kevin rizaldi_ maret 2014
DESCRIPTION
aTRANSCRIPT
3/18/2015 Kevin Rizaldi: Maret 2014
http://kevindiblogs.blogspot.com/2014_03_01_archive.html 1/29
Kevin Rizaldi
Sabtu, 29 Maret 2014
Tugas soft skill
Analisis Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, dan
Agency Cost Terhadap Kinerja Perusahaan
Khaira Amalia Fachrudin
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
Email:[email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh struktur modal dan ukuran
perusahaan terhadap
agency cost;
pengaruh struktur modal, ukuran perusahaan, dan
agency
cost
terhadap kinerja perusahaan; serta pengaruh tidak langsung struktur modal
dan
ukuran perusahaan terhadap kinerja perusahaan melalui
agency cost
sebagai
intervening
variable.
Populasi adalah perusahaan-perusahaan dalam industri dasar dan kimia yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009. Dari populasi ini dipilih populasi
sasaran
yang semuanya menjadi sampel penelitian. Metode statistika yang digunakan
adalah
analisis jalur. Hasil pengujian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
signifikan positif
struktur modal terhadap
agency cost
dan pengaruh signifikan negatif ukuran perusahaan
terhadap
agency cost;
tidak terdapat pengaruh signifikan struktur modal, ukuran
perusahaan, dan
agency cost
terhadap kinerja perusahaan; serta
tidak terdapat pengaruh
tidak langsung struktur modal dan ukuran perusahaan terhadap kinerja
perusahaan
melalui
agency cost
sebagai
intervening variable.
Kata kunci
: Struktur modal, ukuran perusahaan,
agency cost,
kinerja perusahaan,
analisis jalur
ABSTRACT
The purpose of this research is to examine the effect of capital structure and firm size
on
Join this sitew ith Google Friend Connect
There are no members yet.Be the first!
Already a member? Sign in
Pengikut
▼ 2014 (12)
► Juni (2)
► Mei (2)
► April (5)
▼ Maret (2)
Tugas soft skill
Pengertian penggabungan usahadan Kontribusi relat...
► Januari (1)
► 2013 (10)
► 2012 (15)
► 2011 (1)
Arsip Blog
Kevin Rizaldi
Lihat profil lengkapku
Mengenai Saya
0 Lainnya Blog Berikut» Buat Blog Masuk
3/18/2015 Kevin Rizaldi: Maret 2014
http://kevindiblogs.blogspot.com/2014_03_01_archive.html 2/29
agency cost; the effect of capital structure, firm size, and agency cost on firm
performance; and
the indirect effect of capital structure and firm size on firm performance by
agency cost as
intervening variable. The population is basic and chemical industry companies
registered at
the Indonesian Stock Exchage in 2009. The population was selected to get target
population
which become the sample of this study. The statistics method which used to test
hypotheses is
path analysis. The results show that: positive significant effect of capital
structure and
negative significant effect of firm zize on agency cost; insignificant effect of
capital structure,
firm size, and agency cost on firm performance; insignificant indirect effect of capital
structure
and firm size on firm performance by agency cost as intervening variables.
Keywords
:
Capital structure, firm size, agency cost, firm performance, path analysis.
PENDAHULUAN
teraan pihak-pihak yang disebutkan terakhir.
Tujuan sekunder adalah penggerak bagi ter-
Tujuan utama didirikannya perusahaan
capainya tujuan primer (Atkinson, Banker,
adalah untuk meningkatkan kesejahteraan peme-
Kaplan, and Young 1997).
gang saham. Kesejehteraan dapat ditingkatkan
Kinerja perusahaan memperlihatkan ke-
melalui kinerja perusahaan (
firm performance
)
mampuan perusahaan untuk memberikan ke-
yang baik. Kinerja perusahaan yang baik juga
untungan dari aset, ekuitas, maupun hutang.
bermakna bagi konsumen, komunitas, karyawan,
Kinerja perusahaan merupakan prestasi kerja
dan pemasok – termasuk dalam pemasok adalah
perusahaan. Salah satu ukuran kinerja per-
kreditur, yaitu pemasok dana
.
Tujuan sekunder
usahaan adalah
Return on Equity
(ROE). ROE
didirikannya perusahaan adalah untuk kesejah-
adalah ukuran profitabilitas perusahaan penting
37
38
JURNAL AKUNTANSI DAN KEUANGAN, VOL. 13, NO. 1, MEI 2011: 37-46
yang mengukur pengembalian untuk pemegang
menggunakan aliran kas untuk bonus atau
saham (Jones et al. 2009).
pengeluaran-pengeluaran tidak perlu yang disebut
Di dalam perusahaan terdapat beberapa
agency cost.
Tetapi ancaman kebangkrutan karena
fungsi, antara lain fungsi pengelolaan dan fungsi
hutang yang tinggi dapat mengurangi penge-
kepemilikan. Jensen dan Meckling (1976) me-
luaran yang tidak penting sehingga akan
ngatakan bahwa pemisahan fungsi pengelolaan
meningkatkan
free cash flow
3/18/2015 Kevin Rizaldi: Maret 2014
http://kevindiblogs.blogspot.com/2014_03_01_archive.html 3/29
(aliran kas bebas).
dan fungsi kepemilikan sangat rentan dengan
Dengan demikian diharapkan hutang tersebut
agency conflict
(konflik kepentingan).
Agency
dapat mengurangi
agency cost.
Agency cost
dapat
conflict
terjadi manakala
manajer cenderung
pula terjadi jika manajer tidak menangkap
membuat keputusan yang menguntungkan
peluang investasi pada proyek baru karena
dirinya daripada kepentingan pemegang saham
khawatir akan resiko yang akan ditanggungnya
(Meckling 1976, Myers 1977).
Agency conflict
dapat
(Brigham dan Daves 2004).
Lin (2006) menemu-
menimbulkan
agency cost
(biaya agensi), yaitu
kan bahwa struktur modal berpengaruh positif
berupa pemberian insentif yang layak kepada
terhadap
agency cost
, artinya kebijakan hutang
manajer serta biaya pengawasan untuk mencegah
meningkatkan
agency cost.
hazard
.
Agency cost
juga berarti penggunaan
Selain pengaruh struktur modal terhadap
aliran kas untuk bonus atau pengeluaran-
agency cost,
Lin (2006) juga menemukan bahwa
pengeluaran yang tidak perlu yang dilakukan
ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap
manajer atas
free cash flow
(aliran kas bebas).
agency cost
, mengindikasikan bahwa perusahaan
Agency conflict
dapat terjadi antara peme-
besar memerlukan lebih sedikit beban-beban
gang saham pengendali dan pemegang saham
discretionary
.
minoritas, antara pemegang saham dengan
Berdasarkan hal tersebut di atas maka
kreditur, antara pemegang saham pengendali dan
diajukan hipotesis pertama sebagai berikut:
stakeholder
lainnya, termasuk pemasok dan kar-
H
: Terdapat pengaruh struktur modal dan
1
yawan (
3/18/2015 Kevin Rizaldi: Maret 2014
http://kevindiblogs.blogspot.com/2014_03_01_archive.html 4/29
Asian Development Bank
dalam Husnan,
ukuran perusahaan terhadap
agency cost.
2001). Tetapi penelitian ini hanya terbatas pada
agency conflict
antara manajer dan pemegang
ROE dapat menjadi ukuran efisiensi peng-
saham.
gunaan modal sendiri yang dioperasionalkan
Perusahaan dapat didanai dengan hutang
dalam perusahaan. Semakin besar ROE, semakin
dan ekuitas. Komposisi penggunaan hutang dan
besar pula kemampuan perusahaan menghasilkan
ekuitas ini tergambar dalam struktur modal.
laba bagi pemegang saham. Moeljadi (2006)
Penggunaan hutang diistilahkan dengan
financial
mengatakan bahwa
leverage
merupakan variabel
leverage
(pengungkit keuangan). Hutang (
debt
)
penjelas bagi rentabilitas modal sendiri. Maksud-
yang dimaksud adalah hutang untuk pendanaan
nya struktur modal merupakan variabel penjelas
perusahaan yang tidak selalu sama dengan
bagi ROE.
kewajiban (
liabilities)
dan tidak sama dengan
Brigham dan Houston (2001) menyatakan
tagihan (
payable).
