kisah para dosen

Download Kisah Para Dosen

If you can't read please download the document

Upload: isfan-l-holmes

Post on 02-Aug-2015

133 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Dulu terfikir, uang pensiunan pegawai negeri sudah cukup untuk menjadi jaminan s umber biaya untuk membiayai keluarg-ku, namun krisis berkepanjangan di negeri in i, ditambah harga kebutuhan hidup yang terus meningkat membuat dana pensiunan bu lanan makin tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup saat ini, membiayai biaya sekolah anak-anak-ku, dan gaya hidup mereka yang makin tinggi, belum lagi, Parn i istri-ku yang tercinta mengidap penyakit kanker, harta yang tersisa pun aku ju al untuk menutup semua biaya pengobatan, walaupun akhirnya Parni meninggal 5 tah un yang lalu.. Dan sejak 5 tahun itulah saya harus memutar otak, beruntung di usia-ku yang suda h lewat setengah abad ini, gelar S-2 sempat aku kenyam, hingga Aku masih diangga p pantas untuk mengajar di sebuah Universitas Swasta di Jakarta,.. Berbeda memang, anak-anak dari kaum borjuis ini, membuat rasanya diri ini malu, merasa gagal sebagai orang tua, rasanya tuntutan ke dua anak-ku Mardi dan Mira t idak lah berlebihan HandPhone berwarna atau pun sepeda motor, itu masih jauh di bawah standard para Mahasiswa-ku,.. Ya bagaimana-pun aku mulai bersyukur, bersyukur anak-anak-ku masih mau menggap a ku sebagai ayah, dan mau menerima keadaan ekonomi yang meski tidak berlebih, nam un untuk sekedar biaya makan dan sekolah bukan-lah masalah,.. Selama 5 tahun ini juga aku berusaha menjadi dosen idealis, dosen yang baik dan objektive pada murid-murid-ku, berusaha sedikit tegas dan memang itu yang aku fi kir harus aku lakukan, sayang rasanya membiarkan mereka membuang uang orangtua-n ya untuk sekedar bermain di dalam kelas, aku gak mau seperti Pak Irham, atau Pak Bambang, yang dikenal sebagai dosen baik di kampus ini, sayang rasanya mereka tid ak mendapat sesuatu di dalam kelas,.. Namun kejadian ini membuat hidup-ku berubah, mungkin Waktu itu aku mengajar pelajaran Bank dan Lembaga Keuangan, salah satu mata kuli ah yang paling aku kuasai, kelas yang kuajar itu bisa dibilang kelas buangan, ka rena memang hal yang biasa kalau daftar kelas dan dosen yang mengajar itu sudah bocor sebelum pengisian Jadwal mahasiswa,.. Jadilah kelas-ku salah satu kelas yang paling dihindari,.. Yang payahnya lagi an ak-anaka ini seperti tidak mau Belajar, aku berusaha bersabar, hingga pada akhir nya saat membacakan nilai UTS, 3 minggu sebelum UAS murid-murid mulai menjambang i meja kerja-ku di ruang dosen, ya seolah aku yang menentukan nilai, aku yang se ngaja membuat nilai mereka Jatuh,.. Hal itu sudah biasa terjadi 5 tahun belakang ini, namun entah satu orang ini, se orang mahasiswi membuatku jatuh dalam perangkapnya, aku bahkan terkadang berfiki r, apa aku pantas masih menjadi seorang dosen? Sore itu, seorang Mahasiswi, murid kelasku, usianya sekitar 21-an diatas rata-ra ta usia mahasiswa di kelas-ku, memang salah satu mahasiswa bermasalah dengan nil ainya,.. orang-nya cantik, cantik sekali memang, rasanya dia pun terlihat berbed a memiliki keistimewaan tertentu yang membuat seorang lelaki, bahkan seusia-ku i ni masih menaruh minat padanya,.. Tubuhnya sintal proposional, memang lebih tinggi dari-ku yang hanya 164 cm ini, sore itu sekitar pukul 5 sore, suasana ruang dosen sudah sangat sepi, apalagi ha ri jum at hanya sedikit dosen yang mengajar hingga sepetang ini pada hari itu, aku baru saja duduk di kursi-ku setelah mengambil air putih dari dispenser di sudut ruangan,. Saat itulah Veronica, nama Mahasiswi itu datang menghampiriku, perlahan dia mela ngkah masuk, dengan senyuman lembut, rambut panjangnya yang berwarna coklat diku

ncir, celana panjang jeans berwarna hitam ketat memperlihatkan pahanya yang beri si, bokongnya yang padat,.. Balutan kaus kuningnya, berdada rendah memperlihatkan payudaranya yang membusung , bahakan BH yang dikenakannya pun adalah Bra yang mengait dileher, hingga aku d apat dengan jelas melihat warna Bra-nya talinya berwarna merah, sedangkan Cup-ny a sendiri berwarna Hitam, kutaksir ukurannya 36 B, terlihat dari balik kausnya y ang berbahan tipis itu,.. Entah apa maksudnya, aku tak berusaha menerka, mungkin hanya berusaha memberikan sogokan, seperti beberapa mahasiswa lain yang datang beberapa hari kebelakang,. . Aku pun berusaha memasang tampang cuek, meski iman ini mulai terguncang,.. Pak Agus,.. Suara lembut itu memanggil,..

