keutamaan sholat sunnah

10
DISYARI’ATKANNYA SHALAT SUNNAH DAN KEUTAMAANNYA Oleh Muhammad bin Suud Al-Uraifi Disyari’atkannya Shalat Sunnah Allah Subhanahu wa Ta’ala telah mensyari’atkan shalat sunnah untuk meningkatkan amal manusia dan menutupi segala kekurangan dan kelalaian yang ada, sebagaimana hal itu diperintahkan oleh Allah dalam Kitab-Nya yang agung, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: ِ مِ ق و اة ل ّ ص ل ِ ي ف ر طِ ار ه ّ لن ً ف لُ ر و نِ مِ لْ ي ّ ل ل ّ نِ * ِ ات ي س حْ ل نْ/ بِ هْ 2 ذُ يِ ات ِ ّ ي ّ س ل 9 كِ لٰ ذٰ ى رْ كِ ذ ن يِ رِ ك ّ لذِ ل"Dan dirikanlah shalat itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada sebagian permulaan malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat." [Huud/11: 114] Dan Allah Subhanahu wa Ta’ala juga berfirman: ذِ * ا ف تْ غ ر فْ / ت صْ ن ا فٰ ى لِ * و 9 كِ ّ / ب رْ / ت غْ ار ف"Apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Rabb-mulah hendaknya kamu berharap." [Al-Insyirah/94: 7-8] Ibnu Mas‘ud Radhiyallahu anhu berkata: "Apabila engkau telah selesai melaksanakan shalat-shalat wajib maka laksanakanlah shalat malam."[1] Sementara Mujahid mengatakan, “Jika engkau telah menyelesaikan urusan duniamu, maka menghadaplah kepada Rabb-mu dengan shalat.” Juga di antara dalil yang menunjukkan tentang disyari’atkannya shalat malam, adalah hadits yang menyebutkan: ّ ن ً لاُ / ج ر ل ا س ّ يِ / ب ّ لي ي ّ ل صُ لهل ِ ْ ي ل ع م ّ ل س وِ ن غ، ِ م لاْ سِ * لاْ ال ف ف( : ُ سْ م خٍ ت و ل ص يِ فِ مْ و يْ ل ِ لْ ي ّ ل ل و.) ال ف فُ لُ / ج ّ ر ل : ْ ل ه ّ ي ل ع ؟ ّ نُ هُ رْ ي غ ال ف( : ، لا ّ لاِ * ْ ن ع ّ و ط ن) .

Upload: tia-wasril

Post on 18-Jan-2016

8 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

sholat sunnah

TRANSCRIPT

Page 1: Keutamaan Sholat Sunnah

DISYARI’ATKANNYA SHALAT SUNNAH DAN KEUTAMAANNYA

OlehMuhammad bin Suud Al-Uraifi

Disyari’atkannya Shalat SunnahAllah Subhanahu wa Ta’ala telah mensyari’atkan shalat sunnah untuk meningkatkan amal manusia dan menutupi segala kekurangan dan kelalaian yang ada, sebagaimana hal itu diperintahkan oleh Allah dalam Kitab-Nya yang agung, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

,ق(م( ة, و,أ ف,ي( الص1ال, 1ه,ار( ط,ر, ,ف=ا الن ل Dل( م(ن, و,ز? 1ي (ن1 الل ,ات( إ ن Dح,س, Dن, ال ?ذDه(ب ,ات( ي Qئ ي (ك, الس1 ىS ذ,Sل Dر, (ر(ين, ذ(ك (لذ1اك ل

"Dan dirikanlah shalat itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada sebagian permulaan malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat." [Huud/11: 114]

Dan Allah Subhanahu wa Ta’ala juga berfirman:

(ذ,ا غDت, ف,إ Dص,بD ف,ر, ,ىS ف,ان (ل Qك, و,إ ب غ,بD ر, Dف,ار  

"Apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Rabb-mulah hendaknya kamu berharap." [Al-Insyirah/94: 7-8]

Ibnu Mas‘ud Radhiyallahu anhu berkata: "Apabila engkau telah selesai melaksanakan shalat-shalat wajib maka laksanakanlah shalat malam."[1] 

Sementara Mujahid mengatakan, “Jika engkau telah menyelesaikan urusan duniamu, maka menghadaplah kepada Rabb-mu dengan shalat.”

