan gender pada sektor pendidikan

telah menjadi salah satu faktor yang paling berpengaruh terhadap ketimpangan

gender.

Page 41: KETIMPANGAN GENDER DAN PENGARUHNYA ......ketenagakerjaan di Indonesia periode 2011-2017. Lebih spesifiknya, penelitian ini menganalisa pengaruh dari ketimpangan gender dilihat dari

40

5. Ketimpangan Gender di Bidang Ketenagakerjaan

Menurut Khotimah (2009) menyatakan bahwasanya sturuktur angkatan kerja

perempuan memiliki tingkat pendidikan yang rendah. Sehingga masih banyaknya

perempuan yang bekerja di sektor informal. Sektor informal merupakan pekerjaan

yang tidak perlu kualitas pengetahuam dan keterampilan canggih atau spesifik

namun perempuan yang bekerja di sektor informal kurang diberikannya jaminan

perlindungan secara hukum, kurang memadai jaminan kesejahteraan, kondisi

kerja yang memprihatinkan, dan rendahnya pendapatan pada sektor informal.

Terdapat dua fenomena yang menunjukkan adanya diskriminasi gender dalam

pasar kerja, yaitu penghasilan rata-rata perempuan yang lebih rendah

dibandingkan laki-laki serta sudah terpilahnya pekerjaan berdasarkan gender bagi

perempuan dan laki-laki (World Bank, 2005). Hal ini mencerminkan sejumlah

kecenderungan:

a. Investasi modal insani lebih banyak ditanamkan bagi anak laki-laki

ketimbang anak perempuan.

b. Para pengusaha yang memiliki preferensi diskriminatif tentang siapa

yang dikontrak dan dibayar mahal.

c. Pelecehan seksual di tempat kerja yang membuat kondisi kerja tidak

nyaman dan berbahaya serta menurunkan moral dan juga

produktivitas pekerja.

d. Peran dominan perempuan dalam membesarkan anak dan mengelola

rumah tangga.

e. Norma-norma sosial dan agama yang membatasi kemampuan

perempuan untuk bekerja di luar rumah dan untuk memilih jenis

pekerjaan.

Page 42: KETIMPANGAN GENDER DAN PENGARUHNYA ......ketenagakerjaan di Indonesia periode 2011-2017. Lebih spesifiknya, penelitian ini menganalisa pengaruh dari ketimpangan gender dilihat dari

41

f. Undang-undang dan peraturan perburuhan yang dimaksudkan untuk

melindungi perempuan terhadap potensi bahaya pekerjaan yang

justru telah menjauhkan mereka dari pekerjaan-pekerjaan tertentu.

6. Hubungan Ketimpangan Gender Terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Banyak hubungan ketimpangan gender dengan pertumbuhan ekonomi yang

dijadikan objek penelitian di berbagai negara. Dalam laporan World Bank (2017)

menyatakan tingginya biaya disparitas gender, dapat dikatakan bahwasanya

disparitas gender bukan hanya mengurangi kesejahteraan perempuan namun

mengurangi kesejahteraan laki-laki dan anak-anak serta menghambat

pertumbuhan ekonomi.

Namun, ada beberapa argumentasi yang menyatakan bahwa ketimpangan

gender dapat berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi (Seguino, 2008),

yaitu:

a. Ketimpangan gender dalam pendidikan akan mengurangi jumlah

rata-rata modal manusia dalam masyarakat. Sehingga dapat

mengurangi tingkat pengembalian investasi sektor pendidikan karena

ketimpangan gender yang terjadi di bidang pendidikan akan

menghalangi bakat-bakat yang mempunyai kualifikasi tinggi yang

terdapat pada anak perempuan.

b. Adanya eksternalitas dari pendidikan kaum perempuan bagi

penurunan tingkat fertilitas, tingkat kematian anak, dan mendorong

pendidikan yang lebih baik bagi generasi mendatang. Bahwasanya,

dengan adanya penurunan fertilitas maka memberikan eksternal

positif bagi penurunan angka beban ketergantungan dalam angkatan

kerja.

Page 43: KETIMPANGAN GENDER DAN PENGARUHNYA ......ketenagakerjaan di Indonesia periode 2011-2017. Lebih spesifiknya, penelitian ini menganalisa pengaruh dari ketimpangan gender dilihat dari

42

c. Adanya dampak positif dalam hal kemampuan bersaing suatu negara

dalam perdagangan internasional. Jika, kesempatan di sektor

pendidikan dan ketenagakerjaan yang merata bagi setiap gender.

d. Adanya bargaining power dalam keluarga, karena besarnya bekal

pendidikan dan kesempatan kerja di sektor formal bagi kaum

perempuan. Sehingga, menjadi penting adanya perbedaan pola antara

perempuan dan laki-laki dalam hal menabung atau investasi ekonomi

maupun non ekonomi seperti kesehatan dan pendidikan anak yang

menjadikan modal kualitas manusia untuk generasi mendatang dan

mendorong pertumbuhan ekonomi.

B. Tinjauan Kajian Terdahulu

Beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya berkaitan dengan

penelitian ini. Penelitian-penelitian tersebut membahas hanya sebagian dari

variabel yang digunakan oleh penulis. Berikut beberapa penelitian terdahulu yang

berkaitan dengan judul ataupun variabel-variabel penelitian.

Page 44: KETIMPANGAN GENDER DAN PENGARUHNYA ......ketenagakerjaan di Indonesia periode 2011-2017. Lebih spesifiknya, penelitian ini menganalisa pengaruh dari ketimpangan gender dilihat dari

43

Tabel 2. 1. Tinjauan Kajian Terdahulu

No. Judul dan Penulis Variabel Alat Analisis Hasil Perbedaan

1. Ketimpangan

Gender dalam

Pertumbuhan

Ekonomi. (Erma

Aktaria dan

Budiono Sri

Handoko, 2012)

a. Analisis Ketimpangan

Gender

GII yang diproksi dari

perbandingan HDI dan

GDI

GII yang diproksi dari

perbandingan antara

HDI dan GEM

b. Analisis Pengaruh

Ketimpangan Gender

terhadap Pertumbuhan

Ekonomi

PDRB

Gender Inequality

Index (GII) yang

dikonstruksi dalam

penelitan

GII yang diproksi dari

a. Statistik

Deskriptif

b. Regresi data

panel

Hasil analisis deskriptif

menunjukkan terdapat

ketimpangan gender yang

di setiap kabupaten/kota di

provinsi Kalimantan

Tengah antara tahun 2004

sampai dengan 2007. Hasil

analisis regresi data panel

menunjukkan terdapat

pengaruh yang negatif dan

signifikan antara

ketimpangan gender yang

diwakili oleh jenis indeks

GII terhadap pertumbuhan

ekonomi kabupaten/kota di

wilayah provinsi

Kalimantan Tengah

- Variabel

Page 45: KETIMPANGAN GENDER DAN PENGARUHNYA ......ketenagakerjaan di Indonesia periode 2011-2017. Lebih spesifiknya, penelitian ini menganalisa pengaruh dari ketimpangan gender dilihat dari

44

No. Judul dan Penulis Variabel Alat Analisis Hasil Perbedaan

perbandingan antara

HDI dan GDI

GII yang diproksi dari

perbandingan antara

HDI dan GEM

Jumlah anggaran

APBD bidang

kesehatan

Jumlah angguran

APBD bidang

pendidikan

2. Analisis Pengaruh

Ketimpangan

Gender terhadap

Pertumbuhan

Ekonomi di

Provinsi Lampung.

(Ulung Purba,

(Y):

Pertumbuhan Ekonomi (PDRB)

(X):

Rasio Angka Harapan Hidup

Fixed Effect

Model (GLS)

Hasil penelitiannya bahwa

variabel bebas rasio angka

harapan hidup dan rasio

rata-rata lama sekolah

mempunyai pengaruh

positif terhadap

petumbuhan ekonomi di

Provinsi Lampung.

- Objek Penelitian

- Variabel

- Model Penelitian

Page 46: KETIMPANGAN GENDER DAN PENGARUHNYA ......ketenagakerjaan di Indonesia periode 2011-2017. Lebih spesifiknya, penelitian ini menganalisa pengaruh dari ketimpangan gender dilihat dari

45

No. Judul dan Penulis Variabel Alat Analisis Hasil Perbedaan

2016) Rasio Rata-Rata Lama Sekolah

Rasio Tingkat Partisipasi

Angkatan Kerja

Sedangkan variabel bebas

lainnya yaitu rasio tingkat

partisipasi angkatan kerja

berpengaruh negatif

terhadap pertumbuhan

ekonomi di Provinsi

Lampung

3. Analisis Pengaruh

Ketimpangan

Gender terhadap

Pertumbuhan

Ekonomi di

Provinsi Jawa

Tengah. (Rahmi

Fuji Astuti

Harahap, 2014)

1. Pendekatan Pertama

Selisih Indeks Pembangunan

Manusia (IPM) dengan Indeks

Pembangunan Gender (IPG) dan

Gender Inequality Index (GII)

UNDP.

2. Pendekatan Kedua

Rasio Angka Harapan Hidup

Perempuan dan Laki-Laki

Rasio Rata-Rata Lama Sekolah

a. Analisis

Statistik

Deskriptif

b. Regresi Data

Panel

Hasil analisis deskriptif

menunjukkan terdapat

ketimpangan gener di

setiap kabupaten/kota di

Provinsi Jawa Tengah

selama tahun 2008-2012.

Hasil regresi data panel

rasio angka harapan hidup

perempuan dan laki-laki

dan rasio rata-rata lama

sekolah perempuan dan

- Metodologi Penelitian

Page 47: KETIMPANGAN GENDER DAN PENGARUHNYA ......ketenagakerjaan di Indonesia periode 2011-2017. Lebih spesifiknya, penelitian ini menganalisa pengaruh dari ketimpangan gender dilihat dari

46

No. Judul dan Penulis Variabel Alat Analisis Hasil Perbedaan

Perempuan dan Laki-Laki

Rasio Tingkat Partisipasi

Angkatan Kerja Perempuan dan

Laki-Laki

laki-laki berpengaruh

positif dan signifikan

terhadap pertumbuhan

ekonomi. Rasio tingkat

partisipasi angkatan kerja

perempuan dan laki-laki

memiliki korelasi negatif

terhadap pertumbuhan

ekonomi.

4. Analisis Pengaruh

Disparitas Gender

Bidang Pendidikan

dan Bidang

Ketenagakerjaan

terhadap

Pertumbuhan

Ekonomi Provinsi

di Indonesia. Nur

Y

Pertumbuhan PDRB per kapita

X

Rata-rata Lamanya Sekolah

Pertumbuhan Rata-rata Lamanya

Sekolah

Analisis Cross

Section

Variabel tingkat

pendidikan berpengaruh

positf dan signifikan

terhadap pertumbuhan

ekonomi 30 provinsi di

Indonesia

Variabel pertumbuhan

tingkat pendidikan

berkorelasi positif dan

- Alat Analisis

Page 48: KETIMPANGAN GENDER DAN PENGARUHNYA ......ketenagakerjaan di Indonesia periode 2011-2017. Lebih spesifiknya, penelitian ini menganalisa pengaruh dari ketimpangan gender dilihat dari

47

No. Judul dan Penulis Variabel Alat Analisis Hasil Perbedaan

Wita Riztisyani

(2009)

Rasio Rata-rata Lamanya

Sekolah Wanita dan Laki-laki

Rasio Pertumbuhan Rata-rata

Lamanya Sekolah Wanita dan

Laki-laki

Pertumbuhan Rasio Tenaga

Kerja Wanita

Dummy Provinsi

signifikan terhadap

pertumbuhan ekonomi 30

provinsi di Indonesia

Variabel rasio pendidikan

laki-laki dan wanita serta

pertumbuhan rasio

pendidikan laki-laki dan

wanita berkorelasi positif

dengan pertumbuhan

ekonomi.

Variabel pertumbuhan

tenaga kerja laki-laki dan

wanita berkorelasi positif

dan signifikan terhadap

pertumbuhan ekonomi.

5. The Impact of

Gender Inequality

in Education and

Tingkat Pertumbuhan Ekonomi

Tingkat Pertumbuhan Angkatan

Analisis Cross

Section dan

Regresi Data

Ketimpangan gender dalam

pendidikan juga

menurunkan pertumbuhan

- Variabel

- Analisis dan

Page 49: KETIMPANGAN GENDER DAN PENGARUHNYA ......ketenagakerjaan di Indonesia periode 2011-2017. Lebih spesifiknya, penelitian ini menganalisa pengaruh dari ketimpangan gender dilihat dari

48

No. Judul dan Penulis Variabel Alat Analisis Hasil Perbedaan

Employment on

Economic Growth

in Developing

Countries: Updates

and Extensions.

Stephen Klasen

dan Fransesca

Lamanna (2008)

Kerja

Rata-rata Ekspor dan Impor

Tingkat Investasi

Pendidikan total penduduk 15

tahun ke atas

Rasio Pendidikan Perempuan

dan Laki-laki 15 tahun ke atas

Rasio Tingkat Partisipasi

Angkatan Kerja perempuan dan

laki-laki

Tingkat Partisipasi Angkatan

Kerja Laki-laki

Panel ekonmi di tahun 1990-an.

Ketimpangan gender dalam

pendidikan di Timur

Tengah dan Afrika Utara

serta Asia Selatan terus

mengganggu pertumbuhan

di wilayah tersebut, tetapi

dengan mengurangi

jumlah.

Analisis panel

menunjukkan bahwa

ketidaksetaraan dalam

ketenagakerjaan memiliki

dampak negatif yang cukup

besar terhadap

pertumbuhan ekonomi.

Pembahasan

Page 50: KETIMPANGAN GENDER DAN PENGARUHNYA ......ketenagakerjaan di Indonesia periode 2011-2017. Lebih spesifiknya, penelitian ini menganalisa pengaruh dari ketimpangan gender dilihat dari

49

C. Kerangka Pemikiran

Meningkatkan kesejahteraan dan memperbaiki kualitas hidup masyarakat

menjadi tujuan pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi diharapkan mampu

meningkatkan kualitas sumber daya manusia bukan hanya pendapatan per kapita.

Dalam hal untuk mewujudkan tujuan dan harapan dari pertumbuhan ekonomi

dibutuhkan upaya-upaya yang tanpa membedakan jenis kelamin, suku, ras, agama,

dan antar golongan. Akan tetapi, pada pelaksanaan upaya-upaya tersebut masih

adanya mengabaikan masalah kesetaraan dan keadilan gender dengan adanya

perbedaan antara peran laki-laki dan perempuan sebagai pelaku dan penerima

hasil pertumbuhan. Masih rendahnya kualitas sumber daya manusia baik dalam

kesehatan, pendidikan, dan ketenagakerjaan membuat peran perempuan dalam

pelaksanaan program pertumbuhan ekonomi masih belum dimanfaatkan secara

optimal.

Ketimpangan gender di Indonesia merupakan salah satu masalah

pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia dilihat melalui PDRB

per Kapita. Penelitian ini akan mencari tahu bagaimana ketimpangan gender dan

pengaruhnya terhadap pertumbuhan dilihat dari kesehatan, pendidikan, dan

ketenagakerjaan di Indonesia.

Terdapat 2 pendekatan untuk mengukur ketimpangan gender di Indonesia,

yaitu

1. Perbandingan indikator nilai indeks pembangunan manusia

(IPM) dengan indeks pembangunan gender (IPG).

2. Berdasarkan rekomendasi penghitungan ketimpangan gender oleh UNDP

dalam Human Development Report yaitu menggunakan Gender

Inequality Index (GII).

Untuk variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan 2

pendekatan yang sudah dijelaskan diatas. Dikarenakan, dianggap layak dan

Page 51: KETIMPANGAN GENDER DAN PENGARUHNYA ......ketenagakerjaan di Indonesia periode 2011-2017. Lebih spesifiknya, penelitian ini menganalisa pengaruh dari ketimpangan gender dilihat dari

50

mewakili untuk variabel-variabel yang diperoleh dari indikator 2 pendekatan

untuk menghitung ketimpangan gender terhadap pertumbuhan ekonomi.

Dalam Barri dan Lee (1996) menyatakan bahwasanya menggunakan angka

harapan hidup untuk menentukan tingkat pertumbuhan ekonomi. Sehingga angka

harapan hidup menjadi proxy yang layak untuk dijadikan indikator kesehatan

terhadap pertumbuhan ekonomi. Angka harapan hidup terdapat hubungan positif

dan kuat dengan pertumbuhan ekonomi dikarenakan bukan hanya mewakili

kesehatan namun juga kinerja. Sebagai analogi, angka harapan hidup yang tinggi

akan berkorelasi dengan perilaku dan kemampuan pekerja yang tinggi. Sehingga,

dalam penelitian ini angka harapan hidup laki-laki dan perempuan menjadi

variabel yang mewakili dalam kesehatan.