Ya,.. Kata-ku menjawab,..masih berusaha memberikan ekspresi datar,.. Saya Veronica, murid BLK bapak Memperkenalkan diri Boleh saya duduk?

Oh ya silahkan, Veronica dari kelas G? Aku pura-pura bertanya, meski sebagai lelak i tidak mungkin aku tak mengingat mahasiswi secantik Veronica Iya pak, saya mau minta bantuan pak,.. tampaknya dia sudah biasa berbuat seperti i ni, hingga tak malu-malu lagi untuk mengajukan permintaan yang sebenarnya memalu kan itu,.. Oh, memang apa yang bisa saya bantu? ka keinginan-nya,.. Aku pura-pura bertanya meski sudah bisa mener Dia meminta lagi tanpa rasa malu

Nilai saya Pak, Cuma 24,..Saya mau lulus pak,.. Wajahnya pun terlihat cuek, seolah tak bersalah,..

Wah, jauh ya,..gimana mungkin kamu mengulang semester depan,.. ya memang itu yang bisa kulakukan, nilai itu terlalu jauh, dan tampanya sulit untuk dia bisa mengej ar nilai di UAS, meski bukan hal yang tidak mungkin, Yah, bapak, masa gak bisaaa Vero berkata Manja,..tubunnya dibusungkan seolah sengaj a mendorong dada-nya lebih maju, menempel di meja kerja-ku,.. menapak diatas kac a bening diatas meja,..Dadanya terkesan lebih besar, tak hanya itu belahan dadanya yang rendah membuat payudaranya sedikit terangkat keluar, belahan-nya menant ang dalam jarak yang begitu dekat, darah tua ini mendidih,..entah apa, aku berus aha menerka maksud dari murid cantik-ku ini,.. Bapak, tolongin saya ya pak,.. Suaranya sengaja dibuat demikian manja, manja membu at hati ini sedikit luluh, aku seorang manusia, seorang lelaki normal Eh, ehmmm.. , Mungkin kamu bisa, bisa kerjakan makalah bab 14 18, saya akan maksimal kan nilai tugas-mu.. Aku berusaha untuk tidak menatap ke belahan dadanya itu,.. Aku yakin seyakin yakinnya, Vero bukan tak tahu aku mengintip, tapi dia seolah c uek-cuek saja, bahkan kesan yang diberikannya semakin disengaja,..Seraya berdiri ,.. Bapak, bapak bisa kan bikin cepet selesai? , Dia berdiri menantang dihadapan-ku, ta tapannya menggoda,.. Ayolah Pak,.. Katanya lagi sambil membuka jepitan rambutnya, rambut panjangnya terurai indah,..menambah kecantikan gadis muda ini,. Jantungku berdegup kencang,