Juga di antara dalil yang menunjukkan tentang disyari’atkannya shalat malam, adalah hadits yang menyebutkan:

,ن1 = أ ج?ال ,ل, ر, أ (ي1 س, 1ب Dه( الله? ص,ل1ى الن ,ي 1م, ع,ل ل (، ع,ن( و,س, ,م ـال Dس) Dإل ,و,ات� خ,مDس?: (ف,ق,ال, ا ( ف(ي ص,ل ,وDم Dي ,ة( ال Dل 1ي ج?ل? ف,ق,ال,). و,الل : الر1D؟ ع,ل,ي1 ه,ل ه?ن1 Dر? ,،: (ق,ال, غ,ي 1 ال (ال ,نD إ ,ط,و1ع, أ )ت .

"Bahwa seseorang bertanya kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang (kewajiban-kewajiban) dalam Islam, lalu beliau menjawab, '(Melaksanakan) shalat lima waktu dalam sehari semalam.' Orang itu bertanya lagi, 'Adakah kewajiban lain atas diriku?' Beliau menjawab, 'Tidak ada, kecuali engkau mengerjakan shalat sunnah.'"[2] 

Keutamaan Shalat SunnahBanyak hadits-hadits yang menjelaskan tentang besarnya keutamaan dan pahala yang diperoleh dari shalat sunnah. Di antaranya adalah:

1. Abu Hurairah Radhiyallahu anhu berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam

Page 2: Keutamaan Sholat Sunnah

bersabda:

(ن1 و1ل, إ, ?ح,اس,ب? م,ا أ 1اس? ي ه( الن ـ( ,وDم, ب ,ام,ة( ي Dق(ي (ه(مD م(نD ال ,عDم,ال ,ة?، أ ,لص1ال ,ق?وDل?: ق,ال, ا ,ا ي �ن ب (ه(- و,ع,ز1 ج,ل1 -ر, ,ت (ك ,ئ (م,ال ,م? و,ه?و, ل ,عDل : أوDا Dظ?ر? ?ن ,ة( ف(يD ا Dد(يD، ص,ال ,م1ه,ا ع,ب ,ت وD أ

, ,ق,ص,ه,ا، أ (نD ن ,تD ف,إ ,ان ,ام1ـة= ك ,تD ت (ب ?ت ,ه? ك ,ام1ة=، ل (نD ت ,ن, و,إ ,ق,ص, كا Dت Dه,ا ان =ا، م(ن Dئ ي وDا: ق,ال, ش, Dظ?ر? ?ن اDه,ل Dد(يD ب (عـ, ؟ م(نD ل ,ط,و�ع� (نD ت ,ن, ف,إ ,ه? كا ,ط,و�ع�، ل (م�وDا: ق,ال, ت ,ت Dد(يD أ (ع,ب ,ه? ل Dض,ت ,ط,و�ع(ه(، م(نD ف,ر(ي ?م1 ت ?ؤDخ,ذ? ث ,عDم,ال? ت Dأل (ك, ع,ل,ى ا ذ,ل .

"Sesungguhnya amal manusia yang pertama kali akan dihisab kelak pada hari Kiamat adalah shalatnya." Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda lagi, "Allah 1و,ع,ز1 ج,ل berfirman kepada para Malaikat-Nya, sedangkan Ia lebih mengetahui, 'Lihatlah shalat hamba-Ku, sudahkah ia melaksanakannya dengan sempurna ataukah terdapat kekurangan?' Bila ibadahnya telah sempurna maka ditulis untuknya pahala yang sempurna pula. Namun bila ada sedikit kekurangan, maka Allah berfirman, 'Lihatlah apakah hambaku memiliki shalat sunnah?' Bila ia memiliki shalat sunnah, maka Allah berfirman, 'Sempurnakanlah untuk hamba-Ku dari kekurangannya itu dengan shalat sunnahnya.' Demikianlah semua ibadah akan menjalani proses yang serupa."[3] 

Komentar saya (penulis): Hadits ini menjelaskan salah satu hikmah tentang disyari’atkan-nya shalat sunnah.

2. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

Dص,ل1ى م,ن Dف(ي ،� ,وDم ,يD ي ,ت Dن (ث ة, ا ـر, Dع,ة=، ع,شD ك ,ط,و�ع=ا ر, Dر, ت Dض,ة�، غ,ي ,ى ف,ر(ي ,ن ,ه? الله? ب =ا ل Dت ,ي 1ة( ف(ي ب ن Dج, ال .