Hutang menimbulkan beban
bahwa
leverage
keuangan merupakan alternatif
bunga yang dapat menghemat pajak. Artinya
yang dapat digunakan untuk meningkatkan laba.
beban bunga dapat dikurangkan dari pendapatan
Penggunaan hutang dalam investasi sebagai
sehingga laba sebelum pajak menjadi lebih kecil
tambahan untuk mendanai aktiva perusahaan
dan akibatnya pajak semakin kecil. Sedangkan
diharapkan dapat meningkatkan keuntungan
jika pendanaan menggunakan ekuitas, maka
yang akan diperoleh perusahaan, karena aktiva
tidak terdapat beban yang dapat mengurangi
perusahaan digunakan untuk menghasilkan laba.
pajak perusahaan.
Dengan demikian laba yang tersedia untuk
Dalam literatur
finance,
Jensen dan Meckling
pemegang ekuitas menjadi lebih besar (Brigham
(1976) adalah yang pertama menghubungkan
dan Houston 2001). Tetapi, penggunaan
leverage
agency cost
dengan hutang dalam struktur modal.
yang semakin besar menyebabkan beban bunga
Penggunaan hutang dalam struktur modal dapat
3/18/2015 Kevin Rizaldi: Maret 2014
http://kevindiblogs.blogspot.com/2014_03_01_archive.html 5/29
semakin besar (Brigham dan Gapenski 1997).
mencegah pengeluaran perusahaan yang tidak
Jika beban bunga sangat besar sedangkan laba
penting dan memberi dorongan pada manajer
operasi tidak cukup besar maka akan timbul
untuk mengoperasikan perusahaan dengan lebih
masalah kesulitan keuangan yang menyebabkan
efisien. Hal tersebut menyebabkan
agency cost
kinerja menurun. Namun demikian beban bunga
berkurang dan selanjutnya kinerja perusahaan
hutang juga merupakan pengurang pajak yang
diharapkan akan meningkat Cao (2006).
dapat meningkatkan nilai perusahaan (Brigham
Penggunaan hutang yang tinggi dalam
dan Gapenski 1997). Dalam hal ini dapat
struktur modal mungkin mempengaruhi perilaku
dikatakan bahwa hutang dapat meningkatkan
manajer. Jika keadaan baik, manajer akan
kinerja. Sedangkan bila perusahaan mengguna-
Fachrudin
: Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, dan Agency Cost Terhadap Kinerja
Perusahaan
39
kan ekuitas maka tidak terdapat penghematan
pengaruh juga terhadap kinerja perusahaan
pajak karena beban ekuitas tidak mengurangi
melalui
agency cost
sebagai
intervening variable.
pajak. Bouresli (2001) dan Lin (2010) menemukan
Artinya semakin tinggi tingkat hutang dan ukuran
bahwa rasio hutang terhadap jumlah aset
perusahaan dapat berpengaruh terhadap kinerja
berpengaruh negatif terhadap kinerja perusahaan,
perusahaan jika dikaitkan dengan
agency cost
tetapi Calisir et al. (2010) menemukan pengaruh
yang diproksikan dengan rasio
discretionary
yang positif.
expense
terhadap penjualan bersih. Maksudnya
Lin (2006) serta Wright et al. (2009) menemu-
jika hutang meningkatkan beban bunga maka
kan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh
discretionary expense
dapat meningkat dan
positif terhadap kinerja. Hal ini menunjukkan
akibatnya menurunkan kinerja. Tetapi jika beban
bahwa perusahaan besar lebih menjanjikan
bunga tersebut menghemat pajak maka kinerja
kinerja yang baik (Lin, 2006). Calisir et al. (2010)
dapat meningkat. Hutang juga mungkin me-
juga menemukan pengaruh positif ukuran
ningkatkan produktifitas sehingga penjualan
perusahaan terhadap kinerja perusahaan sektor
meningkat. Dengan demikian rasio
discretionary
teknologi informasi dan komunikasi di Turki.
expense
terhadap penjualan bersih yang merupa-
Tetapi Huang (2002) menemukan bahwa tidak
3/18/2015 Kevin Rizaldi: Maret 2014
http://kevindiblogs.blogspot.com/2014_03_01_archive.html 6/29
kan proksi dari
agency cost
berkurang. Ber-
terdapat pengaruh ukuran perusahaan terhadap
kurangnya rasio tersebut menyebabkan laba
kinerja perusahaan Taiwan yang berada di China.
meningkat, dan akibatnya kinerja meningkat.
Demikian juga Talebria et al. (2010), tidak
Demikian juga jika ukuran perusahaan me-
menemukan pengaruh ukuran perusahaan
ningkatkan skala ekonomis maka kemungkinan
terhadap kinerja perusahaan yang terdaftar di
kinerja akan meningkat melalui pengurangan
Tehran Stock Exchange.
discretionary expense.
Sebaliknya, jika ukuran
Lin (2006) juga meneliti pengaruh
agency cost
yang besar menyebabkan peningkatan beban,
terhadap ROE. Ditemukan bahwa
agency cost
maka kinerja akan menurun. Berdasarkan hal
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROE.
tersebut maka diajukan hipotesis ketiga sebagai
Demikian juga Wright et al. (2009), menemukan
berikut:
bahwa
agency cost
berhubungan negatif dengan
H
:
Terdapat pengaruh tidak langsung struktur
3
kinerja perusahaan. Sikap tidak peduli terhadap
modal dan ukuran perusahaan
terhadap
agency cost
dapat mengurangi pencapaian keun-
kinerja perusahaan melalui
agency cost
tungan kompetitif yang berdampak negatif
sebagai
intervening variable.
terhadap kinerja.
Dalam hipotesis pertama di atas telah diduga
Keterkaitan struktur modal, ukuran per-
bahwa struktur modal dan ukuran perusahaan
usahaan,
agency cost,
dan kinerja perusahaan
berpengaruh terhadap
agency cost.
Namun dari
dapat dilihat dalam model penelitian seperti pada
uraian Brigham dan Houston (2001) di atas
Gambar 1.
terlihat bahwa struktur modal dapat juga
berpengaruh langsung terhadap kinerja per-
Struktur
Modal
usahaan. Demikian juga ukuran perusahaan
dapat berpengaruh positif (Lin 2006, Wright et al.
Agency
Kinerja
Cost
3/18/2015 Kevin Rizaldi: Maret 2014
http://kevindiblogs.blogspot.com/2014_03_01_archive.html 7/29
Perusahaan
2009, Calisir et al. 2010) terhadap kinerja
perusahaan, walaupun dapat juga tidak ber-
Ukuran
pengaruh (Huang 2002, Talebria et al. 2010). Lin
Perusahaan
(2006) dan Wright et al. (2009) menemukan bahwa
Sumber: Jensen dan Meckling (1976), (Brigham dan
agency cost
berpengaruh terhadap kinerja per-
Gapenski 1997), Brigham dan Houston (2001), Brigham
usahaan. Berdasarkan temuan-temuan tersebut
dan Daves (2004), Lin (2006), Wright, et al. (2009), Calisir
maka dirumuskan hipotesis kedua, yaitu :
et al. (2010), dimodifikasi
H
:
Terdapat pengaruh struktur modal, ukuran
2
perusahaan, dan
agency cost
terhadap kinerja
Gambar 1. Model Penelitian
perusahaan.
Perumusan masalah adalah: 1) apakah
Di atas telah disebutkan bahwa struktur
terdapat pengaruh struktur modal dan ukuran
modal dan ukuran perusahaan dapat berpengaruh
perusahaan terhadap
agency cost
, 2) apakah
terhadap
agency cost. Agency cost
yang diproksikan
terdapat pengaruh struktur mo dal, ukuran
dengan rasio
discretionary expense
terhadap
perusahaan, dan
agency cost
terhadap kinerja
penjualan bersih pun dapat berpengaruh terhadap
perusahaan
,
dan 3) apakah terdapat pengaruh
kinerja perusahaan (Lin 2006). Struktur modal
tidak langsung struktur modal dan ukuran
dan ukuran perusahaan mungkin akan ber-
perusahaan terhadap kinerja perusahaan melalui
40
JURNAL AKUNTANSI DAN KEUANGAN, VOL. 13, NO. 1, MEI 2011: 37-46
agency cost
sebagai
intervening variable.
Tujuan
disajikan adalah hipotesis kausalitas. Analisis data
penelitian ini adalah untuk menguji secara empiris
akan menghasilkan kesimpulan umum.
