keuangan negara

20
Keuangan Negara Nadya Shafirah Oleh :

Upload: nadyashafirah1

Post on 26-Jul-2015

45 views

Category:

Economy & Finance


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: Keuangan negara

Keuangan Negara

Nadya Shafirah

Oleh :

Page 2: Keuangan negara

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

(APBN)

Page 3: Keuangan negara

Pengertian APBN adalah suatu daftar sistematis yang

memuat tentang segala bentuk dan sumber peneriman negara serta pengeluaranya selama periode tertentu, biasanya satu tahun.

Menurut UU No. 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara merumuskan APBN merupakan rencana keuangan tahunan pemerintah yang disetujui DPR.

Page 4: Keuangan negara

Fungsi

Fungsi Otorisasi

APBN menjadi dasar untuk melaksanakan pendapatan dan belanja pada tahun yang bersangkutan.

Fungsi perencanaanAnggaran negara dapat menjadi pedoman bagi negara untuk merencanakan kegiatan pada tahun tersebut. Bila suatu pembelanjaan telah direncanakan sebelumnya, maka negara dapat membuat rencana-rencana untuk medukung pembelanjaan tersebut. Misalnya, telah direncanakan dan dianggarkan akan membangun proyek pembangunan jalan dengan nilai sekian miliar. Maka, pemerintah dapat mengambil tindakan untuk mempersiapkan proyek tersebut agar bisa berjalan dengan lancar.

Fungsi stabilisasiMemiliki makna

bahwa anggaran pemerintah menjadi alat untuk memelihara dan mengupayakan keseimbangan fundamental perekonomian.

Page 5: Keuangan negara

Fungsi pengawasanAnggaran negara harus menjadi pedoman untuk menilai apakah kegiatan penyelenggaraan pemerintah negara sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Dengan demikian akan mudah bagi rakyat untuk menilai apakah tindakan pemerintah menggunakan uang negara untuk keperluan tertentu itu dibenarkan atau tidak.

Fungsi alokasiMelalui APBN, anggaran yang diterima pemerintah dialokasikan untuk setiap sektor pembangunan dan perangkat kenegeraan. Misalnya, sektor pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan sebagainya.

Fungsi distribusiMelalui APBN, anggaran yang diterima pemerintah didistribusikan ke setiap wilayah daerah. Misalnya, untuk pembangunan infrastruktur tingkat pusat, tingkat provinsi, dan tingkat kabupaten/kota.

Page 6: Keuangan negara

Tujuan Sebagai acuan atau pedoman penerimaan

dan pengeluaran keuangan pemerintah dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan kenegaraan demi tercapainya tujuan pembangunan nasional.

Mendorong terwujudnya pertumbuhan dan stabilitas perekonomisn sera pemerataan pendapatan.

Page 7: Keuangan negara

APBNPendapatan

Penerimaan dalam negeriPenerimaan pajak

Penerimaan nonpajak

Hibah

PengeluaranAnggaran belanja pemerintah pusat

Pengeluaran rutin

Pengeluaran pembangunan

Anggaran belanja untuk daerah

Dana perimbangan

Dana otonomi khusus dan penyeimbang

Sumber-sumber penerimaan dan pengeluaran negara

Page 8: Keuangan negara

Mekanisme penyusunan APBN

Pemerintah (Presiden)

DPR

Ditolak

APBN tahun lalu

Diterima

APBN/UU

Dikembalikan untuk dilaksanakan

Pertimbangan DPD

RAPBN disidangkan

Nota Keuangan

RAPBN

Page 9: Keuangan negara

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

(APBD)

Page 10: Keuangan negara

Pengertian APBD adalah suatu daftar sistematis tentang pendapatan

dan pengeluaran pemerintah daerah, baik pemerintah provinsi maupun pemerintah kabupatenatau kota selama periode tertentu (biasanya satu tahun).

Menurut UU Nomor 33 Tahun 2004 adah rencana keuangan tahunan Pemerintah Daerah yang dibahas dan disetujui bersama oleh Pemerintah Daerah dan DPRD dan ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

Menurut UU Nomor 17 Tahun 2014 tentang Keuangan Negara bahwa APBD merupakan wujud keuangan daerah yang ditetapkan setiap tahun dengan peraturan daerah.

Page 11: Keuangan negara

Landasan hukumUU Nomor 22 Tahun 1999 sebagaimana sudah disempurnakan menjadi UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah yang menyatakan bahwa penyelenggaraan tugaspemerintah daerah dan PRD dibiayai dari dan atas beban APBD.

Page 12: Keuangan negara

Fungsi Alokasi Distribusi Stabilisasi

Page 13: Keuangan negara

TujuanSebagai pedoman penerimaan dan pengeluaran keuangan bagi pemerintah daerah dalam melaksanakan proses pembangunan di daerah, baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.

Page 14: Keuangan negara

Sumber-sumber penerimaan APBD User Charges (Retribusi)

Dianggap sebagai sumber penerimaan tambahan, tujuan utamanya adalahuntuk meningkatkan efisiensi dengan menyediakan informasi atas permintaan bagi penyedia layanan publik dan memastikan apa yang disediakan oleh penyedialayanan publik minimal sebesar tambahan biaya (Marginal Cost) bagi masyarakat.Ada tiga jenis retribusi, antara lain: Retribusi perizinan tertentu (service fees)

seperti penerbitan surat izin(pernikahan, bisnis, kendaraan bermotor) dan berbagai macam biaya yangditerapkan oleh pemerintah daerah untuk meningkatkan pelayanan.Pemberlakuan biaya/tarif kepada masyarakat atas sesuatu yang diperlukanoleh hukum tidak selalu rasional.

