khutbah jum'at - mewaspadai upaya menghalangi perjuangan penegakan syari'ah
TRANSCRIPT
-
1
Khutbah Jum'at Menyikapi Makar Penghalang Perjuangan Penegakan Syariah
http://mtaufiknt.co.nr/
Marilah kita senantiasa meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah SWT, yang dengan kasih
sayang-Nya telah menurunkan syariah Islam yang agung untuk mengatur kehidupan umat
manusia. Hanya dengan ketundukan mutlak kita kepada Allah lah kemuliaan dan kebahagiaan
akan kita raih, sebaliknya setiap penyimpangan dari syariah-Nya, baik dalam aspek pribadi
maupun sosial kemasyarakat, pasti akan mengakibatkan kerusakan dan hilangnya berkah dalam
kehidupan.
Berbagai upaya, baik dari orang kafir maupun orang yang berpura-pura muslim (munafiq), untuk
menghalangi manusia dari upaya menegakkan syariah dalam kehidupan masyarakat sudah
berlangsung sejak lama, bahkan terjadi juga pada masa Rasulullah SAW. Allah SWT berfirman:
-
Apabila dikatakan kepada mereka: "Marilah kamu (tunduk) kepada hukum yang Allah telah
turunkan dan kepada hukum Rasul", niscaya kamu lihat orang-orang munafik menghalangi
(manusia) dengan sekuat-kuatnya dari (mendekati) kamu. Maka bagaimanakah halnya apabila
mereka (orang-orang munafik) ditimpa sesuatu musibah disebabkan perbuatan tangan mereka
sendiri, kemudian mereka datang kepadamu sambil bersumpah: "Demi Allah, kami sekali-kali
tidak menghendaki1 selain penyelesaian yang baik dan perdamaian yang sempurna. (Q.S. An
Nisa': 61 - 62).
Jadi tidaklah aneh, baik dulu, sekarang atau masa yang akan datang, kalau orang-orang yang
berupaya mengajak manusia untuk menegakkan aturan-aturan Allah SWT akan senantiasa
dihalang-halangi dengan sekuat tenaga. Berbagai macam cara bisa digunakan, mulai
penangkapan, penyiksaan, pembunuhan, termasuk perang propaganda. Pada masa Nabi SAW
pun mereka bahkan membuat terobosan baru untuk menciptakan Islam palsu, mereka
membangun masjid yang digunakan untuk merekayasa penafsiran Islam dan membuat umat
terkecoh dengannya. Hal ini Allah ceritakan dalam Surat At Taubah: 107.
Kalaupun mereka ditanya tentang motif mereka, mereka bisa bersumpah dengan
mengatasnamakan Allah, seperti perkataan mereka
"Demi Allah, kami sekali-kali tidak menghendaki (dengan menolak hukum-hukum Allah itu),
1 dengan bertahkim kepada orang lain (Tafsir Jalalain)
selain penyelesaian yang baik dan perdamaian yang sempurna. Dengan pernyataan itu mereka
menganggap bahwa solusi dan hukum selain hukum syariah adalah lebih baik, lebih membawa
perdamaian dan kerukunan. Kalaupun dikejar dengan pertanyaan apakah kalian menganggap
hukum manusia lebih baik dari hukum Allah? mereka bisa berkilah bahwa perkataan itu
diucapkan karena takut, terpaksa, dll sebagaimana mereka juga beralasan demian kepada
musuh.
Maka kamu akan melihat orang-orang yang ada penyakit dalam hatinya (orang-orang munafik)
bersegera mendekati mereka (Yahudi dan Nasrani), seraya berkata: "Kami takut akan mendapat
bencana" (QS. Al Ma-idah: 52).
Diantara upaya yg terlihat jelas untuk menghalang-halangi tegaknya syariah adalah dengan
mengkotak-kotak umat Islam, misalnya yang dilakukan oleh Cheryl Benard, dalam tulisannya
yang berjudul Civil Democratic Islam Partners Resources And Strategies, dokumen ini dikeluarkan
oleh Rand Corporation, sebuah lembaga riset di AS, mereka membagi Islam menajdi Islam
sekuler, Islam tradisional, Islam modernis, dan Islam radikal/fundamentalis. Untuk umat Islam
yang cocok dengan keinginan mereka, mereka mensupport, memuji dan memberi berbagai
fasilitas2, namun untuk umat Islam yang membahayakan kepentingan mereka, mereka memberi
sebutan radikal, fundamentalis, sebutan yang saat ini akrab ditelinga kita karena senantiasa
dikait-kaitkan dengan terrorisme.
Siapa yang mereka maksud dengan radikal/ fundamentalis? Merujuk kepada dokumennya Cheryl
Benard, salah satu ciri fundamentalis radikal adalah menolak nilai-nilai budaya barat dan
meyakini bahwa penerapan syariah secara total akan membentuk masyarakat yang baik dan adil
(The full imposition of sharia creates a good and just society).
Oleh sebab itu, sesuai dengan grand design mereka, tidak mengherankan jika setiap ada
kejadian pemboman, penculikan, dan aksi terroris lainnya, walaupun belum terbukti siapa
pelakunya dan dalangnya, opini langsung diarahkan ke kelompok Islam radikal, lalu dikait kaitkan
bahwa mereka adalah orang yg bercita-cita menegakkan syariah dikait-kaitkan dg NII dan citra
negatif lainnya. Disisi lain, sebuah lembaga yang menurut penelitian Depag dan MUI dinyatakan
sebagai pusat NII KW 9, bahkan sudah sejak tahun 2002 lalu dilaporkan, sampai sekarang tetap
tidak ditindak, bahkan terkesan dilindungi. Sementara berita-berita tentang terorisme, cuci otak
senantiasa diblow-up dan diarahkan untuk menyerang syariah dan fundamentalisme.