Analisis data dilakukan dengan analisis jalur.
tentang 1) pengaruh struktur modal dan ukuran
Analisis ini digunakan karena terdapat kemung-
perusahaan terhadap
3/18/2015 Kevin Rizaldi: Maret 2014
http://kevindiblogs.blogspot.com/2014_03_01_archive.html 8/29
agency cost,
2) pengaruh
kinan hubungan antarvariabel dalam model yang
struktur modal, ukuran perusahaan, dan
agency
bersifat linier.
Agency cost
digunakan sebagai
cost
terhadap kinerja perusahaan
,
dan 3) pengaruh
intervening variable
karena pengaruh struktur
tidak langsung struktur modal dan ukuran
modal dan ukuran perusahaan terhadap kinerja
perusahaan terhadap kinerja perusahaan melalui
perusahaan dapat berhubungan secara konseptual
agency cost
sebagai
intervening variable.
Secara
dengan rasio
discreationary expense
terhadap
teoritis, manfaat penelitian ini adalah memberi
penjualan sebagai proksi
agency cost.
Secara teori
kontribusi bagi ilmu manajemen keuangan
pengaruh struktur modal dan ukuran perusahaan
mengenai 1) pengaruh struktur modal dan ukuran
terhadap kinerja perusahaan dapat terlihat secara
perusahaan terhadap
agency cost
, 2) pengaruh
langsung. Namun dapat pula dilihat melalui
struktur modal, ukuran perusahaan, dan
agency
agency cost.
cost
terhadap kinerja perusahaan
,
dan 3) pengaruh
Tingkat kepercayaan yang digunakan adalah
tidak langsung struktur modal dan ukuran
95%, yang berarti bahwa alpha adalah 5%.
perusahaan terhadap kinerja perusahaan melalui
Pengolahan data dilakukan dengan bantuan
agency cost
sebagai
intervening variable..
Selain
program aplikasi SPSS versi 17.
itu diharapkan juga bahwa penelitian ini
Persamaan struktural untuk pengujian hipo-
memberikan kontribusi bagi penelitian yang akan
tesis pertama
:
datang melalui model teoritikal yang diajukan.
Y
=
X
+
X
3/18/2015 Kevin Rizaldi: Maret 2014
http://kevindiblogs.blogspot.com/2014_03_01_archive.html 9/29
+
1
Y1 X 1
1
Y1X 2
2
1
Secara praktis, penelitian penting agar
Y
= variabel endogen
agency cost
1
X
= variabel eksogen struktur modal
investor maupun calon investor dapat mengetahui
1
X
= variabel eksogen ukuran perusahaan
faktor apa yang dapat meningkatkan kinerja
2
= koefisien jalur X
ke Y
perusahaan dan apakah memang terdapat
Y1 X1
1
1
= koefisien jalur X
ke Y
indikasi masalah
agency
di dalam perusahaan.
Y1 X2
2
1
= koefisien jalur variabel
error
Bagi manajer hasil penelitian ini akan bermanfaat,
1
1
yaitu apakah pendanaan dengan hutang yang
Persamaan struktural untuk pengujian hipo-
meningkatkan beban perusahaan akan dapat
tesis kedua
:
tertandingi dengan beban pajak sehingga kinerja
Y
=
X
+
X
+
Y
+
2
Y2X1
1
Y 2X2
2
Y 2Y1
1
2
meningkat atau tidak.
Y
= variabel endogen kinerja perusahaan
2
3/18/2015 Kevin Rizaldi: Maret 2014
http://kevindiblogs.blogspot.com/2014_03_01_archive.html 10/29
Y
= variabel endogen
agency cost
1
METODE PENELITIAN
X
= variabel eksogen struktur modal
1
X
= variabel eksogen ukuran perusahaan
2
Populasi penelitian ini adalah perusahaan
= koefisien jalur X
ke Y
Y2 X1
1
2
dalam industri dasar dan kimia yang terdaftar di
= koefisien jalur X
ke Y
Y2 X2
2
2
Bursa Efek Indonesia tahun 2009. Jumlah
= koefisien jalur Y
ke Y
Y2 Y1
1
2
populasi adalah 58 perusahaan. Populasi sasaran
= koefisien jalur variabel
error
2
2
adalah perusahaan yang tidak mempunyai laba
bersih negatif serta tidak mempunyai ekuitas
Perhitungan Pengaruh tidak langsung untuk
pengujian hipotesis ketiga:
negatif, yaitu 42 perusahaan. Semua perusahaan
Pengaruh tidak langsung (
indirect effect
) X
dalam populasi sasaran diobservasi (sampel
1
ke Y
melalui Y
=
x
jenuh). Data bersumber dari laporan keuangan
2
1
Y1X1
Y 2Y1
Pengaruh tidak langsung (
indirect effect
) X
perusahaan yang telah diaudit yang diunduh dari
2
ke Y
melalui Y
=
x
website Bursa Efek Indonesia, yaitu www.jsx.go.id.
2
1
3/18/2015 Kevin Rizaldi: Maret 2014
http://kevindiblogs.blogspot.com/2014_03_01_archive.html 11/29
Y1X2
Y 2Y1
Fokus penelitian adalah perusahaan dalam
Variabel penelitian dan definisi operasional:
industri dasar dan kimia.
- Y
adalah rasio
discretionary expense
terhadap
Data yang digunakan adalah data sekunder
1
penjualan bersih, yang merupakan proksi
historis yang bersifat
cross section.
Penelitian
agency cost
(Lin, 2006).
Discretionary expense
berupa penelitian
ex post facto,
karena data
adalah beban yang dikeluarkan berdasarkan
bersumber dari laporan keuangan emiten yang
kebijaksanaan seorang manajer. Beban ini
telah dipublikasikan dan digunakan tanpa
meliputi beban operasi, beban non operasi,
merubahnya. Penelitian bersifat kausalitas, yaitu
beban bunga, serta gaji dan upah (Lin 2006).
penelitian yang ingin mencari penjelasan dalam
Formula:
bentuk hubungan sebab akibat (
cause-effect
)
antar
Discretoin
ary
expense
beberapa variabel yang dikembangkan dalam
Penjualan
bersih
manajemen (Ferdinand, 2006). Hipotesis yang
Fachrudin
: Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, dan Agency Cost Terhadap Kinerja
Perusahaan
41
- Y
adalah kinerja perusahaan yang dalam hal
hipotesis
null
yang menyatakan bahwa tidak
2
ini diukur dengan ROE. Formula (Jones et al.
terdapat autokorelasi positif maupun negatif
2009):
tidak dapat ditolak.
Laba
bersih
Penilaian
Goodness of Fit Model
Ekuitas
pemegang
saham
- X
merupakan struktur modal atau rasio
3/18/2015 Kevin Rizaldi: Maret 2014
http://kevindiblogs.blogspot.com/2014_03_01_archive.html 12/29
1
1.
Koefisien determinasi bernilai 0.303 yang
leverage,
yaitu jumlah hutang terhadap jumlah
berarti bahwa kemampuan model dalam
ekuitas (Lin 2006). Rasio ini juga menunjukkan
menerangkan variasi variabel
agency cost
struktur modal perusahaan. Formula:
adalah sebesar 30.3%, sedangkan sisanya
Jumlah
hutang
sebesar 69.7% diterangkan oleh variabel lain
Jjmlah
ekuitas
yang tidak dimasukkan ke dalam model.
- X
merupakan ukuran perusahaan. Ukuran
2
2.
Uji F
perusahaan dapat diukur dengan logaritma
Signifikansi uji F bernilai 0.001. Nilai yang
natural (
natural log)
dari jumlah aset (Naiker
lebih besar daripada 5% menunjukkan bahwa
et al. 2008).
model yang digunakan adalah layak dan dapat
digunakan untuk analisis selanjutnya.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
3.
Uji t
Struktur modal berpengaruh positif dan
Berikut ini disajikan hasil uji statistik.
signifikan (
p-value
bernilai 0.010) terhadap
Adapun data dan hasil pengolahannya secara
agency cost.
Sedangkan ukuran perusahaan
lengkap ada pada penulis.
berpengaruh negatif dan signifikan (
p-value
Data Screening
dan Transformasi Data
bernilai 0.001) terhadap
agency cost.
Data awal yang dimasukkan berupa variabel
Tabel 1. Hasil Analisis Regresi Pengaruh X
dan X
1
2
struktur modal, ukuran perusahaan, dan
agency
terhadap Y
1
cost
tidak menunjukkan bahwa residual data tidak
memenuhi asumsi normalitas. Untuk itu data
ditransformasi dalam bentuk
logaritma natural
.