Eh,.. apa maks..maksud kamu,.. Aku tahu, aku tahu maksudnya, aku bukan orang bodoh , tapi aku bukan orang yang ingin mengambil kesempatan, aku tahu di lingkungan k ampus ini sudah biasa mahasiswi yang bisa dibilang ( maaf ) Jablay, dan bukan ta k mungkin Veronica ini pun salah satu bagian komunitas tersebut,.. Saya cuma mau lulus pak,.. Dia menjawab santai, duduk diatas meja-ku, saat berdiri tadi dia sempat berbalik, tubuhnya indah sempurna, matanya indah bokongnya pun demikan menggoda,.aku meneguk ludah dalam deru jantung dan desir darah yang memb ara,.. Bapak, bapak tahu kan, bapak tahukan musti bagaimana untuk membantu saya,.. Manja dia berkata,..tubuhnya menunduk, memeluk-ku dari belakang, menyela lewat bahu,.. tangannya menempel didadaku, bersilang, kepalanya di tidurkan di bahu-ku, mesra, aku dapat merasakan hembusan nafas, tatapan matanya yang seolah menelanjangiku itu, mata berglayut manja memandang-ku, tiba-tiba Veronica mencium-ku,.. Memeluk-ku lebih erat, mencium pipi kiriku hangat, aku bahkan merasakan ciuman y ang berbeda dari ciuman anak-anak-ku setiap ulangtahun-ku, bukan ciuman kasih sa yang, tapi sebuah ciuman berbeda, mencium pipiku yang mulai berkerut dengan hang at, sentuhan lidahnya sesekali menyentuh kulit pipi-ku, darah tua ini tambah ber desir, makin menyerah akan kekalutan dosa birahi anak didik-ku,.. Vero yakin, Bapak pasti bisa bantu Vero,.. Dia melepas pelukan dan menghentikan ci umannya,.Tuhan kufikir hanya ini saatnya bila aku ingin mengakhiri semua ini, me ngakhiri dosa anak didik-ku,.. Vero melangkah perlahan, mendorong bangku-ku menjauh dari meja kerja-ku,.dia ber diri dihdapanku sekarang,..mulut orang tua ini tak sanggup berkata apa-apa lagi, ..di depan kedua mataku, Vero menarik kausnya, meloloskan kaus kuning tipisnya,. .sekaligus menarik jepitan rambutnya, rambut panjang coklatnya terurai, menambah kesan kecantikan sensual gadis itu Tubuhnya yang putih indah itu, tak berbalut lagi dengan kaus tipis itu, payudara nya yang masih terlidung oleh Bra-nya yang mungkin hanya menutupi bagian putingn ya saja, ya Cup-nya kecil sekali tak sepadan dengan dada-nya yang padat berisi i tu,,.. Vero, menatap ku, dengan tatapan manja Khasnya,.. Menunduk lah gadis itu membuat payudaranya itu kian menantang-ku, menantang bira hi-ku yang terus memuncak, mamancing birahi seorang lelaki tua,..jemari lentikny a bergerak ke perut, seolah sengaja belaiannya seolah penari erotis yang begitu memamerkan perut ratanya yang putih rata itu,.. Rambutnya yang panjang terurai, makin menggoda, menutup sebagian wajahnya member ikan kesan misterius yang merangsang, jemari lentik itu menekan kancing celana j eans ketatnya, menarik keluar kancing celana itu keluar dari tempatnya,.. Belum lagi aku menghela nafas, Vero kembali membuatku harus menahan nafas lebih lama, jemari lentik berbalut kutek merah muda itu menempel di kancing resletingn ya, sempat Vero menatap-ku, tersenyum Jemari lentik itu bekerja, menarik turun resletingnya, aku menarik nafas panjang -panjang,.. mata tua ini mengintip, mencoba mencari tahu indahnya dunia remaja, celana dalam hitam-lah yang bisa kulihat, aku menarik mata-ku dari daerah selang kangan itu, menatap mahasiswiku yang hanya tersenyum-senyum saja, dengan tatapan mata yang menggoda,.. Srettt celana itu meluncur turun, aku tak lagi harus mencuri-curi pandang, celana d alan hitam model string itu kini sudah menantangku, celana Jeans ketat itu terus

diturunkan oleh Mahasiswi-ku itu,.. Meluncur turun melewati bokongnya yang padat berisi itu, melewati pahanya yang b egitu putih mulus menggoda, lutut-nya yang indah, turun lagi melewati betis Vero ,..Oh tuhan tubuh itu seolah menari indah sekali, hingga celana jeans itu tertah an di kakinya, Vero meloloskan celana jeansnya dari kaki sebelah kiri dahulu, be rganti kaki kanan hingga Jeans itu terlepas dari tubuh indahnya,..sebelum dia me naruh kaus dan celana jeansnya diatas meja kerja-ku,.. Mahasiswiku berdiri menantang dihadapan-ku, sinar matahari senja yang menyelinap dari balik meja kerja-ku, membuat keindahan di hadapan-ku ini makin mempesona, sinar mentari yang hangat itu tersenyum mesra memantulkan keindahan tubuh mahasi swiku,.. Berdiri mematung, tangannya berpindah kebelakang menarik lepas kait branya,..seb elum dia meloloskan Branya itu lewat lehernya,..dadanya kian menantang, bulat da n cukup besar, tidak turun sedikitpun, sempurna adalah kata yang tepat untuk men ggambarkannya, putingnya yang tidak terlalu besar itu berwarna merah kecoklatan, mengacung tegak yang membuat kesan sensual kian bertambah Mahasiswiku berdiri nyaris bugil dihadapan-ku,.. Tuhan,.. aku menarik nafas panjang,..jantungku berdegup kencang sementara Veroni ca melangkah mendekatiku,.. Bapak,. Bapak bisa kan bantuin Vero,.. .. Rayunya Dia mendekat Vero bakal nyenegin Bapak dech

Jantung tua ini makin, payah, apalagi saat Vero tanpa tendeng aling lagi duduk d i pangkuan-ku, bokongnya mendarat di paha kanan-ku, padat dan berisi sesuai deng an yang terlihat,..kedua tangannya langsung memeluk-ku melewati leherku, mesra b ergelayut,..payudara indah-nya itu menempel di dadaku, membuatku yakin dia dapat merasakan degup jantung-ku yang begitu kuat berdebar, degup jantung yang makin menderu saat payudara itu bertempel di dadaku yang masih terbalut kemeja tua ini ,.. Vero tersenyum, mungkin dia dapat merasakan jantungku yang berdebar keras,.. Bapak, relaks ya,.. ,. Vero yakin pasti bisa nyenegin bapak koq,.. dia tersenyum,..