"Barangsiapa yang melakukan shalat sunnah selain shalat fardhu dalam sehari dua belas raka'at, maka Allah pasti akan membangunkan untuknya sebuah rumah di Surga."[4] 

3. Rubai'ah bin Ka'ab al-Aslami Radhiyallahu anhu berkata:

Dت? ?ن وDل( م,ع, ك س? Dه( الله? ص,ل1ى الله( ر, ,ي 1م, ع,ل ل ?ه? ، و,س, Dت ,ي ت, (ه( ف,أ (و,ض?وDئ (ه(، ب ت لD: (ل(ي ف,ق,ال, و,ح,اج, ?ك,: ف,ق?لDت?)! س, ,ل أ Dس, ,ك, أ اف,ق,ت م?ر,

1ة(، ف(ي ن Dج, و,: (ق,ال, ال, Dر, أ (ك, غ,ي ، ه?و, ق?لDت? ؟)ذ,ل Qي: (ق,ال, ذ,اك, ن ,ع( ,فDس(ك, ع,ل,ى ف,أ ة( ن Dر, ,ث (ك ج?وDد( ب )الس� .

"Suatu hari aku bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu aku membawakan kepadanya bejana air untuk beliau berwudhu’ dan segala keperluannya. Beliau berkata kepadaku, 'Mintalah!' Aku berkata, 'Aku meminta kepadamu untuk dapat menemanimu di Surga kelak.' Beliau bertanya, 'Adakah selain itu?' Aku menjawab, 'Hanya itu saja.' Beliau bersabda, 'Bantulah aku untuk mewujudkan keinginanmu itu dengan memperbanyak sujud.'"[5] 

4. Mi'dan bin Abi Thalhah al-Ya'muri berkata, "Aku bertemu Tsauban, bekas budak Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu aku berkata kepadanya, 'Beritahukanlah kepadaku tentang amal ibadah yang jika aku lakukan, maka Allah akan memasukkanku karenanya ke dalam Surga!' Ia terdiam, lalu aku bertanya lagi. Ia masih terdiam, lalu aku bertanya lagi ketiga kalinya. Akhirnya ia berkata, 'Aku telah menanyakan masalah ini kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan beliau bersabda:

Dك, ,ي ة( ع,ل Dر, ,ث (ك ج?ـوDد( ب 1ك, لله(، الس� (ن , ف,إ ج?د? ال Dس, جDد,ة=، (لله( ت 1 س, (ال ف,ع,ك, إ (ه,ا الله? ر, ج,ة=، ب (ه,ا و,ح,ط1 د,ر, Dك, ب ,ة= ع,ن Dئ خ,ط(ي .

"Perbanyaklah sujud kepada Allah, karena tidaklah engkau bersujud kepada Allah

Page 3: Keutamaan Sholat Sunnah

dengan satu kali sujud, melainkan Allah akan mengangkat bagimu satu derajat karenanya dan menghapuskan bagimu satu dosa karenanya."

Mi'dan berkata: "Lalu aku bertemu Abud Darda' dan aku tanyakan masalah ini kepadanya juga. Ia menjawab seperti jawaban yang diberikan Tsauban."[6] 

Yang dimaksud dengan sujud dalam hadits ini adalah melakukan shalat sunnah. Karena bersujud secara terpisah tanpa dilakukan dalam shalat atau tanpa sebab merupakan sesuatu yang tidak dianjurkan. Bersujud, walaupun termasuk dalam shalat fardhu, namun melaksanakan shalat fardhu adalah kewajiban atas setiap muslim. Maka yang ditunjukkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam di sini adalah, sesuatu yang khusus yang dengannya Mi'dan dapat meraih apa yang ia cari.[7] Oleh karena itulah Ibnu Hajar meriwayatkan hadits Rabi'ah ini dalam bab shalat sunnah.[8] 

5. Dari Abu Umamah Radhiyallahu anhu, ia berkata, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

,ذ(ن, م,ا Dد� الله? أ ب (عـ, يDء� ف(يD ل ,فDض,ل, ش, Dن( م(نD أ ,ي Dع,ت ك Dه(م,ا، ر, Qي ?ص,ل (ن1 ي (ر1 و,إ Dب ?ذ,ر� ال ,ي س( ف,وDق, لD أ Dد( ر, Dع,ب (ه( ف(يD د,ام, م,ا ال ,ت ص,ال .

"Tidak ada sesuatu yang lebih baik yang Allah izinkan kepada seorang hamba selain melaksanakan shalat dua raka'at dan sesungguhnya kebajikan akan bertaburan di atas kepala seorang hamba selama ia melakukan shalat."[9] Hadits tersebut menunjukkan keutamaan shalat sunnah dan kebaikan yang didapat darinya.