Karena data sesuai populasi sasaran adalah data
3/18/2015 Kevin Rizaldi: Maret 2014
http://kevindiblogs.blogspot.com/2014_03_01_archive.html 13/29
yang tidak memiliki laba bersih negatif dan tidak
memiliki ekuitas negatif, maka seluruh data yang
ditransformasi dapat terbaca oleh alat analisis.
Pengujian Asumís Klasik yang dilakukan adalah:
Persamaan matematika model jalur 1:
Y
= 0,370X
– 0.487X
+ 0.835
1
1
2
1
Pengujian Asumsi Klasik
Pengujian Hipotesis Kedua
1.
Uji Normalitas Residual
Statistik uji Kolmogorov-Smirnov menunjuk-
Data Screening
dan Transformasi Data
kan p-value 0.180 (>0.05), yang menunjukkan
bahwa asumsi normalitas residual telah
Sama seperti pengujian hipotesis pertama,
terpenuhi
residual data awal tidak berdistribusi normal
2.
Uji Multikolinieritas
sehingga data ditransformasi dalam bentuk
Nilai
Tolerance
masing-masing variabel adalah
logaritma natural
.
0.961, yang lebih besar dari 0.1. Nilai VIF
1.040, yang lebih kecil dari 10. Hal ini
Pengujian Asumsi Klasik
menunjukkan bahwa tidak terjadi multi-
kolonieritas.
1.
Uji Normalitas Residual
3.
Uji Heteroskedastisitas
Statistik uji Kolmogorov-Smirnov menunjuk-
Dengan uji Glejser ditemukan bahwa nilai
kan p-value 0.638 (>0.05), yang menunjukkan
signifikansi uji t adalah lebih besar dari alpha
bahwa asumsi normalitas residual telah
5% yang menunjukkan bahwa data terbebas
terpenuhi
dari masalah heteroskedastisitas.
2.
Uji Multikolinieritas
4.
Uji Autokorelasi
Nilai Durbin-Watson adalah 2.219. Tabel
Nilai
Tolerance
variabel struktur modal,
Durbin-Watson untuk k=2 dan n=42
ukuran perusahaan, dan
agency cost
masing-
ditemukan d
= 1.338. Karena 1.338 < 2.219 <
masing adalah 0.808, 0.724, dan 0.697 (lebih
3/18/2015 Kevin Rizaldi: Maret 2014
http://kevindiblogs.blogspot.com/2014_03_01_archive.html 14/29
u
4- 1.338 atau 1.338 < 2.219 < 2.662 maka
besar dari 0.1). Nilai VIF masing-masing
42
JURNAL AKUNTANSI DAN KEUANGAN, VOL. 13, NO. 1, MEI 2011: 37-46
adalah 1.237, 1.380, dan 1.435 (lebih kecil dari
struktur modal sangat hampir berpengaruh
10). Hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi
terhadap kinierja perusahaan.
multikolonieritas.
3.
Uji Heteroskedastisitas
Pengujian Hipotesis Ketiga
Dengan uji Glejser ditemukan bahwa nilai
signifikansi uji t adalah lebih besar dari alpha
Pengaruh tidak langsung struktur modal dan
5% yang menunjukkan bahwa data terbebas
ukuran perusahaan terhadap kinerja perusahaan
dari masalah heteroskedastisitas.
melalui
agency cost
sebagai
intervening variable
4.
Uji Autokorelasi
dapat dilihat di bawah ini:
Nilai Durbin-Watson adalah 2.004. Tabel
Pengaruh tidak langsung (
indirect effect
) X
ke
1
Durbin-Watson untuk k=3 dan n=42
Y
melalui Y
= 0,370
x 0.288 = 0.107
2
1
ditemukan d
= 1.383. Karena 1.383 < 2.004 <
Pengaruh tidak langsung (
indirect effect
) X
ke
u
2
4-1.383 atau 1.338 < 2.004 < 2.662 maka
Y
melalui Y
= -0.487
x 0.288 = -0.140
2
1
hipotesis
null
yang menyatakan bahwa tidak
Hasil uji statistik pada tabel 2 di atas
terdapat autokorelasi positif maupun negatif
menunjukkan bahwa
agency cost
tidak ber-
3/18/2015 Kevin Rizaldi: Maret 2014
http://kevindiblogs.blogspot.com/2014_03_01_archive.html 15/29
tidak dapat ditolak.
pengaruh signifikan pada alpha 5% terhadap
kinerja perusahaan (p-
value
0.095). Oleh karena
Penilaian
Goodness of Fit Model
itu pengaruh tidak langsung struktur modal dan
ukuran perusahaan terhadap kinerja perusahaan
1.
Koefisien determinasi bernilai 0.246 yang
berarti bahwa kemampuan model dalam
sebagaimana yang dihitung di atas juga tidak
menerangkan variasi variabel
agency cost
ada-
signifikan.
lah sebesar 24.6%, sedangkan sisanya sebesar
75.4% diterangkan oleh variabel lain yang
Pengaruh Struktur Modal dan Ukuran
tidak dimasukkan ke dalam model.
Perusahaan terhadap
Agency Cost
2.
Uji F
Pada pengujian hipotesis pertama ditemukan
Signifikansi uji F bernilai 0.012 (lebih besar
bahwa struktur modal berpengaruh positif dan
daripada 5%) menunjukkan bahwa model yang
signifikan terhadap
agency cost.
Ukuran per-
digunakan adalah layak dan dapat digunakan
usahaan berpengaruh negatif dan signifikan.
untuk analisis selanjutnya.
Temuan ini sesuai dengan Lin (2006). Kebijakan
3.
Uji t
hutang meningkatkan
agency cost.
Perusahaan
Struktur modal berpengaruh positif dan
besar mempunyai lebih sedikit
discretionary
hampir signifikan (
p-value
bernilai 0.05)
expense.
Perusahaan besar lebih efisien.
terhadap kinerja perusahaan. Sedangkan
Temuan menunjukkan bahwa jika hal-hal
ukuran perusahaan dan
agency cost
tidak
lain dianggap tetap, peningkatan hutang sebesar
berpengaruh signifikan pada alpha 5%.
1% persen akan meningkatkan proksi
agency cost,
dalam hal ini adalah perbandingan
discretionary
Tabel 2. Hasil Analisis Regresi Pengaruh X
, X
1
2,
dan Y
3/18/2015 Kevin Rizaldi: Maret 2014
http://kevindiblogs.blogspot.com/2014_03_01_archive.html 16/29
terhadap Y
expense
dengan penjualan bersih, sebesar 0.333%.
1
2
Kemungkinan hal tersebut disebabkan oleh beban
bunga hutang yang meningkat seiring dengan
meningkatnya jumlah hutang.
Hal ini tidak sesuai dengan Jensen dan
Meckling (1976) dalam Cao (2006) yang menyata-
kan bahwa penggunaan hutang dalam struktur
modal dapat mencegah pengeluaran yang tidak
penting dan memberi dorongan pada manajer
Persamaan matematika model jalur 2:
untuk mengoperasikan perusahaannya dengan
Y
= 0,317X
– 0.069X
+ 0.288Y
+ 0.868
lebih efisien. Temuan ini juga tidak sejalan dengan
2
1
2
1
2
Brigham dan Daves (2004) yang menyatakan
Penelitian ini menemukan nilai signifikansi F
bahwa penggunaan hutang yang tinggi dalam
sebesar 0.012 yang menunjukkan bahwa model
struktur modal dapat menimbulkan ancaman
layak dan dapat dipakai untuk uji selanjutnya. Uji
kebangkrutan sehingga mengurangi
agency cost.
t menunjukkan tidak ada satu pun variabel yang
Hal tersebut terjadi karena manajer akan
signifikan pada alpha 5% padahal data sudah
mengurangi pengeluaran yang tidak penting agar
memenuhi asumsi multikolinieritas. Namun nilai
dapat membayar hutang. Selain itu dalam masa
p-
value
struktur modal menunjukkan 0.05. Berarti
kesulitan keuangan pihak kreditur juga akan
Fachrudin
: Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, dan Agency Cost Terhadap Kinerja
Perusahaan
43
mengawasi sehubungan konteks
governance
Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Per-
insolvency
(Fachrudin, 2008).
usahaan, dan
Agency Cost
terhadap Kinerja
Temuan ini menemukan bahwa rata-rata
Perusahaan
rasio hutang terhadap ekuitas adalah 0.59 dengan
standar deviasi 0.88. Jumlah yang tidak tinggi ini
Pengujian hipotesis kedua menunjukkan
mengindikasikan bahwa perusahaan tidak sedang
bahwa struktur modal hampir berpengaruh
dalam kesulitan keuangan sehingga terdapat
3/18/2015 Kevin Rizaldi: Maret 2014
http://kevindiblogs.blogspot.com/2014_03_01_archive.html 17/29
signifikan terhadap kinerja (p-
value
0.05). Beta
kemungkinan bahwa manajer tidak berhati-hati
yang positif menunjukkan bahwa penggunaan
dalam pengeluaran
discreationary expense,
karena
hutang dapat meningkatkan imbal hasil bagi
itu pengaruh struktur modal terhadap
agency cost
pemilik perusahaan. Teori mengatakan bahwa
tidak negatif, melainkan positif.