Tangannya menempel di wajah-ku, halus lembut, sesaat kemudian bibir mungil itu k embali menempel, bukan lagi di pipi-ku yang berkerut, tapi di bibir tua berkarat ini,.. Menyentuh hangat di bibirku, lidahnya mulai berusaha menyelinap masuk dalam bibi r-ku, persetan dengan semua ideologi, objektivitas dan Sumpah dosen, aku tak bah agia dengan itu semua, kini yang terfikir hanya keindahan tubuh Mahasiswi-ku ini ,.. Aku tak lagi dapat menutup mulutku rapat, aku membiarkan lidah mudanya itu berpa gutan dengan lidah tua-ku, ya-ya dia seolah tak sedikitpun jijik pada orang tua seperti-ku, aku pun tak lagi merasa malu, berhubungan dengan Gadis yang seumuran dengan putri-ku,,.. Birahiku mengalahkan akal-sehat-ku,.. Kami berciuman mesra, hidung kami sempat beberapa terantuk aku sudah tua untuk m elawani frenckissnya ini, sedotan dibalas sedotan, kami berciuman dahsyat hingga menimbulkan bunyi aneh sewajarnya orang berciuman hebat,..

Lidah kami saling bersilangan seraya berciuman itu, liur kami sudah saling tertu kar, penis-ku pun sudah makin sest dibawah sana,..apalagi kala Vero menarik tang an-ku untuk mengapai dadanya, seolah menginginkan-ku meremas payudara-nya,.. Jemari orang tua ini menyisir payudara kencang itu,..jemariku terasa bergetar sa at menyentuh kulit halusnya,..aku mengganti jari-jariku dengan telapak tangan tu a ini,..menyentuh permukaan payudara itu,..sedikit memberanikan diri menggoyang dan meremas payudara itu, pemiliknya sedikit mendesah diantara ciuman kami,.. Ku-kumpulkan segenap keberanian-ku, kumainkan payudara yang menggantung itu, mer emasnya dengan sisa tenaga tua yang ada,..merema payudar itu, menekannya ataupun menarik-narik puting payudara itu, putingnya sesekali kuremas, kupelentir putin g itu, teringat dengan istri-ku Parni dahulu,.. Ougghhh.. Vero mendesah nikmat, membuat-ku makin PD untuk mengerjai mahasiswiku it u,..ya aku makin terbakar birahi,..tak lagi kupedulikan status Dosen ku,.. Kupeluk tubuh indah itu, kudekatkan lagi tubuh tua ini dengan tubuh indahnya,. m emeluk mesra mahasiswiku, sambil berciuman, sambil memainkan puting payudara-nya itu,..,.. Tangan-ku yang memeluknya itu mulai berani lebih dalam lagi,..menyelinap diantar a celana dalamnya meremas bongkahan pantat itu,.. Aww Bapak bandel ya,.. Vero menghentikan ciumannya,..tersenyum lah dia,..

Ya Vero malah berdiri dihadapan-ku sekarang,.. Turunin pak, celana dalam-nya.. Rengeknya manja,..

Aku tersenyum menatap wajah cantik mahasiswiku itu, ya aku tak lagi ragu untuk m elakukannya,.. Kujulurkan kedua tangannku, menarik karet celana dalam itusebelum menariknya tur un, gundukan bulu kemaluannya yang tak terlalu lebat namun tertata rapi itu meni mbulkan sebuah aroma, aroma khas wangi yang mematikan,.. Hehehe, gitu donk pak,.. Vero kembali melompat dalam pelukan-ku, kini dia malah me ngangakang dihadapanku,.. Pak, Turn me On lagi donk,.. Pintanya,..

Aku pun tak menolak,..melakukannya,.. Vero, Vero, sini sama bapak ya,.. aku memeluknya sekarang,.. Kujulurkan bibirku menciumnya, dari kening turun kebawah, teringat titik sensiti f istriku dahulu, tepat di balik telingannya, kugayut telinga itu, kuhisap-hisap teliganya, sesekali lidah ini kusisipkan di lubang telinga itu,.. Ahhh, ahhh pak,..enaaaak Desahan manja melucur dari telingannya, tangan Vero pun ta k lagi diam, membuka kancing perkancing kemeja ku itu,.. Perlahan tapi pasti kancing kemejaku terbuka semua, sementara aku masih sibuk me rangsang titik sensitifnya yang ternyata sama dengan istriku itu,.. Tubuhnya bergerak-gerak manja, sambil tangannya berpacu dibalik kaus dalam-ku it u,..merajahi dadaku yang juga mulai berkeriput dimakan usia Jemari lentiknya bermain, ya mencoba merangsang diriku lebih lagi, puting ku dij

elajahinya dengan tangannya yang halus itu menjepit payudaraku, sakit tapi ya ni kmat sekali aku tak menyangkal kenikmatan yang diberikan mahasiswi-ku itu,.. Aku pun mendesir hebat saat Vero dengan begitu bernafsunya berkata,.. Sekarang giliran Vero ya pak pinta si cantik itu,.. Vero yang bakal puasin Bapak