Disukai Melaksanakan Shalat Sunnah Di RumahMuslim meriwayatkan dari Jabir Radhiyallahu anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

(ذ,ا ?م? ص,ل1ى إ ,ح,د?ك ,ة, أ ج(د(ه(، ف(ي الص1ال Dم,س Dع,لDج, Dي (ه( ف,ل Dت ,ي (ب =ا ل Dب ,ص(ي (ه(، م(نD ن ,ت (ن1 ص,ـال (ه( ف(ي ج,اع(ل�- و,ج,ل1 ع,ز1 -الله, ف,إ Dت ,ي م(نD ب(ه( ,ت ا ص,ال Dر= ي خ, .

"Apabila salah seorang di antara kalian shalat di masjid, maka hendaknya ia pun menjadikan sebagian dari shalatnya di rumah, karena Allah Azza wa Jalla akan memberikan kebaikan dalam rumahnya dari shalatnya itu."[10] 

Al-Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Zaid bin Tsabit Radhiyallahu anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

Dم? Dك ,ي ,ة( ف,ع,ل (الص1ال ، ف(ي ب Dم? (ك ?وDت ?ي (ن1 ب Dر, ف,إ ي ,ة( خ, ء( ص,ال Dم,رD (ه(، ف(ي ال Dت ,ي 1 ب (ال ,ة, إ ,ة, الص1ال ?وDب Dت Dم,ك ال .

"Shalatlah di rumah-rumah kalian karena sebaik-baik shalat seseorang adalah yang dilaksanakan di rumahnya kecuali shalat wajib."[11] 

Anjuran dalam hadits-hadits ini bersifat umum yang meliputi semua jenis shalat sunnah rawatib dan shalat sunnah secara mutlak kecuali shalat sunnah yang menjadi bagian dari syi'ar Islam, seperti shalat ‘Id, shalat gerhana dan shalat Istisqa'. Demikian apa yang dikemukakan oleh Imam an-Nawawi.[12] 

Page 4: Keutamaan Sholat Sunnah

Dari Ibnu ‘Umar Radhiyallahu anhuma, ia berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

?وDا ع,ل Dج) ?مD م(نD ا (ك ,ت ، ف(ي ص,ال Dم? (ك ?وDت ?ي , ب 1خ(ـذ?وDا و,ال ,ت ا ت ?وDر= ق?ب .

"Jadikanlah tempat pelaksanaan sebagian shalatmu di rumah-rumah kalian, dan janganlah jadikan rumah-rumah kalian itu seperti kuburan."[13] 

Saya (penulis) katakan, "Hadits-hadits ini menunjukkan tentang disunnahkannya shalat sunnah di rumah dan itu lebih baik daripada melakukannya di masjid sebagaimana tersebut dalam sebuah hadits."

An-Nawawi rahimahullah berkata, "Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mendorong melakukan shalat sunnah di rumah, karena hal itu lebih tersembunyi, jauh dari perbuatan riya', terjaga dari segala hal yang bisa merusak amal, rumah menjadi penuh berkah, rahmat serta Malaikat pun turun dan syaitan pun menjauh darinya."[14] 