ROE adalah
return on assets
(ROA) dikali dengan
Kehatian-hatian manajer dalam pengeluaran
leverage
(Jones et al. 2009). Jadi
leverage
dapat
kas terjadi pada saat perusahaan yang memiliki
mempengaruhi ROE. Hal ini terjadi karena
banyak hutang sedang berada dalam
financial
pembiayaan dengan hutang menimbulkan beban
distress
, contohnya adalah pengurangan jumlah
bunga yang tetap harus dibayar. Jones et al.
karyawan. Demikian juga saat krisis ekonomi
(2009) menyatakan bahwa
leverage
dapat
1997-2000, perusahaan tidak kesulitan keuangan
meningkatkan imbal hasil bagi pemegang saham
pun melakukan penghematan biaya (Fachrudin,
(
favorable leverage
), tapi dapat juga merugikan
2007). Penelitian lanjutan dapat meneliti penga-
pemegang saham (
unfavorable leverage).
Level
ruh struktur modal terhadap
agency cost
pada
ROA tertentu dapat meningkatkan kinerja
perusahaan yang mengalami
financial distress
.
menuju ROE yang lebih tinggi melalui peng-
Ukuran perusahaan berpengaruh negatif
gunaan pendanaan hutang yang bijaksana.
terhadap
agency cost.
Koefisien
unstandardized
Sebaliknya penggunaan pendanaan hutang yang
beta -0.463 menunjukkan bahwa jika hal-hal lain
tidak bijaksana dapat menyebabkan ROE lebih
dianggap tetap, peningkatan ukuran perusahaan
rendah daripada ROA (Jones et al. 2009).
sebesar 1% akan menurunkan
agency cost
sebesar
3/18/2015 Kevin Rizaldi: Maret 2014
http://kevindiblogs.blogspot.com/2014_03_01_archive.html 18/29
Penelitian ini hampir menunjukkan bahwa
0.463%. Indikasinya adalah bahwa 1) perusahaan
leverage
meningkatkan imbal hasil kepada
besar dapat mengurus
discretionary expense
pemegang saham. Berarti dana dari hutang
dengan bijak sehingga efisien, 2) adanya skala
digunakan dengan cara yang baik se hingga
ekonomis, serta 3) perusahaan besar mempunyai
meningkatkan laba. Perusahaan juga masih
penjualan bersih yang lebih besar dari pada
mempunyai laba sebelum bunga dan pajak yang
perusahaan kecil. Hasil uji ini sesuai dengan
cukup baik.
temuan Lin (2006).
Moeljadi (2006) mengatakan bahwa apabila
Agency cost
dipengaruhi oleh struktur modal
Return on Assets
(ROA) lebih besar dari tingkat
dan ukuran perusahaan. Semakin tinggi peng-
bunga, maka sebaiknya pemenuhan kebutuhan
gunaan hutang dalam struktur modal meningkat-
dana diambil dari modal pinjaman, sebab
kan proksi
agency cost.
Semakin besar ukuran
penambahan
leverage
akan menaikkan ROE.
perusahaan menyebabkan
discretionary expense
Jika perusahaan memaksakan diri untuk meng-
semakin berkurang. Kemungkinan bahwa 1) tidak
gunakan modal sendiri, baik emisi saham baru
terdapat konflik
agency
antara manajer dan
maupun laba ditahan, maka secara teoritis akan
pemegang saham mayoritas dalam perusahaan di
menurunkan ROE. Jika ROA lebih kecil dari
industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa
tingkat bunga, maka keperluan dana sebaiknya
Efek Indonesia. Hal ini terlihat dari fakta bahwa
diambil dari penambahan modal sendiri, baik
beberapa perusahaan memiliki direksi yang juga
melalui emisi saham maupun laba ditahan, sebab
pemegang saham atau keluarga pemegang saham
akan meningkatkan ROE. Jika perusahaan
tersebut. Masalah
agency
terjadi karena ketidak-
memaksakan menambah
leverage
maka ROE
sejajaran kepentingan direksi dan pemegang
akan menurun. Jika ROA sama persis besarnya
saham. Jika direksi juga pemegang saham maka
dengan tingkat bunga pinjaman, maka penambah-
kesejajajaran kepentingan mungkin terwujud
an atau pengurangan hutang tidak akan mem-
sehingga tidak ada masalah
agency.
Penelitian
3/18/2015 Kevin Rizaldi: Maret 2014
http://kevindiblogs.blogspot.com/2014_03_01_archive.html 19/29
pengaruhi ROE. Penelitian ini menunjukkan
lanjutan dapat menguji masalah ini. 2) Masalah
bahwa penggunaan hutang hamper meningkatkan
agency cost
tidak dapat dikurangi dengan peng-
ROE. Hal ini mengindikasikan bahwa ROA yang
gunaan hutang. Dengan demikian diperlukan cara
diperoleh hampir lebih besar dari tingkat bunga
lain untuk mengatasinya seperti keberadaan
pinjaman. Penelitian selanjutnya dapat meneliti
komisaris yang benar-benar independen serta
pengaruh perbandingan ROA terhadap tingkat
komite audit dalam rangka menegakkkan
good
bunga terhadap ROE.
corporate governance.
44
JURNAL AKUNTANSI DAN KEUANGAN, VOL. 13, NO. 1, MEI 2011: 37-46
Ukuran perusahaan tidak berpengaruh ter-
discreationary expense
tidak meningkatkan kiner-
hadap kinerja perusahaan. Hal ini menunjukkan
ja. Kinerja yang digunakan adalah ROE, yaitu
bahwa ukuran perusahaan bukan jaminan bahwa
rasio laba bersih dibandingkan dengan ekuitas
perusahaan akan memiliki kinerja yang baik.
pemegang saham.
Discreationary expense
adalah
Huang (2002) serta Talebria et al. (2010) juga
beban yang dikeluarkan berdasarkan kebijak-
menemukan bahwa tidak terdapat pengaruh
sanaan seorang manajer, meliputi beban operasi,
ukuran perusahaan terhadap kinerja perusahaan.
beban non operasi, beban bunga, serta gaji dan
Tetapi Lin (2006) serta Wright et al. (2009)
upah (Lin 2006). Dalam hal ini
discreationary
menemukan bahwa ukuran perusahaan ber-
expense
adalah jumlah beban usaha ditambah
pengaruh positif terhadap kinerja.
beban bunga. Pada saat penggunaan hutang
Agency cost
tidak berpengaruh signifikan
meningkatkan beban bunga maka
discreationary
pada alpha 5% terhadap kinerja perusahaan.
expense
meningkat. Dalam format laporan laba
Artinya beban perusahaan tidak mempengaruhi
rugi, penjualan dikurang beban pokok penjualan
ROE. Hanya, karena struktur modal hampir
dikurang
discreationary expense
menghasilkan
berpengaruh terhadap kinerja perusahaan, ter-
laba usaha. Laba usaha ditambah pendapatan
dapat kemungkinan bahwa beban bunga akan
(beban) lain-lain dan ditambah manfaat (beban)
berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Pene-
pajak menghasilkan laba bersih. Jika rasio
litian lebih lanjut diperlukan untuk melihat
discreationary expense
3/18/2015 Kevin Rizaldi: Maret 2014
http://kevindiblogs.blogspot.com/2014_03_01_archive.html 20/29
terhadap penjualan signifi-
kemungkinan ini.
kan mempengaruhi struktur modal dan
agency
Koefisien
agency cost
yang positif dan p-
value
cost
tidak signifikan mempengaruhi ROE, berarti
yang bernilai 0.095 mengindikasikan bahwa jika
hal tersebut kemungkinan dikarenakan manfaat
alpha diperluas menjadi 10% maka semakin
(beban) lain-lain dan beban pajak tidak signifikan
banyak
discreationary expense
maka semakin
mempengaruhi ROE.
tinggi ROE. Kemungkinan memang beban bunga
Format Laporan Laba Rugi disajikan dalam
yang mempengaruhi ROE tersebut dan memang
gambar 2 bawah ini untuk memperjelas pengaruh
beban-beban tersebut sudah wajar karena me-
dan keterkaitan antara struktur modal, ukuran
ningkatkan ROE.
perusahaan,
agency cost,
dan kinerja perusahaan:
Temuan mengenai pengaruh
agency cost
ini
2011
tidak sejalan dengan Lin (2006) dan Wright et al.