Turunlah dia sambil tangannya menyibak kemeja dan kaus dalam-ku, tubuh tua yang sedikit buncit ini terpampang dihadapan Mahasiswi yang begitu cantik dan kontras dengan tua bangka seperti diriku,.. Lidahnya merangsang puting tua-ku itu, menjilatnya sambil menyedot-nyedotnya mem buat si tua ini mendesah kenikmatan,..nikmat sekali dia mngerayangi puting kanan -ku tak lama berganti ke kiri,..tubuh tua ini bergetar,.. Enak pak,.?? tanya-nya tersenyum manja menatap-ku,..

Aku membalas dengan senyuman, ..kembali Vero menarik tangan-ku,.. ditaruhnya diselangkangan, agak ragu aku saat itu,.. Ayo pak, Vero pengen Dia meminta,..

jempolku pun kugerakan,..menempel di Clitorisnya, sedangkan jemari telunjuk-ku i tu kugerakan di depan bibir vaginanya,.. Owhh,, pak, Enak,.. ahhh.. vaginanya sudah mulai basah, kugerakan jemariku makin c epat naik turun dipermukaan bibir vaginanya,.. Vero mendesisi, sembari tak henti menjilati puting payudara-ku,..tangan kirinya masih bergelayut memeluk-ku, sementara tangan kanan-nya digunakan merangsang per mukaan dadaku,.. Kurasakan permukaan vaginanya bertambah basah, tangan-ku pun mencuri kesempatan menjamahi payudara kencangnya itu, ya makin lama kami makin terpacu birahi, terp acu dosa kenikmatan, entah berpura atau tidak, tapi gerakan tubuh Vero menggamba rkan seolah Vero ikut menikmati ini, semua,.. Pak gak tahan, jangan di depan ajah.. ahhh, Pak masukin Pinta Vero,..

Kuturuti kemauan anak didik-ku itu,..telunjuk-ku ini kugunakan untuk melakukan p enetrasi dalam vaginanya,..terasa sempit liang kemaluan-nya sedikit basah dengan cairan cintanya yang mulai berproduksi dalam rahim muda gadis itu,.. Telujuk itu kugunakan mendesak lebih dalam, kutatap wajah mahasiswiku, wajahnya tampak kesakitan, namun mulutnya berkata lain,.. Terus pak, awwww enak pak Dia terus menceracau,..akhirnya telunjuk-ku mentok juga, s esaat kudiamkan, Vero tampak menarik nafas panjang, sebelum akhirnya kugerakan t elunjuk-ku naik turun dalam kemaluannya itu,.. Owwww, ahhh pakk,, aaww Dia menceracau, berusaha memagut bibirku, kusodorkan saja b ibir tua ini, kami berciuman mesra sementara tangan-ku terus keluar masuk menjel ajahi kemaluannya,.. Jemari Vero seolah ingin membals kenikamatan yang kuberikan,.. Diraihnya kancing celana-ku, dipelorotkannya, sementara dengan jemari lentiknya dikeluarkan penisku yang sudah menegang itu,..

Ich, keras juga ya pak, awww..

Dia berkata disela desahan-nya,..

aku makin liar, rasanya mendengar gadis secantik itu mendesah dalam pelukan-ku, makin membuat ku bergairah, . Makin kupacu jemariku keluar masuk dalam vagina-nya, sementara Vero membalas den gan sentuhan tangannya yang membelai kemaluan-ku, membelai sambil mengocok kemal uan-ku, jemari tangan yang halus, begitu nyaman menggengam kemaluan-ku,.. Desah nikmat kami diantara ciuman Frenchkiss, nikmat menggema di Kantor dosen ya ng kosong itu,..beberapa menit kami berpacu dalam keadaan itu, hingga akhirnya t ubuh Vero menggelinjang hebat, menggelinjang panjang disertai desahan dasyat tub uhnya mengeras, giginya menggelayut, Veronica mahasiswi-ku terhantam gelombang o rgansme dahsyat, membuatnya tak karuan mendesah, aku merasakan vaginanya yang se olah menarik jemariku, menyedot hebat sebelum cairan vaginanya merembes keluar,. . Awhhhhh Oughhh Dia memeluk-ku mesra saat Organsme itu tiba, nafasnya tersengal sengal , sebelum dia merambat turun,..Penis-ku masih tegar berdiri saat itu,.. Dia melangkah mengambil air minum di meja, menegaknya,.. Bapak, dasar,.. hebat banget.. celetuknya manja,..

