kisah injil dengan pancake
DESCRIPTION
Setelah makan dengan kenyang, mereka berkeliling untuk menginjili orang-orang. Bayangkan. Bayangan yang ada di belakang jemaat yang berpasang-pasangan tampak seperti prajurit Kristus yang kuat tetapi terkadang seperti domba-domba yang lemah. Mereka membawa barang untuk diberikan kepada orang yang akan diinjili. Tetapi, di wajah dan langkah kaki mereka, ada sukacita dan pengharapan yang besar saat mengabarkan Injil. Wajah dan langkah kaki mereka dipenuhi dengan sukacita, karena ada kuasa dan pekerjaan Roh Kudus yang bekerja dalam penginjilan mereka, juga ditambah dengan rekan-rekan yang sehati dalam mengabarkan Injil.TRANSCRIPT
Kisah InjilPancake
dengan
Kesaksian Para Pengabar Injil Gereja Nowon Full Gospel yang Hidup dalam Kebahagiaan
DR. Jaepil Yoo
Kesaksian Para Pengabar Injil Gereja Nowon Full Gospel
yang Hidup dalam Kebahagiaan
Originally Published in South Korea under the title :
Kisah Injil dengan PancakeCopyright © 2008 by Jaepil Yoo
Hak terjemahan Bahasa Indonesia ada pada:
EFATA PUBLISHER
Jl. Mawar A3-No.9
Komplek Perumahan Pasadena
Bandung
Diterbitkan bekerja sama dengan :
PT. VISI ANUGERAH INDONESIA
Jl. Karasak Lama 2 – Bandung 40235
Email : [email protected]
ISBN 978-602-1315-08-8
Cetakan pertama, Mei 2014
Hak cipta dilindungi undang-undang.
Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini
tanpa seizin Penerbit.
DR. Jaepil Yoo
Efata Publisher
Kesaksian Para Pengabar Injil Gereja Nowon Full Gospel
yang Hidup dalam Kebahagiaan
DaftarIsi
#1
Bab 1: Kasih Lebih Kuat dari Gelombang Laut _ 12Bab 2: Kasih Akan Menjadikan Kita Sahabat _ 24Bab 3: Semangat adalah Caranya _ 46
Khotbah Injil 1 � Cinta Kepada Allah _ 61
Ada Kasih yang Terukir di Hati Pengabar Injil
#2
Bab 4: Latihan Bersama _ 74Bab 5: Pengabar Injil yang Dipanggil Saat Menderita _ 86Bab 6: Memenangkan Dunia dengan Mengabarkan Injili Kepada Bangsa Lain _ 102
Khotbah Injil 2 � Sahabat _ 122
Pengabar Injil adalah Pekerja yang Terlatih
Kata Pengantar � 7
#3
Bab 7: Roh Kudus Hadir Saat Berdoa _ 134Bab 8: Target yang Jelas Akan Menghasilkan Berkat yang
Jelas _ 144Bab 9: Meminta dengan Iman Akan Mengalami Mukjizat _ 158
Pengabar Injil yang Hidup dengan Berlutut
#4 Pengabar Injil Melihat Kemenangan Akhir
Bab 10: Allah Menyelamatkan Keluarga _ 186Bab 11: Siapa yang Mengabarkan Injil dengan Kasih Akan Menerima Sesuatu _ 208Bab 12: Gereja Mewujudkan Pekerjaan Iman _ 220
8 Kisah Injil dengan Pancake
Kesaksian Para Pengabar Injil Gereja Nowon Full Gospel
yang Hidup dalam Kebahagiaan
Kata Pengantar 9
Walaupun disembunyikan, bau harum dari kasih
akan tetap tercium juga. Walaupun tidak terlihat dan tidak
tersentuh, tetapi ia akan terkuak juga. Orang yang mengasihi
Allah dan gereja-Nya akan memuji Allah. Injil adalah kemu-
liaan Allah. Kasih Allah nyata dalam diri orang-orang yang
mengasihi sesamanya. Tidak ada alasan untuk tidak menum-
buhkan dan mengembangkan gereja-Nya.
Gereja kami begitu bersemangat untuk menginjili, dan ti-
dak hanya kepada orang-orang tertentu saja. Kantor pengin-
jilan hamba-hamba Tuhan gereja kami seperti gudang. Di
sebelah meja hamba-hamba Tuhan ada banyak hadiah yang
menumpuk untuk penginjilan. Karena kasih memberi segala-
nya dan kami akan merasa sedih jika tidak ada sesuatu yang
diberikan kepada orang lain.