Variabel pendidikan yang selama ini digunakan adalah angka partisipasi

sekolah atau angka buta huruf. Namun menurut Pritchett (2000), angka partisipasi

bukan variabel yang terlalu bagus untuk akumulasi berapa lama sekolah. Barro

dan Lee (1996) juga menyatakan bahwa variabel partisipasi sekolah atau angka

buta huruf tidak mampu menjelaskan modal manusia yang mempengaruhi

keputusan seseorang mengenai fertilitas, kesehatan dan sebagainya. Dalam

penelitian Klasen dan Lamanna (2008) menggunakan rasio rata-rata lama sekolah

perempuan dan laki-lai serta rasio pertumbuhan rata-rata lama sekolah perempuan

dan laki-laki. Sehingga dalam penelitian ini merujuk pada Klasen dan Lamanna

(2008), rata-rata lama sekolah laki-laki dan perempuan digunakan sebagai

variabel yang mewakili dari sisi pendidikan.

Klasen dan Lamanna (2008) menyatakan di dalam penelitiannya, bahwa

tenaga kerja perempuan bukan variabel yang mampu mewakili ketenagakerjaan.

Hal ini terdapat kausalitas antara tenaga kerja perempuan dengan pertumbuhan

ekonomi, contohnya pertumbuhan ekonomi yang tinggi akan menarik perempuan

ke angkatan kerja dan begitu pun sebaliknya. Tingkat partisipasi angkatan kerja

dan pangsa perempuan dalam angkatan kerja menjadi proxy ketenagakerjaan.

Dalam penelitan Klasen dan Lamanna untuk tingkat partisipasi angkatan kerja

Page 52: KETIMPANGAN GENDER DAN PENGARUHNYA ......ketenagakerjaan di Indonesia periode 2011-2017. Lebih spesifiknya, penelitian ini menganalisa pengaruh dari ketimpangan gender dilihat dari

51

dapat dihindari dengan model panel fixed effect karena tingkat partisipasi

angkatan kerja sama persis dengan jumlah angkatan kerja. Sehingga pada

penelitian ini untuk melihat dari sisi ketenagakerjaan akan menggunakan variabel

tingkat partisipasi angkatan kerja laki-laki dan perempuan. variabel tingkat

partisipasi angkatan kerja diambil dari indikator GII berbeda dengan variabel-

variabel lain dilihat dari sisi kesehatan dan pendidikan yang diambil dari indikator

perbandingan IPM dan IPG.

Page 53: KETIMPANGAN GENDER DAN PENGARUHNYA ......ketenagakerjaan di Indonesia periode 2011-2017. Lebih spesifiknya, penelitian ini menganalisa pengaruh dari ketimpangan gender dilihat dari

52

Gambar 2. 1. Kerangka Pemikiran Teoritis

Indeks Ketimpangan Gender

Pendekatan 1

(Perbandingan IPM dan IPG)

Indikator:

1. IPM

Angka Harapan Hidup (AHH)

Angka Melek Huruf (AMH)

Rata-Rata Lama Sekolah/Mean Years

of School (MYS)

Pengeluaran Per Kapita RA yang

disesuaikan

2. IPG

AHH Perempuan

AHH Laki-Laki

AMH Perempuan

AMH Laki-Laki

MYS Perempuan

MYS Laki-Laki

Perkiraan Pendapatan Perempuan

Perkiraaan Pendapatan Laki-Laki

Pendekatan 2

(Gender Inequality Index UNDP)

Indikator:

Angka Kematian Ibu

Tingkat Fertilitas Remaja

Populasi Laki-Laki dan

Perempuan dengan Tingkat

Pendidikan Menengah dan Ke

Atas

Proporsi Laki-Laki dan

Perempuan dalam Kursi Parlemen

Tingkat Partisipasi Angkatan

Kerja (TPAK) Laki-laki dan

Perempuan

Kesehatan

Pendidikan

Ketenagakerjaan

AHH perempuan dan laki-laki

Pertumbuhan

Ekonomi (Y) MYS perempuan dan laki-laki

TPAK perempuan dan laki-laki

Page 54: KETIMPANGAN GENDER DAN PENGARUHNYA ......ketenagakerjaan di Indonesia periode 2011-2017. Lebih spesifiknya, penelitian ini menganalisa pengaruh dari ketimpangan gender dilihat dari

53

D. Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara atau praduga terhadap masalah dan

masih harus dibuktikan kebenarannya. Hipotesis disusun berdasarkan

kebenarannya. Hipotesis disusun berdasarkan kerangka pemikiran dan penelitian

terdahulu yang digunakan (Klasen dan Lamanna, 2008). Hipotesis dalam

penelitian ini adalah:

1. H0: Tidak ada pengaruh Angka Harapan Hidup laki-laki secara

parsial terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia Tahun 2011-

2017

H1: Ada pengaruh Angka Harapan Hidup laki-laki secara parsial

terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia Tahun 2011-2017

2. H0: Tidak ada pengaruh Angka Harapan Hidup perempuan secara

parsial terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia Tahun 2011-

2017

H1: Ada pengaruh Angka Harapan Hidup perempuan secara parsial

terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia Tahun 2011-2017

3. H0: Tidak ada pengaruh Rata-Rata Lama Sekolah laki-laki secara

parsial terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia Tahun 2011-

2017

H1: Ada pengaruh Rata-Rata Lama Sekolah laki-laki secara parsial

terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia Tahun 2011-2017

4. H0: Tidak ada pengaruh Rata-Rata Lama Sekolah perempuan secara

parsial terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia Tahun 2011-

2017

H1: Ada pengaruh Rata-Rata Lama Sekolah perempuan secara parsial

terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia Tahun 2011-2017

Page 55: KETIMPANGAN GENDER DAN PENGARUHNYA ......ketenagakerjaan di Indonesia periode 2011-2017. Lebih spesifiknya, penelitian ini menganalisa pengaruh dari ketimpangan gender dilihat dari

54

5. H0: Tidak ada pengaruh Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja laki-laki

secara parsial terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia Tahun

2011-2017

H1: Ada pengaruh Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja laki-laki

secara parsial terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia Tahun

2011-2017

6. H0: Tidak ada pengaruh Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja

perempuan secara parsial terhadap Pertumbuhan Ekonomi di

Indonesia Tahun 2011-2017

H1: Ada pengaruh Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja perempuan

secara parsial terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia Tahun

2011-2017

7. H0: Tidak ada pengaruh Angka Harapan Hidup laki-laki dan perempuan,

Rata-Rata Lama Sekolah laki-laki dan perempuan, dan Tingkat

Partisipasi Angkatan Kerja laki-laki dan perempuan secara simultan

terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia Tahun 2011-2017

H1: Ada pengaruh Angka Harapan Hidup laki-laki dan perempuan, Rata-

Rata Lama Sekolah laki-laki dan perempuan, dan Tingkat Partisipasi

Angkatan Kerja laki-laki dan perempuan secara simultan terhadap

Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia Tahun 2011-2017

Page 56: KETIMPANGAN GENDER DAN PENGARUHNYA ......ketenagakerjaan di Indonesia periode 2011-2017. Lebih spesifiknya, penelitian ini menganalisa pengaruh dari ketimpangan gender dilihat dari

55

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini menganalisa tentang ketimpangan gender yang mempengaruhi

pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Variabel-variabel yang digunakan dalam

penelitian ini terdiri dari variabel dependen dan variabel independen. Dimana

variabel dependen dalam penelitian ini pertumbuhan ekonomi, sedangkan

variabel independen dalam penelitian ini terdiri dari Angka Harapan Hidup

(AHH), Rata-rata Lama Sekolah/Mean Years School (MYS), dan Tingkat

Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK).

Ruang lingkup yang digunakan dalam penelitian ini meliputi tahun 2011

sampai pada tahun 2017 dengan menggunakan metode data panel. Data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah data tahunan. Adapun data yang

diperlukan adalah data pertumbuhan ekonomi yang dilihat dari PDRB per kapita

di Indonesia, data Angka Harapan Hidup (AHH) sebagai indikator dari

kesehatan, data Rata-rata Lama Sekolah/Mean Years School (MYS) sebagai

indikator dari pendidikan, dan data Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)

sebagai indikator dari ketenagakerjaan.

B. Jenis Penelitian

Peran metodologi penelitian sangat menentukan dalam usaha untuk

menghimpun data yang diperlukan dalam penelitian. Ibarat lain metodologi

penelitian dapat memberikan petunjuk terhadap bagaimana suatu penelitian akan

dilakukan. Metode mengandung makna menyangkut prosedur dan cara untuk

melakukan pengajuan terhadap data-data yang diperlukan untuk menjawab

rumusan masalah yang telah dibuat.

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Metode

penelitian deskriptif dengan pendekatan secata kuantitatif digunakan apabila

Page 57: KETIMPANGAN GENDER DAN PENGARUHNYA ......ketenagakerjaan di Indonesia periode 2011-2017. Lebih spesifiknya, penelitian ini menganalisa pengaruh dari ketimpangan gender dilihat dari

56

dengan bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan peristiwa atau suatu

kejadian yang terjadi dalam bentuk angka-angka bermakna. Penelitian deskriptif

kuantitatif dipilih karena bertujuan untuk menjelaskan adanya pengaruh AHH,

MYS, dan TPAK terhadap pertumbuhan ekonomi dengan mendeskripsikan hasil

dari pengolahan data menggunakan eviews.

C. Metode Penentuan Populasi dan Sampel

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu provinsi yang ada di

Indonesia. Dikarenakan capaian angka Indeks Ketimpangan Gender (IKG)

Indonesia berdasarkan laporan Human Development Report (HDR) lebih tinggi

dari IKG dunia dan merupakan yang tertinggi diantara negara-negara di ASEAN.

Hal ini menunjukkan ketimpangan gender di Indonesia masih tinggi. Dengan kata

lain capaian kesetaraan gender Indonesia masih rendah dibandingkan negara-

negara ASEAN dan dunia. (Pembangunan Manusia Berbasis Gender, 2016)

Metode pengambilan sampel adalah dengan menggunakan metode Purposive

Sampling yang menentukan sampel dengan cara mengambil subjek bukan

berdasarkan random, strata, atau daerah tetapi didasari atas tujuan tertentu

(Arikunto, 2010).

D. Metode Pengambilan Data

Data adalah sebuah informasi atau keterangan yang bisa menjelaskan fakta

yang diolah dari bahan mentah secara kualitatif ataupun kuantitatif (Siregar,

2013). Pengumpulan data dilakukan saat sebuah penelitian dengan tujuan untuk

mencapai hasil penelitian tersebut. Adapun beberapa jenis data menurut sumber

dan cara pengumpulannya:

1. Data primer

Data yang diperoleh secara langsung biasa disebut dengan data primer.

Cara untuk mendapatkan data primer yaitu dengan melakukan

wawancara, jajak pendapat dengan responden, ataupun melakukan

Page 58: KETIMPANGAN GENDER DAN PENGARUHNYA ......ketenagakerjaan di Indonesia periode 2011-2017. Lebih spesifiknya, penelitian ini menganalisa pengaruh dari ketimpangan gender dilihat dari

57

observasi dari suatu peristiwa ataupun proyek. Kelebihan data primer

adalah tingkat akurat dari data yang dihasilkan terjamin dan unsur-unsur

kebohongan dapat terhindari, karena data yang dihasilkan sesuai dengan

apa yang dilihat dan didengar oleh peneliti langsung dari narasumber

aslinya. Namun, kelemahan pada data ini adalah dibutuhkan waktu yang

lebih lama dan biaya yang relatif cukup besar untuk memperoleh data ini

, karena peneliti diharuskan untuk penelitian langsung dari sumber yang

dijadikannya objek penelitian.

2. Data sekunder

Data sekunder tidak sama persis dengan data primer, karena data

sekunder tidak diperoleh langsung dari sumber aslinya. Pada umumnya,

data sekunder diperoleh dari suatu lembaga atau instansi atau organisasi

terkait dengan penelitian yang memplubikasikan data secara umum

melalui buku, literatur, dokumen, arsip, atau sumber-sumber lainnya.

Kelebihan dari data sekunder sendiri adalah cenderung membutuhkan

waktu yang singkat dan biaya relatif kecil untuk memperoleh data yang

dibutuhkan. Namun, tingkat keakuratan data lebih rendah dan kadang

dapat mempengaruhi hasil penelitian dikarenakan bukan dari sumber

langsung seperti data primer.

Berdasarkan pemaparan tentang data, maka jenis data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah dengan data sekunder. Yang diperoleh dari Badan Pusat

Statistik. Data yang diambil dari tahun 2011 sampai dengan 2017.

Sebelum dilakukan penelitian, terlebih dahulu untuk menentukan metode

pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian. Karena data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah data sekunder maka metode pengumpulan data yang

cocok digunakan adalah metode dokumentasi dan metode studi pustaka. Metode

dokumentasi dilakukan untuk memperoleh data atau informasi yang berkaitan

dengan penelitian dengan melihat kembali laporan tertulis baik angka maupun

keterangan. Metode studi pustaka dilakukan dengan cara mengumpulkan

informasi melalui buku literatur terkait dan penelitian-penelitian terdahulu.

Page 59: KETIMPANGAN GENDER DAN PENGARUHNYA ......ketenagakerjaan di Indonesia periode 2011-2017. Lebih spesifiknya, penelitian ini menganalisa pengaruh dari ketimpangan gender dilihat dari

58

E. Metode Analisis Data

Metode penelitian ini dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, supaya

penelitian yang dilakukan menjadi lebih bersifat objektif berdasarkan angka yang

dihasilkan, sehingga hasil dari penelitian dikaitkan dengan teori yang ada dan

terbebas dari pengaruh pendapat subjektif peneliti.

Analisis ketimpangan gender dan pengaruhnya terhadap pertumbuhan

ekonomi: kesehatan, pendidikan, dan ketenagakerjaan menggunakan metode

regresi data panel. Data panel adalah sebuah set data yang data antar wilayah pada

sebuah periode waktu tertentu.

Data panel merupakan gabungan data deret waktu (time series) dan data antar

wilayah (cross section). Untuk pembentukan data panel menggunakan cara

mengkombinasikan data deret waktu dengan data antar wilayah sehingga

terbentuk suatu kumpulan data. Menurut Widarjono (2013) menyatakan jika

jumlah deret waktu sama banyaknya untuk tiap-tiap unit antar wilayah maka

disebut balanced panel. begitu pun sebaliknya jika jumlah deret waktu tidak sama

tidak sama untuk tiap-tiap unit antar wilayah maka disebut unbalanced panel.

Menurut Gujarati (2013), keuntungan data panel antara lain:

1. Bila data panel berhubungan dengan individu, perusahaan, negara, daerah

dan lain-lain pada waktu tertentu, maka data tersebut adalah homogen,

sehingga penaksiran dan dapat dipertimbangkan dalam perhitungan.

2. Kombinasi data time series dan cross section akan memberikan

informasi yang lebih lengkap, beragam, kurang berkorelasi antar

variabel, derajat bebas lebih besar dan lebih efisien.

3. Studi data panel lebih memuaskan untuk menentukan perubahan dinamis

dibanding dengan studi berulang dari cross section.

4. Data panel lebih baik mendeteksi dan mengukur efek yang secara

sederhana tidak dapat diukur oleh data time series dan cross section.

Page 60: KETIMPANGAN GENDER DAN PENGARUHNYA ......ketenagakerjaan di Indonesia periode 2011-2017. Lebih spesifiknya, penelitian ini menganalisa pengaruh dari ketimpangan gender dilihat dari

59

5. Data panel membantu studi untuk menganalisis perilaku yang lebih

kompleks, misalnya skala ekonomi dan perubahan teknologi.

6. Data panel dapat menimbulkan bias yang dihasilkan oleh agregasi

individu atau perusahaan karena unit data yang lebih banyak.

Sedangkan menurut Suliyanto (2011), ada juga kelebihan penggunaan data

panel dibandingkan dengan menggunakan data time series ataupun cross section

antara lain:

1. Panel data memiliki heterogenitas yang lebih tinggi, hal ini karena data

melibat beberapa individu dalam beberapa waktu.

2. Dengan panel data, dapat mengestimasikan karakteristik untuk tiap

individu berdasarkan heterogenitasnya.

3. Panel data dapat memberikan data yang lebih informatif, lebih bervariasi,

serta memiliki tingkat kolinieritas yang rendah, memperbesar derajat

kebebasan, dan lebih efisien.

4. Panel data cocok untuk studi perubahan dinamis, karena panel data yang

pada dasarnya adalah data cross section yang diulang-ulang (series).

5. Panel data mampu mendeteksi dan mengukur pengaruh yang tidak dapat

diobservasi dengan data time series murni atau data cross section murni.