Aku kembali hanya tersenyum membalas,.. Sini Vero bales,.. Dia kembali mendekatiku, berjongkok dihadapan-ku, meraih penisku ditangannya meremasnya mesra, sebelum dibuka-nya bibir mungil miliknya,.. Penis ku dijilatnya, tubuh tua-ku mendesir nikmat,..merasakan basuhan hangat lid ah Vero yang menari di penis-ku,.. OWhh geli nikmat yang dahsyat, berlanjut kebuah Zakar-ku, agak susah membuatnya har us melepas celana panjang-ku turun, jadilah kami berdua dosen dan Mahasiswinya s aling bertelanjang,.. Tak lagi sempat berfikir, seketika buah Zakar-ku telah disantapnya, menghisap da n menyedotnya dahsyat,..menggelitik buah zakar-ku itu, hingga basah, bijinya dit arik tarik memberikan kenikmatan, seolah tidak jijik dengan penis si tua bangka ini, bahkan memberikan kenikmatan yang dahsyat sekali,.. Tangannya yang satu lagi terus mengocok penis-ku, belum lagi sedotan dahsyat pad a buah zakarku, bulu kemaluan-ku yang sudah mulai beruban sesekali rontok tertar ik tangannya, namun tak seberapa dibanding kenikmatan yang diberikan gadis muda ini,.. Ahhh, ahhh.. Aku terus mendesah kenikmatan

sesaat penisku malah sudah berada dalam mulut hangatnya, mulut hangatnya yang be rmain membalur penis tua itu dengan lidahnya, menyedot penisku itu, Aghhh.. aku m engelinjang nikmat,.. Kepala penisku dihisapnya sementara tangannya tak henti mengocok batang kemaluan -ku,..aku tak tahan lagi,..kutarik lepas kepala mahasiswi ku itu,.. kucium bibir mungilnya,.ku dorong dia keatas meja kerjaku, tangan-ku mencoba merangsang bibi r vaginanya yang mulai basah,.. Oughh, pak ang itu,.. Vero mendesah, kulepas ciuman-ku, kupindahkan ke payudaranya yang menant

Tangan ku, kini kugunakan untuk merangsang clitoris Veronica, pemiliknya hanya d apat melenguh seakan melampiskan kenikmatan atas rangsangan yang kuberikan,.. Je mari-ku sesekali kusisispkn lagi dalam vagina-nya, sementara terus kuciumi juga payudara mahasiswi-ku itu,.. Kukunyah puting payudaranya itu, kujilati seluruh bagian dari payudaranya yang p utih indah menggoda itu,. Ughhh, pakk..ahhhh Pemiliknya terus melenguh menambah n aik birahiku,.. Pinggulnya bergoyang erotis menikmati rangsangan dari orang tua ini, apalagi vag ina itu kian basah oleh cairan cintanya, aku dapat merasakan kehangatan dan rema san otot-otot vaginanya meremas telunjuk-ku didalam sana,.. Jemai Vero terus mencoba merangsangku, terkadang tangannya membelai dada-ku memb erikan sentuhan pada puting susu-ku, ataupun dia mencari telingaku untuk dihisap nya, mungkin dia ingin kami sama-sama naik, apa dia sudah sering seperti ini den gan dosen-dosen lain?? Ataukah dia tak merasa Jijik brcinta dengan orang yang mu ngkin sudah lebih berumur dari orangtuanya itu,..ai enyahlah pikran semacam itu, tak perduli lagi dengan itu semua, yang terpenting aku dapat menikmati dagin ha ngat ini sekarang,.. Tangan Vero mencabut jemari-ku yang berada dalam vaginanya, ditariknya penisku y ang sudah mengeras itu untuk merangsang vagina-nya, digesek-gesekannya lah kepal a penis-ku itu, dia melenguh hebat menkmati ransangan yang diberikannya oleh per mainannya sendiri itu,.. Oughh, pak..enyakk.. knya itu Vero terus melenguh, peluh sudah mulai membanjiri wajah canti

Jemarinya terus membimbing penis tua-ku itu untuk brmain di mulut vaginanya,..pe nisku seakan berdenyut nikmat, tiap kali penis ini menyentuh bagian vaginanya ya ng basah dn trtekan-tekan nikmat, seolah ada yang ingin keluar meski aku tahu ma sih jauh buatku untuk menembak-kan sperma-ku ini,..