[Disalin dari kitab "Kaanuu Qaliilan minal Laili maa Yahja’uun" karya Muhammad bin Su'ud al-‘Uraifi diberi pengantar oleh Syaikh 'Abdullah al-Jibrin, Edisi Indonesia Panduan Lengkap Shalat Tahajjud, Penerbit Pustaka Ibnu Katsir]_______Footnote[1]. Tafsiir Ibni Katsir (VIII/433).[2]. HR. Al-Bukhari, kitab al-Iimaan bab az-Zakaati minal Islaam, (hadits no. 46) dan Muslim, kitab al-Iimaan, bab Bayaanish Shalawaatillatii hiya Ahadi Arkaanil Islaam (hadits no. 11).[3]. HR. Abu Dawud, kitab ash-Shalaah, bab Qaulin-Nabiy: Kullu Shalaatin laa Yutimmuha Shaahibuha Tutammu min Tathaw-wu'ih, (hadits no. 864), at-Tirmidzi, kitab ash-Shalaah, bab Maa Jaa-a Awwalu ma Yuhaasabu bihil 'Abdu Yaumal Qiyaa-mati ash-Shalaah, (hadits no. 413). At-Tirmidzi berkomentar hadits ini hasan dan gharib dari jalur ini. An-Nasa-i, kitab ash-Shalaah, bab al-Muhaasabah 'alash Shalaah, (hadits no. 465) dan Ahmad dalam Musnadnya, (II/290). Hadits ini dinyata-kan hasan oleh al-Baghawi dalam Syarhus Sunnah, (IV/159) dan dinyatakan shahih oleh al-Albani. Lihat Shahih Sunan Abi Dawud, (I/163).[4]. HR. Muslim, kitab Shalaatil Musaafiriin bab Fadhlis Sunanir Raatibah Qablal Faraa-idh wa ba'da hunna wa Bayaan 'Ada-dihinna (hadits no. 728).[5]. HR. Muslim, kitab ash-Shalaah bab Fadhlus Sujuud wal Hatstsu 'alaih (hadits no. 489).[6]. HR. Muslim, kitab ash-Shalaah bab Fadhlis Sujuud wal Hatstsu 'alaih (hadits no. 488).[7]. Lihat Bughyatul Mutathawwi' fish Shalaatit Tathawwu' oleh Muhammad Bazmul, (hal. 15).[8]. Baca: Buluughul Maraam min Adillatil Ahkaam oleh Ibnu Hajar, (hal. 71).[9]. HR. At-Tirmidzi, kitab Fadhaa-ilil Qur-aan bab Maa Jaa-a fii man Qara-a Harfan minal Qur-aan maa lahu minal Ajr, (hadits no. 2911), at-Tirmidzi berkomentar: "Hadits ini gharib." Imam Ahmad mengeluarkannya dalam Musnadnya, (hadits no. 21803).[10]. HR. Muslim dalam Shahiihnya, kitab Shalaatul Musaafiriin wa Qashriha, bab Istihbaabi Shalaatin Naafilah fii Baitihi wa Jawaaziha fil Masjid (hadits no. 778).[11]. HR. Al-Bukhari, kitab al-Adab, bab Maa Yajuuzu minal Ghadab wasy Syiddah li

Page 5: Keutamaan Sholat Sunnah

Amrillaah…, (hadits no. 6113) dan Muslim, kitab Shalaatil Musaafiriin wa Qashriha, bab Istih-baab Shalaatin Naafilah fii Baitihi wa Jawaaziha fil Masjid, (hadits no. 781).[12]. Lihat Shahiih Muslim bi Syarhin Nawawi, (VI/67).[14]. HR. Al-Bukhari, kitab ash-Shalaah, bab Karaahiyatush Shalaah fil Maqaabir, (hadits no. 432) dan Muslim, kitab Shalaatul Musaafiriin…, bab Istihbaabi Shalaatin Naafilah fii Baitihi wa Jawaaziha fil Masjid, (hadits no. 777).[15]. Lihat Shahiih Muslim bi Syarhin Nawawi, (VI/67).

Sumber :

Shalat sunnah termasuk amalan yang mesti kita jaga dan rutinkan. Di antara keutamaannya, shalat sunnah akan menutupi kekurangan pada shalat wajib. Kita tahu dengan pasti bahwa tidak ada yang yakin shalat lima waktunya dikerjakan sempurna. Kadang kita tidak konsentrasi, tidak khusyu’ (menghadirkan hati), juga kadang tidak tawadhu’ (tenang) dalam shalat. Moga dengan memahami pembahasan berikut ini semakin menyemangati kita untuk terus menjaga shalat sunnah.Pertama: Akan Menutupi Kekurangan pada Shalat WajibDari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

و,ع,ز1» ج,ل1 ,ا �ن ب ر, ,ق?ول? ي ق,ال, ,ة? الص1ال (ه(م? ,عDم,ال أ Dم(ن ,ام,ة( Dق(ي ال ,وDم, ي (ه( ب 1اس? الن ?ح,اس,ب? ي م,ا و1ل,, أ (ن1 إ

,ه? ل Dت, (ب ?ت ك ,ام1ة= ت Dت, ,ان ك Dن) ف,إ ,ق,ص,ه,ا ن Dم, أ ,م1ه,ا ت, أ Dد(ى ع,ب ,ة( ص,ال ف(ى وا Dظ?ر? ان ,م? ,عDل أ و,ه?و, (ه( ,ت (ك ,ئ (م,ال ل

,ط,و�ع� ت ,ه? ل ,ان, ك Dن) ف,إ ,ط,و�ع� ت Dم(ن Dد(ى (ع,ب ل Dه,ل وا Dظ?ر? ان ق,ال, =ا Dئ ي ش, Dه,ا م(ن ,ق,ص, Dت ان ,ان, ك Dن) و,إ ,ام1ة= ت.» Dم? ذ,اك ع,ل,ى ,عDم,ال? األ ?ؤDخ,ذ? ت ?م1 ث ,ط,و�ع(ه( ت Dم(ن ,ه? ف,ر(يض,ت Dد(ى (ع,ب ل (م�وا ت