6. Panel data mampu mempelajari model perilaku yang lebih komplek.

Dengan menggabungkan data time series dan cross section kita bisa

menambahkan jumlah observasi secara signifikan tanpa melakukan treatment

apapun pada data. Sehingga analisis data panel memungkinkan memberikan hasil

yang memuaskan.

Sedangkan model analisis yang digunakan dalam penelitian ini yakni analisis

regresi linier berganda. Terdapat 2 Model persamaan yang akan diestimasi dalam

Page 61: KETIMPANGAN GENDER DAN PENGARUHNYA ......ketenagakerjaan di Indonesia periode 2011-2017. Lebih spesifiknya, penelitian ini menganalisa pengaruh dari ketimpangan gender dilihat dari

60

penelitian ini, karena untuk melihat ketimpangan gender dan pengaruhnya

terhadap pertumbuhan ekonomi, sebagai berikut:

( )

Keterangan:

PDRBit = Pendapatan Domestik Regional Bruto di provinsi i pada

periode t

AHH_Lit = Angka Harapan Hidup Laki-laki di provinsi i periode t

MYS_Lit = Rata-rata Lama Sekolah Laki-laki di provinsi i periode t

TPAK_Lit = Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Laki-laki di provinsi i

periode t

βit = Intercept/Konstanta

β1, β2, β3, β4, β5, β6 = Koefisien Regresi

εit = Error term di negara I pada periode t

( )

Keterangan:

AHH_Pit = Angka Harapan Hidup Perempuan di provinsi i periode t

MYS_Pit = Rata-rata Lama Sekolah Perempuan di provinsi i periode

t

TPAK_Pit = Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Perempuan di

provinsi

i periode t

βit = Intercept/Konstanta

β1, β2, β3, β4, β5, β6 = Koefisien Regresi

εit = Error term di negara I pada periode t

Ada beberapa metode yang biasa digunakan untuk mengestimasi model

regresi dengan data panel. Tiga macam pendekatan yaitu:

Page 62: KETIMPANGAN GENDER DAN PENGARUHNYA ......ketenagakerjaan di Indonesia periode 2011-2017. Lebih spesifiknya, penelitian ini menganalisa pengaruh dari ketimpangan gender dilihat dari

61

a. Pendekatan Pooled Least Square (PLS)

Model ini merupakan model regresi yang paling sederhana

dibandingkan dua model regresi lain. Karena model ini hanya

dengan mengkombinasikan data time series dan cross section

(Widarjono, 2009). Dalam model PLS, perilaku individu

diasumsuikan sama dalam berbagai kurun waktu, sebab dimensi

waktu ataupun individu tidak diperhatikan dalam model ini.

b. Pendekatan Fixed Effect Model (FEM)

Menurut Gujarati (2012), menjelaskan apabila individu-individu

(cross section) dalam model ini memiliki intersepnya masing-

masing. Model ini juga sering disebut sebagai teknin Least Squares

Dummy Variable (LSDV). Karena untuk mengestimasi data panel

fixed effect model menggunakan teknik variable dummy untuk

melihat perbedaan intersep antar individu (Kuncoro, 2012).

c. Pendekatan Random Effect Model (REM)

Random effect model (REM) dikenal sebagai metode regresi yang

mengestimasi data panel dengan menghitung error dari model regresi

dengan metode generalized least square (GLS). Perbedaan dengan

FEM adalah apabila di FEM perbedaan antar individu atau waktu

digambarkan melalui intercept, maka dalam REM perbedaan

tersebut diakomodir melalui error. Keuntungan menggunakan REM

yaitu dapat menghilangkan heterokedastisitas. Metode ini untuk

memperhitungkan bahwa error berkorelasi sepanjang time series dan

cross section (Suliyanto, 2011).

F. Pengujian Model

1. Uji Spesifikasi

Diperlukan beberapa tahap-tahap untuk uji spesifikasi. Karena tiga

macam pendekatan tersebut merupakan asumsi yang ditetapkan untuk

Page 63: KETIMPANGAN GENDER DAN PENGARUHNYA ......ketenagakerjaan di Indonesia periode 2011-2017. Lebih spesifiknya, penelitian ini menganalisa pengaruh dari ketimpangan gender dilihat dari

62

melakukan estimasi terhadap data panel. Maka dari itu, ada beberapa uji

spesifikasi diantaranya uji Chow, uji Hausman, dan uji Lagrange Multiplier

(LM test). Ketika menetapkan bentuk asumsi yang paling tepat, diperlukan

juga menetapkan metode estimasi yang paling tepat diantaranya estimasi

Ordinary Least Square (OLS) jika diasumsikan tidak memiliki masalah pada

heteroskedastis. Namun, jika memiliki masalah pada heteroskedastis maka

memakai estimasi General Least Square (GLS). Penjelasan uji spesifikasi,

sebagai berikut:

a. Uji Chow

Uji in dilakukan untuk mengetahui PLS atau FEM yang akan

digunakan dalam estimasi. Hipotesisnya adalah sebagai berikut:

H0 = menerima model pooled least square, jika nilai Chow < F-tabel

H1 = menerima model fixed effect, jika nilai Chow > F-tabel

Jika nilai probabilitas lebih kecil dari tingkat signifikansi α =5%

maka menolak H0, artinya model panel yang baik untuk digunakan

adalah fixed effect model (FEM), dan sebaliknya jika H0 diterima,

berarti PLS yang dipakai dan dianalisis. Namun, jika H0 ditolak

maka FEM harus diuji kembali untuk memilih apakah akan

memakan FEM atau REM.

b. Uji Hausman

Keputusan penggunaan FEM atau REM dapat ditentukan dengan

menggunakan spesifikasi yang dikembangkan oleh Hausman.

Spesifikasi ini akan memberikan penilaian dengan chi-square

statistic sehingga keputusan pemilihan model akan dapat ditentukan

secata statistik. Pengujian ini dilakukan dengan hipotesis sebagai

berikut:

H0: menerima random effect

H1: menerima fixed effect

Jika nilai probabilitas lebih kecil dari tingkat signifikansi α =5%

maka menolak H0, artinya model panel yang baik untuk digunakan

Page 64: KETIMPANGAN GENDER DAN PENGARUHNYA ......ketenagakerjaan di Indonesia periode 2011-2017. Lebih spesifiknya, penelitian ini menganalisa pengaruh dari ketimpangan gender dilihat dari

63

adalah FEM dan sebaliknya jika H0 diterima, berarti REM yang

dipakai dan dianalisis.

c. Uji Lagrange Multiplier (LM)

Uji ini digunakan untuk apakah model PLS atau REM yang paling

tepat digunakan dalam mengestimasi data panel. dengan hipotesis

sebagai berikut:

H0: menerima pooled least square

H1: menerima random effect

Dilihat dari nilai Breusch-pagan Jika nilai Breusch-pagan < α =0,05,

maka H0 ditolak, sehingga model yang digunakan adalah REM dan

apabila nilai Breusch-pagan > α =0,05 H1 ditolak dan H0 diterima,

sehingga model panel yang baik digunakan adalah PLS. dalam

penelitian tingkat signifikansi yang digunakan adalah 5%.

2. Metode Estimasi

Setelah menetapkan asumsi yang paling tepat, maka diperlukan juga

untuk menetapkan metode estimasi yang paling tepat. Estimasi atau

pendugaan adalah sebuah proses yang menggunakan sampel statistik untuk

menduga atau menaksir hubungan parameter populasi yang tidak diketahui.

Dengan adanya estimasi, keadaan parameter populasi dapat diketahui. Karena

estimasi merupakan suatu pernyataan mengenai parameter populasi yang

diketahui berdasarkan populasi dari sampel, sehingga hal ini sampel random

yang diambil dari populasi yang bersangkutan. Menurut Hasan (2017), ada

ciri-ciri pendugaan yang baik adalah efisien, konsisten, serta tidak bias

(unbiased). Dalam menentukan estimasi terdapat dua, Diantaranya sebagai

berikut:

a. Ordinary Least Square (OLS)

Page 65: KETIMPANGAN GENDER DAN PENGARUHNYA ......ketenagakerjaan di Indonesia periode 2011-2017. Lebih spesifiknya, penelitian ini menganalisa pengaruh dari ketimpangan gender dilihat dari

64

Ordinary Least Square (Kuadrat terkecil biasa) merupakan salah

satu metode bagian dari kuadrat terkecil atau sering disebut kuadrat

terkecil saja. Metode ini sering digunakan para peneliti atau ilmuwan

untuk proses penghitungan suatu persamaan regresi sederhana. Dalam

penggunaan regresi, terdapat beberapa asumsi dasar yang dapat

menghasilkan estimator linier tidak bias yang terbaik dari model regresi

yang diperoleh dari metode kuadrat terkecil biasa atau dikenal dengan

regresi OLS agar taksiran koefisien regresi itu bersifat BLUE (Best

Linier Unbiased Estimator). Misalkan:

Yang dapat secara ringkas ditulis dalam notasi matriks sebagai

berikut:

Dengan β adalah suatu vektor kolom k-unsur dari penaksir parameter

kuadrat terkecil biasa dan ε adalah suatu vektor kolom n x 1 dari n

residual (Gujarati, 1999). Variabel ε sangat memegang peran dalam

model ekonometrika, akan tetapi variabel ini tidak dapat diteliti dan tidak

juga tersedia informasi tentang bentuk distribusi kemungkinannya. Selain

asumsi mengenai distribusi probabilitasnya, beberapa asumsi lainnya

khususnya tentang sifat statistiknya perlu dibuat dalam menerapkan

metode OLS (Rizki, 2011).

b. Generalized Least Square (GLS)

Menurut Greene (2000), untuk menanggulangi permasalahan

heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan estimasi melalui pembobotan

(weighted) atau bisa dikatakan sebagai kuadrat terkecil yang

diberlakukan secara umum atau disebut Generalized Least Square (GLS).

Masalah heteroskedastisitas sering muncul apabila data yang digunakan

Page 66: KETIMPANGAN GENDER DAN PENGARUHNYA ......ketenagakerjaan di Indonesia periode 2011-2017. Lebih spesifiknya, penelitian ini menganalisa pengaruh dari ketimpangan gender dilihat dari

65

adalah cross-section. Menurut Gujarati (2003), bahwa untuk data panel

dengan menggunakan estimasi Generalized Least Square (GLS) lebih

baik dan konsisten jika dibandingkan dengan metode OLS. Dalam

metode estimasi GLS mampu memperhitungkan informasi secara

eksplisit dan karena itu mampu menghasilkan estimator yang BLUE.

Untuk melihat bagaimana hal ini dapat dicapai kemudian dilanjutkan

dengan dua model variabel yang sekarang dikenal:

Untuk memudahkan manipulasi aljabar maka ditulis sebagai

Dimana X0i = 1 untuk masing-masing i. dapat dilihat bahwa kedua

formulasi ini identik.

Sekarang asumsikan varians heteroskedastisitas diketahui. Bagi

melalui untuk mendapatkan=

(

) (

) (

) (

)

Untuk memudahkan eksposisi maka ditulis sebagai

Yang dibintangi atau diubah adalah variabel asli dibagi dengan (yang

diketahui) . Penggunaan notasi dan

, parameter dari model yang

diubah, untuk membedakan GLS dengan parameter OLS biasa dan .

Estimasi GLS juga dapat dianalisis dengan model fixed effect dan

common effect. Estimasi GLS mengambil infomasi secara eksplisit dan

oleh karena mampu memproduksi BLUE. Menurut Gujarat (2003),

Page 67: KETIMPANGAN GENDER DAN PENGARUHNYA ......ketenagakerjaan di Indonesia periode 2011-2017. Lebih spesifiknya, penelitian ini menganalisa pengaruh dari ketimpangan gender dilihat dari

66

penggunaan estimasi GLS sudah memenuhi asumsi klasik, sehingga tidak

diperlukan lagi uji asumsi klasik pada estimasi GLS.

G. Uji Statistik

1. Uji t (Parsial)

Menurut Gujarato (2003) uji t merupakan uji yang dilakukan untik

mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara

parsial. Cara uji t yaitu dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel. Jika

nilai Probability < derajat kepercayaan yang ditentukan dan jika nilai t hitung

lebih tinggi dari t tabel maka suatu variabel independen secara individual

mempengaruhi variabel dependennya (Kuncoro, 2003). Hipotesis uji t sebagai

berikut:

a. H0 : β1 = 0, tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel

angka harapan hidup perempuan dan laki-laki terhadap variabel

pertumbuhan ekonomi

Ha : β1 ≠ 0, terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel angka

harapan hidup perempuan dan laki-laki terhadap variabel

pertumbuhan ekonomi.

b. H0 : β2 = 0, tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel

rata-rata lama sekolah perempuan dan laki-laki terhadap variabel

pertumbuhan ekonomi

Ha : β2 ≠ 0, terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel rata-

rata lama sekolah perempuan dan laki-laki terhadap variabel

pertumbuhan ekonomi.

Page 68: KETIMPANGAN GENDER DAN PENGARUHNYA ......ketenagakerjaan di Indonesia periode 2011-2017. Lebih spesifiknya, penelitian ini menganalisa pengaruh dari ketimpangan gender dilihat dari

67

c. H0 : β3 = 0, tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel

tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan dan laki-laki terhadap

variabel pertumbuhan ekonomi

Ha : β3 ≠ 0, terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel tingkat

partisipasi angkatan kerja perempuan dan laki-laki terhadap variabel

pertumbuhan ekonomi.

Dengan tingkat signifikan 5%, jika nilai t hitung < t tabel maka H0 diterima

dan nilai t hitung > t tabel H0 ditolak.

a. Jika nilai t-hitung > nilai t-tabel maka H0 ditolak atau menerima Ha,

artinya variabel independen berpengaruh signifikan terhadap

variabel dependen.

b. Jika nilai t-hitung < nilai t-tabel maka H0 diterima atau menolah Ha,

artinya variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel

dependen.

2. Uji F (Simultan)

Dalam Gujarati (2003) uji F merupakan uji yang dilakukan untuk mengetahui

pengaruh variabel independen terhadap pertumbuhan ekonomi secara simultan.

Jika nilai Probability < derajat kepercayaan yang ditentukan dan nilai F hitung

lebih tinggi dari t tabel maka suatu variabel independen secara bersama-sama

mempengaruhi variabel dependennya (Kuncoro, 2003). Perumusan hipotesisnya

adalah:

- H0 : β1, β2, β3, β4 = 0

Artinya seluruh variabel independen secara bersama-sama tidak berpengaruh

signifikan terhadap variabel dependen.

- H0 : β1, β2, β3, β4 ≠ 0

Page 69: KETIMPANGAN GENDER DAN PENGARUHNYA ......ketenagakerjaan di Indonesia periode 2011-2017. Lebih spesifiknya, penelitian ini menganalisa pengaruh dari ketimpangan gender dilihat dari

68

Artinya seluruh variabel independen secara bersama-sama berpengaruh signifikan

terhadap variabel dependen.

Dengan tingkat signifikan 5%, jika nilai F hitung < F tabel maka H0 diterima dan

nilai F hitung > F tabel H0 ditolak.

a. Jika nilai F-hitung > nilai F-tabel maka H0 ditolak atau menerima Ha,

artinya variabel independen berpengaruh signifikan terhadap

variabel dependen secara simultan.

b. Jika nilai F-hitung < nilai F-tabel maka H0 diterima atau menolak Ha,

artinya variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel

dependen secara simultan.

3. Koefisien Determinasi (R2)

Uji koefisien determinasi (R2)

adalah uji yang menjelaskan seberapa besar

proporsi variasi variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen. Nilai

R2 yang kecil atau mendekati nol artinya kemampuan variabel independen

menjelaskan variabel dependen minim. Sedangkan nilai R2 yang besar atau

mendekati satu artinya variabel independen mampu menjelaskan hampir

keseluruhan perubahan pada variabel dependen.

H. Operasional Variabel Penelitian

Variabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu hal yang terbentuk apa saja

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi

tentang hal tersebut, kemudian ditarik disimpulan (Sugiyono, 2011). Seperti yang

telah dijelaskan diatas, maka variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Pertumbuhan ekonomi, data yang digunakan adalah Produk Domestik

Regional Bruto (PDRB) per kapita setiap provinsi di Indonesia pada

tahun 2011-2017 dengan satuan jutaan.

Page 70: KETIMPANGAN GENDER DAN PENGARUHNYA ......ketenagakerjaan di Indonesia periode 2011-2017. Lebih spesifiknya, penelitian ini menganalisa pengaruh dari ketimpangan gender dilihat dari

69

2. Kesehatan, data yang digunakan adalah Angka Harapan Hidup (AHH)

setiap provinsi di Indonesia pada tahun 2011-2017.

3. Pendidikan, data yang digunakan adalah Rata-rata Lama Sekolah (MYS)

setiap provinsi di Indonesia pada tahun 2011-2017.

4. Ketenagakerjaan, data yang digunakan adalah Tingkat Partisipasi

Angkatan Kerja (TPAK) setiap provinsi di Indonesia pada tahun 2011-

2017.