(2009) yang menemukan bahwa
agency cost
Penjualan Bersih XX
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROE,
Beban Pokok Penjualan XX -/-
artinya bila
agency cost
dibiarkan membengkak,
Laba Kotor XX
maka hal tersebut dapat mengurangi pencapaian
keuntungan kompetitif yang berdampak negatif
Beban Usaha
Penjualan XX
terhadap kinerja.
Umum dan Administrasi XX
Jumlah Beban Usaha XX -/-
Pengaruh tidak Langsung Struktur Modal
dan Ukuran Perusahaan
terhadap Kinerja
Laba Usaha XX
Perusahaan Melalui
Agency Cost
sebagai
Intervening Variable
Pendapatan (Beban) Lain-Lain XX
Agency cost
tidak berpengaruh signifikan ter-
Laba (Rugi) sebelum Manfaat (Beban) Pajak XX
hadap kinerja pada alpha 5%. Walaupun struktur
Manfaat (Beban) Pajak XX
modal berpengaruh terhadap
agency cost
3/18/2015 Kevin Rizaldi: Maret 2014
http://kevindiblogs.blogspot.com/2014_03_01_archive.html 21/29
namun
agency cost
tidak berpengaruh terhadap kinerja.
Laba (Rugi) Bersih XX
Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat
pengaruh struktur modal terhadap kinerja melalui
Gambar 2. Format Laporan Laba Rugi
agency cost.
Dengan kata lain pengaruh tidak
langsung struktur modal terhadap kinerja tidak
Dari format Laporan Laba Rugi di atas ter-
signifikan. Ukuran perusahaan secara langsung
lihat jelas bahwa jika peningkatan hutang
tidak memiliki pengaruh terhadap kinerja per-
meningkatkan
discreationary expense
maka beban
usahaan. Demikian juga secara tidak langsung,
usaha bertambah besar. Beban bunga atau beban
tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja
keuangan yang merupakan bahagian dari pen-
perusahaan melalui
agency cost.
dapatan (beban) lain-lain juga meningkat. Namun
Dapat dikatakan bahwa semakin tinggi
jika
discreationary expense
berpengaruh positif
hutang, beban bunga meningkat sehingga
discrea-
terhadap kinerja, maka berarti terdapat pen-
tionary expense
meningkat, tetapi peningkatan
dapatan (beban) lain-lain atau manfaat (beban)
Fachrudin
: Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, dan Agency Cost Terhadap Kinerja
Perusahaan
45
pajak yang semakin besar. Hal tersebut dapat
Selanjutnya untuk lebih mendalami masalah
kaitan struktur modal terhadap kinerja, peneliti
disebabkan oleh meningkatnya penghasilan
selanjutnya dapat menambahkan variabel beban
bunga, keuntungan penjualan aset tetap, koreksi
bunga dan beban pajak sehingga akan terlihat
pajak, keuntungan dalam mata uang asing,
jelas apakah beban bunga hutang atau peng-
manfaat pajak, serta beban pajak yang berkurang
hematan pajak dari hutang yang lebih dominan
karena pendanaan dengan hutang. Kenyataannya
mempengaruhi kinerja.
discreationary expense
tidak berpengaruh signify-
Implikasi manajerial yang diberikan adalah
kan pada alpha 5% terhadap kinerja yang artinya
bahwa investor dan calon investor sebaiknya tidak
pendapatan (beban) lain-lain atau manfaat (beban)
terlalu terfokus pada ukuran perusahaan dalam
pajak tidak mempengaruhi kinerja.
berinvestasi karena belum tentu perusahaan besar
menghasilkan kinerja yang lebih baik walaupun
KESIMPULAN
perusahaan besar dapat menghemat
discreatio-
3/18/2015 Kevin Rizaldi: Maret 2014
http://kevindiblogs.blogspot.com/2014_03_01_archive.html 22/29
nary expense-
nya.
Struktur modal berpengaruh positif dan
Kemungkinan tidak terdapat indikasi masa-
signifikan terhadap
agency cost.
Hal ini sejalan
dengan Lin (2006) bahwa kebijakan hutang
lah
agency
di dalam perusahaan-perusahaan
meningkatkan
agency cost.
Namun tidak sejalan
dalam industri dasar dan kimia yang terdaftar di
dengan pandangan yang mengatakan bahwa
Bursa Efek Indonesia berdasarkan sampel yang
peningkatan hutang dalam struktur modal dapat
diteliti karena peningkatan hutang tidak me-
mengurangi masalah
agency.
Ukuran perusahaan
nurunkan
agency cost
dan bahkan semakin besar
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
ukuran perusahaan
agency cost
semakin ber-
agency cost
. Hal ini mengindikasikan bahwa
kurang. Berarti terdapat efisiensi dalam perusaha-
perusahaan besar lebih efisien.
an. Selain itu, jika alpha dinaikkan menjadi 10%,
Struktur modal, ukuran perusahaan, dan
terdapat pengaruh positif struktur modal dan
agency cost
tidak berpengaruh signifikan terhadap
agency cost
terhadap kinerja–artinya upaya-upaya
kinerja perusahaan. Hanya struktur modal yang
yang dilakukan manajer menghasilkan
return
bagi
hampir signifikan (p-
value
0.05). Koefisien positif
pemegang saham.
menunjukkan penggunaan hutang dalam struktur
Penelitian ini menunjukkan bahwa peng-
modal membawa dampak yang baik terhadap
gunaan hutang meningkatkan beban namun tidak
kinerja perusahaan. Ukuran perusahaan memang
signifikan meningkatkan kinerja. Manajer perlu
meningkatkan efisiensi
discreationary expense
mempertimbangkan
trade off
antara beban bunga
namun tidak meningkatkan ROE.
dan penghematan pajak ini.
Tidak terdapat pengaruh tidak langsung
struktur modal dan ukuran perusahaan terhadap
DAFTAR PUSTAKA
kinerja perusahaan melalui
3/18/2015 Kevin Rizaldi: Maret 2014
http://kevindiblogs.blogspot.com/2014_03_01_archive.html 23/29
agency cost.
Secara
langsung struktur modal hampir berpengaruh
Atkinson, Anthony A, Rajiv D. Banker, Robert S.
terhadap kinerja perusahaan. Namun secara tidak
Kaplan, and S. Mark Young. 1997,
Mana-
langsung tidak berpengaruh. Ukuran perusahaan
ngement Accounting,
Second Edition, Pren-
tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan
tice Hall International Edition.
baik secara langsung maupun tidak langsung.
Penelitian selanjutnya dapat mengembang-
Bouresli, Amani Khaled. 2001. Managerial Incen-
kan penelitian ini dengan meningkatkan jumlah
tives and Firm Performance: Evidence from
pengamatan, misalnya dengan mejadikan seluruh
Initial Public Offering
, Dissertation
, The
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI
Graduate School Southern Illinois Univer-
menjadi populasi sasaran. Dengan demikian hasil
sity.
penelitian ini menjadi lebih
robust.
Peneliti
Brigham, Eugene, F. and Phillip R. Daves. 2004.
selanjutnya juga dapat meneliti pengaruh struktur
Intermediate Financial Management
, Eight
modal terhadap
agency cost
pada perusahaan yang
Edition. Thomson.
mengalami
financial distress
agar pembuktian
empiris mengenai pandangan bahwa peningkatan
Calisir, Fethi, Cigdem Altin Gumussoy, A. Elvan
hutang dapat mengurangi
agency cost
semakin
Bayraktaroglu, and Ece Deniz. 2010.
jelas. Penelitian mengenai persentase pemegang
“Intellectual Capital in the Quoted Turkish
saham yang merangkap direksi terhadap jumlah
ITC Sector”,
Journal of Intellectual Capital
,
pemegang saham juga dapat dilakukan dalam
Vol. II(4), page 537-553.
kaitannya dengan
agency cost.