, أ ق,ال,“Sesungguhnya amalan yang pertama kali dihisab pada manusia di hari kiamat nanti adalah shalat. Allah ‘azza wa jalla berkata kepada malaikat-Nya dan Dia-lah yang lebih tahu, “Lihatlah pada shalat hamba-Ku. Apakah shalatnya sempurna ataukah tidak? Jika shalatnya sempurna, maka akan dicatat baginya pahala yang sempurna. Namun jika dalam shalatnya ada sedikit kekurangan, maka Allah berfirman: Lihatlah, apakah hamba-Ku memiliki amalan sunnah. Jika hamba-Ku memiliki amalan sunnah, Allah berfirman: sempurnakanlah kekurangan yang  ada pada amalan wajib dengan amalan sunnahnya.” Kemudian amalan lainnya akan diperlakukan seperti ini.” (HR. Abu Daud no. 864, Ibnu Majah no. 1426 dan Ahmad 2: 425. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)Kedua: Dihapuskan dosa dan ditinggikan derajatMa’dan bin Abi Tholhah Al Ya’mariy, ia berkata, “Aku pernah bertemu Tsauban –bekas budak Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam-,  lalu aku berkata padanya, ‘Beritahukanlah padaku suatu amalan yang karenanya Allah memasukkanku ke dalam surga’.” Atau Ma’dan berkata, “Aku berkata pada Tsauban, ‘Beritahukan padaku suatu amalan yang dicintai Allah’.” Ketika ditanya, Tsauban malah diam.

Page 6: Keutamaan Sholat Sunnah

Kemudian ditanya kedua kalinya, ia pun masih diam. Sampai ketiga kalinya, Tsauban berkata, ‘Aku pernah menanyakan hal yang ditanyakan tadi pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau bersabda,

Dك, ع,ن و,ح,ط1 ج,ة= د,ر, (ه,ا ب 1ه? الل ف,ع,ك, ر, 1 (ال إ جDد,ة= س, 1ه( (ل ل ,سDج?د? ت , ال 1ك, (ن ف,إ 1ه( (ل ل الس�ج?ود( ة( Dر, ,ث (ك ب Dك, ,ي ع,ل,ة= خ,ط(يئ (ه,ا ب

“Hendaklah engkau memperbanyak sujud (perbanyak shalat) kepada Allah. Karena tidaklah engkau memperbanyak sujud karena Allah melainkan Allah akan meninggikan derajatmu dan menghapuskan dosamu’.” Lalu Ma’dan berkata, “Aku pun pernah bertemu Abu Darda’ dan bertanya hal yang sama. Lalu sahabat Abu Darda’ menjawab sebagaimana yang dijawab oleh Tsauban padaku.” (HR. Muslim no. 488). Imam Nawawi rahimahullah berkata, “Hadits ini adalah dorongan untuk memperbanyak sujud dan yang dimaksud adalah memperbanyak sujud dalam shalat.” (Syarh Shahih Muslim, 4: 205). Cara memperbanyak sujud bisa dilakukan dengan memperbanyak shalat sunnah.Ketiga: Akan dekat dengan Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam di surgaDari Rabiah bin Ka’ab Al-Aslami -radhiyallahu ‘anhu- dia berkata,

Dل س, ل(ي ف,ق,ال, (ه( ت و,ح,اج, (ه( (و,ض?وئ ب ?ه? Dت ,ي ت, ف,أ 1م, ل و,س, Dه( ,ي ع,ل 1ه? الل ص,ل1ى 1ه( الل س?ول( ر, م,ع, (يت? ب

, أ Dت? ?ن كك, ,فDس( ن ع,ل,ى Qي ,ع(ن ف,أ ق,ال, ذ,اك, ه?و, ق?لDت? (ك, ذ,ل Dر, غ,ي Dو

, أ ق,ال, 1ة( ن Dج, ال ف(ي ,ك, اف,ق,ت م?ر, ?ك, ,ل أ Dس, أ ف,ق?لDت?