Page 71: KETIMPANGAN GENDER DAN PENGARUHNYA ......ketenagakerjaan di Indonesia periode 2011-2017. Lebih spesifiknya, penelitian ini menganalisa pengaruh dari ketimpangan gender dilihat dari

70

Tabel 3. 1. Operasional Variabel Penelitian

Variabel Definisi Satuan

Produk Domestik

Regional Bruto per

Kapita

Jumlah nilai tambah barang dan

jasa yang dihasilkan dari seluruh

kegiatan perekonomian di suatu

daerah.

Jutaan Rp.

Angka Harapan

Hidup (AHH)

Alat untuk mengevaluasi kinerja

pemerintah dalam meningkatkan

kesejahteraan penduduk pada

umumnya, dan meningkatkan

derajat kesehatan pada

khususnya.

Nominal

Rata-Rata Lama

Sekolah (MYS)

Jumlah tahun yang digunakan

oleh penduduk dalam menjalani

pendidikan formal.

Nominal

Tingkat Partisipasi

Angkatan Kerja

(TPAK)

Indikator ketenagakerjaan yang

memberikan gambaran tentang

penduduk yang aktif secara

ekonomi dalam kegiatan sehari-

hari merujuk pada suatu waktu

dalam periode survei.

Nominal

Page 72: KETIMPANGAN GENDER DAN PENGARUHNYA ......ketenagakerjaan di Indonesia periode 2011-2017. Lebih spesifiknya, penelitian ini menganalisa pengaruh dari ketimpangan gender dilihat dari

71

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Gambaran Umum Indonesia

Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan di Asia Tenggara yang

memiliki ±17.504 pulau besar dan kecil. Terletak diantara dua benua yaitu

benua Asia dan benua Australia. Wilayah Indonesia juga terbentang pantai

sepanjang ±3.977 mil di antara Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Luas

daratan Indonesia adalah ±1.922.570 km2 dan luas perairannya ±3.257.483

km2.

Indonesia sebagai salah satu negara berkembang terus berusaha untuk

meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Dengan jumlah penduduk 261,8 juta

jiwa maka PDB perkapita Indonesia tahun 2017 mencapai Rp 51,89 juta

setara US$ 3.876,8. Pendapatan penduduk Indonesia tahun lalu naik 8,1 %

dibanding tahun sebelumnya hanya Rp. 47,97 juta/tahun. Secara global,

Kajian World Economic Forum (WEF) 2017 mengindikasikan bahwa

kesetaraan gender akan meningkatkan pertumbuhan domestik bruto (PDB)

global sebesar US$ 5,3 triliun.

Dalam laporan Women in the Economy II menunjukkan bahwa jika

tingkat partisipasi angkatan kerja, jam kerja, dan produktivitas kerja rata-rata

perempuan setara dengan laki-laki, maka PDB negara-negara OECD

(Organisation for Economic Co-operation and Development) dimana

Indonesia akan tergabung didalamnya secara teori akan meningkat sebesar

20% dan PDB yang dihasilkan oleh perempuan akan meningkat 50%.

Kesetaraan gender berarti perempuan dan laki-laki memiliki kondisi dan

potensi yang sama untuk berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi dan

merealisasikan hak-haknya sebagai manusia. Wujud dari kesetaraan gender

adalah tidak adanya diskriminasi antara perempuan dan laki-laki dalam

Page 73: KETIMPANGAN GENDER DAN PENGARUHNYA ......ketenagakerjaan di Indonesia periode 2011-2017. Lebih spesifiknya, penelitian ini menganalisa pengaruh dari ketimpangan gender dilihat dari

72

kesempatan berpartisipasi, memperoleh akses, dan merasakan manfaat dari

pertumbuhan ekonomi.

Studi terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal The Lancet, dalam

rentang penelitian 1990 hingga 2016, menemukan harapan hidup masyarakat

Indonesia yang lebih tinggi pada 2016. Pemimpin studi, Dr. dr. Nafsiah Mboi,

mengatakan bahwa usia harapan hidup orang Indonesia tahun 2016 mencapai

71,7 tahun, lebih lama dibandingkan dengan usia harapan hidup yang hanya

63,6 tahun pada tahun 1990. Dari sisi gender, perempuan Indonesia hidup

sedikit lebih lama dibandingkan para lelaki. Peningkatan usia harapan hidup

ini sebagian besar disebabkan karena keberhasilan Indonesia menanggulangi

penyakit menular, penyakit terkait kehamilan, neonatal, dan penyakit-

penyakit terkait gizi.

Pendidikan merupakan sarana untuk meningkatkan kualitas sumber daya

manusia sehingga menjadikan diri sebagai kaum yang berdaya. Rata-rata

lama sekolah mengindikasikan makin tingginya pendidikan formal yang

dicapai oleh masyarakat suatu daerah. Semakin tingginya rata-rata lama

sekolah maka semakin tinggi jenjang pendidikan yang dijalani. Rata-rata

lama sekolah berarti rata-rata jumlah tahun yang dihabiskan oleh penduduk

usia 15 tahun ke atas di seluruh jenjang pendidikan formal yang diikuti. Rata-

rata lama sekolah di Indonesia pada tahun 2017 meningkat dari 8,07 tahun

menjadi 8,42 tahun dalam empat tahun terakhir.

Ketenagakerjaan sangat mutlak diperlukan dalam kegiatan pembangunan

suatu wilayah, karena tenaga kerja merupakan penggerak dan pelaksana

pembangunan ekonomi tersebut. Sumber daya manusia yang berkualitas serta

memiliki keinginan untuk berusaha merupakan modal utama bagi terciptanya

pembangunan yang aktif terhadap perekonomian. Semakin banyak tenaga

kerja yang berpartisipasi dalam kegiatan ekonomi, semakin terpenuhinya

kebutuhan produksi oleh pasar, semakin banyak tenaga kerja yang bekerja,

semakin tinggi pua kebutuhan untuk konsumsi, sehingga baik langsung

Page 74: KETIMPANGAN GENDER DAN PENGARUHNYA ......ketenagakerjaan di Indonesia periode 2011-2017. Lebih spesifiknya, penelitian ini menganalisa pengaruh dari ketimpangan gender dilihat dari

73

maupun tidak langsung, berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi. Jumlah

partisipasi angkatan kerja (TPAK) pada februari 2018 sebesar 69,20 persen,

meningkat 0,18 persen dibandingkan pada februari 2017.

B. Pengujian Hipotesis

1. Uji Statistik

Pengujian statistik digunakan untuk mengetahui apakah model penelitian

yang digunakan sudah bagus atau belum secara statistik. Terdapat beberapa

pengujian dalam uji hipotesis diantaranya adalah uji T statistik, uji F statistik,

dan uji koefisien determinasi (R2). Model yang digunakan dalam estimasi ini

adalah Generalized Least Square (GLS). Uji statistik dalam penelitian ini

menggunakan software Eviews, maka hasilnya sebagai berikut:

Tabel 4. 1. Hasil Perhitungan Estimasi Data Panel terhadap Keseluruhan

Periode Penelitian (2011-2017)

Indikator Model 1 Model 2

AHH_L MYS_L TPAK_L AHH_P MYS_P TPAK_P

Coefficient 0.308828 0.430205 -0.005579 0.190769 0.437589 0.000218

Coefficient (Konstanta) -13.38839 -6.313379

Prob. T (Sig) 0.0000 0.0000 0.0084 0.0000 0.0000 0.8310

Prob. F (Sig) 0.0000 0.0000

Adj. R2 0.993 0.994

Individual Effect _babel 0.114840 _babel 0.171505

_bali -0.925601 _bali -0.313698

_banten -0.217678 _banten -0.109091

_bengkulu -0.265093 _bengkulu -0.415073

_diy -2.571562 _diy -1.746609

_gorontalo 0.813253 _gorontalo -0.028280

_jabar -1.097396 _jabar -0.697993

_jakarta -0.630688 _jakarta -0.227377

_jambi -0.240649 _jambi 0.172452

_jateng -1.313036 _jateng -0.713486

_jatim -0.032803 _jatim 0.246628

_kalbar 0.006442 _kalbar 0.156463

_kalsel 0.477416 _kalsel 0.291757

_kalteng -0.024219 _kalteng -0.052742

Page 75: KETIMPANGAN GENDER DAN PENGARUHNYA ......ketenagakerjaan di Indonesia periode 2011-2017. Lebih spesifiknya, penelitian ini menganalisa pengaruh dari ketimpangan gender dilihat dari

74

Indikator Model 1 Model 2

_kaltim -0.446698 _kaltim 0.096667

_kepri 0.292235 _kepri 0.082826

_lampung -0.161407 _lampung -0.203371

_maluku 0.133260 _maluku -0.511768

_malut -0.181621 _malut -0.362867

_ntb -1.038036 _ntb 0.810448

_ntt 0.514069 _ntt 0.023033

_papbar 1.286513 _papbar 1.732931

_papua 2.224861 _papua 2.110375

_riau 0.339478 _riau 0.407543

_sulbar 1.645683 _sulbar 0.928101

_sulsel -0.016604 _sulsel -0.054376

_sulteng 0.604650 _sulteng 0.177946

_sultengg -0.648407 _sultengg -0.458049

_sulut -0.854462 _sulut -1.034397

_sumbar -0.032676 _sumbar -0.362387

_sumsel 0.232946 _sumsel 0.143854

_sumut -0.063082 _sumut -0.260967

Sumber: Hasil Pengolahan Data

( )

Dimana:

PDRB : Produk Domestik Bruto per Kapita

AHH_L : Angka Harapan Hidup Laki-laki

MYS_L : Rata-rata Lama Sekolah Laki-laki

TPAK_L : Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Laki-laki

ε : error term

( )

Dimana:

PDRB : Produk Domestik Bruto per Kapita

AHH_P : Angka Harapan Hidup Perempuan

MYS_P : Rata-rata Lama Sekolah Perempuan

TPAK_P : Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Perempuan

ε : error term

Page 76: KETIMPANGAN GENDER DAN PENGARUHNYA ......ketenagakerjaan di Indonesia periode 2011-2017. Lebih spesifiknya, penelitian ini menganalisa pengaruh dari ketimpangan gender dilihat dari

75

Berdasarkan persamaan regresi (1) diatas dapat dilihat pada kolom

coefficient (C) sebesar -13.38839 sedangkan pada persamaan regresi (2) memiliki

angka coefficient (C) adalah -6.313379 bahwasanya nilai variabel PDRB per

kapita ketika tidak dipengaruhi oleh variabel-variabel lain.

Variabel angka harapan hidup laki-laki memiliki arah hubungan positif

terhadap PDRB per kapita dengan nilai C sebesar 0.308828. Variabel angka

harapan hidup perempuan memiliki arah hubungan yang positif terhadap PDRB

dengan nilai C sebesar 0.190769.

Lalu, variabel rata-rata lama sekolah laki-laki memiliki arah hubungan

positif terhadap PDRB dengan nilai C sebesar 0.430205. Variabel rata-rata lama

sekolah perempuan memiliki arah hubungan yang positif terhadap PDRB per

kapita dengan nilai C sebesar 0.437589.

Variabel bebas lainnya yaitu tingkat partisipasi angkatan kerja laki-laki

memiliki arah hubungan yang negatif terhadap PDRB per kapita dengan nilai C

sebesar -0.005579. sedangkan tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan

memiliki arah hubungan yang positf terhadap PDRB per kapita dengan nilai C

sebesar 0.000218.

Nilai probabilitas variabel angka harapan hidup laki-laki sebesar 0.0000,

nilai tersebut berada di bawah α = 0,05. Dimana hal ini mengartikan bahwa

variabel angka harapan hidup laki-laki berpengaruh positif signifikan terhadap

PDRB per kapita. Arah hubungan yang positif antara variabel angka harapan

hidup laki-laki terhadap PDRB mengartikan bahwa setiap peningkatan yang

terjadi pada nilai angka harapan hidup laki-laki akan memberikan dampak

kenaikan pada PDRB per kapita.

Variabel angka harapan hidup perempuan memiliki nilai probabilitas

sebesar 0.0000, nilai tersebut berada di bawah α = 0,05. Dimana hal ini

mengartikan bahwa variabel angka harapan hidup perempuan berpengaruh positif

signifikan terhadap PDRB per kapita. Arah hubungan yang positif antara variabel

angka harapan hidup perempuan terhadap PDRB mengartikan bahwa setiap

peningkatan yang terjadi pada nilai angka harapan hidup perempuan akan

memberikan dampak kenaikan pada PDRB per kapita.

Page 77: KETIMPANGAN GENDER DAN PENGARUHNYA ......ketenagakerjaan di Indonesia periode 2011-2017. Lebih spesifiknya, penelitian ini menganalisa pengaruh dari ketimpangan gender dilihat dari

76

Variabel rata-rata lama sekolah laki-laki memiliki nilai probabilitas

sebesar 0.0000, nilai tersebut berada di bawah α = 0,05. Dimana hal ini

mengartikan bahwa variabel rata-rata lama sekolah laki-laki berpengaruh positif

signifikan terhadap PDRB per kapita. Arah hubungan yang positif antara variabel

rata-rata lama sekolah laki-laki terhadap PDRB per kapita mengartikan bahwa

setiap peningkatan yang terjadi pada nilai rata-rata lama sekolah laki-laki akan

memberikan dampak kenaikan pada PDRB per kapita.

Variabel rata-rata lama sekolah perempuan memiliki nilai probabilitas

sebesar 0.0000, nilai tersebut berada di bawah α = 0,05. Dimana hal ini

mengartikan bahwa variabel rata-rata lama sekolah perempuan berpengaruh

positif signifikan terhadap PDRB per kapita. Arah hubungan yang positif antara

variabel rata-rata lama sekolah perempuan terhadap PDRB per kapita mengartikan

bahwa setiap peningkatan yang terjadi pada nilai rata-rata lama sekolah

perempuan akan memberikan dampak kenaikan pada PDRB per kapita.

Variabel tingkat partisipasi angkatan kerja laki-laki memiliki nilai

probabilitas sebesar 0.0084, nilai tersebut masih berada di bawah α = 0,05.

Dimana hal ini mengartikan bahwa variabel tingkat partisipasi angkatan kerja

laki-laki berpengaruh negatif dan signifikan terhadap PDRB per kapita. Koefisien

tingkat partisipasi angkatan kerja laki-laki yang bernilai negatif mengandung arti

bahwa rendahnya tingkat partisipasi angkatan kerja laki-laki akan meningkatkan

PDRB per kapita.

Variabel tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan memiliki nilai

probabilitas sebesar 0.8310, nilai ini berada di atas α = 0,05. Dimana hal ini

mengartikan bahwa variabel tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan tidak

signifikan terhadap PDRB per kapita. Oleh karena itu, setiap perubahan pada

variabel tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan merubah angka namun tidak

terlalu signifikan seperti variabel tingkat partisipasi angkatan kerja laki-laki.