Tak terduga apa yang terjadi selanjutnya. Justru Vero sendiri lah yang menekan-k an penisku masuk dalam vaginanya, keset sekali saat di bimbingnya penis-ku masuk dalam vagina-nya,..dia terus meriung-riung tiap centimeter penisku melengsek ma suk, Awwwh,..pak ahhhh aku pun tak uasa mendesah.. Ahhh, Veroo pertama kalinya aku men ebut nama murid-ku itu dalam persetubuhan ini,. Betis Vero terus mendorong pinggulku, di kaitkannya kedua kakinya kuatkuat pada pinggulku demi untuk mendorong penis-ku masuk lebih dalam, aku tak mencegah aku keenakan menikmati remasan otot-otot vagina muda dari mahasiswi tercantik di kel as ku itu,.. Vero sendiri hanya merem melek saja, menikmati tiap detik penis-ku masuk lebih d alam,..sempat mentok beberapa kali, namun aku menarik pinggulku lagi mencai ruan g agar dapat menekan penisku masuk lebih dalam ada vagina-nya,.. Ahhh, pak,..dalem banget.. awwhhh.. Rintih Vero, saat penisku akhirnya tertanam se mua dalam vagina-nya, sempit sekali, kesat namun vagina itu terus berdenyut seol ah memijat penisku yang berada di dalam sana,. Aku tersenyum saja mendengar perkataan anak didik ku itu,.. Entah sudah berapa tahun sejak aku menikmati vagina seorang wanita, namun aku ya kin ini adalah vagina ternikmat yang pernah kurasakan dalam hidup-ku, lupakan ke gilaan seorang PNS dahulu, hanya pelacur-pelacur kelas bawah yang pernah kunikma ti dahulu, itupun sebelum menikahi istri ku yang tercinta, sejak kematian-nya ta k pernah aku sekalipun bercinta dengan wanita, aku setia menjaga cintaku, hingga

hari ini,.. Seluruh birahi yang terpendam selama 5 tahun ini kutumpahkan pada diri anak didi k-ku ini, kugengam pinggangnya sebagai tumpuan, kugoyangkan penisku keluar masuk dalam vagina-nya dengan kecepatan yang teus meningkat.. Payudaranya itu terpental kesana kemari, ya bergoyang memutar hingga menambah ke cantikan murid-ku itu, sungguh dia memiliki pesona sendiri dimata lelaki, bunyi tabrakan bokongnya dengan selangkangan-ku menimbulkan bunyi yang cukup nyaring t api kami tak perduli lagi,.. Kami terus berciuman untuk mengurangi gaung suara desahan kami, lidah kami berpa gutan sementara di bawah sana, vagina-nya terus meremas penis-ku, meremasnya nik mat sekali,.. Uhhh, owghhh,..ahhhh Vero terus mendesah,.mulutnya seolah tak pernah berhenti mende sah, meransang darah tua ini untuk terus terbakar oleh suasana,..Ya aku tak lagi berfikir selain memuaskan birahiku ini sekarang,.. Dahsyatnya lagi tiap sodokan sekuat tenaga-ku, aku merasakan sensasi lain dari v agina-nya, selain lolongan panjang Vero, seolah ada cairan yang terdrong keluar dari dalam vaginanya, sesekali meloncat hingga kebuah zakar-ku,.. Jemari Vero pun digunakan olehnya untuk membuka vagina-nya, entah mengapa dia la kukan itu, namun posenya itu membuat dia lebih merangsang saja,..Sementara tanga nnya yang satunya lagi terus merangkul, memeluk-ku. Kutarik tangan kanan ku dari punggulnya, kuremas payudara Vero yang membuat pemi liknya kembali melenguh erotis,..lenguhan yang membuat ku kian bernafsu untuk me ngocok gadis ini makin liar,.. Srettt, Srettt, Plak, Plak,.. bunyi-bunyian yang sering terdengar karena sentuhan tubuh kami, belum lagi cairan vagina Vero yang terkadang merembes keluar melumas i penis-ku yang memungkinkanku untuk menyetubuhinya lebih cepat lagi.. Awwhh, pak .Ahhhh.. Vero tiba-tiba mencakar-ku, tubuhnya mengejang hebat, apalagi ta ngannya yang mencengkram tangan-ku, mencengkamnya hebat membuat tangan-ku sediki terluka karena kuku jarinya yang panjang,.. Yang lebih dahsyat lagi adalah vaginanya yang seolah menjus penis-ku didalam san a, himpitan otot vaginanya seolah melumat penis-ku, kurasakan semburan hangat ca iran vagina Vero yang menyentuh kepala penis-ku, terus membasahi batangnya hingg a merembes keluar,.. Beberapa detik Vero menutup mata dengan tubuh yang bergetar ,.. Hahhh, ahhh, hahhh.. Enak pak,.. dia mendesah dengan nafas yang memburu,.. Lagi donk pak,..hehehe

Vero tersenyum genit,.

Sebenarnya tak perlu komando darinya, begitu punggungnya yang sempat terangkat s aat organsme tadi turun kebawah, langsung kuhantamkan lagi penisku keluar masuk dalam vaginanya,..Desahan Vero kembali membahana,.. Terus kugali vaginanya beberapa menit, tak secepat tadi memang namun masih dapat kuakali dengan penetrasi pendek, ya hanya kepala penis dan sebagian kecil penis ku yang masuk, ternyata itu cukup membuat Vero blingsatan dan berusaha menggoyan gkan pinggulnya, menginginkan penterasi yang lebih dalam.. Ahhhh, ahhhh, bapak,.. jahat ahhh.. Rengeknya, namun aku tak tak perduli aku berfi kir unuk mendapatkan kepuasan maksimal darinya, aku gak mau buru-buru keluar,..

