kewarganegaraan

3
BAB I PENDAHULUAN Menurut ahli tata Negara Sokrates,Aristoteles dan Plato adanya Negara dimulai 400 tahun sebelum masehi. Keberadaan Negara di dalam masyarakat menurut Thomas Van Aquino didorong oleh dua hal yaitu manusia sebagai makhluk social (animal social) dan manusia sebagai makhluk politik (animal politicum). Manusia sebagai makhluk social mempunyai sifat tidak bisa hidup sendiri dan juga sebagai makhluk politik memiliki naluri untuk berkuasa. Oleh karena itu, menurut Thomas Hobbes, keberadaan Negara sangat diperlukan sebagai tempat berlindung bagi individu, kelompok, dan masyarakat yang lemah dari tindakan individu, kelompok dan masyarakat, maupun penguasa yang kuat (otoriter), karena menurutnya manusia dengan manusia yang lainnya memiliki sifat seperti serigala (homo homini lupus). Keberadaan Negara sebagaimana uraian di atas menimbulkan kesadaran masyarakat untuk menciptakan mekanisme pembentukan negara yang mendapat legitimasi (pengakuan) dari seluruh masyarakat secara bersama. Mekanisme yang demokratis dan universal bagi pembentukan Negara adalah pemilihan umum (pemilu). Pemilu merupakan wadah untuk melakukan kontrak social dengan cara memberikan suara kepada orang yang dipilihnya guna melindungi kepentingan seluruh rakyat. BAB II ISI a. Pengertian dan definisi Negara berasal dari kata State (Inggris), Staat (Belanda), dan Etat (Perancis) yang berarti keadaan yang tegak dan tetap atau sesuatu yang memiliki sifat-sifat tegak dan tetap. Kata status atau statum lazim diartikan sebagai standing atau station (kedudukan). Istilah ini dihubungkan dengan kedudukan persekutuan hidup manusia, yang juga sama dengan istilah status civitas atau status republicae. b. Sifat organisasi Negara Sifat organisasi Negara berbeda dengan organisasi lainnya, yakni: 1. Sifat Memaksa Setiap Negara dapat memaksakan kehendak dan kekuasaannya, baik melalui jalur hukum maupun jalur kekuasaan atau kekerasan.

Upload: suher-lambang

Post on 28-May-2015

450 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN

Menurut ahli tata Negara Sokrates,Aristoteles dan Plato adanya Negara dimulai 400 tahun sebelum masehi. Keberadaan Negara di dalam masyarakat menurut Thomas Van Aquino didorong oleh dua hal yaitu manusia sebagai makhluk social (animal social) dan manusia sebagai makhluk politik (animal politicum).

Manusia sebagai makhluk social mempunyai sifat tidak bisa hidup sendiri dan juga sebagai makhluk politik memiliki naluri untuk berkuasa. Oleh karena itu, menurut Thomas Hobbes, keberadaan Negara sangat diperlukan sebagai tempat berlindung bagi individu, kelompok, dan masyarakat yang lemah dari tindakan individu, kelompok dan masyarakat, maupun penguasa yang kuat (otoriter), karena menurutnya manusia dengan manusia yang lainnya memiliki sifat seperti serigala (homo homini lupus).

Keberadaan Negara sebagaimana uraian di atas menimbulkan kesadaran masyarakat untuk menciptakan mekanisme pembentukan negara yang mendapat legitimasi (pengakuan) dari seluruh masyarakat secara bersama. Mekanisme yang demokratis dan universal bagi pembentukan Negara adalah pemilihan umum (pemilu). Pemilu merupakan wadah untuk melakukan kontrak social dengan cara memberikan suara kepada orang yang dipilihnya guna melindungi kepentingan seluruh rakyat.

BAB II ISI

a. Pengertian dan definisi Negara berasal dari kata State (Inggris), Staat (Belanda), dan Etat (Perancis) yang berarti

keadaan yang tegak dan tetap atau sesuatu yang memiliki sifat-sifat tegak dan tetap. Kata status atau statum lazim diartikan sebagai standing atau station (kedudukan). Istilah ini dihubungkan dengan kedudukan persekutuan hidup manusia, yang juga sama dengan istilah status civitas atau status republicae.

b. Sifat organisasi NegaraSifat organisasi Negara berbeda dengan organisasi lainnya, yakni:1. Sifat Memaksa

Setiap Negara dapat memaksakan kehendak dan kekuasaannya, baik melalui jalur hukum maupun jalur kekuasaan atau kekerasan.

2. Sifat MonopoliSetiap Negara menguasai hal tertentu demi tujuan Negara tanpa ada saingan

3. Sifat Totalitas Semua hal tanpa kecuali mencakup kewenangan Negara, misalnya semua orang harus membayar pajak, semua orang wajib membela Negara, semua orang sama di hadapan hukum/berdasarkan hukum

Negara merupakan wadah yang memungkinkan seseorang dapat mengembangkan bakatdan potensi. Negara dapat memungkinkan rakyatnya maju berkembang serta dalam menyelenggarakan daya cipta atau kreativitasnya dengan bebas bahkan Negara melakukan pembinaan.

Page 2: Kewarganegaraan

c. Fungsi NegaraSecara umum fungsi Negara memiliki empat fungsi utama bagi bangsanya, yaitu:1. Fungsi pertahanan dan keamanan

Negara melindungi rakyat, wilayah dan pemerintahan dari ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan baik dari dalam maupun dari luar yang dapat mengganggu pertahanan dan keamanan Negara. Contoh fungsi ini adalah meningkatkan kualitas dan kuantitas penjagaan daerah perbatasan oleh TNI.

2. Fungsi pengaturan ketertibanNegara menciptakan undang-undang (UU) dan peraturan pemerintah (PP), serta menjalankannya demi terwujudnya tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Contohnya antara lain, UU Sistem Pendidikan Nasional, UU tentang pemilu dan sebagainya.

3. Fungsi Kesejahteraan dan kemakmuranNegara melakukan upaya eksplorasi sumber daya alam (SDA) maupun sumber daya manusia (SDM) untuk meningkatkan pendapatan masyarakat, sehingga terwujud kesejahteraan dan kemakmuran bagi seluruh rakyat.

4. Fungsi keadilan menurut hak dan kewajiban Negara menciptakan dan menegakkan hukum secara tegas dan tanpa pilih kasih menurut hak dan kewajibannya yang telah dikontribusikan kepada bangsa dan Negara.

Daftar PustakaSrijanti, et al. Pendidikan kewarganegaraan di perguruan tinggi. Jakarta: Salemba empat, 2009