Page 78: KETIMPANGAN GENDER DAN PENGARUHNYA ......ketenagakerjaan di Indonesia periode 2011-2017. Lebih spesifiknya, penelitian ini menganalisa pengaruh dari ketimpangan gender dilihat dari

77

a. Uji T Statistik

Uji ini merupakan untuk bertujuan mengetahui apakah variabel

independen memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen

secara parsial. Untuk uji t statistik dapat dilakukan dengan cara Quick Look,

yaitu dengan melihat nilai probabilitas dan derajat kepercayaan yang

ditentukan dalam penelitian ini. Bila nilai probabilitas < derajat

kepercayaan yang ditentukan maka suatu variabel dapat dikatakan memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependennya, dan sebalikna

apabila nilai probabilitas > derajat kepercayaan yang ditentukan maka suatu

variabel dapat dikatakan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

variabel dependennya. Dalam penelitian ini digunakan derajat kepercayaan

sebesar 95 persen (α = 5 %). Uji t-statistik dapat juga membuktikan

hipotesis yang telah dibuat. Adapun hipotesisnya sebagai berikut:

1) H0: Tidak ada pengaruh Angka Harapan Hidup laki-laki secara

parsial terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia Tahun 2011-

2017

H1: Ada pengaruh Angka Harapan Hidup laki-laki secara parsial

terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia Tahun 2011-2017

2) H0: Tidak ada pengaruh Angka Harapan Hidup perempuan secara

parsial terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia Tahun 2011-

2017

H1: Ada pengaruh Angka Harapan Hidup perempuan secara parsial

terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia Tahun 2011-2017

3) H0: Tidak ada pengaruh Rata-Rata Lama Sekolah laki-laki secara

parsial terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia Tahun 2011-

2017

H1: Ada pengaruh Rata-Rata Lama Sekolah laki-laki secara parsial

terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia Tahun 2011-2017

Page 79: KETIMPANGAN GENDER DAN PENGARUHNYA ......ketenagakerjaan di Indonesia periode 2011-2017. Lebih spesifiknya, penelitian ini menganalisa pengaruh dari ketimpangan gender dilihat dari

78

4) H0: Tidak ada pengaruh Rata-Rata Lama Sekolah perempuan secara

parsial terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia Tahun 2011-

2017

H1: Ada pengaruh Rata-Rata Lama Sekolah perempuan secara parsial

terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia Tahun 2011-2017

5) H0: Tidak ada pengaruh Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja laki-laki

secara parsial terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia Tahun

2011-2017

H1: Ada pengaruh Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja laki-laki

secara parsial terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia Tahun

2011-2017

6) H0: Tidak ada pengaruh Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja

perempuan secara parsial terhadap Pertumbuhan Ekonomi di

Indonesia Tahun 2011-2017

H1: Ada pengaruh Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja perempuan

secara parsial terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia Tahun

2011-2017

Tabel 4. 2. Uji t-statistik

Indikator Model 1 Model 2

AHH_L MYS_L TPAK_L AHH_P MYS_P TPAK_P

Coefficient 0.308828 0.430205 -0.005579 0.190769 0.437589 0.000218

Prob. T (Sig) 0.0000 0.0000 0.0084 0.0000 0.0000 0.8310

Sumber: Hasil Pengolahan Data

1) Angka Harapan Hidup ( AHH) Laki-laki dan Perempuan

Dari tabel 4.4 dapat dilihat bahwa nilai probabilitas angka harapan

hidup (AHH) laki-laki sebesar 0,0000 < 0,05. Sehingga H0 ditolak, yang

Page 80: KETIMPANGAN GENDER DAN PENGARUHNYA ......ketenagakerjaan di Indonesia periode 2011-2017. Lebih spesifiknya, penelitian ini menganalisa pengaruh dari ketimpangan gender dilihat dari

79

kemudian berarti angka harapan hidup (AHH) laki-laki memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap PDRB per kapita di Indonesia. Angka harapan

hidup (AHH) laki-laki memiliki pengaruh positif terhadap PDRB per kapita

di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari nilai koefisien sebesar 0.308828

persen terhadap PDRB di Indonesia yang berarti setiap kenaikan angka

harapan hidup (AHH) laki-laki sebesar 1 persen akan meningkatkan PDRB

per kapita 0.308828 persen dengan asumsi ceteris paribus.

Sedangkan variabel angka harapan hidup (AHH) perempuan dengan

nilai probabilitas sebesar 0,0000 > 0,05. Sehingga H1 ditolak, hal ini

menunjukkan bahwa angka harapan hidup (AHH) perempuan tidak

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap PDRB per kapita di Indonesia.

Sedangkan dilain hal, angka harapan hidup (AHH) perempuan memiliki

pengaruh positif terhadap PDRB per kapita di Indonesia. Hal ini dapat

dilihat dari nilai koefisien sebesar 0.190769 persen terhadap PDRB per

kapita di Indonesia yang berarti setiap kenaikan angka harapan hidup

(AHH) perempuan sebesar 1 persen akan meningkatkan PDRB per kapita

di Indonesia sebesar 0.190769 persen dengan asumsi ceteris paribus.

2) Rata-rata Lama Sekolah (MYS) Laki-laki dan Perempuan

Variabel rata-rata lama sekolah (MYS) laki-laki memiliki pengaruh

positif terhadap PDRB per kapita di Indonesia. Dilihat dari tabel 4.4

menunjukkan bahwa nilai probabilitas rata-rata lama sekolah (MYS) laki-

laki sebesar 0,0000 < 0,05 sehingga H0 ditolak, dapat disimpulkan bahwa

variabel rata-rata lama sekolah (MYS) laki-laki memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap PDRB per kapita di Indonesia. Sedangkan nilai

koefisiennya sebesar 0.430205 yang artinya jika rata-rata lama sekolah

(MYS) laki-laki naik sebesar 1 persen maka PDRB di Indonesia akan naik

sebesar 0.430205 persen dengan asumsi ceteris paribus.

Page 81: KETIMPANGAN GENDER DAN PENGARUHNYA ......ketenagakerjaan di Indonesia periode 2011-2017. Lebih spesifiknya, penelitian ini menganalisa pengaruh dari ketimpangan gender dilihat dari

80

Lalu, variabel rata-rata lama sekolah (MYS) perempuan memiliki nilai

probabilitas sebesar 0,0000 < 0,05 sehingga H0 ditolak, dapat dikatakan

bahwa variabel rata-rata lama sekolah (MYS) perempuan memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap PDRB per kapita di Indonesia.

Sedangkan dengan rata-rata lama sekolah (MYS) perempuan nilai

koefisiennya sebesar 1,696703 yang artinya jika rata-rata lama sekolah

(MYS) perempuan sebesar 1 persen maka PDRB di Indonesia akan naik

sebesar 1,696703 persen dengan asumsi ceteris paribus.

3) Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Laki-laki dan

Perempuan

Tabel 4.4 menunjukkan bahwa nilai probabilitas dari variabel tingkat

partisipasi angkatan kerja (TPAK) laki-laki sebesar 0,0084 < 0,05.

Sehingga H0 ditolak, yang dapat disimpulkan bahwa variabel tingkat

partisipasi angkatan kerja (TPAK) laki-laki memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap PDRB per kapita di Indonesia. Namun, nilai koefisien

variabel tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) laki-laki -0.005579 yang

artinya memiliki pengaruh negatif terhadap PDRB per kapita di Indonesia

yang dapat diartikan jika tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) laki-

laki naik sebesar 1 persen maka PDRB per kapita di Indonesia akan turun

sebesar -0,005579 persen dengan asumsi ceteris paribus.

Sedangkan, dengan variabel tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK)

perempuan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap PDRB per

kapita di Indonesia dengan nilai probabilitasnya sebesar 0,8310 > 0,05.

Sehingga H1 ditolak. Namun, variabel tingkat partisipasi angkatan kerja

(TPAK) memiliki pengaruh positif terhadap PDRB per kapita di Indonesia

dengan nilai koefisiennya sebesar 0,000218 persen yang dapat diartikan

jika tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) perempuan naik sebesar 1

persen maka PDRB per kapita di Indonesia akan naik sebesar 0,000218

persen dengan asumsi ceteris paribus.

Page 82: KETIMPANGAN GENDER DAN PENGARUHNYA ......ketenagakerjaan di Indonesia periode 2011-2017. Lebih spesifiknya, penelitian ini menganalisa pengaruh dari ketimpangan gender dilihat dari

81

a. Uji F Statistik

Dalam uji F statistik diperlihatkan apakah semua variabel independen

yang dimasukkan dalam model regresi memiliki pengaruh yang signifikan

secara bersama-sama dengan variabel dependen. Dalam penelitian ini,

pengujian secara bersama-sama dilakukan untuk mengetahui apakah

variabel angka harapan hidup (AHH) laki-laki dan perempuan, rata-rata

lama sekolah (MYS) laki-laki dan perempuan, serta tingkat partisipasi

angkatan kerja (TPAK) laki-laki dan perempuan memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap PDRB per kapita di Indonesia.

Untuk mengetahui apakah pengujian variabel independen secara

bersama-sama terhadap variabel dependen dapat dilihar dari nilai

probabilitasnya. Jika nilai probabilitas dari F statistik < 0,05 maka dapat

diartikan bahwa semua variabel independen secara bersama-sama memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Sebaliknya, jika nilai

probabilitas dari F statistik > 0,05 maka dapat diartikan bahwa semua

variabel independen secara bersama-sama tidak memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap variabel dependen. Berikut adalah hipotesis uji f-

statistik:

H0: Tidak ada pengaruh Angka Harapan Hidup laki-laki dan perempuan,

Rata-Rata Lama Sekolah laki-laki dan perempuan, dan Tingkat

Partisipasi Angkatan Kerja laki-laki dan perempuan secara simultan

terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia Tahun 2011-2017

H1: Ada pengaruh Angka Harapan Hidup laki-laki dan perempuan, Rata-

Rata Lama Sekolah laki-laki dan perempuan, dan Tingkat Partisipasi

Angkatan Kerja laki-laki dan perempuan secara simultan terhadap

Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia Tahun 2011-2017

Tabel 4. 3. Uji f-statistik

Page 83: KETIMPANGAN GENDER DAN PENGARUHNYA ......ketenagakerjaan di Indonesia periode 2011-2017. Lebih spesifiknya, penelitian ini menganalisa pengaruh dari ketimpangan gender dilihat dari

82

Indikator Model 1 Model 2

AHH_L MYS_L TPAK_L AHH_P MYS_P TPAK_P

Prob. F (Sig) 0.0000 0.0000

Sumber: Hasil Pengolahan Data

Dilihat dari tabel 4.5, pada model 1 bahwa nilai probabilitas 0,000000

< 0,05 maka dapat diartikan bahwa variabel angka harapan hidup (AHH)

laki-laki, rata-rata lama sekolah (MYS) laki-laki, serta tingkat partisipasi

angkatan kerja (TPAK) laki-laki memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap variabel PDRB per kapita di Indonesia. Sedangkan pada model 2,

nilai probabilitas 0,000000 < 0,05 maka dapat diartikan bahwa variabel

angka harapan hidup (AHH) perempuan, rata-rata lama sekolah (MYS)

perempuan, serta tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) perempuan

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel PDRB per kapita di

Indonesia

b. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi dilakukan untuk mengetahui seberapa besar

kemampuan model dalam menjelaskan variasi variabel dependennya.

Untuk melihat proporsi variasi dapat dilihat pada nilai Adjusted R-Square

pada hasil regresi:

Tabel 4. 4. Uji Koefisien Determinan (R2)

Indikator Model 1 Model 2

AHH_L MYS_L TPAK_L AHH_P MYS_P TPAK_P

Adj. R2 0.9936 0.9946

Sumber Hasil Pengolahan Data

Berdasarkan hasil pengolahan data yang ditampilkan dalam tabel 4.1

dapat dilihat model 1 bahwa nilai koefisien determinasi sebesar 0,9936. Hal

ini berarti bahwa 99,36 persen dari variasi PDRB per kapita di Indonesia

Page 84: KETIMPANGAN GENDER DAN PENGARUHNYA ......ketenagakerjaan di Indonesia periode 2011-2017. Lebih spesifiknya, penelitian ini menganalisa pengaruh dari ketimpangan gender dilihat dari

83

mampu dijelaskan oleh angka harapan hidup (AHH) laki-laki, rata-rata

lama sekolah (MYS) laki-laki, serta tingkat partisipasi angkatan kerja

(TPAK) laki-laki. Sedangkan, 0.64 persen dijelaskan oleh variabel lain di

luar model penelitian ini.

Namun dilihat model 2, bahwa nilai koefisien determinasi sebesar

0,9946. Hal ini berarti bahwa 99,46 persen dari variasi PDRB per kapita di

Indonesia mampu dijelaskan oleh angka harapan hidup (AHH) perempuan,

rata-rata lama sekolah (MYS) perempuan, serta tingkat partisipasi angkatan

kerja (TPAK) perempuan. Sedangkan, 0.54 persen dijelaskan oleh variabel

lain di luar model penelitian ini.

C. Analisa Ekonomi

1. Angka Harapan Hidup (AHH)

a. Angka Harapan Hidup Laki-laki

Dilihat dari pengujian statistik dapat diketahui bahwa angka harapan

hidup (AHH) laki-laki memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap

pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Kesehatan bagi laki-laki menjadi

sumber utama untuk mendukung produktivitas ekonomi sehingga pada

nantinya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia

Hasil penelitian tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Ulung Purba (2016) yang meniliti tentang analisis pengaruh ketimpangan

gender terhadap pertumbuhan ekonomi di provinsi Lampung. Hasil

penelitian dari Rahmi Fuji Astuti (2014) menunjukkan bahwa angka

haraoan hidup (AHH) laki-laki memiliki pengaruh positif dan signifikan

terhadap pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah.

b. Angka Harapan Hidup (AHH) Perempuan

Dari pengujian statistik bahwa angka harapan hidup (AHH)

perempuan memiliki pengaruh positif namun tidak signifikan terhadap

Page 85: KETIMPANGAN GENDER DAN PENGARUHNYA ......ketenagakerjaan di Indonesia periode 2011-2017. Lebih spesifiknya, penelitian ini menganalisa pengaruh dari ketimpangan gender dilihat dari

84

pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Kesehatan bagi perempuan sangat

kompleks, karena dilihat bagaimana keselamatan saat kelahiran dan lain-

lainnya.

Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan yang dilakukan oleh Ulung

Purba (2016). Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa angka harapan

hidup (AHH) perempuan memiliki pengaruh signifikan terhadap

pertumbuhan ekonomi di provinsi Lampung.

2. Rata-rata Lama Sekolah (MYS)

a. Rata-rata Lama Sekolah (MYS) Laki-laki

Dari hasil pengujian statistik dapat diketahui bahwa rata-rata lama

sekolah (MYS) laki-laki memiliki pengaruh positif dan signifikan

terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Bahwasanya pendidikan

untuk laki-laki membuat makin meningkatkan kualitas sumber daya

manusia yang pada nantinya dapat meningkatkan produktivitas ekonomi.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Ulung Purba (2016) yang menyatakan rata-rata lama sekolah (MYS) laki-

laki memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan

ekonomi di provinsi Lampung.

b. Rata-rata Lama Sekolah (MYS) Perempuan

Dilihat dari pengujian statistik dapat dikatakan bahwa rata-rata lama

sekolah (MYS) perempuan memiliki pengaruh positif dan signfikan

terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Sama halnya dengan laki-

laki. Perempuan pun sudah dipandang untuk mengikuti jenjang

pendidikan yang sama dengan laki-laki sehingga semakin meningkatkan

kualitas sumber daya manusia.

Page 86: KETIMPANGAN GENDER DAN PENGARUHNYA ......ketenagakerjaan di Indonesia periode 2011-2017. Lebih spesifiknya, penelitian ini menganalisa pengaruh dari ketimpangan gender dilihat dari

85

Hasil penelitian pun sama dengan penelitian yang dilakukan oleh

Ulung Purba yang menyatakan rata-rata lama sekolah (MYS) perempuan

memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi

di provinsi Lampung.

3. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)

a. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Laki-laki

Setelah dilakukannya pengujian statistik menyatakan bahwa tingkat

partisipasi angkatan kerja (TPAK) laki-laki memiliki pengaruh negatif

namun signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Tingkat partisipasi

angkatan kerja (TPAK) laki-laki banyak sekali, sehingga menambahnya

tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) laki-laki maka menurunkan

pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Hasil penelitian yang peneliti lakukan sama halnya hasil penelitian

yang dilakukan oleh Rahmi Fuji Astuti Harahap (2014) yang menyatakan

tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) laki-laki memiliki korelasi

negatif terhadap pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah.

b. Tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) perempuan

Dilihat dari hasil pengujian statistik, tingkat partisipasi angkatan kerja

(TPAK) perempuan memiliki pengaruh yang positif namun tidak

signifikan. Karena kurang mudahnya akses bagi perempuan untuk

berpartisipasi dalam angakatan kerja sehingga kurangnya produktifitas,

pada nantinya akan menurunkan pertumbuhan ekonomi.

Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil Ulung Purba (2016) yang

menyatakan bahwa tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) perempuan

Page 87: KETIMPANGAN GENDER DAN PENGARUHNYA ......ketenagakerjaan di Indonesia periode 2011-2017. Lebih spesifiknya, penelitian ini menganalisa pengaruh dari ketimpangan gender dilihat dari

86

berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi

di provinsi lampung.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan, maka

dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Variabel angka harapan hidup (AHH) laki-laki memiliki pengaruh positif

dan signifikan terhadap PDRB per kapita di Indonesia pada tahun 2011-

2017. Akan tetapi, variabel angka harapan hidup (AHH) perempuan

memiliki pengaruh postif dan signifikan terhadap PDRB per kapita di

Indonesia pada tahun 2011-2017. Sehingga dalam angka harapan hidup

tidak memiliki ketimpangan gender.

2. Variabel rata-rata lama sekolah (MYS) laki-laki memiliki pengaruh

positif dan signifikan terhadap PDRB per kapita di Indonesia pada tahun

2011-2017. Sama seperti halnya, variabel rata-rata lama sekolah (MYS)

perempuan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap PDRB per

kapita di Indonesia pada tahun 2011-2017. Sehingga dalam rata-rata lama

sekolah tidak memiliki ketimpangan gender.

3. Variabel tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) laki-laki memiliki

pengaruh negatif dan signifikan terhadap PDRB per kapita di Indonesia

pada tahun 2011-2017. Namun sedangkan, variabel tingkat partisipasi

angkatan kerja (TPAK) perempuan memiliki pengaruh positif dan tidak

signifikan terhadap PDRB per kapita di Indonesia pada tahun 2011-2017.

