kian sigap dengan ambulans gawat darurat

Upload: sahad-bayu

Post on 06-Jan-2016

5 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Buat barter

TRANSCRIPT

Kian Sigap dengan Ambulans Gawat Darurat:Rumah Sakit Jember Klinik Kembangkan Layanan BaruRumah sakit dalam memberikan jasa layanan kesehatan layanan kepada konsumen, tidak hanya berkutat pada penanganan di dalam rumah sakit saja, melainkan juga harus memberikan fokus tersendiri dalam pelayanan sebelum pasien tiba di rumah sakit (pre hospital). Layanan pre hospital membutuhkan sistem mobilisasi yang baik untuk mendukung akses dari lapangan menuju rumah sakit untuk layanan lanjutan, khususnya pada kasus gawat darurat. Pre hospital care merupakan salah satu komponen public safety center yang menjadi bagian dari Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT), yang berperan besar dalam keberhasilan penangan pasien gawat daruratbaik kegawatan trauma fisik maupun kegawatan non traumasehingga dapat meningkatkan keselamatan nyawa serta menghindarkan kemungkinan kecatatan bagi pasien. Berdasarkan kalkulasi data empiris, layanan pre hospital yang optimal bahkan dapat menekan angka korban meninggal sampai 50 persen.

Dalam pelaksanaan gagasan tersebut, layanan pre hospital membutuhkan sistem mobilisasi yang baik untuk mendukung akses dari lapangan menuju rumah sakit untuk layanan lanjutan. Sistem mobilisasi tersebut mengisyaratkan adanya moda transportasi gawat darurat yang ideal dan representatif. Menyadari urgensi hal tersebut sekaligus untuk mengembangkan produk layanannya, Rumah Sakit Perkebunan Jember atau RS Jember Klinik merilis Ambulans Gawat Darurat (AGD) yang dilengkapi dengan standar tinggi dan peralatan canggih.

Kebutuhan akan adanya AGD berangkat dari tingginya angka rujukan pasienkhususnya kasus kecelakaan/trauma di RS Jember Klinik. Dalam catatan sepuluh penyakit terbanyak tahun lalu, kasus-kasus trauma/kecelakaan dengan segala derivatnya menduduki peringkat atas. Transportasi yang baik merupakan salah satu elemen paling penting terhadap keberhasilan penanganan pasien dengan trauma/kecelakaan. Sebagai gambaran lain, secara umum di Indonesia angka kecelakaan lalu lintas bisa menyentuh sekitar 30.000-40.000 per tahun. Volume kendaraan yang tinggi, moda transportasi massal yang buruk , serta minimnya kesadaran pengguna lalu lintas menjadi faktor-faktor pendukung tingginya angka tadi. Sehingga, praktis, kebutuhan masyarakat akan moda transportasi gawat darurat yang ideal (baca: Ambulans Gawat Darurat) memang tinggi.

Kami ingin memenuhi kebutuhan masyarakat akan sebuah sistem pelayanan gawat darurat yang terpadu dari hulu ke hilir. Salah satu bagian pentingnya adalah dengan menyediakan armada Ambulans Gawat Darurat yang representatif, tukas dr. Anita Fadhilah, Kepala Divisi Pelayanan Medik Rumah Sakit JemberKlinik.Jemput Bola dan Proyeksi Trauma Center

Ambulans Gawat Darurat yang baru dirilis oleh Rumah Sakit Jember Klinik ini memang layak mendapat apresiasi tersendiri. Selain spesifikasi kendaraan yang memadai dari segi kapasitas dan performa, AGD RS Jember Klinik juga dilengkapi sederet peralatan medis canggih yang selalu siap pakai, mulai dari monitor pasien, alat kejut jantung otomatis (AED/Automatic Electric Defibrilator), alat pemberi nafas buatan mekanik (ventilator mekanik), dan peralatan canggih lainnya. Saya berharap, dengan adanya AGD ini kami bisa semakin memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, utamanya pada kasus kegawatan di fase pre hospital, kata direktur Rumah Sakit Jember Klinik, dr. Suratini, MMRS. Harapan tersebut coba diwujudkan salah satunya dengan upaya jemput bola yang dilakukan oleh tim AGD yang sudah dibentuk. Dalam kegiatan pelayanan sehari-hari, AGD RS Jember Klinik tidak hanya berkutat di sekitar layanan rujukan pasien antar rumah sakit saja, namun juga dengan layanan home care atau visitasi ke rumah-rumah pasien secara rutin, utamanya pasien post trauma. Kegiatan visitasi ini dilakukan secara harian kepada pasien-pasien yang membutuhkan layanan kontrol berulang dan rutin ke rumah sakit. Dengan adanya layanan ini, pasien-pasien tersebut cukup mendapat layanan di rumah mereka masing-masing tanpa harus berangkat ke rumah sakit. Selain lebih menguatkan ikatan dengan konsumen, layanan visitasi ini diharapkan mampu menjadi strategi promosi layanan terbaru ini kepada masyarakat.

Ide tentang penggagasan AGD juga sejalan dengan pilihan perencanaan layanan jangka panjang yang salah satunya adalah pemosisian RS Jember Klinik sebagai pusat pelayanan kasus-kasus kegawatdaruratan (Trauma Center) utamanya di Jawa Timur bagian timur. Proyeksi tentu memerlukan dukungan infrastruktur yang memadai. AGD diharapkan mampu berandil dalam hal ini, sehingga proyeksi tersebut bisa terwujud secara optimal. Layanan AGD yang baru beroperasi ini sudah mendapat apresiasi dari salah satu pengguna jasanya. Racmad Hardadi, salah satu keluarga pasien yang pernah menggunakan layanan jasa AGD RS Jember Klinik mengaku puas dengan layanan yang diberikan. Responnya cepat, petugasnya tanggap, dan ambulansnya bagus, ujar lelaki 54 tahun itu usai memakai jasa AGD RS Jember Klinik untuk menjemput kakak iparnya yang memiliki riwayat penyakit jantung. Racmad sendiri menggunakan jasa AGD RS Jember Klinik usai menghubungi nomor layanan hotline 24 jam AGD RS Jember Klinik di 0331-484848. Ada sebuah anekdot, bahwa di jaman sekarang, orang lebih mudah untuk memesan antar (delivery order) pizza dan makanan cepat saji sejenis dibandingkan dengan meminta bantuan ambulans. Tentu saja hanya melihat dari satu sisi saja bukan perkara yang bijak,mengingat belum optimalnya layanan ambulans di sekitar kita kompleksitas permasalahannya cukup beragam. Namun apapun itu, AGD RS Jember Klinik mencoba mengganti cerita ankedot itu dengan caranya sendiri, melalui layanan pre hospital yang terpadu dan berkualitas.