الس�ج?ود( ة( Dر, ,ث (ك ب“Saya pernah bermalam bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu aku membawakan air wudhunya dan air untuk hajatnya. Maka beliau berkata kepadaku, “Mintalah kepadaku.” Maka aku berkata, “Aku hanya meminta agar aku bisa menjadi teman dekatmu di surga.” Beliau bertanya lagi, “Adakah permintaan yang lain?” Aku menjawab, “Tidak, itu saja.” Maka beliau menjawab, “Bantulah aku untuk mewujudkan keinginanmu dengan banyak melakukan sujud (memperbanyak shalat).” (HR. Muslim no. 489)Keempat: Shalat adalah sebaik-baik amalanDari Tsauban, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

1 (ال إ Dو?ض?وء( ال ع,ل,ى ?ح,اف(ظ? ي , و,ال ,ة? الص1ال ?م? (ك ,عDم,ال أ Dر, ي خ, ,ن1 أ ,م?وا و,اعDل ?حDص?وا ت Dن, و,ل ,ق(يم?وا ت Dاس م?ؤDم(ن�

“Beristiqamahlah kalian dan sekali-kali kalian tidak dapat istiqomah dengan sempurna. Ketahuilah, sesungguhnya amalan kalian yang paling utama adalah shalat. Tidak ada yang menjaga wudhu melainkan ia adalah seorang mukmin.” (HR. Ibnu Majah no. 277 dan Ahmad 5: 276. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)Kelima: Menggapai wali Allah yang terdepanOrang yang rajin mengamalkan amalan sunnah secara umum, maka ia akan menjadi wali Allah yang istimewa. Lalu apa yang dimaksud wali Allah?Allah Ta’ala berfirman,

?ون, ) ن ,حDز, ي Dه?م و,ال, Dه(مD ,ي ع,ل خ,وDف� ال, 1ه( الل ,اء, (ي وDل, أ (ن1 إ ,ال, 1ق?ون,( )62أ ,ت ي ?وا ,ان و,ك ?وا ,م,ن آ 1ذ(ين, (63ال

“Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa.” (QS. Yunus: 62-63)

Page 7: Keutamaan Sholat Sunnah

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan,

¿ا (ي و,ل 1ه( (ل ل ,ان, ك ¿ا ,ق(ي ت =ا م?ؤDم(ن ,ان, ك Dم,ن ?ل� ف,ك“Setiap orang mukmin (beriman) dan bertakwa, maka dialah wali Allah.” (Majmu’ Al Fatawa, 2: 224). Jadi wali Allah bukanlah orang yang memiliki ilmu sakti, bisa terbang, memakai tasbih dan surban. Namun yang dimaksud wali Allah sebagaimana yang disebutkan oleh Allah sendiri dalam surat Yunus di atas. “Syarat disebut wali Allah adalah beriman dan bertakwa” (Majmu’ Al Fatawa, 6: 10). Jadi jika orang-orang yang disebut wali malah orang yang tidak shalat dan gemar maksiat, maka itu bukanlah wali. Kalau mau disebut wali, maka pantasnya dia disebut wali setan.Perlu diketahui bahwa wali Allah ada dua macam: (1) As Saabiquun Al Muqorrobun(wali Allah terdepan) dan (2) Al Abror Ash-habul yamin(wali Allah pertengahan).As saabiquun al muqorrobun adalah hamba Allah yang selalu mendekatkan diri pada Allah dengan amalan sunnah di samping melakukan yang wajib serta dia meninggalkan yang haram sekaligus yang makruh.Al Abror ash-habul yamin adalah hamba Allah yang hanya mendekatkan diri pada Allah dengan amalan yang wajib dan meninggalkan yang haram, ia tidak membebani dirinya dengan amalan sunnah dan tidak menahan diri dari berlebihan dalam yang mubah.Mereka inilah yang disebutkan dalam firman Allah Ta’ala,

Dو,اق(ع,ة? ) ال و,ق,ع,ت( (ذ,ا ,ة�( )1إ ,اذ(ب ك (ه,ا (و,قDع,ت ل Dس, ,ي اف(ع,ة�( )2ل ر, ج¿ا( )3خ,اف(ض,ة� ر, رDض?, Dاأل ج1ت( ر? (ذ,ا إ

ا( )4 ,س¿ ب ,ال? ب Dج( ال ?س1ت( ¿ا( )5و,ب ,ث Dب م?ن ,اء= ه,ب Dت, ,ان ,ة=( )6ف,ك ث ,ال, ث ا و,اج= Dز, أ Dم? Dت ?ن ,ة(( 7و,ك Dم,ن Dم,ي ال صDح,اب?, ف,أ

,ة( ) Dم,ن Dم,ي ال صDح,اب?, أ م,ة(( )8م,ا

, أ Dم,شD ال صDح,اب?, أ م,ا م,ة(

, أ Dم,شD ال صDح,اب?, (ق?ون,( 9و,أ اب و,الس1

(ق?ون, ) اب ?ون,( )10الس1 ب Dم?ق,ر1 ال (ك, ,ئ ?ول (( )11أ 1ع(يم الن 1ات( ن ج, (ين,( )12ف(ي و1ل, Dاأل م(ن, 1ة� ?ل (يل�( 13ث و,ق,ل