Sehingga dalam tingkat partisipasi angkatan kerja memiliki ketimpangan

gender.

Page 88: KETIMPANGAN GENDER DAN PENGARUHNYA ......ketenagakerjaan di Indonesia periode 2011-2017. Lebih spesifiknya, penelitian ini menganalisa pengaruh dari ketimpangan gender dilihat dari

87

4. Variabel independen dalam penilitian ini, yaitu angka harapan hidup

(AHH) laki-laki, rata-rata lama sekolah (MYS) laki-laki serta tingkat

partisipasi angkatan kerja (TPAK) laki-laki secara bersama-sama

(simultan) memiliki pengaruh signifikan terhadap PDRB per kapita di

Indonesia pada tahun 2011-2017, sehingga jika terjadi perubahan pada

variabel AHH laki-laki, MYS laki-laki, serta TPAK laki-laki suatu negara

secara bersamaan maka akan turut merubah jumlah PDRB per kapita di

negara tersebut. Sedangkan pada angka harapan hidup (AHH) perempuan,

rata-rata lama sekolah (MYS) perempuan, serta tingkat partisipasi

angkatan kerja (TPAK) perempuan secara bersama-sama (simultan)

memiliki pengaruh signifikan terhadap PDRB per kapita di Indonesia

pada tahun 2011-2017, sehingga jika terjadi perubahan pada variabel

AHH perempuan, MYS perempuan, serta TPAK perempuan suatu negara

secara bersamaan maka akan turut merubah jumlah PDRB per kapita di

negara tersebut.

B. Saran

1. Dalam hal tingkat kesehatan, Pemerintah Indonesia diharapkan dapat

menyediakan fasilitas kesehatan yang baik, akses yang mudah bagi laki-

laki maupun perempuan, memberikan asuransi kesehatan yang baik bagi

para pekerja dan juga penyuluhan atau sosialisasi penting kesehatan di

tingkat RT(Rumah Tangga)/RW(Rumah Warga). Karena untuk saat ini

masih minim penyuluhan tentang kesehatan baik yang bersifat dasar

maupun kompleks.

2. Untuk tingkat pendidikan. Pemerintah agar sosialisasi kepada masyarakat

tentang kesadaran masyarakat atas pentingnya pendidikan bagi

perempuan bukan hanya pula laki-laki, meningkatkan kualitas guru

melalui pelatihan dengan kerjasama lembaga semi-otonom (LSO).

Pendidikan akan menciptakan perempuan berkualitas dan memiliki

Page 89: KETIMPANGAN GENDER DAN PENGARUHNYA ......ketenagakerjaan di Indonesia periode 2011-2017. Lebih spesifiknya, penelitian ini menganalisa pengaruh dari ketimpangan gender dilihat dari

88

keterampilan yang memadai untuk dijadikan modal bersaing dengan laki-

laki.

3. Tingkat ketenagakerjaan laki-laki yang negatif terhadap PDRB per kapita

di Indonesia menandakan bahwa perlu adanya revitalisasi. Pemerintah

Indonesia perlu lebih banyak membuka lapangan kerja untuk perempuan

sehingga tidak adanya ketidaksetaraan gender dalam hal ketenagakerjaan.

Hal ini baik untuk kesejahteraan masyarakat khususnya setiap gender,

karena dapat meningkatkan pendapatan per kapita di Indonesia.

4. Pemerintah Indonesia perlu lebih meningkatkan anggaran untuk

melaksanakan program-program kesetaraan gender dan meningkatkan

pengawasan penggunaan anggaran tersebut sehingga bisa dimanfaatkan

sesuai dengan tujuan kesetaraan gender. Lalu, lebih difokuskan

penggunaan anggaran tersebut di bidang kesehatan dan pendidikan karena

dengan meningkatkan bidang kesehatan dan pendidikan perempuan.

Maka kesempatan dalam bidang ketenagakerjaan bagi perempuan lebih

terbuka lebar. Dan juga kesehatan yang baik dan pendidikan yang bagi

perempuan akan menciptakan kualitas tenaga kerja perempuan yang baik

pula.

Page 90: KETIMPANGAN GENDER DAN PENGARUHNYA ......ketenagakerjaan di Indonesia periode 2011-2017. Lebih spesifiknya, penelitian ini menganalisa pengaruh dari ketimpangan gender dilihat dari

89

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik

Barro, R. J., & Lee, J. W. (n.d.). International Measurs of Schooling Years and

Schooling Quality. American Economic Review Vol. 86.

Campbell, S. (1996). Green Cities, Growing Cities, Just Cities? Urban Planning

and the Contradictions of Sustainable Development. Journal of the

American Planning Association, 296-312.

Dollar, D., & Gatti, R. (1999). Gender Inequality, Income and Growth: Are Good

Times Good for Women? Mimeograph, World Bank, Washington DC.

Gorman, B. K., & Read, J. G. (2016, Januari 16). Why Man Die Younger Than

Woman. Retrieved from http://www.medscape.com/viewarticle/555221_2

Greene, W. H. (1997). Economic Analysis. USA: Prentice-Hall International.

Greene, W. H. (2000). Econometrics Analysis. New Jersey: Prentice Hall Inc.

Gujarati, D. N. (1999). Ekonometrik Dasar. Jakarta: Erlangga.

Gujarati, D. N. (2003). Basic Econometrics (4th Edition). New York: McGraw-

Hill.

Harahap, R. F. (2014). Analisis Pengaruh Ketimpangan Gender terhadap

Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Jawa Tengah. Skripsi.

Hasan, I. M. (2017). Pokok-pokok Materi Statistik. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Holdren, J. P., Daily, G. C., & Ehrlich, P. R. (1995). The Meaning of

Sustainability: Biogeophysical Aspects. In: Munasinghe, M; Shearer, W

(ed), In Defining and Measuring Sustainability. 1st ed. Washington, 3-17.

Page 91: KETIMPANGAN GENDER DAN PENGARUHNYA ......ketenagakerjaan di Indonesia periode 2011-2017. Lebih spesifiknya, penelitian ini menganalisa pengaruh dari ketimpangan gender dilihat dari

90

Irmayanti. (2017). Pengaruh Indeks Pembangunan Manusia terhadap

Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Polewali Mandar. UIN Alauddin

Makassar.

Khotimah, K. (2009). Diskriminasi Gender terhadap Perempuan dalam Sektor

Pekerjaan. Jurnal Study Gender dan Anak Vol. 4.

Klasen, S., & Lamanna, F. (2008). The Impact of Gender Inequality in Education

and Employment on Economic Growth in Developing Countries: Updates

and Extensions. Feminist Economics Vol. 15.

KPPA. (2018). Pembangunan Manusia Berbasis Gender. Jakarta.

Kuncoro, M. (2003). Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi. Jakarta: Erlangga.

Kuncoro, M. (2010). Dasar-dasar Ekonomika Pembangunan. Yogyakarta: UPP

STIM YKPN.

Moser, C. O. (1993). Gender Planning and Development Theory, Practice and

Training. London: Roudletge.

Mosse, J. C. (2003). Gender dan Pembangunan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Munasinghe, M. (1992). Environment Economics and Sustainable Development.

Paper Presented at the UN Earth Summit, Rio de Janeiro and Reprinted

by the World Bank Washington DC.

Pritchett, L. (2000). Where Has All The Education Gone? Working Paper No.

1581, Policy Research Department.

Purba, U. (2016). Analisis Pengaruh Ketimpangan Gender terhadap Pertumbuhan

Ekonomi di Provinsi Lampung. Skripsi.

Rasyadi, A. (2011). Pengaruh Produk Domestik Bruto (PDB) dan Tingkat

Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) terhadap Kemiskinan di Indonesia.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Rizki, N. A. (2011). Estimasi Parameter Model Regresi Data Panel Random

Effect dengan Metode Generalized Least Square (GLS). UIN Maulana

Malik Ibrahim.

Sadono, S. (2000). Pengantar Teori Makroekonomi. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada.

Seguino, S. (2008). Micro-Macro Linkage Between Gender, Developmenet, and

Growth: Implication for the Carribean Region. Journal of Eastern

Carribean Studies Vol. 33.

Siregar, S. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT. Fajar Interpratama

Mandiri.

Page 92: KETIMPANGAN GENDER DAN PENGARUHNYA ......ketenagakerjaan di Indonesia periode 2011-2017. Lebih spesifiknya, penelitian ini menganalisa pengaruh dari ketimpangan gender dilihat dari

91

Statistik, B. P. (n.d.).

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV. Alfabeta.

Sukirno, S. (2008). Mikroekonomi: Teori Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada.

Suliyanto. (2011). Ekonometrika Terapan: Teori dan Aplikasi dengan SPSS.

Yogyakarta: ANDI.

Suryadi, A. (2001). Analisis Gender dalam Pembangunan Pendidikan. Jakarta:

Bappenas & WSPII-CIDA.

Suryadi, A., & Ecep, I. (2004). Kesetaraan Gender dalam Bidang Pendidikan.

Bandung: PT. Ganesindo.

Todaro, M. P., & Smith, S. C. (2006). Pembangunan Ekonomi. Jakarta: Erlangga,

Edisi Kesembilan.

Widarjono, A. (2013). Ekonometrika: Pengantar dan Aplikasinya. Yogyakarta:

UPP STIM YKPN.

Page 93: KETIMPANGAN GENDER DAN PENGARUHNYA ......ketenagakerjaan di Indonesia periode 2011-2017. Lebih spesifiknya, penelitian ini menganalisa pengaruh dari ketimpangan gender dilihat dari

92

LAMPIRAN

Lampiran 1. Uji Normalitas

- Laki-laki

0

4

8

12

16

20

-0.8 -0.6 -0.4 -0.2 0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0

Series: Standardized Residuals

Sample 2011 2017

Observations 224

Mean 1.48e-15

Median -0.037084

Maximum 1.020657

Minimum -0.946550

Std. Dev. 0.408551

Skewness 0.277434

Kurtosis 2.770396

Jarque-Bera 3.365562

Probability 0.185856

- Perempuan

0

5

10

15

20

25

30

-1.0 -0.8 -0.6 -0.4 -0.2 0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0 1.2

Series: Standardized Residuals

Sample 2011 2017

Observations 224

Mean 1.62e-15

Median -0.052092

Maximum 1.153624

Minimum -0.929510

Std. Dev. 0.494779

Skewness 0.592101

Kurtosis 2.759497

Jarque-Bera 13.62831

Probability 0.001098

Page 94: KETIMPANGAN GENDER DAN PENGARUHNYA ......ketenagakerjaan di Indonesia periode 2011-2017. Lebih spesifiknya, penelitian ini menganalisa pengaruh dari ketimpangan gender dilihat dari

93

Lampiran 2. Uji Multikolinearitas

- Laki-laki

AHH_L MYS_L TPAK_L AHH_L 1.000000 0.387409 -0.018771

MYS_L 0.387409 1.000000 -0.221953

TPAK_L -0.018771 -0.221953 1.000000

- Perempuan

AHH_P MYS_P TPAK_P AHH_P 1.000000 0.394771 -0.194356

MYS_P 0.394771 1.000000 -0.410124

TPAK_P -0.194356 -0.410124 1.000000

Lampiran 3. Uji heteroskedastisitas

- Laki-laki

-1.2

-0.8

-0.4

0.0

0.4

0.8

1.2

sum

ut

- 11

sum

ut

- 17

sum

bar

- 16

riau -

15

jam

bi -

14

sum

sel -

13

bengkulu

- 1

2la

mpung -

11

lam

pung -

17

babel -

16

kepri -

15

jakart

a -

14

jabar

- 13

jate

ng -

12

diy

- 1

1diy

- 1

7ja

tim

- 1

6bante

n -

15

bali -

14

ntb

- 1

3ntt

- 1

2kalb

ar

- 11

kalb

ar

- 17

kalteng -

16

kals

el -

15

kaltim

- 1

4sulu

t -

13

sulteng -

12

suls

el -

11

suls

el -

17

sultengg -

16

go

ron

talo

- 1

5sulb

ar

- 14

malu

ku -

13

malu

t -

12

papbar

- 11

papbar

- 17

papua -

16

LNPDRB_K Residuals

- Perempuan

Page 95: KETIMPANGAN GENDER DAN PENGARUHNYA ......ketenagakerjaan di Indonesia periode 2011-2017. Lebih spesifiknya, penelitian ini menganalisa pengaruh dari ketimpangan gender dilihat dari

94

-1.2

-0.8

-0.4

0.0

0.4

0.8

1.2

sum

ut

- 11

sum

ut

- 17

sum

bar

- 16

riau -

15

jam

bi -

14

sum

sel -

13

bengkulu

- 1

2la

mpung -

11

lam

pung -

17

babel -

16

kepri -

15

jakart

a -

14

jabar

- 13

jate

ng -

12

diy

- 1

1diy

- 1

7ja

tim

- 1

6bante

n -

15

bali -

14

ntb

- 1

3ntt

- 1

2kalb

ar

- 11

kalb

ar

- 17

kalteng -

16

kals

el -

15

kaltim

- 1

4sulu

t -

13

sulteng -

12

suls

el -

11

suls

el -

17

sultengg -

16

go

ron

talo

- 1

5sulb

ar

- 14

malu

ku -

13

malu

t -

12

papbar

- 11

papbar

- 17

papua -

16

LNPDRB_K Residuals

Lampiran 4. Uji OLS

- Laki-laki

-

Dependent Variable: LNPDRB_K?

Method: Pooled Least Squares

Date: 04/01/19 Time: 02:16

Sample: 1 7

Included observations: 7

Cross-sections included: 32

Total pool (balanced) observations: 224 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. AHH_L? 0.033037 0.009681 3.412452 0.0008

MYS_L? 0.368347 0.031304 11.76668 0.0000

TPAK_L? 0.062074 0.006596 9.410378 0.0000 R-squared 0.515654 Mean dependent var 10.49872

Adjusted R-squared 0.511271 S.D. dependent var 0.589732

S.E. of regression 0.412277 Akaike info criterion 1.079059

Sum squared resid 37.56387 Schwarz criterion 1.124751

Log likelihood -117.8546 Hannan-Quinn criter. 1.097503

Durbin-Watson stat 0.133407

Page 96: KETIMPANGAN GENDER DAN PENGARUHNYA ......ketenagakerjaan di Indonesia periode 2011-2017. Lebih spesifiknya, penelitian ini menganalisa pengaruh dari ketimpangan gender dilihat dari

95

- Perempuan -

Dependent Variable: LNPDRB_K?

Method: Pooled Least Squares

Date: 04/01/19 Time: 02:18

Sample: 1 7

Included observations: 7

Cross-sections included: 32

Total pool (balanced) observations: 224 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. AHH_P? 0.118415 0.006337 18.68510 0.0000

MYS_P? 0.217870 0.038690 5.631221 0.0000

TPAK_P? 0.009048 0.004817 1.878372 0.0616 R-squared 0.211787 Mean dependent var 10.49872

Adjusted R-squared 0.204654 S.D. dependent var 0.589732

S.E. of regression 0.525936 Akaike info criterion 1.566028

Sum squared resid 61.13054 Schwarz criterion 1.611720

Log likelihood -172.3952 Hannan-Quinn criter. 1.584472

Durbin-Watson stat 0.022172

Lampiran 5. Uji PEGLS

- Laki-laki -

Dependent Variable: LNPDRB_K?

Method: Pooled EGLS (Cross-section weights)

Date: 03/08/19 Time: 13:44

Sample: 1 7

Included observations: 7

Cross-sections included: 32

Total pool (balanced) observations: 224

Linear estimation after one-step weighting matrix Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -13.38839 1.117180 -11.98410 0.0000

AHH_L? 0.308828 0.018484 16.70816 0.0000

MYS_L? 0.430205 0.029854 14.41026 0.0000

TPAK_L? -0.005579 0.002093 -2.664952 0.0084

Fixed Effects (Cross)

_BABEL--C 0.114840

_BALI--C -0.925601

_BANTEN--C -0.217678

_BENGKULU--C -0.265093

_DIY--C -2.571562

_GORONTALO--C 0.813253

_JABAR--C -1.097396

_JAKARTA--C -0.630688

_JAMBI--C -0.240649

_JATENG--C -1.313036

_JATIM--C -0.032803

Page 97: KETIMPANGAN GENDER DAN PENGARUHNYA ......ketenagakerjaan di Indonesia periode 2011-2017. Lebih spesifiknya, penelitian ini menganalisa pengaruh dari ketimpangan gender dilihat dari

96

_KALBAR--C 0.006442

_KALSEL--C 0.477416

_KALTENG--C -0.024219

_KALTIM--C -0.446698

_KEPRI--C 0.292235

_LAMPUNG--C -0.161407

_MALUKU--C 0.133260

_MALUT--C -0.181621

_NTB--C 1.038036

_NTT--C 0.514069

_PAPBAR--C 1.286513

_PAPUA--C 2.224861

_RIAU--C 0.339478

_SULBAR--C 1.645683

_SULSEL--C -0.016604

_SULTENG--C 0.604650

_SULTENGG--C -0.648407

_SULUT--C -0.854462

_SUMBAR--C -0.032676

_SUMSEL--C 0.232946

_SUMUT--C -0.063082 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) Weighted Statistics R-squared 0.994613 Mean dependent var 15.64328

Adjusted R-squared 0.993643 S.D. dependent var 8.082439

S.E. of regression 0.066943 Sum squared resid 0.846976

F-statistic 1026.270 Durbin-Watson stat 1.206947

Prob(F-statistic) 0.000000 Unweighted Statistics R-squared 0.989002 Mean dependent var 10.49872

Sum squared resid 0.852963 Durbin-Watson stat 1.233791

- Perempuan -

Dependent Variable: LNPDRB_K?