KataPengantar
10 Kisah Injil dengan Pancake
Suatu hari, sebuah truk berhenti di depan gereja kami, truk
itu dipenuhi dengan barang-barang. Saat saya ingin mengeta-
hui barang-barang apa yang ada di dalam truk itu, hamba-ham-
ba Tuhan datang berkerumun seperti lebah. Truk itu ternyata
penuh dengan ubi manis. Biasanya kami mendapat kiriman
barang berupa, pancake, mie kacang, kue ketan, baso ikan, es
kacang dan sebagainya yang kami gunakan untuk penginjilan.
Tetapi hari itu, ubi manis yang harus kami bawa untuk pengin-
jilan. Sejak hari itu, tercium bau harum ubi manis bakar di
kantor hamba-hamba Tuhan untuk menjangkau orang-orang
yang belum percaya. Di gereja kami, cara penginjilan ini terus
dilakukan hingga tercium keharuman Yesus Kristus.
Sama seperti yang tertuang di dalam buku ini, saya sangat
terkesan dengan para pengabar Injil yang memiliki banyak
cara dan membawa berbagai jenis makanan untuk mengabar-
kan Injil. Mereka menggunakan segala sesuatu yang terlihat
oleh mata untuk menginjili. Jika seseorang mendapat ide yang
bagus, ide tersebut bukanlah miliknya sendiri, tetapi ia harus
menyampaikannya kepada pengabar Injil lainnya. Saya juga
sangat terkesan saat melihat penggambaran mengenai jemaat
yang hidup di dunia ini, mereka digambarkan sebagai bintang
kerajaan Allah yang bercahaya bagi Injil. Kasih yang sungguh-
sungguh kepada Allah membuat semua jemaat kami termoti-
vasi untuk menginjili, dan bukan hanya di gereja kami tetapi
juga di gereja lain di sekitar kami. Dan kami juga memberikan
pancake dan kue ketan goreng sebagai salah satu cara meng-
Kata Pengantar 11
injili. Saya sangat bersukacita dan mengucap syukur kepada
Allah. Inilah hasil dari api semangat pengabaran Injil, bukan
metode menginjili.
Saya menuliskan di buku ini, kisah-kisah yang terjadi di
gereja kami, entah itu kisah yang besar maupun kecil. Karena
banyak orang berharap melihat hati yang dipenuhi oleh api se-
mangat menginjili, saya sebagai pemimpin gereja yang berba-
hagia, ingin membagikan kasih Allah itu melalui kisah-kisah
hidup para pengabar Injil di Gereja Nowon Full Gospel yang
hidup dalam kebahagiaan. Saya berharap kisah-kisah ini men-
jadi menara bagi orang-orang yang tersesat dan yang sedang
mengembara tak tentu arah.
Apa sebenarnya kunci yang dapat memecahkan
gunung persoalan kehidupan manusia?
Kuncinya kasih Allah.
Solusi dari setiap masalah adalah kasih.
Kasih Allah dapat mengatasi penderitaan
dan ketika kita memercayai kasih Allah serta berdoa,
maka kita dapat mengatasi masalah.
Ada Kasih yang Terukir di Hati Pengabar Injil
#1
14 Kisah Injil dengan Pancake
Kunci Utama dari Setiap Persoalan!
Beberapa hari yang lalu, saya kembali ke kantor setelah
makan siang dan tanpa sengaja saya mendengar pembicaraan
dari hamba Tuhan Chu, yang bekerja di laboratorium institut
bersama pekerja-pekerja lainnya.
“Saya bertemu dengan Sungu di jalan setelah selesai makan
siang, ketika hendak pulang. Saya melihatnya sedang berjalan
dengan seorang teman wanitanya dan sungguh menyenangkan
bisa melihat mereka berdua berjalan bersama. Wow, ia tampan
sekali! Ia seorang mahasiswa teologi yang cukup matang.”
Lelaki dan perempuan berteman itu biasa. Tetapi mengapa
hamba Tuhan Chu bersukacita? Itu karena kesaksian hidup
1
Kasih Lebih Kuat dari Gelombang Laut
Bab 1 Kasih Lebih Kuat dari Gelombang Laut 15
seorang pemuda yang bernama Sungu di gereja kami. Ketika
saya melihat Sungu, saya seperti sedang menonton sebuah dra-
ma kehidupan penuh kasih yang disutradarai oleh Allah. Beri-
kut ini adalah kesaksian ibunda Sungu, melalui sebuah buletin
bulanan di gereja kami, Ruang Kasih.
