kista ovarium maternitas

8
KISTA OVARIUM

Upload: yoe999

Post on 13-Jul-2016

14 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

ppt

TRANSCRIPT

KISTA OVARIUM

Kista Ovarium  adalah sebuah kantung kecil berisi cairan yang berkembang pada ovarium wanita.Kebanyakan kista tidak berbahaya, tetapi beberapa dapat menyebabkan masalah seperti pecah, perdarahan, atau sakit, dan pembedahan mungkin diperlukan untuk menghilangkan kista (s). Hal ini penting untuk memahami fungsi dari ovarium dan bagaimana bisa terbentuk kista.

Penyebab Kista pertama adalah faktor keturunan Penyebab Kista kedua adanya siklus haid yang tidak

teratur Penyebab Kista yang ketiga perut yang buncit Penyebab Kista yang keempat terjadinya menstruasi

pada usia dini (11 tahun atau lebih muda) Penyebab Kista yang kelima sulit hamil atau mandul Penyebab Kista yang keenam adanya penderita

hipotiroid Penyebab kista yang ketujuh adanya kanker

payudara yang sebelumnya pernah dialami dan menjalani kemoterapi (tamoxifen)

Tanda dan Gejala Kista OvariumNyeri saat menstruasi.Nyeri pada perut bagian bawah.Nyeri pada saat berhubungan badan.Nyeri pada punggung terkadang menjalar sampai ke kaki.Nyeri saat buang air kecil dan dan buang air besar.Siklus menstruasi tidak teratur.Mengalami mual dan muntah.Keluarnya flek darah dari vagina.

TERIMAKASIH

penatalaksanaan

Kebanyakan penanganan tumor ovarium harus dilakukan dalam pembicaraan bersama antara ginekolog, onkolog, radiolog dan patolog. Terapi yang dilakukan berdasarkan pada usia dan kondisi penderita, macam dan derajat diferensiasi tumor. Pada umumnya terapi yang tepat adalah pengangkatan uterus dengan kedua adneksa, dikombinasi dengan pengangkatan omentum dan sebanyak mungkin jaringan tumor yang masih ada. Sitotastika menjadi sentral dalam terapi karsinoma ovarii dan kebanyakan dikombinasikan dengan derivat pletimum (sisplatin atau karboplatin) dengan zat pengalkali (siklofosfamid). Taxol sementara tampaknya hanya disediakan untuk kasus yang resistensi telah timbul terhadap derivat platinum

Akibat untuk penderita adalah besar dan efek samping seperti neurotoksisitas dan nefrotoksisitas serta depresi sumsum tulang.Meskipun penanganan yang optimal belim ditemukan, pada umumnya dapat dilakukan : penderita pada stadium Ia, Ib dan IIa dengan tumor yang terdiferensiasi baik (derajat I) tidak memerlukan penanganan post-operatif asalkan telah dilakukan laparotomi penetapan stadium yang cukup luas, untuk mengesampingkan seteliti mungkin stadium II. Penderita lain pada stadium I dan II dalam pusat-pusat tertentu akan mendapat penanganan lebih lanjut meskipun kegunaannya tidak pernah dibuktikan dan karena itu mengenai hal ini belum ada kesepakatan pendapat. Kemoterapi kombinasi ajuvan kadang-kadang dapat diganti dengan penyinaran perut dan pelvis. Penderita pada stadium IIb, III dan IV sesudah operasi sitoreduktif seoptimal mungkin harus mendapat penanganan kemoterapi kombinasi. Penting bahwa pada saat terapi ini dimulai hanya ada sisa jaringan tumor sesedikit mungkin.