Method: Pooled EGLS (Cross-section weights)

Date: 04/01/19 Time: 02:21

Sample: 1 7

Included observations: 7

Cross-sections included: 32

Total pool (balanced) observations: 224

Linear estimation after one-step weighting matrix Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -6.313379 1.150106 -5.489388 0.0000

AHH_P? 0.190769 0.017669 10.79685 0.0000

Page 98: KETIMPANGAN GENDER DAN PENGARUHNYA ......ketenagakerjaan di Indonesia periode 2011-2017. Lebih spesifiknya, penelitian ini menganalisa pengaruh dari ketimpangan gender dilihat dari

97

MYS_P? 0.437589 0.017826 24.54775 0.0000

TPAK_P? 0.000218 0.001021 0.213765 0.8310

Fixed Effects (Cross)

_BABEL--C 0.171505

_BALI--C -0.313698

_BANTEN--C -0.109091

_BENGKULU--C -0.415073

_DIY--C -1.746609

_GORONTALO--C -0.028280

_JABAR--C -0.697993

_JAKARTA--C -0.227377

_JAMBI--C 0.172452

_JATENG--C -0.713486

_JATIM--C 0.246628

_KALBAR--C 0.156463

_KALSEL--C 0.291757

_KALTENG--C -0.052742

_KALTIM--C 0.096667

_KEPRI--C 0.082826

_LAMPUNG--C -0.203371

_MALUKU--C -0.511768

_MALUT--C -0.362867

_NTB--C 0.810448

_NTT--C 0.023033

_PAPBAR--C 1.732931

_PAPUA--C 2.110375

_RIAU--C 0.407543

_SULBAR--C 0.928101

_SULSEL--C -0.054376

_SULTENG--C 0.177946

_SULTENGG--C -0.458049

_SULUT--C -1.034397

_SUMBAR--C -0.362387

_SUMSEL--C 0.143854

_SUMUT--C -0.260967 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) Weighted Statistics R-squared 0.995497 Mean dependent var 17.58605

Adjusted R-squared 0.994687 S.D. dependent var 11.43928

S.E. of regression 0.067005 Sum squared resid 0.848546

F-statistic 1228.947 Durbin-Watson stat 1.113336

Prob(F-statistic) 0.000000 Unweighted Statistics R-squared 0.988855 Mean dependent var 10.49872

Sum squared resid 0.864380 Durbin-Watson stat 0.932319

Page 99: KETIMPANGAN GENDER DAN PENGARUHNYA ......ketenagakerjaan di Indonesia periode 2011-2017. Lebih spesifiknya, penelitian ini menganalisa pengaruh dari ketimpangan gender dilihat dari

98

Lampiran 6. Data

- Data sebelum di transformasi

Provinsi Tahun AHH_L AHH_P RLS_L RLS_P TPAK_L TPAK_P PDRB_K

Sumut 2011 65,76 69,61 9,08 8,06 83,69 60,85 28518,19

Sumut 2012 65,93 69,78 9,16 8,3 87,21 52,17 31109,35

Sumut 2013 66,06 69,91 9,18 8,41 85,71 56,1 34544,18

Sumut 2014 66,16 70,01 9,33 8,55 83,23 51,35 37913,9

Sumut 2015 66,41 70,26 9,42 8,66 83,38 52,58 41019,54

Sumut 2016 66,48 70,29 9,48 8,78 79,44 52,88 44557,76

Sumut 2017 66,49 70,29 9,55 8,96 82,56 55,55 47963,99

sumbar 2011 65,9 69,78 8,42 8 83,56 49,69 24056,68

sumbar 2012 66,11 69,99 8,47 8,09 81,22 48,58 26286,16

sumbar 2013 66,31 70,2 8,53 8,09 79,91 47,51 28994,48

sumbar 2014 66,41 70,31 8,58 8,1 80,25 50,65 32141,09

sumbar 2015 66,75 70,65 8,63 8,32 79,63 49,97 34630,86

sumbar 2016 66,9 70,65 8,72 8,49 81,1 53,48 37349,92

sumbar 2017 66,94 70,7 8,86 8,6 80,05 52,93 40324,28

riau 2011 68,43 72,3 8,54 7,76 85,57 45,97 84811,19

riau 2012 68,61 72,46 8,63 7,78 84,05 40,41 94996,15

riau 2013 68,79 72,64 8,73 8 83,27 42,73 100691,4

riau 2014 68,88 72,73 8,79 8,14 83,23 42,21 109784,6

riau 2015 69,05 72,9 8,8 8,17 83,2 42,08 102887,8

riau 2016 69,1 72,9 8,81 8,36 84,65 46,8 104952,1

riau 2017 69,12 72,92 9,02 8,49 83,45 43,43 105991

jambi 2011 68,14 72,03 8,05 6,89 87,19 47,33 32682,04

jambi 2012 68,3 70,66 8,24 7,12 84,59 44,72 35657,57

jambi 2013 68,46 70,83 8,28 7,3 82,92 41,55 39553,64

jambi 2014 68,54 70,91 8,44 7,37 83,85 46,46 43300,3

jambi 2015 68,67 71,13 8,46 7,44 84,65 46,77 45580,04

jambi 2016 68,69 71,16 8,5 7,63 85,65 48,6 49626,44

jambi 2017 68,75 71,17 8,59 7,7 84 50,28 54366,37

sumsel 2011 66,62 70,49 7,87 6,85 86,14 55,74 29830,37

sumsel 2012 66,78 70,66 7,92 7,07 86,08 52,57 32830,49

sumsel 2013 66,95 70,83 7,95 7,1 82,36 50,2 35810,16

sumsel 2014 67,03 70,91 8,08 7,23 84,37 52,91 38584,88

sumsel 2015 67,25 71,13 8,17 7,37 83,89 52,76 41201,28

sumsel 2016 67,28 71,16 8,18 7,48 85,13 57,67 43444,6

sumsel 2017 67,29 71,17 8,3 7,67 84,94 53,63 46420,64

bengkulu 2011 66,08 69,98 8,34 7,32 86,38 60,77 18368,8

bengkulu 2012 66,26 70,16 8,48 7,54 84,25 55,31 20298,91

Page 100: KETIMPANGAN GENDER DAN PENGARUHNYA ......ketenagakerjaan di Indonesia periode 2011-2017. Lebih spesifiknya, penelitian ini menganalisa pengaruh dari ketimpangan gender dilihat dari

99

Provinsi Tahun AHH_L AHH_P RLS_L RLS_P TPAK_L TPAK_P PDRB_K

bengkulu 2013 66,43 70,32 8,58 7,57 82,28 51,75 22358,05

bengkulu 2014 66,47 70,35 8,67 7,88 82,59 53,46 24604,4

bengkulu 2015 66,6 70,48 8,7 7,89 85,02 55,78 26845,61

bengkulu 2016 66,62 70,49 8,72 8,01 85,02 59,91 29081,41

bengkulu 2017 66,64 70,51 8,76 8,16 84,15 53,91 31368,79

lampung 2011 67,23 71,1 7,6 6,85 86,86 47,97 21981,47

lampung 2012 67,45 71,31 7,63 6,86 84,41 47,02 23910,84

lampung 2013 67,66 71,53 7,74 6,88 83,66 44,58 25768,94

lampung 2014 67,76 71,64 7,87 7,06 85,37 47,62 28755,17

lampung 2015 68 71,88 7,92 7,19 85,56 44,57 31153,72

lampung 2016 68,03 71,9 7,93 7,33 86,18 52,17 34142,16

lampung 2017 68,04 71,91 8,08 7,49 86,28 48,43 37209,5

babel 2011 67,42 71,3 7,69 6,64 86,12 49,13 32465,38

babel 2012 67,6 71,45 7,88 6,75 86,77 42,63 35288,32

babel 2013 67,77 71,61 7,95 6,92 85,82 42,96 38314,56

babel 2014 67,85 71,69 7,98 6,94 85,09 43,97 41948,37

babel 2015 68,01 71,85 7,99 7,14 84,62 47,1 44425,08

babel 2016 68,05 71,88 8 7,31 83,49 52,98 46436,17

babel 2017 68,08 71,89 8,1 7,48 83,85 47,93 48902,75

kepri 2011 66,76 70,59 9,76 9,13 86,29 47,69 72571,75

kepri 2012 66,98 70,81 9,77 9,23 86,23 45,24 80240,25

kepri 2013 67,18 71,02 9,78 9,34 85,55 44,6 87710,29

kepri 2014 67,28 71,12 9,78 9,34 86,18 44,83 94335,33

kepri 2015 67,54 71,38 9,86 9,36 86,63 42,58 101148,5

kepri 2016 67,59 71,39 9,87 9,46 84,63 46,45 106781,4

kepri 2017 67,6 71,4 10 9,57 82,21 49,96 110310,6

jakarta 2011 70,02 73,8 10,95 9,87 84,56 53,87 125533,8

jakarta 2012 70,19 73,96 10,96 9,88 83,07 59,82 138858,3

jakarta 2013 70,36 74,12 10,97 9,9 84,13 51,72 155153,9

jakarta 2014 70,44 74,2 10,99 10,09 83,94 49,26 174914,4

jakarta 2015 70,6 74,36 11,21 10,2 82,58 50,22 195431,7

jakarta 2016 70,72 74,41 11,34 10,42 83,31 50,58 211783,6

jakarta 2017 70,78 74,41 11,43 10,61 78,48 45,56 232342,3

jabar 2011 69,68 73,53 8,02 6,88 82,51 41,47 23251,17

jabar 2012 69,95 73,79 8,06 6,97 83,5 43,51 25272,29

jabar 2013 70,22 74,05 8,09 7,06 83,68 41,78 27767,25

jabar 2014 70,35 74,18 8,21 7,2 82,82 42,3 30107,21

jabar 2015 70,54 74,36 8,36 7,35 81,51 38,74 32648,02

jabar 2016 70,57 74,39 8,37 7,52 80,62 40,3 34883,48

jabar 2017 70,58 74,42 8,59 7,69 82,4 43,89 37180,96

Page 101: KETIMPANGAN GENDER DAN PENGARUHNYA ......ketenagakerjaan di Indonesia periode 2011-2017. Lebih spesifiknya, penelitian ini menganalisa pengaruh dari ketimpangan gender dilihat dari

100

Provinsi Tahun AHH_L AHH_P RLS_L RLS_P TPAK_L TPAK_P PDRB_K

jateng 2011 70,99 74,92 7,36 6,15 83,18 58,81 21162,83

jateng 2012 71,18 75,1 7,39 6,18 86,03 57,35 22865,43

jateng 2013 71,37 75,28 7,4 6,23 84,21 52,72 24952,13

jateng 2014 71,97 75,87 7,47 6,4 82,93 56,93 27517,84

jateng 2015 72,05 75,95 7,59 6,5 82,38 53,89 29933,75

jateng 2016 72,1 75,99 7,68 6,65 80,87 53,94 32132,57

jateng 2017 72,16 76,02 7,79 6,78 82,46 56,26 34650,4

diy 2011 72,47 76,14 9,31 7,8 78,35 59,61 20333,34

diy 2012 72,57 76,24 9,33 7,92 80,34 61,78 21744,58

diy 2013 72,67 76,32 9,36 8,14 77,53 60,64 23623,92

diy 2014 72,72 76,36 9,42 8,29 80,93 61,6 25526,4

diy 2015 72,9 76,54 9,64 8,4 79,95 57,3 27571,53

diy 2016 72,92 76,54 9,67 8,6 82,24 62,1 29565,19

diy 2017 72,95 76,57 9,74 8,73 80,72 62,69 31676,67

jatim 2011 68,13 72,01 7,49 6,13 84,7 55,01 29613,05

jatim 2012 68,25 72,13 7,54 6,2 84,77 55,2 32770,38

jatim 2013 68,45 72,33 7,54 6,31 85,02 55,56 36037,18

jatim 2014 68,56 72,44 7,69 6,45 83,81 53,17 39832,68

jatim 2015 68,79 72,67 7,75 6,57 83,99 52,43 43541,4

jatim 2016 68,8 72,68 7,81 6,69 80,89 52,06 47539,1

jatim 2017 68,82 72,7 7,93 6,78 83,85 54,37 51388,32

banten 2011 66,78 70,66 8,65 7,22 86 48,83 27977,01

banten 2012 66,97 70,84 8,7 7,5 84,76 44,51 30202,44

banten 2013 67,15 71,02 8,75 7,56 83,03 43,26 32991,61

banten 2014 67,24 71,11 8,76 7,6 83,3 43,65 36629,18

banten 2015 67,54 71,41 8,86 7,66 82,06 41,67 40091,23

banten 2016 67,54 71,44 8,9 7,82 81,39 45,29 42470,3

banten 2017 67,57 71,47 9,07 7,98 81,15 42,8 45342,38

bali 2011 68,89 72,76 8,72 6,84 84,2 68,71 26433,49

bali 2012 69,06 72,91 8,99 7,12 84,07 69,89 29443,59

bali 2013 69,24 73,07 9 7,17 83,88 66,83 33135,15

bali 2014 69,33 73,15 9,02 7,22 82,55 67,26 38099,86

bali 2015 69,49 73,31 9,18 7,33 83,77 67,24 42480,08

bali 2016 69,55 73,32 9,2 7,53 83,9 70,56 46336,85

bali 2017 69,58 73,35 9,35 7,75 82,76 67,7 50714,59

ntb 2011 62,27 66,09 6,91 5,32 82,88 51,09 14879,83

ntb 2012 62,56 66,4 7,15 5,61 80,86 52,72 14853,74

ntb 2013 62,88 66,7 7,29 5,63 80,57 51,88 15627,57

ntb 2014 63,04 66,85 7,43 6,01 80,87 53,81 17097,66

ntb 2015 63,52 67,33 7,51 6,02 81,59 52,98 21851,53

Page 102: KETIMPANGAN GENDER DAN PENGARUHNYA ......ketenagakerjaan di Indonesia periode 2011-2017. Lebih spesifiknya, penelitian ini menganalisa pengaruh dari ketimpangan gender dilihat dari

101

Provinsi Tahun AHH_L AHH_P RLS_L RLS_P TPAK_L TPAK_P PDRB_K

ntb 2016 63,55 67,39 7,54 6,13 82,18 61,99 23799,96

ntb 2017 63,57 67,42 7,63 6,27 82,11 56,18 25007,56

ntt 2011 63,59 67,41 6,88 6,21 82,79 61,25 10194,01

ntt 2012 63,77 67,6 6,95 6,32 82 59,78 11268,68

ntt 2013 63,95 67,77 7,01 6,36 80,72 57,35 12379,02

ntt 2014 64,04 67,85 7,16 6,56 80 58,33 13599,73

ntt 2015 64,09 67,91 7,27 6,61 80,58 58,43 14867,16

ntt 2016 64,17 67,92 7,32 6,75 79,68 59,15 16132,91

ntt 2017 64,2 67,96 7,46 6,87 80 58,65 17241,26

kalbar 2011 67,35 71,28 6,96 5,66 86,29 61,04 21548,09

kalbar 2012 67,56 71,47 7,25 5,97 85,69 52,27 23427,05

kalbar 2013 67,76 71,66 7,3 6,01 83,73 55,19 25561,5

kalbar 2014 67,86 71,75 7,35 6,29 83,71 55,65 28062,48

kalbar 2015 67,97 71,87 7,42 6,43 83,92 54,93 30619,33

kalbar 2016 67,99 71,89 7,49 6,44 84,19 53,93 33194,39

kalbar 2017 68 71,9 7,59 6,49 83,38 53,38 35979,45

kalteng 2011 67,25 71,06 8,03 7,12 88,05 56,16 28952,94

kalteng 2012 67,35 71,16 8,11 7,24 86,85 51,2 31515,97

kalteng 2013 67,41 71,23 8,19 7,36 85,67 48,94 34367,34

kalteng 2014 67,52 71,34 8,21 7,4 85,3 49,97 36842,26

kalteng 2015 67,67 71,49 8,43 7,59 86,9 53,55 40105,06

kalteng 2016 67,68 71,49 8,49 7,73 87,2 53,61 43972,96

kalteng 2017 67,69 71,5 8,62 7,91 84,37 49,19 48431,02

kalsel 2011 64,99 68,86 7,91 6,84 87,94 58,53 26594,38

kalsel 2012 65,23 69,09 8,02 6,95 87,31 56,39 28197,08

kalsel 2013 65,46 69,33 8,09 7,09 85,29 52,72 30058,02

kalsel 2014 65,57 69,45 8,1 7,1 85,41 53,25 32599,83

kalsel 2015 65,9 69,78 8,29 7,23 85,29 53,87 34351,69

kalsel 2016 65,92 69,84 8,38 7,4 85,32 57,54 36069,62

kalsel 2017 65,98 69,95 8,45 7,52 88,42 54,99 38738,31

kaltim 2011 71,25 75,05 9,3 8,21 89,93 44,22 140229,6

kaltim 2012 71,46 75,27 9,5 8,31 88,36 42,01 145998,5

kaltim 2013 71,68 75,46 9,52 8,42 84,81 39,95 158472,7

kaltim 2014 71,79 75,56 9,53 8,48 83,42 42,26 157400

kaltim 2015 71,82 75,59 9,57 8,68 83,64 38,56 147405,4

kaltim 2016 71,85 75,59 9,61 8,82 85,72 47,69 145401,8

kaltim 2017 71,87 75,61 9,75 8,93 82,85 42,33 165714,2

sulut 2011 68,65 72,55 8,76 8,61 83,96 26,06 24867,95

sulut 2012 68,8 72,7 8,78 8,63 81,87 41,32 27373,41

sulut 2013 68,95 72,85 8,84 8,67 81,34 37,45 30121,09

Page 103: KETIMPANGAN GENDER DAN PENGARUHNYA ......ketenagakerjaan di Indonesia periode 2011-2017. Lebih spesifiknya, penelitian ini menganalisa pengaruh dari ketimpangan gender dilihat dari