Retribusi jasa umum (Public Prices)adalah penerimaan pemerintahdaerah atas hasil penjualan barang-barang privat dan jasa. Semua penjualan jasa yang disediakan di daerah untuk dapat diidentifikasi secara pribadi dari biaya manfaat publik untuk memberikan tarif atas fasilitashiburan/rekreasi. Biaya tersebut seharusnya diatur pada tingkat kompetisiswasta, tanpa pajak dan subsidi, dimana itu merupakan cara yang palingefisien dari pencapaian tujuan kebijakan publik, dan akan lebih baik lagi jika pajak subsidi dihitung secara terpisah.

Retribusi jasa usaha (specific benefit charges)secara teori, merupakancara untuk memperoleh keuntungan dari pembayar pajak yang kontrasseperti pajak bahan bakar minyak atau pajak Bumi dan Bangunan.

Page 15: Keuangan negara

Property Taxes (pajak Bumi dan Bangunan)Pajak Property (PBB) memiliki peranan yang penting dalam hal keuangan pemerintah daerah, pemerintah daerah di kebanyakan negara berkembang akanmampu mengelola keuangannya tapi hak milik berhubungan dengan pajak property. Jika pemerintah daerah diharapkan untuk memerankan bagian pentingdalam keuangan sektor jasa (contoh: pendidikan, kesehatan), sebagaimanaseharusnya mereka akan membutuhkan akses untuk sumber penerimaan yanglebih elastis.

Excise Taxes (pajak cukai)Pajak cukai berpotensi signifikan terhadap sumber penerimaan daerah,terutama pada alasan administrasi dan efisiensi. Terutama cukai terhadap pajak kendaraan. Pajak tersebut jelas dapat dieksploitasi lebih lengkap daripada yang biasanya terjadi di sebagian besar negara yaitu dari perspektif administrative berupa pajak bahan bakar dan pajak otomotif.Pajak bahan bakar juga terkait penggunaan jalan dan efek eksternal sepertikecelakaan kendaraan, polusi dan kemacetan. Swastanisasi jalan tol pada prinsipnya dapat melayani fungsi pajak manfaat, didasarkan pada fitur umur danukuran mesin kendaraan (mobil lebih tua dan lebih besar biasanya memberikankontribusi lebih kepada polusi), lokasi kendaraan (mobil di kota-kota menambah polusi dan kemacetan), sopir catatan (20 persen dari driver bertanggung jawabatas 80 persen kecelakaan), dan terutama bobot roda kendaraan (berat kendaraanyang pesat lebih banyak kerusakan jalan dan memerlukan jalan yang lebih mahaluntuk membangun).

Personal income Taxes (Pajak Penghasilan)Di antara beberapa negara di mana pemerintah subnasional memiliki peran pengeluaran besar dan sebagian besar otonom fiskal adalah negara-negara Nordik.Pajak pendapatan daerah ini pada dasarnya dikenakan pada sebuah flat, tingkatdaerah didirikan pada basis pajak yang sama sebagai pajak pendapatan nasionaldan dikumpulkan oleh pemerintah pusat.

Page 16: Keuangan negara

Jenis-jenis pengeluaran APBDKlasifikasi belanja menurut urusan wajib :

Pendidikan Kesehatan Pekerjaan umum Perumahan rakyat Penataan ruang Perencanaan pembangunan Perhubungan Lingkungan hidup Pertanahan Kependudukan dan catatan sipil Pemberdayaan perempuan dan

perlindungan anak Keluarga berencana dan keluarga

sejahtera Sosial

KetenagakerjaanKoperasi, usaha kecil dan menengahPenanaman modalKebudayaanKepemudaan dan olahragaKesatuan bangsa dan politik dalam negeriOtonomi daerah, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian dan persandianKetahanan [anganPemberdayaan masyarakat dan desaStatistikKearsipanKomunikasi dan informatikaPerpustakaan

Page 17: Keuangan negara

Klasifikasi belanja menurut urusan pilihan : Kelautan dan perikanan Kehutanan Industri Pariwisata Energi dan sumber daya mineral Transmigrasi Perdagangan Pertanian

Page 18: Keuangan negara

Mekanisme penyusunan APBDPemerintah (Provinsi, Kota/Kabupaten)

DPRD

Ditolak

APBD tahun lalu

Diterima

APBD/Perda

Page 19: Keuangan negara

Pengaruh APBN dan APBD terhadap

perekonomian

Page 20: Keuangan negara

Pengaruh APBN dan APBD terhadap perekonomian APBN dan APBD mencerminkan prioritas

pembangunan yang akan dilaksanakan pemerintah selama periode berjalan.

Dengan adanya APBN dan APBD, keuangan negara dan pemerintah daerah lebih terkendali dan terarah sesuai dengan pedoman yang sudah ditetapkan.

Pengaturan keuangan melalui APBN dan APBD menjadikan arus uang dan arus barang lebih terkendali.

APBN dan APBD menjadi alat kontrol bagi masyarakat terhadap Kinerja Pemerintah, khusunya yang terkait dengan realisasi pengalokasian anggaran negara.