Kuciumi lagi puting payudaranya yang besar itu, kuremas dengan tangan-ku, kutari k-tarik lah puting payudaranya yang sudah mengeras itu, kujilati, kuhisapi sesek ali mengunyahnya, bukan rahasia umum, kalau sebenarnya wanita lebih menyukai pay udara bagian bawahnya untuk dijilati,..aku tahu itu dari istriku,.. Maka kugerakan lidahku menjilati payudara bagian bawah Veronica, Vronica langsun menggelinjang nikmat begitu lidahku ini, menjelajah payudara bagian bawahnya,.. kuciumi payudara putihnya yang sekal, bagian bawahnya begitu merangsang, Bulat sempurna,..sementara aku masih melakukan penetrasi di muka vaginanya,.. Ughhh, pak..ahh,.. Veronica terus melenguh, melenguh keenakan, wajahnya kian meran gsang, apalagi melihat matanya yang merem melek itu, sementara dari bibir mungil nya suara lolongan desahan nikmat terus saja keluar,.. Setelah kurasakan sedikit sudah tenang kusodokan penisku dalam-dalam pada vagina nya, kali ini dengan seluruh tenaga yang ada ditubuh orang tua ini, Vero langsun g melolong dahsyat,.. Vagina-nya kembali mengejang, lelehan cairan cintanya kembali menerpa penisku, t ubuhnya bergetar, meski tak sehebat tadi, namun aku tahu dengan pasti mahasiswik u in kembali mencapai puncak kenikmatannya,.. Sayang beribu sayang, dasar tubuh ini sudah tua, aku tak sanggup bertahan lebih lama lagi. Remasan yang seolah memijat penisku di dalam vaginanya, membuat penis ini seketika meledak, melelehlah sperma orang tua ini dalam vagina Vero,.. Banyak sekali, tabungan 5 tahun,..Vero tampak kaget merasakan cairan sperma yang meloncat dalam leher vaginanya, aku pun sungguh tak menduganya, kami hanya tert egun saja, aku hanya diam entah apa yang ada dalam benak-ku saat itu, perasan be rsalah atau apalah,.. Kudiamkan saja penisku dalam vagina-nya, hingga kembali mengecil dan keluar deng an sendirinya, sementara Vero hanya diam menatap langit-langit ruang dosen, enta h memikirkan apa, rambutnya sudah tak karuan,.. demikian juga dengan keaadan rua ng kerja-ku,.. berantakan tak karuan,.. Aku tertegun saja, kembali duduk di kursi-ku, tanpa busana, langit senja bergant i dengan langit malam, sebuah petir menyambar membelah heningnya suasana, kami m asih diam beberapa menit, hingga Vero kembali berbicara,.. Bapak, bisa bantuin Vero kan? Dia bertanya,.. Aku diam saja, memikirkan cara untuk membantunya,..Namun pikiran jahat dari mana yang muncul, berusaha aku untuk menepis semua kebusukan pikiran ini,.. Dia seus ia anak-ku, akutak mau anak-ku seperti ini,.. Sebuah petir kembali menyambar,..diiringi derasnya hujan,.Hal yang langka diawal musim kemarau ini,.. Kalo segini sich belum cukup,.. Aku bahkan tak percaya ini meluncur dari mulut-ku, ..Vero sampai tertegun mendengarnya,..Aku berdiri mendekatinya,..Kuraih dagu mur idku, kucium bibir mungilnya itu,.. Vero mendorong-ku,..Tak ingin lagi dia dicium oleh-ku,.. Bapak mau apa? Vero bertanya, nadanya ketakutan,..

Bapak Cuma mau lagi

Kudorong dia ke meja kerjaku, kali ini menungging,.. Dia berontak menghindari se rgapan-ku,..namun ternyata aku masih bisa menggungulinya dengan tubuh tua ini, p enisku kembali mengencang,..Kudorong paksa penisku masuk dalam vagina-nya,.. Oughhh,..ahhhh.. pemiliknya menjerit tertahan, menahan sakit,..

Wajahnya seolah marah menatap-ku,namun aku tak perduli, aku terus memacu penisku dalam vaginanya, vaginanya pun masih memijitu seperti tadi, bukti dia tak 100% menolak aku menyetubuhinya,.. Aku terus mengerjainya dari belakang, kedua tangannya kutarik kebelakang, menceg ah dia berontak atau memukulku, itu membuat dia tak dapat bersandar pada meja ke rjaku, Vero tetap mendesah hebat seperti tadi,..rambutnya terurai tak beraturan Di depan meja-ku adalah meja Bu Ratih, di belakangnya ada kaca berukuran besar, wajah Vero terpantul disana, matanya seolah marah padaku, aku tak perduli aku ha nya ingin menikmati Mahasiswi cantik-ku ini lebih lama,.. Aku yang salah, atau dia yang salah? Salahkah aku sebagai seorang dosen?