102

Provinsi Tahun AHH_L AHH_P RLS_L RLS_P TPAK_L TPAK_P PDRB_K

sulut 2014 69,03 72,92 8,89 8,83 79,76 39,47 33800,17

sulut 2015 69,08 72,98 8,9 8,86 81,54 40,26 37786,58

sulut 2016 69,09 72,99 8,93 9 81,7 47,87 41258,04

sulut 2017 69,11 73,01 9,1 9,19 79,28 41,7 44763,6

sulteng 2011 64,48 68,39 7,99 7,38 88,26 57,26 22547,48

sulteng 2012 64,8 68,7 8,03 7,42 85,46 46,39 25421,64

sulteng 2013 65,11 69,02 8,13 7,51 85,12 45,83 28663,64

sulteng 2014 65,27 69,18 8,16 7,62 84,66 48,11 31874,69

sulteng 2015 65,34 69,26 8,27 7,66 85,38 48,89 37394,89

sulteng 2016 65,39 69,28 8,38 7,84 86,81 57,16 41141,6

sulteng 2017 65,4 69,29 8,56 8 84,1 49,49 45255,8

sulsel 2011 67,2 71,12 7,76 6,95 84,86 45,6 24311,67

sulsel 2012 67,4 71,31 7,8 6,99 81,76 45,56 27670,91

sulsel 2013 67,59 71,5 7,83 7,08 80,47 42,27 31027,93

sulsel 2014 67,69 71,59 7,86 7,15 80,23 45,33 35344,88

sulsel 2015 67,89 71,8 7,97 7,34 79,01 44,31 39950,48

sulsel 2016 67,94 71,84 8,08 7,46 79,69 47,47 44110,59

sulsel 2017 67,96 71,86 8,31 7,63 79,66 43,76 48206,84

sultengg 2011 67,93 71,87 8,36 7,01 87,72 55,4 24302,1

sultengg 2012 68,14 72,08 8,42 7,22 83,28 51,7 27582,58

sultengg 2013 68,35 72,3 8,49 7,38 81,85 50,03 29641,12

sultengg 2014 68,45 72,41 8,78 7,69 82,16 51,76 32115,83

sultengg 2015 68,5 72,46 8,79 7,7 82,92 53,93 35092,25

sultengg 2016 68,54 72,47 8,83 7,86 85,62 61,42 28028,88

sultengg 2017 68,57 72,47 8,98 7,95 82,58 54,93 41294,83

gorontalo 2011 64,68 68,59 6,65 7,12 83,22 45,28 16381,67

gorontalo 2012 64,84 68,77 6,66 7,15 82,63 43,75 18207,86

gorontalo 2013 65 68,94 6,67 7,19 81,96 42,26 20154,35

gorontalo 2014 65,08 69,03 6,7 7,22 81,25 44,66 22582,5

gorontalo 2015 65,2 69,14 6,76 7,34 81,73 45,8 25143,39

gorontalo 2016 65,22 69,16 7,82 7,41 82,91 53,12 27548,73

gorontalo 2017 65,22 69,2 6,98 7,56 83,07 46,71 29573,58

sulbar 2011 60,92 64,72 7,11 6,2 86,24 58,6 17001,85

sulbar 2012 61,18 65 7,21 6,32 87,5 56,29 18688,25

sulbar 2013 61,46 65,28 7,31 6,44 83,44 50,56 20457,33

sulbar 2014 62,18 66 7,32 6,45 85,15 57,18 23415,05

sulbar 2015 62,36 66,18 7,33 6,71 85,94 54,8 25728,07

sulbar 2016 62,49 66,2 7,4 6,91 88,66 55,34 27523,24

sulbar 2017 62,52 66,23 7,55 7,08 84,23 49,86 29766,44

maluku 2011 62,74 66,58 8,99 8,41 82,53 56,46 13604,41

Page 104: KETIMPANGAN GENDER DAN PENGARUHNYA ......ketenagakerjaan di Indonesia periode 2011-2017. Lebih spesifiknya, penelitian ini menganalisa pengaruh dari ketimpangan gender dilihat dari

103

Provinsi Tahun AHH_L AHH_P RLS_L RLS_P TPAK_L TPAK_P PDRB_K

maluku 2012 62,9 66,74 9,03 8,47 78,98 48,48 15418,36

maluku 2013 63,04 66,9 9,11 8,52 77,78 46,89 17092,99

maluku 2014 63,11 66,98 9,42 8,9 76,19 45,6 19099,98

maluku 2015 63,41 67,28 9,42 8,91 78,16 50,77 20365,6

maluku 2016 63,44 67,34 9,47 9,08 77,04 51,97 21598,97

maluku 2017 63,49 67,39 9,63 9,17 75,19 45,16 22857,7

malut 2011 64,97 68,88 8,54 7,23 83,28 50,98 16002,57

malut 2012 65,12 69,08 8,57 7,5 82,67 49,35 17726,06

malut 2013 65,31 69,28 8,8 7,73 82,29 45,72 19230,01

malut 2014 65,41 69,38 8,9 7,76 80,63 46,42 21114,23

malut 2015 65,5 69,48 8,91 7,8 83,58 48,56 22917,73

malut 2016 65,53 69,5 8,99 8,06 82,8 48,88 24586,37

malut 2017 65,56 69,53 9,05 8,17 80,25 46,36 26686,06

papbar 2011 62,88 66,72 9,35 6,31 83,8 55,8 56305,11

papbar 2012 63 66,86 9,45 6,39 79,57 52,86 58762,56

papbar 2013 63,17 67,02 9,56 6,54 80,14 50,67 63984,19

papbar 2014 63,26 67,1 9,7 6,67 81,47 53,18 68463,58

papbar 2015 63,31 67,15 9,79 6,71 81,25 54,31 72159,85

papbar 2016 63,32 67,16 9,91 6,8 85,49 52,4 74584,63

papbar 2017 63,34 67,19 9,89 6,9 78,69 54,66 78426,5

papua 2011 62,66 66,34 6,46 4,62 87,44 68,36 37111,15

papua 2012 62,81 66,48 6,47 4,74 88,31 68,36 37935,01

papua 2013 62,97 66,64 6,49 4,79 86,61 68,34 40513,65

papua 2014 63,05 66,72 6,62 4,83 85,83 70,49 43134,25

papua 2015 63,3 66,97 6,85 5,02 87,66 70,33 47726,07

papua 2016 63,44 66,99 6,9 5,32 85,85 66,25 54732,74

papua 2017 63,45 67 7,02 5,44 85,28 67,45 58684,09

- Data sesudah di transformasi

Provinsi Tahun LNPDRB_K

sumut 2011 10,2583

sumut 2012 10,34526

sumut 2013 10,44999

sumut 2014 10,54307

sumut 2015 10,6218

sumut 2016 10,70454

sumut 2017 10,77821

sumbar 2011 10,08817

sumbar 2012 10,1768

Page 105: KETIMPANGAN GENDER DAN PENGARUHNYA ......ketenagakerjaan di Indonesia periode 2011-2017. Lebih spesifiknya, penelitian ini menganalisa pengaruh dari ketimpangan gender dilihat dari

104

Provinsi Tahun LNPDRB_K

sumbar 2013 10,27486

sumbar 2014 10,37789

sumbar 2015 10,4525

sumbar 2016 10,52809

sumbar 2017 10,60471

riau 2011 11,34818

riau 2012 11,46159

riau 2013 11,51982

riau 2014 11,60628

riau 2015 11,54139

riau 2016 11,56126

riau 2017 11,57111

jambi 2011 10,39458

jambi 2012 10,48172

jambi 2013 10,58541

jambi 2014 10,67591

jambi 2015 10,72723

jambi 2016 10,81228

jambi 2017 10,9035

sumsel 2011 10,30328

sumsel 2012 10,39911

sumsel 2013 10,48599

sumsel 2014 10,56062

sumsel 2015 10,62622

sumsel 2016 10,67924

sumsel 2017 10,7455

bengkulu 2011 9,818409

bengkulu 2012 9,918322

bengkulu 2013 10,01494

bengkulu 2014 10,11068

bengkulu 2015 10,19786

bengkulu 2016 10,27785

bengkulu 2017 10,35357

lampung 2011 9,997955

lampung 2012 10,08209

lampung 2013 10,15693

lampung 2014 10,26657

lampung 2015 10,34669

lampung 2016 10,43829

lampung 2017 10,52432

Page 106: KETIMPANGAN GENDER DAN PENGARUHNYA ......ketenagakerjaan di Indonesia periode 2011-2017. Lebih spesifiknya, penelitian ini menganalisa pengaruh dari ketimpangan gender dilihat dari

105

Provinsi Tahun LNPDRB_K

babel 2011 10,38793

babel 2012 10,47131

babel 2013 10,55359

babel 2014 10,64419

babel 2015 10,70156

babel 2016 10,74583

babel 2017 10,79759

kepri 2011 11,19233

kepri 2012 11,29278

kepri 2013 11,38179

kepri 2014 11,45461

kepri 2015 11,52435

kepri 2016 11,57854

kepri 2017 11,61105

jakarta 2011 11,74033

jakarta 2012 11,84121

jakarta 2013 11,95217

jakarta 2014 12,07205

jakarta 2015 12,18297

jakarta 2016 12,26332

jakarta 2017 12,35597

jabar 2011 10,05411

jabar 2012 10,13746

jabar 2013 10,23161

jabar 2014 10,31252

jabar 2015 10,39354

jabar 2016 10,45977

jabar 2017 10,52355

jateng 2011 9,960002

jateng 2012 10,03738

jateng 2013 10,12471

jateng 2014 10,22259

jateng 2015 10,30674

jateng 2016 10,37763

jateng 2017 10,45306

diy 2011 9,920017

diy 2012 9,98712

diy 2013 10,07002

diy 2014 10,14747

diy 2015 10,22454

Page 107: KETIMPANGAN GENDER DAN PENGARUHNYA ......ketenagakerjaan di Indonesia periode 2011-2017. Lebih spesifiknya, penelitian ini menganalisa pengaruh dari ketimpangan gender dilihat dari

106

Provinsi Tahun LNPDRB_K

diy 2016 10,29435

diy 2017 10,36334

jatim 2011 10,29597

jatim 2012 10,39728

jatim 2013 10,49231

jatim 2014 10,59244

jatim 2015 10,68147

jatim 2016 10,76931

jatim 2017 10,84717

banten 2011 10,23914

banten 2012 10,31568

banten 2013 10,40401

banten 2014 10,5086

banten 2015 10,59891

banten 2016 10,65656

banten 2017 10,722

bali 2011 10,18239

bali 2012 10,29023

bali 2013 10,40835

bali 2014 10,54797

bali 2015 10,65679

bali 2016 10,74369

bali 2017 10,83397

ntb 2011 9,607762

ntb 2012 9,606007

ntb 2013 9,656792

ntb 2014 9,746697

ntb 2015 9,992026

ntb 2016 10,07744

ntb 2017 10,12693

ntt 2011 9,229556

ntt 2012 9,329782

ntt 2013 9,423758

ntt 2014 9,517805

ntt 2015 9,60691

ntt 2016 9,688617

ntt 2017 9,755061

kalbar 2011 9,978042

kalbar 2012 10,06165

kalbar 2013 10,14884

Page 108: KETIMPANGAN GENDER DAN PENGARUHNYA ......ketenagakerjaan di Indonesia periode 2011-2017. Lebih spesifiknya, penelitian ini menganalisa pengaruh dari ketimpangan gender dilihat dari

107

Provinsi Tahun LNPDRB_K

kalbar 2014 10,24219

kalbar 2015 10,32939

kalbar 2016 10,41014

kalbar 2017 10,4907

kalteng 2011 10,27343

kalteng 2012 10,35825

kalteng 2013 10,44486

kalteng 2014 10,5144

kalteng 2015 10,59926

kalteng 2016 10,69133

kalteng 2017 10,7879

kalsel 2011 10,18846

kalsel 2012 10,24697

kalsel 2013 10,31088

kalsel 2014 10,39206

kalsel 2015 10,44441

kalsel 2016 10,49321

kalsel 2017 10,56458

kaltim 2011 11,85104

kaltim 2012 11,89135

kaltim 2013 11,97334

kaltim 2014 11,96655

kaltim 2015 11,90094

kaltim 2016 11,88726

kaltim 2017 12,01802

sulut 2011 10,12134

sulut 2012 10,21733

sulut 2013 10,31298

sulut 2014 10,42822

sulut 2015 10,53971

sulut 2016 10,6276

sulut 2017 10,70915

sulteng 2011 10,02338

sulteng 2012 10,14336

sulteng 2013 10,26338

sulteng 2014 10,36957

sulteng 2015 10,52929

sulteng 2016 10,62478

sulteng 2017 10,72009

sulsel 2011 10,09871

Page 109: KETIMPANGAN GENDER DAN PENGARUHNYA ......ketenagakerjaan di Indonesia periode 2011-2017. Lebih spesifiknya, penelitian ini menganalisa pengaruh dari ketimpangan gender dilihat dari

108

Provinsi Tahun LNPDRB_K

sulsel 2012 10,22814

sulsel 2013 10,34264

sulsel 2014 10,47291

sulsel 2015 10,5954

sulsel 2016 10,69446

sulsel 2017 10,78326

sultengg 2011 10,09832

sultengg 2012 10,22494

sultengg 2013 10,29692

sultengg 2014 10,3771

sultengg 2015 10,46574

sultengg 2016 10,24099

sultengg 2017 10,62849

gorontalo 2011 9,703918

gorontalo 2012 9,809609

gorontalo 2013 9,911175

gorontalo 2014 10,02493

gorontalo 2015 10,13235

gorontalo 2016 10,22371

gorontalo 2017 10,29464

sulbar 2011 9,741077

sulbar 2012 9,83565

sulbar 2013 9,926097

sulbar 2014 10,06113

sulbar 2015 10,15534

sulbar 2016 10,22279

sulbar 2017 10,30114

maluku 2011 9,518149

maluku 2012 9,643314

maluku 2013 9,746424

maluku 2014 9,857443

maluku 2015 9,921602

maluku 2016 9,980401

maluku 2017 10,03704

malut 2011 9,680505

malut 2012 9,782791

malut 2013 9,864227

malut 2014 9,957702

malut 2015 10,03967

malut 2016 10,10995

Page 110: KETIMPANGAN GENDER DAN PENGARUHNYA ......ketenagakerjaan di Indonesia periode 2011-2017. Lebih spesifiknya, penelitian ini menganalisa pengaruh dari ketimpangan gender dilihat dari

109

Provinsi Tahun LNPDRB_K

malut 2017 10,1919

papbar 2011 10,93854

papbar 2012 10,98126

papbar 2013 11,06639

papbar 2014 11,13406

papbar 2015 11,18664

papbar 2016 11,21969

papbar 2017 11,26992

papua 2011 10,52167

papua 2012 10,54363

papua 2013 10,60939

papua 2014 10,67207

papua 2015 10,77323

papua 2016 10,91022

papua 2017 10,97992