Hal ini untuk
Cao, Bolong. 2006. “Debt Financing and the Dyna-
melihat apakah jika terdapat peningkatan ke-
mic of Agency Cost”
,
Dissertation,
sejajajaran kepentingan direksi dan pemegang
University of California, San Diego.
saham maka masalah
agency
3/18/2015 Kevin Rizaldi: Maret 2014
http://kevindiblogs.blogspot.com/2014_03_01_archive.html 24/29
dapat dikurangi.
46
JURNAL AKUNTANSI DAN KEUANGAN, VOL. 13, NO. 1, MEI 2011: 37-46
Fachrudin, Khaira Amalia. 2007. Analisis Kesulit-
Lin, Kun Lin. 2006. Study on Related Party
Transaction with Mainland China in Taiwan
an Keuangan Perusahaan–Studi pada Per-
Enterprises,
Dissertation
, Departemen Mana-
usahaan Manufaktur yang Terdaftar di
jemen, Universitas Guo Li Cheng Gong,
Bursa Efek Jakarta Tahun 1995-2005,
China.
Disertasi
, Program Pascasarjana, Fakultas
Ekonomi. Universitas Brawijaya. Malang.
Moeljadi. 2006.
Manajemen Keuangan–Pendekat-
an Kuantitatif dan Kualitatif
, Jilid 1, Edisi
Fachrudin, Khaira Amalia. 2008.
Kesulitan Ke-
Pertama, Bayumedia Publishing.
uangan dan Personal
, USU Press, Medan.
Naiker, Vic, Farshid Navissi, VG Sridharan. 2008.
Ferdinand, Augusty. 2006.
Metode Penelitian
“The Agency Cost Effects of Unionization on
Manajemen.
Edisi Kedua. Badan Penerbit
Firm Value”,
Journal of Management
Universitas Diponegoro. Semarang.
Accounting Research
, Vol. 20, pp. 133-152.
Huang, Lan-Ying. 2002. FDI Scale and Firm
Talebria, Ghodratallah, Mahdi Salehi, Hashem
Performance of Taiwanese Firms in China.
Valipour, and Shahram Shafee. 2010.
Dissertation
. H. Wayne Huizenga School of
“Empirical Study of the Relationship bet-
Business and Enterpreneurship. Nova
ween Ownership Structure and Firm
Southeastern University.
Performance: Some Evidence of Listed
Husnan, Suad. 2001. “
Corporate Governance
dan
Companies in Tehran Stock Exchange”,
Keputusan Pendanaan: Perbandingan Ki-
Journal of Sustainable Development
. Vol 3
nerja Pemegang Saham Pengendali Per-
(2), pp. 264-270.
usahaan Multinasional dan Bukan Multi-
Wang, Shiing –Wu. 1991. “The Relation between
nasional.”
Jurnal Riset–Akuntansi, Manaje-
Firm Size and Effective Tax Rates: A Test of
men, Ekonomi,
PPAM STIE Yo, 1(1), hal. 1-
3/18/2015 Kevin Rizaldi: Maret 2014
http://kevindiblogs.blogspot.com/2014_03_01_archive.html 25/29
Diposkan oleh Kevin Rizaldi di 11 .24 Tidak ada komentar:
Firms' Political Success”.
The Accounting
12.
Review
. January, Vol. 66 (1), pp. 158-169.
Jones, Charles P., Siddharta Utama, Budi Fren-
Wright, Peter, Mark Kroll, Ananda Mukhreji,
sidy, Irwan Adi Ekaputra, dan Rachman
Michael L. Pettus. 2009. “Do the Conti-
Untung Budiman. 2009.
Investment–Ana-
ngencies of External Monitoring, Ownership
lysis and Management (An Indonesian
Incentives, or Free Cash Flow Explain
Adaptation)
, Wiley, Penerbit Salemba
Opposing Firm Performance Expectations?”,
Empat.
Journal Management Governance,
13, pp.
Keng, I, Wen-Yi Lin, and Y . Angela Liu. 2008.
215-243.
“Loan Guarantees for Related Parties and
Yamin, Sofyan dan Heri Kurniawan. 2009.
SPSS
Control Mechanisms”.
Working Paper
.
Complete– Teknik Analisis Statistik Terleng-
National Chung Cheng University, Taiwan,
kap dengan Software SPSS,
Penerbit
Academic-papers.org/ocs2/session/Papers/
Salemba Infotek.
Poster/508.doc.
Rekomendasikan ini di Google
Selasa, 25 Maret 2014
Pengertian penggabungan usaha dan Kontribusirelatif perusahaan yang bergabung
Nama : Kevin RizaldiNPM : 43211943Kelas : 3DA02
Pengertian penggabungan usaha danKontribusi relatif perusahaan yang bergabung
A. PENGGABUNGAN USAHA Penggabungan Usaha adalah penyatuan entitas-entitas usaha. SedangkanPenggabungan entitas usaha yang terpisah adalah suatu alternatif perluasansecara internal melalui akuisisi atau pengembangan kekayaan perusahaansecara bertahap, dan seringkali memberikan manfaat bagi semua entitas yangbersatu dan pemiliknya.
A.1 Alasan - alasan penggabungan usaha Beberapa alasan yang mungkin untuk memilih penggabungan usahasebagai alat perluasan adalah:
3/18/2015 Kevin Rizaldi: Maret 2014
http://kevindiblogs.blogspot.com/2014_03_01_archive.html 26/29
• Manfaat Biaya (Cost Adventage). Seringkali lebih murah bagi perusahaan untuk memperoleh fasilitas yangdibutuhkan melalui pengembangan. Hal ini benar, terutama pada periodeinflasi.•Risiko Lebih Rendah (Lower Risk). Membeli lini produk dan pasar yang telah didirikan biasanya lebih kecilrisikonya dibandingkan dengan mengembangkan produk baru dan pasarnya.Penggabungan usaha kurang berisiko terutama ketika tujuannya adalahdiversifikasi.•Penundaan Operasi Pengurangan (Fewer Operating Delays). Fasilitas-fasilitas pabrik yang diperoleh melalui penggabungan usahadapat diharapkan untuk segera beroperasi dan memenuhi peraturan yangberhubungan dengan lingkungan dan peraturan pemerintah yang lainnya.
•Mencegah Pengambilalihan (Avoidance of Takeovers). Beberapa perusahaan bergabung untuk mencegah pengakuisisiandiantara mereka. Karena perusahaan-perusahaan yang lebih kecil cenderunglebih mudah diserang untuk diambilalih, beberapa di antara mereka memakaistrategi pembeli yang agresif sebagai pertahanan terbaik melawan usahapengambilalihan oleh perusahaan lain. •Akuisisi Harta Tidak Berwujud (Acquisition of Intangible Assets). Penggabungan usaha melibatkan penggabungan sumber daya tidakberwujud maupun berwujud.
A. 2. Bentuk Penggabungan Usaha Adapun bentuk-bentuk penggabungan usaha menurut Arifin S (2002 :240-241) dapat dibedakan ke dalam beberapa golongan, antara lain sebagaiberikut :
1) Ditinjau dari bentuk penggabungannya, terdapat tiga bentukpenggabungan usaha sebagai berikut :•Penggabungan horisontal, yaitu penggabungan perusahaan-perusahaan yang sejenis yang menjadisatu perusahaan yang lebih besar.•Penggabungan vertikal, yaitu penggabungan perusahaan yang sebelumnya, keduanya mempunyaihubungan yang saling menguntungkan, misalnya suatu perusahaan lain yangkemudian pemasok (supplier) bahan baku perusahaan lain yang kemudianbergabung agar dapat terjaga adanya kepastian bahan baku dan kontinuitasproduksi.•Penggabungan konglomerat, yaitu merupakan kombinasi dari penggabungan horisontal dan vertikal.Penggabungan konglomerat ini merupakan gabungan dari perusahaan-perusahaan yang memiliki usaha yang berlainan.
2) Sedangkan dari segi hukumnya, penggabungan usaha dibagi menjadi :•Merger,
yaitu penggabungan usaha dengan cara satu perusahaan
membeli perusahaan lain yang kemudian perusahaan yang
dibelinya tersebut menjadi anak perusahaannya atau dibubarkan.