Dari sudut pandang aqidah, harus diyakini bahwa makar & propaganda adalah sunnatullah,
bahkan merupakan konsekuensi dakwah, juga harus diyakini bahwa makar akan menggilas
2 Dapat di download di: http://www.rand.org/pubs/monograph_reports/2005/MR1716.pdf.
-
2
pembuatnya, cepat atau lambat.
...
Rencana yang jahat itu tidak akan menimpa selain orang yang merencanakannya sendiri.
Tiadalah yang mereka nanti-nantikan melainkan (berlakunya) sunnah (Allah yang telah berlaku)
kepada orang-orang yang terdahulu Maka sekali-kali kamu tidak akan mendapat penggantian
bagi sunah Allah, dan sekali-kali tidak (pula) akan menemui penyimpangan bagi sunah Allah itu.
(QS. Faathir : 43).
Adapun dari sudut pandang syariah, maka harus ada aktivitas nyata untuk menghadapi makar
dan menolak makar tersebut, aktivitas tersebut antara lain: Pertama, penyadaran umat dengan
membongkar makar mereka. Allah telah membongkar wakar penguasa Bani Makhzum, al-
Walid bin al Mughiroh, dalam firman-Nya:
) ) () () ( () ) () ( (
Sesungguhnya dia telah memikirkan dan menetapkan (apa yang ditetapkannya),maka
celakalah dia! Bagaimanakah dia menetapkan?, Kemudian celakalah dia! Bagaimanakah dia
menetapkan?, Kemudian dia memikirkan, sesudah itu dia bermasam muka dan merengut,
kemudian dia berpaling (dari kebenaran) dan menyombongkan diri, lalu dia berkata: "(Al
Qur'an) ini tidak lain hanyalah sihir yang dipelajari (dari orang-orang dahulu),(QS. Al
Muddatstsir: 18 -24).
Dalam konteks kekinian, umat harus dicerdaskan dengan cara mereka harus memperhatikan
urusan umat Islam, apa yang terjadi sekarang, teliti dalam menerima informasi dan melihat
segala sesuatu dari sudut pandang aqidah dan syariah Islam.
Kedua, mengokohkan persatuan, Allah SWT berfirman:
Adapun orang-orang yang kafir, sebagian mereka menjadi pelindung bagi sebagian yang lain.
Jika kamu (hai para muslimin) tidak melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah itu
3,
niscaya akan terjadi kekacauan di muka bumi dan kerusakan yang besar4. (QS. Al Anfal : 73)
Agaknya musuh-musuh Islam mengetahui hal ini, sehingga mereka berupaya memecah belah
persatuan kaum muslimin. Sejak masa Rasulullah pun hal ini telah terjadi. Syas bin Qois dengan
3 yakni melindungi kaum Muslimin dan menekan orang-orang kafir (Tafsir Jalalain)
4 karena kekafiran bertambah kuat sedangkan Islam makin melemah keadaannya. (Tafsir Jalalain)
memperalat seorang pemuda Yahudi telah membakar semangat kesukuan antara kaum
muslimin Anshar dari golongan suku Aus dan Khazraj sehingga hampir-hampir mereka berkelahi.
Mendengar hal itu Rasulullah berkata :
Wahai kaum muslimin ! Takutlah kepada Allah, Takutlah kepada Allah! Apakah seruan-seruan
jahiliah muncul lagi sedangkan aku masih ada ditengah-tengah kalian? Apakah setelah Allah
menunjuki kalian kepada Islam, memuliakan kalian, menghapuskan ciri jahiliah dari kehidupan
kalian, menyelamatkan kalian dari kekufuran, dan mennyatukan hati kalian, kalian akan kembali
kepada kekafiran?. ( Diriwayatkan oleh Imam Suyuthi dalam Ad-Durrul Mantsur)
Sekarang mereka juga telah berhasil memecah keutuhan umat Islam dalam daulah khilafah
menjadi terpecah lebih dari 50 negara kecil, yang masing-masing tidak memperhatikan kondisi
saudaranya, mereka sibuk dengan urusan nasionalnya masing-masing, dan masing-masing
mereka masih berada dibawah dominasi negara penjajah. Tidak cukup dengan itu, umat Islam
yang sudah tersekat-sekat dalam nasionalisme sempit itupun dipecah-pecah lagi, diadu antara
muslim liberal, moderat, radikal fundamentalis, maupun modernis, semua ini tentunya
akan memudahkan makar mereka untuk semakin memadamkan cahaya Islam. Namun demikian,
Allah telah berjanji akan menyempurnakan cahaya Islam, walaupun mereka membencinya.
) ( Mereka ingin hendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan)
mereka, dan Allah tetap menyempurnakan cahaya-Nya meskipun orang-orang kafir benci.(QS.
Ash Shaff: 8)
Lewat lisan nabi-Nya yang mulia, Allah juga menyatakan bahwa akan senantiasa ada kaum
muslimin yang mentashorrufkan hidupnya untuk membela Islam:
"Senantiasa akan ada dari ummatku, (sekelompok) ummat yang tegak di atas urusan agama
Allah, tidak dapat membahayakan mereka orang yang menghina mereka dan tidak pula orang
yang menyelisih mereka hingga datang ketetapan Allah atas mereka dan mereka dalam
keadaan seperti itu (tetap tegak dalam urusan agama Allah) " (HR. Bukhory no 3369 ).
Semoga kita termasuk mereka yang disebutkan dalam hadits diatas.