“Kami dari tim medis rumah sakit, segeralah
kemari karena ada kecelakaan.”
Tiba-tiba panggilan telepon itu telah membuat ka-
cau rumah kami sebulan yang lalu, setelah kami mem-
beli sebuah restoran dan mengoperasikan restoran itu
sebagai pekerjaan baru kami. Mertua dan anak saya baru
saja selesai makan dan hendak pulang. Tetapi dalam per-
jalanan pulang ke rumah, mereka mengalami kecelakaan
lalu lintas dan harus dilarikan ke UGD Rumah Sakit
Daihan.
Dengan tergesa-gesa saya pergi ke rumah sakit di-
sertai kecemasan luar biasa. Keadaannya sangat buruk.
Mertua saya telah sadarkan diri, tetapi anak saya yang
sekarang duduk di bangku kelas 5 SD dan keponakan
perempuan saya yang sekarang kelas 2 SD, mengalami
koma dan wajahnya rusak parah sampai saya tidak dapat
mengenalinya. Di samping itu, telinga anak saya meng-
alami kebocoran sehingga saya bahkan dapat melihat
16 Kisah Injil dengan Pancake
otaknya. Setelah dua hari, keponakan saya mulai sadar-
kan diri.
“Tuhan, sungguh-sungguh menghidupkannya.”
Saya terus berdoa selama 13 hari dan anak saya pun
mulai sadarkan diri. Ia tidak ingat apapun, bahkan tidak
mengenali keluarga kami yang lain. Saya sedikit merasa
tenang saat ia melihat neneknya, ia bisa menangis sangat
keras. Saya berniat untuk memindahkannya ke rumah
sakit yang lebih besar, tetapi dokter mengatakan bahwa
hal ini sangat berbahaya karena otaknya hancur parah
dan dipenuhi dengan darah. Jika dipindahkan, maka
akan berakibat fatal. Jadi, saya mengurungkan niat saya.
Keadaan anak saya sangatlah buruk sehingga tidak
dapat dioperasi, dan saya bahkan tidak diperbolehkan
memindahkannya ke rumah sakit lain. Saat itu, seming-
gu sekali gembala gereja kami, Pendeta Jaepil Yoo,
datang mengunjungi kami dan berdoa untuk anak saya.
Anak saya beliau ajak mengucapkan Doa Bapa Kami dan
Pengakuan Iman Rasuli, tapi ia mengucapkannya den-
gan salah, serta berkata dalam bahasa-bahasa yang aneh.
“Pak Pendeta, mengapa anak saya seperti ini?”
Pendeta berkata, “Biarkanlah ia berdoa dengan ba-
hasa Roh.”
Bab 1 Kasih Lebih Kuat dari Gelombang Laut 17
Keadaan keluarga saya menjadi lebih buruk karena
pemuda yang menyebabkan kecelakaan tersebut ti-
dak memiliki Surat Izin Mengemudi, dan asuransi ke-
celakaan serta mengemudi dalam keadaan mabuk. Ia
juga baru saja keluar dari wajib militer, dan bahkan tidak
memiliki apapun. Kakak dari pemuda itu adalah seorang
misionaris. Ia datang kepada saya dan menangis serta
memohon agar masalah ini tidak diperpanjang. Kemu-
dian kami membebaskan pemuda tersebut.
Mertua, anak dan keponakan saya berbaring di
rumah sakit, saya tidak dapat merawat mereka karena
harus bekerja di restoran untuk membayar biaya rumah
sakit. Suami saya juga seringkali tidur dengan tidak nya-
man di rumah sakit dan setiap hari ia harus membersih-
kan air seni dan kotoran dari tiga orang yang sedang
diopname. Seringkali ia merasa kelelahan, sehingga be-
rat badannya dalam sebulan itu turun hingga sembilan
kilogram.
Tidak ada jalan keluar. Inilah yang sedang dihadapi
oleh keluarga saya. Tidak memiliki uang, kesehatan dan
kekuatan apapun, seperti itulah keadaan keluarga saya
saat itu. Saya tidak dapat bersandar kepada hal apapun
yang saya miliki. Saya hanya bisa bersandar kepada Al-
lah. Saya berharap dan memohon belas kasihan Allah,
agar menolong dan mengasihani keluarga saya yang
sedang berada dalam masalah besar, seperti lilin di te-
ngah-tengah hembusan angin kencang.