•Konsolidasi,
merupakan bentuk lain dari merger, yaitu penggabungan
usaha dengan cara satu perusahaan bergabung dengan
perusahaan lain membentuk satu perusahaan baru
•Afiliasi, yaitu penggabungan usaha dengan cara membeli sebagian besar sahamatau seluruh saham perusahaan lain tntuk memperoleh hak pengendalian(controlling interest).
3/18/2015 Kevin Rizaldi: Maret 2014
http://kevindiblogs.blogspot.com/2014_03_01_archive.html 27/29
Metode Penyatuan Kepentingan
• Transaksi didasarkan pada nilai buku seluruh aktiva dan
kewajiban (net asset)
yang diserahkan.
• Terdapat kontinuitas (kesinambungan usaha) sebelum dan sesudah
terjadinya
penggabungan usaha
• Harus memenuhi syarat-syarat khusus yang pada hakekatnya menjamin
terjadinya kontinuitas usaha.
• Pembelian di tengah periode akuntansi diasumsikan sebagai pembelian di
awal
periode akuntansi.
• Jika terjadi pembelian di tengah periode akuntansi, maka pencatatan
perusahaan yang dibeli tidak perlu dicatat, tetapi langsung ditransfer ke
pembukuan pembelian.
• Penilain kembali / penutupan buku tidak diperlukan karena yang
dijadikan
dasar mencatat adalah nilai pada awal periode dan perkiraan
nominal sampai
dengan periode penjualan
Beban Penggabungan• Beban yang muncul dari penggabungan usaha :* dicatat sebagai beban pada berjalan tidak mempengaruhi harga perolehandan agio saham yang dicatat
Kontribusi Relatif Perusahaan-perusahaan yang Bergabung
Jika perusahaan yang baru dibentuk dalam konsolidasi
akan mengeluarkan modal saham sebagai alat pembayaran kepada
perusahaan-perusahaan yang digabung, dapat dipakai dua cara
pendekatan di dalam menentukan banyaknya saham yang harus
diserahkan kepada masing-masing perusahaan yang digabung.
1. Kontribusi Relatif dari Kekayaan Bersih.
Laporan keuangan dari masing-masing pihak harus
disusun atas dasar harga pasarnya (harga yang disetujui oleh
semua pihak). Tiap-tiap pos dari laporan keuangan harus
diperiksa dan dianalisa secara khusus oleh akuntan yang
independen, dan jika dirasa perlu, akuntan dapat menyusun
kembali laporan keuangan tersebut agar supaya lebih informatif
dan dapat diperbandingkan, serta sesuai dengan prinsip-prinsip
akuntansi yang lazim. Beberapa hal yang sering memerlukan
perhatian khusus dalam rangka penyusunan laporan keuangan
tersebut ialah metode penilaian yang dipakai terhadap investasi
(surat-surat berharga), cadangan kerugian piutang, penentuan
harga pokok dan prosedur penilaian persediaan, kebijaksa¬naan
3/18/2015 Kevin Rizaldi: Maret 2014
http://kevindiblogs.blogspot.com/2014_03_01_archive.html 28/29
kapitalisasi aktiva tetap, metode dan kebijaksanaan depresiasi
aktiva tetap, metode dan kebi¬jaksanaan amortisasi aktiva tak
berwujud, pos-pos kontingensi serta kemungkinan adanya pos-pos
transitoris dan antisipasi yang belum dicatat.
2. Kontribusi Relatif dari Laba yang Diproyeksikan.
Penentuan besarnya kontribusi relatif dari rata-rata
keuntungan kepada perusahaan yang baru dibentuk memerlukan
juga bantuan dari orang yang ahli di bidang ini. Ada beberapa
langkah yg harus dilakukan yaitu: Laporan laba/rugi dari
perusahaan yang digabung juga harus disusun sesuai dengan
prinsip-prinsip akuntansi yang lazim, seperti halnya pada neraca.
Jika dijumpai prosedur penentuan laba/rugi yang menyimpang
dari prinsip akuntansi, maka diperlukan adanya penyesuaian-
penyesuaian. Beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian
khusus dalam hubungannya dengan penentuan besarnya
kontribusi relatif dari rata-rata keuntungan ialah penentuan
besarnya harga pokok barang yang dijual maupun harga pokok
produksinya, termasuk inventory pricing dan metode penilaian
yang dipakai, biaya-biaya yang berhubungan dengan aktiva tetap
termasuk depresiasi dan amortisasi aktiva tetap tak berwujud.
Langkah berikutnya, setelah laporan laba/rugi disusun dan
disesuaikan dengan prinsip-prinsip akuntansi yang lazim, ialah
membuat proyeksi laba/rugi dari masing-masing perusahaan yang
digabung atas dasar pengalaman yang lampau serta
pertimbangan-pertimbangan tertentu untuk masa yang akan
datang. Di dalam menentukan besarnya kontribusi relatif dari
keuntungan dalam perusahaan yang baru, diperlukan adanya
beberapa penyesuaian.
Di samping dalam hubungannya dengan prinsip-prinsip
akuntansi yang lazim, perhatian khusus hendaknya diberikan
terhadap pos-pos yang sifatnya extraordinary. Pos-pos tersebut
harus dikesampingkan pada saat membuat proyeksi laba/rugi dari
masing-masing perusahaan yang digabung. Proyeksi laba/rugi
tersebut sudah harus didasarkan pada data yang telah direvisi.
Sebagai contoh, biaya depresiasi aktiva tetap harus didasarkan
atas nilai dan umur yang baru. Termasuk dalam hal ini, harus
diperhitungkan juga biaya bunga yang mungkin timbul dalam
rangka pembelanjaan perusahaan yang baru dibentuk tersebut.
Biaya tetap dan biaya variabel untuk operasi perusahaan yang
baru harus dianalisa lebih teliti lagi untuk dapat membuat
proyeksi laba/rugi yang mendekati kenyataan. Langkah terakhir,
setelah beberapa koreksi dilakukan sesuai dengan persyaratan
yang ditentukan di antara pihak-pihak yang berkepentingan, ialah
menentukan berapa besarnya jumlah kontribusi dari masing-
masing pihak yang harus diakui oleh perusahaan yang baru
dibentuk.
1.5 MASALAH AKUNTANSI DALAM PENGGABUNGAN BADAN
USAHA
3/18/2015 Kevin Rizaldi: Maret 2014
http://kevindiblogs.blogspot.com/2014_03_01_archive.html 29/29
Posting Lebih Baru Posting LamaBeranda
Langganan: Entri (Atom)
Diposkan oleh Kevin Rizaldi di 05.23 Tidak ada komentar:
Berdasarkan IFRS 3 dan IAS 27: prosedur Akuntansi untuk
penggabungan usaha, yaitu: Pembelian (by purchase).
Aktiva bersih dan kewajiban kontijen yang diperoleh
diasumsikan diukur dari sudut pandang pihak entitas yang
membeli. Dari segi akuntansi penggabungan badan usaha atas
dasar pembelian terjadi apabila di dalam suatu kombinasi usaha
dari dua atau lebih badan usaha, di mana bagian yang terpenting
dari pemilikan perusahaan atau perusahaan-perusahaan yang
diperoleh itu dieliminasikan.
Harga Perolehan adalah jumlah dari nilai wajar aktiva atau
kewajiban yang diperoleh pada tanggal transaksi ditambah modal
saham yang diterbitkan oleh pihak pembeli ditambah
pengeluaran-pengeluaran langsung sehubungan transaksi
penggabungan usaha.
Aktiva Bersih Yang Diperoleh
Kriteria yang digunakan untuk pengungkapan aktiva bersih:
(1) aktiva selain dari intangible assets harus dinyatakan jika
manfaat ekonomi dimasa akan datang mungkin diperoleh oleh
pembeli dan nilai yang digunakan adalah nilai wajar; (2)
Kewajiban selain dari kewajiban kontijen harus dinyatakan jika
ada aliran aktiva yang keluar dimasa yang akan datang oleh pihak
pembeli dan nilai yang digunakan adalah nilai wajar; (3)
kewajiban kontijen atau intangible assets harus diungkapkan pada
nilai wajar.
Rekomendasikan ini di Google
Template Simple. Gambar template oleh luoman. Diberdayakan oleh Blogger.