,خ(ر(ين, ) Dاآل (14م(ن,“Apabila terjadi hari kiamat,tidak seorangpun dapat berdusta tentang kejadiannya.(Kejadian itu) merendahkan (satu golongan) dan meninggikan (golongan yang lain), apabila bumi digoncangkan sedahsyat-dahsyatnya,dan gunung-gunung dihancur luluhkan seluluh-luluhnya,maka jadilah ia debu yang beterbangan, dan kamu menjadi tiga golongan. Yaitu golongan kanan. Alangkah mulianya golongan kanan itu. Dan golongan kiri. Alangkah sengsaranya golongan kiri itu.Dan orang-orang yang beriman paling dahulu. Mereka itulah yang didekatkan kepada Allah. Berada dalam jannah kenikmatan. Segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu,dan segolongan kecil dari orang-orang yang kemudian.” (QS. Al Waqi’ah: 1-14) (Lihat Al furqon baina awliyair rohman wa awliyaisy syaithon, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, hal. 51)Keenam: Allah akan beri petunjuk pada pendengaran, penglihatan, kaki dan tangannya, serta doanya pun mustajabDari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

,ح,ب1 أ ىDء� (ش, ب Dد(ى ع,ب ,ى1 (ل إ ب, ,ق,ر1 ت و,م,ا ، ب( Dح,رD (ال ب ?ه? Dت آذ,ن Dف,ق,د ¿ا (ي و,ل ل(ى ع,اد,ى Dم,ن ق,ال, 1ه, الل (ن1 إ?ه? Dت ,ب ب Dح

, أ (ذ,ا ف,إ ، 1ه? ب ح(? أ 1ى ح,ت 1و,اف(ل( (الن ب ,ى1 (ل إ ب? ,ق,ر1 ,ت ي Dد(ى ع,ب ال? ,ز, ي و,م,ا ، Dه( ,ي ع,ل ضDت? ,ر, افDت م(م1ا ,ى1 (ل إ

1ت(ى ال ,ه? و,ر(جDل (ه,ا ب Dط?ش? ,ب ي (ى 1ت ال ,د,ه? و,ي ، (ه( ب Dص(ر? ?ب ي 1ذ(ى ال ه? ,ص,ر, و,ب ، (ه( ب م,ع? Dس, ي 1ذ(ى ال مDع,ه? س, Dت? ?ن ك1ه? ?ع(يذ,ن أل (ى ,ع,اذ,ن ت Dاس (ن( ,ئ و,ل ، 1ه? ,ن ?عDط(ي أل (ى ,ن ,ل أ س, Dن) و,إ ، (ه,ا ب ,مDش(ى ي

“Allah Ta’ala berfirman: Barangsiapa memerangi wali (kekasih)-Ku, maka Aku akan memeranginya. Hamba-Ku senantiasa mendekatkan diri pada-Ku dengan amalan wajib

Page 8: Keutamaan Sholat Sunnah

yang Kucintai. Hamba-Ku senantiasa mendekatkan diri pada-Ku dengan amalan-amalan sunnah sehingga Aku mencintainya. Jika Aku telah mencintainya, maka Aku akan memberi petunjuk pada pendengaran yang ia gunakan untuk mendengar, memberi petunjuk pada penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat, memberi petunjuk pada tangannya yang ia gunakan untuk memegang, memberi petunjuk pada kakinya yang ia gunakan untuk berjalan. Jika ia memohon sesuatu kepada-Ku, pasti Aku mengabulkannya dan jika ia memohon perlindungan, pasti Aku akan melindunginya.” (HR. Bukhari no. 2506)Orang yang senantiasa melakukan amalan sunnah (mustahab) di samping melakukan amalan wajib, akan mendapatkan kecintaan Allah, lalu Allah akan memberi petunjuk pada pendengaran, penglihatan, tangan dan kakinya. Allah juga akan memberikan orang seperti ini keutamaan dengan mustajabnya do’a (Faedah dari Fathul Qowil Matin, Syaikh Abdul Muhsin bin Hamd Al Abad, hadits ke-38).

Wallahu waliyyut taufiq was sadaad.

Sumber : http://rumaysho.com/shalat/keutamaan-shalat-sunnah-2184

Oleh Muhammad abduh tuasikal, Msc